27 A. Model Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Lee & Owen. Menurut Lee & Owen (2004:2) model Lee &
Owen dikhususkan dalam pengembangan multimedia. Hal ini dikarenakan model ini sudah tersusus secara prosedural dengan urutan serta langkah tersusun secara sistematis dan jelas.
Langkah-langkah pengembangan model Lee & Owen memiliki lima tahapan yaitu, (1) penilaian/analisis (assessment/analysis) yang meliputi penilaian kebutuhan (need assessment) dan analisis awal dan akhir (front-end analysis), (2) desain (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). Berikut bagan tahapan pengembangan model Lee & Owen :
Penilaian/analisis (assessment/analysis) Analisis kebutuhan
(need assessment)
Analisis awal dan akhir (front-end analysis)
Desain (design)
Pengembangan (development) Implementasi
(implementation) Evaluasi (evaluation)
Gambar 3. 1Tahapan Pengembangan Model Lee & Owen (2004:3)
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Penelitian pengembangan ini merupakan pengembangan multimedia berbasis videoscribe sehingga menggunakan model pengembangan Lee & Owen yang memiliki lima langkah. Berikut 5 tahapan prosedur penelitian pengembangan Lee & Owen :
1. Analisis (assessment/analysis)
Tahapan pertama dalam analisis penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu penilaian kebutuhan dan analisis awal dan akhir.
a. Analisis Kebutuhan
Pada tahap analisis kebutuhan yang dilakukan pada tahapan awal penelitian yaitu menganalisis permasalahan yang ada di SDN Lamong.
Pada tahap ini dilakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas V untuk mengetahui kendala yang dialami ketika kegiatan belajar mengajar, sarana prasarana yang ada di sekolah, metode, model dan media pembelajaran yang digunakan guru saat proses mengajar.
b. Analisis Awal Akhir
Menurut Lee & Owen (2004:28), tahap front-end analysis memiliki sepuluh jenis yaitu audience analysis, technology analysis, situation analysis, task analysis, critical analysis, objective analysis, issue analysis, media analysis, extand-data analysis, dan cost analysis.
1) Audience analysis (analisis peserta didik)
Pada tahap analisis siswa dilakukan dengan mengamati karakteristik peserta didik kelas V di SD Lamong ketika pembelajara dan respon peserta didik ketika guru menyampaikan materi. Sehingga dapat
didapatkan informasi dalam pemilihan pengembangan media yang dibutuhkan.
2) Technology analysis (analisis teknologi)
Pada tahap analisis teknologi dilakukan dengan melihat sarana dan prasarana yang tersedia di SDN Lamong. Sarana dan prasarana di sekolah sudah memadai dan tersedianya layar proyektor sehingga dengan analisis ini dapat dijadikan bahan acuan dalam merancang media pembelajaran.
3) Situation analysis (analisis situasi)
Pada analisis situasi peneliti mengamati lokasi dan kondisi lingkungan sekolah. Hasil dari analisis ini didapatkan lingkungan belajar peserta didik cukup sudah nyaman dengan lingkungan sekolah yang bersih dan ruang kelas yang nyaman. Analisis situasi ini berpengaruh dalam perancangan media yang akan diterapkan dalam pembelajaran.
4) Task analysis (analisis tugas)
Pada tahap analisis tugas merupakan tahapan untuk tugas-tugas yang dikuasai peserta didik terhadap pembelajaran tematik. Analisis tugas dapat dilakukan dengan mengamati atau mengkaji kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat didapatkan informasi dalam mengembangkan materi media yang akan dibuat.
5) Critical analysis (analisis kejadian penting)
Tahap analisis kejadian penting dilakukan untuk mengetahui materi mana yang harus diajarkan dan bagaimana cara pemilihan metode dan
model pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik kelas V di SDN Lamong.
6) Objective analysis (analisis tujuan)
Pada tahap analisis tujuan dilakukan untuk menentukan tujuan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui isi materi dan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemilihan media yang digunakan.
7) Issue analysis (analisis masalah)
Pada tahap analisis masalah merupakan tahap identifikasi dari permasalahan untuk menentukan media yang dibutuhkan oleh peserta didik dan guru. Analisis masalah dapat dilihat dari kendala yang dihadapi ketika proses pembelajaran dan tingkat pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan.
8) Media analysis (analisis media)
Pada tahap analisis media merupakan tahapan perancangan media yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Tahap media ini dilakukan dengan menentukan isi dan bentuk media yang dibutuhkan.
9) Extand-data analysis (analisis data yang sudah ada)
Pada tahap analisis data yang sudah ada merupakan tahap menganalisis pemecahan masalah yang ditemui peneliti. Analisis ini dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang sudah didapatkan, kemudian dikumpulkan untuk dijadikan bahan acuan dalam solusi pemecahan masalah yang terjadi.
10) Cost analysis (analisis biaya)
Tahap analisis biya adalah tahapan penentuan biaya dan perhitungan biaya yang diperlukan dalam pembuatan media. Rincian semua biaya yang diperlukan dalam pembuatan media pembelajaran dituliskan secara rinci.
2. Desain (Design)
Tahap kedua adalah design, di tahap ini dilakukan perencanaan spesifikasi multimedia video scribe. Perencanaan ini dimulai dari merancang isi, konteks dan materi yang akan dikembangkan. Kemudian pembuatan storyboard sebagai pedoman pembuatan media dan pengembangan desain produk.
3. Pengembangan (development)
Tahap ketiga yaitu pengembangan produk. Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk yang telah didesain berupa media video scribe. Pembuatan produk multimedia disesuaikan dengan rancangan storyboard yang telah dibuat sebagai pedoman pengembangan media. Tahap pengembangan dimulai dari penyusunan konten dan isi video scribe agar lebih spesifik serta dilakukan pengembangan tampilan produk. Setelah itu, multimedia berbasis video scribe ini akan dilakukan penilaian oleh ahli media dan ahli materi. Kemudian akan dilakukan perbaikan yang diperlukan sehingga produk dapat dinilai layak untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
4. Implementasi (Implementation)
Setelah produk media dinyatakan layak oleh para ahli validator, produk akan diuji cobakan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Peleniti akan mengimplementasikan produk multimedia kepada peserta didik kelas V di SDN
Lamong. Peneliti juga memberikan angket respon kepada peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik dalam penggunaan media yang peneliti kembangkan.
5. Evaluasi (Evaluation)
Tahap kelima yaitu tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahu hasil dari pengembangan media yang dikembangkan berdasarkan uji kelayakan yang telah dilakukan oleh ahli validator. Pada tahap evaluasi juga dapat diketahui hasil dari penerapan media video scribe adik simba kepada peserta didik ketika pembelajaran.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Lamong, dengan alamat di Jl. Gelatik No 237 Desa Lamong Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur.
Waktu penelitian dilakukan pada semester genap 2020-2021.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan proses pengamatan secara sistematis yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Kegiatan observasi dilakukan di SDN Lamong kabupaten Kediri dengan mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis video scribe melalui teknik adik simba.
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk komunikasi yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dari narasumber penelitian yaitu kepala sekolah dan guru kelas V. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data yang lebih akurat. Peneliti menanyakan beberapa pertanyaan terkait proses pembelajaran, permasalahan yang dalam proses pembelajaran dan pengembangan multimedia berbasis video scribe pada pembelajaran tematik tema 7 subtema 2 pembelajaran 1 kelas V di SDN Lamong.
3. Angket
Angket merupakan instrument atau alat pengumpulan data penelitian.
Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui kelayakan multimedia yang dikembangakan. Penelitian pengembangan ini menggunakan dua jenis angket yaitu, angket validasi dan angket respon pengguna. Angket validasi produk akan diberikan kepada ahli media dan ahli materi.
Sedangkan angket respon atau tanggapan produk akan diberikan kepada guru kelas dan peserta didik kelas V SDN Lamong.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa tulisan, gambar, video, suara dan dokumen lainnya yang mendukung penelitian. Peneliti akan melakukan dokumentasi berupa foto saat observasi dan implementasi produk media berbasis videoscribe melalui teknik adiksimba pada tema 7 subtema 2 Pembelajaran 1 kelas V di SDN Lamong.
E. Instrumen Penelitian 1. Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman penelitian untuk mengobservasi keadaan di lingkungan sekolah serta untuk mengobservasi proses pembelajaran di SD Lamong.
Tabel 3. 1Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi
No. Aspek Indikator Butir Soal
1. Kondisi lingkungan sekolah
Sarana dan prasarana yang ada di sekolah 1 Fasilitas pembelajaran yang ada di sekolah 2 2. Pembelajaran Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 3
Pembelajaran berpusat pada guru 4
Minat belajar siswa dalam proses pembelajaran 5 Penggunaan metode dan model pembelajaran 6 3. Media Pembelajaran Antusias siswa dalam penggunaan media
pembelajaran
7
Ketersediaan media tematik 8
Pembelajaran selalu menggunakan media 9
4. Teknologi Ketersediaan handphone dan internet 10
(Sumber: Olahan Peneliti)
2. Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk melakukan wawancara kepada guru kelas V di SDN Lamong. Daftar pertanyaan berisi tentang proses pembelajaran, respon peserta didik terhadap pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran serta media yang sering digunakan oleh guru kelas. Peneliti juga menanyakan penggunaan multimedia dalam pembelajaran tema 7 peristiwa dalam kehidupan subtema 2 peristiwa kebangsaan seputar proklamasi kemerdekaan pembelajaran 1 kelas V.
Tabel 3. 2Kisi-kisi Instrumen Lembar Wawancara
No. Aspek Indikator Butir
Soal 1. Sarana dan
Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah 1
2. Siswa Jumlah siswa kelas V 2
Karakteristik siswa 3
Hasil belajar siswa 4
3.
Kegiatan Pembelajaran
Proses kegiatan pembelajaran 5
Kendala yang dihadapi ketika pembelajaran 6 Materi yang sulit dipahami siswa 7 Penggunaan metode dan model pembelajarn 8 4. Sumber Belajar Bahan ajar dan sumber belajar yang digunakan 9 5. Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan 10
Penggunaan media berbasis IT 11
Respon siswa ketika menggunakan media pembelajaran
12
(Sumber: Olahan Peneliti)
3. Angket
Lembar angket digunakan untuk memperoleh data validasi dari ahli media, ahli materi dan respon siswa terhadap media yang dikembangakan.
a. Angket validasi ahli materi
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Angket Ahli Materi
No. Aspek Indikator Butir Soal
1. Kurikulum Kesesuaian dengan kurikulum 2013 kompetensi dasar
1
Kesesuaian dengan pembelajaran tematik 2 2. Kesesuaian Materi Kesesuaian dengan kompetensi dasar 3
Kemudahaan dengan indikator 4
Kesesuan tujuan pembelajaran 5
Keruntutan materi 6
Materi mudah dipahami 7
kalimat singkat dan jelas 8
Keefektifan penggunaan kalimat 9
Kejelasan isi materi 10
Kejelasan gambar 11
Media mengkontruksi pengetahuan siswa 12
Lanjutan table 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Ahli Materi
No. Aspek Indikator Butir Soal
3. Penggunaan Tata Bahasa
Bahasa mudah dipahami 13
Kejelasan narasi 14
Kesesuaian penggunaan bahasa 15
(Sumber: Olahan Peneliti)
b. Angket validasi ahli media
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Angket Ahli Media
No. Aspek Indikator Butir Soal
1. Kesesuaian dengan topik pembelajaran
Keseuaian dengan kompetensi dasar 1 Menampilkan tujuan pembelajaran 2 Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa 3 2. Tampilan Gambar, dan warna dalam media sesuai dan
terlihat jelas
4
Pemilihan background dan penempatan gambar
5
Tata letak gambar animasi 6
Kombinasi teks, gambar, gerak dan suara saling terpadu dan berkaitan dengan materi
7
Kesesuaian ukuran font 8
Kejelasan tampilan 9
Kejelasan isi materi dalam video 10 3. Pemakaian dan
Keunggulan
Kemudahan penggunaan media 11
Media dapat digunakan kembali 12 Dapat digunakan dalam pembelajaran 13 Informasi atau pesan dapat diterima dengan
mudah oleh siswa
14
Menciptakan suasana yang tidak membosankan
15
(Sumber: Olahan Peneliti)
c. Angket respon
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Peserta Didik
No. Aspek Indikator Butir Soal
1. Tampilan Kemenarikan tampilan media 1
Kemenarikan gambar, animasi dan video 2 Media dapat digunakan dengan mudah 3
Suara terdengar jelas 4
Kejelasan petunjuk penggunaan media 5 Meningkatkan semangat belajar 6
Lanjutan tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Peserta Didik
No. Aspek Indikator Butir Soal
2. Materi Kalimat dan bahasa yang digunakan mudah dipahami
7
Materi mudah dipahami 8
Latihan soal dalam media video mudah dipahammi
9
Pembelajaran menjadi menyenangakn dengan penggunaan media berbasis videocribe
10
(Sumber: Olahan Peneliti)
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Guru
No. Aspek Indikator Butir Soal
1. Tampilan dan isi Media
Kemudahan penggunaan media videoscribe adiksimba dalam
pembelajaran tema 7 subtema 2 kelas V
1
Pemilihan cover dan background 2 Kemenarikan gambar, animasi dan video 3
Pemilihan font dan warna 4
Kalimat dan bahasa yang digunakan mudah dipahami
5 6
Kesesuaian dengan kurikulum 2013 7 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 8 Penyajian materi terstruktur 9
Background musik dan audio 10
2. Keunggulan media videoscribe
Keawetan media 11
Penggunaan media videoscribe berpusat pada siswa.
12
Membantu pemahaman siswa 13
Media videoscribe adiksimba dapat digunakan untuk memahami materi pada tema 7 subtema 2 Pb 1 di kelas V
14 16
Memudahkan guru dalam penyampaian materi
15
Media videoscribe dapat meningkatkan semangat belajar siswa
17
Media videoscribe meningkatkan kualitas belajar siswa
18
(Sumber: Olahan Peneliti)
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan media video scribe tema 7 subtema 2 Pembelajaran 1 kelas V ini, menggunakan teknik analisis kuantitatif dan teknik analisis kualitatif.
1. Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian pengembangan media video scribe melalui adiksimba Tema 7 Subtema 2 ini, digunakan untuk menguji tingkat kelayakan media. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menganasisis hasil angket dari ahli dan respon pengguna media.
a. Analisis Angket Validasi Ahli dan Respon Guru
Analisis data angket validasi dari para ahli diambil dengan menggunakan data kuantitatif. Hasil kisi-kisi dari ahli media dan materi kemudian akan dipresentasekan dengan menggunakan skala likert.
Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, presepsi seseorang tentang sebuah fenomena sosial (Arikunto, 2014:93). Skala likert yang akan digunakan terdiri dari pernyataan sikap responden terhadap produk yang diberikan. Skala ini terdiri dari 1 sampai 4 kriterian penilaian kelayakan dan keseuaian media yang dikembangkan.
Tabel 3. 7 Pedoman penilaian angket validasi
No. Skor Keterangan
1 Skor 4 Sangat layak/sangat setuju/sangat baik
2 Skor 3 Layak/setuju/baik
3 Skor 2 Tidak layak/tidak setuju/cukup baik
4 Skor 1 Sangat tidak layak/sangat tidak setuju/kurang baik
(Sugiyono 2018)
Berdasarkan presentase rata-rata jumlah skor yang diperoleh dari angket validasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : P : Presentase skor
: Jumlah skor kriteria n : Jumlah skor maksimal
Hasil dari validasi ahli media dan ahli materi akan di konversikan berdasarkan kriteria dan tingkat ketercapaian pengembangan media dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3. 8 Interpretasi Skor Angket Validasi No. Tingkat Pencapaian
(%)
Kualifikasi Keterangan
1. 81-100% Sangat baik Sangat layak/tidak perlu revisi
2. 61-80% Baik Layak, tidak perlu revisi
3. 41-60% Cukup baik Kurang layak, perlu
revisi
4. 21-40% Kurang baik Tidak layak, perlu revisi
(Arikunto, 2014)
b. Angket Respon Siswa
Data yang diperoleh dari angket respon peserta didik akan diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala Guttman adalah skala yang menggunakan dua kategori yaitu nilai dan skor.
Keterangan :
Jawaban “Ya” : skor 1 Jawaban “Tidak” : skor 0
Hasil dari angket respon peserta didik akan di konversikan berdasarkan kriteria penilaian dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3. 9 Interpretasi Skor Respon Pengguna
No. Skala presentase Kategori
1. 81-100% Sangat baik
2. 61-80% Baik
3. 41-60% Cukup baik
4. 21-40% Kurang baik
(Arikunto : 2014)
2. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif didapatkan dari hasil observasi, wawancara dan saran dari para ahli validasi. Data kualitatif yang ada kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi dari penelitian pengembangan.
Menurut Miles dan Huberman (dalam Hardani dkk, 2020:163) analisis data kualitatif dibagai menjadi tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
a. Reduksi Data
Data yang didapat akan dipilih dan dirangkum, untuk memilih informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian pengembangan media videoscribe adik simba.
b. Penyajian Data
Penyajian data akan ditulis secara deskriptif atau uraian singkat dan bagan jika diperlukan. Pada tahap ini juga di deskripsikan tentang bagaimana penggunaan multimedia berbasis videoscribe melalui teknik adiksimba dalam pembelajaran, serta faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam pembelajaran.
c. Kesimpulan
Pada tahap kesimpulan akan ditarik simpulan dari data-data dan temuan peneliti untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah penelitian pengembangan.