1 TESA 129 BALI
TESA 129 BALI 2
Call Center : 129
FB : tesa.bali
Email : tesabali129@gmail.com
Blog : tesabali.wordpress.com
Twiter : @tesabali
TESA 129 BALI 3
Pd th 2010 kasus hukum yg melibatkan anak2 di Polda Bali
: 148 kasus, diantaranya 56 kasus pelecehan seksual, 39
kasus kekerasan thd anak, 29 kasus pencurian dan 24 kasus
tindak pidana lainnya.
TESA 129 BALI 4
Anak yg berhadapan dengan hukum pd tahun 2011
berjumlah 26 anak, 9 sbg pelaku dan 17 mjd korban.
TESA 129 BALI 5
Hingga bulan Juni 2012 sejak tahun 1987, kasus HIV/AIDS yang tercatat di Bali 6.292 orang, jumlah penderita anak2:
Anak yang berusia dibawah satu tahun 44 orang, rentang 1- 4 tahun 166 orang, 5-14 tahun 23 orang dan 15-19 tahun 126 orang. (total 359)
Jadi, total penderita HIV/AIDS dari anak2 adl 5,7 % dari
usia anak2.
TUJUAN TESA 129 1. Tujuan Umum
Melindungi dan membantu anak yang membutuhkan perlindungan dan anak yang mengalami masalah darurat (emergency) serta memastikan adanya akses untuk mendapatkan pelayanan berkualitas yang dapat mendukung tumbuh kembang anak secara wajar.
2. Tujuan Khusus
a) Melindungi anak agar dapat melaksanakan aktivitasnya sebagai anak, baik di rumah, sekolah maupun di lingkungan sosial 1ainnya;
b) Membantu pengembangan kerjasama antar pihak-pihak terkait da1am rangka menciptakan jejaring pelayanan yang mendukung dan memfasilitasi perawatan dan perlindungan
anak; TESA 129 BALI 6
c) Mengadvokasikan pelayanan bagi anak-anak yang sebelumnya tidak terjangkau pelayanan, tidak rnemiliki akses atau tidak memadai akses pelayanannya;
d) Mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan bagi anak yang rnernerlukan perlindungan khusus dan juga memastikan terjaminnya pemenuhan hak anak.
PENGGUNA LAYANAN TESA 129
Pengguna layanan TESA 129 adalah siapapun yang menghubungi TESA 129 berkaitan dengan masalah anak sampai usia 18 tanun.
7 TESA 129 BALI
Masalah anak yang tercakup dalam layanan TESA129 adalah:
1. Anak-anak dalam situasi darurat.
2. Anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
3. Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi.
4. Anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual.
5. Anak yang rnenjadi korban penyalangunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
6. Anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan.
7. Anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental.
8. Anak yang menyandang cacat.
9. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
8 TESA 129 BALI
TESA 129 BALI 9
1. Anak adalan seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan ( Pasal 1 UU No. 23 Tanun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (1)).
2. Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan
diskriminasi. (UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (2)).
TESA 129 BALI 10
3. Perlindungan khusus, adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/
atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang
menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), anak
korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban
kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang
menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan
penelantaran (UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
Pasal 1 ayat (15)).
TESA 129 BALI 11
4. TESA 129 adalah suatu bentuk layanan berupa akses telepon bebas pulsa lokal (telepon rumah/kantor) untuk anak yang membutuhkan perlindungan khusus atau berada dalam situasi darurat maupun anak yang membutuhkan layanan konseling.
5. Operator TESA 129 adalah petugas yang bertanggung jawab menerima, menjawab dan mendokumentasikan semua telepon yang masuk.
6. Konselor TESA 129 adalah petugas yang memberikan Layanan konseling dan merujuk kasus yang yang memerlukan penanganan tindak lanjut.
7. Petugas Penjemputan/penjangkauan TESA 129 adalah
petugas yang bertanggung jawab melakukan
penjemputan/penjangkauan pada anak yang memerlukan
penanganan kedaruratan.
TESA 129 BALI 12
8. Petugas Rujukan TESA 129 adalah petugas yang
bertanggung jawab melakukan rujukan ke lembaga yang
sesuai dengan permasalahan anak.
Perlindungan Anak
Menurut KHA
Dan UU No.23 Th.2002
13 TESA 129 BALI
4 Prinsip Dasar KHA
1. Prinsip Non Diskriminasi (non discrimination) :
artinya semua hak yang diakui dan terkandung dalam KHA harus diberlakukan kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun. Prinsip ini merupakan pencerminan dari prinsip universalitas HAM. (Pasal 2 KHA).
2. Prinsip Yang Terbaik Bagi Anak (best interest of the child) :
artinya bahwa di dalam semua tindakan yang menyangkut anak, maka apa yang terbaik bagi anak haruslah menjadi pertimbangan yang utama.
(Pasal 3 KHA)
14 TESA 129 BALI
3.
Prinsip Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Anak (survival and development):
artinya harus diakui bahwa hak hidup anak melekat pada diri setiap anak; dan hak anak atas kelangsungan hidup dan perkembangannya juga harus dijamin. (Pasal 6 KHA)
4.
Prinsip Penghargaan Terhadap Pendapat Anak (respect for the views of the child) :
artinya bahwa pendapat anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan. (Pasal 12 KHA)
15 TESA 129 BALI
Anak butuh pembelaan
,terhadap berbagai
Perlakuan Salah dan Kejahatan
yang melanggar ataupun
mengabaikan Hak-Hak Anak
Perlindungan Anak !
dari bahaya-bahaya yang mengancam di dalam dan di luar rumah:
Kelaparan, Penyakit, Penelantaran!
16 TESA 129 BALI
Demi
Perkembangan
Jasmani, Rohani
Mental, Moral,
Kejiwaan;
Anak membutuhkan makanan yang Bergizi
Hak – HIDUP
&
Hak - TUMBUH KEMBANG
17 TESA 129 BALI
Hak Perlindungan:
Mencakup hak anak untuk dilindungi dari segala bentuk diskriminasi,
perlakuan salah dan penelantaran,
dan perlindungan bagi anak yang tidak mempunyai orang tua dan anak dalam pengungsian.
18 TESA 129 BALI
4 Macam Perlakuan Salah Terhadap Anak
1.
Emotional Abuse: Orang dewasa / Ortu mengacuhkan anak, ketika anak sungguh memerlukan perhatian.
Misalnya: Anak menangis dibiarkan,
anak bertanya tidak dijawab.
2.
Verbal Abuse: Orang tua memperlakukan anaknya dengan kata-kasar, memaki-maki.
Misalnya: Bodoh, Tolol, Goblog!
”Penghuni Kebun Binatang”, Dsb.
19 TESA 129 BALI
3.
Physical Abuse:Orang tua memperlakukan anak dengan kasar, kekerasan fisik.
Misalnya: Memukul, mencubit.
4.
Sexual Abuse:Orang tua memperlakukan dengan kasar, kekerasan fisik: melakukan pelecehan seksual pada anak.
20 TESA 129 BALI
Hak Partisipasi:
Mencakup hak anak untuk
menyatakan pandangan-nya akan segala hal yang berdampak pada
dirinya.
21 TESA 129 BALI
Fenomena kenakalan remaja, kejahatan anak- anak (populer : Juvenile delinquency), spt. :
a. tawuran pelajar, b. pencurian,
c. pemerasan, d. narkoba, e. seks bebas, f. miras,
g. bolos sekolah, dan
h. perilaku-perilaku menyimpang lain.
22 TESA 129 BALI
Kekerasan Anak
1.
Potret Hitam Remaja
2.Kekerasan Siswi SMA
3.
Kekerasan Siswi Pinrang Kota Palu
4.Kekerasan Pelajar
5.
Kekerasan Guru di Riau
6.
6 Wanita Aniaya Gadis 14 Tahun
7.
Kekerasan Anak oleh Oknum Aparat
23 TESA 129 BALI