• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan Dealer Young Motor Di Wonogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan Dealer Young Motor Di Wonogiri"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, INOVASI

DAN KREATIVITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DEALER YOUNG MOTOR DI WONOGIRI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

ADITYO UDI LAKSONO B100 130 446

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, INOVASI DAN KREATIVITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DEALER YOUNG MOTOR DI WONOGIRI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

ADITYO UDI LAKSONO B100 130 446

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, INOVASI DAN KREATIVITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DEALER YOUNG MOTOR DI WONOGIRI

OLEH :

ADITYO UDI LAKSONO B100 130 446

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 25 Maret 2020 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Ir. Irmawati, SE.,M.Si (………)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Jati Waskito, SE., M.Si (………..)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Ahmad Mardalis, SE., MBA (………...) (Anggota II Dewan Penguji)

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau endapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 6 Agustus 2020 Penulis

Adityo Udi Laksono B100 130 446

(5)

1

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, INOVASI DAN KREATIVITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DEALER YOUNG MOTOR DI WONOGIRI

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan secara simultan. Penelitian ini menggunakan metode riset dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 57 orang. Ada tiga teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yaitu, Deskripsi data,Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis. Analisis pertama digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin. Analisis kedua dilakukan untuk mengetahui sampel yang digunakan dari populasi yang normal, menguji variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam suatu hubungan yang sempurna atau tidak dan menguji model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainya, dan analisis ketiga digunakan untuk menentukan peengaruh variabel Motivasi(X1), Budaya Organisasi(X2), Inovasi(X3), Kreativitas(X4). Terhadap Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan uji t diperoleh bahwa Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan secara individu. Berdasarkan uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 71,550, angket tersebut berarti Fhitung lebih besar dari pada Ftabel sehingga keputusan menolak Ho. Dengan demikian secara simultan variabel Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi, dan Kreativitas signifikan mempengaruhi kepuasan Kinerja Karyawan. Ini menunjukkan bahwa pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan.

Kata Kunci : ekomoni, motivasi, inovasi, kreativitas, kinerja.

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of motivation, organizational culture, innovation and creativity on employee performance simultaneously. This study uses a research method in this study is a survey method. This research was conducted by distributing questionnaires to 57 people. There are three analysis techniques used to analyze the data, namely, data description, classical assumption test and hypothesis test. The first analysis is used to identify the characteristics of respondents including gender. The second analysis is carried out to find out the sample used from a normal population, test one independent variable with another independent variable in a perfect relationship or not and test the regression model where the variance inequality occurs from the residuals of one observation to another, and the third analysis is

(6)

2

used to determine the influence of the variable Motivation (X1), Organizational Culture (X2), Innovation (X3), Creativity (X4). Against Employee Performance (Y). Based on the t test, it is found that motivation, organizational culture, innovation and creativity have an influence on individual employee performance. Based on the F test, it shows that the value of Fcount is 71.550, the questionnaire means that Fcount is greater than Ftable so that the decision to reject Ho. Thus simultaneously the variables of Motivation, Organizational Culture, Innovation, and Creativity significantly affect employee performance satisfaction. This shows that the influence of motivation, organizational culture, innovation and creativity on employee performance.

Keywords: economy, motivation, innovation, creativity, performance.

1. PENDAHULUAN

Perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut perlu adanya peran sumber daya manusia. Begitu pula peran teknologi sangat dibutukan oleh tenaga kerja. Kemajuan teknologi yang pesat serta kondisi sosial dan budaya bangsa yang berkembang saat ini, memacu pula perkembangan dalam bidang ekonomi yaitu upaya untuk memenuhi berbagai bentuk kebutuhan masyarakat. Banyak perubahan terjadi seiring dengan munculnya alternatif pilihan yang tersedia.

Aspek yang harus diperhatikan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang makin pesat adalah aspek sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dibentuk oleh perusahaan dengan mengadakan usaha-usaha atau kegiatan yang berorientasi pada masa depan, misalnya dengan mengadakan usaha-usaha atau kegiatan pengembangan sumber daya manusia. Usaha ini perlu dilakukan oleh manajer sumber daya manusia karena usaha ini sangat mendukung bagi keberhasilan perusahaan melalui pencapaian Kinerja Karyawan yang tinggi.

Peningkatan kinerja karyawan itu sendiri akan mendorong peningkatan kinerja dan faktor-faktor lain dari seluruh Kinerja dari seluruh usaha atau perusahaan. Sedangkan Kinerja karyawan dalam aktifitas proses produksi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: Motivasi, Budaya Organisasi, Kreativitas dan Inovasi. Pengukuran Kinerja Karyawan yang digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi.

(7)

3

Kinerja karyawan yang tinggi merupakan salah satu keunggulan kompetitif perusahaan.Kinerja kerja sangat tergantung pada sumberdaya manusia yang tinggi dan moral yang baik. Ndoni Karang Prasetyo dan Sri Padmantyo (2012: 50) menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi secara signifikan gaji, dan gaya kepemimpinan di Dealer Young Motor Wonogiri. ini akan tercermin dalam etos kerja yang akan mempengaruhi Kinerja perusahaan secara keseluruhan. adalah salah satu faktor yang penting dan berpengaruh terhadap kinerja. Untuk melengkapi penelitian tersebut maka peneliti mengembangkan variabel dengan menambah variabel independen Motivasi, Budaya organisasi, Kreativitasdan Inovasi.

Pemberian motivasi dan penegakkan disiplin oleh atasan berarti telah memberikan kesempatan terhadap karyawan yang menjadi bawahannya, sehingga karyawan bisa dan mampu mengembangkan kemampuannya.Motivasi yang diberikan ini juga merupakan dorongan semaksimal mungkin karyawan untuk berproduksi. Menurut M. Clelland, seorang untuk lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.

Motivasi yang tepat dan baik akan mampu meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan dan tingkat kedisiplinan pun akan menambah semangat kerja karena diselimuti perasaan yang aman dalam bekerja, dengan demikian akan tercapai kinerja yang tinggi. Jadi disiplin, motivasi, dan komunikasi tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, salah satunya adalah Inovasi kerja mempunyai peran penting pencapaian tujuan suatu perusahaan dalam mempertahankan kemampuan bersaingnya. Sesorang pemilik usaha dituntut untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, hal ini tidak terlepas dari keinginan konsumen yang selalu berubah– ubah.Ketidakpastian lingkungan menyebabkan para pelaku usaha untuk selalu berinovasi agar dapat memenangkan persaingan, bukan hanya untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan dan kondisi persaingan bisnis yang semakin meningkat. Perusahaan yang memiliki kemampuanberinovasi tinggi akan lebih

(8)

4

baik dalam merespon lingkungan dan mengembangkan kemampuan baru yang akan meningkatkan kinerja usaha. Permasalahan yang terjadi pengembangan usaha pada umumnya para pemilik usaha kurang memperhatikan dalam hal melakukan perbaikan pada produk yang telah ada, sehingga produk yang telah ada tersebut cenderung tidak memiliki nilai yang lebih di mata para konsumen. Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan

Inovasi merupakan faktor yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja karyawan.Inovasi tidak hanya ditinjau dari keterampilan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki saja, akan tetapi Inovasi dapat dilihat dari pengalaman seseorang yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya. Perusahaan dalam mengukur tingkat pengalaman yang ada dapat melihat dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki dan tingkat keterampilan yang telah dikuasai seorang karyawan.pengalaman yang banyak dan lama terhadap profesi yang dipegang maka penguasaan keterampilan semakin meningkat dan luas.

Menurut Munandar (2012: 31) kreativitas atau berfikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan penyelesaian suatu masalah,merupakan bentuk pemikiran yang saat ini masih kurang mendapat perhatian. Seperti penerimaan pengetahuan, ingatan dan penalaran.

Kreativitas menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan didalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat. Jika perusahaan tidak mengembangkan kreativitasnya dalam membuat hal produk baru sehingga tidak memberikan hal yang baru dan menarik konsumen, konsumen akan merasa bosan dengan produk yang ada, hal in dapat mempengaruhi sistem operasi perusahaan dan juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

(9)

5

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dealer Young Motor yang berlokasi di Wonogiri. Penelitian ini difokuskan pada Motivasi yang dimiliki karyawan tentang kurangnya kebiasaan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya karyawan yang kurang bisa diselesaikan. Begitu juga dalam hal budaya organisasi yang dimiliki karyawan kurang harmonis, masih mengutamakan pekerjaan secara individu kurang kerja secara tim. Penurunan kinerja karyawan juga dipengaruhi Inovasi yang dimiliki karyawan Dealer Young Motor Wonogiri memiliki pengetahuan yang kurang dan keterampilan untuk bekerja cepat.

2. METODE

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dealer Young Motor Wonogiri dengan menggunakan metode riset dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan cara yang mudah (convenience sampling) yaitu karyawan yang bekerja di Kantor Dealer Young Motor Wonogiri. Besarnya sampel yang diambil sebanyak 57 responden.Pendapat Arikunto (2010: 107) jika subyek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua, jika jumlah subyek besar maka dapat diambil 20-25% atau tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas didistribusikan kepada 57 karyawan di Dealer Young Motor di Wonogiri, untuk dianalisis validitas dan reliabilitasnya dan hasil dari analisis tersebut dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memperoleh data guna analisis lebih lanjut. Faktor yang akan diukur adalah atribut yang meliputi Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi, dan Kreativitas serta tingkat Kinerja karyawan. Hasil validitas dan reliabilitas adalah:

Uji validitas menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau satu set dari operasi-operasi mengukur apa yang seharusnya diukur. Salah satu cara untuk menguji

(10)

6

validitas adalah menghitung nilai korelasi antara setiap item pernyataan dengan skor totalnya dengan menggunakan rumus korelasi product moment (rhitung). Hasil analisis validitas menggunakan komputer yaitu program SPSS versi 21.00 ditunjukkan dengan membandingkan rhitung dengan ttabel.Sedangkan nilai dari rhitung dapat dilihat dalam Corrected Item Total Correlation pada program SPSS versi 21.00.Pengambilan keputusan jika rhitung> rtabel maka butir atau variabel yang diteliti adalah valid.

Tabel 1. Rangkuman validitas instrumen untuk variabel Motivasi No Item rhitung rtabel Keterangan

M 1 0,735 0,261 Valid

M 2 0,669 0,261 Valid

M 3 0,805 0,261 Valid

M 4 0,626 0,261 Valid

Sumber: Data diolah SPSS Versi 21.00

Tabel 2. Rangkuman Validitas Instrumen Untuk Variabel Kinerja karyawan (Y) No Item rhitung rtabel Keterangan

KK 1 0,832 0,261 Valid

KK 2 0,718 0,261 Valid

KK 3 0,837 0,261 Valid

KK 4 0,800 0,261 Valid

Sumber: Data diolah SPSS Versi 21.00

Tabel 3. Hasil Reliabilitas

Variabel ralpha rtabel Keterangan Motivasi(X1) 0,673 0,60 Realibel Budaya Organisasi (X2) 0,631 0,60 Realibel Inovasi (X3) 0,713 0,60 Realibel Kreativitas (X4) 0,609 0,60 Realibel Kinerja karyawan (Y) 0,807 0,60 Realibel

Sumber: Data diolah SPSS Versi 21.00

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berasal dari populasi yang normal.Pengujian ini menggunakan metode

(11)

7

One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test dengan membandingkan Asymptotic Significance (probabilitas) dengan taraf signifikansi.

Tabel 4. Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Kolmogorov-Smirnov

Sig

(2-tailed) p-value Keterangan Undstadardized

residual

0,414 0,995 P > 0,05 Normal Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari basil perhitungan uji Kolmogorov-Smirov dapat diketahui bahwa p-value dari variabel Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Komunikasi dan Kinerja Karyawan sebesar 0,995 ternyata lebih besar dari α (0,05), sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal.

Tabel 5. Hasil Pengujian Multikolinieritas No Variabel Tolerance VIF α Keterangan

1 Motivasi 0,565 1,770 10 Tidak terjadi multikolinieritas 2 Budaya Organisasi 0,379 2,638 10 Tidak terjadi multikolinieritas 3 Inovasi 0,356 2,812 10 Tidak terjadi multikolinieritas 4 Kreativitas 0,517 1,935 10 Tidak terjadi multikolinieritas

Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas. Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik yaitu yang homoskedastisitas, yakni variance dari residual satu pengamatan ke pangamatan lain bersifat tetap

Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel taraf

signifikansi

Sig. Kesimpulan

Motivasi 0,05 0,936 Bebas Heteroskedastisitas Budaya Organisasi 0,05 0,823 Bebas Heteroskedastisitas Inovasi 0,05 0,202 Bebas Heteroskedastisitas Kreativitas 0,05 0,339 Bebas Heteroskedastisitas

(12)

8

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Nilai probabilitas > 0,5 berarti bebas dari heteroskedastisitas.

Tabel 7. Rekapitulasi Regresi Berganda Variabel Unstandardized Coefficients

(Constant) 0,296

Motivasi 0,253

Budaya Organisasi 0,182

Inovasi 0,333

Kreativitas 0,279 Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00

Tabel 8. Uji t

Keterangan thitung ttabel Sig. Keterangan Motivasi 3,778 2,007 0,000 H1 diterima Budaya Organisasi 2,015 2,007 0,049 H2 diterima Inovasi 3,922 2,007 0,000 H3 diterima Kreativitas 3,739 2,007 0,000 H4 diterima

Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00 Tabel 9. Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Keterangan

71,520 2,783 0,000 ada pengaruh secara simultan Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00

Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.Nilai R2 berkisar antara nol sampai satu, semakin mendekati angka satu dapat dikatakan model tersebut semakin baik.Hasil analisis uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. Uji Koefisien Determinasi (R2) R Adjusted R2 Keterangan

0,920 0,834 Persentase pengaruh 83,4% Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00

(13)

9

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,834, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (variabel Motivasi, variabel Budaya Organisasi, variabel Inovasi dan variabelKreativitas) menjelaskan variasi Kinerja karyawan di Dealer Young Motor di Wonogiri sebesar 83,4% dan 16,6% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model. 3.2Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada pengaruh Motivasi berpengaruh meningkat terhadap Kinerja karyawan.Dari hasil ini kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Bachktiar (2012:32), Susandi Prihayanto (2012:20) yang menyatakan ada pengaruh Motivasi berpengaruh meningkat terhadap Kinerja karyawan.

Pemberian motivasi dan penegakan disiplin oleh atasan berarti telah memberikan kesempatan terhadap karyawan yang menjadi bawahannya, sehingga karyawan bisa dan mampu mengembangkan kemampuannya.Motivasi yang diberikan ini juga merupakan dorongan semaksimal mungkin karyawan untuk berproduksi.Motivasi yang tepat dan baik akan mampu meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan dan tingkat kedisiplinanpun akan menambah semangat kerja karena diselimuti perasaan yang aman dalam bekerja, dengan demikian akan tercapai kinerja yang tinggi. Jadi disiplin, motivasi, dan komunikasi tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.

Motivasi menempati peran yang penting dan posisinya berada dalam proses manajemen secara keseluruhan. Motivasi diperlukan karena sifat manusia yang membutuhkan semacam pancingan, dorngan atau insentif untung meningkatkan kinerja lebih baik motivasi bertindak sebagai teknik untuk meningkatkan kinerja karyawan yang bekerja pada tingkat yang berbeda.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada pengaruh Budaya Organisasi berpengaruh meningkat terhadap Kinerja karyawan.Dari hasil ini kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Zaenal Mustafa Elqadri, Dewi Tri Wijayati Wardoyo & Priyono, (2015: 55), Erica Adriyanti, (2014: 43), Susandi Prihayanto

(14)

10

(2012: 30) yang menyatakan ada pengaruh Budaya Organisasi berpengaruh meningkat terhadap Kinerja karyawan.

Budaya organisasi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Budaya organisasi yang terbina dengan baik dalam oeganisasi akan mempengaruhi perilaku karyawan yang selanjutnya akan bermuara pada prestasi kerja karyawan. Dalam organisasi, implementasi budaya dirupakan dalam bentuk perilaku, artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh budaya organisasi yang bersangkutan. Perilaku karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut akan memberikan efek pada meningkatnya kinerja karyawan. Karena budaya perusahaan ditetapkan oleh manajemen demi visi dan misi perusahaan yang salah satunya adalah menciptakan kompetensi pegawai yang berkinerja tinggi. Dengan demikian budaya organisasi menjadi salah satu kriteria penting dalam menentukan pertumbuhan dan kesuksesan organisasi.

Menurut Buhler ( 2007: 60). Budaya yang kuat harus memiliki norma-norma kinerja yang tinggi. Perilaku yang bisa diterima dan diperkuat harus mendukung kinerja yang tinggi. Selain itu budaya yang kuat juga mengembangkan komitmen para anggota organisasi ketika mereka menerima nilai-nilai tersebut. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual. Didukung dengan sumber daya manusia yang ada, sistem dan teknologi, strategi perusahaan dan logistik, masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi yang baik pula.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada pengaruh Inovasi berpengaruh meningkat terhadap Kinerja karyawan.Dari hasil ini kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Amwiarni Sartika (2015: 73)yang menyatakan ada pengaruh Inovasi berpengaruh meningkat terhadap Kinerja karyawan.

Menurut Fontana,A. (2011:2) inovasi kerja mempunyai peran penting pencapaian tujuan suatu perusahaan dalam mempertahankan kemampuan bersaingnya.Sesorang pemilik usaha dituntut untuk selalu berinovasi dalam

(15)

11

meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, hal ini tidak terlepas dari keinginan konsumen yang selalu berubah–ubah.Ketidakpastian lingkungan menyebabkan para pelaku usaha untuk selalu berinovasi agar dapat memenangkan persaingan, bukan hanya untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan dan kondisi persaingan bisnis yang semakin meningkat. Perusahaan yang memiliki kemampuanberinovasi tinggi akan lebih baik dalam merespon lingkungan dan mengembangkan kemampuan baru yang akan meningkatkan kinerja usaha. Permasalahan yang terjadi pengembangan usaha pada umumnya para pemilik usaha kurang memperhatikan dalam hal melakukan perbaikan pada produk yang telah ada, sehingga produk yang telah ada tersebut cenderung tidak memiliki nilai yang lebih di mata para konsumen. Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan

Inovasi merupakan faktor yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja karyawan.Inovasi tidak hanya ditinjau dari keterampilan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki saja, akan tetapi Inovasi dapat dilihat dari pengalaman seseorang yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya. Perusahaan dalam mengukur tingkat pengalaman yang ada dapat melihat dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki dan tingkat keterampilan yang telah dikuasai seorang karyawan.pengalaman yang banyak dan lama terhadap profesi yang dipegang maka penguasaan keterampilan semakin meningkat dan luas.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan ada pengaruh Kreativitas berpengaruhmeningkat terhadap Kinerja karyawan.Kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan penyelesaian suatu masalah,merupakan bentuk pemikiran yang saat ini masih kurang mendapat perhatian. Tingkat kreativitas sangat penting dalam pencapaian kinerja karyawan yang baik, maka perlu diupayakan faktor-faktor yang baik untuk mendukung tenaga kerja agar dapat bekerja secara optimal. Setiap perusahaan maupun organisasi akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai

(16)

12

tujuan yang telah ditentukan. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan misalnya melalui minat kerja, kepemimpinan dan kesempatan pengembangan karir. Tingkat kreativitas sangat mempengaruhi produktivitas kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan yang berpotensi untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga diperlukan adanya kreativitas agar karyawan untuk mengerahkan seluruh potensinya.Pekerjaan dapat lebih cepat dan tepat diselesaikan tanpa mengurangi kedisiplinan yang ada jika didukung oleh peran serta seorang pimpinan.Dalam hal ini manajer harus selalu memberikan arahan, membina dan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan pekerjaanya untuk mencapai tujuan perusahaan.Hal tersebut selalu diupayakan oleh pimpinan dengan memberikan arahan untuk meningkatkan kreativitas.Dengan demikian semakin tinggi tingkat kreativitas. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kreativitas akan berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan (Listianto dan Setiaji,2005: 30).

Kreativitas menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan didalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat. Jika perusahaan tidak mengembangkan kreativitasnya dalam membuat hal produk baru sehingga tidak memberikan hal yang baru dan menarik konsumen, konsumen akan merasa bosan dengan produk yang ada, hal in dapat mempengaruhi sistem operasi perusahaan dan juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Menurut Poernomo (2006: 46) mengatakan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai profitabilitas diperlukan kreativitas anggota organisasi. Dengan adanya kreativitas dalam membuat sesuatu baik barang, gagasan yang menyebabkan, memperindah, mempermudah cara kita bekerja diharapkan dapat meraih keuntungan bagi perusahaan. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja karyawan yang dalam memanfaatkan aset-aset perusahaan diperlukan usaha yang kreatif dalam menentukan sasaran-sasaran perusahaan, sehingga dapat di simpulkan bahwa kreativitas mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.

(17)

13

Sedangkan kreativitas sendiri merupakan landasan bagi tumbuh kembangnya inovasi. Karyawan yang memiliki kreativitas akan selalu mencari cara atau metode baru yang murah dan tepat dalam upaya untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas atau dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelangganya. Karyawan yang kreatif juga memberikan andil yang besar bagi terciptanya inovasi produk suatu organisasi.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Berdasarkan uji t diperoleh bahwa Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan secara individu. Berdasarkan uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 71,520, angka tersebut berarti Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga keputusannya menolak Ho. Dengan demikian secara simultan variabel Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas signifikan mempengaruhi kepuasan Kinerja karyawan. Ini menunjukkan bahwa pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas terhadap Kinerja karyawan.

4.2Saran

Waktu yang dipergunakan untuk penelitian terbatas sehingga keakuratan data dalam penyusunan masih kurang. Penelitian ini hanya menggunakan di daerah untuk diteliti. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan tempat penelitian sejenis lainnya untuk diteliti, agar hasil penelitian dapat mewakili sebagai pembanding. Penelitian ini hanya menggunakan variabel Motivasi, Budaya Organisasi, Inovasi dan Kreativitas yang turut mempengaruhi Kinerja karyawan, sehingga masih dianggap kurang dalam Kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Alatas, H., Tambunan, T. 2011.Buku Ajar NefrologiAnak. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

(18)

14

Amwiarni Sartika, 2015, Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja Dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Palu,

Arikunto, Suharsimi, 2012, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi Lima, Jakarta: Rineka Cipta,

As’ad, 2012, Psikologi Industri, Yogyakarta : Liberty.

Bakir. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bhargava R, Kotur dan S, Anbazhagan, 2014, Education and Work-Experience - Influence on the Performance, Journal of Business and Management, e-ISSN: 2278-487X, p-e-ISSN: 2319-7668, Volume 16, Issue 5, Ver, III (May, 2014), PP 104-110,

Dalimunthe, Ritha, dkk, 2010. Buku Pedoman Program Studi Manajemen, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dedi Mulyadi dkk, 2012, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang, Djarwanto Ps, Pangestu Subagyo, 2012, Statistik Induktif, Edisi 4, Yogyakarta:

BPFE,

Djiwandono, 2012,Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

Dwi Tanto, Sri Murni Dewi dan Sugeng P, Budio, 2012, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pekerja Pada Pengerjaan Atap Baja Ringan Di Perumahan Green Hills Malang, Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 6, No, 1 – 2012 ISSN 1978 – 5658

Falikhatun, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, Hariandja, Marihot T,E, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Grasido,

Hasibuan, Malayu, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara,

Iis Puspika Dewi, 2012, Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rutan Klas 1 Di Bandar Lampung, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol,2, No:2 (85-95) Oktober 2012

Kaswan, 2012, Manajeman Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi, Yogyakarta: Graha ilmu,

(19)

15

Kreitner R & Kinicki A, 2011, Perilaku Organisasi (Organization Behavior), Jakarta: Salemba Empat.

Matthew G, Wattles Andchad Harris, 2010, The Relationship Between Fitness Levels And Employee’s Perceived Productivity, Job Satisfaction, And Absenteeism,

Munandar, S.C. Utami, 2012, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta.

Ndoni Karang Prasetyo dan Sri Padmantyo, 2012, Pengaruh Gaji, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT, Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo, Wonogiri: Universitas Muhammadiyah Wonogiri. Nitisemito, Alex S, 2010, Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar, Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Rafianto, 2011, Kinerja dan Manajemen, Edisi ke-2, Jakarta: Penerbit Lembaga Sarana Informasi Usaha.

Robbins, S,P, 2011, Perilaku Organiasi, PT, Indeks Kelompok Gramedia: Indonesia.

Sagala, 2009.Belajar dan Pembelajaran.Alfabeta : Bandung.

Siagian, SP, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, Simamora, Henry, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, Yogyakarta

: BPFE,

Simanjuntak, Payaman, J, 2011, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta,

Sulaiman, Wahid, 2012, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Contoh Kasus dan Pemecahannya, Yogyakarta: Andi,

Supriatna, Nana, dkk. 2011. Pendidikan IPS Di SD. Bandung: UPI Press. Winardi, 2013, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada.

Zaenal Mustafa Elqadri, Dewi Tri Wijayati Wardoyo & Priyono, 2015, The Influence of Motivation and Discipline Work against Employee Work Productivity Tona’an Markets, Review of European Studies; ISSN 1918-7173, Vol, 7, No, 12.

Gambar

Tabel 3. Hasil Reliabilitas
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 7. Rekapitulasi Regresi Berganda

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan pemahaman guru pengajar di kelas bahwa anak tuna laras dapat memahami bahasa reseptif di kelas tetapi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan dengan bahasa

Sequence diagram menggambarkan interaksi objek yang disusun dalam urutan waktu. Diagram ini secara khusus bersosialisasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 44 jumlah limfosit yang tidak normal terdapat tuberculosis paru sebanyak 51,9 %, dan dari 109 jumlah limfosit yang

Design keseluruhan baik dari kemasan, warna dan label Produk Prima XP memiliki kemampuan baik dalam menjelaskan produk inti dari sebuah pelumas. 0 12 21 49

Exposure to the discussion section contain substantially giving meaning to the results of the analysis and comparison with previous findings based on the study of literature that

Dalam tugas akhir ini, penelitian dilakukan di PT Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Mojokerto dengan metode wawancara, memanfaatkan data sekunder, dan metode studi

Penyakit gagal ginjal kronik terjadi apabila penyakit ginjal yang berjalan lebih dari 3 bulan, dengan tanda- tanda proteinuria serta penurunan laju

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) pada