• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PEREKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PEREKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

disampaikan oleh:

Drs. Sugilar

Kepala Biro Hukum Organisasi dan Tatalakasana BKKBN

dalam acara:

LIP4 melalui VICON

JAKARTA, 7 Desember 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009

TENTANG

PEREKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

IMPLIKASINYA TERHADAP KELEMBAGAAN BKKBN

(2)

1.LATAR BELAKANG

dan Proses

2.ALUR PIKIR DAN RUNAG LINGKUP Alur Pikir

Ruang Lingkup

Peraturan Pelaksanaan (PP, Perpres)

C. IMPLIKASINYA KELEMBAGAAN BKKBN

SISTIMATIKA

(3)

A. LATAR BELANG :

Alasan Mengapa UU 10/1992 Diganti/

Diamandemen?

LINGKUNGAN STRATEGIS DALAM NEGERI

• Reformasi pemerintahan

• Desentralisasi

PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS GLOBAL

• Demokratisasi

• Penekanan pada hak azasi manusia: tidak boleh ada pemaksaan, penekanan pada pelayanan berkualitas

MELENGKAPI SUBSTANSI YANG ADA SESUAI DENGAN KONDISI SAAT INI

1 2

3

4

MENJAMIN AGAR BANGSA/NEGARA LEBIH

MEMPERHATIKAN ASPEK KEPENDUDUKAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(4)

UU NO. 10/1992

Landasan hukum untuk

mengembangkan program kependudukan & menjadikan pembangunan berwawasan kependudukan UNTUK MENUJU

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Belum

berfungsi optimal

KE NYA TAA

N • Substansi yang ada sudah

tidak mampu menjawab kondisi yang ada

• Tidak jelas siapa penanggung jawab pelaksana UU

IDEAL

PENYEBAB

Diperlukan Amandemen

(5)

1. Prinsip-prinsip pembangunan yg berlaku secara internasional dimana Indonesia telah

menyatakan komitmen

didalamnya seperti Hak Asasi Manusia, kebersamaan,

persamaan, toleransi dsb

ISU STRATEGIS YANG AKAN MENJADI PERHATIAN DALAM AMANDEMEN

• Komitmen Global

• Komitmen Nasional

Alasan

?

2. Pembangunan berkelanjutan sebagai sasaran pembangunan nasional

Alasan

?

Pembangunan berkelanjutan

merupakan komitmen Nasional dan

Internasional

(6)

3. Keterkaitan kependudukan dan pembangunan berkelanjutan

Faktor Dinamika kependudukan merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan pembangunan berkelanjutan

Alasan ?

4. Kualitas penduduk dan penyiapan generasi mendatang

• Pembangunan Kependudukan terkait erat dengan pembangunan kualitas SDM

• Pembangunan SDM menjadi isu sentral dalam pembangunan

nasional

Alasan ?

(7)

5. Desentralisasi

Alasan

?

• Pembangunan Kependudukan

memiliki keterkaitan yang sangat kuat antara global, nasional dan daerah

• Komitmen Pemerintah Daerah sangat menentukan keberhasilan Pemb. Kependudukan & Pemb.

berkelanjutan

6. Hubungan

Pemerintah Pusat dan Daerah, LSM & CSO

Era Otonomi, pemerintah pusat, propinsi & kabupaten/kota memiliki Kewenangan dan peran masing-masing

LSM maupun Civil Society Organization (CSO) memiliki peran strategis dalam pelaksanaan

pembangunan Alasan

?

(8)

8. Pemberdayaan keluarga

Pemberdayaan keluarga sangat berkaitan erat dengan pembangunan keluarga berkualitas dan akhirnya

menentukan kualitas penduduk secara keseluruhan 7. Pengelolaan kelahiran, Penurunan kematian

dan Pengarahan mobilitas penduduk

• Ketiga issue tersebut merupakan kompnen utama dalam pengelolaan perkembangan kependudukan

• Ketiga issue tersebut harus diintervensi secara terpadu dengan program yang tepat dalam rangka peningkatan kualitas penduduk dan akhirnya

berdampak pada pembangunan berkelanjutan

Alasan

? Alasan

?

(9)

9. Program-program khusus yang dikaitkan dengan

pertumbuhan struktur penduduk misalnya program kesehatan reproduksi remaja, program pemberdayaan penduduk lanjut usia

Pertumbuhan struktur penduduk akan

mempengaruhi pertumbuhan penduduk dalam pembangunan ini harus di dukung dengan

kebijakan dan program yang sesuai Alasan

?

10. Perhatian khusus kepada kelompok masyarakat tertentu seperti penduduk miskin, terpencil, suku terasing, dsb.

Ada kelompok yang oleh karena

kondisi tertentu menjadi sangat terbatas aksesnya terhadap informasi dan pelayanan, padahal

jika hal ini dibiarkan dapat berdampak buruk bagi individu, masyarakat maupun negara

Alasan

?

(10)

11. PROSES UU(1)

Surat DPR ke Presiden No.RU.02/1185/ DPR-

RI/2004 (11-3-’04) Tembusan BKKBN

RUU

usul inisiatif DPR

Sidang Paripurna

(9-12-’03)

MASYARAK AT

RUU TENTANG

KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN

KELUARGA

Pembahas an

Interdep (1)

Sinkronisasi dan Issue Krusial:

Aborsi, KRR, KB:

Individu/Pasangan,

Pembebanan Negara, Sanksi, dll.

Surat Ketua DPR kepada Presiden

No. KD.02/608/DPR RI/2005 Tgl. 31-1-2005

o Penyampaian RUU dan

o Penarikan kembali RUU yg tidak selesai dibahas

(11)

12. PROSES UU (2 )

Srt Ketua DPR RI Presiden.

No. Nu.02/8718/DPR-RI/2006 Tgl. 14-11-2006.

RUU Kepenudukan & PK

Surat Presiden Ketua DPR RI No.R-98/Pres/12/2006 Tgl.19/12/06

Penunjukan Wakil Pemerintah Men-Kes, Mendagri, dan

MenHuk-HAM

Untuk Pembahasan RUU

Pembahasa n

Interdep (2)

Ketua DPR/Komisi IX Presiden (Sisa RUU diselesaikan sidang 2009)

210609 Bahas Bersama di Komisi IX (Komitment Review materi / DIM RUU 030709 Interdep Siap Bahas Bersama 3008-0409 2009 Pemerintah Sun DIM baru

(RUU Perk Kepend dan PK)

240909 Pandangan & DIM Pemerintah di Kom.IX/Panja RUU – PKPK

25-28 Sept’09 Bahas Bersama Panja & Pemerintah

290909 Sidang Paripurna DPR RI (Disetujui RUU menjadi UU)

Di DPR

(1) Penyampaian Pendapat dan DIM

di Panja Kom.IX

(2)Pembahasan Bersama terjadi deadlock

UU No. 52 Thn 2009

Tentang

Perkemb. Kependudukan dan Pemb Keluarga.

Tanggal 29-10-2009 LN No. 161 Thn 2009 TLN No 5080

(12)

• Asas

• Prins ip

• Tuju an

• Hak dan Kew ajiba n

Aspek Substansi Pengaturan

Aspek manajemn pelaksanaan

• PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

1. Pengendalian Kuantitas

o Keluarga Berencana (KB)

2. Penurunan Kematian 3. Pengembangan

Kualitas

4. Pengarahan Mobilitas 5. Perencanaan

Kependudukan

6. Penduduk Rentan

• PEMBANGUNAN KELUARGA

Ketahanan dan

kesejahteraan keluarga

• DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN

• Kewena ngan

dan Tanggun

g jawab

• Kelemba gaan (BKKBN

)

• Peran serta Masyara

kat

Aspek

landasan/Dasar Pengaturan

B. ALUR PIKIR DAN RUANG LINGKUP

I. ALUR PIKIR

(13)

Terdiri dari: 12 Bab dan 63 Pasal.

• Bab I Ketentuan Umum (Pasal 1)

• Bab II Asas, Prinsip, dan Tujuan (Ps 2 s/d Ps 4)

• Bab III Hak dan Kewajiban Penduduk (Ps 5 s/d Ps 6)

• Bab IV Kewenangan & Tanggung Jawab Pemerintah (Ps 7 s/d Ps 10: Kewenangan) dan

(Ps 11 s/d Ps 14: Tanggung Jawab)

• Bab V Pembiayaan: Ps 15 (APBN) dan Ps 16 (APBD) II. RUANG LINGKUP/SISTIMATIKA (1)

(14)

• Bab VI Perkembangan Kependudulan ( 1 ) Ps 17 s/d Ps 46 Bagian ke-1 s/d Bagian ke-6 Bag ke-1 Umum Ps 17

Bag ke-2 Pengendalian Kuantitas Penduduk Paragraf ke-1 Umum (Ps 18 – Ps 19)

Paragraf ke-2 KB (Ps 20 – Ps 29)

Bag ke-3 Penurunan Angka Kematian (Ps 30 – Ps 32)

Bag ke-4 Mobilitas Penduduk (Ps 33 – Ps 37) Bag ke-5 Pengembangan Kualitas Penduduk

Paragraf ke-1 Umum (Ps 38)

Paragraf ke-2 Penduduk Rentan (Ps 39 – Ps 43)

II. RUANG LINGKUP/SISTIMATIKA (2)

(15)

• Bab VI Perkembangan Kependudulan (Lanjutan..2) Bag ke-6 Perencanaan Kependudukan (Ps 44 - Ps 46)

• Bab VII Pembangunan Keluarga (Ps 47 – Ps 48)

• Bab VIII Data dan Informasi Kependudukan.

(Ps 49 s/d Ps 52)

• Bab IX Kelembagaan.

Bag ke-1 Nama dan Kedudukan (Ps 53 – Ps 56) Bag ke-2 Tugas dan Fungsi (Ps 56 – Ps 57)

• Bab X Peran Serta Masyarakat. ( Ps 58 )

• Bab XI Ketentuan Peralihan. Ps 59

• Bab XII Ketentuan Penutup. Ps 60 s/d Ps 63 )

II. RUANG LINGKUP/SISTIMATIKA (3)

(16)

Bab VI Perkembangan Kependudukan Bab VII Pembangunan Keluarga

1.Pengendalian Kuantitas Penduduk (Ps 18 - 19)

Mewujudkan jumlah penduduk yang serasi, selaras, seimbang dgn daya dukung dan daya tampung termasuk sosekbud,

berhubungan dangan:

Penetapan perkiraan jumlah, struktur, komposisi, pertumbuhan, dan persebarannya.

II. RUANG LINGKUP/SUBSTANSI (1)

Bab VI Perkembangan Kependudukan(1)

(17)

Bab VI Perkembangan Kependudukan(2)

1.Pengendalian Kuantitas penduduk dilakukan melalui upaya:

Pengendalian angka kelahiran;

penurunan angka kematian; dan pengarahan mobilitas penduduk

Tingkat nasional dan daerah.

Tata caranya ditetapkan dengan PP.

II. RUANG LINGKUP/SUBSTANSI (2)

(18)

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 3 )

(b) Keluarga Berencana: (Ps 20 – 29)

• Mewujudkan PTS & Keluarga berkualitas, melalui KB

• Membantu calon atau pasutri:

usia ideal perkawinan;

usia ideal melahirkan;

jumlah ideal anak;

jarak ideal melahirkan;

penyuluhan kesehatan reproduksi

• Dilakukan melalui upaya:

peningkatan keterpaduan dan peran serta masy;

pembinaan keluarga; pengaturan kehamilan; disertai KIE

• Promosi aborsi sebagai pengaturan kehamilan dilarang

• Diatur dengan PP

(19)

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 4 )

(b) Keluarga Berencana:

Pemerintah wajib:

Meningkatkan akses & kualitas: informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan kontrasepsi.

• Menyediakan metode kontrasepsi, informasi yg lengkap mudah diperoleh (manfaat dan dampak), pelayanan ulang, promosi

ASI eksklusif, diatur dengan Men-Kes

• Penggunaan alat obat cara kontrasepsi persetujuan suami isteri, oleh tenaga yg bertwenang dan sesuai standar profesi

• Diatur oleh Men-Kes

• Pemberian informasi dan peragaan alat obat cara kontrasepsi dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan tenaga lain terlatih ditempat dan cara yang layak.

• Pem.Penda wajib menyediakan alat obat cara kontrasepsi bagi penduduk miskin

(20)

(c) Penurunan Angka Kematian (Ps 30 – 32)

Prioritas bagi: ibu waktu hamil; waktu melahirkan; pasca persalinan; bayi; dan anak.

melalui: promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Pem.Pemda, melakukan pengupulan data dan analisis angka kematian, ditetapkan dengan PP.

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 5 )

(21)

(d) Mobilitas Penduduk (Ps 33 - 37)

untuk persebaran penduduk yg optimal.

Pengarahan mobilitas penduduk internal:

permanen/non permanen, persebaran ke daerah penyangga dan pusat pertumbuhan, desa ke kota, daerah perbatasan, tertinggal, pulau kecil terluar. diatur dgn PP

Pemerintah dan pemda menetapkan kebijakan Mobilitas Penduduk.

Pem.Pemda melakukan pengumpulan data dan analisis serta proyeksi mobilitas penduduk Tata cara dengan PP

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 6 )

(22)

(e) Pengembangan Kualitas Penduduk: (Ps 38)

Mewujudkan manusia sehat, cerdas, mandiri melalui:

peningkatan kesehatan, pendidikan, ekonomi, agama dan sosbud.

Pemerintah, pemda, masy. Menyelenggarakan

pengembangan kualitas penduduk, dengan pembinaan dan pelayanan penduduk;

melalui KIE dan penyediaan prasarana dan jasa.

pengembangan kualitas penduduk diatur dgn PP

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 7 )

(23)

(f) Penduduk Rentan Ps 39 - 43)

Diberikan kemudahan dan perlindungan kebijakan pemth terhadp penduduk rentan yg sebagai akibat: perubahan

struktur, komposisi penduduk, kondisi fisik non fisik, keadaan geografis, dampak negatif dr proses pembangunan dan

bencana alam.

dilaksanakan melalui:

perawatan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan atas biaya negara.

Kebutuhan dasar penduduk miskin dijamin pemerintah Kriteria, tata cara perlindungan diatur dengan PP

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 8 )

(24)

(g) Perencanaan Kependudukan Ps 44 - 46)

menetapkan sasaran kuantitas, kualitas, dan

mobilitas penduduk pada masa yang akan datang.

Jangka menengah dan panjang lingkup pusat, prov, kab/kota untuk menghasilkan Renstra

wajib diintegrasikan dan diimplementasikan kedalam sistem perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Diatur dengan Peraturan Presiden. RPJMN/RPJMD

Bab VI Perkembangan Kependudukan ( 9 )

(25)

• Kebijakan Pembangunan Keluarga (Ps 47 - 48)

untuk mendukung keluarga dalam melaksanakan fungsi keluarga scr optimal; melalui:

pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dengan cara:

peningkatan kualitas anak (memberikan akses informasi, pendidikan, penyuluhan, perawatan, pengasuhan), remaja (pemerian akses informasi, konseling, dll), lansia;

pemberdayaan keluarga rentan, kualitas lingkungan keluarga; serta upaya penghapusan kemiskinan)

Pemb ketahanan dan kesejahteraan kel diatur dgn PERMEN yang terkait dibidang tugas dan kewenangannya.

Bab VII Pembangunan Keluarga

(26)

• Pemerintah/Daerah wajib mengumpulkan, mengolah, menyajikan data dan informasi ttg kependudukan dan keluarga. melalui sensus, survey,

pendataan keluarga.

• wajib digunakan oleh Pemerintah dan Pemda dasar penetapan kebijakan penyelenggaraan dan pembangunan

• Pemda wajib melaporkan data dan informasi kependudukan dan keluarga kepada pemerintah

• Pemerintah wajib menyebarluaskan kembali data dan informasi

• Pemerintah/Pemda menyelenggaran SIDUGA.

• Diatur dengan PP.

Bab VIII Data dan Informasi Kependudukan (Ps 49-52)

(27)

III. Peraturan Pelaksanaan

(PP & PerPres) - 1

(a) Peraturan Pemerintah:

1. Penetapan Kebijakan Nasional, NSPK, Fasilitasi Perkembangan Kependudukan dan KB (Ps 12 (2);

2. Penetapan Pengendalian Kuantitas penduduk (Ps 19);

3. Kebijakan KB(PUP, PK, Pengkel,Ketahanan Kelg): Ps 22 4. Tata cara Pengumpulan data dan proyeksi kependudukan tentang angka kematian penduduk (Ps 32);

5. Pengarahan mobilitas penduduk (Ps 33);

6. Tata Cara pengumpulan, data analitis, mobilitas, dan persebaran penduduk, diatur dengan PP (Ps 37)

7. Pengembangan Kualitas Penduduk diatur dgn PP (Ps 38) 8. Kriteria, tata cara perlindungan penduduk miskin (Ps 41) 9. Penyelenggaraan SIDUGA (Ps 50)

(28)

(b) Peraturan Presiden.

1. Perencanaan Kependudukan (Ps 46)

2. Lembaga Badan Kependudukan dan KBN(BKKBN) Ps 53-57

(c) Peraturan Menteri Kesehatan.

1. Akses, kualitas, informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan alat kontrasepsi (Ps 23).

2, Tata Cara Penggunaan alat, obat, dan cara kontrasepsi (Ps 26);

(d) Peraturan Menteri terkait sesuai bidangnya:

Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (Ps 48)

III. Peraturan Pelaksanaan

(PP & PerPres) - 2

(29)

C. IMPLIKASINYA KELEMBAGAAN BKKBN ( 1 )

• Kedudukan BKKBN lebih kuat (ditetapkan dalam UU)

• Perubahan Nama/Status BKKBN

BKKBN yg dibentuk sebelum UU ini DINYATAKAN sebagai BKKBN menurut UU ini

• Ruang Lingkup Tugas, Fungsi, Kewenangan BKKBN Lebih Luas dan Lebih Kuat

• Kelembagaan pengelola program di daerah provinsi dan kab/kota menjadi seragam (bentuk dan tugas fungsinya)

• Mengalami Perubahan Manajemen (Visi, Misi, Strategi dan Struktur Organisasi Pusat dan Daerah) termasuk Perangkat Manajemen (Supra dan infrastruktur manajemen)

• Pencapaian Sasaran Program tantangan akan lebih berat

(30)

C. IMPLIKASINYA KELEMBAGAAN BKKBN ( 2 )

• Hubungan Pusat dan Daerah lebih kuat

(hubungan BKKBN dgn BKKBD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya) hubungan fungsional

• Penyesuaian Peraturan Perundang-undangan (PP) akan menjadi lebih berat (waktu dibatasi hanya 1 tahun)

termasuk perangkat manajemen bagi pemerintah daerah (bidang kelembagaan BKKBD, SDM, dan Pembiayaan) serta fasilitasi, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program kependudukan dan KB.

• Sedang disiapkan Rancangan Peraturan Presiden tentang BKKBN termasuk SOTK-nya

• BKKBN Provinsi (perwakilan) keberadaannya …… ? vertikal seluruhnnya dan/atau regional.

(31)

VISI

PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015

Visi dan Misi BKKBN

Misi

Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Kependudukan dan Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera

(32)

KELEMBAGAAN BKKBN

TUGAS

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

MELAKSANAKAN PENGENDALIAN PENDUDUK dan

MENYELENGGARAKAN KELUARGA BERENCANA

(33)

1. perumusan kebijakan nasional;

2. penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria;

3. pelaksanaan advokasi dan koordinasi;

4. penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi ; 5. penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi ; dan

6. pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi;

di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana

dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, BKKBN menyelenggarakan fungsi pendukung:

1.penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum 2.pelaksanaan pengawasan fungsional

3.penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan

4.pengelolaan data dan informasi kependudukan dan KB

6/22/2011

FUNGSI BKKBN

(34)

10(Sepuluh) FUNGSI BKKBN DIRUMUSKAN KE DALAM TUJUH TUGAS ESELON I BKKBN :

1. Deputi Bidang Kependudukan ( FUNGSI PRODUCTION )

2. Deputi Bidang KB dan KS 1. ( FUNGSI PRODUCTION )

3. Deputi Bidang Promosi dan Penggerakan

1. ( FUNGSI MARKETING, SALE and AFTER SALE)

(35)

4. Deputi Bidang Data dan Informasi ( FUNGSI SUPPORT)

5. Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan ( FUNGSI SUPPORT)

6. Sekretariat Utama mempunyai ( FUNGSI SUPPORT)

7. Inspektorat Utama

( FUNGSI SUPPORT)

(36)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, pada masing-masing gaya kognitif siswa, pendekatan PMR memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik dibanding dengan pendekatan pembelajaran

Menurut Rusidi(2011:3), dalam evaluasi yang dilakukan terhadap evaluasi penggunaan situs web dengan metode usability testing pada Dinas Pertambangan, Energi Dan Lingkungan Hidup

Dengan pengalaman yang sudah melayani ribuan pelanggan sejauh ini, InsyaAllah kami yakin untuk memberikan layanan terbaik untuk semua pelanggan kami, dan membantu untuk semua

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masarakat yang dilakukan oleh tim FIB Universitas Brawijaya menitikberatkan kepada dua hal, yaitu curah gagasan dan lokakarya.

pengendali hayati dalam bentuk sediaan tablet mempunyai daya hidup tinggi sampai 30 hari masa penyimpanan. Adanya bahan aktif

Trauma dari oklusi sekunder adalah cedera yang berasal dari daya oklusal yang normal menjadi berlebihan dikarenakan oleh kerusakan jaringan pendukung  periodontal

Terdapat perbedaan kondisi sosial ekonomi antara pelaku mobilitas yang mengubah pola mobilitas dengan yang tidak mengubah pola mobilitas, yaitu pelaku mobilitas yang mengubah pola