• Tidak ada hasil yang ditemukan

RONA KEHATI KONSERVASI BAMBU BETUNG DAN IKAN BELIDA & TAMAN WISATA MAKARTITAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RONA KEHATI KONSERVASI BAMBU BETUNG DAN IKAN BELIDA & TAMAN WISATA MAKARTITAMA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

RONA KEHATI

KONSERVASI BAMBU BETUNG DAN IKAN BELIDA

& TAMAN WISATA MAKARTITAMA

(2)

PT. INDOCARBON NUSANTARA 2021

M. Abdul Latif Al Anshary, Kemma Fadhlan Abdurrahman

Rona Kehati Keanekaragaman Hayati Konservasi Bambu Betung, Ikan Belida dan Taman Wisata Makartitama

Wilayah Kerja Pertamina Hulu Energi – Ogan Komering

(3)

Rona Kehati Keanekaragaman Hayati Konservasi Bambu Betung, Ikan Belida dan Taman Wisata Makartitama

Wilayah Kerja Pertamina Hulu Energi – Ogan Komering

Penulis :

M. Abdul Latif Al Anshary, Kemma Fadhlan Abdurrahman

Copyright © 2021 PT. Indocarbon Nusantara Penyunting :

Mas Irfanto

Penerbit :

PT Indocarbon Nusantara

Bekerjasama dengan SKK MIGAS-Pertamina Hulu Energi Ogan Komering Jl. Ciputat Raya No. 8

Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310

Tel +62-21-7655858/ 021-7655757 Email : Info@indocarbon.net

(4)

KATA PENGANTAR

Pelestarian keanekaragaman hayati merupakan salah satu konsep pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Undang-Undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dalam penerapannya Pertamina Hulu Energi – Ogan Komering (PHE OK) berkomitmen dengan membuat Konsep taman kehati.

Taman Kehati yaitu suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in situ dan/atau ex situ, khususnya bagi tumbuhan yang penyerbukan dan/atau pemencaran bijinya harus dibantu oleh satwa dengan struktur dan komposisi vegetasinya dapat mendukung kelestarian satwa penyerbuk dan pemencar biji (Permen LH P.106 Tahun 2018). Taman kehati yang akan dibuat akan dipadukan dengan konsep partisipatif masyarakat penanaman bambu betung dan penangkaran ikan belida. Studi yang akan dilakukan didasarkan pada informasi jenis tumbuhan dan satwa yang ada di lokasi rencana kegiatan dan informasi jenis tumbuhan dan satwa yang pernah ada, sebagai dasar untuk kegiatan pengembangan keanekaragaman hayati.

Anggota Tim mengucapkan terimakasih kepada PHE OK atas kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan ini.

Demikian Studi ini dibuat dan disampaikan, kiranya laporan ini dapat bermanfaat.

Jakarta, September 2021

(5)

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

I. PENDAHULUAN ... 4

MAKSUD DAN TUJUAN ... 5

LOKASI KERJA ... 5

TENAGA AHLI... 6

PEMETAAN PENYEBARAN POHON BAMBU ... 6

PEMETAAN PENYEBARAN BENIH IKAN BELIDA ... 7

II. METODE ... 7

2.1 KONSERVASI TANAMAN BAMBU ... 7

2.2 KONSERVASI IKAN BELIDA ... 9

2.3 INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA... 9

III. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI TAMAN WISATA MAKARTITAMA ... 18

IV. BUDGET KONSERVASI PENANAMAN BAMBU BETUNG DAN BUDIDAYA IKAN BELIDA ... 24

V. PENUTUP ... 25

(6)

3 LAMPIRAN ... 27

(7)

4

I. PENDAHULUAN

Pertamina Hulu Energi Ogan Komering (PHE OK) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina Hulu Energi. Dengan luas wilayah kerja 1.155 km2 yang berada di daerah Peninjauan Kabupaten OKU Sumatera Selatan.

Untuk mencapai target PROPER HIJAU tahun 2021, PHE OK berencana melakukan kegiatan keanekaragaman hayati dengan program konservasi tanaman bambu betung yang termasuk jenis merupakan salah satu dari 6 (enam) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan nasional berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II/2009 tentang Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan dan penangkaran ikan belida yang termasuk jenis ikan yang dilindungi menurut PermenLHK P.

106 tahun 2018 tentang Jenis flora dan fauna yang dilindungi.

Bambu merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia dan sudah menyebar di kawasan Nusantara. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah iklim basah sampai iklim kering. Ada lebih dari 1.000 spesies bambu dan kebanyakan terdapat di Asia. Tumbuhan ini, dengan kekuatan dan kelenturannya, memiliki manfaat yang tidak terbatas.

(8)

5 Ikan belida termasuk ikan yang dilindungi berdasarkan PermenLHK P.106 tahun 2018. Meski dilindungi, ikan ini masih diburu karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu minimnya sosialisasi tentang status ikan ini menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mengerti tentang status dilindungi.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan konservasi terhadap jenis lokal, flora dari jenis Betung (Dendrocalamus asper) dan fauna dari jenis Ikan belida (Chitala hypselonotus) di desa-desa sekitar wilayah operasi PHE OK sehingga kegiatan ini mampu mensinergikan kegiatan operasi PHE OK dengan kegiatan keanekaragaman hayati, konservasi air, serta pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah PHE OK.

LOKASI KERJA

Di lapangan Air Serdang (ASD), dan Desa-desa sekitar wilayah kerja PHE OK yang ditentukan oleh Perusahaan.

(9)

6

TENAGA AHLI

Susunan tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1 orang tenaga Ahli keanekaragaman hayati 5 orang tenaga penanaman bambu

PEMETAAN PENYEBARAN POHON BAMBU

Lokasi penanaman 1000 tanaman bambu di Block station Lokasi penanaman 400 tanaman bambu di Desa Makartitama Lokasi penanaman 400 tanaman bambu di Desa Peninjauan

(10)

7

PEMETAAN PENYEBARAN BENIH IKAN BELIDA

Lokasi Penangkaran Ikan Belida di Desa Peninjauan

II. METODE 2.1 KONSERVASI TANAMAN BAMBU

Ruang Lingkup Pekerjaan adalah melaksanakan penanaman tanaman bambu sebanyak 1800 pohon. 1000 tanaman di tanam di area sekitar Block station, 400 tanaman di tanam di Desa Makartitama dan 400 tanaman di tanam di Desa Peninjauan.

Adapun tahap-tahap pekerjaan setidaknya meliputi : 1. Penyiapan Bibit: pembelian bibit tanaman

(11)

8 2. Persiapan bahan dan alat: papan nama, gubuk kerja, patok arah larikan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam, pengadaan saprodi (pupuk, peralatan tanaman, obat-obatan dan perlengkapan K3, dll) 3. Persiapan penanaman: distribusi bibit ke lubang

tanam, penanaman cover crops / strip rumput (teknis rehabilitasi dan konservasi lahan) dan penanaman tanaman kehutanan

4. Pemeliharaan tahun berjalan: Penyulaman, penyiangan dan pendangkiran, pemupukan, dan pemeliharaan bibit sulaman

5. Pengawasan

6. Pemeliharaan (pemeliharaan I dan II) meliputi:

a) Pemupukan;

b) pengadaan bahan dan alat;

c) pemasangan ajir;

d) distribusi bibit ke lubang tanam dan penyulaman;

e) pembersihan lahan;

f) Penyiangan;

g) Pendangiran;

h) Pemupukan;

i) Pemberantasan hama

(12)

9 j) Pengawasan tanaman :

(i) Perlindungan dari gangguan hewan (ii) Kebakaran dan

(iii) Pencurian masyarakat sekitar

7. Pengawasan akhir dari ahli keanekaragaman hayati

2.2 KONSERVASI IKAN BELIDA

Ruang Lingkup Pekerjaan adalah melakukan pembenihan ikan belida anakan ukuran 3-5 cm sebayak 500 ekor benih di Desa Peninjauan.

Adapun tahap-tahap pekerjaan setidaknya meliputi :

1. Penyiapan kolam ukuran 10x20 m milik salah satu warga desa binaan comdev PHE OK

2. Pembelian benih ikan belida ukuran 3-5 cm

3. Pembelian pakan ikan belida untuk keperluan selama 6 bulan

4. Penyebaran 500 ekor benih

5. Pengawasan akhir dari ahli keanekaragaman hayati

2.3 INVENTARISASI FLORA DAN FAUNA

Data inventarisasi flora fauna selanjutnya dianalisis status konservasinya berdasarkan pada PermenLHK P.106

(13)

10 tahun 2018. Analisis deskriptif ini dilakukan untuk data baik flora maupun fauna.

2.3.1 Layout Penanaman bambu - Pola tanam jalur datar dan kontur

- Pola tanam jarak antar lubang

(14)

11 - Pola desain lubang tanam

Kegiatan penanaman 1800 bibit tanaman bambu diawali dengan kegiatan survey bibit bambu di wilayah Indralaya-Palembang. Lalu bibit bambu di aklimatisasi di rumah bibit PHE Ogan Komering selama hampir 30 hari agar bambu bisa beradaptasi dengan iklim sekitar.

Setelah itu ditentukan lokasi penanaman bambu di 3 lokasi, yaitu 1000 bibit akan ditanam di sekitar sumur-sumur aktif, 400 bibit akan di tanam di Desa SP 5 dan 400 bibit ditanam di pesantren dekat Desa Makartitama.

Penanaman bambu di sumur-sumur dilakukan secara simbolis oleh GM, FM, Manajer dan pekerja PHE OK.

(15)

12 Sedangkan penanaman di Desa SP 5 dan pesantren secara serentak dilakukan selang beberapa hari kemudian melibatkan masyarakat sekitar. Program budidaya bamboo betung dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Dokumentasi penanaman bambu

Survey bibit bambu Aklimatisasi tanaman bambu di rumah bibit

Penyerahan bibit ke Desa SP 5

Penanaman bibit bambu

(16)

13 Penanaman bambu simbolis

oleh GM PHE OK

Penanaman bambu simbolis oleh GM PHE OK

Penanaman bambu simbolis oleh FM PHE OK

Spanduk penanaman bambu

(17)

14 Foto Bersama keluarga besar

PHE OK

Foto Bersama keluarga besar PHE OK

2.3.2 Budidaya Ikan Belida

Program konservasi keanekaragaman hayati lain yang dilakukan oleh PHE Ogan Komering adalah program budidaya ikan belida. Dalam program budidaya ikan belida ini yang menjadi sasaran adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok Ternak Ikan Bina Pertali yang berlokasi di wilayah desa Mitra Kencana yang merupakan bagian dari area ring 1 perusahaan. Ikan belida menjadi salah satu jenis ikan endemik di wilayah Sumatera Selatan dan memiliki pangsa pasar yang cukup luas sehingga usaha budidaya ikan belida menjadi peluang yang baik untuk dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat sekitar. Antusias dan Kerja sama diantara anggota kelompok ternak ikan menjadi poin penting

(18)

15 untuk keberlanjutan dalam pengelolaan ternak ikan belida.

usaha ternak ikan belida dimulai dari proses pembibitan sampai pembesaran. Pemasaran hasil ikan dilakukan pada wilayah setempat untuk memenuhi kebutuhan pasar di sekitar kecamatan peninjauan. Adapun untuk perolehan keuntungan dibagikan kepada setiap anggota kelompok sebagai bentuk nilai yang bermanfaat bagi masyarakat. Pelaksanaan budidaya ikan belida dilakukan di lahan milik pemerintah desa setempat, sehingga dalam prosesnya juga melibatkan pihak pemerintah desa. Program budidaya ikan belida ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Kegiatan budidaya ikan belida sebanyak 500 ekor diawali dengan kegiatan survey bibit di Palembang. Lalu bibit ikan belida dibawa ke PHE OK lalu di karantina dan di aklimatisasi terlebih dahulu di kolam milik warga binaan PHE Ogan Komering selama hampir 5 hari agar ikan belida bisa beradaptasi dengan iklim sekitar.

Setelah itu ikan belida dimasukan ke dalam kolam lalu di beri makan dan dijaga keberlangsungan hidupnya agar mampu bertahan hidup dan berkembang biak.

(19)

16 Gambar 2. Dokumentasi penangkaran Ikan Belida

Benih ikan belida dan kolam aklimatisasi di SP 7

Kolam penangkaran belida di SP 7

Survey ikan belida yang di aklimatisasi

Pengecekan kesehatan ikan belida

(20)

17 Pengamatan terhadap ikan

yang hidup dan mati

Ikan belida yang sudah berukuran dewasa

(21)

18

III. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI TAMAN WISATA

MAKARTITAMA

Kawasan lokasi konservasi Taman Wisata Makartitama ditetapkan oleh SK GM NO 049-12-XXI-2019 tentang penetapan kawasan konservasi keanekaragaman hayati pada tanggal 10 Desember 2019.

Gambar 2. Lokasi Taman Wisata Makartitama

Lokasi kegiatan merupakan lahan kering dan lahan tergenang. Lahan tergenang merupakan daerah cekungan rawa seluas 2.435 m2 yang sudah terpisah dari areal rawa yang

(22)

19 ada di sebelah utara akibat pembangunan jalan. Cekungan ini didominasi oleh vegetasi Gelam (Melaleuca leucadendra).

Vegetasi ini bersifat unik karena sudah terjadi perubahan penggunaan lahan dan pembuatan jalan sehingga perlu dipertahankan sebagai sumber plasma nutfah. Kontur ketinggian lokasi kegiatan antara 4 – 18 meter di atas permukaan laut.

Bambu petung/betung (Dendrocalamus asper) adalah salah satu jenis bambu yang memiliki ukuran lingkar batang yang cukup besar dan termasuk ke dalam suku rumput- rumputan. Tumbuhan bambu betung yang masih muda ditutupi oleh lapisan berwarna coklat dan bertekstur seperti kain beludru. Tinggi bambu betung dapat mencapai 10 kaki sedangkan lingkar batangnya dapat mencapai 8 inchi. Bambu betung memiliki batang berkayu dan bernding tepal yaitu antara 11 sampai 20 mm.Bagian batang bambu betung bagian bawah terdapat node dan terdapat akar udara. Batang bambu betung terdiri dari ruas-ruas, panjang setiap ruas bambu antara 20 hingga 45 cm serta berwarna hijau pucat dan tertutup rambut coklat pendek.Daun tumbuhan ini berbentuk tombak dengan panjang sekitar 15 cm hingga 30 cm dan lebarnya antara 10 mm hingga 25 mm.

(23)

20 Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia, bambu memegang peranan sangat penting. Bambu dikenal memiliki banyak manfaat, karena batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan. Secara ekologi tanaman bambu mempunyai fungsi seperti meningkatkan volume air bawah tanah, konservasi lahan, perbaikan lingkungan dan sifat-sifat bambu sebagai bahan bangunan tahanan gempa, khususnya wilayah rawan gempa, dan secara industri tanaman bambu sudah banyak di gunakan sebagai bahan baku baik secara tradisional hingga modern, bahan baku ini merupakan produk atau keseragaman sumber bahan baku industri, mengingat potensi kayu semakin langka, dan ini membutuhkan waktu yang panjang untuk rehabilitasi, sementara bambu pada umumnya hanya membutuhkan umur 4 – 5 tahun sudah dapat diolah kembali.Untuk lebih jelasnya status flora dan fauna yang ditemukan di lokasi PHE OK disajikan pada Tabel 1.

(24)

21 Tabel 1. Jenis flora dan fauna yang ditemukan di Taman

Wisata Makartitama

Nama Lokal Nama Ilmiah

Status Perlindungan

(PermenLHK P.106 tahun

2018) Flora

Bungur Lagerstroemia speciosa TDL

Gelam Melaleuca leucadendra TDL

Salam Syzygium polyanthum TDL

Pulai Alstonia scholaris TDL

Sungkai Peronema canescens TDL

Akasia Acacia spp TDL

Kisereh Lantara camara TDL

Bambu Betung Dendrocalamus asper TDL

Nama Lokal Nama Ilmiah

Status Perlindungan

(PermenLHK P.106 tahun

2018) Aves

Elang Hitam Ictinaetus malayensis DL Cekakak Sungai Todirhamphus chloris TDL

Walet Sapi Collocalia linchi TDL

Kapinis Rumah Apus affinis TDL

Tekukur Biasa Spilopelia chinensis TDL Wiwik Kelabu Cacomantis merulinus TDL Wiwik Uncuing Cacomantis sepulcralis TDL

Bentet Kelabu Lanius schach TDL

Takur Gedang Psilopogon chrysopogon DL Burung Madu

Sriganti

Nectarinia jugularis TDL

(25)

22 Nama Lokal Nama Ilmiah

Status Perlindungan

(PermenLHK P.106 tahun

2018) Kacamata Biasa Zosterops palpebrosus TDL Kerak Kerbau Acridotheres javanicus TDL Cucak Kutilang Pycnonotus aurigaster TDL Ikan

Belida Chitala hypselonotus DL

*Keterangan : DL : Dilindungi Peraturan Perundang-undangan TDL : Tidak Dilindungi

Untuk jenis satwa, dari berbagai macam satwa yang ditemukan di lokasi, beberapa merupakan jenis yang dilindungi menurut PermenLHK P.106 tahun 2018, diantaranya jenis Elang hitam, Takur gedang, dan Ikan belida.

Bambu betung dan Ikan belida merupakan jenis yang dibudidayakan oleh perusahaan dan melibatkan masyarakat sekitar.

Ikan belida termasuk kedalam famili Notoperidae yang merupakan kelompok ikan primitif atau purba.

Penyebaran ikan belida di wilayah Indonesia meliputi sungai- sungai besar beserta daerah aliran sungai, daerah banjiran dan danau. Di Indonesia, ikan ini tersebar di perairan Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Penyebaran ikan belida di Sumsel banyak ditemukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan

(26)

23 Komering Ulu, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Palembang dan sebagian kecil di Lahat. Ikan belida sudah termasuk ikan yang terancam punah karena pemanfaatannya melebihi batas kemampuan reproduksinya yang menyebabkan populasinya menurun secara drastis.

Gambar 3. Elang hitam (Ictinaetus malayensis) dan Takur Gedang (Psilopogon chrysopogon)

(27)

24 IV. BUDGET KONSERVASI PENANAMAN BAMBU BETUNG

DAN BUDIDAYA IKAN BELIDA

Tabel 2. Budget Penanaman Bambu Betung dan Budidaya Ikan Belida

(28)

25

V. PENUTUP

Guna kelestarian flora dan satwa liar beserta ekosistem yang menopang kehidupannya ini perlu disusun beberapa strategi, yaitu:

1. Mendorong kerjasama dengan Pemerintah Daerah, masyarakat lokal, NGO/LSM, pihak swasta (perusahaan) dan perguruan tinggi secara terintegrasi dan kolaboratif dalam menjalankan program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Pengelolaan ini tidak dapat hanya dilakukan secara jangka pendek, minimal dalam jangka menengah (5 tahun). Hal ini didasari karena monitoring yang dilakukan agar terlihat beda nyata dari tahun pertama hingga tahun ke 5 secara konsisten terlihat kenaikan kualitas lingkungannya.

2. Peningkatan upaya penguatan konservasi rehabilitasi dan restorasi ekosistem Taman Wisata Makartitama untuk mencapai kualitas ekosistem yang stabil, sehat dan fungsional.

3. Pengembangan dan Penguatan Dukungan Sosial, Ekonomi, dan Kelembagaan Masyarakat dan stakeholder terkait untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan. Perlu adanya program program pembinaan masyarakat yang masyarakat

(29)

26 dapat mengambil manfaat secara langsung dengan keberadaan kawasan konservasi ini. Seperti pengembangan wisata, pelatihan pembuatan kerajinan- kerajinan yang berasal dari hasil hutan bukan kayu (misal gelang-gelang manik dari rotan dan semak, pemeliharaan pohon sialang dan budidaya madu hutan).

4. Penyuluhan dan perlindungan terhadap satwa liar yang hidup perlu dilakukan guna menjaga keseimbangan alam antara alam dengan manusia. Serta berbagai pelatihan lainnya yang bisa dilakukan.

(30)

27

LAMPIRAN

Gambar

Gambar 1. Dokumentasi penanaman bambu
Foto Bersama keluarga besar  PHE OK
Gambar 2.  Lokasi Taman Wisata Makartitama
Gambar 3. Elang hitam (Ictinaetus malayensis) dan Takur  Gedang (Psilopogon chrysopogon)
+2

Referensi

Dokumen terkait

LINGKUNGAN PERLU INDI?IDU @G MENGAASI/TIM RISK MANJ/K:* RS BUAT PROGRAM PENGAASAN DATA ASIL PENGAASAN  i'si($' -$c$+a-aa' PROGRAM PENGAASAN a... PROGRAM MANAJEMEN

Selain itu perusahaan yang lebih besar juga cenderung memiliki laba yang lebih besar dan harus membayar pajak yang lebih besar sehingga akan membuat manajer

(2) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode pendekatan biaya perjalanan (Travel cost), nilai ekonomi objek wisata Pantai Tongaci dengan pendekatan biaya perjalanan

Dari hasil analisis penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa perempuan mempersepsikan poligami yang dilakukan para tokoh agama Islam “ustadz” yaitu poligami mempunyai arti

Penelitian tentang prediksi bencana alam angin puting beliung di wilayah Cilacap Jawa Tengah dengan menggunakan adaptive neighborhood modified backpropagation

dokumen, yakni setiap rekaman data atau informasi yang dapat dilihat, dibaca, dan atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman secara morfologi dan jarak genetik udang jerbung dari populasi alam di Selat Sunda, pantai Cilacap, pantai Bengkulu, Selat

Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara merokok dan kejadian hipertensi (P < 0,05). Kebiasaan merokok meningkatkan resiko terjadinya hipertensi.