32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di dalam wilayah Jakarta Barat (tempat kerja, dan teman dari penulis yang menggunakan Samsung Galaxy Note II).
3.1.2 Gambaran Umum Produk Samsung Galaxy II
Samsung Galaxy Note II adalah sebuah produk ponsel pintar yang masuk ke dalam kategori Phablet (phone-tablet). Phablet itu sendiri adalah kelas ponsel pintar yang memiliki ukuran layar antara 5 dan 8 inci dan dirancang untuk menggabungkan atau melengkapi fungsi ponsel pintar dan tablet. Meski lebih besar daripada ponsel pintar pada umumnya, phablet cenderung lebih kecil dan tipis daripada tablet, sehingga nyaman
dibawa atau dikantongi pengguna. Phablet biasanya dimanfaatkan untuk akses web mobile dan multimedia, termasuk aktivitas yang memerlukan layar besar. Sebagai informasi tambahan, Samsung Galaxy Note adalah benda pertama yang tergolong phablet (sumber: www.wikipedia.com).
Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Samsung Galaxy Note II:
33 Tabel 3.1
Spesifikasi Samsung Galaxy Note II
Jaringan
2G GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 3G HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100 4G LTE 700 MHz Class 17 / 2100
Layar Tipe Super AMOLED capacitive
touchscreen, 16M colors Ukuran 720 x 1280 pixels, 5.5 inches Dimensi Ukuran 151.1 x 80.5 x 9.4 mm
Berat 180 g
Memory Internal 16/32/64 GB storage, 2 GB RAM External microSD, up to 32 GB
Kamera Primer 8 MP, 3264x2448 pixels, autofocus, LED flash
Sekunder Yes, 1.9 MP
Data
3G HSDPA, 21 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
4G LTE, Cat3, 50 Mbps UL, 100 Mbps DL
EDGE Yes
GPRS Yes
WLAN Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, dual-band, DLNA, Wi-Fi Direct
Bluetooth Yes, v4.0 with A2DP, LE, EDR
USB Yes, microUSB
Fitur
OS Android OS, v4.1 (Jelly Bean) CPU Quad-core 1.6 GHz Cortex-A9
Browser HTML5
GPS Yes, with A-GPS support and GLONASS
Messaging SMS(threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM, RSS
Java Yes, via Java MIDP emulator
Baterai
Tipe Standard battery, Li-Ion 3100 mAh
Standby Up to 980 h (2G) / Up to 890 h (3G)
Talk Time Up to 35 h (2G) / Up to 16 h (3G) Sumber: www.samsung.com & www.tabloidpulsa.co.id
34
Berikut adalah beberapa kelebihan dari Samsung Galaxy Note II berdasarkan hasil sampling survey dari pengguna langsung:
Layar yang lebih lebar, walaupun ukuran Samsung Galaxy Note II
lebih besar dari ponsel pintar pada umumnya, tetapi bagi sebagian pengguna hal ini cukup membantu terutama dalam melakukan pengetikan.
Mudah melakukan pengunduhan aplikasi sesuai kebutuhan.
Wifi yang cepat dalam melakukan transfer data.
Kapasitas baterai yang besar yaitu sebesar 3100 mAh.
Terlihat eksklusif.
Terdapat fitur-fitur canggih seperti mengedit foto dan membuat catatan
atau memo rapat yang lebih kreatif.
Sedangkan kekurangan dari produk Samsung Galaxy Note II terangkum sebagai berikut:
Layar yang relatif terlalu besar untuk ukuran ponsel pintar.
Harga yang relatif mahal.
Sangat berat, dengan bobot sebesar 180 gram.
Belum mendukung adobe flash player secara resmi, sehingga harus di- instal secara manual. Aplikasi ini diperlukan untuk memainkan game online dan video.
35 3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan desain penelitian yaitu jenis penelitian kausal. Variabel X1 (persepsi kualitas merek) dan X2 (gaya hidup) merupakan variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) variabel Y (keputusan pembelian).
3.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan pemikiran jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho1 = Diduga tidak ada pengaruh persepsi kualitas merek terhadap keputusan pembelian.
Ha1 = Diduga ada pengaruh persepsi kualitas merek terhadap keputusan pembelian.
Ho2 = Diduga tidak ada pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian.
Ha2 = Diduga ada pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian.
Ho3 = Diduga tidak ada pengaruh persepsi kualitas merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian.
Ha3 = Diduga ada pengaruh persepsi kualitas merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian.
36 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran 3.4.1 Variabel
Variabel operasional merupakan penjelasan dan pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Definisi yang dibuat harus jelas dan tepat sehingga dapat memberikan pengertian yang akurat terhadap variabel yang akan digunakan, dalam penelitian ini ada tiga variabel yang akan diteliti.
Adapun variabel yang dipergunakan adalah:
a. Persepsi Kualitas Merek b. Gaya Hidup
c. Keputusan Pembelian
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu skala yang didasarkan pada ranking/urutan/jenjang, tidak mempunyai arti mutlak. Data hanya menunjukkan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Dalam hal ini, kode urutan mempunyai arti. Di samping itu ada juga yang berskala nominal yakni angka tidak menyatakan nilai hanya sebagai lambang.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan dapat diuji kebenarannya.
37
Definisi operasional variabel diharapkan dapat membantu penelitian dalam hal pengukuran suatu variabel sehingga dapat diketahui baik buruknya pengukuran tersebut.
Dalam penelitian ini diperoleh indikator variabel yang akan diukur yaitu persepsi kualitas merek (X1), gaya hidup (X2), dan keputusan pembelian (Y).
Tabel 3.2
Operasional Variabel Persepsi Kualitas Merek (X1)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Persepsi Kualitas Merek (X1)
1 Kinerja
1 Ketangguhan kinerja sistem operasi
Ordinal
2 Kecepatan membuka dan
berpindah sistem aplikasi
3
Kemampuan menjalankan beberapa aplikasi pada saat yang bersamaan
2 Pelayanan
4 Tersedianya aplikasi pendukung dari Samsung Apps
5 Tersedianya jasa pusat perbaikan produk
3 Ketahanan 6 Ketahanan mesin Galaxy Note II
7 Kapasitas baterai yang besar
8 Kekuatan produk terhadap benturan
9 Layar yang tidak mudah tergores
4 Keandalan 10 Tingkat fungsional yang tinggi
11 Kemudahan pengunduhan fitur atau aplikasi tambahan
5 Karakteristik
Produk 12
Ukuran dan spesifikasi produk yang membedakan Galaxy Note II dengan smartphone lainnya
13 Penambahan stylus pen untuk mempermudah penggunaan
38 Tabel 3.2 (lanjutan)
Operasional Variabel Persepsi Kualitas Merek (X1)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Persepsi Kualitas Merek (X1)
6 Kesesuaian dengan spesifikasi
14 Jarang terjadi kecacatan produk Ordinal
15 Kinerja yang konsisten
7 Hasil
16
Produk Samsung Galaxy Note II secara keseluruhan mempunyai kualitas yang baik
Sumber: Durianto, Sugiarto & Sitinjak (2004:98)
Tabel 3.3
Operasional Variabel Gaya Hidup (X2)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Gaya Hidup (X2) 1 Aktifitas
(Activities) 17
Penggunaan perangkat digital dalam menunjang aktivitas kerja konsumen
Ordinal
18
Penggunaan perangkat digital dalam menunjang sosialisasi konsumen
2 Minat
(Interest) 19
Pengaruh gaya hidup terhadap keinginan untuk memiliki produk berteknologi canggih
20
Pengaruh peran sosial terhadap keinginan untuk memiliki produk berteknologi canggih
21
Tingkat pengorbanan konsumen untuk mendapatkan perangkat digital yang canggih dan terbaru
3 Opini
(Opinion) 22
Penilaian individu terhadap hasil yang telah dicapai dengan
penggunaan perangkat digital yang telah dimiliki
23
Peningkatan nilai diri atau
kepercayaan diri ketika konsumen menggunakan perangkat digital canggih
24
Kepuasan yang dihasilkan dengan penggunaan perangkat digital
Sumber: Hasibuan (2010) dan Salomon (2013:255)
39 Tabel 3.4
Operasional Varibel Proses Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Proses Keputusan Pembelian(Y)
1 Pengenalan
Kebutuhan 25
Seberapa jauh konsumen
menyadari kebutuhannya terhadap suatu produk
Ordinal
26
Seberapa jauh konsumen menyadari harapannya terhadap suatu produk
2 Pencarian
Alternatif 27
Pencarian informasi produk dan produk pembanding
28
Pilihan media informasi dan tingkat intensitas konsumen dalam mencari informasi
3 Evaluasi/Mem
pertimbangkan merek
29 Selektifitas konsumen, terkait alternatif produk,
30 risiko kesalahan dalam memilih
31 Selektifitas konsumen, terkait kebutuhan
32 Image konsumen terhadap suatu merek
4 Keputusan
pembelian 33
Seberapa jauh kualitas merek mempengaruhi pembelian
34 Kesesuaian antara kualitas merek dengan harga yang ditawarkan
35 Cara pembayaran yang dilakukan
5 Perilaku
setelah pembelian
36 Kepuasan yang mengarah kepada pembelian berikutnya
37 merekomendasikan produk kepada pihak lain
Sumber: Kotler dan Keller (2009:185)
3.5 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini dilakukan studi lapangan yakni dengan kuesioner. Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian
40
terhadap objek yang diteliti (populasi atau sampel). (Iqbal Hasan, 2006:24).
Adapun tujuan dari diadakan kuesioner ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan survei. Alasan digunakan metode kuesioner dalam penelitian ini adalah karena responden adalah orang-orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan benar sebab materi yang diungkap lebih bersifat pribadi. Di samping itu juga hemat waktu.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur dan dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden yang tertuang didalam kuesioner. (Ridwan, 2005:12).
Kuesioner dianalisis dengan memberikan nilai dari hasil kuesioner berdasarkan skala Likert dengan bobot nilai sebagai berikut:
Tabel 3.5
Instrumen Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 2 Sangat tidak setuju (STS) 1
41 3.6 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan data primer.
Data primer adalah data mentah yang dikutip langsung dan diolah langsung oleh data peneliti dari responden individual. Penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian.
3.7 Populasi dan Sampel
Agar penelitian yang dilakukan penulis tidak terjadi kesimpang siuran serta kekeliruan dalam menganalisa data maka perlu diterapkan populasi dan sampel. Populasi merupakan jumlah keseluruhan konsumen yang memiliki Samsung Galaxy Note II. Dalam penelitian ini, sampel yang diteliti adalah sebagian konsumen produk Samsung Galaxy Note II di wilayah Jakarta Barat, yaitu berjumlah 42 konsumen (perorangan) hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010:74) dalam bukunya “Statistik Untuk Penelitian” bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam
penelitian adalah antara 30 responden sampai dengan 500 responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu purposive convinience sampling, yaitu konsumen dengan syarat:
Berumur antara 21 sampai dengan 35 tahun
Telah membeli atau memiliki Samsung Galaxy Note II
42
Dan ditunjuk sebagai responden sesaat ketika peneliti melakukan pendataan.
3.8 Metode Analisis Data
Analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Guna memudahkan penelitian terhadap data yang terkumpul, maka metode analisis data yang digunakan yaitu:
3.8.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.
Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
43
2 2 2 2
y) ( y n x) ( x n
y) x)(
( xy r n
Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = Banyaknya sampel
x = Skor tiap item y = Skor total variabel
3.8.2 Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali- kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel)
bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
Rumusnya :
Dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyan
2 2
11 στ
1 σb 1 k r k
N N x x
2 2
44 b2
= jumlah varians butir
t2
= jumlah varians total
3.8.3 Teknik Analisa Data
Untuk mempermudah analisis digunakan aplikasi pengolah data SPSS 18.
3.8.4 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah datamengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi.
Uji asumsi klasik terdiri dari:
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.
Apabila Asymp. Sig.(2-tailed)> 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya.
b. Uji heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS 18, yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
45
dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas atau variabel-variabel tidak ortoginal.
Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, (Priyatno,2009:156). Pedoman suatu model yang tidak terjadi multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance seluruh variabel lebih dari 0,10. (Priyatno,2009:158)
d. Uji Autokorelasi
Tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi, (Priyatno,2009:158).
Menurut Santoso (2002:219) untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode tabel Durbin-Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS, dimana secara umum dapat diambil patokan yaitu:
46
1. Jika d < dL, berarti terdapat autokorelasi positif 2. Jika d > (4 – dL), berarti terdapat autokorelasi negatif 3. Jika dU < d < (4 – dL), berarti tidak terdapat autokorelasi 4. Jika dL < d < dU atau (4 – dU), berarti tidak dapat disimpulkan
Dimana nilai d adalah nilai Durbin Watson sedangkan nilai dL dan dU dapat dilihat dari tabel Durbin Watson.
3.8.5 Analisis Regresi Linier Beganda
Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a + + +e
Keterangan:
Y = variabel terikat yaitu keputusan pembelian produk
a = konstanta
= Koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-2
= Persepsi kualitas merek
= Gaya hidup
e = Standar error
47
3.8.6 Pengujian Koefisien Persamaan Regresi
Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna atau tidak bermakna maka digunakan uji statistik, sebagai berikut:
1. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama- sama (simultan) koefisien variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Apabila Fhitung> Ftabel dengan signifikasi dibawah 0,05 (5%) maka secara bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.
Rumus yang digunakan oleh Sugiyono (2006:109) adalah sebagai berikut:
F =
Keterangan:
F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel bebas
48 n = Jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan:
1) Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
2) Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
2. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Apakah thitung > ttabel dengan signifikan dibawah 0.05 (5%), maka secara parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya, Rumus uji thitung
adalah:
T =
49 Keterangan:
T = besarnya t hitung
= koefisien regresi
= Standar error koefisien regresi
Kriteria pengambilan keputusan:
1) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
2) Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa&Ashari, 2005:125).
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-
50
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Untuk Standard Error of Estimate (ESS) yang dihasilkan dari pengujian ini, semakin kecil ESS, maka akan membuat persamaan regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikasi terhadap variabel dependen. Maka digunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik karena Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.