• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAPARAN PROGRES IMPLEMENTASI FOKUS AREA RENCANA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI

KALIMANTAN BARAT DALAM RANGKA

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA (GNP – SDA)

SEKTOR KELAUTAN

PEMERINTAH

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh :

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT Drs. CORNELIS , MH

PONTIANAK, 08 SEPTEMBER 2015

(2)

2

PONTIANAK

JAKARTA

GAMBARAN UMUM KALIMANTAN BARAT :

 LUAS DARATAN 146.807. KM2, LUAS PERAIRAN LAUT 26.000 KM2 DARI TOTAL WILAYAH KALIMANTAN BARAT)

 JUMLAH PENDUDUK + 5.313.332 JUTA JIWA TAHUN 2014

 TERDIRI DARI 12 KABUPATEN DAN 2 KOTA

PANJANG GARIS PANTAI 1.390 KM

JUMLAH PULAU-PULAU KECIL 217 BUAH

PULAU BERPENDUDUK; 72 , PULAU KECIL TIDAK BERPENDUDUK 145 PULAU

KALIMANTAN BARAT

PONTIANAK

(3)

VISI PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2013 - 2018

VISI

TERWUJUDNYA MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT YANG BERIMAN, SEHAT, CERDAS, AMAN, BERBUDAYA DAN SEJAHTERA

MISI

1. Melaksanakan peningkatan sistem pelayanan dasar dalam bidang sosial, kesehatan, pendidikan, agama, keamanan, dan ketertiban melalui sistem kelembagaan manajemen yang efisien dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM melalui peningkatan kualitas tenaga kependidikan dan penyediaan prasarana dan sarana pendidikan serta pemerataan pendidikan.

3. Melaksanakan pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap memperhatikan aspek ekologi

dalam pemanfaatan sumberdaya alam.

4. Mengembangkan sumberdaya lokal bagi pengembangan ekonomi masyarakat melalui sistem pengelolaan yang profesional, efektif, dan efisien serta akuntabel, dengan

didukung sistem dan sarana investasi yang baik melalui penyediaan data potensi investasi

guna menarik dan mendorong masuknya investasi.

(4)

5. Mengembangkan jaringan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak swasta baik dalam tataran lokal, regional, nasional, maupun internasional melalui penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur serta SDM yang memadai.

6. Meningkatkan kemampuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan publik, serta menempatkan aparatur yang profesional dan

berakhlak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki serta sesuai dengan peraturan jenjang karir kepegawaian yang berlaku.

7. Menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman, dan damai.

8. Memperluas lapangan kerja dan usaha dengan berbasis ekonomi kerakyatan, melalui pemberdayaan potensi dan kekuatan ekonomi lokal terutama pengusaha kecil,

menengah, dan koperasi, dengan membuka akses ke sumber modal, teknologi dan pasar untuk meningkatkan daya saing, serta menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai- nilai seni tradisional guna melestarikan sekaligus mempertahankan ketahanan budaya.

9. Melaksanakan peningkatan pembangunan infrastruktur dasar guna memperlancar mobilitas penduduk dan arus barang serta mempercepat pembangunan di wilayah pedalaman, perbatasan, pesisir dan kepulauan sebagai sumber potensi ekonomi.

10. Melaksanakan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang dan tata guna wilayah sesuai dengan peruntukan dan regulasi, guna menghindari kesenjangan wilayah dan

terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.

Lanjutan...

(5)

JENIS POTENSI KOMODITAS TARGET VOLUME

2016

PERIKANAN TANGKAP (Wilayah Pengelolaan Perikanan 711) Kep.45/Men/2011

1.058.600 TON

Udang, kembung, tongkol, kakap merah, kerapu, tenggiri, selar, cumi, layaran, kepiting,

rajungan,

155.018. TON

PERIKANAN BUDIDAYA

 BUDIDAYA LAUT 130.468. HA

RUMPUT LAUT 853 TON

KERAPU 1.853 TON

KAKAP PUTIH 3..500 TON

 BIDUDAYA PAYAU 74.300. HA

UDANG 13.714 TON

BANDENG 10.361 TON

 BUDIDAYA AIR

TAWAR 248.167. HA  IKAN AIR TAWAR 14.803 TON

 JASA LINGKUNGAN WISATA BAHARI

PANTAI PASIR PUTIH EKO WISATA

TERUMBU KARANG EKO WISATA

PULAU-PULAU KECIL EKO WISATA

P O T E N S I

S U M B E R D A Y A K E L A U T A N

(6)

KEBIJAKAN RENCANA AKSI

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN

SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut

2. Penataan Perizinan

Kelautan dan Perikanan

3. Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak

4. Pemberian dan Perlindungan Hak-

Hak Masyarakat

(7)

a. PERATURAN DAERAH NOMOR 07 TAHUN 2014 tentang Recana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZ WP-3-K) Provinsi Kalbar Tahun 2014 - 2034

b. PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah PROVINSI KALBAR Tahun 2014 - 2034

c. PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH DI KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2006

KEBIJAKAN GNP – SDA SEKTOR KELAUTAN YANG TERKAIT DENGAN PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT :

FOKUS AREA 1:

PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT

(8)

FOKUS AREA 1:

PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT

Database Informasi Tematik Terkait dengan Kelautan :

Sudah memiliki 4 Data yang dibutuhkan

Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut selesai pada

Tahun 2014

1. Peta Pemanfaatan Wilayah Laut (sudah ada) 2. Peta Rupa Bumi /RBI (sudah ada)

3. Peta Geologi dan Morfologi Laut (sudah ada)

4. Peta Batimetri (sudah ada)

(9)

Rencana Tata Ruang Wilayah Laut

Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan PPK

Rencana

Zonasi Wilayah Pesisir dan PPK

Rencana Pengelolaan WP3K

Rencana Aksi WP3K

PERGUB KALBAR Tahun 2016 (review)

- Dokumen Teknis - Naskah Akademis - Pengumpulan Data

Tematik

PERDA NO.07 TH.2014 Review tahun 2016, sesuai UU No.23 Tahun

2014

Setelah Perda Zonasi terbentuk maka disusun Pergub Rencana

Pengelolaan WP3K

Rencana Aksi merupakan

program kerja lanjutan tiap-tiap instansi terkait

FOKUS AREA 1:

PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT

Menunggu petunjuk dari KKP sesuai UU No.

23 Tahun 2014

Menunggu petunjuk dari KKP

sesuai UU No. 23 Tahun 2014

Dokumen Hirarkis WP-3-K

(10)

Kendala/Masalah

Kewenangan penyusunan tata ruang laut menjadi

kewenangan Prov (UU 23/2014)

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan PPK (RZ WP-3-K) sudah dibuat tetapi masih

mengacu kepada UU No 27 tahun 2007 yang berlandaskan UU No. 32 Tahun

2004

Solusi

1. Sinkronisasi dan Konsolidasi Data dari kab/kota

2. Penyediaan Norma , Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) oleh PUSAT

Review Perda Rencana Zonasi WP-3-K Kalbar pada tahun 2016

KENDALA/PERMASALAHAN DAN SOLUSI UNTUK FOKUS AREA 1

(11)

Sistem

Ketatalaksanaan Perizinan

• Sudah ada

Perbaikan Sistem Ketatalaksanaan

Perizinan

• Pelayanan

perizinan satu pintu

Pengintegrasian Sistem

Ketatalaksanaan Perizinan

• PERDA terkait Perizinan akan review untuk direvisi

• Disesuaikan dengan UU No. 23 Tahun 2014

FOKUS AREA 2:

PENATAAN PERIZINAN

Target nya, dapat diintegrasikan pada

tahun 2017

(12)

A. KEWENANGAN PENERBITAN IZIN & NON IZIN USAHA PERIKANAN

1. PERIZINAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP a. SIUP : 5 – 30 GT

b. SIPI : 5 – 30 GT c. SIKPI : 5 – 30 GT d. Surat pendaftaran Kpl : < 5 GT

e. Andon Penangkapan Ikan (SIPI-Andon) PERMEN KP 36 Tahun 2014 tentang Andon Penangkapan Ikan

2. PERIZINAN PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA a. SIUP BUDIDAYA : > 0,75 Ha

b. TANDA PENDAFTARAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN: 0,5 – 0,75 Ha c. SIKPI BUDIDAYA : 5 – 30 GT

d. REKOMENDASI IMPOR IKAN HIDUP (IIH) (PERMEN KP No.9 Tahun 2007 & Peraturan Ditjen Budidaya No.185 Tahun 2014)

3. PERIZINAN PENGELOLAAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

a. REKOMENDASI IZIN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (PERMEN KP NO.46 Tahun 2014 ) b. REKOMENDASI SERTIFIKAT KELAYAKAN PENGOLAHAN (UU No.45 Tahun 2009 Perubahan UU

No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan & PERMEN KP No.19 Tahun 2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu)

c. SERTIFIKAT MUTU EKSPORT (Keputusan Kepala Badan (BKIPM) No.04/BKIPM/2011 tentang Pendelegasian Inspeksi & Sertifikat dalam Penerbitan Setifikasi Kesehatan)

PERMEN KP NO.30 TAHUN 2012 Jo PERMEN KP NO.26 Tahun 2013 Tentang Usaha Perikanan Tangkap

PERMEN KP No.49 Tahun 2014 tentang Usaha Perikanan Budidaya

FOKUS AREA 2:

PENATAAN PERIZINAN

(13)

B. REALISASI PERIZINAN & NON-PERIZINAN USAHA PERIKANAN TAHUN 2014

1. PERIZINAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP

Jenis Izin Jumlah

SIUP (10 – 30 GT) 29

SIPI (10 – 30 GT) 193

SIKPI (10 – 30 GT) 22

SIUP/SIPI ( 5 -10 GT) (KKU & MPW) 93

Rekomendasi Andon (ke luar daerah) 26

Rekomendasi Andon (ke Provinsi Kalbar) 24

2. PERIZINAN PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA

Jenis Izin Jumlah

SIUP BUDIDAYA 10

SIKPI BUDIDAYA -

3. PERIZINAN PENGELOLAAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Jenis Izin Jumlah

SIUP 9

REKOMENDASI SKP 9

SERTIFIKAT KESEHATAN UNTUK EKSPOR TAHUN 2014 95

REKOMENDASI HAZARD ANALITICAL CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) 3

(14)

Kendala/Masalah

Sistem Ketatalaksanaan Perizinan yang ada belum

terintegrasi satu instansi dengan lainnya

Kewenangan Perizinan di tingkat Kab/ Kota pasca UU

No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah beralih ke pemerintah Provinsi dan

Pusat

Solusi

Penerapan Sistem

Ketatalaksanaan Perizinan Terintegrasi antar instansi 1. Penyempurnaan Norma,

Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) oleh PUSAT

2. Penyesuaian Perda terkait Perizinan Perikanan

3. Penyesuaian Perda terkait Pengelolaan WP3K

KENDALA/PERMASALAHAN DAN SOLUSI UNTUK FOKUS AREA 2

(15)

FOKUS AREA 3: PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

DALAM PROSES REKONSILIASI

& KONSOLIDASI

Identifikasi tingkat pelaksanaan

kewajiban para pihak

Mendorong pelaksanaan kewajiban para

pihak yang belum dipenuhi

Memantau pelaksanaan

kewajiaban para pihak

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban para

pihak

Mengambil

langkah-langkah sebagai tindak

lanjut atas evaluasi pelaksanaan kewajiban para

pihak

(16)

Pemerintah

• Pemerintah

Kabupaten/Kota

• Instansi pemerintah lain

Pelaku Usaha

• Perikanan Tangkap

• Perikanan Budidaya

• Pengolahan dan Pemasaran

16

FOKUS AREA 3:

PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

KEWAJIBAN

PARA PIHAK

(17)

17

FOKUS AREA 3:

PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Bidang Perikanan Tangkap

• Perda Prov. Kalbar No.11. Tahun

2011 tentang retribusi

perizinan tertentu (revisi 2014)

• Perda Prov. Kalbar No. 01 Tahun

2011 tentang Retribusi Jasa Usaha (di PPP Sei Rengas)

Bidang Perikanan Budidaya

• Perda No.11. Tahun 2011. tentang

retribusi perizinan tertentu (revisi)

Bidang

Pengolahan dan Pemasaran

• Perda Prov. Kalbar

No. 01 Tahun 2011

tentang Retribusi

Jasa Usaha (ttg

pengujian di

LPPMHP)

(18)

Kendala/Masalah

Belum semua daerah

kab/kota menyelenggarakan loog book perikanan

dikarenakan belum

tersedianya Syahbandar Perikanan pada pangkalan pendaratan ikan

Masih rendahnya

kepatuhan pelaksanaan kewajiban oleh pelaku usaha

Solusi

1. Penyediaan tenaga syahbandar perikanan yang memadai oleh PUSAT (KKP) 

Target tahun 2017

2. Penempatan Syahbandar Perikanan pada seluruh pangkalan pendaratan ikan

Pembinaan intensif dan pemberian teguran kepada

para pihak

KENDALA/PERMASALAHAN DAN SOLUSI UNTUK FOKUS AREA 3

(19)

a. HAK KEPEMILIKAN

Realisasi s/d Tahun 2014 Sertifikat Hak Atas Tanah (SEHAT) Nelayan Kalbar sebanyak 1.911 persil

b. HAK SOSIAL

Pemberian Kartu Nelayan Kalbar s/d tahun 2014 kepada 12.323 nelayan c. HAK JAMINAN KEAMANAN

SIUP/SIPI/SIKPI Tahun 2014 untuk kepastian dan keamanan usaha perikanan, sbb; SIUP = 29 lembar, SIPI = 193 lembar, SIKPI = 22 .lembar

d. HAK ADAT MASYARAKAT DI LAUT

Daerah Perlindungan laut (DPL) : belum ada e. PERLINDUNGAN

Nelayan kecil tidak diwajibkan atas izin usaha dan retribusi usaha perikanan

FOKUS AREA 4:

PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT KALBAR

(20)

Kendala/Masalah

Belum semua nelayan

memperoleh Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) dan Kartu Nelayan,

Kepatuhan masyarakat

terhadap kearifan lokal dalam pelestarian sumberdaya alam masih kurang

Masih ada kearifan lokal / budaya masyarakat yang

belum terekspos

Solusi

Optimalisasi percepatan pemberian Sertifikat Hak Atas

Tanah (SeHAT) dan Kartu Nelayan

1. Sosialisai Daerah Perlindungan Laut (DPL)

2. Optimalisasi pengawasan oleh masyarakat (POKMASWAS)

Menghidupkan kembali kearifan lokal / budaya melalui festival /Pesta adat dan budaya bahari

KENDALA/PERMASALAHAN DAN SOLUSI UNTUK FOKUS AREA 4

(21)

ISU STRATEGIS LAINNYA

Masalah

1. Masih maraknya Illegal , Unreported, Unregulated (IUU) Fishing di perairan Laut Prov. Kalbar terutama oleh nelayan Asing

2. Hasil Perikanan Kalimantan Barat belum bisa di ekspor langsung ke negara tujuan dari pelabuhan yang ada

3. Masih terdapat konflik antar nelayan

tradisional dengan nelayan pendatang / andon

Solusi

1.

Perlu adanya penguatan dan kerjsama yang sinergis antar lintas sektor untuk menangani IUU Fishing di Perairan laut Kalimantan Barat

2. Penerapan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan di setiap Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan dan penerapan Surat Keterangan Pendaratan Ikan di PP / PPI

3. Penguatan Kesyahbandaran Perikanan di PP / PPI

2.

Perlu segera dibangun pelabuhan untuk ekspor hasil SDA / perikanan Kalbar

3. Perlu adanya pengaturan wilayah

penangkapan ikan untuk nelayan Andon

(22)

PENUTUP

DALAM RANGKA EFEKTIFITAS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM / LAUT KALIMANTAN BARAT, PERLU DISUSUN RENCANA PENGELOLAAN WILAYAH PERAIRAN LAUT KALIMANTAN BARAT SECARA KOMPREHENSIF DALAM WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) 711 YANG LEBIH MELEMBAGA;

PERLU PENGUATAN DALAM PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL KALIMANTAN BARAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA DAN KESEJAHTERAANNYA;

PERLU ADA JAMINAN DAN KEPASTIAN HUKUM UNTUK MENDORONG PENINGKATAN INVESTASI PADA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT;

MENDORONG PENINGKATAN WILAYAH KONSERVASI PERAIRAN

LAUT UNTUK MENJAMIN KEBERLANGSUNGAN SUMBERDAYA

PERIKANAN KALBAR YANG LESTARI & BERKELANJUTAN

(23)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan antar muka pemakai adalah agar sistem komputer dapat digunakan untuk menunjuk pada kemampuan yang dimiliki oleh piranti lunak atau program aplikasi yang mudah dioperasikan

Berdasarkan survey yang telah dilakukan peneliti cukup mewakili dari delapan item model COPA juga merupakan faktor yang akan diteliti untuk mengetahui

Kanigoro Rp 40,000,000.00 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi/Kelompok Masyarakat Bidang Perikanan... NO NAMA PENERIMA ALAMAT PENERIMA

Teknik LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi perekonomian, mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau mengukur konsentrasi relatif

Jalan Suryakencana merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu tempat yang kaya akan kuliner khas Kota Bogor banyaknya ditemukan

-Reflex tendon achiles , tungkai pasien ditekuk pada sendi lutut, kaki didorsoflexikan tendon achiles diketuk, positif terjadi plantar flexi kaki, negatif pada kerusakan S1..

Sedangkan menurut jenis antibiotika terdapat perbedaan dengan penelitian ini, pada pasien anak rawat inap di sebuah rumah sakit pemerintahan di Yogyakarta