• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem Administrasi Negara, yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan administrasi kependudukan. Hak asasi setiap orang di bidang pelayanan administrasi kependudukan, peningkatan kesadaran penduduk dan kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan,pemenuhan data statistik kependuduan dan statistik peristiwa kependudukan, dukungan terhadap perencanaan pembangunan sistem administrasi kependudukan guna meningkatkan pemberian pelayanan publik tanpa deskriminasi. 1

Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menimbulkan suatu revolusi baru berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke era digital.

Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan Sejalan dengan arah penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagai sub sistem pilar dari administrasi kependudukan perlu ditata dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat dalam perbaikan pemerintah dan pembangunan.

Sehingga kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi perkembangan teknologi.

1

http://sitkessos.nad.go.id/kelompok/profil/siak sistem-informasi-administrasi-

kependudukan-siak-online

(2)

berbagai salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan efesiensi kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat salah satu pelayanan masyarakat adalah pengelolahan pendaftaran penduduk yang merupakan tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten, dimana dalam pelaksanaannya diawali dari desa/kelurahan selaku ujung tombak pendaftaran penduduk, hingga setiap warga terdaftar secara administrasi sebagai warga Negara Indonesia dan sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Namun hingga saat ini di Indonesia hasil pendaftaran dan pencatatan sipil yang berupa data/laporan belum dapat secara maksimal didayagunakan untuk kepentingan pelayanan publik banyak sekali kejadian-kejadian dan peristiwa- peristiwa dalam perjalanan hidup manusia, seperti ; peristiwa kelahiran anak akibat dari perkawinan. Begitu juga masalah kependudukan seperti penduduk yang masih banyak yang belum memiliki dokumen penduduk.

Undang-undang administrasi kependudukan mengatur tentang

“pendaftaran penduduk”, dalam Bab lV, Bagian kesatu, Nomor Induk Kependudukan pada Pasal13 berbunyi sebagai berikut. 2

(1) Setiap penduduk wajib memiliki NIK.

(2) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh pemerintah dan diterbitkan oleh instansi pelaksana kepada setiap penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata.

2

Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, pasal 13.

(3)

(3) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan dalam setiap dokumen kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak, polisi asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen identitas lainnya.

(4) …. Dan seterusnya

Pengertian NIK (Nomor Induk Kependudukan) sebagaimana ditentukan dalam ketentuan umum Pasal1 butir 12 adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik dankhas, tunggal,dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia. 3

a. Biodata Penduduk;

Apa yang dimaksud dengan Dokumen Kependudukan seperti yang disebutkan dalam Pasal13 ayat (3)

Dokumen kependudukan meliputi:

b. Kartu Keluarga;

c. Kartu Tanda Penduduk;

d. Surat Keterangan Kependudukan;

e. Akta Pencatatan Sipil (Pasal59 ayat (1).

Pasal101 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ini menentukan pada saat Undang-undang ini berlaku: 4

3

Djaja S. Meliala, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW, Bandung, 2012.hal 33

4

Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, pasal 101

(4)

a. Pemerintah memberikan NIK kepeda setiap penduduk paling lambat 5 (lima) tahun;

b. Semua instansi wajib menjadikan NIK sebagai dasar dalam menerbitkan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal13 ayat (3) paling lambat 5 (lima) tahun;

c. KTP seumur hidup bagi yang sudah mempunyai NIK tetep berlaku dan bagi yang belum mempunyai NIK harus disesuaikan dengan Undang- undang ini;

d. …. Dan seterusnya.

Lembaga Catatan Sipil adalah suatu lembaga yang segaja diadakan oleh pemerintah yang bertugas untuk mencatat atau mendaftarkan setiap peristiwa yang penting yang dialami warga masyarakat seperti misalnya kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan, kematian dan lain sebagainya. 5

Dengan mendaftarkan peristiwa atau kejadian kelahiran anak pada Lembaga Catatan Sipil yang membentuk Akta Catatan Sipil pemerintah akan bertanggung jawab dan memberikan jaminan perlindungan atas hak-hak anak demi masa depan mereka yang nantinya akan menjadi generasi-generasi sesuai yang diharapkan oleh Bangsa dan Negara. Anak sebagai penerus Bangsa merupakan asset yang berharga untuk melanjutkan generasi,dimana anak (Subyek Sehingga baik yang bersangkutan sendiri maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai bukti- bukti kejadian tersebut, karena mungkin juga ada orangketiga mempunyai kepentingan untuk mengetahui tentang peristiwa-peristiwa tersebut.

5

Victor M. Situmorang, Cormentyna Sitanggang, Aspek Hukum Akta Catatan Sipil Di

Indonesia, , Jakarta: Sinar Grafika, hal 110-111.

(5)

Hukum) tersebut mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum,di dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,Pasal21 menerangkan bahwa; 6

Manfaat akta kelahiran bagi pribadi antara lain:

“Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental”.

Kepemilikan akta kelahiran menjadi sangat penting karena akta kelahiranlah yang membuat seorang anak membuktikan bahwa suatu peristiwa hukum yang di alami seseorang itu benar telah terjadi,karena di dalam suatu akta kelahiran sudah termuat keterangan yang menyatakan telah terjadinya suatu peristiwa hukum yang memuat pada hari, tanggal, bulan, tahun,tempat tertentu atas nama seseorang.Danakta kelahiran juga sangat penting dalam proses pembangunan nasional karena dapat memberikan manfaat bagi individu maupun pemerintah.

7

1) Menentukan status hukum seseorang;

2) Merupakan alat bukti yang paling penting kuat di muka dan di hadapan hakim;

3) Memberikan kepastian tentang peristiwa itu sendiri.

Manfaat bagi pemerintah,antara lain:

6

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Pasal 21

7

Salim HS,S.H., M.S. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), (Sinar Grafika, Jakarta,

2001), hal .50

(6)

1) Meningkatkan tertib administrasi kependudukan;

2) Merupakan penunjangan data bagi perancangan pembangunan;

3) Pengawasan dan pengendalian terhadap orang asing yang datang ke Indonesia.

Untuk itusetiap kelahiran harus segera dilaporkan penduduk kepada instansi setempat untuk segera dicatat dan diterbitkan akta kelahirannya sehingga jelaslah identitas anak yang dilahirkan tersebut.

Akta kelahiran menjadi sangat penting karena dengan akta kelahiran tersebut, seorang anak memiliki bukti secara hukum tentang statusnya sebagai anak sah dimata hukum, sebagai bukti ahli waris yang sah serta memperoleh kedudukan yang pasti sebagai warga Negara Indonesia.Tetapi dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat, pentingnya akta kelahiran belum diketahui dan disadari oleh masyarakat luas. Banyak faktor menyebabkan keterlambatan dalam kepemilikan akta kelahiran.

Jumlah dan Persentase Belum Memiliki Akta Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Kota Padangsidimpuan

Kepemilikan Akta Kelahiran

NO Kelompok Akta Sudah Cetak Jumlah Umur Laki-Laki Perempuan

n(Jiwa) % n(Jiwa) % n(Jiwa) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 00-04 1.096 0,48 1.009 0,45 2.105 0,93

(7)

2 05-09 2.120 0,94 1.910 0,84 4.030 1,78 3 10-14 3.910 1,73 3.579 1,58 7.489 3,31 4 15-19 6.267 2,77 5.783 2,55 12.050 5,32 5 20-24 8.315 3,67 8.316 3,67 16.631 7,34 6 25-29 9.419 4,16 8.867 3,91 18.286 8,07 7 30-34 9.729 4,29 9.640 4,25 19.369 8,54 8 35-39 8.306 3,67 8.022 3,54 16.328 7,21 9 40-44 6.802 3 7.225 3,19 14.027 6,19 10 45-49 6.111 2,7 6.659 2,94 12.770 5,64 11 50-54 5.597 2,47 6.292 2,78 11.889 5,25 12 55-59 4.865 2,15 5.030 2,22 9.895 4,37 13 60-64 3.343 1,48 3.637 1,61 6.980 3,09 14 65-69 1.702 0,75 2.055 0,91 3.757 1,86 15 70-74 1.224 0,54 1.645 0,73 2.869 1,27 16 >75 1.190 0,53 1.486 0,66 2.676 1,19 Jumlah 79.996 35 81.155 36 161.151 71 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota PadangSidimpuanTahun 2016.

Yang belum memilki akta kelahiran menurut kelompok umur ditunjukkan

dari tabel diatas, dari tabel tersebut sehingga kita dapat tahu yang belum memiliki

akta kelahiran pada kelompok usia 0-4 tahun yang tidak memiliki akta kelahiran

dan bila dikaitkan akta kelahiran gratis dan dengan tahun 2015 belum semua anak

(8)

memiliki akta kelahiran gratis dan dengan tahun 2015 belum semua anak memiliki akta kelahiran. 8

Demikian pula dengan peristiwa kelahiran seseorang,peristiwa kelahiran itu pula mempunyai bukti yang tertulis dan otentik karena untuk membuktikan identitas seseorang yang pasti dan sah adalah dapat kita lihat akta kelahirannya yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang berwenang yang mengeluarkan akta tersebut.

Dan kepemilikan akta kelahiran perlu ditekankan lagi kepada penduduk Kota PadangSidimpuankarena terlihat jumlah Kepemilikan Akta Kelahiran yang masih rendah dan pada kelompok usia terbanyak yang tidak memiliki akta kelahiran pada kelompok umur 70-74 tahun ke atas. Hal ini antara lain karena mereka merasa sudah tidak perlu lagi mengurus akta kelahiran karena sudah tidak memerlukannya lagi, dan menurut itu semakin tua usia penduduk maka semakin menurun kepemilikan akta kelahirannya.

Dapat dikatakan sebagai anak yang sah dari orang tuanya apabila anak tersebut dapat menunjukkan bukti-bukti yang kuat dan otentik.Alat bukti yang sah tentunya adalah alat bukti tertulis yang otentik yang menerangkan tentang suatu hal agar hal tersebut mempunyai dasar kekuatan hukum yang pasti dan kuat.

9

Akta kelahiran dapat dijadikan jati diri atau alat membuktikan diri atas pemiliknya sebab dalam suatu akta kelahiran tersebut akan dicantumkan dengan jelas tentang hari, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran serta ditegaskan nama orang tua yang melahirkan oleh karena itu, akta kelahiran dapat membuktikan bahwa orang tersebut telah mencapai umur tertentu untuk dapat melakukan suatu

8

Profil Perkembangan Kependudukan Kota PadangSidempuan Tahun 2016

9

Victor M.Situmorang,Cormentyna Sitanggang, 1996, Aspek Hukum Akta Catatan Sipil

Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, Op. cit, hal 40.

(9)

perbuatan hukum tertentu, misalnya perkawinan. Selain itu adapun kegunaannya sampai sekarang ini disamping untuk administrasi penduduk, mengenai status anak,memasuki sekolah, pembuktian dimuka sidang, tetapi akta kelahiran juga mempunyai arti yang sangat penting dan sangat luas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akta kelahiran memuat secara lengkap dan cermat tentang berbagai hal yang harus ditulis dalam akta tersebut dan akta kelahiran merupakan akta otentik dimana akta tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang,dalam hal ini adalah pegawai catatan sipil.

Apabila peristiwa kelahiran itu telah lampau waktu untuk didaftarkan, maka untuk dilakukan pencatatan atau pendaftaran perlu ada surat penetapan dari hakim pengadilan. 10 Jadi apabila anak yang terlambat mendaftarkan kelahirannya wajib mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksuddalam Pasal32 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan disebutkan bahwa: 11

Dalam hal ini yang dimaksud dengan keterlambatan dalam memperoleh akta kelahiran adalah apabila pencatatan suatu peristiwa kelahiran yang seharusnya didaftarkan ke suatu lembaga yang berwenang telah melampaui batas

“Pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 (enam puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran, pecatatan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan kepala instansi pelaksana setempat (dilaksanakan berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri)”.

10

Abdul Kadir Muhammad, 2000,Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal 50.

11

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.Pasal 32.

(10)

yang telah ditentukan yaitu 60 (enam puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak kelahiran sebagaimana yang telah disebut diatas.Dan kalau anak yang sudah melewati batas 60 hari sampai dengan 1 tahun kelahirannya belum didaftarkan maka anak dapat dikatakan sudah terlambat mendaftarkan kelahirannya karena sudah melebihi batas waktu yang ditentukan yang dimaksud dalamPasal32 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Banyaknya masyarakat yang sibuk dengan pekerjaannya sering kali mengakibatkan mereka menjadi kurang paham akan pentingnya suatu akta kelahiran sehingga menjadikan keterlambatan dalam mendaftarkan suatu peristiwa kelahiran dan mengakibatkan keterlambatan dalam kepemilikan akta kelahiran.

Berdasarkan uraian tersebut diatas,maka penulis tertarik untuk mengamati, mempelajari dan memahami mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan prosedur pembuatan akta kelahiran terutama untuk anak-anak yang terlambat mendapatkan akta kelahiran dikarenakan keterlambatan dalam mendaftrakan kelahirannya. Oleh karena itu penulis memfokuskan peneliti lebih lanjut dengan judul ”Akibat Hukum Keterlambatan Mendaftarkan Akta Kelahiran Anak Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Di Catatan Sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan)”.

B. PERMASALAHAN

1. Bagaimana prosedur pembuatan akta kelahiran bagi anak yang terlambat

mendaftarkan akta kelahirannya pada Catatan Sipil PadangSidimpuan

Kabupaten Tapanuli Selatan ?

(11)

2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat / kendala dalam prosedur pembuatan akta kelahiran pada Catatan Sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan ?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak Catatan Sipil PadangSidimpuan mencegah dan menyelesaikan keterlambatan mendaftarkan akta kelahiran studi PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan menurut Undang- undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui prosedur pembuatan Akta Kelahiran bagi anak yang terlambat mendaftarkan akta kelahirannya pada Catatan Sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan .

b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam prosedur pembuatan akta kelahiran pada catatan sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan .

c. Untuk mengetahui analisa terhadap keterlambatan mendaftarkan akta kelahiran studi PadangSidimpuanKabupaten Tapanuli Selatan menurut Undang-undang No.23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti

diharapkan berguna untuk menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak,

yaitu diantaranya sebagai berikut :

(12)

1) Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini untuk mengembangkan teori- teori yang peneliti gunakan serta dapat berguna untuk penelitian selanjutnya sebagai konstribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai akta kelahiran anak yang terlambat mendaftarkan akta kelahirannya menurut Undang-undang No.23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

2) ManfaatPraktis

Manfaat bagi pemerintah PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan maupun aparatur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai suatu bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelayanan pembuatan dan pengurusan akta kelahiran.

E. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Menurut bidangnya penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat Yuridis Normatif yaitu pendekatan yang bertumpu pada penelitian data sekunder.

2. Sifat Penelitian

Penelitian yang penulis susun adalah termasuk penelitian yang

bersifat deskriptif.Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang

(13)

dimaksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. 12

Dalam pelaksanaan penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interprestasi data yang pada akhirnya dapat diambil kesimpulan-kesimpulan yang dapat didasarkan penelitian data itu.

Maksudnya adalah terutama mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu memperkuat teori- teori lama, atau di dalam kerangka penyusun teori baru.

13

3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini berupa studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder yaitu terdiri dari :

1. Bahan Hukum Primer

Adalah bahan-bahan yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan.

2. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yang akan digunakan adalah yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer guna membantu menganalisis serta memahami, akan terdiri dari buku-buku hasil pendapat para

12

Edy Ikhsan dan Mahmul Siregar, Metode penelitian dan penulisan hukum sebagai bahan ajar (Medan:Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009), hal.5

13

Johny Ibrahim, Teori Penelitian Normatif, (Malang : Banyumedia Publishing, 2005),

hal .4

(14)

sarjana, hasil-hasil penelitian dan seminar atau kegiatan ilmiah lainnya.

3. Bahan Hukum Tertier

Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang terdiri dari kamus hukum dan kamus lainnya, Ensiklopedia yang erat relevansinya dengan materi penelitian ini.

4. Teknik analisis data

Analisis, yaitu kegiatan berfikir dalam mempelajari bagian-bagian, komponen-komponen atau elemen-elemen dari suatu keseluruhan untuk mengenal tanda-tanda masing-masing bagian, komponen atau elemen itu, hubungan mereka satu sama lain dan fungsi mereka dalam keseluruhan yang terpadu. Sehubungan dengan metode pendekatannya yaitu yuridis normatif, maka teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif.Metode Analisis Kualitatif ini, adalah prosedur dalam menelaah data sekunder disajikan sekaligus menganalisanya dengan mengarah pada unsur-unsur khusus guna melihat tujuan penelitian.

F. Keaslian Penulisan

Adapun judul tulisan ini adalah Akibat Hukum Keterlambatan

Mendaftarkan akta Kelahiran Anak di tinjau dari UU No. 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan (Studi Catatan Sipil PadangSidimpuan

(15)

KabupatenTapanuli Selatan). Judul skripsi ini belum pernah ditulis dan diteliti dalam bentuk yang sama, sehingga tulisan ini asli, atau dengan kata lain tidak ada judul yang sama dengan mahasiswa Fakultas Hukum USU. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh isi dari penulisan skripsi ini dan memudahkan pembaca untuk mengetahui isi yang terkandung dalam skripsi ini, maka garis besar sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut:

BAB l PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, keaslian Penulisan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB ll TINJAUAN UMUM AKTA KELAHIRAN

Bab ini berisikan tentang Pengertian Akta Kelahiran, Jenis Akta Kelahiran, Fungsi Akta Kelahiran, Manfaat Akta Kelahiran, Isi dan Bentuk Akta Kelahiran, Lembaga yang Berwenang Menerbitkan Akta Kelahiran.

BAB III ANAK DAN UU NO. 23 TAHUN 2006 TENTANG

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Bab ini menceritakan tentang Pengertian Anak, Status Anak,

Hubungan antara Orang Tua dan Anak, Pengertian Administrasi

(16)

Kependudukan Menurut UU No.23 Tahun 2006, Fungsi dan Tujuan Administrasi kependudukan Menurut UU No.23 Tahun 2006.

BAB IV AKIBAT HUKUM KETERLAMBATAN MENDAFTARKAN AKTA KELAHIRAN ANAK DITINJAU DARI UU NO.23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (Studi di Catatan Sipil PadangSidimpuanKabupaten Tapanuli Selatan)

Bab ini berisikan tentang prosedur pembuatan akta kelahiran, faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan mendaftarkan akta kelahiran anak di PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan dan solusi yang dilakukan pihak Catatan Sipil PadangSidimpuanKabupatenTapanuli Selatan dalam mencegah sekaligusmenyelesaikan masalah yang timbul akibat keterlambatan mendaftarkan akta kelahiran anak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini,

dimana dalam bab v ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari

penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka yang diteliti dalam penelitian ini adalah profesionalitas dan akuntabilitas Komisi Pemilihan Umum dalam menyelenggarakan

20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Salah satu teknologi yang dapat mengolah informasi dengan cepat, akurat dan dapat menjangkau semua belahan dunia adalah internet dan salah satu implementasi pemanfaatan

1. Lembar observasi aktivitas membaca siswa dilakukan untuk mendapatkan informasi sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan program pelatihan dalam rangka peningkatan kompetansi guru SD dalam menyusun silabus dan RPP berbasis KTSP

HONDA CITY Matic IDS ‘03 Bln 11, Warna Campaign A / N: Sendiri, Ass All Rish Jln. JUAL CEPAT 83Jt. Kondisi Istimewa / Full Ori. Mobil Bagus sekali. Pak- et Kredit. Tebet

Anonim, sektor infrastruktur prioritas penggunaan dana desa http://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/sektor-infrastruktur- prioritas-penggunaan-dana-desa-2016/