BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem Administrasi Negara, yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan administrasi kependudukan. Hak asasi setiap orang di bidang pelayanan administrasi kependudukan, peningkatan kesadaran penduduk dan kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan,pemenuhan data statistik kependuduan dan statistik peristiwa kependudukan, dukungan terhadap perencanaan pembangunan sistem administrasi kependudukan guna meningkatkan pemberian pelayanan publik tanpa deskriminasi. 1
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menimbulkan suatu revolusi baru berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke era digital.
Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan Sejalan dengan arah penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagai sub sistem pilar dari administrasi kependudukan perlu ditata dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat dalam perbaikan pemerintah dan pembangunan.
Sehingga kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi perkembangan teknologi.
1
http://sitkessos.nad.go.id/kelompok/profil/siak sistem-informasi-administrasi-
kependudukan-siak-online
berbagai salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan efesiensi kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat salah satu pelayanan masyarakat adalah pengelolahan pendaftaran penduduk yang merupakan tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten, dimana dalam pelaksanaannya diawali dari desa/kelurahan selaku ujung tombak pendaftaran penduduk, hingga setiap warga terdaftar secara administrasi sebagai warga Negara Indonesia dan sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Namun hingga saat ini di Indonesia hasil pendaftaran dan pencatatan sipil yang berupa data/laporan belum dapat secara maksimal didayagunakan untuk kepentingan pelayanan publik banyak sekali kejadian-kejadian dan peristiwa- peristiwa dalam perjalanan hidup manusia, seperti ; peristiwa kelahiran anak akibat dari perkawinan. Begitu juga masalah kependudukan seperti penduduk yang masih banyak yang belum memiliki dokumen penduduk.
Undang-undang administrasi kependudukan mengatur tentang
“pendaftaran penduduk”, dalam Bab lV, Bagian kesatu, Nomor Induk Kependudukan pada Pasal13 berbunyi sebagai berikut. 2
(1) Setiap penduduk wajib memiliki NIK.
(2) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh pemerintah dan diterbitkan oleh instansi pelaksana kepada setiap penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata.
2
Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, pasal 13.
(3) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan dalam setiap dokumen kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak, polisi asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen identitas lainnya.
(4) …. Dan seterusnya
Pengertian NIK (Nomor Induk Kependudukan) sebagaimana ditentukan dalam ketentuan umum Pasal1 butir 12 adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik dankhas, tunggal,dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia. 3
a. Biodata Penduduk;
Apa yang dimaksud dengan Dokumen Kependudukan seperti yang disebutkan dalam Pasal13 ayat (3)
Dokumen kependudukan meliputi:
b. Kartu Keluarga;
c. Kartu Tanda Penduduk;
d. Surat Keterangan Kependudukan;
e. Akta Pencatatan Sipil (Pasal59 ayat (1).
Pasal101 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ini menentukan pada saat Undang-undang ini berlaku: 4
3
Djaja S. Meliala, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW, Bandung, 2012.hal 33
4
Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, pasal 101
a. Pemerintah memberikan NIK kepeda setiap penduduk paling lambat 5 (lima) tahun;
b. Semua instansi wajib menjadikan NIK sebagai dasar dalam menerbitkan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal13 ayat (3) paling lambat 5 (lima) tahun;
c. KTP seumur hidup bagi yang sudah mempunyai NIK tetep berlaku dan bagi yang belum mempunyai NIK harus disesuaikan dengan Undang- undang ini;
d. …. Dan seterusnya.
Lembaga Catatan Sipil adalah suatu lembaga yang segaja diadakan oleh pemerintah yang bertugas untuk mencatat atau mendaftarkan setiap peristiwa yang penting yang dialami warga masyarakat seperti misalnya kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan, kematian dan lain sebagainya. 5
Dengan mendaftarkan peristiwa atau kejadian kelahiran anak pada Lembaga Catatan Sipil yang membentuk Akta Catatan Sipil pemerintah akan bertanggung jawab dan memberikan jaminan perlindungan atas hak-hak anak demi masa depan mereka yang nantinya akan menjadi generasi-generasi sesuai yang diharapkan oleh Bangsa dan Negara. Anak sebagai penerus Bangsa merupakan asset yang berharga untuk melanjutkan generasi,dimana anak (Subyek Sehingga baik yang bersangkutan sendiri maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai bukti- bukti kejadian tersebut, karena mungkin juga ada orangketiga mempunyai kepentingan untuk mengetahui tentang peristiwa-peristiwa tersebut.
5
Victor M. Situmorang, Cormentyna Sitanggang, Aspek Hukum Akta Catatan Sipil Di
Indonesia, , Jakarta: Sinar Grafika, hal 110-111.
Hukum) tersebut mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum,di dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,Pasal21 menerangkan bahwa; 6
Manfaat akta kelahiran bagi pribadi antara lain:
“Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental”.
Kepemilikan akta kelahiran menjadi sangat penting karena akta kelahiranlah yang membuat seorang anak membuktikan bahwa suatu peristiwa hukum yang di alami seseorang itu benar telah terjadi,karena di dalam suatu akta kelahiran sudah termuat keterangan yang menyatakan telah terjadinya suatu peristiwa hukum yang memuat pada hari, tanggal, bulan, tahun,tempat tertentu atas nama seseorang.Danakta kelahiran juga sangat penting dalam proses pembangunan nasional karena dapat memberikan manfaat bagi individu maupun pemerintah.
7
1) Menentukan status hukum seseorang;
2) Merupakan alat bukti yang paling penting kuat di muka dan di hadapan hakim;
3) Memberikan kepastian tentang peristiwa itu sendiri.
Manfaat bagi pemerintah,antara lain:
6
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Pasal 21
7
Salim HS,S.H., M.S. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), (Sinar Grafika, Jakarta,
2001), hal .50
1) Meningkatkan tertib administrasi kependudukan;
2) Merupakan penunjangan data bagi perancangan pembangunan;
3) Pengawasan dan pengendalian terhadap orang asing yang datang ke Indonesia.
Untuk itusetiap kelahiran harus segera dilaporkan penduduk kepada instansi setempat untuk segera dicatat dan diterbitkan akta kelahirannya sehingga jelaslah identitas anak yang dilahirkan tersebut.
Akta kelahiran menjadi sangat penting karena dengan akta kelahiran tersebut, seorang anak memiliki bukti secara hukum tentang statusnya sebagai anak sah dimata hukum, sebagai bukti ahli waris yang sah serta memperoleh kedudukan yang pasti sebagai warga Negara Indonesia.Tetapi dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat, pentingnya akta kelahiran belum diketahui dan disadari oleh masyarakat luas. Banyak faktor menyebabkan keterlambatan dalam kepemilikan akta kelahiran.
Jumlah dan Persentase Belum Memiliki Akta Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Kota Padangsidimpuan
Kepemilikan Akta Kelahiran
NO Kelompok Akta Sudah Cetak Jumlah Umur Laki-Laki Perempuan
n(Jiwa) % n(Jiwa) % n(Jiwa) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 00-04 1.096 0,48 1.009 0,45 2.105 0,93
2 05-09 2.120 0,94 1.910 0,84 4.030 1,78 3 10-14 3.910 1,73 3.579 1,58 7.489 3,31 4 15-19 6.267 2,77 5.783 2,55 12.050 5,32 5 20-24 8.315 3,67 8.316 3,67 16.631 7,34 6 25-29 9.419 4,16 8.867 3,91 18.286 8,07 7 30-34 9.729 4,29 9.640 4,25 19.369 8,54 8 35-39 8.306 3,67 8.022 3,54 16.328 7,21 9 40-44 6.802 3 7.225 3,19 14.027 6,19 10 45-49 6.111 2,7 6.659 2,94 12.770 5,64 11 50-54 5.597 2,47 6.292 2,78 11.889 5,25 12 55-59 4.865 2,15 5.030 2,22 9.895 4,37 13 60-64 3.343 1,48 3.637 1,61 6.980 3,09 14 65-69 1.702 0,75 2.055 0,91 3.757 1,86 15 70-74 1.224 0,54 1.645 0,73 2.869 1,27 16 >75 1.190 0,53 1.486 0,66 2.676 1,19 Jumlah 79.996 35 81.155 36 161.151 71 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota PadangSidimpuanTahun 2016.
Yang belum memilki akta kelahiran menurut kelompok umur ditunjukkan
dari tabel diatas, dari tabel tersebut sehingga kita dapat tahu yang belum memiliki
akta kelahiran pada kelompok usia 0-4 tahun yang tidak memiliki akta kelahiran
dan bila dikaitkan akta kelahiran gratis dan dengan tahun 2015 belum semua anak
memiliki akta kelahiran gratis dan dengan tahun 2015 belum semua anak memiliki akta kelahiran. 8
Demikian pula dengan peristiwa kelahiran seseorang,peristiwa kelahiran itu pula mempunyai bukti yang tertulis dan otentik karena untuk membuktikan identitas seseorang yang pasti dan sah adalah dapat kita lihat akta kelahirannya yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang berwenang yang mengeluarkan akta tersebut.
Dan kepemilikan akta kelahiran perlu ditekankan lagi kepada penduduk Kota PadangSidimpuankarena terlihat jumlah Kepemilikan Akta Kelahiran yang masih rendah dan pada kelompok usia terbanyak yang tidak memiliki akta kelahiran pada kelompok umur 70-74 tahun ke atas. Hal ini antara lain karena mereka merasa sudah tidak perlu lagi mengurus akta kelahiran karena sudah tidak memerlukannya lagi, dan menurut itu semakin tua usia penduduk maka semakin menurun kepemilikan akta kelahirannya.
Dapat dikatakan sebagai anak yang sah dari orang tuanya apabila anak tersebut dapat menunjukkan bukti-bukti yang kuat dan otentik.Alat bukti yang sah tentunya adalah alat bukti tertulis yang otentik yang menerangkan tentang suatu hal agar hal tersebut mempunyai dasar kekuatan hukum yang pasti dan kuat.
9
Akta kelahiran dapat dijadikan jati diri atau alat membuktikan diri atas pemiliknya sebab dalam suatu akta kelahiran tersebut akan dicantumkan dengan jelas tentang hari, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran serta ditegaskan nama orang tua yang melahirkan oleh karena itu, akta kelahiran dapat membuktikan bahwa orang tersebut telah mencapai umur tertentu untuk dapat melakukan suatu
8
Profil Perkembangan Kependudukan Kota PadangSidempuan Tahun 2016
9
Victor M.Situmorang,Cormentyna Sitanggang, 1996, Aspek Hukum Akta Catatan Sipil
Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, Op. cit, hal 40.
perbuatan hukum tertentu, misalnya perkawinan. Selain itu adapun kegunaannya sampai sekarang ini disamping untuk administrasi penduduk, mengenai status anak,memasuki sekolah, pembuktian dimuka sidang, tetapi akta kelahiran juga mempunyai arti yang sangat penting dan sangat luas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akta kelahiran memuat secara lengkap dan cermat tentang berbagai hal yang harus ditulis dalam akta tersebut dan akta kelahiran merupakan akta otentik dimana akta tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang,dalam hal ini adalah pegawai catatan sipil.
Apabila peristiwa kelahiran itu telah lampau waktu untuk didaftarkan, maka untuk dilakukan pencatatan atau pendaftaran perlu ada surat penetapan dari hakim pengadilan. 10 Jadi apabila anak yang terlambat mendaftarkan kelahirannya wajib mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksuddalam Pasal32 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan disebutkan bahwa: 11
Dalam hal ini yang dimaksud dengan keterlambatan dalam memperoleh akta kelahiran adalah apabila pencatatan suatu peristiwa kelahiran yang seharusnya didaftarkan ke suatu lembaga yang berwenang telah melampaui batas
“Pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 (enam puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran, pecatatan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan kepala instansi pelaksana setempat (dilaksanakan berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri)”.
10
Abdul Kadir Muhammad, 2000,Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal 50.
11
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.Pasal 32.
yang telah ditentukan yaitu 60 (enam puluh) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak kelahiran sebagaimana yang telah disebut diatas.Dan kalau anak yang sudah melewati batas 60 hari sampai dengan 1 tahun kelahirannya belum didaftarkan maka anak dapat dikatakan sudah terlambat mendaftarkan kelahirannya karena sudah melebihi batas waktu yang ditentukan yang dimaksud dalamPasal32 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Banyaknya masyarakat yang sibuk dengan pekerjaannya sering kali mengakibatkan mereka menjadi kurang paham akan pentingnya suatu akta kelahiran sehingga menjadikan keterlambatan dalam mendaftarkan suatu peristiwa kelahiran dan mengakibatkan keterlambatan dalam kepemilikan akta kelahiran.
Berdasarkan uraian tersebut diatas,maka penulis tertarik untuk mengamati, mempelajari dan memahami mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan prosedur pembuatan akta kelahiran terutama untuk anak-anak yang terlambat mendapatkan akta kelahiran dikarenakan keterlambatan dalam mendaftrakan kelahirannya. Oleh karena itu penulis memfokuskan peneliti lebih lanjut dengan judul ”Akibat Hukum Keterlambatan Mendaftarkan Akta Kelahiran Anak Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Di Catatan Sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan)”.
B. PERMASALAHAN
1. Bagaimana prosedur pembuatan akta kelahiran bagi anak yang terlambat
mendaftarkan akta kelahirannya pada Catatan Sipil PadangSidimpuan
Kabupaten Tapanuli Selatan ?
2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat / kendala dalam prosedur pembuatan akta kelahiran pada Catatan Sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan ?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak Catatan Sipil PadangSidimpuan mencegah dan menyelesaikan keterlambatan mendaftarkan akta kelahiran studi PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan menurut Undang- undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui prosedur pembuatan Akta Kelahiran bagi anak yang terlambat mendaftarkan akta kelahirannya pada Catatan Sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan .
b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam prosedur pembuatan akta kelahiran pada catatan sipil PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan .
c. Untuk mengetahui analisa terhadap keterlambatan mendaftarkan akta kelahiran studi PadangSidimpuanKabupaten Tapanuli Selatan menurut Undang-undang No.23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
diharapkan berguna untuk menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak,
yaitu diantaranya sebagai berikut :
1) Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini untuk mengembangkan teori- teori yang peneliti gunakan serta dapat berguna untuk penelitian selanjutnya sebagai konstribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai akta kelahiran anak yang terlambat mendaftarkan akta kelahirannya menurut Undang-undang No.23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
2) ManfaatPraktis
Manfaat bagi pemerintah PadangSidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan maupun aparatur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai suatu bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelayanan pembuatan dan pengurusan akta kelahiran.
E. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Menurut bidangnya penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat Yuridis Normatif yaitu pendekatan yang bertumpu pada penelitian data sekunder.
2. Sifat Penelitian
Penelitian yang penulis susun adalah termasuk penelitian yang
bersifat deskriptif.Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang
dimaksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. 12
Dalam pelaksanaan penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interprestasi data yang pada akhirnya dapat diambil kesimpulan-kesimpulan yang dapat didasarkan penelitian data itu.
Maksudnya adalah terutama mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu memperkuat teori- teori lama, atau di dalam kerangka penyusun teori baru.
13
3. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini berupa studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder yaitu terdiri dari :
1. Bahan Hukum Primer
Adalah bahan-bahan yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan.
2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yang akan digunakan adalah yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer guna membantu menganalisis serta memahami, akan terdiri dari buku-buku hasil pendapat para
12
Edy Ikhsan dan Mahmul Siregar, Metode penelitian dan penulisan hukum sebagai bahan ajar (Medan:Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009), hal.5
13