Dr. G. Irwan Suryanto Asisten Ketua Pokja Kebijakan
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM)
Gorontalo, 20 Juli 2017
Pengelolaan dan Mekanisme Pemutakhiran Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin untuk Mempertajam Program
Pengentasan Kemiskinan
Komitmen Pemerintah
Pemerintah telah memberi perhatian besar terhadap upaya penanggulangan kemiskinan
Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi dan perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran
Target 8,2% pada tahun 2009
Target 8-10% pada tahun 2014
Target 7-8% pada tahun 2019
3
Upaya Penanggulangan Kemiskinan
• Pemberdayaan masyarakat
• Dukungan pengembangan usaha mikro (KUR)
• Pelatihan kerja (BLK)
• Pendampingan usaha sektoral (KUBE) Program Perlindungan Sosial
Menurunkan Beban Pengeluaran Meningkatkan Pendapatan
Kebijakan dan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
Data Terpadu sebagai Instrumen Utama
Mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilisasi harga, penciptaan lapangan kerja, menjaga iklim investasi, regulasi perdagangan, pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah tertinggal
dan lain-lain
Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
5
Perbedaan Data Makro dan Mikro Kemiskinan (Susenas dan BDT)
• Susenas digunakan untuk mendapatkan angka/tingkat kemiskinan  proporsi jumlah
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dalam total penduduk.
• Perhitungan kemiskinan yang digunakan adalah pendekatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach).
• Garis kemiskinan dihitung
berdasarkan kebutuhan makanan dan bukan makanan.
• Dari perhitungan ini dapat
didefinisikan penduduk sangat miskin (di bawah 0,8xGK), miskin (di bawah GK), dan hampir miskin (antara 1- 1,2xGK).
• Setiap tahun, sejak tahun 1976-1984 (setiap 3 tahun)
Agregat (Susenas) Basis Data Terpadu
• Basis Data Terpadu merupakan data mikro yang diperoleh melalui sensus untuk memperoleh data
berdasarkan nama dan alamat dari 40% penduduk dengan status
kesejahteraan terendah dan
bukanlah basis data kemiskinan.
• Sebagai contoh Garis Kemiskinan tahun 2011 adalah 11,9% berarti seluruh Rumah Tangga pada desil 1 atau 10% adalah masuk kelompok Rumah Tangga sangat miskin dan miskin.
Sementara sebagian desil 2 atau 20% masuk kedalam kelompok rumah tangga hampir miskin.
• Tahun 2005, 2008, 2011 dan 2015 P
E R E N C A N A A N
I N
T E R V E N S I
Metode Pengumpulan Data Generasi Pertama: PSE 2005
Informasi tentang keluarga termiskin dihimpun melalui interview dengan Kepala
Desa & Tokoh Masyarakat
Dilakukan Cross-check
terhadap sumber informasi kemiskinan lainnya, seperti
data BKKBN, survey kemiskinan yang dilakukan
oleh provinsi
BPS melakukan survey Melalui PSE 2005 untuk mengumpulkan data karakteristik
ekonomi dan sosial terhadap
rumah tangga dalam list.
BPS menggunakan Proxy Means Test
(PMT) untuk menentukan eligibilitas
penerima
Daftar Akhir Rumah Tangga Miskin Daftar Awal
Rumah Tangga
1. Luas lantai rumah kurang dari 8 M2 2. Jenis lantai rumah tidak permanen 3. Jenis tembok rumah tidak permanen
4. Tidak memiliki sanitasi atau sanitasi bersama
5. Sumber penerangan rumah tidak menggunakan listrik
6. Sumber air minum berasal dari sumur/ sumber air yang tidak terlindungi/air hujan.
7. Konsumsi daging sapi/susu/ayam sekali seminggu 8. Konsumsi makanan lebih dari 80% pendapatan
9. Pendapatan informal kurang dari Rp. 350.000/month
10. Tidak memiliki tabungan atau barang yang bernilai diatas Rp. 500.000
Kriteria Rumah Tangga Miskin
Metode Pengumpulan Data PSE 2005
PPLS 2008
8Perbaikan Metode Pengumpulan Data PPLS 2011
Tujuan:
menurunkan inclusion dan exclusion error
Pre-List Rumah Tangga (Berdasarkan peta
kemiskinan yang berasal dari data Sensus Penduduk
2010)
Data individual dari program lain
Konsultasi dengan Rumah Tangga Miskin
Penyisiran
+ + +
Daftar awal Rumah Tangga Disurvei pada
PPLS 2011
Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga
Menerima bantuan
Tidak menerima bantuan
Miskin Tidak miskin
Pengembangan Basis Data Terpadu
Analisis Data &
Pengembangan Model PMT
TNP2K
Basis Data Terpadu
Perbaikan Metodologi Pengumpulan Data:
• Rumah tangga yang disurvei lebih banyak (45% vs. 29% pada tahun 2008).
• Penggunaan sensus penduduk sebagai starting point.
• Pelibatan komunitas miskin.
• Variabel yang dikumpulkan lebih banyak  Prediksi rumah tangga miskin lebih baik.
Perbaikan Metodologi Pemeringkatan:
• Perbaikan metode Proxy Mean Testing (PMT).
Pengumpulan Data (PPLS 2011)
BPS
Mekanisme Pemutakhiran BDT 2015
PPLS11 PPLS11 DAFTAR
AWAL
Daftar RT sementara
Forum Konsultasi Publik daftar rumah tangga sementara
DESA
Distribusi daftar rumah tangga sementara ~28.1
Juta
Daftar RT hasil konsultasi publik yang telah
disahkan Bupati/Walikota
Pengolahan dan perangkingan
PPLS11 PPLS11 DAFTAR
FINAL
Pendataan
Basis Data Terpadu
Pengesahan oleh Bupati/
Walikota
FRP Raskin (2012-2014) Perubahan Data
PBI
Pengganti KPS (2013) Data MIS-PKH
(2007-2014)
(ODK)*
Peran Penting Forum Konsultasi Publik (FKP) Dalam Pemutakhiran BDT 2015
1
Mengakomodasi usulan masyarakat untuk menyempurnakan ketepatan sasaran BDT2
Meningkatkan peran serta dan keterlibatan pemerintah daerah3
Menyempurnakan ketepatan sasaran BDT melalui peningkatan cakupan pendataan dan perangkinganHasil dari Pilot Konsultasi Publik TNP2K:
• Pemerintah daerah dan masyarakat antusias berpartisipasi
• Pemutakhiran daftar awal menjadi isu utama, terutama:
 Penjangkauan rumah tangga miskin yang belum terdaftar (Exclusion Error)
 Penandaan rumah tangga kaya yang terdaftar (Inclusion Error)
 Kriteria tetap dan mudah dipahami dalam usulan penambahan (exclusion error):
“ usulan tambahan rumah tangga dapat prioritaskan kepada rumah tangga miskin yang memiliki anggota rumah tangga: keterbatasan
fisik/mental; berpenyakit kronis; beban ketergantungan tinggi”
Dasar Hukum
Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
Keputusan Menteri Sosial Nomor 32/HUK/2016 tentang Penetapan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
Pokja Pengelolaan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
1. Pengarah: Menteri Sosial Republik Indonesia 2. Penanggung Jawab:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial
2. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial
3. Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
4. Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik
5. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri 7. Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
3. Ketua: Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial 4. Tim Teknis: Gabungan Staff Menko PMK, Kemensos, TNP2K, Kemendagri, Bappenas
dan BPS
Menteri Sosial telah membentuk Pokja Pengelola Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin (Keputusan Mensos Nomor 284/HUK/2016), dengan susunan sebagai berikut:
Pemanfaatan Data Terpadu PPFM
Data 40% Kelompok Masyarakat dengan Status Sosial Ekonomi Terendah
Jumlah
Rumah Tangga (RT)
25.771.493
Jumlah Penduduk
92.994.724 Jiwa
Garis Kemiskinan (Maret 2016) Penerima KPS/KKS/
KIP/Rastra
10,86 % 40%
25%
Inclusion Error Exclusion Error
Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN
35%
Program Keluarga Harapan (PKH)
8%
Data Terpadu*
Jumlah Keluarga (KK)
27.046.374
Rumah Tangga Mana yang Lebih Berhak Menerima Bantuan?
Lebih berhak menerima Bantuan karena kondisi anggota keluarga lain tidak bekerja, memiliki jumlah tanggungan lebih banyak, dan kondisi pasangan tidak bekerja.
Secara kasat mata terlihat lebih berhak menerima Bantuan
Karakteristik Rumah Tangga Data Terpadu PPFM
• PKH
• Raskin
• Jamkesmas
• Asuransi kesehatan lain
• Jamsostek
• KKS
• KIP
• BPJS/KIS
Kepesertaan Program
• Nama Kepala RTS
• Alamat/SLS
• Desa
• Kecamatan
• Kabupaten/Kota
• Provinsi
• Jumlah Anggota RTS Identitas RTS
• Nama anggota RTS
• Hubungan dengan Kepala RTS
• Jenis kelamin
• Umur
• Status perkawinan
• Kepemilikan kartu ID
• No. Induk
Kependudukan (NIK)
• Akte/Buku Nikah
• Akte Cerai
• Akte Kelahhiran Demografi
• Kegiatan bekerja
• Lapangan kerja
• Status/kedudukan pekerjaan
• Usaha Mikro Kecil (UMK): pemilik usaha, jenis usaha, jumlah tenaga kerja, omset.
Ketenagakerjaan
• Status penguasaan bangunan tempat tinggal
• Luas lantai
• Luas bangunan
• Jenis lantai
• Jenis dinding
• Jenis atap
• Sumber air minum
• Cara memperoleh air minum
• Sumber penerangan
• Kelas daya listrik terpasang
• Bahan bakar untuk memasak
• Tempat buang air besar
• TPA tinja
• Kamar tidur
Perumahan
Catatan: Warna merah adalah variabel baru 2015
• Jenis cacat
• Penyakit kronis menahun
• Status kehamilan wanita
• Penggunaan alat/
cara KB
Kesehatan
• Partisipasi sekolah
• Status sekolah
• Kelas/jenjang tertinggi
• Ijazah tertinggi Pendidikan
• Mobil
• Sepeda Motor
• Perahu Motor
• Kapal Motor
• Sepeda
• Perahu
• Lemari es
• Tabung gas
• Penguasaan lahan
• Kepemilikan ternak
• Emas
• HP
• TV
Kepemilikan Aset
ANGGOTA KELUARGA
• Memeh (NIK: 3171066xxxxxxxxx) lahir di Tasikmalaya, 24/6/1944 Istri, 70 tahun, menikah, tidak/belum pernah bersekolah,
Peserta BPJS PBI
• Idawati (NIK: 3171064xxxxxxxxx) lahir di Jakarta, 2/5/1969 Anak, 45 tahun, cerai mati, tidak bersekolah lagi, Peserta BPJS PBI
• Adam Noval (NIK: 3171061xxxxxxxxx) lahir di Jakarta ,15/6/1991
Cucu, 23 tahun, belum menikah, tidak bersekolah lagi, Peserta BPJS PBI, Buruh
• Dwi Fadli (NIK: 3171061xxxxxxxxx) lahir di Jakarta, 18/9/1996 Cucu, 18 tahun, belum menikah, SMP, Peserta BPJS PBI
• Natasha Caroline (NIK: 3171066xxxxxxxxx) lahir di Jakarta, 28/8/2002 Cucu, 12 tahun, belum menikah, SD, Peserta BPJS PBI
KONDISI RUMAH TINGGAL
•Kepemilikan rumah
•Tipe dinding
•Kualitas dinding
•Jenis atap
•Kualitas atap
KEPEMILIKAN ASET
•Mobil
•Sepeda motor
•Lemari es
•Tabung gas 12 kg
•HP dalam rumah tangga
•Sumber air minum
•Cara memperoleh air minum
•Penerangan utama
•Source cooking fuel
•Sanitasi/tempat BAB : Rumah sendiri
: Tembok : Jelek : Genteng : Jelek
: Sumur bor/pompa : Tidak membeli : Listrik PLN : Minyak tanah : Sendiri
: Tidak punya : Tidak punya : Tidak punya : Tidak punya : Tidak punya
Desil kesejahteraan : 1
Ijo
•••Provinsi Kabupaten Kecamatan•Desa
•Alamat
: DKI Jakarta : Kota Jakarta Pusat : Menteng
: Menteng
: Jalan Menteng Jaya RT 001/RW 08
Nama Kepala Keluarga
Tingkat pendidikan : Tidak bersekolah Pekerjaan : Tidak Bekerja
Peserta BPJS PBI : Ya
Sidik Jari: ✔ | Iris Mata: ✔ | Ketunggalan: ✔
DATA TERPADU
•Tempat/Tanggal Lahir : Depok 10/12/1932
•NIK : 3171061xxxxxxxxx
•No. Kartu Keluarga : 3171060xxxxxxxxx
•No. KKS : 373INS1xxxxxxx
•Kode wilayah : 3173020001
Pemanfaatan Data Terpadu PPFM
Data individual DENGAN nama dan alamat
• Digunakan hanya untuk penyaluran program penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial.
• Pengguna: kementerian/lembaga pelaksana program di pusat dan daerah.
• Dibutuhkan permintaan data oleh pengguna yang berisi tentang deskripsi dan sasaran program – dapat berdiskusi dengan staf teknis TNP2K.
• Untuk tujuan perencanaan yang dilakukan oleh baik pemerintah pusat maupun daerah.
• Pengguna: Pemerintah pusat & daerah, lembaga penelitian, NGO, dll.
• Dibutuhkan surat permintaan data oleh pengguna.
• Untuk tujuan perencanaan yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.
• Agregat tingkat kecamatan dapat diakses melalui situs web TNP2K.
Data individual TANPA nama dan alamat
Data agregat/distribusi
3 Jenis Data yang Tersedia
Pemanfaatan Data Terpadu PPFM
Persyaratan Utama Pemanfaatan Data Terpadu PPFM:
Data tidak untuk kepentingan politik dan komersial
Masyarakat luas Permintaan dari
10 Kementerian dan Lembaga Permintaan dari 29 Provinsi
Permintaan dari 285 Kabupaten/Kota
27 59 356
Data dengan nama dan alamat Data agregat/ distribusi
Sumber: Unit BDT – Mei 2017
Penargetan Program Menggunakan Data Terpadu
83% 80.9% 79.5%
62.4%
[VALUE]
SUF cash transfer (Chile) RPS conditional cash
transfer (Nikaragua) PRAF Cash transfer
(Honduras) Progresa conditional cash
transfer (Mexico) BLSM cash transfer and KPS (Indonesia)
Pemanfaatan Data Terpadu menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi pada penargetan program,
namun masih terdapat exclusion error.
Sumber: Coady et al. 2004 & TNP2K 2014
Kartu Perlindungan Sosial - KPS
(Indonesia)
Penggunaan Data Terpadu PPFM Dalam Penajaman Perencanaan
MENENTUKAN PRIORITAS RUMAHTANGGA SASARAN
MENENTUKAN PRIORITAS WILAYAH
MENENTUKAN PRIORITAS INTERVENSI
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
MENILAI RELEVANSI APBD
•
Posisi relatif•
Perkembangan antarwaktu•
Efektivitas•
Relevansi perkembangan•
Perubahan akibat intervensi•
Pemenuhan SPM•
Keterkaitan perubahan hasil dan perubahan akibat intervensi•
Kuadran wilayah menurut kombinasi indikator•
Pemetaan desa•
Relevansikarakteristik rumah-
tangga
•
Pendapatan (DerajatOtonomi Fiskal dan Ruang Fiskal)
•
Belanja Menurut Program•
Belanja Menurut Mata- Anggaran•
Belanja Menurut Pelaksana Program•
Belanja Menurut Sumber PendanaanPenajaman Alokasi Anggaran Pembangunan
Untuk Mengurangi Ketimpangan Kesejahteraan Antar Daerah
Dimensi Pendidikan
Dimensi Kesehatan
Dimensi Infrastruktur Dasar
Mekanisme Pemutakhiran Mandiri
40
Arahan Wakil Presiden
Kunjungan di Sekretariat TNP2K Februari 2015
Data terpadu harus dimutakhirkan dengan mekanisme yang lebih dinamis dan anggaran yang lebih efisien.
1
PBDT 2015 (DT
PPFM) PPLS
2011 PPLS
2008 2005 PSE
• 19,1 juta RTS
• Distsribusi BLT 2005
• 18,5 juta RTS
• Distsribusi BLT 2008, 2009
• 25,2 juta RTS
• 2,8 juta RTS/
individu data program dan musdes/musk el
• Distsribusi BLSM 2013 dan KKS, KIS, KIP 2014
• 25,8 juta RTS
• Program Indonesia Pintar
• Rastra dan Bantuan Pangan Non Tunai 2017
• Subsidi Listrik
• Subsidi Pupuk
• Rumah Tidak Layak Huni
• LPG 3 Kg
2017/20 MPM 18
?
Pasal 9:
1) Seorang fakir miskin yang belum terdata dapat secara aktif mendaftarkan diri kepada lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis di tempat tinggalnya.
2) Kepala keluarga yang telah terdaftar sebagai fakir miskin wajib melaporkan setiap perubahan data anggota keluarganya kepada lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis di tempat tinggalnya.
3) Lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis wajib menyampaikan pendaftaran atau perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada bupati/walikota melalui camat.
4) Bupati/walikota menyampaikan pendaftaran atau perubahan data sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada gubernur untuk diteruskan kepada Menteri.
5) Dalam hal diperlukan, bupati/walikota dapat melakukan verifikasi dan validasi terhadap pendaftaran dan perubahan.
Undang-undang No. 13/2011
Tentang Program Penanganan Fakir Miskin
Aktif - Mandiri
• Mengurangi exclusion error
• Mengintegrasikan data pemda
DATA TERPADU Program
Penanganan Fakir Miskin
(2015)
DATA TERPADU TERMUTAKHIRKAN
• Jumlah
Rumah Tangga Bertambah
• Peringkat
Kesejahteraan Rumah Tangga Dimutakhirkan 1. Pendaftaran
2. Identifikasi Awal 3. Verifikasi
4. Pemutakhiran Data
Konsep Mekanisme Pemutakhiran Mandiri
Data Terpadu PPFM
Contoh Pelaksanaan di Negara Lain
NEGARA Pelaksana Di Tingkat Pusat Pelaksana Di Tingkat Daerah
Lembaga Fungsi Lembaga Fungsi
Brazil
Cadastro Único (CU)
Kementerian Pembangunan Sosial dan Penanggulangan Kelaparan (MDS)
• Menetapkan kebijakan, aturan dan prosedur
• Melakukan analisis data dan pengesahan hasil
• Memfasilitasi
pemanfaatan data untuk program-program nasional
Sekretariat Bantuan Sosial (Social Assistance Secretariat)
• Operasional layanan
• Koordinasi kegiatan pendaftaran dan pendataan
• Konsolidasi data ke tingkat pusat
• Fasilitasi pemanfaatan data untuk program- program daerah.
Kolombia Sisben
Badan Perencanaan
Nasional (National Planning Agency/DNP)
Perwakilan DNP di daerah
Filipina Sistahanan
Departemen Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial (DSWD)
Unit Penargetan Rumah Tangga Nasional (NHTU) di bawah Kanwil DSWD
Alur Mekanisme Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu PPFM
1 2 3 4 5
 Pendaftar mendatangi Petugas Pendaftar(Aktif) atau Petugas Pendaftar mendatangi ruta yang diduga miskin (Pasif)
 Pendaftar menunjukkan KTP dan/atau KK
Pemutakhiran Data Terpadu
PPFM Verifikasi Rumah
Tangga Identifikasi Awal
Pendaftaran
 Menggunakan
indikator PBDT 2015
 Data elektronik hasil pendataan dikirimkan ke Pokja Pengelola Data Terpadu PPFM
Pemutakhiran Daftar Sasaran Penerima
Program
DESA
 Pencocokan Data Rumah Tangga pendaftar dengan Data Terpadu PPFM
 Penetapan daftar rumah tangga yang akan
diverifikasi/validasi (prelist)
• Menggunakan basis Data Terpadu yang sudah dimutakhirkan
• Kriteria sasaran penerima program ditetapkan oleh K/L
• Pemeringkatan ulang rumah tangga lama dan baru
• Menggunakan metode PMT
Pemerintah Daerah Pokja Data Terpadu PPFM
*) Pedoman Umum Pelaksanaan MPM dapat di download di
http://www.tnp2k.go.id/id/download/buku-panduan-pedoman-umum-mekanisme-pemutakhiran-mandiri-mpm/
Standarisasi Dalam
Mekanisme Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu PPFM
Pendaftaran:
• Dilaksanakan di tingkat desa/kelurahan
• Menggunakan dokumen kependudukan resmi (e-KTP dan Kartu Keluarga)
Identifikasi awal:
• Menggunakan Data Terpadu PPFM sebagai data acuan
• Menggunakan algoritma pemadanan yang robust dan konsisten Verifikasi Data Rumah Tangga :
• Menggunakan standar PBDT 2015
• Instrumen: Formulir Perubahan/Pendaftaran Data Terpadu PPFM Pemeringkatan Data Rumah Tangga:
• Menggunakan Metode Proxy Means Testing (PMT)
1
2
3
4
Kerangka Waktu Pelaksanaan
Mekanisme Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu PPFM
Pemda Pokja Data
Jul - Des
2016 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18
1 Penyusunan alokasi anggaran
APBD √
2 Penyiapan sistem &
infrastruktur TI √ √
3 Pembentukan tim pelaksana √ 4 Finalisasi program aplikasi TI
untuk entri & analisis data √ √
5 Finalisasi pedoman umum √
6 Pelatihan tim pelaksana √ √
7 Sosialisasi (terbatas wilayah
pilot) √
1 Pendaftaran √
2 Identifikasi awal √
3 Verifikasi & entry data rumah
tangga √
4 Pemutakhiran (pemeringkatan
ulang) √
5 Pemutakhiran data sasaran
penerima program √
6 Monitoring & evaluasi √ √ 7 Pengkajian & penyusunan
revisi √ √
8 Dokumentasi & diseminasi
hasil/pembelajaran √ √
9 Penyusunan & penetapan
kelembagaan & dasar hukum √ √ KEGIATAN
PELAKSANA KERANGKA WAKTU
FASE PERSIAPAN
FASE PELAKSANAAN
MPM Tahap 1
MPM Tahap 2