• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh keberhasilan para karyawan dalam melaksanakan tugas tugasnya. Para karyawan inilah yang akhirnya menjadi pelaksana kegiatan dalam organisasi dan mempunyai peranan yang penting dalam usaha mencapai tujuan organisasi tersebut, maka sangat disayangkan bila dalam kenyataannya pemanfaatan karyawan selaku sumber daya manusia belum optimal.

Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja yang terpenting sehingga tidak dapat diperlakukan seperti unsur lainnya, karena manusia hidup berdinamika mempunyai perasaan, rasa tanggung jawab serta mengembangkan diri. Sumber daya manusia dan bagaimana mengelolanya saat ini menjadi lebih penting karena banyak sumber daya lain tidak sebegitu kuat dalam mencapai keunggulan kompetitif.

Organisasi pada umumnya percaya bahwa untuk mencapai keunggulan harus mengusahakan kinerja individual yang setinggi-tingginya, karena pada dasarnya kinerja individual mempengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Sementara menurut Zeit (1994;

dalam Afzali, 2014), kinerja dipengaruhi oleh dua hal utama, yaitu faktor organisasional dan faktor personal.

Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Kinerja yang baik menuntut “perilaku sesuai” karyawan yang diharapkan oleh organisasi.

Perilaku yang menjadi tuntutan organisasi saat ini adalah tidak hanya perilaku in- role, tetapi juga perilaku extra-role. Perilaku extra-role ini disebut juga dengan organizational citizenship behavior (OCB).

OCB merupakan istilah yang diguanakan untuk mengidentifikasikan perilaku karyawan sehingga dia dapat disebut sebagai anggota yang baik. Perilaku ini cenderung melihat seseorang (karyawan) sebagai makhluk sosial (menjadi anggota

(2)

organisasi). Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai kemampuan untuk memiliki empati kepada orang lain dan lingkungannya dan menyelaraskan nilai-nilai yang dianutnya dengan nilai-nilai yang dimiliki lingkungannya untuk menjaga dan meningkatkan interaksi sosial yang lebih baik.

Eisenberger (1990) mengungkapkan bahwa perilaku ini berkembang sejalan dengan seberapa besar perhatian organisasi pada tingkat kesejahteraan karyawan dan penghargaan organisasi terhadap kontribusi mereka. Studi Shore dan Wayne (1993) menemukan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasional (perceived organizational support) menjadi prediktor OCB dan berhubungan positif dengan prestasi kerja. Dukungan organisasi dapat berarti menghargai kontribusi karyawan, mendengar keluhan, merasa bangga akan hasil kinerja atau prestasi karyawannya dan memenuhi kebutuhan karyawan. Dengan adanya dukungan organisasi yang diberikan organisasi kepada karyawan menjadikan karyawan merasa lebih puas dan lebih komit dengan pekerjaannya (Rhoades, 2001).

Kinerja merupakan perilaku yang berada di bawah kendali individu, yang berkontribusi terhadap tujuan perusahaan. Sehingga dapat dikatakan prestasi kerja karyawan sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan, serta mempertahankan keunggulan kompetitif dan efisiensi kerja. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi, salah satunya adalah perusahaan harus mendorong perilaku tertentu di luar peran kerja mereka. Organisasi yang sukses memerlukan karyawan yang dapat melakukan tugas lebih dari tugas biasa mereka dan memberikan kelebihan yang diharapkan. Hal ini, pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi organisasi. Ketika karyawan mengembangkan perilaku tertentu diluar peran kerja mereka, seperti membantu rekan kerja, dan rajin mencari cara yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Guna mendorong karyawan bertindak di luar peran kerja mereka, perusahaan harus menekankan pada kontribusi pribadi, kesejahteraan karyawan serta mengarahkan perhatiannya pada psikologis karyawan, yaitu psychological empowerment atau pemberdayaan psikologis. Hal ini dikarenakan pemberdayaan psikologis merupakan sumber motivasi internal karyawan, yang dapat meningkatkan motivasi pribadi seseorang dan merangsang OCB yang lebih aktif. Lebih lanjut lagi pemberdayaan psikologis meningkatkan pengabdian karyawan, tekad mereka untuk

(3)

menyelesaikan pekerjaan, dan mendorong penyelesaian masalah, serta berusaha untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Pemberdayaan psikologis merupakan seperangkat pernyataan-pernyataan yang diperlukan bagi setiap individu untuk memiliki rasa mengendalikan dalam hubungannya dengan pekerjaan mereka.

Ketika karyawan merasa diberdayakan, mereka akan menyadari arti pekerjaan dan merasa dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan membuat keputusan sendiri tentang pekerjaannya, karyawan melihat pekerjaannya mempengaruhi perusahaan, dan dengan itu akan meningkatkan kinerja dan kompetensi karyawan itu sendiri (Niehoff, 2001).

Penelitian ini dilakukan di RS AL Dr. Mintohardjo dimana di fokuskan hanya meneliti bagian keperawatan karena rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Mutu rumah sakit yang baik, menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan berdampak langsung terhadap kinerja rumah sakit, sehingga kinerja rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kinerja tenaga kerja nya. Apabila setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat, dan memberikan kontribusi terbaik terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Peningkatan prestasi kerja tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan terbentuk karena kemampuan, motivasi, dukungan organisasi, dan situasi kerja.

RS AL Dr. Mintohardjo merupakan rumah sakit militer milik TNI AL, Departemen Pertahanan, dan Keamanan Republik Indonesia. Merupakan rumah sakit tingkat IIA pendidikan, yang mempunyai tugas pokok memberikan dukungan operasional latihan tempur dan dukungan kesehatan bagi anggota TNI AL, TNI, PNS dan keluarganya. Menjadi pusat rujukan untuk wilayah Jakarta Barat, serta tempat penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian keperawatan, diketahui bahwa kinerja perawat masih rendah dan tidak optimal. Maka dari itu peneiliti berniat untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi dan pemberdayaan psikologis terhadap organization citizenship behavior serta dampaknya pada prestasi kerja perawat di RS AL Dr. Mintohardjo.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) dan pemberdayaan psikologis (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo?

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y) pada perawat di RS AL Dr.

Mintohardjo?

3. Apakah terdapat pengaruh pemberdayaan psikologis (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) pada perawat di RS AL Dr.

Mintohardjo?

4. Apakah terdapat pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) terhadap prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo?

5. Apakah terdapat pengaruh pemberdayaan psikologis (X2) terhadap prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo?

6. Apakah terdapat pengaruh organizational citizenship behavior (Y) terhadap prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo?

7. Apakah terdapat pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) dan pemberdayaan psikologis (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) serta dampaknya pada prestasi kerja (Z) pada perawat RS AL Dr.

Mintohardjo?

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini mengacu pada topik manajemen sumber daya manusia yang secara spesifik melihat pengaruh dari persepsi dukungan organisasi dan pemberdayaan psikologis terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada prestasi kerja dengan objek penelitian perawat di RS AL Dr.

Mintohardjo. Variabel penelitian terdiri dari persepsi dukungan organisasi dan pemberdayaan psikologis sebagai variabel bebas dan prestasi kerja sebagai variabel terikat dan organizational citizenship behavior sebagai mediasi.

(5)

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) dan pemberdayaan psikologis (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo.

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y) pada perawat di RS AL Dr.

Mintohardjo.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan psikologis (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) pada perawat di RS AL Dr.

Mintohardjo.

4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) terhadap prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo.

5. Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan psikologis (X2) terhadap prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo.

6. Untuk mengetahui pengaruh organizational citizenship behavior (Y) terhadap prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr. Mintohardjo.

7. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi (X1) dan pemberdayaan psikologis (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Y) serta dampaknya pada prestasi kerja (Z) pada perawat di RS AL Dr.

Mintohardjo.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengaruh persepsi dukungan organisasi dan pemberdayaan psikologis terhadap organizational citizenship behavior serta dampaknya pada prestasi kerja.

2. Bagi Perusahaan

Melalui hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan untuk perusahaan agar dapat mendorong organisasi dalam persepsi dukungan organisasi terhadap karyawan dan juga agar dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan pemberdayaan psikologis dan organizational citizenship behavior mereka untuk menghasilkan prestasi kerja yang maksimal.

(6)

3. Bagi Umum

Melalui penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna serta dapat dijadikan referensi tambahan untuk pengembangan dalam penelitian selanjutnya.

1.6 State of The Art

1. Berdasarkan jurnal internasional oleh Gulsah Karavardar, dalam International Journal of Business and Management; Vol. 9, No. 4; 2014;

Perceived Organizational Support, Psychological Empowerment, Organizational Citizenship Behavior, Job Performance and Job Embeddedness: A Research on the Fast Food Industry in Istanbul, Turkey, yang meneliti hubungan antara pemberdayaan psikologis, persepsi dukungan organisasional, OCB, dan job embeddedness pada restoran cepat saji di Turkey yang memiliki rata-rata pertumbuhan 10% pertahun dengan membegikan kuesioner kepada sekitar 700 karyawan dan pengumpulan data dari bulan Juni sampai bulan Juli 2013, menghasilkan beberapa kontribusi yag berharga untuk literatur. Pertama, penelitian ini merupakan salah satu perintis studi dalam industri makanan cepat saji di negara berkembang. Selain itu, industri makanan cepat saji di Turki tumbuh sangat cepat. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara persepsi dukungan organisasi dan organizational citizenship behavior. Pemberdayaan psikologis positif berhubungan dengan organizational citizenship behavior. Karyawan dengan organizational citizenship behavior yang tinggi akan menghasilkan prestasi kerja yang baik. Hasil studi ini sebagai acuan pengusaha dalam pertimbangan untuk mempertahankan karyawan mereka yang berbakat.

2. Berdasarkan jurnal internasional oleh Chun-Fang Chiang dan Tsung-Sheng Hsieh, dalam International Journal of Hospitality Management: The Impact of Perceived Organizational support and Psychological Empowerment on Job Performance: The Mediating Effects of Organizational Citizenship Behavior, hotel berada di bawah tekanan untuk bersaing, dengan harus menanggapi perubahan pasar yang cepat. Selain itu, hotel juga harus menginspirasi karyawan mereka untuk melakukan yang terbaik dan mendorong karyawan untuk memenuhi tanggungjawabnya sebagai warga negara. Industri menyadari pentingnya organizational citizenship behavior. Penelitian ini

(7)

menilai bagaimana karyawan hotel mempersepsikan dukungan organisasi, pemberdayaan psikologis, organizational citizenship behavior, and prestasi kerja; dan memeriksa sebab-akibat hubungan antaravariabel-variabel tersebut.

Penelitian ini mencakup 513 karyawan dari hotel-hotel di Taiwan. Data dianalisa melalui statistik deskriptif, analisis faktor, dan structural equation modelling. Hasil menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi dan pemberdayaan psikologis memiliki pengaruh yang positif terhadap organizational citizenship behavior. Persepsi dukungan organisasi tidak positif mempengaruhi prestasi kerja. Pemberdayaan psikologis dan organizational citizenship behavior positif mempengaruhi prestasi kerja.

Organizational behavior sebagai mediasi antara persepsi dukungan organisasi dan prestasi kerja, serta antara pemberdayaan psikologis dan pretasi kerja.

3. Berdasarkan jurnal internasional oleh Anshul Garg dan Samta Suri, dalam International Journal of Marketing, Financial Services & Management:

Analyzing The Impact of Psychological Empowerment On Organizational Citizenship Behavior In Public Banking Sector. Penelitian bermaksud untuk mengetahui dampak pemberdayaan psikologis terhadap organizational citizenship behavior pada sektor bank publik di India. OCB diyakini bukan bagian dari deskripsi pekerjaan, tapi ini dilakukan oleh karyawan berdasarkan pilihan pribadi. Sampel dari penelitian mencakup 92 karyawan dari sektor bank publik. Beberapa pengukuran untuk pemberdayaan psikologis dan organizational citizenship behavior telah dipelajari. Inter korelasi dan korelasi memperbesar hubungan antara variabel pemberdayaan psikologis dan organizational citizenship behavior. Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Hasil menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologis memiliki pengaruh yang signifikan dengan organizational citizenship behavior.

4. Berdasarkan jurnal internasional oleh Ahmad Afzali, Amir Arash Motahari, dan Loghman Hatami-Shirkouhi, dalam International Journal of Psychology and Organization: Investigating The Influence of Perceived Organizational Support, Psychological Empowerment and Organizational Learning On Job Performance: An Empirical Investigation. Penelitian mengeksplorasi pengaruh dari persepsi dukungan organisasi, pemberdayaan psikologis, dan organizational learning pada prestasi kerja pada industri bank.sampel dari

(8)

280 karyawan yang dipilih secara acak dari karyawan bank di Iran. Data diperoleh melalui kuesioner dan di analisa menggunakan structural equation model. Hasil menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi positif mempengaruhi pemberdayaan psikologis, organizational learning, dan prestasi kerja. Pemberdayaan psikologis dan organizational learning positif mempengaruhi prestasi kerja. Secara umum, hasil penelitian melihat persepsi dukungan organisasi memiliki peran penting dan secara signifikan berkontribusi pada pemberdayaan psikologis dan organizational learning yang mana akan meningkatkan prestasi kerja.

5. Berdasarkan jurnal internasional oleh Seyed Ali Akbar Ahmadi, Saved Tavakoli, Paria Pourdarvish Heidary, dalam International Journal of Information Technology and Management Studies Vol. 1 Issue 1, Febuary 2014; Perceived Organizational Support and Employee Engagement, menunjukkan bahwa karyawan lebih peduli tentang kesejahteraan mereka dan kepedulian organisasi memiliki dampak yang besar pada persepsi karyawan dan mengarah pada kepedulian organisasi yang baik sebagai imbalan kontrak psikologis yang akan meningkatkan komitmen karyawan. Organisasi harus menunjukkan komitmennya kepada karyawan untuk membentuk dasar Perceived Organizational Support dan meningkatkan janji karyawan serta keyakinan karyawan bahwa usahanya dihargai.

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun