• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH SYAFRINA GINTING SUGIHEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OLEH SYAFRINA GINTING SUGIHEN"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH AKHIR PEKAN, HARI LIBUR IDUL FITRI, HARI LIBUR KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA,

DAN HARI LIBUR TAHUN BARU TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

SYAFRINA GINTING SUGIHEN 160503112

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH AKHIR PEKAN, HARI LIBUR IDUL FITRI, HARI LIBUR KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA, DAN

HARI LIBUR TAHUN BARU TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akhir pekan, hari libur Idul Fitri, hari libur kemerdekaan Republik Indonesia, dan hari libur tahun baru terhadap return saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019.

Penentuan sampel dengan metode purposive sampling dan sampel yang digunakan sebanyak 38 perusahaan yang konsisten terdaftar pada Indeks LQ 45 selama Oktober 2018 sampai dengan September 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Pengujian return saham menggunakan regresi linier berganda tanpa intercept (multiple regression through origin). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa akhir pekan, hari libur Idul Fitri, hari libur kemerdekaan Republik Indonesia, dan hari libur tahun baru berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci: return saham, pengaruh akhir pekan, pengaruh hari libur

(7)

iii

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE WEEKEND EFFECT, EID AL-FITR HOLIDAY, REPUBLIC OF INDONESIA INDEPENDENCE HOLIDAY, AND NEW YEAR HOLIDAY ON STOCK RETURN LQ 45 COMPANIES

ON INDONESIA STOCK EXCHANGE

The purpose of this research is to obtain empirical evidence about the effect of weekends, Idul Fitri holiday, Republic of Indonesia independence holiday, and New Year holiday on stock return of LQ 45 shares on the Indonesia Stock Exchange.

This research is based on LQ 45 companies which were listed on Indonesia Stock Exchange during October 2018 to September 2019. The samples were determined by purposive sampling method and there are 38 companies as samples that were consistently listed on the LQ 45 Index during October 2018 to September 2019. The data that are used in this research is secondary data.

Examination on stock return that was used is multiple linear regression with no intercept (multiple regression through origin). The results showed that weekends, Eid al-Fitr holiday, Republic of Indonesia independence holiday, and New Year holiday have a significant effect on LQ 45 stock returns on the Indonesia Stock Exchange.

Key words: stock return, weekend effect, holiday effect

(8)

iv KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah menerima banyak bimbingan, motivasi, saran, dukungan, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah dengan segala kerendahan hari penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA. selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberi bimbingan dari awal penulisan sampai selesainya skripsi ini dibuat.

4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. CA. selaku dosen penguji dan Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak. selaku dosen pembanding, atas segala saran dan masukan yang telah diberikan.

5. Semua dosen yang kiranya berperan selama masa perkuliahan penulis,

mulai dari awal perkuliahan hingga penulis dapat memiliki wawasan yang

cukup untuk menyelesaikan skripsi ini.

(9)
(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Saham ... 10

2.1.2 Return Saham ... 11

2.1.3 Pasar Modal ... 11

2.1.4 Pasar Modal Efisien ... 12

2.1.5 Anomali Pasar ... 13

2.1.6 Indeks Liquid 45 ... 15

2.2 Penelitian Terdahulu ... 16

2.3 Kerangka Konseptual ... 19

2.4 Hipotesis Penelitian ... 20

(11)

vii BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional ... 24

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 25

3.4.1 Return Saham ... 25

3.4.2 Hari Perdagangan ... 26

3.4.3 Sebelum dan Sesudah Hari Libur (Pre and Post Holiday) ... 26

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.6 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 30

3.7 Metode Pengumpulan Data Penelitian ... 30

3.8 Teknik Analisis Data ... 31

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 32

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 32

3.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 33

3.8.2.3 Uji Multikolinearitas ... 33

3.8.2.4 Uji Autokorelasi ... 33

3.8.3 Pengujian Hipotesis ... 34

3.8.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 37

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 40

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 40

4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 46

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas ... 48

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 49

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 50

4.1.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

(12)

viii

4.2 Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61

5.3 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 65

(13)

ix DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Rata-rata Return Saham LQ 45 Periode Okt 2018 - Sep2019 ... 4

1.2 Research Gap Return Saham ... 6

2.1 Rumusan Penelitian ... 18

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27

3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Durbin Watson ... 34

4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 37

4.2 Uji Normalitas ... 41

4.3 Uji Normalitas (Setelah Transformasi Data) ... 44

4.4 Uji Heteroskedastisitas ... 46

4.5 Uji Heteroskedastisitas (Setelah Transformasi Data) ... 48

4.6 Uji Multikolonieritas ... 49

4.7 Uji Autokorelasi (Durbin Watson) ... 49

4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 51

(14)

x DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 18

4.1 Histogram ... 42

4.2 Normal Probability Plot ... 42

4.3 Histogram (Setelah Transformasi Data) ... 45

4.4 Normal Probability Plot (Setelah Transformasi Data) ... 45

(15)

xi DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Data Return Saham per Perusahaan Okt 2018 – Sep 2019

...

65

2. Data Rata-rata Return Saham

...

179

3. Data Variabel Return Saham dan Variabel Dummy

...

182

4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

...

193

5. Hasil Uji Normalitas

...

194

6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

...

197

7. Hasil Uji Multikolonieritas

...

199

8. Hasil Uji Autokorelasi

...

200

9. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Dummy

...

201

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Istilah hari perdagangan saham tidak lagi asing bagi pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan di pasar modal. Hari perdagangan itu sendiri meliputi hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Pada hari-hari tersebut, semua pihak yang berkepentingan dapat melakukan kegiatan di pasar modal. Tetapi, ada kalanya pihak yang berkepentingan tidak dapat melakukan aktivitas pada lima hari tersebut dikarenakan adanya hari-hari libur yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Hari-hari libur tersebut antara lain seperti hari libur daripada enam agama di Indonesia, hari kemerdekaan, dan tahun baru.

Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan, dan Bursa Efek Indonesia adalah pasar modal yang bergerak secara resmi di bawah pantauan pemerintah Indonesia. Investasi umumnya dilakukan pada wadah pasar modal, dan investasi bukan lagi hal yang jarang didengar oleh masyarakat.

Kegiatan investasi itu sendiri sudah menjadi hal yang diketahui oleh berbagai

macam kalangan masyarakat dengan tujuan yang berbeda-beda. Investasi juga

selalu dikaitkan dengan return atau timbal balik yang akan didapatkan sesuai

dengan ketentuan yang telah disetujui. Untuk mengetahui informasi perihal

perkiraan return saham yang akan diterima, para investor membutuhkan

informasi-informasi tertentu untuk tindakan pengambilan keputusan atas

saham yang ingin dibeli maupun yang akan dijual.

(17)

2 Menurut teori pasar efisien, tingkat pengembalian saham (return) pada lima hari perdagangan cenderung akan berlangsung secara konsisten dan stabil, karena informasi harga saham yang dipaparkan mencerminkan informasi yang sebenarnya. Fama (1970) mendefinisikan pasar efisien sebagai berikut: “Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia (A market in which prices always “fully reflect” all available information is called

“efficient”).” Sedangkan menurut Gumanti (2011:326), pasar dikatakan efisien jika dan hanya jika harga sekuritas di pasar merupakan cerminan dari semua informasi yang tersedia, baik informasi masa lalu, informasi publik, maupun informasi privat.

Teori pasar efisien itu sendiri bertentangan dengan fenomena the day

of the week effect, dimana fenomena ini merupakan anomali daripada teori

pasar efisien. Menurut fenomena the day of the week effect, return saham

rata-rata pada setiap hari dari lima hari perdaganan tidak selalu sama,

melainkan berfluktuasi sesuai dengan informasi yang mempengaruhinya. The

weekend effect dan Monday effect merupakan varian dari the day of the week

effect. Menurut Anwar dan Mulyadi (2009), Monday effect menyatakan

bahwa adanya return saham yang negatif di hari Senin, sedangkan weekend

effect menyatakan bahwa return positif terjadi pada hari Jumat. Salah satu

pendapat mengenai penyebab fenomena ini dikemukakan oleh Siregar dan

Hindasah (2010), sebagai berikut: “Kondisi psikologis investor untuk tidak

menyukai hari Senin yaitu awal hari kerja, sehingga menyebabkan hari Senin

(18)

3 merupakan hari yang membosankan dan menganggap hari Jumat merupakan hari terbaik karena merupakan hari kerja terakhir.”

Tidak jauh berbeda dengan fenomena the day of the week effect, fenomena holiday effect juga bertentangan dengan teori pasar efisien, dimana ada beberapa hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah berada pada lima hari perdagangan pada umumnya, dan hal ini akan menjadi anomali tersendiri. Menurut Levy (2005) holiday effect didefinisikan sebagai imbal hasil positif pada hari terakhir sebelum liburan. Sedangkan menurut Juliana dan Marisa (2016), the holiday effect sendiri merupakan kecenderungan yang memperlihatkan tingkat pengembalian pada suatu hari libur akan lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang didapatkan melalui hari-hari perdagangan saham biasanya. Berdasarkan penjelasan tentang the day of the week effect dan the holiday effect, dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan faktor-faktor penyebab adanya fenomena the weekend effect dan the holiday effect yang bertentangan dengan teori pasar efisien.

Menurut Samsul (2006:269), tidak ada satupun pihak yang dapat

terus-menerus menebak dengan benar harga saham pada esok hari karena

informasi baru untuk esok hari tidak dapat diketahui pada hari ini. Informasi

baru yang disediakan oleh para emiten sangat berperan besar sebagai penentu

harga saham yang akan digunakan oleh para investor sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan. Tetapi, informasi dari para emiten

umumnya tidak dapat dipastikan kapan akan dapat diterima, sehingga harga

saham menjadi tidak terduga (unpredictable). Informasi buruk dan informasi

(19)

4 baik dapat mempengaruhi harga saham sekarang, karena itu harga saham dianggap bergerak secara acak tergantung dari informasi yang disampaikan.

Di Bursa Efek Indonesia, rata-rata return saham perusahaan LQ 45 pada periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019 memiliki nilai yang bervariasi pada tiap-tiap harinya. Perbedaan nilai return saham tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Rata-rata Return Saham LQ 45 Periode Okt 2018 - Sep2019

Keterangan Jumlah Hari

Perdagangan

Rata-rata Return Saham

Senin 52 -0.29%

Selasa 52 0.09%

Rabu 52 0.14%

Kamis 52 0.11%

Jumat 52 -0.01%

Pre holiday Idul Fitri 2 1.32%

Pre holiday Kemerdekaan RI 2 0.09%

Pre holiday Tahun Baru 2 0.33%

Post holiday Idul Fitri 2 0.96%

Post holiday Kemerdekaan RI 2 -0.06%

Post holiday Tahun Baru 2 0.73%

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan nilai rata-rata return saham pada hari perdagangan dan pada hari- hari sebelum juga sesudah hari libur nasional. Nilai return saham yang bervariasi tersebut menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan return saham setiap harinya, dan menunjukkan adanya potensi kesalahan pada teori pasar modal efisien.

Beberapa penelitian terdahulu dalam negeri menyimpulkan hasil yang

beragam dan cenderung beropini sama, bahwa hari perdagangan berpengaruh

pada return saham. Penelitian oleh Cahyaningdyah dan Faidah (2005)

(20)

5 menemukan bahwa adanya pengaruh hari perdagangan saham terhadap return saham, dimana return negatif terjadi pada hari Senin, dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat. Penelitian tersebut membenarkan bahwa adanya fenomena the weekend effect. Penelitian oleh Lakonishok dan Levi (1982) juga memiliki hasil yang tidak jauh berbeda dari penelitian Cahyaningdyah dan Faihdah, dimana return pada hari Senin negatif dan pada hari Jumat positif. Tetapi pada penelitian tersebut ditemukan bahwa return harian tertinggu bukan berada pada hari Jumat. Sedangkan menurut penelitian Muzakir (2016), return pada hari Jumat adalah return yang terendah (negatif) dari lima hari perdagangan, dan hari Rabu adalah yang tertinggi dari lima hari perdagangan.

Ariel (1990) pada penelitiannya mengenai return saham tinggi

sebelum hari libur (the holiday effect) menemukan bahwa adanya pengaruh

positif yang menunjukkan return rata-rata sembilan sampai empat belas kali

lipat lebih tinggi pada beberapa hari sebelum hari libur dibandingkan dengan

return saham pada hari perdagangan biasa. Menurut penelitian oleh Lesmana

dkk (2015), terdapat pengaruh holiday effect pada libur keagamaan dan libur

nasional terhadap return dua hari sebelum dan dua hari setelah hari libur pada

perusahaan yang terdaftar pada LQ-45. Sedangkan menurut Siregar dan

Hindasah (2010), tidak ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah

hari libur nasional terhadap return saham dibandingkan dengan hari

perdagangan lainnya.

(21)

6 Tabel 1.2

Research Gap Return Saham

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Peneliti Hasil Penelitian

Return Saham

The Weekend Effect

Cahyaningdyah dan Faidah (2005)

Berpengaruh Lakonishok dan

Levi (1982)

Tidak

berpengaruh Muzakir (2016) Tidak

berpengaruh

The Holiday Effect

Ariel (1990) Berpengaruh Lesmana dkk

(2015)

Berpengaruh Siregar dan

Hindasah (2010)

Tidak berpengaruh Pada penelitian ini, fenomena the holiday effect yang akan diteliti ialah pengaruh hari libur Idul Fitri, hari libur kemerdekaan Republik Indonesia, dan hari libur tahun baru, dimana ketiga hari libur ini adalah tiga jenis perayaan hari libur yang berbeda tetapi ketiganya adalah hari-hari libur yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Indonesia.

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, terdapat beragam hasil

penelitian di dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, penelitian ini akan

menjadi penelitian lebih lanjut mengenai fenomena the weekend effect dan the

holiday effect pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Maka, judul

yang akan diambil dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Akhir

Pekan, Hari Libur Idul Fitri, Hari Libur Kemerdekaan Republik Indonesia,

dan Hari Libur Tahun Baru Terhadap Return Saham Perusahaan LQ 45 di

Bursa Efek Indonesia”.

(22)

7 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, muncul beberapa rumusan masalah, antara lain:

1. Apakah terjadi pengaruh akhir pekan (the weekend effect) pada return saham di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah terjadi pengaruh hari libur Idul Fitri pada return saham di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah terjadi pengaruh hari libur Kemerdekaan Republik Indonesia pada return saham di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah terjadi pengaruh hari libur Tahun Baru pada return saham di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui terjadinya pengaruh akhir pekan (the weekend effect) pada return saham di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui terjadinya pengaruh hari libur Idul Fitri pada return saham di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui terjadinya pengaruh hari libur Kemerdekaan Republik Indonesia pada return saham di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui terjadinya pengaruh hari libur Tahun Baru pada return

saham di Bursa Efek Indonesia.

(23)

8 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang analisis pengaruh akhir pekan (the weekend effect), pengaruh hari libur Idul Fitri, pengaruh hari libur kemerdekaan Republik Indonesia, dan pengaruh hari libur tahun baru terhadap return saham perusahaan LQ 45 di BEI ini diharapkan dapat memberikan manfaaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan dapat menyediakan informasi untuk pihak-pihak yang melakukan penelitian sejenis. Penelitian ini juga diharapkan dapat melengkapi penelitian-penelitian terdahulu mengenai anomali pasar di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Investor dan Calon Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi investor dan calon investor, dimana informasi daripada hasil penelitian ini agar bisa menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan investasi dengan mempertimbangkan hari-hari libur tertentu.

b. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

pada pengembangan ilmu pengetahuan, serta dapat memberikan

informasi tentang pengaruh dari akhir pekan, hari libur Idul Fitri,

(24)

9 hari libur kemerdekaan Republik Indonesia, dan hari libur tahun baru terhadap return saham.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu dan teori yang telah didapatkan selama masa kuliah dan dapat mengembangkan pengetahuan terkhusus tentang pasar modal.

d. Bagi Pihak Lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

lebih dalam mengenai kondisi pasar modal di Indonesia.

(25)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Saham

Saham adalah bukti kepemilikan modal atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (emiten). Membeli saham adalah bukti bahwa investor telah melakukan investasi modal yang mana akan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan yang telah ditentukan.

Dividen yang akan dibagikan kepada para investor akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bilamana perusahaan tersebut memiliki laba bersih di akhir periode, dan investor akan memiliki hak untuk menerima dividen di akhir periode sesuai dengan keputusan akhir RUPS.

Perusahaan yang sahamnya diperjual belikan kepada publik

disebut perusahaan go public, dimana menurut Fahmi (2014:310)

adalah sebagai berikut, “Go public artinya perusahaan tersebut telah

memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk

dinilai oleh publik secara terbuka”. Sedangkan menurut Darmadji

(2006:73), “Kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang

dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk

menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara

(26)

11 yang diatur oleh Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.”

2.1.2 Return Saham

Para investor umumnya memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan investasi, salah satu tujuan investor berinvestasi antara lain ialah untuk mendapatkan return, dimana return saham itu sendiri adalah hasil dari selisih pembelian dengan penjualan saham.

Menurut Jogiyanto (2003:109), return dibagi menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data histori) dan return ekspektasi (return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang).

Perubahan dalam nilai investasi apabila positif disebut capital gain, apabila negatif disebut capital loss (Gumanti, 2011:53). Capital gain dan capital loss dapat dihitung menggunakan rumus berikut (Jogiyanto, 2003:110):

𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐺𝑎𝑖𝑛 (𝐿𝑜𝑠𝑠) = 𝑃

𝑖𝑡 −

𝑃

𝑖𝑡−1

𝑃

𝑖𝑡−1

Keterangan:

P

it

= Harga saham i pada hari t P

it-1

= Harga saham i pada hari t-1 2.1.3 Pasar Modal

Menurut Tandelilin (2001:13), pasar modal adalah pertemuan

antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan

(27)

12 demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan menurut Jogiyanto (2003:11), pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menujal saham atau mengeluarkan obligasi. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah wadah bagi pihak yang memiliki kelebihan dana dan yang membutuhkan dana untuk melakukan transaksi jual dan beli sekuritas untuk memenuhi tujuan masing-masing pihak yang terkait.

2.1.4 Pasar Modal Efisien

Fama (1970) mendefinisikan pasar efisien sebagai berikut:

“Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia (A market in which prices always “fully reflect” all available information is called

“efficient”).” Sedangkan menurut Gumanti (2011:326), pasar dikatakan efisien jika dan hanya jika harga sekuritas di pasar merupakan cerminan dari semua informasi yang tersedia, baik informasi masa lalu, informasi publik, maupun informasi privat.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar

modal yang efisien adalah pasar modal yang dapat memberikan

informasi harga yang relevan dan up to date.

(28)

13 Menurut Arifin (2005:7) efisiensi pasar terbagi dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Bentuk lemah (weak form), dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh data historis yang relevan. Dengan kata lain, investor tidak akan memperoleh return di atas rata-rata dengan melakukan analisis terhadap data historis harga saham. Hasil uji empiris sepenuhnya mendukung adanya pasar modal yang efisien dalam bentuk lemah ini di Amerika Serikat.

2. Bentuk setengah kuat (semi-strong form), dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh informasi relevan yang dipublikasikan. Pada tingkat ini, harga saham di pasar modal tidak hanya telah mencerminkan seluruh data historis tetapi juga akan merespon dengan cepat dan lengkap setiap ada informasi relevan yang baru dipublikasikan. Sebagian besar uji empiris di Amerika Serikat mendukung adanya pasar modal yang efisien dalam bentuk setengah- kuat tersebut.

3. Bentuk kuat (strong form), dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh informasi penting baik sudah dipublikasikan maupun yang belum/tidak dipublikasikan. Jika pasar modal efisien dalam bentuk kuat maka penurunan laba yang tidak terduga pada suatu kuartel, misalnya, akan langsung direspon oleh harga sahamnya dan perubahan harga tersebut tidak harus menunggu diumumkannya penurunan laba tersebut. Uji empiris sebagian besar tidak mendukung adanya pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat ini. Buktinya banyak ditemui para insiders (manajemen dan komisaris) dapat dan kadang memperoleh excess profits ketika melakukan transaksi atas saham perusahaannya sendiri (insider trading) dengan memanfaatkan informasi yang belum dipublikasikan.

2.1.5 Anomali Pasar

Anomali pasar adalah salah satu fenomena yang dapat terjadi di pasar modal, dimana fenomena ini umumnya banyak dieksploitasi untuk mendapatkan abnormal returns atau profit. Anomali pasar atau penyimpangan pasar adalah suatu kondisi dimana kenyataan yang ada di pasar bertentangan dengan kondisi seharusnya (Gumanti, 2011:347).

Kejadian anomali pasar ini seharusnya tidak akan terjadi bila

pasar benar-benar sudah dapat diakui sebagai pasar efisien, tetapi

(29)

14 berdasarkan hasil dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa banyak terjadi kejadian anomali pasar. Dalam teori keuangan dikenal sedikitnya ada empat macam, anomali pasar. Keempat anomali tersebut adalah (Gumanti 2011:343):

1. Anomali Peristiwa (Event Anomalies), terjadi bilamana harga mengalami perubahan setelah adanya suatu kejadian atau peristiwa yang mudah teridentifikasi, misalnya pengumuman pencatatan saham.

2. Anomali Musiman (Seasonal Anomalies), muncul sangat tergantung pada waktu. Ada beberapa anomali musiman seperti anomali akhir pekan, anomali time of day, anomali musiman dan anomali liburan.

Anomali akhir pekan (week-end anomaly) adalah pengamatan yang menunjukkan bahwa sekuritas cenderung mengalami kenaikan harga pada hari Jumat dan cenderung turun pada hari Senin. Anomali ini bahkan lebih kuat ditemukan pada situasi dimana ada libur panjang akhir pekan. Anomali time of day menyebutkan bahwa pasar menyikapi pergerakan harga saham sesuai sengan jam-jam perdagangannya, dimana harga sekuritas cenderung naik di 45 menit pertama dan 15 menit terakhir perdagangan. Anomali musiman (seasonal anomaly) menyebutkan bahwa harga saham perusahaan yang berbasis musiman, seperti perusahaan perdagangan atau konveksi (gerai) akan cenderung mengalami peningkatan pada hari-hari dimana musim sedang ramai, misalnya menjelang Hari Raya umat beragama dimana aktifitas usaha perusahaan juga meningkat. Anomali liburan (holiday anomaly), anomali ini menemukan bukti bahwa harga saham menjelang hari libur (pre-holiday) secara rata-rata lebih tinggi daripada harga saham setelah hari libur (post-holiday).

3. Anomali Perusahaan (Firm Anomalies) muncul atau terjadi sebagai akibat dari adanya sifat atau karakteristik khusus dari perusahaan.

Misalnya, perusahaan kecil cenderung menghasilkan return, setelah disesuaikan dengan risiko, yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan besar, yang dikenal dengan sebutan anomali ukuran (size anomalies).

4. Anomali Akuntansi (Accounting Anomalies) adalah perubahan dalam

harga saham sebagai akibat dari dikeluarkannya suatu informasi

akuntansi. Misal earnings surprise anomaly adalah anomali yang

terkait dengan adanya kenaikan laba. Setelah terdapat pengumuman

kenaikan laba, harga saham cenderung mengalami kenaikan. Adapun

yang dimaksud kenaikan laba adalah kejutan kenaikan (earnings

surprise). Artinya, perusahaan yang mengalami kenaikan laba lebih

tinggi dari yang diprediksi harga sahamnya akan mengalami kenaikan

relatif lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain. Contoh dari

anomali ini adalah Earnings Surprise yaitu saham dengan capaian

(30)

15 earnings lebih tinggi dari yang diperkirakan cenderung terus mengalami peningkatan harga.

2.1.6 Indeks Liquid 45

Indeks LQ 45 adalah indeks saham yang ada dari 45 perusahaan yang sudah go public dan dapat diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tidak sembarang perusahaan bisa menjadi bagian dari perusahaan LQ 45, melainkan harus memenuhi beberapa kriteria. Indeks ini diberlakukan untuk mempermudah para investor untuk mengetahui saham-saham yang potensial untuk menginvestasikan modalnya.

Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (2010) dalam Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, ada beberapa kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan Indeks Liquid 45, antara lain:

1. Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal 3 bulan.

2. Aktivitas transaksi di pasar regular yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.

3. Jumlah hari perdagangan di pasar regular.

4. Kapitalisasi pasar pada priode waktu tertentu.

5. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan

kinerja emiten-emiten yang masuk dalam perhitungan indeks LQ

45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan

urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan

setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan

Agustus.

(31)

16 2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji adanya pengaruh hari perdagangan dan hari libur terhadap return saham di pasar modal.

Penelitian yang relevan ini diambil dari beberapa peneliti, diantaranya adalah:

1. Cahyaningdyah dan Faidah (2005) meneliti tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Menggunakan Generalized Autoreggresive Conditional Heteroskedasticity. Periode penelitian adalah tahun 2007 – 2015. Variabel-variabel yang digunakan antara lain adalah return saham harian dan hari perdagangan saham.

Penelitian ini menemukan bahwa adanya pengaruh hari perdagangan saham terhadap return saham, dimana return negatif terjadi pada hari Senin, dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat. Penelitian tersebut membenarkan bahwa adanya fenomena the weekend effect.

2. Lakonishok dan Levi (1982) meneliti tentang Weekend Effects on Stock Returns (pengaruh akhir pekan pada pengembalian saham), dimana penelitian ini menjadikan tahun Juli 1962 – Desember 1979 sebagai periode untuk diteliti. Data diambil dari Center for Research in Security Prices (CRSP), dan variabel yang digunakan antara lain adalah return saham harian dan hari perdagangan saham. Hasil penelitian ini menunjukkan return pada hari Senin negatif dan pada hari Jumat positif.

Tetapi pada penelitian ini ditemukan bahwa return harian tertinggi bukan

berada pada hari Jumat melainkan pada hari Rabu.

(32)

17 3. Muzakir (2016) meneliti tentang Gejala Akhir Pekan (The Weekend Effect) Terhadap Return Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti menentukan Februari 2016 – Januari 2017 sebagai rentang waktu untuk diteliti. Peneliti memilih 42 perusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa return pada hari Jumat adalah return yang terendah (negatif) dari lima hari perdagangan, dan hari Rabu adalah yang tertinggi dari lima hari perdagangan.

4. Ariel (1990) pada penelitiannya mengenai High Stock Returns before Holidays (return saham tinggi sebelum hari libur). Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari Center for Research in Security Prices (CRSP) periode 1963 – 1982. Peneliti dalam penelitian ini menemukan bahwa adanya pengaruh positif yang menunjukkan return rata-rata sembilan sampai empat belas kali lipat lebih tinggi pada beberapa hari sebelum hari libur dibandingkan dengan return saham pada hari perdagangan biasa.

5. Lesmana dkk (2015) meneliti tentang Pengaruh Holiday Effect terhadap

Return Saham Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Peneliti

menentukan Februari 2011 – Januari 2014 sebagai rentang waktu untuk

diteliti. Penelitian ini membagi hari libur yang akan diteliti menjadi dua

kategori, yaitu hari libur keagamaan dan hari libur nasional. Peneliti

menemukan bahwa terdapat pengaruh holiday effect, dimana adanya

return saham yang lebih tinggi sebelum hari libur nasional pada

(33)

18 perusahaan yang terdaftar pada LQ-45. Peneliti juga menemukan bahwa return saham menjelang hari libur keagamaan cenderung lebih rendah dibandingkan setelah hari libur keagamaan.

6. Siregar dan Hindasah (2010) meneliti tentang Pengaruh Hari Libur Nasional terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan satu hari sebelum dan sesudah hari libur nasional terhadap return saham dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya.

Tabel 2.1 Rumusan Penelitian No Nama Peneliti, Tahun, Judul

Penelitian Hasil Penelitian

1. Cahyaningdyah dan Faidah (2005), “Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia: Pengujian

Menggunkan GARCH

(Generalized Autoregressive Conditional

Heteroskedasticity)

Penelitian ini menemukan bahwa adanya pengaruh hari perdagangan saham terhadap return saham, dimana return negatif terjadi pada hari Senin, dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat. Penelitian tersebut membenarkan bahwa adanya fenomena the weekend effect.

2. Lakonishok dan Levi (1982),

“Weekend Effects on Stock Returns: A Note”

Hasil penelitian ini menunjukkan return pada hari Senin negatif dan pada hari Jumat positif. Tetapi pada penelitian ini ditemukan bahwa return harian tertinggu bukan berada pada hari Jumat melainkan pada hari Rabu.

3. Muzakir (2016), “Analisis Gejala Akhir Pekan (The Weekend Effect) Terhadap Return Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2016”

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa return pada

hari Jumat adalah return yang

terendah (negatif) dari lima hari

perdagangan, dan hari Rabu

adalah yang tertinggi dari lima

hari perdagangan.

(34)

19 No Nama Peneliti, Tahun, Judul

Penelitian Hasil Penelitian

4. Ariel (1990), “High Stock Returns before Holidays:

Existence and Evidence on Possible Causes”

Penelitian ini menemukan bahwa adanya pengaruh positif yang menunjukkan return rata-rata sembilan sampai empat belas kali lipat lebih tinggi pada beberapa hari sebelum hari libur dibandingkan dengan return saham pada hari perdagangan biasa.

5. Lesmana dkk (2015),

“Pengaruh Holiday Effect Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia”

Peneliti menemukan bahwa terdapat pengaruh holiday effect pada libur nasional pada perusahaan yang terdaftar pada LQ-45.

6. Siregar dan Hindasah (2010),

“Pengaruh Hari Libur Nasional Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia”

Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan satu hari sebelum dan sesudah hari libur nasional terhadap return saham dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya.

2.3 Kerangka Konseptual

Konsep dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akhir pekan, hari libur Idul Fitri, hari libur kemerdekaan Republik Indonesia, dan hari libur tahun baru terhadap return saham.

Berdasarkan informasi yang telah disediakan, variabel independen (X)

dalam penelitian ini ialah Pre Holiday, Post Holiday (the holiday effect) dan

Hari Perdagangan yang mempengaruhi variabel dependen (Y) yaitu Return

Saham. Pre holiday dan post holiday yang dimaksud ialah dua hari sebelum

dan dua hari sesudah hari libur Idul Fitri, hari libur kemerdekaan Republik

Indonesia, dan hari libur tahun baru. Hari perdagangan yang dimaksud ialah

hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.

(35)

20 Berdasarkan uraian kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka konseptual yang diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam memahami konseptual dalam penelitian ini, dan menggambarkan pengaruh akhir pekan (the weekend effect) dan pengaruh hari libur (the holiday effect) terhadap return saham LQ 45 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kajian teori dan penelitian terdahulu maka kerangka pemikiran teoritis tentang bagaimana variabel-variabel saling berhubungan (berkorelasi) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Akhir Pekan (The Weekend Effect) pada return saham di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan beberapa penelitian, pada umumnya return yang tertinggi dalam satu minggu perdagangan terjadi pada hari Jumat dikarenakan pada hari Senin lebih banyak terjadi aksi jual dibandingkan dengan aksi membeli. Mayoritas peneliti mengasumsikan bahwa hari Senin digambarkan sebagai hari yang tidak menyenangkan dan membosankan karena hari Senin adalah hari kerja pertama dalam satu

Hari Perdagangan (X1)

Pre Holiday (X2)

Post Holiday (X3)

Return Saham (Y) H1

H2, H3, H4

, H3

4

H2, H3, H4

, H3

4

(36)

21 minggu, berbanding terbalik dengan hari Jumat yang dianggap sebagai hari yang menyenangkan karena dianggap sebagai hari sebelum hari libur mingguan. Akibat dari aksi tersebut, harga saham pada hari Senin cenderung lebih rendah daripada harga pada hari lainnya. Pada hari Senin, pasar mengalami peningkatan permintaan jual (sell order) yang mana merupakan akibat dari permintaan jual selama akhir pekan saat pasar sedang tutup. Kondisi ini disebabkan oleh faktor psikologis investor.

Peningkatan return tersebut juga bisa dikarenakan kecenderungan investor yang melakukan aksi profit taking untuk menghadapi liburan. Berdasarkan argumentasi tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H

1

: Terjadi pengaruh akhir pekan (The Weekend Effect) pada return saham di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh hari libur Idul Fitri pada return saham di Bursa Efek Indonesia

Seperti pada hari perdagangan mingguan, perbedaan karakter informasi yang masuk ke pasar dan psikologi investor dari hari perdagangan satu ke hari perdagangan lainnya akan terpengaruh terhadap perilaku investor pada hari-hari perdagangan tersebut. Perilaku investor sebelum dan sesudah hari libur juga sama berpengaruhnya dalam mewarnai aktivitas perdagangan saham yang mereka lakukan di pasar modal.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menganai pengaruh hari

libur pada return saham, pada umumnya return sebelum hari libur (hari

(37)

22 libur nasional) akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya, begitupun dua hari setelah hari libur yang umumnya bersifat hampir mirip dengan Monday Effect, dimana return akan lebih rendah daripada sebelum hari libur. Berdasarkan argumentasi tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H

2

: Terjadi pengaruh hari libur Idul Fitri pada return saham di Bursa Efek Indonesia.

3. Pegaruh hari libur Kemerdekaan Republik Indonesia pada return saham di Bursa Efek Indonesia

Tidak jauh berbeda dari pengaruh hari libur Idul Fitri pada return saham di BEI, pengaruh hari libur kemerdekaan Republik Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor psikologi investor. Perilaku investor sebelum dan sesudah hari libur juga sama berpengaruhnya dalam mewarnai aktivitas perdagangan saham yang mereka lakukan di pasar modal.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menganai pengaruh hari libur pada return saham, pada umumnya return sebelum hari libur (hari libur nasional) akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya, begitupun dua hari setelah hari libur yang umumnya bersifat hampir mirip dengan Monday Effect, dimana return akan lebih rendah daripada sebelum hari libur. Berdasarkan argumentasi tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H

3

: Terjadi pengaruh hari libur Kemerdekaan Republik Indonesia

pada return saham di Bursa Efek Indonesia.

(38)

23 4. Pegaruh hari libur Tahun Baru pada return saham di Bursa Efek

Indonesia

Pengaruh hari libur tahun baru juga tidak jauh berbeda dari pengaruh hari libur Idul Fitri dan hari libur kemerdekaan Republik Indonesia. Pengaruh hari libur tahun baru juga dipengaruhi oleh faktor psikologi investor. Perilaku investor sebelum dan sesudah hari libur juga sama berpengaruhnya dalam mewarnai aktivitas perdagangan saham yang mereka lakukan di pasar modal.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menganai pengaruh hari libur pada return saham, pada umumnya return sebelum hari libur (hari libur nasional) akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya, begitupun dua hari setelah hari libur yang umumnya bersifat hampir mirip dengan Monday Effect, dimana return akan lebih rendah daripada sebelum hari libur. Berdasarkan argumentasi tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H

4

: Terjadi pengaruh hari libur Tahun Baru pada return saham di

Bursa Efek Indonesia.

(39)

24 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah studi empiris tentang hari perdagangan dan return saham harian yang akan dihitung berdasarkan harga penutupan (closing price) yang ada pada daftar Indeks LQ 45 dalam periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019 di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan antara lain adalah penelitian komparatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham pada setiap variabel independen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dan menjadi bagian dari LQ 45 di Bursa Efek Indonesia pada periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019. Daftar nama perusahaan yang terdaftar di LQ 45 Bursa Efek Indonesia pada periode yang telah ditentukan diperoleh dari situs www.idx.co.id. Sedangkan data diperoleh dari harga penutupan (closing price) saham harian sesuai dengan periode penelitian melalui situs www.finance.yahoo.com.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini antara lain:

1. Variabel terikat (dependent variable) adalah return saham harian

berdasarkan harga penutupan (closing price).

(40)

25 2. Variabel bebas (independent variable) adalah dua hari sebelum dan dua hari sesudah hari libur Idul Fitri, hari libur Kemerdekaan Republik Indoensia, dan hari libur Akhir Tahun (pre holiday dan post holiday), juga hari perdagangan yang meliputi hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.

3. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang konsisten terdaftar sebagai perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia pada periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019.

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 3.4.1 Return Saham

Return saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat perubahan saham pada hari ke-t dikurangi dengan saham pada hari sebelumnya (t-1). Nilai return saham yang akan digunakan adalah nilai harga penutupan (closing price) setiap harinya selama periode penelitian yang telah ditentukan. Menghitung return saham dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝑅

𝑖𝑡

= 𝑃

𝑖𝑡 −

𝑃

𝑖𝑡−1

𝑃

𝑖𝑡−1

Keterangan:

R

it

= Return saham

P

it

= Harga saham i pada hari t

P

it-1

= Harga saham i pada hari t-1

(41)

26 3.4.2 Hari Perdagangan

Hari perdagangan dalam penelitian ini adalah lima hari kerja efektif di bursa (pasar modal). Lima hari kerja yang dimaksud adalah hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat, kecuali terdapat hari libur nasional yang telah ditentukan pemerintah Indonesia secara resmi dan hari cuti bersama. Pengukuran yang digunakan adalah variabel dummy.

Nilai D

Sen

= 1 untuk return di hari perdagangan Senin dan akan bernilai 0 untuk return hari lainnya. Nilai D

Sel

= 1 untuk return di hari perdagangan Selasa dan akan bernilai 0 untuk return hari lainnya, begitu seterusnya di hari Rabu, Kamis dan Jumat pada tiap minggunya.

3.4.3 Sebelum dan Sesudah Hari Libur (Pre and Post Holiday)

Dalam penelitian ini pre holiday adalah dua hari kerja sebelum hari libur yang telah ditentukan. Pengukuran menggunakan variabel dummy, dimana nilai D

Pre

= 1 dan diberi nilai 0 pada hari lainnya. Post holiday dalam penelitian ini adalah dua hari kerja setelah hari libur yang telah ditentukan. Pengukuran menggunakan variabel dummy, dimana nilai D

Post

= 1 dan diberi nilai 0 pada hari lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka digunakan enam variabel dummy, antara lain:

D

Pre IF

= Pre holiday Idul Fitri D

Post IF

= Post holiday Idul Fitri

D

Pre KRI

= Pre holiday Kemerdekaan Republik Indonesia

D

Post KRI

= Post holiday Kemerdekaan Republik Indonesia

(42)

27 D

Pre TB

= Pre holiday Tahun Baru

D

Post TB

= Post holiday Tahun Baru Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

No Variabel Defiisi Operasional Indikator Skala 1 Hari

Perdagangan (X1)

Hari dimana penjualan dan pembelian saham dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Nilai DSen = 1 untuk hari perdagangan Senin dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DSel = 1 untuk hari perdagangan Selasa dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DRab = 1 untuk hari perdagangan Rabu dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DKam = 1 untuk hari perdagangan Kamis dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DJum = 1 untuk hari perdagangan Jumat dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nominal

2 Pre Holiday (X2)

Pre holiday dalam penelitian ini adalah dua hari kerja sebelum hari libur yang telah ditentukan.

Nilai DPre IF = 1 untuk dua hari perdagangan sebelum hari libur Idul Fitri dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DPre KRI = 1 untuk dua hari perdagangan sebelum hari libur kemerdekaan Republik Indonesia dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DPre TB = 1 untuk dua hari perdagangan sebelum hari libur tahun baru dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nominal

(43)

28

No Variabel Defiisi Operasional Indikator Skala 3 Post Holiday

(X3)

Post holiday dalam penelitian ini adalah dua hari kerja setelah hari libur yang telah ditentukan.

Nilai DPost IF = 1 untuk dua hari perdagangan setelah hari libur Idul Fitri dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DPost KRI = 1 untuk dua hari perdagangan setelah hari libur kemerdekaan Republik Indonesia dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nilai DPost TB = 1 untuk dua hari perdagangan setelah hari libur tahun baru dan 0 untuk hari perdagangan lainnya.

Nominal

4 Return Saham (Y)

Return saham

merupakan tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan pada saham, dapat berupa capital gain atau capital loss.

𝑅𝑖𝑡 =𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1 𝑃𝑖𝑡−1 Keterangan:

Rit= Return saham Pit=Harga saham i pada

hari t

Pit-1=Harga saham i pada hari t-1

Rasio

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indoenesia. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana ada batasan kriteria untuk bisa menjadi bagian dari sampel dalam penelitian ini. Kriteria dalam pengambilan sampel yang dimaksud antara lain:

1. Perusahaan sudah terdaftar sebagai bagian dari Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indoneisa selama periode pengamatan.

2. Perusahaan yang sudah terdaftar konsisten dan tidak keluar masuk selama

periode Oktober 2018 sampai dengan September 2019.

(44)

29 Dari 45 perusahaan sebagai daftar populasi, diputuskan ada 38 perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini sesuai dengan pemenuhan kriteria yang telah ditentukan. Berikut adalah daftar sampel sesuai dengan pemenuhan kriteria yang telah ditentukan:

Tabel 3.2

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

Kriteria

Sampel Sampel

1 2

1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. ✓ 

2 ADRO Adaro Energy Tbk. 1

3 AKRA AKR Corporindo Tbk. 2

4 ANTM Aneka Tambang Tbk. 3

5 ASII Astra International Tbk. 4

6 BBCA Bank Central Asia Tbk. 5

7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 6 8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 7 9 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 8 10 BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.

11 BKSL Sentul City Tbk.

12 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 9

13 BRPT Barito Pacific Tbk. 10

14 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 11

15 ELSA Elnusa Tbk.

16 EXCL XL Axiata Tbk. 12

17 GGRM Gudang Garam Tbk. 13

18 HMSP H.M. Sampoerna Tbk. 14

19 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 15

20 INCO Vale Indonesia Tbk. 16

21 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 17

22 INDY Indika Energy Tbk. 18

23 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 19 24 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 20

25 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 21

26 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 22

27 KLBF Kalbe Farma Tbk. 23

28 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

29 LPPF Matahari Department Store Tbk. 24 30 MEDC Medco Energi Internasional Tbk. 25

31 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. 26

32 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 27

(45)

30

No Kode Nama Perusahaan

Kriteria

Sampel Sampel

1 2

33 PTBA Bukit Asam Tbk. 28

34 PTPP PP (Persero) Tbk. 29

35 SCMA Surya Citra Media Tbk. 30

36 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. 31

37 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk. 32

38 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

39 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 33 40 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. 34

41 UNTR United Tractors Tbk. 35

42 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 36

43 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. 37

44 WSBP Waskita Beton Precast Tbk.

45 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk. 38

3.6 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan Yahoo Finance, yaitu berupa data perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 dan harga penutupan saham harian perusahaan yang telah ditentukan sebagai sampel selama periode Oktober 2018 – September 2019.

3.7 Metode Pengumpulan Data Penelitian

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan adalah

metode dokumentasi. Pengumpulan data dimulai dengan tahap mencari

penelitian terdahulu, yaitu dengan melakukan studi kepustakaan dengan

mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal ekonomi dan bisnis, dan sumber bacaan

lain yang kiranya berkaitan dengan topik penelitian. Karena data adalah data

sekunder, maka data diperoleh dengan mengambil dari data yang telah

(46)

31 disediakan oleh Bursa Efek Indonesia melalui internet pada situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan pada situs Yahoo Finance (www.finance.yahoo.com).

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda tanpa intercept dan untuk menguji hipotesis digunakan statistik t (uji t). Metode yang digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data harga saham harian perusahaan yang terdaftar sebagai bagian dari indeks LQ 45 pada periode Oktober 2018 – September 2019.

2. Menghitung return saham harian dengan menggunakan rumus:

𝑅

𝑖𝑡

= 𝑃

𝑖𝑡 −

𝑃

𝑖𝑡−1

𝑃

𝑖𝑡−1

Keterangan:

R

it

= Return saham

P

it

= Harga saham i pada hari t P

it-1

= Harga saham i pada hari t-1

3. Menghitung rata-rata return saham periode Oktober 2018 – September 2019.

4. Mengelompokkan return saham rata-rata pada hari Senin, Selasa, Rabu,

Kamis dan Jumat.

(47)

32 5. Mengelompokkan dua hari sebelum dan dua hari sesudah hari libur yang

telah ditentukan.

6. Melakukan pengujian hipotesis.

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan menjelaskan setiap data yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dengan menampilkan nilai rata-rata, struktur deviasi, varian, maximum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2013).

3.8.2 Uji Asumsi Klasik 3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah data variabel yang digunakan dalam penelitian

apakah memiliki sebaran yang normal dan dapat mewakili populasi

atau tidak. Menurut Sujarweni (2015:120), uji normalitas dilakukan

dengan membandingkan data yang kita miliki dengan data

berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang

sama dengan data kita. Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Dimana data dikatakan berdistribusi normal jika

signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2013)

(48)

33 3.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui terjadinya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Kriteria yang dapat digunakan untuk menyatakan apakah terjadi masalah heteroskedatisitas atau tidak adalah apabila signifikansi pada uji t kurang dari 0,05 maka diindikasi masalah heteroskedastisitas pada model regresi tersebut (Priyatno, 2013).

3.8.2.3 Uji Multikolonieritas

Uji multikorelasi dilakukan untuk menguji hubungan antar variabel independen. Pengujian ini menggunakan nilai tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan indikator sebagai berikut:

1. Apabila tolerance value < 0.10 persen dan VIF > 10 maka, dapat disimpulkan terjadi multikolonieritas antar variabel independen.

2. Apabila tolerance value > 0.10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan

periode sebelumnya. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat

menggunakan nilai Durbin Watson dengan kriteria:

(49)

34 Tabel 3.3

Kriteria Pengambilan Keputusan Durbin Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada

keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi

negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada

keputusan 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda tanpa intercept (multiple regression through origin). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Untuk dapat menguji kebenaran hipotesis, maka digunakan statistik t (uji t). Penelitian ini akan melakukan dua pengujian, yaitu the day of the week effect (the weekend effect) dan the holiday effect.

3.8.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda a. Day of The Week Effect

Untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan the weekend effect juga hari perdagangan, dapat digunakan rumus sebagai berikut:

R

t

= b

1

D

Sen

+ b

2

D

Sel

+ b

3

D

Rab

+ b

4

D

Kam

+ b

5

D

Jum

Keterangan:

R

t

= Return saham periode t

b

1 -

b

5

= Koefisien regresi untuk variabel dummy Senin - Jumat

D

Sen

= Variabel dummy untuk hari Senin

Gambar

Tabel 2.1  Rumusan Penelitian  No  Nama Peneliti, Tahun, Judul
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual  2.4 Hipotesis Penelitian
Gambar 4.2  Normal Probability Plot

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman cukup tinggi pada Maret (3,38) dan Mei (2,93) karena pada kedua waktu ini masing- masing jumlah spesies yang tertangkap cukup banyak (16 spesies)

Hasil penelitian kemampuan kognitif pada percobaan etil asetat sebelum diterapkan media flash sebanyak 3,84% mahasiswa berkategori cukup, sebanyak 42,3%

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR :.

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

pembentukan lembaga negara tidak bisa dilakukan secara parsial, keberadaannya harus dikaitkan dengan lembaga lain yang telah ada dan eksis.. Pembentukan lembaga negara

Kemudian peneliti melakukan kunjungan ulang setiap 1 minggu sekali dan melakukan evaluasi cara responden menkonsumsi tablet Fe, menkonsumsi makanan yang

Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan sebagai pupuk kandang/pupuk organik, baik dalam keadaan basah (cair) maupun kering (padat) (Direktorat Pengolahan

menempatkan pendidikan karakter dalam rangka dinamika dan dialektika proses pembentukan individu, para insan pendidik seperti guru, orang tua, staf sekolah, masyarakat dan