• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN UUD 1945

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN UUD 1945"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA NEGARA

PASCA AMANDEMEN

UUD 1945

BAHAN-7

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

(2)

Dampak terhadap Amandemen UUD

Negara RI tahun 1945

Amandemen UUD 1945 telah

membawa konsekuensi berubahnya struktur ketatanegaraan di

Indonesia.

Dalam kasus di Indonesia ada

beberapa hal yang menjadi inti dan mempengaruhi banyaknya

(3)

Hal yang mempengaruhi dibentuknya lembaga negara yg baru :

a. Tiadanya kredibilitas lembaga yang telah ada akibat suatu asumsi dan bukti mengenai kasus korupsi yang sistemik dan mengakar yang sulit untuk diberantas

b. Tidak independennya

lembaga-lembaga negara yang ada , karena satu atau lain hal tunduk di bawah

pengaruh satu kekuasaan negara atau kekuasaan lain

(4)

…lanjutan

c. Ketidakmampuan

lembaga-lembaga negara yang telah ada untuk melakukan tugas yang

urgen dalam masa transisi demokrasi karena persoalan birokrasi dan KKN

d. Adanya pengaruh global dengan pembentukan lembaga negara baru di banyak negara menuju demokrasi

e. Tekanan lembaga-lembaga

(5)

Prinsip-prinsip Pembentukan

Lembaga

(1) Penegasan prinsip

konstitusionalisme, yaitu gagasan yang menghendaki agar kekuasaan para pemimpin dan badan-badan

pemerintah yang ada dibatasi. Pembatasan tersebut dapat

diperkuat sehaingga menjadi suatu mekanisme atau prosedur yang

tetap, sehingga hak-hak dasar warga negara semakin terjamin dan

demokrasi dapat terjaga. 5

(6)

(2) Prinsip checks and balance

(mengawasi dan mengimbangi),

yang menjadi roh bagi pembangunan dan pengembangan demokrasi.

Untuk itu pembentukan organ

kelembagaan negara harus bertolak dari kerangka dasar sistem UUD

(7)

(3) Prinsip integrasi, dalam arti bahwa

pembentukan lembaga negara tidak bisa dilakukan secara parsial, keberadaannya harus dikaitkan dengan lembaga lain yang telah ada dan eksis. Pembentukan lembaga negara harus disusun sedemikian rupa

sehingga menjadi satu kesatuan proses yang saling mengisi dan memperkuat, serta harus jelas kepada siapa lembaga tersebut harus bertanggung jawab.

(8)

(4) Prinsip kemanfaatan bagi

masyarakat, yaitu pembentukan lembaga negara bertujuan untuk

(9)

TIGA jalur pembtk lembaga

negara

Berdasar UUD 1945 terdiri dari : MPR, DPR, DPD, Presiden,

MA,BPK,Kementerian Negara, Pemerintah Daerah Propinsi,

Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, DPRD Propinsi, DPRD

Kabupaten dan Kota, KPU, KY,

MK,bank sentral, TNI, Kepolisian

Negara Republik Indonesia, Dewan Pertimbangan Presiden

(10)

Berdasar UU terdiri dari :Komnas HAM, KPK, KPI, Komisi Pengawas

Persaingan Usaha, Komisi

Kebenaran dan Rekonsiliasi,

Komnas Anak, Komisi Kepolisian,

(11)

Berdasar Keputusan Presiden terdiri dari :Komisi Ombudsman Nasional, Komisi Hukum Nasional, Komisi

Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan,Komisi Pengawas

Kekayaan Penyelenggara Negara, Dewan Maritim, Dewan Ekonomi

Nasional, Dewan Industri Strategis, Dewan Pengembangan Usaha

Nasional, dan Dewan Buku

Nasional. 11

(12)

Lembaga Negara yg kedudukan & kewenangannya seTara dlm UUD 1945

Presiden dan Wakil Presiden,

DPR,

DPD,

MPR,

BPK,

(13)

PRESIDEN & WAKIL

Berbeda dengan sistem pemilihan

Presiden dan Wapres sebelumnya yang dipilih oleh MPR; UUD 1945 sekarang

menentukan bahwa mereka dipilih secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon

Presiden dan Wapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu.

Konsekuensinya karena pasangan Presiden dan Wapres dipilih oleh rakyat, mereka

mempunyai legitimasi yang sangat kuat.

(14)

Hal ini diatur dalam pasal 7A UUD

1945 : Presiden dan/ atau Wakil

Presiden hanya dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila

terbukti telah melakukan

pelanggaran hukum berupa

pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana

berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi

memenuhi syarat sebagai Presiden 14

(15)

DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT

Melalui perubahan UUD 1945,

kekuasaan DPR diperkuat dan

dikukuhkan keberadaannya

terutama diberikannya

kekuasaan membentuk UU

yang memang merupakan

karakteristik sebuah lembaga

legislatif.

(16)

Hal ini membalik rumusan

sebelum perubahan yang

menempatan Presiden sebagai

pemegang kekuasaan

membentuk UU. Dalam

pengaturan ini memperkuat

(17)

…END…

Lanjut bag. 2DPDMPRBPK

(18)

LEMBAGA NEGARA

PASCA AMANDEMEN UUD

1945

(19)

DEWAN PERWAKILAN

DAERAH

• Jika DPR merupakan lembaga perwakilan yang mencerminkan perwakilan politik (political

representation), maka DPD merupakan lembaga perwakilan yang mencerminkan

perwakilan daerah (territorial representation). • Keberadaan DPD terkait erat dengan aspirasi dan

kepentingan daerah agar perumusan dan pengambilan keputusan nasional mengenai daerah, dapat mengakomodir kepentingan daerah selain karena mendorong percepatan

demokrasi, pembangunan, dan kemajuan daerah.

(20)

• Sebagai lembaga legislatif, DPD memiliki

kewenangan di bidang legislasi, anggaran,

pengawasan, dan pertimbangan seperti halnya

DPR. Hanya saja konstitusi menentukan

kewenangan itu terbatas tidak sama dengan yang dimiliki DPR.

• Di bidang legislasi, wewenang DPD adalah dapat mengajukan kepada DPR; RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta

(21)

MAJELIS PERMUSYAWARATAN

RAKYAT

Keberadaan MPR pasca perubahan

UUD 1945 telah sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya. Kini MPR

tidak lagi melaksanakan

sepenuhnya kedaulatan rakyat dan tidak lagi berkedudukan

sebagai Lembaga Tertinggi

Negara dengan kekuasaan yang sangat besar, termasuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.

(22)

Sekarang MPR menurut UUD 1945

adalah lembaga negara yang

mempunyai kewenangan pokok yang terbatas, yaitu :

1. Mengubah dan menetapkan UUD 2. Melantik Presiden dan/atau

Wapres

3. Memberhentikan Presiden

(23)

BADAN PEMERIKSA

KEUANGAN

• Melalui perubahan konstitusi keberadaan BPK diperkukuh, antara lain ditegaskan tentang

kebebasan dan kemandirian BPK, suatu hal yang mutlak ada untuk sebuah lembaga negara yang melaksanakan tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara.

• Hasil kerja BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD serta ditindaklanjuti oleh lembaga

perwakilan dan atau badan sesuai dengan UU. Untuk memperkuat jangkauan wilayah

pemeriksaan, BPK memiliki perwakilan di setiap Propinsi.

(24)

MAHKAMAH AGUNG

• Dalam perubahan UUD 1945 pengaturan mengenai MA lebih diperbanyak lagi, antar lain ditentukan

kewenangan MA adalah mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang –undangan di bawah undang terhadap

undang-undang, dan wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.

Selain itu juga mengatur rekrutmen Hakim

Agung yang diusulkan KY kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hakim Agung oleh

(25)

KOMISI YUDISIAL

Lembaga negara yang termasuk baru

ini mempunyai ruang lingkup tugas

yang terkait erat dengan kekuasaan kehakiman (yudikatif).

Tugas utama KY adalah mengusulkan

pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,

(26)

MAHKAMAH KONSTITUSI

Salah satu materi perubahan UUD 1945 adalah dibentuknya lembaga baru MK. Pembentukan

lembaga baru ini dimaksudkan sebagai pengawal konstitusi untuk menjamin agar proses

demokratisasi di Indonesia dapat berjalan lancar dan sukses. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan tugas konstitusionalnya yang diarahklan kepada terwujudnya penguatan checks and balances

(27)

Kewenangan MK sbg Pengawal Konstitusi

1. Melakukan pengujian undang-undang terhadap UUD 2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara

yang kewenangannya diberikan oleh UUD 3. Memutus pembubaran partai politik

4. Memutus perselisihan hasil pemilihan umum

5. Memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wapres telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianantan terhadap negara, korupsi,

penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela dan/atau pendapat bahwa Presiden dan/atau Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wapres.

(28)

Hubungaan Antar Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945

Hubungan yang bersifat FungsionalHubungan yang bersifat PengawasanHubungan yang berkaitan dengan

Penyelesaian Sengketa

Hubungan yang bersifat Pelaporan

(29)

Hubungan yang bersifat Fungsional

Hubungan antara DPR/DPD dengan Presiden dalam

membuat UU dan APBN, juga untuk menyampaikan usul, pendapat, serta imunitas

Hubungan antara DPR dengan DPD dalam membuat

peraturan atau kebijakan yang berhubungan dengan otonomi daerah

Hubungan antara KY, DPR, dan Presiden dalam

pengangkatan hakim (dalam konteks memberikan rekomendasi)

BPK dengan lembaga negara lain ( terutama Presiden

dan Menteri-menteri) dalam penyelenggaraan keuangan lembaga-lembaga tersebut

(30)

KPU dengan Pemerintah dalam

penyelenggaraan Pemilu

Komisi Hukum Nasional (KHN) dengan Presiden

untuk memberikan pendapat tentang

kebijakan hukum dan masalah-masalah hukum serta membantu Presiden sebagai penitia

pengarah dalam mendesain pembaruan hukum

KPK dengan Kepolisian dan Kejaksaan Agung

(31)

Hubungan yang bersifat

Pengawasan

Hubungan antara Presiden dengan DPR dalam

melaksanakan pemerintahan

Hubungan antara DPD dengan Pemerintah

Pusat dan Daerah, khususnya dalam pelaksanaan otonomi daerah

MA dengan Presiden, untuk menguji peraturan

perundang-undangan di bawah Undang-undang

MK dengan DPR/DPD dan Presiden ( sebagai

pembentuk UU ), untuk menguji konstitusionalitas UU

(32)

KPK dengan Pemerintah

Komisi Ombudsman Nasional dengan

Pemerintah dan Aparatur

Pemerintah, Aparat Lembaga Negara serta lembaga penegak hukum dan peradilan, dalam pelaksanaan

(33)

Hubungan yang berkaitan dengan Penyelesaian Sengketa

MK dengan lembaga-lembaga

negara lain, untuk

menyelesaikan sengketa

kewenangan antar lembaga

negara

MK dengan penyelenggara

pemilu untuk

menyelesaikan

perselisihan hasil pemilu

(34)

Hubungan yang bersifat Pelaporan atau Pertanggungjawaban

DPR/DPD dalam lembaga MPR

dengan Presiden

DPR dengan komisi-komisi negara

seperti Komnas HAM, Komisi

Ombudsman Nasional, KPK, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Presiden dengan Komisi Pengawas

(35)

…terimakasih…

Referensi

Dokumen terkait

Factors analysis of OCB items as rated by superiors revealed 5 dimensions, labeled as helping behavior, sportsmanship, conscientiousness, patience and civic virtue.. Factor

Namun bahan bakar biodiesel yang kini ada masih memiliki kekurangan, beberapa kesimpulan dari banyak penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar biodiesel

Setelah memilih game di dalam tampilan Menu Pulau, pemain akan dibawa menuju tampilan dialog antara tokoh utama Arjuna dengan satu tokoh yang berasal dari

Pengenalan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa diwujudkan dalam Unnes Fair 2012 oleh Forum Unit Kegiatan Mahasiswa (FUKM).. Meskipun pada

Seperti yang tertuang dalam Perda No.4 tahun 2011 “ Pedagang Kaki Lima yang selanjutnya disingkat PKL adalah pedagang yang melakukan usaha perdagangan di sektor

Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis kontrak pengadaan jasa konsultan perencana antara PT. CIPTA DIAN

Distribusi spasial diamati berdasarkan kecenderungan jumlah/macam spesies dan jumlah individu setiap spesies yang ditemukan pada setiap tapak dan rentang waktu yang

Model one showed that rice self-sufficiency could be achieved if it is accompanied by efforts to increase rice productivity, policy that ruled wetland area expansion for