• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SISWA PUTRI SMA NEGERI 9 MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SISWA PUTRI SMA NEGERI 9 MANADO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

SISWA PUTRI SMA NEGERI 9 MANADO

RELATIONSHIP BETWEEN RESOURCES AND KNOWLEDGE WITH BREAST SELF- EXAMINATION ATTITUDES (BSE) STUDENT DAUGHTER

SCHOOL 9 MANADO

Jeane Etwiory¹, dr. F. J. O. Pelealu, MPH², dr. A. T. Tucunan, MKes³ Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT

Latar Belakang : Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Saat ini ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh perempuan dengan usia (15-20an). Perempuan yang sudah mengalami menstruasi mereka beresiko tinggi dianjurkan agar mereka mengambil peran aktif dalam mendeteksi secara dini ada atau tidak kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara informasi dan pengetahuan dengan sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) siswa putri di SMA Negeri 9 Manado. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan deskritif analitik. Penelitian dilaksanakan pada bulan oktober-november 2013 di SMA Negeri 9 Manado. Teknik pengambilan sampel yang digunakan systematic Random sampling dengan subjek penelitian sejumlah 85 siswi dari kelas X,XI dan XII SMA Negeri 9 Manado.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan analisis uji statistic yang digunakan adalah uji ChiSquare. Hasil : Hasil uji ChiSquare menunjukan bahwa hubungan antar informasi dengan Sikap SADARI memiliki p Value = 1,000 dan OR = 0,786 dan hubungan antara pengetahuan dengan sikap SADARI p Value = 0,027 dan OR = 4,286. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara informasi dengan sikap SADARI dan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap SADARI dan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap SADARI. Saran dalam penelitian ini memberikan informasi yang lebih banyak tentang pentingnya melakukan SADARI kepada siswi SMA Negeri 9 Manado.

Kata Kunci : Sikap SADARI, Sumber Informasi, Pengetahuan.

ABSTRACT

Background : Breast self-examination (BSE) is the early detection of breast cancer that is the most recommended for every woman. Currently there is a trend of breast cancer experienced by women with age (15-20s). Women who have already had their periods at high risk are recommended to take an active role in the early detection of breast cancer wether they have it or not. The aim of this study was to determine the relationship between information and knowledge with the attitude of breast self-examination (BSE) by female students of 9 State High School Manado. Research Methods : This type of research is a descriptive analytic research. The experiment was conducted in October-November 2013 in 9 State High SchoolManado. The sampling technique used was a systematic random sampling with a research subject 85 students of class X, XI and XII at 9 State High SchoolManado. The research instrument used was a questionnaire and the analysis of statistical test used was the chi-square test. Research : The results of the chi-square test showed that the category information with Attitude BSE obtained p Value = 1.000 and OR = 0.786 and the relationship between knowledge and attitudes BSE pValue

= 0.027 and OR = 4.286. Conclusions : That there was no relationship between knowledge and BSEattitude and there is a relationship between knowledge and attitudes BSE. It is suggested to provide more information about the importance of breast self-examination to 9 State High School Manado.

Keywords : Attitudes BSE, Resources, Knowledge.

(2)

PENDAHULUAN

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita.

Tindakaan ini sangat penting karena hampir 85 persen benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Caranya sangat mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Pendikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri akan menambah pengetahuan siswi sehingga akan meningkatkan status kesehatan mereka.

Salah satu sasaran dari upaya pencegahan kanker payudara yaitu siswi. Suastina (2013)

Menurut World Health Organisasi Anonimous (2004),diperkirakan sekitar 519.000 perempuan meninggal di tahun 2004 karena kanker payudara, meskipun dianggap penyakit dari negara maju, mayoritas 69% dari semua kematian akibat kanker payudara terjadi dinegara berkembang. Profil Kesehatan Indonesia 2008 dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa penyakit kanker payudara memiliki urutan pertama dari 10 penyakit kanker pada pasien rawat inap di RS tahun 2004 - 2007.

Saat ini ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh

Perempuan dengan usia (15-20an), ini berarti tidak ada kata terlalu dini untuk memulai memberikan pendidikan SADARI secara rutin (7-10 hari setelah haid) setiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) akan menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara sampai 20%, tapi wanita yang melakukan SADARI masih rendah (25%- 30%). Septiani (2012 )

Dokter spesialis bedah kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu Sutjipto menyatakan saat ini penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk.

Sekitar 60-70% dari penderita tersebut datang pada stadium tiga, yang kondisinya terlihat semakin parah Anonimous (2013). Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh gaya hidup yang jauh berbeda, pola makan, polusi lingkungan, penggunaan insektisida, zat - zat pengawet, pewarna, penyedap makanan, serta stress yang berkepanjangan. Semuanya ini

mungkin turut mengambil andil dalam berkembangnya penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya seperti penyakit jantung koroner, diabetes, penyakit rheumatoid, dan sebagainya. Ranggiansanka (2010).

Masalah lainnya dalam penanggulangan kanker payudara adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara. Penyebaran informasi mengenai faktor risiko kanker payudara dan pemeriksaan dini payudara mungkin kurang tersebar di masyarakat. Masih banyak wanita yang belum menyadari pentingnya melakukan deteksi dini. Menurut Survei Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005, sebanyak 80% masyarakat tidak mengerti akan pentingnya melakukan pemeriksaan dini payudara, hanya 11,5% yang paham, sementara sisanya tidak tahu (8,5%).

Padahal di negara lain, program-program deteksi dini kanker payudara telah banyak dikembangkan. Lenggogeni (2011)

Data yang didapatkan dari RSUP. Prof. Dr.

R.D. Kandou Manado bagian rawat nginap yang dikutip oleh Sekeon (2013), kejadian kasus kanker payudara dari April 2012-Juni 2013 terdapat sekitar 165 penderita yang terdiagnosa menderita kanker payudara. Perempuan yang sudah mengalami menstruasi mereka beresiko tinggi dianjurkan agar mereka mengambil peran aktif dalam mendeteksi secara dini ada atau tidak kanker payudara. Setiap perempuan yang sudah mengalami menstruasi dianjurkan secara rutin untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian yang pernah dilakukan Putri (2011) dengan judul hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang SADARI terhadap perilaku SADARI, diperoleh hasil responden yang memiliki pengetahuan baik (11,3%), pengetahuan sedang (35,7%), pengetahuan kurang (53%) dan tidak ada hubungan antara pengetahuan responden terhadap perilaku responden .

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara pengetahuan dengan sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) siswi SMA Negeri 9 Manado.

(3)

METODE PENELITIAN

Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian deskritif analitik, penelitian ini dilakukan tanpa memberikan perlakuan atau menipulasi variabel tapi sebatas menggambarkan variabel, sedangkan analitik untuk mencari hubungan dua variabel. Sampel penelitian yaitu 85 sampel dengan populasi 595 siswi kelas X,XI, dan XI SMA Negeri 9 Manado.

Data karekteristik (umur dan kelas), informasi SADARI, pengetahuan SADARI, sikap SADARI di peroleh dengan menggunakan kuesioner. Data yang di kumpulkan dianalisis dengan uji ChiSquare.

HASIL

Karakteristik Responden

menunjukkan bahwa responden dengan usia 16 tahun paling banyak yaitu 37 orang (43,52 %), sedangkan responden dengan usia 14 tahun dan 17 tahun paling sedikit yaitu 15 orang (17,64%).

Distribusi responden berdasarkan tingkatan kelas responden terbanyak dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI dengan jumlah 37 Responden (43,52%), kelas XII dengan jumlah 28 responden (32,94%) dan sisanya kelas X dengan jumlah 20 responden (23,52%). Hal ini menunjukan jumlah responden terbanyak dalam penelitian ini adalah siswi yang duduk di kelas XI.

Analisis Univariat

Berdasarkan hasil rekapikulasi pada tabel 3 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki informasi baik tentang SADARI sebanyak 55 (64,7%) responden dan informasi kurang tentang SADARI berjumlah 30 (35,2%) responden.

responden yang memiliki penegtahuan SADARI baik berjumlah 67 (78,8%) dan pengetahuan dan sikap SADARI yang tidak baik berjumlah 18 (21,1%).

bahwa responden yang memiliki sikap SADARI baik berjumlah 72 (84,7%) dan pengetahuan dan sikap SADARI yang tidak baik berjumlah 13 (15,2%).

Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Informasi dengan Sikap SADARI

Informasi

Sikap SADARI

Total

p value OR Baik Tidak

Baik

N % N %

Baik 46 54,1 9 10,5

55 1,000 0,786 Kurang 26

30,5 4 04,7 30 Total

72 84,6 13 15,2 85 menunjukan bahwa uji statistik melalui chi- square dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20, memperoleh nilai probabilitas sebesar 1,000 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara tingkat informasi dengan sikap SADARI pada siswi di SMA Negeri 9 Manado.

2. Hubungan Pengetahuan dan Sikap SADARI

Penget ahuan

Sikap SADARI

Total ρValue OR Baik Tidak Baik

N

% N

%

Baik Tidak

Baik

60 12

70,5 14,1

7 6

08,2 07,0

67

0,027 4,286 18

Total

72 84,6 13 15,2 85

menunjukan bahwa hasil analisis hubungan yang dilakukan memperoleh nilai probabilitas sebesar 0,027 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 Yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap SADARI pada siswi SMA Negeri 9 Manado.

(4)

PEMBAHASAN

Hubungan Informasi dengan Sikap SADARI Septiani (2012) dalam penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) pada siswa SMAN 62 Jakarta 2012 dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterpaparan media dengan perilaku SADARI pada siswi SMAN 62 Jakarta tahun 2012. Sikap seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda karena sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal yaitu pengalaman pribadi, pengaruh kebudayaan, keluarga, media massa, instusi pendidikan dan agama, dan faktor emosional Azwar (2005). Berdasarkan hasil pengolahan data, setelah dilakukan uji analisis dengan menggunakan uji chiquare bantuan software SPSS versi 20, diperoleh nilai probabilitas sebesar 1,000 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan dengan sikap SADARI pada siswi SMA Negeri 9 Manado. Hal ini terjadi dikarenakan dalam penelitian ini tidak diteliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap SADARI yaitu misalnya pendidikan,media massa, dan sosial budaya yang bisa saja dapat diketahui lebih jelas hal-hal yang mempengaruhi sikap SADARI.

Perbedaan hasil penelitian ini dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya bisa saja terjadi karena ada beberapa aspek yang tidak di teliti dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap, misalnya faktor pengalaman pribadi, pengaruh budaya, dan faktor emosional Notoadmodjo (2007a). Berdasarkan teori menurut newcomb yang dikutip oleh Notoadmodjo (2003), menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan motif tertentu akan lebih mudah menerima informasi sehingga memiliki sikap yang lebih baik dari pada seseorang yang berpendidikan lebih rendah.

Sedangkan dilihat dari faktor pendukung, berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 9 Manado peneliti mendapati lingkungan fisik, sarana prasarana, tersedianya komputer dan

akses internet, sehingga para siswipun dapat mengakses informasi dengan mudahnya ketika berada disekolah.

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap SADARI

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa hasil analisis hubungan menggunakan uji chiquare dengan bantuan softwareStatistical Product For Service Solution (SPSS) versi 20 memperoleh nilai probabilitas sebesar 0,027 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap SADARI pada siswi di SMA Negeri 9 Manado.

Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Bangkalan (2011) dimana dalam penelitiannya berjudul faktor-faktor yang berhubugan dengan perilaku mahasiswa D-IV kebidanan tentang deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (sadari) di stikes insan unggul surabaya mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku mahasiswa D- VI kebidanan mengenai deteksi dini kanker payudara melalui SADARI.

KESIMPULAN

1. Tidak Terdapat hubungan antara Informasi dengan sikap SADARI pada siswi SMA Negeri 9 Manado.

2. Terdapat hubungan antara Pengetahuan dengan sikap SADARI pada siswi SMA Negeri 9 Manado.

SARAN

1. Bagi siswi SMA Negeri 9 Manado perlu meningkatkkan pengetahuan dan informasi serta sikap mengenai pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan perbanyak membaca artikel kesehatan atau buku mengenai kesehatan wanita khususnya kanker payudara.

2. Bagi Intitusi dalam hal ini khususnya SMA Negeri 9 Manado untuk meningkatkan penyampaian materi atau pelajaran dan sosialisasi tentang penyakit tidak menular khususnya pencegahan kanker payudara

(5)

kepada siswi, agar siswi lebih memahami cara pencegahan penyakit terutama kanker payudara dan memberikan informasi yang lebih banyak tentang pentingnya melakukan SADARI.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. (2004). Breast Cancer Prevention and Control. WHO[Online].[cited 2013 oktober 8] ; Available from : URL : http://www.who.int/healthinfo/global_bu rden_disease/GBD_report_2004update_f ull.pdf

Anonimous. (2012). Profil SMA Negeri 9.

Manado.

Anonimous. (2013). Angka kejadian kanker payudara. Depkes RIAvailable at:

http://www.depkes.go.id/ Diakses tanggal 18 juli 2014.

Azwar, S. (2005). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bangkalan, A. S. (2011). Faktor-faktor yang berhubugan dengan perilaku mahasiswa D-IV kebidanan tentang deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (sadari) di stikes insan unggul. Surabaya. Jurnal Insan Kesehatan, Volume III halaman 9.

(online). http://www.stikes-insan- seagung.ac.id/Diakses tanggal 17 november 2013.

Lenggogeni,P. (2011). Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Deteksi Dini Kanker Payudara melalui pemeriksaan payudara sendirioleh mahasiswa jalur A program studi ilmu kesehatan masyarakat fakultas kedokteran unandunand padang.

(online). http://repository.unand.ac.id/

Diakses tanggal 2 oktober 2013.

Notoatmodjo,S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo,S. (2007a). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta:Rineka Cipta.

Putri, A,E. (2011). Hubungan tingkat pengetahuanan sikap remaja putri tentang SADARI di Ma KMI diniyyah puteri.

padang panjang.

(online).http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/.

Diakses tanggal 11 febuari 2013

Ranggiansanka, (2010). Bagaimanakah pengetahuan dan sikap suami tentang kanker payudara yang diderita istri di RSUD. Pirngadi Medan. (online).

http://repository.usu.ac.id/ Diakses pada tanggal 2 oktober 2013.

Sekeon, R. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri. Mahasiswi fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas sam Ratulangi

Manado. (online).

http://fkm.unsrat.ac.id/ Diakses pada tanggal 8 oktober 2013.

Septiani, S. (2012). faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) pada siswa SMAN 62 .Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, volume V halaman 2.

(online).

http://lp3m.thamrin.ac.id/Diakses pada tanggal 2 oktober 2013.

Suastina, R. (2013). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di SMA Negeri 1.

Manado. (online).

http://ejournal.unsrat.ac.id/ Diakses tanggal 2 oktober 2013.

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan oleh Devien Aprianto (2013) menunjukkan bahwa Good Corporate Governance yang diproyeksikan ke dalam Variabel CGPI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return

To ensure the conformity of the products manufactured with the sample material and/or sold we operate an effective quality assur- ance system and shall maintain it for the whole

yang sama juga memiliki node yang sama. Jika suatu node sudah terdapat pada transaksi yang telah masuk pada FP-Tree atribut count pada node tersebut akan bertambah, jika

Ada hubungan yang berarti antara motivasi belajar intrinsik dan prestasi belajar ekstrinsik dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMPN 6 Tulungagung, kesimpulan ini

Soekarno Hatta KM.9, Tondo, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah Lokasi :.. Gedung Media Center

LP360 Tutorials. GIS and Decision Making in Local Government. Redlands, California, USA. Making Better Use of Acuracy Data in Land Change Studies: estimating Accuracy and

oleh penelitian Rahayu (2010: 64), ia menemukan bahwa modus transfer pricing dilakukan dengan cara merekayasa pembebanan harga transaksi antar perusahaan yang

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis perlindungan hukum terhadap hak-hak konsumen dalam layanan purna jual tv led dan upaya yang dilakukan Service Center