I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan kota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan salah satunya adalah Kebun Raya Bogor. Selain sebagai tempat wisata alam, kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner.
Cafe merupakan suatu industri makanan yang cukup menarik untuk dijadikan salah satu objek wisata kuliner di Bogor, karena cafe mempunyai keunggulan yaitu suatu tempat makan yang bernuansa modern dan dapat dijadikan tempat santai atau kumpul bersama keluarga dan kerabat. Diantara daya tarik lain
“menu makanan daerah” atau “menu makanan khas”, merupakan andalan wisata
kuliner yang ada di satu kota di Indonesia yang menjadi objek wisata yaitu kota Bogor. Industri makanan yaitu industri yang berkembang mengikuti perkembangan zaman dan tingkat gaya hidup serta kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhan di Indonesia, yang menyebabkan terjadinya perubahan selera dalam masyarakat.
Tuntutan selera masyarakat akan bentuk-bentuk industri kuliner baru dipercaya menjadi salah satu pemicu bagi perkembangan keragaman jenis makanan di kota Bogor. Tuntutan keanekaragaman produk makanan tersebut menjadi salah satu peluang pasar yang potensial bagi berkembangnya industri makanan. Adapun perkembangan restoran, cafe dan rumah makan berdasarkan jenis-jenis makanan yang beragam dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Restoran, Cafe dan Rumah Makan di Kota Bogor Berdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada Tahun 2005-2009
Jenis Hidangan Jumlah (Unit)
2005 2006 2007 2008 2009
Indonesia 45 48 51 54 55
Daerah 38 39 41 43 43
Internasional 37 38 40 41 41
Oriental 35 36 40 47 47
Kontinental 40 43 45 50 50
Sumber: Dinas Kepariwisataan dan kebudayaan Kota Bogor (2010)
Di kota Bogor telah tersedia berbagai jenis restoran, cafe, dan rumah makan yang menyediakan makanan jenis Indonesia. Sesuai dengan Tabel 1, pada tahun 2009 perkembangan restoran, cafe, dan rumah makan dengan jenis hidangan Indonesia mengalami peningkatan. Berarti industri makanan yang menyediakan jenis hidangan menu Indonesia paling digemari oleh masyarakat di kota Bogor. Namun cafe yang berkonsep “Indonesian food, healthy, & diet foods”
di kota Bogor hanya Rahat Cafe 1. Konsep “Indonesian food, healthy, & diet foods” Rahat Cafe 1 merupakan menu Indonesia dengan pencampuran hidangan
sehat dan memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Hal tersebut dapat dilihat dari komposisi dan kandungan gizi bahan baku yang digunakan (Lampiran 11). Sedangkan cafe lainnya (berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2) hanya menyediakan makanan Indonesia tanpa adanya campuran hidangan sehat/diet dan tidak dijadikan suatu konsep utama.
Selain memiliki pesaing sejenis di sekitar Rahat Cafe 1 yaitu Kebun Kita, Rahat Cafe 1 juga harus bersaing dengan cafe-cafe lain di Bogor yang menawarkan keanekaragaman makanan lain, yang menyebabkan konsumen mempunyai banyak pilihan tempat kuliner. Adapun data industri cafe di kota Bogor dengan keanekaragaman jenis hidangan yang disajikan, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Cafe di Kota Bogor Tahun 2009
No. Nama dan Alamat Jenis Hidangan yang disajikan Indo Daerah Intern Orient Cont 1. GUMATI
Jl. Paledang No. 20 √ √ √ √ √
2. KEBUN KITA
Jl. Malabar Ujung No. 1
√ √
3. GINZIE CAFÉ Jl. Siliwangi No. 1A
√ √
4. CAFÉ DEDAUNAN Komplek Kebun Raya Bogor
√ √
5. CAFÉ PININI GRILL Jl. Baru Kd. Badak
√ √
6. MANGIARE CAFÉ Jl. Pakuan No. 21
√ √ √ √
7. INSTRUMENT CAFÉ Jambu Dua Lt. IV
√
8. DAILY CAFÉ
Pangrango Plaza GD. 03
√ √
9. LC POOL & CAFÉ
Pangrango Plaza, Jl. Raya Pajajaran No. 27
√
10. JAKARTA CAFÉ
Bogor Plaza Lt. IV Blok B
√
11. STARBUCKS COFFE
Botani Square, Jl. Raya Pajajaran
√
12. PT. JCO DANUT & CAFÉ Botani Square, Jl. Raya Pajajaran
√
13. DINASTI CAFÉ Jambu 2
√
14. SALAK SUNSET CAFÉ Jl. Paledang No. 28
√ √
15. TERAS CAFÉ
Jl. Ahmad Yani No. 78
√ √
16. CAFÉ GUE
Jl. Raya Pajajaran 14 No. 6
√ √
17. JESSLYN CAFÉ Bogor Trede Mall
√ √
18. CAFÉ STATION
Pangrango Plaza, Jl. Pajajaran
√ √
Sumber: Dinas Kepariwisataan dan kebudayaan Kota Bogor (2010)
Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah cafe yang ada di kota Bogor pada
kompetitif. Walaupun pada kenyataannya total omset penjualan Rahat Cafe 1 sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Strategi pemasaran baru atau up date nya, justru diperlukan untuk menjaga kinerja usaha dan tetap up to date
dengan tuntutan pasar. Data total omset penjualan Rahat Cafe 1 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Total Omset Penjualan Rahat Cafe 1 pada Tahun 2007-2009
Tahun Total Omset Penjualan
2007 40 juta/ bulan
2008 45 juta/ bulan
2009 50 juta/ bulan
Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
Tabel 3 menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 sebelumnya sudah menjalankan strategi pemasaran dilihat dari pertumbuhan omset penjualannya. Meskipun demikian Rahat Cafe 1 masih memerlukan strategi pemasaran baru atau up date atasnya, dan strategi ini harus tepat, sesuai dengan kondisi permintaan (konsumennya). Untuk itulah diperlukan kajian untuk menghasilkan rumusan stratrgi pemasaran yang baru.
Dalam hal ini, Marketing strategy adalah rumusan tentang bagaimana perencanaan dan pelaksanaan Rahat Cafe 1, bauran harga, promosi, dan distribusi ide-ide, barang dan jasa penjualan makanannya untuk memastikan adanya penjualan yang terus-menerus yang menguntungkannya dan memusakan konsumen dan pelanggannya, serta menarik calon konsumen maupun pelanggannya.
1.2 Perumusan Masalah
Rahat Cafe 1 berdiri pada 12 Januari 2007. Cafe yang berdiri selama hampir 4 tahun ini merupakan bisnis pribadi yang dimiliki oleh Soleh Brik Zubaidi. Cafe ini terletak di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza).
Rahat Cafe 1 menyediakan menu “Indonesian foods, healthy & diet foods”, sebagai makanan Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan
makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Adanya inovasi produk yang dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Rahat Cafe 1 dalam menarik minat konsumen, inovasi produk berupa campuran makanan khas Indonesia dan kontinental seperti bistik iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging keju), dan omelet seafood, serta menu unik pada
makanan sehat dan makanan diet seperti ayam jumbo protein, sate ayam diet, Soy belle yogurt, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak
pilihan menu bagi yang tidak memiliki selera makan yang sama dan dapat menaikkan omset penjualan (Tabel 3).
Produk yang ditawarkan Rahat Cafe 1 sangat mengutamakan kualitas karena bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Harga yang diterapkan untuk produk Rahat Cafe 1 antara Rp. 6000 - Rp. 30.000. Harga diterapkan pada produk Rahat Cafe 1 menunjukan bahwa pasar sasaran yang dipilih adalah semua kalangan ekonomi.
Segmen pasar dari Rahat Cafe 1 sendiri adalah keluarga dan remaja.
Dalam memenuhi kepuasan konsumen, Rahat Cafe 1 menyediakan fasilitas hotspot, makan gratis bagi yang berulang tahun,dan keramah-tamahan pelayanan semakin menambah keramaian pengunjung yang datang terutama pada saat akhir pekan. Omset penjualan yang meningkat tiap tahunnya menunjukkan keberhasilan dari Rahat Cafe 1 meskipun terdapat permasalahan pada tingkat persaingan bisnis cafe/makanan yang cukup tinggi (jika dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2). Hal tersebut menjadikan Rahat Cafe 1 tetap bertahan di pasar kompetitif karena Rahat cafe sudah merumuskan dan menjalankan suatu strategi yang berkaitan dengan aspek pemasaran, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh Rahat Cafe 1 tersebut tidak dijadikan suatu masalah terbesar.
Strategi yang sebaiknya terus digunakan Rahat Cafe 1 dalam kaitannya dengan usaha pemasaran adalah strategi yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal. Tantangan utama yang dihadapi Rahat Cafe 1 saat ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam
diharapkan Rahat Cafe 1 dapat melakukan strategi pemasaran tepat yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan industri makanan.
Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi bauran pemasaran apa saja yang dapat diterapkan oleh Rahat Cafe 1?
2. Apa saja faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran yang dihadapi oleh Rahat Cafe 1?
3. Apa saja alternatif strategi pemasaran Rahat Cafe 1?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Merumuskan bauran pemasaran Rahat Cafe 1.
2. Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran Rahat Cafe 1.
3. Menentukan alternatif startegi pemasaran terbaik Rahat Cafe 1.
1.3 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, manfaat yang akan didapat sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen Rahat Cafe 1, hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan pertimbangan alternatif terbaik dalam meningkatkan kinerja perusahaan: perumusan strategi pemasaran perusahaan
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang telah diterima selama perkuliahan dan diharapkan dapat dijadikan bahan literatur untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi pembaca, hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai strategi pemasaran cafe.