• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

19

DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Maria Selviana Odje1, Erna1, Hj. Martini Bennu1

1STIKES Nani Hasanuddin Makassar

2STIKES Nani Hasanuddin Makassar

3STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Alamat korespondensi: (chellvy_o@ymail.com)

ABSTRAK

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dicapai melalui tingkat kematangan dan belajar Tujuan Penelitian Ini adalah Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Behubungan dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Tk Harapan Mulia Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan rancangan cross sectional, populasi dalam peneli-tian ini adalah semua murid Tk Harapan Mulia, sampel menggunakan tehknik Total Sampling, didapatkan 48 responden sesuai dan dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi langsung dan kuesioner. Hasilnya diolah menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α= 0,05. Hasil bivariat menunjukkan bahwa nutrisi (p=0,006,dan p=0,000), pengetahuan (p=0,001 dan p=0,000), psikososial (p=0,002, dan p=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat terdapat hubungan antara Nutrisi, Pengetahuan ibu, dan Psikososial dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

Kata Kunci : Tumbuh-Kembang, Nutrisi, Pengetahuan, Psikososial.

PENDAHULUAN

Aspek tumbuh kembang pada anak saat ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial. Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sering kali para orang tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbu-han dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama (Nursalam, 2008).

Ketelitian dari orang tua sangat diperlukan untuk mendorong anak supaya mencapai puncak perkembangan optimal. Seorang anak memang membutuhkan pengalaman dan melakukan pembelajaran sendiri untuk mengoptimalkan momen pembelajarannya. Akan tetapi, orang tua juga harus menemani anak agar bisa menciptakan gain moments bersama anak, yang juga dibutuhkan dalam perkembangannya, terutama pada periode emas kehidupannya (Fida & Maya, 2012).

Menurut sensus WHO 2008 menunjukkan 49 % dari 10,4 juta kematian yang terjadi pada anak dibawah lima tahun di negara berkembang.

Kasus kekurangan gizi tercatat sebanyak 50 % anak-anak di Asia, 30 % anak-anak Afrika, dan 20

% anak-anak di Amerika Latin (Depkes. 2009).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, masih sekitar 18,4 % balita dengan berat badan kurang, 13,6 % balita kurus dan 36,8 % balita pendek. Gizi buruk merupakan akibat dari kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak ditangani dengan cepat, tepat dan komprehensif dapat mengakibatkan kematian (Depkes. 2009).

Secara nasional, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 45,43%, pemeriksaan siswa sekolah dasar 56,13% dan layanan kesehatan remaja sebesar 20,74%.

Sedangkan untuk daerah Sulawesi selatan pada tahun 2008, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 29,66%, pemeriksaan siswa sekolah dasar sebesar 16,15% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 2,65%

(Ababar, 2013). Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus Taman Kanak Kanak Harapan Mulia Makassar, didapatkan bahwa untuk Tahun Ajaran 2011-2012, tercatat jumlah muridnya sebanyak 45 orang yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 25 Available online at http://library.stikesnh.ac.id

ISSN 2354-726X

(2)

20 anak perempuan. Sedangkan pada tahun ajaran 2012-2013, tercatat jumlah muridnya sebanyak 48 orang yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 28 orang anak perempuan.

Bertitik tolak dari data yang tersebut diatas, baik dari seluruh dunia utamanya Indonesia menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak maka dari itu peneliti memandang perlu untuk meneliti “Faktor-faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak di Tk Harapan Mulia Makassar”.

METODE

Lokasi, populasi, dan sampel penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Tk Harapan Mulia Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Observasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan maksud untuk mengetahui hubungan nutrisi, pengetahuan, dan psikososial terhadap partumbuhan dan perkembangan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua murid Tk Harapan Mulia Makassar dengan menggunakan Total sampling yaitu sebanyak 48 responden.

Pengumpulan data

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan peneliti menggunakan pengukuran langsung pada sampel dan pembagian kuesioner sebagai alat ukur pengumpulan data. Dalam penelitian ini informasi didapatkan dari dua jenis sumber data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti kepada responden,dan observasi langsung. Sedangkan data sekunder digunakan sebagai data pelengkap untuk data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu jumlah murid Tk Harapan Mulia Makassar.

Analisa Data

Setelah data ditabulasi maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS 16,0 yang meliputi: Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti dan Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05).

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Nutrisi Responden

Nutrisi Frekuensi (f) Persentase (%)

Gizi Kurang 8 16.7

Gizi Baik 40 83.3

Total 48 100.0

Sumber : Data Primer juli 201

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden

Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 38 79.2

Kurang 10 20.8

Total 48 100.0

Sumber : Data Primer juli 2013 .

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Psikososial Anak

Psikososial Anak

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Terpenuhi 41 85.4

Kurang

terpenuhi 7 14.6

Total 48 100.0

Sumber : Data Primer juli 2013

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Pertumbuhan (Tinggi Badan) Anak Tk Harapan Mulia

Pertumbuhan Frekuensi (f)

Persentase (%)

Pendek 5 10.4

Normal 43 89.6

Total 48 100.0

Sumber : Data Primer juli 2013

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak

Perkembangan Frekuensi (f)

Persentase (%)

Normal 39 81.2

Lambat 9 18.8

Total 48 100

Sumber : Data Primer juli 2013 2 Analisa Bivariat

a. Hubungan Nutrisi dengan Pertumbuhan dan perkembangan Anak

Tabel 5.10. Hubungan Nutrisi Dengan Pertumbuhan Anak

Nutrisi

Pertumbuhan

Total Baik Kurang

n % n % n %

Gizi

kurang 5 10.4 3 6.2 8 16.7 Gizi baik 38 79.2 2 4.2 40 83.3 Total 43 89.6 5 10.4 48 100

p = 0.006 Sumber : Data Primer juli 2013

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 38

(3)

21 responden( 79.2%) yang nutrisi gizi baik dan petumbuhan baik, 2 responden (4.2%) yang nutrisi gizi baik dengan pertumbuhan kurang. Terdapat 5 responden (10.4%) yang nutrisi gizi kurang dengan pertumbuhan baik, 3 responden (6.2%) yang nutrisi gizi kurang dengan pertumbuhan kurang.

Setelah dilakukan uji analisis statistik chi square diperoleh nilai p = 0.006. Dengan demikian p < α (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi “ Ada hubungan Nutrisi terhadap pertumbuhan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

Tabel 5.11. Hubungan Nutrisi Dengan Perkembangan Anak

Nutrisi

Perkembangan

Total Normal Lambat

N % n % n %

Gizi kurang 1 2.1 7 14.6 8 16.7 Gizi baik 38 79.2 2 4.2 40 83.3 Total 39 81.2 9 18.8 48 100

p = 0.000 Sumber : Data Primer juli 2013

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 38 responden( 79.2%) yang nutrisi gizi baik dan perkembangan normal, 2 responden (4.2%) yang nutrisi gizi baik dengan perkembangan lambat.

Terdapat 1 responden (2.1%) yang nutrisi gizi kurang dengan perkembangan normal, 7 responden (14.6%) yang nutrisi gizi kurang dengan perkembangan lambat.

Setelah dilakukan uji analisis statistik diperoleh nilai p = 0.000. Dengan demikian p < α (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi “ Ada hubungan Nutrisi terhadap perkembangan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

b. Hubungan Pengetahuan Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Tabel 5.12. Hubungan Pengetahuan Dengan Pertumbuhan Anak

Pengeta huan

Pertumbuhan

Total Cukup Kurang

n % n % n %

Baik 36 75.0 2 4.2 38 79.2 Kurang 7 14.6 3 6.2 10 20.8 Total 43 89.6 5 10.4 48 100

p = 0.001 Sumber : Data Primer juli 2013

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 36 ibu ( 75.0%) yang memiliki pengetahuan yang baik dan pertumbuhan anaknya cukup, 2 ibu (4.2 %) yang memiliki pengetahuan baik tetapi

pertumbuhan anaknya kurang. Terdapat 7 ibu (14.6%) yang memiliki penge-tahuan kurang tetapi pertumbuhan anaknya cukup, 3 ibu (6.2%) yang memiliki pengetahuan kurang dan pertumbuhan anaknya kurang.

Setelah dilakukan uji analisis statistik diperoleh nilai p = 0.001. Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi “ Ada hubungan Pengetahuan terhadap pertumbuhan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

Tabel 5.13. Hubungan Pengetahuan Dengan Perkembangan Anak

Pengeta huan

Perkembangan

Total Normal Lambat

N % N % n %

Baik 36 75.0 2 4.2 38 79.2 Kurang 3 6.2 7 14.6 10 20.8 Total 39 81.2 9 18.8 48 100

p = 0.000 Sumber : Data Primer juli 2013

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 36 ibu ( 75.0%) yang memiliki pengetahuan yang baik dan perkembangan anaknya normal, 2 ibu (4.2

%) yang memiliki pengetahuan baik tetapi perkembangan anaknya lambat. Terdapat 3 ibu (6.2%) yang memiliki penge-tahuan kurang tetapi perkembangan anaknya normal, 7 ibu (14.6%) yang memiliki pengetahuan kurang dan perkembangan anaknya lambat.

Setelah dilakukan uji analisis statistik diperoleh nilai p = 0.000 Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi “ Ada hubungan Pengetahuan terhadap perkembangan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

c. Hubungan psikososial dengan pertumbuhan dan perkembangan anak Tabel 5.14. Hubungan Psikososial Dengan Pertumbuhan Anak

Psikososial

Pertumbuhan

total Baik Kurang

n % n % n %

Terpenuhi 39 81.2 2 4.2 41 85.4 Kurang

terpenuhi 4 8.3 3 6.2 7 14.,6 Total 43 89.6 5 10.4 48 100

p = 0.002 Sumber : Data Primer juli 2013

Berdasarkan tabel 5.14 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 39 anak ( 81.2%) yang memiliki kebutuhan psikososial terpenuhi dan

(4)

22 pertumbuhannya baik, 2 anak (4.2 %) yang memiliki kebutuhan psiko-sosial terpenuhi tetapi pertumbuhannya kurang.

Terdapat 4 anak (8.3%) yang memiliki kebutuhan psikososial kurang terpenuhi tetapi pertumbuhannya baik, 3 anak (14.6%) yang memiliki kebutuhan psikososial kurang terpenuhi dan pertumbuhannya kurang.

Setelah dilakukan uji analisis statistik diperoleh nilai p = 0.002. Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi “ Ada hubungan Psikososial terhadap pertumbuhan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

Tabel 5.15. Hubungan Psikososial Dengan Perkembangan Anak

Psikososial

Perkembangan

Total Normal Lambat

n % n % n %

Terpenuhi 37 77.1 4 8.3 41 85.4 Kurang

terpenuhi 2 4.2 5 10.4 7 18.6 Total 39 81.2 9 18.8 48 100

p = 0.000 Sumber : Data Primer juli 2013

Berdasarkan tabel 5.15 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 37 anak ( 77.1%) yang memiliki kebutuhan psikososial terpenuhi dan perkembangannya normal, 4 anak (8.3 %) yang memiliki kebutuhan psikososial terpenui tetapi perkembangannya lambat.

Terdapat 2 anak (4.2%) yang memiliki kebutuhan psikososial kurang terpenuhi tetapi perkem-bangannya normal, 5 anak (10.4%) yang memiliki kebutuan psikososial kurang terpenuhi dan perkembangannya lambat.

Setelah dilakukan uji analisis statistik diperoleh nilai p = 0.000 Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi “ Ada hubungan Psikososial terhadap perkembangan anak di Tk Harapan Mulia Makassar.

PEMBAHASAN

a. Hubungan Nutrisi Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Tk harapan Mulia

Berdasarkan analisa univariat menunjukan bahwa responden dengan nutrisi baik sebanyak 40 anak (83.3%) dan anak dengan nutrisi kurang sebanyak 8 anak (16.7%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan bahwa dari hasil uji Chi-square diperoleh nilai α =0,006 hubungan nutrisi terhadap pertumbuhan dan α =0,00 hubungan nutrisi terhadap perkembangan dengan

tingkat kemaknaan α =0,000. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau ada hubungan antara nutrisi dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Nutrisi merupakan penunjang agar proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan memuaskan. Hal ini berarti, pemberian makanan yang berkualitas dan kuantititasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga anak dapat tumbuh normal dan sehat serta terbebas dari penyakit.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlinda yang didalam penelitiannya mengatakan variasi status gizi pada subyek penelitian yang terdiagnosa inappropriate feeding practice.

Mayoritas anak memiliki gizi baik sesuai standar WHO WHZ z-score ,yaitu sebanyak 90%; kemudian terdapat pula anak dengan gizi kurang (5,5%); gizi lebih (1,1%); dan obesitas (3,3%). Hal ini disebakan oleh pola makan anak dan pemberian makanan terjadwal dan lama makan >30 menit, Pedoman pemberian makan anak yang tepat diberikan dalam porsi yang sesuai (30 gram makanan/ kg berat badan), dan makanan selingan diantaranya, disertai susu 2- 3 kali sehari. Makanan tidak boleh lebih dari 30 menit meskipun pada saat itu asupan porsi makan mereka sedikit, anak akan menambah porsi makan mereka dengan sendirinya diwaktu yang akan datang.

Menurut studi yang dilakukan peneliti dari University of London, Inggris, anak-anak yang sering diberi makan daging cepat saji akan tumbuh dengan nilai IQ yang lebih rendah ketimbang anak yang diberi makan dari masakan daging segar. Menurut penelitian tersebut, nutrisi semasa kanak-kanak mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap IQ. Dalam studinya, peneliti melibatkan 4 ribu anak-anak Skotlandia berusia 3-5 tahun.

Peneliti ingin mengetahui apakah jenis daging yang dikonsumsi anak-anak tiap hari mempunyai pengaruh terhadap kemampuan kognitif dan pertumbuhan mereka. Sebagai perbandingan, jenis daging yang digunakan adalah daging makanan cepat saji dan masakan daging segar. Hasilnya, peneliti menemukan orang tua dengan status sosial- ekonomi yang lebih tinggi lebih sering memberikan anak-anak mereka masakan daging segar. Dan ini berpengaruh secara positif terhadap IQ anak-anak mereka.

Sebaliknya, anak-anak dari orang tua dengan status sosial-ekonomi rendah lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang menyebabkan rendahnya intelegensia mereka ( Hambali, 2013).

Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa status gizi anak baik jika pola makannya teratur dan sesuai dengan porsinya, apabila status gizi anak kurang bukan berarti anak tersebut tidak normal melainkan karena pola

(5)

23 makannya yang kurang teratur. Biasanya pola makan anak yang tidak teratur disebabkan karena anak lebih suka bermain atau kurangnya nafsu makan. Oleh sebab itu dianjurkan untuk orang tua khususnya ibu, agar dapat menyajikan makanan yang bervariasi dan menarik perhatian anak sehingga anak mempunyai nafsu makan yang baik.

b. Hubungan pengetahuan Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Berdasarkan analisa univariat menunjukan bahwa ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 38 orang (79.2%) dan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 10 ibu (20.8%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan bahwa dari hasil uji Chi- square diperoleh nilai α =0.001 hubungan pengetahuan terhadap pertumbuhan dan α

=0,000 hubungan pengetahuan terhadap perkembangan dengan tingkat kemaknaan α

=0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau ada hubungan antara pengetahuan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah Pendidikan. Dimana pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkem-bangan orang lain menuju ke arah cita- cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Menurut Notoadmodjo (2010) pendidikan mempengaruhi proses belajar, dimana makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.

Dari penelitian yang dilakukan Dinda (2011), di dapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan meliputi 22 responden (37.9%) tingkat pengetahuan cukup, 21 responden (36.2%) tingkat pengetahuan kurang baik, 15 responden (25.9%) tingkat pengetahuan baik. diketahui bahwa latar belakang pendidikan meliputi 23 responden (39.7%) berpendidikan SMA, ada 20 responden (34.5%) berpendidikan SMP , ada 15 responden (25.9%) berpendidikan SD dan

sumber informasi terbanyak berasal dari petugas kesehatan.

Selain pendidikan, lingkungan juga berpengaruh terhadap pengeta-huan ibu.

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. (Wawan yang dikutip dari Nursalam, 2003).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kiswanti (2010) tentang hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak di TK Pangudi Luhur Bernardus Semarang tahun 2010. Penelitian dilakukan dengan obyek penelitiannya siswa dan orang tua anak yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kemandirian anak. Di mana pemerolehan nilai korelasi sebesar 0,013. Hal ini menunjukkan akan perlunya pemberian sedikit toleransi kepada anak untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat melakukan segala sesuatunya secara mandiri.

c. Hubungan antara Psikososial dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Berdasarkan analisa univariat menunjukan bahwa anak dengan kebutuhan psikososil terpenuhi sebanyak 41 orang (85.4%) dan anak dengan kebutuhan psikososial kurang terpenuhi sebanyak 9 orang (14.6%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan bahwa dari hasil uji Chi-square diperoleh nilai α =0.002 hubungan psikososial terhadap pertumbuhan dan α =0,000 hubungan psikososial terhadap perkembangan dengan tingkat kemaknaan α =0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau ada hubungan antara psikososial dengan pertumbuhan dan perkemba-ngan anak

Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan asih dan asah. Kebutuhan asih meliputi perhatian, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri, rasa memiliki, kebutuhan terhadap kesuksesan, mendapatkan kesempatan dan pengalaman, serta dibantu dan dihargai. Sedangkan, kebutuhan asah meliputi stimulasi (rangsangan) dini pada semua indra, sistem gerak kasar dan halus, komunikasi, emosi-sosial, serta rangsangan untuk berpikir.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2012), “Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, Dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun Pada Keluarga Rawan Pangan Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah” dimana Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata dan positif antara nilai anak dengan stimulasi psikososial anak di lokasi penelitian.

Artinya bahwa semakin tinggi nilai anak semakin tinggi stimulasi psikososial yang diberikan. Demikian pula antara stimulasi

(6)

24 psikososial dan perkembangan kognitif.

Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara stimulasi psikososial dan perkembangan kognitif. Artinya bahwa semakin tinggi stimulasi psikososial yang diberikan, semakin tinggi perkembangan kognitif anak.

Jadi menurut peneliti psikososial anak sangat penting untuk diperhatikan, khususnya pada kebutuhan stimulasi (bermain). Seperti yang dikatakan Dwi bahwa semakin tinggi nilai anak semakin tinggi pula stimulasi psikososial yang diberikan. Ini dimaksudkan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipantau oleh ibu dan dapat diketahui apakah kebutuhan psikososial anak tersebut sudah terpenuhi atau kurang terpenuhi.

KESIMPULAN

Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara nutrisi, pengetahuan dan psikososial dengan pertumbuhan dan perkembangan anak di Tk Harapan Mulia Makassar. Disarankan kepada para ibu agar selalu meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan dan bimbingan atau dari buku-buku bacaan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, baik itu nutrisi, perkembangan bahasa, motorik kasar, motorik halus maupun sosial, sehingga ibu dapat memberikan latihan-latihan, mengasuh dan memperhatikan kebutuhan anak selama periode golden age. Untuk pihak sekolah TK Harapan Mulia Makassar dihimbau agar dapat mengasuh anak didikannya dengan baik dan selalu memperhatikan kebutuhan anak didik dan memberikan rangsangan tumbuh kembang anak, khususnya perkembangan anak yang terarah dan sesuai perkembangannya sehingga dapat membantu anak berkembang dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ababar. 2012. Tumbuh Kembang Anak. (online), (http:// ababar. Com /2012/ 02/ tumbuh- kembang-anak-html? m-l, diakses 2 april 2013).

Ayu, Dinda, 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang stimulasi Perkembangan dengan Tingkat Perkembangan Motorik Halus Pada Masa Prasekolah (3-6 Tahun) Di Dusun Lemah Duwur Desa Sitirejo Kabupaten Malang.

Tugas Akhir,Fakultas Kedokteran Brawijaya Malang. Diakses 25 juli 2013.

Fida dan Maya. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Salemba Medika : Jakarta.

Dr. Widodo. 2013. 13 Nutrisi Penting Untuk Cerdaskan Anak ( online), ( http://widodo.

Com/2013/26/ 13-nutrisi-penting-untuk- cerdaskan-anak-html, diakses 26 juli 2013)

Dwi, Hastuti, 2011. Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, Dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun Pada Keluarga Rawan Pangan Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Diakses 25 juli 2013.

Hidayat, Alimul. 2009. Ilmu Kesehatan Anak.

Jakarta : Salemba Medika.

Hambali. 2013. Makanan Cepat Saji Buruk untuk IQ Anak (online), (http;//hambali. Com /2013/5/ makanan-cepat-saji-buruk-untuk- IQ-anak -html, diakses 25 juli 2013) Hana, Alisa. 2013. Gizi Seimbang Untuk Anak Pra-

Sekolah (online), (http;//hanaalisa. Com /2013/22/ gizi-seimbang-untuk-anak-pra- sekolah-html, diakses 15 april 2013)

Nirwana, Benih. 2011. Psikologi Bayi, Balita dan Anak.Nuha Medika : Yogyakarta.

Nursalam, Dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Medika : Jakarta.

Nursalam, 2011.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Salemba Medika: Jakarta.

Suriadi. 2010. Asuhan Keperawatan Anak Edisi 2.

Jakarta : salemba Medika

Kriswanti. 2010. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Di TK Pangudi Luhur Bernardus Semarang Tahun 2010, (online) di akses 29 juli 2013.

Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak.

Salemba Medika. Jakarta

Marlinda, 2012, Faktor Faktor Yang Memepengaruhi Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Maunori, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo , Skripsi tidak diterbitkan, Stikes Nani Hasanuddin, Makassar.

Maryanti Dwi, 2011. Buku Ajar neonatus, bayi dan Balita. Cv trans Info Media : Jakarta Timur Maryunani, Anik.2010.Ilmu Kesehatan Anak dalam

Kebidanan. CV. Trans Info Media : Jakarta Ubaidillah. 2013. Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan. (online), (http://ubaidillah.

Com /2013/03/ makalah-pertumbuhan-dan perkembangan-html, diakses 15 april 2013

Gambar

Tabel  5.5  Distribusi  Frekuensi  Nutrisi  Responden
Tabel 5.15. Hubungan Psikososial Dengan  Perkembangan  Anak  Psikososial  Perkembangan  Total  Normal  Lambat  n  %  n  %  n  %  Terpenuhi  37  77.1  4  8.3  41  85.4  Kurang   terpenuhi  2  4.2  5  10.4  7  18.6  Total  39  81.2  9  18.8  48  100  p = 0.0

Referensi

Dokumen terkait

Selain pengembangan produk baru, alokasi capex tersebut juga digunakan untuk rehabilitasi proyek serta pembangunan flagshipshop di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.. PT

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,000 karena nilai p&lt;0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau

Dari kasus Erlin dan Siswanto seperti dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa konsumen pengguna televisi led yang merasa kurang puas terhadap layanan purna jual

Tahapan Pengembangan Sanitasi Subsektor Air Limbah Domestik Kabupaten Lampung Timur Dalam menentukan wilayah pengembangan sanitasi subsector air limbah , ditentukan

Penelitian dilakukan secara partisipatori dan kolaborasi dengan guru yang proses.. pelaksanaannnya dilakukan secara bersiklus (cycle), siklus ini tidak

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara, pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Ternate , bulan Oktober 2015 terjadi inflasi 0,91 persen ,

Analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara