AWALUDDIN K. 10572 897 06
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
i
AWALUDDIN K. 10572 897 06
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
ii
PENJUALAN MOBIL DAIHATSU PADA PT. MAKASSAR RAYA MOTOR DI KOTA MAKASSAR.
Nama Mahasiswa : Awaluddin Nomor Stambuk : K. 10572 897 06
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Telah Disetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Ruliaty, MM Dra. Murni, M.Si
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar
iii
Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar No: /1431/2010 M yang dipertahankan di depan penguji pada hari Jumat, 28 Mei 2010 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 14 Jumadil Akhir 1431 H. 28 Mei 2010.
Panitia Ujian
Pengawas Umum : Dr. Irwan Akib, M.Pd. (………...)
Ketua : Hj. Lilly Ibrahim, SE., M.Si. (………...)
Sekretaris : H. Muh. Rusydi Rahman, SE., M.Si. (………...)
Tim Penguji
1. Ketua : Dra Murni, M.Si. (………...)
2. Anggota : Moh. Aris Pasigai, SE., M.Si. (………...) 3. Anggota : H. Mahmud Nuhung, SE., M.Si. (………...)
iv
Kegagalan terbesar dalam hidup adalah hidup tanpa karya dan berkarya tanpa makna. Ketakutan akan sebuah kegagalan akan membuat kita jauh pada sebuah keberhasilan.
(Awaluddin)
Mutiara tetap mutiara, karena tetap akan memancarkan kilauan tabirnya walau tenggelam dalam lumpur sekali pun.
Kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku yang tercinta serta mereka yang mengasihiku.
v Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada perusahaan PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah data biaya distribusi dan volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah data biaya distribusi dan volume penjualan mobil Daihatsu pada perusahaan tersebut dalam lima tahun terakhir (2005-2009). Data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan komputer yaitu program SPSS 15.0.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh besar pengaruh (r2) biaya distribusi terhadap volume penjualan adalah 84,6%, dengan hasil analisis korelasi rxy sebesar 0,920 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat
antara biaya distribusi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar berdasarkan pada tabel interpretasi r (0,80-1,00), dengan besar pengaruh didasarkan pada persamaan regresi linear sederhana Yˆ =
-7431,273+0,447X. Begitu pula hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung = 4,060
dan nilai ttabel= 3,18 dengan derajat bebas (db = n-2) pada taraf signifikan 5% atau α=
0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (4,060 > 3,18 ) jadi tolak H0dan
terima H1 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya
distribusi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar. Dengan kata lain hipotesis yang diajukan yaitu “Biaya distribusi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar” diterima.
vi
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat serta ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, begitu pula salawat dan salam kepada Nabi utusan-Nya, Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini telah menyita banyak waktu, tenaga dan curahan pikiran serta materi dari semua pihak dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi hingga selesainya ini, yaitu :
1. Bapak Dr. Irwan Akib, S,Pd., M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh staffnya.
2. Ibu Hj. Lilly Ibrahim, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh staffnya.
3. Ibu Dra. Murni, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen sekaligus Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam bimbingan dan arahannya sehingga penulis betul-betul merasakan kepedulian beliau dalam penyelesaian skripsi ini.
vii
5. Bapak/Ibu dosen dalam lingkup Fakultas Ekonomi serta Bapak/Ibu dosen pada Program Studi Manajemen yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjalani studi.
6. Bapak Ir. Halim Kalla beserta seluruh karyawan PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
7. Terkhusus dan teristimewa untuk kedua orang tua penulis Ayahanda Uddin, S dan Ibunda Hafiah yang telah mengasuh, membesarkan dan membimbing dengan ketulusan cinta dan doanya memenuhi segala kebutuhan Ananda untuk menyelesaikan studi. Serta adikku Briptu Budiawan, Kisrah, S.Pd dan Amrur, my sweet niece “Reva Aryana”, D’ Deepest “Darmawati Delis, Amk, beserta seluruh keluarga yang telah banyak berkorban dan bersabar dengan senantiasa memberikan perhatian kepada penulis. Doa-doa mereka selalu mengiringi perjalanan penulis sampai sekarang, yang sangat ampuh menembus rintangan hidup dan merupakan berkah yang membangkitkan semangat dari keterpurukan dan kegundahan.
8. Teman-teman mahasiswa manajemen yang telah menemaniku menjalani masa-masa studi, terima kasih atas bantuan dan dorongan yang anda berikan. Red
viii
berharga yang tak akan terlupakan meski raga telah terkikis oleh waktu, Pak RT Dg. Ngeppe, K’ iwhan sekeluarga, K’ Indra, keluarga besar Pondok Sumigo dan segenap keluarga besar Baruga Multimedia Mappala terima kasih atas kepedulian dan solidaritasnya.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyajian maupun bobot ilmiah. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif agar skripsi ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin…
Makassar, Maret 2010
ix
HALAMAN PENGESAHAN... ii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
MOTTO … ... iv
ABSTRAK … ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 6
A. Tinjauan Pustaka ... 6
x
A. Variabel dan Desain Penelitian ... 25
B. Definisi Operasional Variabel ... 26
C. Populasi dan Sampel ... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
E. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 32
B. Penyajian Data Hasil Penelitian ... 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ... 52
B. Saran-saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56
xi
1. Data Biaya Distribusi dan Volume Penjualan Mobil Daihatsu pada
PT. Makassar Raya Motor (2005-2009) ... 4
2. Pedoman untuk Memberikan Interpertasi terhadap Koefisien Korelasi ... 30
3. Perkembangan Biaya Distribusi pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar dalam enam tahun terakhir (2005-2009) ... 45
4. Perkembangan Biaya Distribusi pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar dalam enam tahun terakhir (2005-2009) ... 46
5. Hasil Analisis SPSS 15.0 Hasil Analisis Variansi Regresi Linear Sederhana (ANOVAb) ... 48
6. Hasil Analisis SPSS 15.0 Koefisien Korelasi ... 49
7. Hasil Analisis SPSS 15.0 Regresi Linear Sederhana ... 50
xii
1. Kerangka Pikir ... 24 2. Desain Penelitian ... 26
xiii
2. Izin penelitian dari PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar ... 58 3. Data Biaya Distribusi dan Volume Penjualan Mobil Daihatsu PT.
Makassar Raya Motor Tahun 2005-2009... 59 4. Usulan Judul Skripsi ... 60 5. Hasil Analisis SPSS 15.0 ... 61
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pasar dewasa ini jauh lebih kompetitif seiring era pasar bebas. Pasar lokal yang dulu aman dari kompetitor asing, sekarang menjadi lahan perburuan bagi perusahaan-perusahaan global raksasa. Langkah besar teknologi telah mempersingkat jarak dan waktu. Produk-produk baru diluncurkan dengan kecepatan yang sangat tepat dan tersedia di seluruh belahan dunia dalam waktu yang sangat singkat.
Dengan iklim pasar seperti ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi yang menuntut akan adanya perilaku persaingan dengan perusahaan-perusahaan kompetitor lainnya agar dapat tetap eksis dalam ketatnya persaingan merebut pasar. Olehnya itu, sudah merupakan keharusan bagi suatu perusahan memiliki kejelian dalam melihat kondisi pasar dan mampu mengambil tindakan sebagai langkah tepat dalam menyikapi berbagai kondisi pasar yang ada, dan secara tidak langsung hal ini merupakan bentuk implementasi dari manajemen perusahaan yang baik.
Bagi perusahaan sendiri hal yang sangat diperlukan dan diutamakan adalah sistem pemasaran yang baik. Sistem pemasaran adalah salah satu di antara beberapa manajemen yang mempunyai peranan penting karena merupakan penunjang kelangsungan aktifitas perusahaan serta mampu mempengaruhi volume penjualan yang maksimal dengan anggaran biaya yang seminimum mungkin. Mencapai laba
yang optimal dan pangsa pasar yang luas, perusahaan harus lebih jeli melihat kebutuhan dan keinginan konsumen, serta tingkat ekonomi masyarakat yang berbeda kemudian memberikan kepuasan kepada konsumen merupakan tujuan bagi suatu perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka seorang manajer pemasaran dituntut kecakapannya untuk menciptakan terobosan baru dan inovasi dalam usaha mempertahankan pasarnya atau mencari pangsa pasar yang baru untuk memasarkan produk yang ditawarkan. Salah satu dasar paling penting yang dapat menunjang keberhasilan pemasaran dari sebuah perusahaan adalah saluran distribusi, dimana saluran distribusi merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran yang mendapatkan perhatian dari suatu perusahaan, karena mutu suatu produk akan tidak ada artinya jika tidak mempunyai saluran distribusi yang baik dan produk tersebut tidak akan sampai ke tangan konsumen.
Dalam situasi pasar seperti ini dimana produsen produk pesaing sudah banyak bermunculan, persoalan yang dihadapi bukan lagi bagaimana memproduksi barang, tetapi bagaimana agar produk yang dihasilkan dapat laku terjual dipasar. Kemampuan bersaing tidak hanya ditentukan oleh kuantitas dan kualitas produk yang ditawarkan, tetapi juga ditentukan oleh bagaimana produk dapat sampai ke tangan konsumen tepat dalam jumlah dan waktunya, melalui kejelian dan ketepatan dalam memilih saluran distribusi dan efisiensi biaya sebagai alat untuk mencapai sasaran penjualan.
Salah satu contoh produk yang mengalami persaingan penjualan adalah mobil. Mobil merupakan alat pemenuhan kebutuhan manusia untuk transportasi, akhir-akhir ini mengalami persaingan pasar yang cukup ketat. Hal ini disebabkan karena semakin banyak perusahaan mobil yang memasuki pasar. Oleh sebab itu produsen selalu berupaya agar kendaraan yang diproduksi mampu diserap oleh masyarakat.
Begitu pula yang dialami oleh PT. Makassar Raya Motor selaku dealer mobil Daihatsu di Kota Makassar. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan, penjualan dan penyaluran mobil merk Daihatsu ke beberapa cabang di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, pihak perusahaan menyadari bahwa distribusi yang dilakukan akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Namun pihak perusahaan juga menyadari bahwa dengan melakukan kegiatan distribusi, maka diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualannya. Dengan demikian pada akhirnya juga akan mempengaruhi besarnya keuntungan perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya biaya distribusi harus betul-betul dipertimbangkan sehingga biaya distribusi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat efisien dan efektif dalam artian mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu terjadinya peningkatan volume penjualan.
Berikut ini gambaran tentang biaya distribusi dan volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar selama lima tahun terakhir sebagai data penelitian penulis untuk pembahasan selanjutnya.
Tabel 1. Perkembangan Biaya Distribusi dan Volome Penjualan Mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor Tahun 2005-2009
Tahun Biaya Distribusi(RibuanRp) Volume Penjualan(Unit)
2005 22.852 2.575
2006 23.428 3.105
2007 23.428 3.314
2008 24.730 3.552
2009 25.013 3.750
Sumber : PT. Makassar Raya Motor: 2010.
Berdasarkan data tabel 1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa biaya distribusi mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor selama lima tahun terakhir (2005-2009) terus mengalami peningkatan yang disebabkan oleh karena intensitas pelaksanaan distribusi maupun jenis kegiatan yang dilakukan berbeda-beda tiap tahunnya. Selanjutnya pada tabel volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor selama lima tahun terakhir (2005-2009) secara kuantitas juga mengalami peningkatan yang cukup baik meskipun persentase peningkatannya cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini didasarkan pada fakor-faktor lain yang mempengaruhi volume penjualan seperti selera konsumen, banyaknya pesaing dari merk mobil lainnya, kebijakan ekonomi dan politik dan lain sebagainya.
Mengacu pada uraian yang dikemukakan sebelumnya, dimana biaya distribusi yang menjadi sorotan, maka penulis tertarik untuk menelaah lebih jauh mengenai pengaruh dari biaya distribusi terhadap volume penjualan dengan
mengangkat judul penelitian “Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Volume Penjualan Mobil Daihatsu Pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut “Apakah biaya distribusi mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT Makassar Raya Motor di kota Makassar?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT Makassar Raya Motor di Kota Makassar
D. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, sebagai sumbangan pemikiran dalam menentukan strategi biaya distribusi yang efektif dan efisien demi pengembangan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan volume penjualan produk.
2. Dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki, baik secara teoritis maupun secara praktis.
3. Sebagai bahan referensi sekaligus sebagai bahan pembanding terhadap suatu penelitian yang relevan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran berasal dari kata "pasar" yang intinya bertujuan untuk menetapkan kegiatan pokok yaitu mempertemukan antara penjual dan pembeli sehingga terjadi arus pertukaran barang dan jasa guna memperoleh keuntungan bagi kedua belah pihak, yaitu adanya keuntungan finansial bagi penjualan untuk penjual dan keuntungan bagi pembeli berupa pemenuhan kebutuhan bagi para konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang, dan untuk mendapatkan laba yang diinginkan. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis tergantung dari keahlian mereka di bidang pemasaran.
Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan kemajuan teknologi menyebabkan kegiatan pemasaran semakin berperan. Persaingan-persaingan yang terjadi dalam dunia usaha menyebabkan perusahaan mulai mempelajari prinsip-prinsip pemasaran untuk mengetahui bagaimana memasarkan produk dengan baik agar produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tetapi terlebih lagi memuaskan konsumen.
Dapat dipastikan bahwa perusahaan yang tidak memperhatikan situasi pasar yang akan dilayaninya sudah jelas akan mengalami kesulitan dalam menawarkan produknya kepada konsumen. Dengan hanya mengandalkan kualitas produk saja tidak akan menjamin perusahaan tersebut dapat merebut apa yang diinginkannya. Banyak faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Apa yang telah dijelaskan di atas merupakan gambaran betapa besar peran pemasaran dalam mewujudkan sasaran atau tujuan perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aspek pemasaran merupakan salah satu kunci penentu bagi keberhasilan perusahaan.
Mengenai pengertian pemasaran itu sendiri berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ekonom. Mereka mengemukakan pendapatnya sesuai dengan sudut padang mereka.
Menurut Assauri (2001:4) bahwa: Pemasaran merupakan usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta dengan distribusi dan komunikasi yang tepat.
Pendapat Assauri di atas, memberikan suatu gagasan kegiatan yang tertentu yang dilakukan oleh tenaga pemasaran yang meliputi perencanaan, penentuan harga, dan pendistribusian barang dan jasa hingga sampai ke tangan konsumen.
Selanjutnya menurut Swastha dan lrawan (2000:5) bahwa:
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memdistribusikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Dengan demikian, pemasaran merupakan kegiatan penyerahan barang kepada konsumen dengan harga tertentu sehingga diperoleh keuntungan atau laba. Penyerahan tersebut tentunya tidak berdasarkan paksaan akan tetapi dilandasi dengan sifat sukarela.
Agar suatu proses jual beli dapat berlangsung dengan sukarela, Irawan, dkk (2000:12) mengemukakan lima syarat yang harus dipenuhi yaitu:
a. Setidak-tidaknya ada dua pihak
b. Tiap pihak mempunyai sesuatu yang dapat bernilai bagi pihak lain. c. Tiap pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan
d. Tiap pihak bebas menerima ataupun menolak tawaran pihak lain e. Tiap pihak yakin bahwa berhubungan dengan pihak lain adalah tepat
dan diperlukan sekali.
Pemasaran pada hakikatnya mempengaruhi seluruh aspek kegiatan operasi perusahaan, karena kegiatan pemasaran sejak awal sampai akhir berorientasi pada konsumen. Di samping itu juga pemasaran merupakan aktivitas perusahaan dengan menyalurkan produk-produknya ke tangan konsumen dengan berbagai strategi yang diterapkan guna memperlancar arus produknya. Usaha ini tentunya menghadapi banyak kendala terutama menghadapi para pesaing-pesaing yang berada disekitarnya, terlebih lagi menghadapi pesaing yang lebih unggul.
Proses marketing atau pemasaran meliputi aspek-aspek mental dan aspek fisik. Aspek Mental dalam arti bahwa para penjual harus mengetahui apa yang diinginkan pembeli, dan pembeli harus pula mengetahui apa yang dijual.
Sedangkan aspek fisik dapat diartikan sebagai proses mobilisasi produk sampai pada yang membutuhkannya, bahwa produk harus dipindahkan ke tempat-tempat dimana produk itu dibutuhkan.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa dalam proses pencapaian tujuan perusahaan dituntut tidak hanya sekedar memuaskan konsumen, akan tetapi lebih dari itu kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang harus lebih diperhatikan, dengan demikian konsep pemasaran disimpulkan sebagai berikut:
a. Pemasaran merupakan suatu kegiatan untuk mencapai sasaran strategi perusahaan yang dinamis dan dapat merangsang timbulnya inovasi untuk menjaga kontinuitas perusahaan.
b. Menyelenggarakan penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen melalui proses pertukaran.
c. Sistem keseluruhan dari tindakan perdagangan hendaknya berorientasi kepada pasar. Kebutuhan langganan atau konsumen dipuaskan secara efektif.
d. Program pemasaran dimulai dari suatu ide atau gagasan tentang produk dan tidak berhenti begitu saja pada saat keinginan telah dipenuhi atau dipuaskan sepenuhnya.
2. Peranan Pemasaran
Pemasaran memegang peranan yang sangat penting, karena berhubungan dengan kegiatan untuk memperhatikan atau mengantisipasi kebutuhan yang
berhubungan dengan kegiatan mengalirnya produk berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Assauri (2001:45-60) mengemukakan bahwa peranan pemasaran adalah sebagai berikut: pemasaran mikro, penerimaan pemasaran, Orientasi usaha pemasaran, Peranan pemasaran dalam mencapai tujuan/sasaran perusahaan dan Tugas manajemen perusahaan. Kelima peranan pemasaran tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pemasaran Mikro
Pemasaran mikro adalah sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan memperkirakan atau mengantisipasi kebutuhan konsumen yang dilayani (langganan) atau melaksanakan arus mengalirnya barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan tersebut dari produsen ke konsumen.
b. Penerimaan Pemasaran
Penerimaan pemasaran yang semakin penting menyebabkan penerimaan pemasaran dalam organisasi perusahaan semakin cepat dan menyeluruh. c. Orientasi usaha pemasaran
Di dalam menjalankan usaha pemasaran pimpinan mempunyai orientasi untuk memungkinkan perusahaan dapat mencapai sasarannya.
d. Peranan pemasaran dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya mungkin apabila perusahaan dapat
menjual produknya dengan kualitas yang diharapkan serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing dalam pemasaran.
e. Tugas manajemen pemasaran
Tugas manajemen pemasaran dalam memasarkan produk perusahaan agar tercapainya keuntungan perusahaan demi menjamin kelangsungan hidup dan pengembangan/pertumbuhan perusahaan, adalah memenuhi permintaan. Jadi tugas manajemen pemasaran tidak terlepas dengan masalah permintaan. Volume Penjualan hanya dapat ditingkatkan jika kegiatan pemasaran dapat dijalankan oleh perusahaan dengan baik. Oleh karena itu, agar kegiatan pemasaran dapat berjalan lancar dalam rangka meningkatkan volume penjualan, maka pendistribusian barang secara efektif dan efisien harus dilakukan.
3. Saluran Distribusi
Secara sederhana distribusi dapat diartikan sebagai suatu jalur yang dapat dilalui oleh barang/jasa dari produsen sampai ke tangan konsumen. Umumnya dalam setiap perusahaan, distribusi ini dapat berupa seseorang atau lembaga usaha yang merupakan bagian perusahaan, produsen maupun badan usaha lain yang mempunyai kepentingan dengan produk yang disalurkannya. Lembaga atau pihak-pihak tertentu ini fungsinya adalah memperlancar proses penyampaian barang/jasa dari produsen ke konsumen. Atau dengan kata lain distribusi merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan oleh setiap perusahaan untuk dapat menyalurkan produknya hingga sampai ke tangan konsumen.
Dalam kegiatan pendistribusian terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yakni sistem transportasi dan pemilihan saluran distribusi. Yang termasuk dalam sistem transportasi antara lain, keputusan tentang pemilihan alat transportasi, penentuan rute yang harus ditempuh dan sebagainya. Selanjutnya pemilihan saluran distribusi menyangkut keputusan tentang penggunaan penyalur dan bagaimana menjalin hubungan kerjasama yang baik terhadap para penyalur.
Menurut Assauri (1999: 212) bahwa: “Saluran distirbusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk yang berupa barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen”.
Selanjutnya menurut Kottler (2002: 558) bahwa: “Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung terlibat dalam proses untuk produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi”.
Sebagian besar produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk membawa produk mereka ke pasar. Para perantara pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran atau saluran perdangan yang selanjutnya disebut saluran distribusi pemasaran.
Menurut Mulyana (2004:311) bahwa : “Saluran distribusi adalah perangkat untuk organisasi (seperti produsen, pedagang besar, dan pengecer) yang melaksanakan semua kegiatan yang diperlukan untuk menyampaikan suatu produk dari penjual kepada pembeli akhir.”
Jadi, keterlibatan para distributor dalam menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang bekerja secara aktif untuk mengusahakan
perpindahan barang dan jasa yang bukan hanya mencakup distribusi fisik saja, tetapi meliputi juga jenis kegiatan lain yang dilakukan agar barang tersebut dapat sampai ke tangan konsumen, sebagaimana dikemukakan oleh Mulyana (2004:311) bahwa :
Saluran distribusi (Channel of distribution) atau trade Channel adalah perantara, para pembeli dan penjual yang dilakukan oleh perpindahan barang dan fisik atau perpindahan milik dari produsen hingga ke tangan konsumen.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat dikemukakan secara umum bahwa saluran distribusi pada dasarnya ditentukan pada peranan lembaga-lembaga penyalur yang dilalui produk tersebut, mulai saat selesainya diproduksi sampai ke tangan konsumen. Dalam menentukan langkah terhadap pemilihan suatu saluran distribusi yang akan digunakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu kondisi eksternal atau pertimbangan dari segi pasar dan kondisi internal yang terlebih pada segi perusahaan itu sendiri. Pemilihan saluran distribusi yang tepat dan sesuai dengan kondisi perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagaimana dikemukakan oleh Nitisemito (2002:54) sebagai berikut :
a. Sifat barang b. Sifat penyebaran c. Alternatif biaya
d. Modal kerja yang disediakan e. Tingkat keuntungan
f. Jumlah keuntungan g. Jumlah pembelian
Ada beberapa alternatif pemilihan saluran distribusi yang didasarkan pada jenis barang dan segmen pasarnya yaitu barang konsumsi yang ditujukan untuk segmen pasar konsumen dan barang industri yang ditujukan kepada segmen pasar industri. Selain itu, untuk mencapai sasaran pemasaran (penjualan) pihak produsen harus mampu menciptakan daya tarik atas produknya serta memberi motivasi bagi para penyalurnya.
Umumnya dalam suatu perusahaan. alasan produsen menggunakan distributor/penyalur adalah bahwa mereka ini dapat mendistribusikan barang bila dibandingkan produsen langsung berhubungan dengan pembeli yang melakukan transaksi.
Saluran distribusi barang dan jasa, menurut Irawan, dkk (2000:137) dapat ditempuh berbagai strategi yaitu:
a. Produsen – Konsumen
b. Produsen – pengecer – konsumen
c. Produsen – grosir – pengecer – konsumen
d. Produsen – grosir – jobber – pengecer – konsumen
Pendapat di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gitosudarmo (2000:260) yang juga membagi saluran distribusi ke. dalam empat bagian yaitu:
a. Saluran tingkat nol (Zero-level-channel) b. Saluran tingkat satu (one-level-channel) c. Saluran tingkat dua (two-level-channel) d. Saluran tingkat banyak (multi-level-channel)
Saluran tingkat nol di atas lebih dikenal dengan sebutan saluran langsung, karena produsen langsung menjual barangnya kepada konsumen atau tidak melalui perantara. Hal ini dapat dilakukan dengan cara produsen langsung menjual ke rumah konsumen, produsen menjual melalui pos, atau produsen menjual melalui toko miliknya, perusahaan sendiri.
Saluran tingkat dua merupakan saluran distribusi yang hanya terdiri dari satu perantara. Lembaga perantara untuk barang konsumen pada umumnya adalah pengecer, sedangkan untuk barang industri pada umumnya adalah agen penjualan atau broker, seperti AC, majalah, motor dan sebagainya.
Saluran tingkat tiga merupakan saluran distribusi yang memiliki dua perantara. Lembaga untuk barang industri lembaga perantaranya adalah distributor dan dealer, seperti sepeda motor, diesel dan sebagainya.
Saluran tingkat banyak merupakan saluran distribusi yang menggunakan perantara yang biasanya terdiri dari pedagang besar, pedagang pengumpul (jobber), dan pengecer. Setiap perantara membawahi beberapa perantara. Jenis ini sangat cocok untuk barang konsumsi dan bukan barang industri.
Setelah kita menentukan saluran distribusi yang akan digunakan maka produsen menentukan jumlah perantara yang akan ditetapkan sebagai pedagang besar dan pengecer.
Terdapat tiga pilihan yang dapat digunakan produsen dalam menentukan jumlah saluran distribusi yaitu:
a. Distribusi intensif
Distribusi intensif merupakan cara distribusi barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin dapat intensif menjangkau semua lokasi calon konsumen itu berada.
b. Distribusi selektif
Merupakan cara distribusi barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih (selektif). Oleh karena itu bentuk ini di sebut sebagai distribusi yang selektif, karena harus diadakan seleksi terhadap penyalurnya.
c. Distribusi eksekutif
Merupakan bentuk penyalur yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya pada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu. Bentuk distribusi eksekutif ini pada umumnya berjalan efektif untuk menyalurkan barang-barang mewah.
4. Biaya Distribusi
Biaya merupakan motor yang berfungsi sebagai penggerak roda perusahaan dalam melaksakan aktivitasnya. Hampir semua proses yang terjadi dalam suatu perusahaan memerlukan suatu biaya, mulai dari kegiatan produksi
sampai pada proses pendistribusian produk. Olehnya itu sangat diperlukan suatu manajemen perusahaan yang handal sehingga diharapkan mampu mengelolah pembiayaan secara optimal, lebih efektif dan efesien selama kegiatan perusahaan berlangsung agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan yang disertai peningkatan volume penjualan. Yang secara otomatis berbanding lurus dengan peningkatan laba yang telah menjadi tujuan perusahaan.
Biaya merupakan suatu keharusan bagi perusahaan dalam usaha menciptakan barang dan jasa karena itu perusahaan berusaha untuk menghindari pemborosan-pemborosan. Besar kecilnya pemborosan tersebut dapat dijadikan ukuran terhadap tinggi rendahnya tingkat efisiensi.
Berdasarkan gambaran tersebut di atas dapat diketahui bahwa biaya adalah semua pengeluaran dari suatu aktivitas manusia yang berhubungan dengan penghasilan atau untuk memperoleh barang dan jasa. Para ahli banyak memberikan pengertian yang berbeda-beda tentang biaya, namun pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, dikutip oleh Prawirosentono (2000: 114) bahwa :
Biaya adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk pemindahan kekayaan, pengeluaran-pengeluaran modal saham, jasa-jasa yang diserahkan atau kewajiban-kewajiban yang ditimbulkan dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang diperoleh atau yang akan diperoleh.
Berdasarkan pendapat di atas, maka secara umum arti biaya tersebut adalah sesuatu pengeluaran atau pengorbanan sumber daya ekonomis dalam memperoleh barang atau jasa yang tidak dapat terhindarkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Selanjutnya menurut Kartadinata (2003: 18) mengatakan bahwa “Biaya adalah pengorbanan yang diukur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat”.
Berdasarkan yang dikemukakan sebelumnya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa biaya merupakan pengorbanan-pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang dipergunakan untuk memperoleh barang atau jasa atau untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya merupakan suatu pengorbanan yang mutlak diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, karena tanpa biaya maka tidak mungkin perusahaan dapat menjalankan usahanya.
Penggolongan Biaya Menurut Kartadinata (2003: 25) : biaya dapat digolongkan dengan berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.
Biaya dapat digolongkan menurut :
a. Penggolongan biaya menurut obyek pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluarannya adalah bahan bakar, maka disebut biaya bahan bakar.
b. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi umum.
c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya ini dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.
d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Biaya ini digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1) Biaya Tetap 2) Biaya Variabel 3) Biaya Semi Variabel
e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya.
Atas jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1) Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode/ satu tahun kalender.
2) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat lebih dari satu tahun kalender terjadinya pengeluaran tersebut.
5. Volume Penjualan
Tingkat volume penjualan yang merupakan tujuan dari pada konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh dengan menjual produk kepada konsumen. Dengan laba, perusahaan dapat memperkuat posisinya di dalam membina kelangsungan hidupnya, sehingga lebih leluasa menyediakan barang dan jasa yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar kepada konsumennya, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu dapat juga dikatakan bahwa laba yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat diukur dari seberapa besar intensitas kepuasan konsumennya. Untuk mencapai hal itu, perusahaan harus menyediakan serta menjual barang dan jasa yang paling sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan harga yang dapat dijangkau tetapi juga tidak merugikan produsen, artinya dengan harga yang layak sehingga masing-masing pihak mendapat manfaat.
Dengan demikian sasaran perusahaan dalam menjalankan tugas pokok serta mencapai tujuan sebagai unit usaha adalah meningkatkan volume penjualan. Hal ini merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan melalui proses penjualan yang juga merupakan bagian dari pemasaran. Dengan kata lain sasaran utama dari pemasaran adalah untuk memperoleh peningkatan volume penjualan dari waktu ke waktu dalam periode tertentu.
Menurut Poerwadarminta (2004:14 - 20) volume adalah "isi atau besarnya benda/ruang" selanjutnya penjualan menurut Swastha (2000:2) adalah sebagai
berikut: "ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh pihak penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang jasa yang ditawarkan".
Jadi dengan adanya penjualan maka tercipta suatu proses pertukaran barang dan jasa antara pembeli dan penjual itu sendiri, dan dari proses jual beli tersebut, maka segala biaya produksi akan dapat dipenuhi dan lebihnya merupakan keuntungan perusahaan.
Selanjutnya Winardi (2001:13) mendefinisikan sebagai berikut:
Penjualan adalah proses dimana seseorang penjual memastikan mengaktivitasi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dapat dicapai manfaat baik bagi penjual maupun bagi sang pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak.
Selanjutnya definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penjualan maka akan tercipta suatu proses pertukaran barang dan jasa antara pembeli dengan penjualan itu sendiri.
Jadi volume penjualan adalah besarnya atau banyaknya barang yang dijual kepada konsumen melalui proses jual beli yang diukur dalam suatu ukuran tertentu seperti : unit, ton, lembar, rupiah dan sebagainya. Untuk mengetahui besarnya penjualan ini biasanya dapat dilihat dari laporan laba/rugi setiap tahun dan membandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat dibuat kesimpulan apakah volume penjualan tersebut bertambah, berkurang, atau berfluktuasi.
6. Pengaruh antara biaya distribusi terhadap volume penjualan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2006): “Pengaruh Biaya Saluran Distribusi Terhadap Tingkat Volume Penjualan. Studi Kasus Pada PT Vishindo Tri Utama” mengemukakan bahwa PT Vishindo Tri Utama melakukan pendistribusian barang kepada pelanggan dan mencatat biaya transportasi sebagai biaya distribusi, pada tahun 2005 besarnya biaya distribusi sebesar Rp 84.063.500 selanjutnya untuk volume penjualan sebesar Rp 1,389,678,010. Berdasarkan hasil perhitungan Regresi dan korelasi diperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang positif, serta dapat diartikan bahwa apabila biaya distribusi naik maka tingkat volume penjualan akan naik dan terdapat hubungan yang kuat antara biaya distribusi dengan tingkat volume penjualan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Didin (2007): “Pengaruh biaya distribusi terhadap penjualan pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk” mengemukakan bahwa dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, distribusi, dan distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menganalisis pengaruh biaya distribusi terhadap penjualan tiap tahunnya pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. periode 1999-2006. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana data diperoleh melalui situs internet dan diolah menggunakan SPSS versi 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya distribusi sangat berpengaruh terhadap
penjualan, hal ini terlihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 0.844 untuk biaya distribusi.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut diperoleh bahwa perusahaan perlu memandang saluran distribusi sebagai bagian dari pelayanan kepada para pelanggan dengan melakukan distribusi yang tepat waktu, tujuan adalah kepuasan pelanggan sehingga pelanggan mau melakukan pembelian ulang. Perusahaan perlu mengevaluasi biaya saluran distribusi agar pengeluaran dana dapat lebih efisien.
B. Kerangka Pikir
Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha dewasa ini, khususnya yang bergerak di bidang penjualan barang harus memberikan informasi yang cepat dan tepat barang apa yang ditawarkan, serta bagaimana menarik konsumen untuk menggunakan produk perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pemasaran merupakan kegiatan pokok dalam usahanya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis tergantung pada keahlian dan kebijaksanaan mereka di bidang pemasaran produknya.
Dengan saluran distribusi yang diterapkan, maka hal tersebut akan dapat mempengaruhi volume penjualan, karena konsumen atau masyarakat lebih mudah memperoleh barang tersebut, sebab dijual disekitar mereka. Dengan kata lain, tinggi rendahnya volume penjualan produk salah satunya akan dipengaruhi oleh faktor biaya distribusi yang digunakan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut dibuat skema tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu:
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir PT. Makassar Raya Motor
C. Hipotesis
Hipotesis penelitian yang merupakan dugaan sementara terhadap keadaan obyek penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah "biaya distribusi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan Mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar”.
Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Volume Penjualan Distribusi
Analisis Data Regresi Linear Sederhana PT. Makassar Raya Motor Dealer Mobil Daihatsu
Biaya Distribusi
Penjualan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel
Variabel merupakan obyek penelitian yang memiliki variasi nilai. Adapun variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:
Biaya distribusi pemasaran sebagai variabel bebas (independent variable) yang diberi simbol (X) dan Volume Penjualan sebagai variabel terikat (dependent variable) yang diberi simbol (Y).
2. Desain Penelitian
Penyusunan desain penelitian dimaksudkan untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian. Selain itu diharapkan agar penelitian dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan. Dengan adanya desain penelitian, maka penelitian yang dilaksanakan, dalam hal ini adalah pengaruh penggunaan biaya distribusi terhadap volume penjualan, akan mempermudah untuk di cek kebenarannya sehingga hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan dari segi keilmuan.
Desain penelitian ini dibuat dengan menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti sekaligus mencerminkan rancangan analisis data yang akan digunakan. Berdasarkan uraian di atas, maka desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Skema Desain Penelitian B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang akan dikaji adalah inti pada penjelasan operasional. Hal itu dimaksudkan sebagai pedoman atau petunjuk mengenai apa yang harus ditentukan dan apa yang harus diamati dalam mengkaji variabel penelitian tersebut, atau dengan kata lain merupakan pensfesifikasian variabel-variabel yang menjadi instrumen yang akan diukur pada penelitian ini. Disamping itu juga dapat memberi kesamaan persepsi pada objek penelitian ini.
PT. Makassar Raya Motor
Teknik Pengumpulan Data : 1. Dokumentasi 2. Observasi Kajian Pustaka : 1. Biaya Distribusi 2. Volume Penjualan Analisis Data
Laporan Hasil Analisis Data
Penelitian Lapangan
Data Penjualan Populasi dan Sampel
angan
1. Biaya Distribusi, adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh PT. Makassar Raya Motor dalam memasarkan mobil Daihatsu. Jumlah biaya distribusi tersebut ditetapkan dalan satuan rupiah (Rp) pertahun selama lima tahun terakhir (2005-2009).
2. Volume Penjualan, adalah jumlah unit penjualan mobil Daihatsu yang dicapai perusahaan per tahun dalam lima tahun terakhir, terhitung dari tahun 2005 sampai 2009.
C. Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar, dengan populasi adalah data tentang biaya distribusi dan volume penjualan yang diambil dalam lima tahun terakhir (2005-2009).
Penelitian ini tidak melakukan penarikan sampel, karena data yang digunakan berupa data time series tentang biaya distribusi dan volume penjualan pada setiap tahun dalam lima tahun terakhir, yakni tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung mengenai aktivitas yang di lakukan pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar.
2. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, jenis distribusi, besarnya biaya distribusi dan volume penjualan yang diperoleh dalam lima tahun terakhir (2005-2009).
E. Teknik Analisis Data
Berdasarkan hipotesis dan permasalahan yang ada maka rancangan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel biaya distribusi terhadap volume penjualan pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar dengan mempergunakan persamaan regresi sederhana Sudjana, (2001:315) yaitu: Ŷ = a + bx Dimana : Ŷ = Volume Penjualan a = Nilai konstan b = Koefisien arah x = Biaya distribusi
Untuk menentukan nilai a dan b dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
n X b Y a
i
i
2 2
i i i i i i X X n Y X Y X n b2. Untuk keperluan analisis data dengan menggunakan analisis regresi sederhana, proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan Program SPSS. 15.
Hipotesis yang diperhatikan adalah:
Ho : B1= 0 melawan,
H1: B1≠ 0
Kriteria pengujian:
Tolak Ho atau terima H1, jika nilai Fhitunglebih besar dari nilai Ftabel Pada taraf
signifikansi 5%(α: 0,05) atau sebaliknya terima H0 dan tolak H1, jika nilai
Fhitunglebih kecil dari nilai Ftabel
3. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara biaya distribusi (x) dengan volume penjualan (y) maka digunakan rumus menurut Tiro dan Ilyas (2002:198) sebagai berikut:
2
2
2
2
i i i i i i i i xy y y n x x n y x y x n r Dimana: r = Koefisien korelasi n = Jumlah periodex = Jumlah biaya distribusi y = Volume penjualan
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut memiliki nilai yang besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:
Tabel 2. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi
No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat rendah 2 0,20 – 0,399 Rendah 3 0,40 – 0,599 Sedang 4 0,60 – 0,799 Kuat 5 0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber : Sugiono (2002:216)
4. Untuk menguji hipotesis signifikansi koefisien r, maka dilakukan dengan uji-t, yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003: 215) dengan rumus sebagai berikut:
Di mana: t = Nilai t hitung n = Jumlah sampel r = Koefisien korelasi 2 1 2 r n t
Keputusan pengujian sebagai interpretasi terhadap nilai thitung, hipotesis yang
dipelajari adalah : Ho: b = 0, melawan
H1: b ≠ 0
Kriteria pengujian, jika thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat
bebas n – 2,: Ho ditolak, H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari biaya distribusi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar.
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan menurut Tiro dan Ilyas (2002:204) sebagai berikut:
R square = r2
Keseluruhan pengelohan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS 15.0 (Statistical Product and Standart Solution).
32 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Makassar Raya Motor adalah suatu badan usaha yang bergerak sebagai dealer penjualan kendaraan dan perdagangan umum, khususnya produk mobil Daihatsu. Hal ini berdasarkan akta pendirian Perseroan Terbatas ”PT. Makassar Raya Motor”, nomor. 09 pada tanggal 28 April 1986, oleh akta notaris Hasan Zaini, SH. Kantor dan Pelayanan jasa pemeliharaan serta show room PT. Makassar Raya Motor berada di lokasi jalan Jenderal Ahmad Yani No. 15 di kota Makassar.
Berdasarkan dari keluarnya akta pendirian terhadap perusahaan, maka PT.. Makassar Raya Motor berhak untuk mendirikan atau menjalankan usaha sebagai dealer penjualan kendaraan khususnya mobil merk Daihatsu. Adapun kekuatan hukum yang memperkuat keberadaan PT Makassar Raya Motor di kota Makassar adalah sebagai berikut:
a. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Departemen Perdagangan Makassar dengan Nomor pendaftaran 20231600459.
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen Perdagangan Makassar dengan Nomor SIUP 144/20-23/PB/IX/96.
c. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Daerah Kotamadya Makassar dengan Nomor : 9948/CV/Prek/89.
d. Tanda Daftar Rekanan (TDR) dari gubernur Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Nomor : 22/A/UP/PB-SJ/1998.
e. Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distribusi Indonesia (ARDIN) tahun 1999.
f. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) tahun 1999.
Adapun nama-nama pemilik pada perseroan ini dapat dilihat dalam uraian berikut ini:
Ir. Halim Kalla : Direktur Utama H.M. Natsir Kalla : Eksekutif Direktur Ir. Farida Kalla : Komisaris Utama Dra. Fatima Kalla : Komisaris
Kelima pengusaha tersebut telah sepakat mendirikan perusahaan atas dasar kerja sama. Selama berdirinya PT Makassar Raya Motor sebagai distributor penjualan mobil merk Daihatsu dan telah banyak membantu dalam distribusi perdagangan mobil merk Daihatsu ke cabang atau perwakilan di daerah yang lain.
Sebagai langkah awal keberadaan perusahaan tersebut adalah pelaksanaan kegiatan pelayanan, penjualan dan penyaluran mobil merk Daihatsu, serta suku cadang Daihatsu di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Sehubungan dengan kondisi perusahaan dan perkembangan masa mendatang, maka kegiatan operasional perusahaan dipandang perlu untuk melaksanakan perkembangan usaha melalui penyusunan kembali tata kerja dan struktur organsasi yang baik pada PT. Makassar Raya Motor, agar dapat diperoleh hasil yang optimal yang disesuaikan dengan kegiatan yang menunjang penjualan kendaraan. Dengan demikian setiap personil yang ada di perusahaan dapat mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Efektivitas kinerja perusahaan, hanya dapat terwujud dengan adanya pembagian tugas, tanggung jawab serta wewenang secara jelas dalam perusahaan. Pembagian ini diperoleh melalui strukturisasi organisasi yang baik dalam suatu perusahaan, sehingga kesimpangsiuran dalam melaksanakan pekerjaan, tanggung jawab serta wewenang masing-masing bagian dapat diatasi.
Struktur organisasi suatu perusahaan harus fleksibilitas sehingga bila ada perluasan atau pergeseran di dalam perusahaan tidak membawa pengaruh secara serius,. Melalui struktur organisasi yang baik, tugas-tugas digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan secara ekektif, terarah dan terawasi serta hasil-hasil yang terkendalikan.
Agar supaya semua personil dapat berfungsi dengan baik yang disesuaikan dengan bidangnya maka perlu adanya Job Description (pembagian tugas dan tanggung jawab) yang merupakan suatu pedoman dalam melaksanakan tugas dan
kegiatannya. Pemisahan fungsi-fungsi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya penyimpangan dalam perusahaan.
Adanya pemisahan fungsi-fungsi (bagian-bagian) di dalam perusahaan yang dilakukan secara tepat, akan menetapkan tanggung jawab di dalam bagian tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka secara lengkap tugas dan wewenang karyawan PT. Makassar Raya Motor dapat diperinci sebagai berikut:
a. Direktur Utama
Sebagai pimpinan dan penanggung jawab penuh atas keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Mengkoordinir berbagai kegiatan perusahaan kearah pencapaian tujuan perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah sebagai berikut:
1) Menentukan kebijakan-kebijakan yang berorientasi kepada peningkatan dan pengembangan perusahaan.
2) Memotivasi karyawan, memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan kerja. 3) Bertanggung jawab atas segala kegiatan perusahaan, baik yang bersifat ekstern
maupun intern.
b. Eksekutif Direktur
Merupakan bagian lini yang akan memberikan laporan dan pertanggung jawaban kepada Direktur Utama secara jelas mengenai kegiatan karyawan perusahaan, aktifitas penjualan dan bidang-bidang lainnya secara profesional. Adapun tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah sebagai berikut:
1) Membantu Direktur Utama dalam hal membuat program kerja perusahaan. 2) Membuat perencanaan yang prospektif dan inovatif.
3) Membantu Direktur Utama dalam kegiatan pengawasan dan audit.
4) Membantu perencanaan administrasi dan keuangan secara efektif dan efesien.
c. Sekretaris
Mewakili Direktur Utama serta membantu tugas-tugasnya. Adapun tugas dan fungsi sekretaris adalah sebagai berikut:
1) Mengatur dan mengagendakan kegiatan kerja Direktur Utama secara efektif. 2) Menjalankan kegiatan administrasi dan surat menyurat.
3) Mengagendakan arsip-arsip perusahaan secara teratur.
4) Bertanggung jawab kepada Direktur Utama atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya.
d. Departemen Keuangan dan Pembukuan
Departemen Keuangan dan Pembukuan mempunyai cakupan bidang tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu perencanaan keuangan seperti cash flow beserta penunjangnya, perencanaan penerimaan, pengeluaran dan lain-lain.
2) Menganalisa laporan keuangan dan alternatif pemecahan.
3) Mengatur keuangan agar perusahaan bisa tetap dalam posisi likuid dan profitabilitas.
4) Mengkoordinir kegiatan bagian keuangan agar bisa berfungsi dengan baik dalam menunjang kegiatan perusahaan.
Dalam menjalankan tugasnya, Departemen keuangan dibantu oleh dua bagian antara lain :
a) Bagian Keuangan
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, bagian keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:
(1) Mengatur cash flow perusahaan agar berfungsi efisien dan efektif. (2) Mengetahui keluar masuknya uang dalam perusahaan.
(3) Membuat laporan-laporan keuangan terutama yang menyangkut sumber dan penggunaan dana.
(4) Membuat daftar PDC dan daftar kewajiban lainnya. (5) Membuat daftar rencana penerimaan uang.
Bagian keuangan terdiri dari seksi antara lain: (a) Seksi Kas dan Bank
Adapun tugas dan tanggung jawab seksi kas dan Bank,yaitu:
1. Menerima dan mengeluarkan uang disertai kwitansi-kwitansi dengan pencatatan dan atas persetujuan Kepala Bagian.
2. Membuat laporan harian tentang posisi Kas dan Bank.
3. Melaporkan kepada Kepala Bagian tetang PDC yang telah disesuaikan dan belum dibayar serta cek-cek yang diterima dan jatuh temponya. (b) Seksi Administrasi Keuangan
Adapun tugas dan tanggung jawab seksi administrasi keuangan yaitu: 1. Dengan konfirmasi seksi Kas/Bank untuk membuat laporan tentang PDC. 2. Mengadakan pencatatan dan membuat giro atas pembayaran Via Bank. 3. Memeriksa semua kelengkapan bukti pembayaran dan penerimaan untuk
di teruskan ke Kepala Bagian guna disetujui.
4. Menganalisa laporan keuangan yang dibuat oleh pembukuan untuk diteruskan ke Kepala Keuangan.
b) Bagian Pembukuan
Bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Mengatur administrasi dan sistem pembukuan.
2) Memeriksa keuangan secara rutin dan berkala sesuai permintaan pimpinan atau kebutuhan perusahaan untuk diteruskan kepada departemen.
3) Mempelajari dan mengusulkan kebutuhan tenaga mekanik pada manajer pemasaran sesuai dengan urgensinya masing-masing.
4) Mempelajari dan membuat sistem dan prosedur efisiensi dan penggunaan tenaga kerja dan peralatan.
5) Menjelaskan setiap problem teknik kepada mekanik.
6) Mengadakan perencanaan dalam pengembangan dan penyempurnaan service. 7) Mempersiapkan dan mengusulkan distribusi pada manajer pemasaran.
8) Membuat laporan berkala tentang kegiatan service serta hal-hal yang diperlukan setiap bulannya.
(a) Seksi Analisis Keuangan
Adapun tugas dan tanggung jawab seksi analisis keuangan yaitu:
(1) Meminta laporan keuangan dari cabang dan wilayah pemasaran serta laporan yang dibuat oleh seksi pembukuan.
(2) Membuat analisa dari laporan tersebut kemudian dibuatkan alternatif. (3) Mengusulkan perbaikan-perbaikan yang perlu dalam pengelolaan
keuangan.
(b) Seksi Proses Data Keuangan
Adapun tugas dan tanggung jawab seksi Proses Data Keuangan yaitu: (1) Membukukan semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari.
(2) Memeriksa bukti dan mencocokkan semua penerimaan serta pengeluaran uang dari Bank.
(3) Membuat laporan keuangan secara rutin dan sesuai kebutuhan.
e. Departemen Kredit
Setiap penjualan kendaraan secara kredit langsung berhubungan dengan departemen kredit, dengan mekanisme pembeli yang ingin dan tidak sanggup membayar kontan atau tidak bisa memenuhi persyaratan Bank atau Lembaga Keuangan lainnya, maka kepada pembeli inilah yang harus dilayani oleh departemen kredit. Dalam menyelenggarakan fungsinya, departemen kredit berada dalam ruang lingkup tugas sebagai berikut:
2) Membuat piutang dapat tertagih tepat pada waktunya.
3) Mengusahakan memperoleh pendapatan dari penjualan mobil bekas.
Departemen kredit dalam menjalankan aktifitasnya dibantu oleh bagian analisis kredit, bagian analisis piutang dan bagian used car.
f. Departemen Pemasaran
Departemen pemasaran bertujuan mengupayakan penjualan produk secara maksimal untuk mencapai market share yang tinggi. Adapun tugas dan tanggung jawab departemen pemasaran adalah sebagai berikut:
1) Mengusahakan pencapaian penjualan sesuai target yang ditetapkan untuk setiap bagian.
2) Meminta persetujuan direktur apabila ada hal yang ada hubungannya dengan tugas manajer pemasaran yang menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. 3) Menandatangani kontrak penjualan mobil.
4) Menyusun rencana penjualan dan rencana struktur setiap minggu. Adapun bagian-bagian pendukung departemen pemasaran yaitu:
(a) Bagian Penjualan
Bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
(1) Memikirkan dan mempersiapkan segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
(2) Mengadakan negoisasi penjualan dengan pembeli. (3) Mencari pasar baru.
(b) Bagian sevice (BPP)
Bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
(1) Mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas kegiatan pada bagian service.
(2) Membuat analisa keuangan secara rutin dan berkala.
g. Departemen Administrasi dan Personalia
Dalam menjalankan fungsinya, departemen personalia berada dalam ruang lingkup tugas dan wewenang sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas segala tersedianya peralatan administrasi perkantoran pada saat dibutuhkan.
2) Pencatatan semua inventaris perusahaan.
3) Menganalisa kebutuhan tenaga kerja tiap bagian serta evaluasi kerja. 4) Menganalisa kebutuhan pendidikan tiap karyawan.
5) Membuat pencatatan pengembangan karier tiap karyawan.
6) Memberikan penjelasan mengenai kerja tiap departemen atau bagian seksi dan tiap karyawan.
Dalam menjalankan tugasnya, departemen administrasi dan personalia dibantu oleh dua bagian antara lain:
a) Bagian Administrasi Umum
Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1) Membuat pencatatan inventaris.
(2) Membuat permintaan kebutuhan rumah tangga kantor. (3) Mengatur tentang keamanan kantor perusahaan. Bagian ini dibantu oleh beberapa seksi antara lain:
(a) Seksi inventaris
Seksi ini memiliki tujuan yaitu:
1. Mengetahui semua inventaris kantor.
2. Memelihara keselamatan dan keutuhan inventaris kantor. 3. Membuat daftar dan laporan materi inventaris.
(b) Seksi Rumah Tangga
Seksi ini memiliki tujuan yaitu: 1. Mengatur kebersihan kantor.
2. Mengatur penggunaan inventaris kantor. (c) Seksi keamanan
Seksi ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menjaga kantor dari gangguan pihak lain.
2. Menjaga keamanan kendaraan tamu dan karyawan. b) Bagian personalia
Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1) Membuat perencanaan SDM yang di butuhkan perusahaan.
(2) Menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam posisi karyawan. (3) Membuat perencanaan karier dari setiap karyawan.
(5) Membuat penelitian evaluasi penelitian kerja tentang tugas dan tanggung jawab.
(6) Membuat dan memikirkan kesejahteraan karyawan.
Dalam menyelenggarakan tugas fungsinya, dibantu oleh seksi-seksi sebagai berikut :
(a) Seksi Administrasi Personali Seksi ini betugas untuk :
1. Membuat pencatatan tentang data-data karyawan.
2. Membuat laporan tentang lama gaji dan posisi tiap karyawan. (b) Seksi Kesejahteraan
Seksi ini betugas untuk :
1. Mengatur tentang pengobatan/perawatan bagi karyawan dan keluarganya
2. Mengatur tentang asuransi karyawan, baik asuransi kecelakaan maupun asuransi pensiunan.
B. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Perkembangan Biaya Distribusi.
Distribusi merupakan bagian yang penting dalam pemasaran produk dan jasa yang ditawarkan oleh pihak perusahaan kepada konsumen, maupun calon konsumen dan dipercaya oleh banyak kalangan bahwa distribusi tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pemasaran produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
PT. Makassar Raya Motor sebagai salah satu dealer mobil Daihatsu di kota Makassar dalam kegiatan distribusi menyadari bahwa distribusi yang dilakukan akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya yang tentunya secara langsung akan mempengaruhi besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dalam menentukan besarnya biaya distribusi harus betul-betul dipertimbangkan sehingga biaya distribusi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat efisien dan efektif dalam artian mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu terjadinya peningkatan volume penjualan.
Dengan mengacu pada data yang diperoleh dari PT. Makassar Raya Motor, maka dapat dilihat bahwa perusahaan selama ini telah cukup banyak mengalokasikan dana distribusi untuk kegiatan distribusi guna meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan data mengenai perkembangan biaya distribusi yang telah dikeluarkan oleh PT. Makassar Raya Motor selama kurun waktu 2005-2009 pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Perkembangan Biaya Distribusi Pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar Dalam Lima Tahun Terakhir (2005-2009).
Tahun Biaya Distribusi(RibuanRp) Rp (Ribuan)PerkembanganPersentase (%)
2005 22.852 576 2,52 2006 23.428 0 0 2007 23.428 1302 5,56 2008 24.730 263 1,14 2009 25.013
Sumber: PT. Makassar Raya Motor 2010. Data terolah
Pada tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa biaya distribusi pemasaran mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor selama lima tahun terakhir (2005-2009) secara kuantitas terus mengalami perkembangan yang disebabkan oleh karena permintaan akan mobil Daihatsu yang berbeda tiap tahunnya.
2. Perkembangan Volume Penjualan Mobil Daihatsu.
Setiap perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk memasarkan produk dan jasa mereka guna meningkatkan volume penjualan yang merupakan tujuan utama perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan akan senantiasa menganalisis perkembangan penjualan mereka, hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengetahui sejauh mana perusahan tersebut berhasil memasarkan produknya dan juga untuk menilai apakah penjualan mereka mengalami kenaikan atau justru mengalami penurunan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mencoba mengemukakan perkembangan volume penjualan mobil Daihatsu yang telah dicapai oleh PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar dengan mengacu pada data hasil volume penjualan yang diperoleh dari PT. Makassar Raya Motor selama kurun waktu 2005-2009.
Tabel 4. Perkembangan Volume Penjualan Mobil Daihatsu Pada PT. Makassar Raya Motor di Kota Makassar Dalam Lima Tahun Terakhir (2005-2009).
Tahun Volume Penjualan(Unit) Unit PerkembanganPersentase (%)
2005 2575 530 20.6 2006 3105 209 6.7 2007 3314 238 7.2 2008 3552 198 5.6 2009 3750
Sumber: PT. Makassar Raya Motor 2010. Data terolah
Pada tabel 4 di atas, dapat dilihat volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Makassar Raya Motor mengalami perubahan tiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya harga, selera konsumen, tingkat suku bunga dan yang paling utama adalah karena makin banyaknya pesaing dari merek-merek mobil lainnya seperti Suzuki, Mitshubishi, Honda, Toyota dan lain–lain yang juga banyak beredar dipasaran, khususnya daerah makassar dan sekitarnya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian.
Untuk melihat besarnya pengaruh antara biaya distribusi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu, maka dilakukan analisis regresi linear sederhana secara komputerisasi menggunakan program SPSS 15.0. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ biaya distribusi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT Makassar Raya Motor di Kota Makassar”.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka digunakan analisis regresi sederhana, yaitu persamaan matematika, dimana meramalkan nilai setiap variabel.
Adapun persamaa regresi yang dimaksud adalah :
Dimana,
Yˆ = Variabel terikat (volume penjualan) x = Variabel bebas (biaya distribusi) a = Konstanta
b = Koefisien regresi.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 15.0, didapatkan nilai koefisien regresi sehingga terbentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Yˆ = -7431,273 + 0,447X
Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa jika nilai biaya Distribusi bertambah satu satuan maka volume penjualan akan naik sebesar 0,447,
bx
a
sedangkan jika perusahaan tidak menaikkan biaya distribusi (biaya distribusi tetap) maka terjadi penurunan volume penjualan sebesar 7431,273.
Untuk mengetahui apakah model regresi tersebut sudah benar atau layak maka perlu dilakukan Uji-F atau pengujian hubungan linearitas antara variabel biaya distribusi penjualan dengan volume penjualan dilakukan menggunakan analisis variansi dalam regresi sederhana, pengujian dilakukan dengan menggunakan taraf signifikan 5%, dengan metode analisis yang digunakan adalah:
Ho : B1= 0 melawan
H1 : B1≠ 0
Kriteria pengujian
Tolak Ho atau terima H1, jika nilai Fhitunglebih besar dari nilai Ftabelpada taraf
signifikansi 5% (α: 0,05) atau sebaliknya terima H0 dan tolak H1, jika nilai Fhitung
lebih kecil dari nilai Ftabel
Tabel 5. ANNOVAb
Model SquaresSum of df SquareMean F Sig.
1 Regression 695050.7 1 695050.688 16.487 .027(a)
Residual 126476.1 3 42158.704
Total 821526.8 4
a Predictors: (Constant), Biaya.Distribusi b Dependent Variable: Volu.Penjualan
Berdasarkan pada hasil perhitungan yang dikemukakan sebelumnya diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,487 sedangkan angka probabilitas (sig) sebesar 0,027 lebih