KEBIJAKAN SHALAHUDDIN AL-AYYUBI DI MESIR
PADA MASA DINASTI AYYUBIYAH (1171-1193 M)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh
WAHIDATUL ISTIQOMAH C1012049
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
▸ Baca selengkapnya: apa teladan yang kamu tangkap dari kehidupan dan kepemimpinan para khalifah dinasti ayyubiyah
(2)(3)(4)(5)v MOTTO
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”
(Q.S. Muhammad (47) : 7)
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Apabila ia ditimpa kebaikan, ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan Shalat, yang tetap mengerjakan Shalatnya.”
(Al-Ma‟arij (70) : 19-22)
“Mulai hari ini Aku harus berubah menjadi lebih baik. Dan hari esok harus menjadi lebih baik lagi.”
vi PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
 Bapak dan Ibu tercinta
 Bu‟e (nenek) tercinta
 Adek tersayang, Asna Azizatu Rohmah
 Seluruh keluarga besar yang senantiasa memberi semangat dan doa kepada penulis
 Keluarga besar Sastra Arab UNS
 Keluarga besar SMA MTA SKA
 Sahabat-sahabat penulis
 Teman seperjuangan Sastra Arab 2012
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir pada Masa Dinasti Ayyubiyah (1171-1193 M).
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan pengarahan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Penulis dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag., selaku Ketua Program Studi Sastra
Arab Fakultas Ilmu Budaya dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan kesempatan dan dorongan agar penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Serta selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan membimbing penulis dengan segala kesabaran dan keikhlasannya.
3. Bapak-bapak dosen penguji yang telah merelakan waktunya serta memberikan ilmu dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
viii
5. Ibu Rita Hindrawati, S.S yang telah membantu dan melancarkan proses studi selama penulis belajar di Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UNS. 6. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, Perpustakaan Pusat Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Masjid Nurul Huda UNS, dan Perpustakaan Ganesa (cabang Sukoharjo), Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, dan Perpustakaan lainnya, atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk membaca dan meminjam buku-buku referensi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak, ibu, nenek, adik, lek Mut dan keluarga, serta sanak saudara yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi, dan do‟a kepada penulis. 8. Teman-teman Sastra Arab angkatan sakti 2012: Yoga,Yani, Mumu, Novi,
Ikah, Yeni, Wulan, Nurul, Lita, Lily, Aini, Aya, Falahusna, Nanda, Ghita, Uul, Nabila, Fatkhu, Nuri, Anjas, Indah, Octa, Nada, Ida, Ucum, Nisa, Sofi, Ninda, Mufid, Sukindar, Mahyudin, Fauzan, Muslih, Sigit, Rasyid, Falahudin, Dedy, Wisnu, Yoki, Egha, Dira, atas motivasi dan persahabatan selama ini. Terkhusus untuk Alm. Asma' semoga Allah SWT senantiasa merahmatimu.
9. Pasukan mainstream KTT 2012: Ikah, Yoga, Nuri, Ucum, Nada, Anjas, Lily, Indah, Ida, Dedy, Wisnu, Rasyid, Mufid, Sigit, atas motivasi, dorongan, dan kebersamaan dalam perkuliahan khususnya mainstream KTT.
10. Keluarga besar Kost Al-Khansa 2012 : Hanifah ND, Haniah, Sholikah, Liasandra, Nur Ifah, Siti Badriyah, Kusuma Ratih. Terima kasih telah memberi warna di kehidupan penulis, menjadi teman seperjuangan, teman
ix
segala hal, teman sekaligus sahabat dan keluarga. Dan mbak-mbak tetua : mbak Mega, mbak Zain, mbak Hani, mbak Thithin, mbak Halimah, yang tidak henti-hentinya memberi motivasi dan ilmunya kepada penulis. 11. Keluarga besar Asrama SMA MTA SKA : Umi Iput, Umi Rofi‟, Bunda
Nikmah, Bunda Ana, mbak Cikles, mbak Aisyah, mbak Rere, mbak Fatim, mbak Nurul, mbak Amini, mbak Eni, mbak Dwi, mbak Imah, mbak Ummu, mbak Yuliana, mbak Luthfianing, dek Adila, dek Tanti, dek Rizki, dek Muel, dek Ayu, dek Dina, dek Anggi, dek Ain, dek Anis, terima kasih atas semua semangat, dorongan, memotivasi yang diberikan kepada penulis tanpa lelah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Adek-adek Asrama SMA MTA SKA yang senantiasa memberi semangat, doa, dan mandampingi mengerjakan skripsi.
13. Keluarga KKN UNS 2016 : Annis, Ika, Alifah, Fatimah, Dinda, Anggi, Aziz, Suryo, Fiergant, terima kasih telah menjadi keluarga selama berada di daerah KKN, dan terima kasih atas ilmu, pengalaman, persahabatan, kekeluargaan yang diberikan.
14. Keluarga besar BM (KOMADIKSI SMART UNS), terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan, serta wadah untuk menambah pengalaman, wawasan, dan pengembangan organisasi pada penulis. 15. Sahabat-sahabat SMA: Dian Puruhita, Idha Putri, Nurul Hidayah
(Sukoharjo), Nurul Hidayah (Blora), Anita Dewi, yang selalu memberikan semangat dan doanya.
x
16. Keluarga besar Sastra Arab UNS angkatan 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015.
17. Seluruh pihak yang tidak memungkinkan untuk penulis sebutkan satu per satu, untuk segala bantuan dan dukungan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Jazakumullah khairan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Sehubungan dengan hal itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sastra Arab khususnya dan pembaca lain pada umumnya.
Surakarta, 21 November 2016
xi
PEDOMAN TRANSLI TERASI ARAB-LATIN
Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987. Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.
Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.
Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang dilambangkan dengan (
لا
) adalah sebagai berikut:A. Penulisan Konsonan No Huruf
Arab
Nama Kaidah Keputusan Bersama Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Perubahan
1
ا
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan2
ب
Bā’ B Bxii 4
ز
Tsā’ S Ts 5ض
Jīm J J 6غ
Chā’ H Cha 7خ
Khā’ Kh Kh 8د
Dāl D D 9ر
Dzāl Z Dz 10س
Rā’ R R 11ص
Zai Z Z 12ط
Sīn S S 13ش
Syīn Sy Sy 14ص
Shād S Sh 15ض
Dhād D Dh 16ط
Thā’ T Th 17ظ
Dzā’ Z Zh 18ع
‘Ain „ „ 19ؽ
Ghain G Gh 20ف
Fā’ F F 21ق
Qāf Q Q 22ك
Kāf K K 23ل
Lām L L 24و
Mīm M Mxiii
25
ٌ
Nūn N N26
و
Wau W W27
ِ
Hā’ H H28
ء
Hamzah ' „ jika di tengah dandi akhir
29
ي
Yā’ Y YB. Penulisan Vokal
1. Penulisan vokal tunggal
No Tanda Nama Huruf Latin Nama
1
ﹷ
Fatchah A A2
ﹻ
Kasrah I I3
ﹹ
Dhammah U UContoh:
َةَرَك
: katabaَةِس
َح
: chasibaَةِرُك
: kutiba 3. Penulisan vokal rangkapNo Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama
1
ِىَـ
Fatchah/yā’ Ai a dan i 2ِىَـ
Fatchah/wau Au a dan uContoh:
xiv 4. Penulisan Mad (Tanda Panjang)
No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama
1
اـَــ َىـ
Fatchah/alif atau yā Ā a bergaris atas 2ِىِـ
Kasrah/ yā Ī i bergaris atas 3ِىُـ
Dhammah/wau Ū u bergaris atasContoh:
َلاَق
: Qālaَمٍِِق
: Qīlaىَيَس
: Ramāُلِىُقٌَ
: Yaqūlu C. Penulisan Ta’ul-Marbuthah1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya tā’ul-marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka tā’ul-marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
2) Perubahannya adalah: Tā’ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya transliterasinya dengan t, sedangkan tā’ul-marbūthah sukun/mati transliterasinya dengan h, contoh:
ُجَسَّىًَُُْنا ُحٌَُِِذًَْنا
: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul-Munawwarahxv D. Syaddah
Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (ﹽ) transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah:
اََُّتَس
: Rabbanāُغِوُّشنا
: Ar-Rūchٌجَذّ ٍَس
: Sayyidah E. Penanda Ma’rifah (لا
)1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:
ُمُظَّشنا
: Ar-Rajuluّ ٍَّسنا
ُجَذ
: As-Sayyidatuُىَهَقنا
: Al-Qalamuxvi 2) Perubahannya adalah sebagai berikut:
a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:
ُذٌِِذَعْنا ُىَهَقنا
: Al-Qalamul-Jadīduجَسَّىًَُُْنا ُحٌَُِِذًَْنا
: Al-Madīnatul-Munawwarahb) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda ma‟rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:
ُمُظَّشنا
: Ar-Rajuluُجَذّ ٍَّسنا
: As-Sayyidatu F. Penulisan KataSetiap kata baik ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah.Untuk kata-kata yang dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wadan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:
ٌَّ إَو
َللها
َىُهَن
ُشٍَِخ
ٍٍَِِق صاَّشنا
: Wa innāl-Lāha lahuwa khairur-rāziqīnاِىُفِوَأَف
َمٍَِكْنا
ٌَاَضًٍِِْناَو
: Fa auful-kaila wal-mīzānىِس ت
ِللها
ًٍَِحَّشنا
ىٍِِحَّشنا
: Bismil-Lāhir-Rachmānir-Rachīmاََّ إ
ِللهِ
اََّ إَو
ٍَِِّن إ
xvii G. Huruf Kapital
Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:
ٌلِىُسَس اَّن إ ٌذًََّحُي اَيَو
: Wa mā Muchammadun Illā rasūlunًٍٍََِِناــَؼْنا ّ بَس ِللهُذًَِلحا
: Al-Chamdu lil-Lāhi rabbil-‘ālamīnٌُآِشُقْنا ٍِِِّف َل ضَُِأ يِزَّنا ٌَاَضَيَس ُشِهَش
: Syahru Ramadhānal-ladzī unzila fīhil-Qur’ānxviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... xi
DAFTAR ISI ... xviii
ABSTRAK ... xx
ABSTRACT ... xxi
صخهي
... xxiiBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 7 E. Batasan Masalah ... 7 F. Tinjauan Pustaka ... 8 G. Landasan Teori ... 9
H. Data dan Sumber Data ... 17
I. Metode Penelitian ... 19
J. Sistematika Penulisan ... 20
BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Dinasti Fathimiyah hingga Munculnya Dinasti Ayyubiyah ... 22
xix
C. Kekuasaan Pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir 1. Kondisi Mesir Sebelum Dipimpin oleh Shalahuddin
Al-Ayyubi ... 30
2. Kekuasaan Pemerintahan Shalahuddin ... 33
D. Kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi 1. Bidang Administrasi ... 44
2. Bidang Arsitektur (Pembangunan) ... 45
3. Bidang Ekonomi ... 50
4. Bidang Ideologi Keagamaan ... 59
5. Bidang Militer ... 77
6. Bidang Pendidikan ... 105
7. Bidang Sosial ... 115
E. Dampak Kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir Pasca Wafat 1. Dampak Positif ... 130
2. Dampak Negatif ... 133
BAB III PENUTUP A. Simpulan ... 135
B. Saran ... 136
DAFTAR PUSTAKA ... ... 138
xx ABSTRAK
Wahidatul Istiqomah. C1012049. Kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir pada Masa Dinasti Ayyubiyah (1171-1193 M). Skripsi: Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini membahas tentang: (1) Bagaimana kondisi Mesir pada masa Dinasti Ayyubiyah (1171-1193 M); (2) Bagaimana kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah (1171-1193 M). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode sejarah. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan kondisi Mesir pada masa Dinasti Ayyubiyah (1171-1193 M); (2) Menjelaskan kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir pada masa Dinasti Ayyubiyah (1171-1193 M).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: pertama, munculnya Dinasti Ayyubiyah ditandai dengan Shalahuddin menggantikan kedudukan khalifah terakhir Dinasti Fathimiyah, Al-„Adhid setelah wafat. Kedua, biografi Shalahuddin. Shalahuddin lahir dari keluarga Kurdhi; ia tumbuh di kalangan kerajaan; ia belajar ilmu peperangan, memanah, berkuda dari pamannya, Syirkuh; ia belajar ilmu politik dari melihat paman dan ayahnya semasa ia masih kecil. Ketiga, kekuasaan pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir, dari kondisi Mesir sebelum dipimpin oleh Shalahuddin hingga hampir seluruh daerah Islam di Mesir berada di bawah kekuasaannya. Keempat, kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi, di antaranya yaitu dalam bidang administrasi, bidang arsitektur (pembangunan), bidang ekonomi, bidang ideologi keagamaan, bidang militer, bidang pendidikan, bidang sosial. Kelima, dampak kebijakan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir pasca wafat yang masih dilanjutkan oleh para penerusnya, seperti halnya pembangunan madrasah-madrasah, bidang ekonomi perdagangan, bidang ideologi agama, dan bidang-bidang lainnya.
Kata Kunci: Kekuasaan Pemerintahan, Kebijakan Politik, Ideologi Keagamaan Sunni.
xxi
ABSTRACT
Wahidatul Istiqomah. C1012049. Salahuddin Al-Ayubi Policy in Egypt during the Ayyubid Dynasty (1171-1193 AD). Thesis: Arabic Literature Faculty of Culture sciences Sebelas Maret University
This study discusses: (1) How is situation in Egypt during the Ayyubid dynasty (1171-1193 AD), (2) how policy of Salahuddin Al-Ayubi in Egypt during the Ayyubid dynasty (1171-1193 AD). The methods used in this study this are qualitative and historical method. The purpose of this study are (1) Describe the situation in Egypt during the Ayyubid dynasty (1171-1193 AD), (2) Describe the policy of Salahuddin Al-Ayubi in Egypt during the Ayyubid dynasty (1171-1193 AD).
Based on the results of the research, can be concluded some of the following: first, the emergence of Ayyubid dynasty marked by Shalahuddin sent Al Adid as the last caliph of Fathimiyah dynasty. Second, Shalahuddin biography. Saladin was born from a Kurdhis family; he grew among the kingdoms; he studied the science of warfare, archery, riding from his uncle, Syirkuh; he studied political science by seeing his uncle and his father during his childhood. Thirdly, the power of Shalahuddin Al-Ayyubi government in Egypt, from the condition before he lead until almost all regions of Islam in Egypt was under his control. Fourth, policy of Salahuddin Al-Ayubi, which are in administration, architecture (construction), economy, field of religious ideology, military, education, and social fields. Fifth, the impact of policy after the death of Salahuddin Al-Ayubi which was continued by his successors, as well as the construction of madrassas, economics trade, field of religious ideology, and other fields.
xxii