• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil Umum Perusahaan

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat Pemeliharaan Listrik atau biasa dikenal dengan PLN PUSHARLIS bergerak di bidang design dan reverse engineering peralatan ketenagalistrikan. Manufacture dan repair peralatan ketenagalistrikan merupakan perwujudan nyata PLN PUSHARLIS dalam mendukung keandalan peralatan ketenagalistrikan yang dimiliki PT PLN (Persero).

Ketenagalistrikan di Bandung sudah ada sejak zaman hindia belanda, dimana pada tahun 1920 pertama kali didirikan perusahaan umum listrik Bandung dan sekitarnya yang bernama Gemeensschappelijk Electrish Bedrif Bandoeng en

Omstreken (GEBEO). Dengan modal dari pemerintah dan swasta, GEBEO awalnya

bertugas untuk mengelola pelayanan penyaluran listrik untuk masyarakat.

Pada tahun 1950 lahirlah Perusahaan Negara untuk Pembangkit Tenaga Listrik (PENUPETEL) Bengkel Dayeuhkolot. Awalnya, instansi ini hanya menangani teknis mekanikal untuk kendaraan operasional PLN sektor priangan dan gudang yang berfungsi sebagai tempat penyediaan komponen kendaraan, namun karena kinerja yang baik mereka melakukan perluasan penawaran jasa kepada unit-unit pembangkit di seluruh Indonesia, diantaranya pembuatan runner yang digunakan di PLTA Lamajan, pembuatan pembangkit untuk PLTA Plengan 4, pembuatan trash rack untuk PLTA Ubrug Sukabumi.

Pada tanggal 12 Februari 1983, Bengkel Dayeuhkolot merubah nama menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat, unit Bengkel Dayeuhkolot dimana lingkup pekerjaannya bukan hanya mengerjakan pembuatan dan perbaikan komponen mesin tetapi bertambah dengan rekondisi travo tegangan dengan kapasitas 150-500kv dan travo distribusi dengan kapasitas 20kV.

(2)

2 Pada pertengahan tahun 1994 status PLN berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga nama Bengkel Dayeuhkolot menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Bengkel Mesin Dayeuhkolot (BMDK). Melihat kinerja BMDK yang terus berkembang, maka PT. PLN (Persero) membuat unit khusus yang mengelola beberapa bengkel dalam satu unit bisnis yakni PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Jasa Perbengkelan (PLN UBJP). Memperhatikan perkembangan yang baik, maka direksi PLN mempersiapkan PLN UBJP untuk menjadi anak perusahaan PT. PLN (Persero). Untuk mempersiapkan itu, maka dikeluarkanlah surat keputusan mengenai perubahan nama organisasi dari PT. PLN (Persero) UBJP menjadi PT. PLN (Persero) Jasa & Produksi. Tahun 2011 berubah nama lagi menjadi PT. PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan Unit Workshop II atau disingkat PT PLN (Persero) PUSHARLIS UWS II dan sekarang berubah nama menjadi PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III atau disingkat menjadi PT PLN (Persero) PUSHARLIS UP2W III.

1.1.2 Logo Perusahaan

Logo merupakan lambang atau sketsa yang menggambarkan identitas suatu perusahaan agar lebih mudah diingat. Berikut terlampir logo perusahaan PT PLN (Persero) :

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

Sumber: website PT. PLN (Persero)

Dari gambar 1.1 diatas logo PT. PLN ini terdiri dari gambar petir, gelombang, dan persegi panjang vertical. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan makna dari logo perusahaan :

(3)

3 a. Bidang persegi panjang vertical

Bidang ini menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lainnya, yang melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Warna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap individu yang berkarya di perusahaan ini.

b. Petir atau kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu, petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.

c. Tiga gelombang

Memiliki arti gaya rambat energy listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yakni pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu, biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Ketika mendirikan suatu perusahaan, para pendiri biasanya akan merencanakan tujuan maupun cita-cita yang ingin dicapai baik jangka panjang maupun pendek. Tujuan maupun cita-cita ini haruslah dibentuk dalam sebuah tulisan sehingga seluruh pihak mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan atau biasa disebut visi perusahaan.

(4)

4 Visi dari PT. PLN Pusat Pemeliharaan Listrik adalah “Menjadi Pusat Keunggulan dalam Kemandirian Teknologi Bidang Enjiniring Terapan Ketenagalistrikan yang memberikan Nilai Tambah Optimal, Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”

1. Pusat keunggulan

Pusharlis menjadi yang terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam Bidang desain, manufaktur, fokus dalam usaha mengoptimalkan potensi insani, serta mampu meningkatkan kualitas input, proses, dan output produk dan jasa pelayanan secara berkesinambungan

2. Kemandirian Teknologi Bidang Enjinering Terapan ketenagalistrikan

Pusharlis mampu mengelola dan Menguasai teknologi penerapan manajemen, desain, keterampilan teknis, dan proses manufaktur.

3. Nilai Tambah Optimal

Pusharlis mampu menghasilkan suatu produk sehingga nilai ekonomi dan daya gunanya meningkat lebih tinggi dari sebelumnya, serta aktivitas yang ditimbulkan akan memberikan dampak positif terhadap PLN Group.

4. Terpercaya

Pusharlis mampu memegang teguh etika bisnis, konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan, serta menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan.

5. Potensi Insani

Pusharlis mampu mengembangkan insan yang kompeten, professional dan berpengalaman , serta memenuhi standar etika dan kualitas.

b. Misi

Misi merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan sehingga visi yang direncakan dapat terwujud. Misi dari PT. PLN Pusat Pemeliharaan Listrik diantaranya ialah :

1. Memberikan nilai tambah yang optimal kepada PLN Group, dengan menjalankan aktivitas yang terkait, untuk memastikan keberlangsungan usaha, optimasi efisiensi biaya, kapabilitas unggul dalam industri, peningkatan kontribusi laba, dan atau pengembangan usaha baru.

2. Melakukan sistem pengendalian kualitas pada pekerjaan repair, reverse engineering dan manufaktur peralatan ketenagalistrikan dalam rangka

(5)

5 mendukung kinerja PLN untuk menjamin ketersediaan pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien.

3. Berperan untuk memenuhi kebutuhan emergency repair dan pengembangan hasil karya inovasi yang mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.

1.1.4 Produk Perusahaan

PT. PLN (Persero) Pusat Pemeliharan Ketenagalistrikan Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung memproduksi beberapa komponen yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) serta cabang-cabang lainnya yang terdiri dari:

a. Membuat lemari bagi b. Rekondisi trafo

c. Membuat tiang listrik besi d. Membuat Matrys Segel e. Rak TR

f. UGB

g. PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) h. Kegiatan konstruksi lainnya

(6)

6

1.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan susunan posisi yang ada dalam perusahaan dan memiliki hubungan antar posisi sehingga memudahkan kegiatan pekerjaan satu dengan lainnya. Dengan dibuatnya struktur organisasi, maka kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Berikut adalah struktur organisasi PT. PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung:

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III

(7)

7 Latar Belakang Penelitian

Dalam menghadapi era globalisasi yang begitu cepat, setiap perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi ketidakpastian yang datang baik dari internal maupun eksternal perusahaan. Disini setiap perusahaan dituntut untuk mampu mengelola sumber daya yang dapat mendukung operasional perusahaan terutama sumber daya manusianya. Kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dengan baik akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi tuntutan dari pelanggan yang pada akhirnya organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sinambela (2016:9) mengungkapkan bahwa sumber daya manusia merupakan asset utama yang sangat berharga sehingga perlu dikelola dengan baik agar organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui dua fungsi manajemen sumber daya manusia yakni fungsi manajemen mulai dari perencanaan hingga pengawasan dan fungsi operasional mulai dari analisis pekerjaan hingga pelepasan pekerjaan. Dengan melaksanakan kegiatan manajemen sumber daya manusia, maka akan tercipta peningkatan pada efektivitas organisasi, dengan kata lain produktivitas organisasi akan meningkat (Simamora dalam Sunyoto, 2015:8).

Pada dasarnya, produktivitas organisasi dapat tercapai jika setiap karyawan dapat produktif dalam bekerja. Produktivitas merupakan kemampuan dalam memproduksi suatu barang dan jasa dengan memanfaatkan berbagai sumber daya atau faktor produksi yang ada sehingga dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas kerja yang dihasilkan oleh perusahaan (Hartatik dalam Akbar, 2015). Simamora dalam Ulinnuha (2016) mengungkapkan bahwa produktivitas merupakan kemampuan dalam mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia sehingga memperoleh hasil yang optimal.

PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung merupakan BUMN yang bergerak di bidang design dan reverse engineering peralatan ketenagalistrikan dalam mendukung keandalan peralatan ketenagalistrikan yang dimiliki oleh PT PLN (Persero). Agar mampu memberikan kontribusi yang maksimal terhadap perusahaan induk maupun perusahaan cabang lainnya, maka organisasi perlu bekerja seefektif dan seefisien mungkin.

(8)

8 Simamora dalam Islami (2019) mengungkapkan bahwa produktivitas dapat diukur melalui kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu. Kuantitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang diberikan oleh karyawan dengan standar yang dibuat oleh perusahaan. Sedangkan kualitas kerja adalah standar hasil yang berhubungan dengan mutu atau kualitas dari produk yang dihasilkan. Ketepatan waktu merupakan tingkat dimana aktivitas pekerjaan mampu selesai sebelum waktu yang ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat produktivitas yang dicapai, berikut disajikan tabel mengenai detail pekerjaan karyawan PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung yang meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, serta ketepatan waktu:

(9)

9 TABEL 1.1

DETAIL PEKERJAAN KARYAWAN PT PLN PUSAT PEMELIHARAAN LISTRIK UNIT PELAKSANA PRODUKSI DAN WORKSHOP III TAHUN 2017

Detail Pekerjaan Karyawan Tahun 2017

No Pekerjaan Status Kualitas

1 Pembuatan Tang Segel DJTY Tepat waktu Baik

2 Pembuatan Matrys Segel Disbali Tepat waktu Baik

3 Pembuatan satu unit ID Fan PLTU Bukit Asam PLN KITSBS Tepat waktu Baik

4 Divor JBT – Revitalisasi Grinding Table Adipala Tepat waktu Baik

5 Pembuatan 1 set Grinding Table PLTU Labuan Tepat waktu Baik

6 Pembuatan 9 set Pyrite Gate Valve PLTU Pelabuhan Ratu Tepat waktu Baik

7 Pembuatan Matrys Segel DKI Jaya dan Tangerang Tepat waktu Baik

8 Pembuatan Matrys Segel PT PLN KALSETENG Tepat waktu Baik

9 Jasa investigasi dan perbaikan Variabel Speed Fluiding Coupling PLTU Teluk Sirih Tepat waktu Baik

10 Reverse Engineering Ash Extractor Tepat waktu Baik

11 Rekondisi dan Rebabbit Bearing Turbin dan Generator PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik

12 Pembuatan Matrys Segel PLN Dislampung Tepat waktu Baik

13 Pembuatan Matrys Segel PLN Disbali Tepat waktu Baik

14 Pembuatan Matrys Segel PLN Disbanten Tepat waktu Baik

15 Pekerjaan modifikasi Tap Changer dan Rekondisi Trago 20kV Dis Jawa Barat Tepat waktu Baik

16 Pembuatan Matrys dan Tang Segel Wil. Sumatera Utara Tepat waktu Baik

17 Revitalisasi Grinding Table PLTU Adipala Tepat waktu Baik

18 Shaft Assembly CWP PLTU Suralaya Tepat waktu Baik

(10)

10

(sambungan)

19 Pembuatan Matrys Segel Distribusi Jawa Barat Area Cirebon Tepat waktu Baik

20 Pembuatan Matrys Segel Distribusi Jawa Barat Area Garut Tepat waktu Baik

21 Pembuatan Matrys Segel Distribusi Jawa Tengah & DIY Tepat waktu Baik

22 Pembuatan Matrys Segel PLN (Persero) Wil. Kalimatan Barat Tepat waktu Baik

23 Pembuatan Matrys Segel PLN (Persero) Area Bandung Tepat waktu Baik

24 Pembuatan Matrys Segel PLN (Persero) Dis Jawa Barat Tepat waktu Baik

25 Pemesanan Matrys Segel Dis Lampung Tepat waktu Baik

26 Pemesanan Matrys Segel Dis Banten Tepat waktu Baik

27 Pemesanan Matrys Segel Gunung Putri DJB Tepat waktu Baik

28 Divor JBB – CCCWP PLTU Suralaya Tepat waktu Baik

29 Divor JBT – Revitalisasi Blade FD Fan PLTU Rembang Tepat waktu Baik

30 Divor JBT – Revitalisasi Blade PAF Adipala Tepat waktu Baik

31 Divor JBT – Revitalisasi Gearbox Debris Filter Tepat waktu Baik

32 Annual Inspection PLTMH Tepat waktu Baik

33 Pembuatan Bolt and Nut PLTG Batanghari KITSBS Tepat waktu Baik

34 Penugasan DED PLTMH Soru 2X50 kW Tepat waktu Baik

35 Perbaikan PLTS Tuapejat dan Simalepet Tepat waktu Baik

36 Pembuatan CNC Router Machine for Automatic Packing Cutter Tepat waktu Baik

37 Pemesanan Matrys Segel Wil. Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu Tepat waktu Baik

38 Pemesanan Matrys Segel timah 1610 buah Dis Jawa Timur Tepat waktu Baik

39 DIVOR JBB – Fuel Oil Nozzle Assembly – Main Oil Gun Burner PLTU Suralaya Tepat waktu Baik

40 Coal Nozzle Buerner PLTU Labuan Tepat waktu Baik

41 Matrys Segel Dis Jawa Barat Tepat waktu Baik

42 Main Oil Gun Nozzle Burner PLTU Labuan Tepat waktu Baik

(11)

11

(sambungan)

44 Pembuatan KUDU KUAT Pusat Penelitian dan Pengembangan Tepat waktu Baik

45 Pembuatan Segel timah Sumatera Tepat waktu Baik

Sumber: Data Internal Perusahaan

Tabel 1.1 yang disajikan merupakan data mengenai Detail Pekerjaan Karyawan yakni pembuatan peralatan ketenagalistrikan baik untuk PT PLN cabang lain maupun PLTU. Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari seluruh peralatan ketenagalistrikan yang dibuat, tidak ada satupun produk yang pengerjaannya melebihi waktu yang ditetapkan. Selain itu, karyawan selalu memperhatikan kualitas/mutu produk yang dibuat sehingga seluruh produk yang dibuat dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik.

TABEL 1.2

DETAIL PEKERJAAN KARYAWAN PT PLN PUSAT PEMELIHARAAN LISTRIK UNIT PELAKSANA PRODUKSI DAN WORKSHOP III TAHUN 2018

Detail Pekerjaan Karyawan Tahun 2018

No Pekerjaan Status Kualitas

1 Pembuatan Matrys Segel area Garut Tepat waktu Baik

2 Pembuatan Matrys Segel Disbali Tepat waktu Baik

3 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Bandung Tepat waktu Baik

4 Pembuatan Matrys Segel Area Cirebon Tidak tepat waktu Baik

5 Pembuatan 9 unit Pyrate Gate Valve PLTU Pelabuhan Ratu Tepat waktu Baik

(12)

12

(sambungan)

6 Pembuatan Matrys Segel dan Tang Segel DJB Tepat waktu Baik

7 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Cianjur Tepat waktu Baik

8 Pembuatan Matrys Segel wilayah Kalimantan Barat Tepat waktu Baik

16 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Gunung Putri Tepat waktu Baik

17 Pembuata Matrys Segel DJB Area Purwakarta Tepat waktu Baik

18 Pembuatan prototype Papua tahap I Tepat waktu Baik

19 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Tasikmalaya Tepat waktu Baik

20 Pembuata Matrys Segel, Tang Segel dan Kawat Segel PT BPI Tepat waktu Baik

21 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Karawang Tepat waktu Baik

22 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Majalaya Tepat waktu Baik

23 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Sukabumi Tepat waktu Baik

24 Pembuatan Matrys Segel DJB Area Depok Tepat waktu Baik

25 Pekerjaan modifikasi 28 unit Tap Changer & rekondisi Transformator 20kV Tepat waktu Baik 26 Penugasan jasa investigasi & perbaikan Variable Speed Coupling 1A PLTU Teluk Sirih Tepat waktu Baik 27 Penugasan Jasa Rekondisi dan Rebabit Turbin dan Generator PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik

28 Pembuatan 25Bh Tang Segel DJB Area Tasikmalaya Tepat waktu Baik

29 Pembuatan 1 set Grinding Table PLTU ADIPALA Tidak tepat waktu Baik

30 Penugasan Fabrikasi Cross Fire Tube PLTGU Keramasan Tepat waktu Baik

31 Penugasan rekondisi 2 set Included Draft Fan PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik

32 Pembuatan karya inovasi V-Post Tepat waktu Baik

33 Pengadaan 329 Bh Matrys Segel, 16 bh Tang Segel, 72 kg Timah Segel dan 24 Roll Kawat Segel PT IP

Tepat waktu Baik

(13)

13

(sambungan)

35 Fabrikasi 1 set Bonnet PCV Shootblwer PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik

36 Pembuatan 15 set Gland Seal Stream Turbin PLTU Air Anyir Tepat waktu Baik

37 Pekerjaan pengepakan dan pengiriman 1 unit Picohyro kapasitas 5kW Tepat waktu Baik 38 Penugasan 40bh Radial Seal, 80 bh Seal SAH Support, dan 60 Bh Errosion Shield Tepat waktu Baik 39 Penugasan Pembuatan Impeller dan Casing Impeller Pompa CRF PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik 40 Penugasan pembuatan prototype inovasi Sihemat BBM 2LK002B30 PLTD Merawang Tepat waktu Baik

41 Pembuatan prototype inovasi CNC Rooter Machine Tepat waktu Baik

42 Pembuatan 82 pasang Matrys Segel PT. PLN (Persero) UID Lampung Tepat waktu Baik 43 Pembuatan 255Bh Matrys Segel dan 27 Bh Tang Segel PT PLN (Persero) UIW KSKT Tepat waktu Baik 44 Pembuatan 251 Bh Matrys Segel dan 5 Bh Tang Segel PT PLN (Persero) UID Bali Tepat waktu Baik

45 Penugasan pembuatan 4 unit produk OMC Tepat waktu Baik

Sumber: Data Internal Perusahaan

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa dari 45 tugas yang diberikan, dua diantaranya melebihi batas waktu yang ditentukan yakni pada pembuatan Matrys Segel area Cirebon dan Grinding Table PLTU Adipala. Sementara itu, seluruh produk yang dibuat tetap memiliki kualitas yang baik.

(14)

14 TABEL 1.3

DETAIL PEKERJAAN KARYAWAN PT PLN PUSAT PEMELIHARAAN LISTRIK UNIT PELAKSANA PRODUKSI DAN WORKSHOP III TAHUN 2019

Detail Pekerjaan Karyawan Tahun 2019

No Pekerjaan Status Kualitas

1 Pembuatan Komponen Boiler dan Coal Handling PLTU Asam-Asam Unit 2 dan 3 Tepat waktu Baik

2 Pembuatan 180 Bh Matrys UID Banten Tepat waktu Baik

3 Pembuatan 724 bh Matrys Segel UID Jawa Barat Tepat waktu Baik

4 Pembuatan Matrys Segel set PT Rajamandala Electric Power Tepat waktu Baik

5 Pembuatan Matrys Segel Laboratorium Kalibrasi PT PLN (Persero) PUSERTIF Tepat waktu Baik 6 Penugasan Investigasi dan Perbaikan Variable Speed Coupling PLTU Teluk Sirih Tepat waktu Baik 7 Pembuatan Tambahan Matrys dan Tang Segel Sumatera Utara tahun 2019 Tepat waktu Baik

8 Penugasan Pembuatan 10bh Cross Fire tube PLTG Tepat waktu Baik

9 Penugasan Pembuatan Prototype Inovasi Smart Monitoring Bearing and Automatic Greaser Tepat waktu Baik

10 Pembuatan 3 unit Produk OMC PT PLN (Persero) UIW NTB Tepat waktu Baik

11 Penugasan sementara Pembuatan 1 unit prototype Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 200w Tepat waktu Baik

12 Pembuatan Matrys Segel dan Tang Segel UIP 2B Tepat waktu Baik

13 Penugasan Pembuatan 2 Set Worm Gear Secondary Filter Tepat waktu Baik

14 Pembuatan 2 unit Produk OMC PT PLN (Persero) UIW Sumatera Barat Tepat waktu Baik

15 Penugasan Pembuatan 1 set Reinforced Pump Tidak tepat waktu Baik

16 Penugasan Pembuatan 8 set Nozzle Oil Gun PLTU Labuan Tepat waktu Baik

17 Penugasan sementara tahap 2 Pembuatan 3 unit OMC UIW NTB Tepat waktu Baik

(15)

15

(sambungan)

18 Pembuatan Panel Kontrol PLTM Kolondom Tepat waktu Baik

19 Penugasan 40 bh Radial Seal SAH, 80 bh Radial Seal SAH Support & 60 bh Errosion Shield PLTU Asam Asam

Tepat waktu Baik

20 Pembuatan Errosion Shield dan Ring Tube PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik

21 Penugasan Sementara Pembuatan Sharft Vertikal, Seal Air Box dan Sal Deflector PLTU Bukit Asam

Tepat waktu Baik

22 Pembuatan 10 unit produk OMC PT PLN (Persero) UID Bali Tepat waktu Baik

23 Pembuatan Matrys Segel UP3 Cikarang dan UP3 Indramayu Tepat waktu Baik

24 Penugasan Jasa Rebabbit Turbin Generator nomor 3&4 dan thrust Pad PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik 25 Penugasan Pembuatan 150 Bh Chain Coal Feeder dan 2 Bh Sprocket PLTU Bukit Asam Tepat waktu Baik 26 Penugasan pembuatan baru komponen Boiler Unit 1,3&4 PLTU Asam Asam Tepat waktu Baik 27 Pembuatan Matrys Segel & Tang Segel UID Jawa Tengah & Yogyakarta Tepat waktu Baik

28 Pembuatan 24 Bh Pyrate Gate PLTU Pelabuhan Ratu Tepat waktu Baik

29 Pembuatan 12 Bh Pyrate Box PLTU Pelabuhan Ratu Tepat waktu Baik

30 Penugasan pembuatan prototype karya inovasi Multi Function Clamp Tepat waktu Baik

31 Penugasan pembuatan 1584 bh Matrys Segel UID Jawa Timur Tepat waktu Baik

32 Penugasan tetap pembuatan 21 unit Produk PMCB Type 4.0 UID Lampung Tepat waktu Baik

33 Pembuatan 4 set Sand Casting Static Blade IDF PLTU Lontar Tepat waktu Baik

34 Pembuatan 40 unit OMC PT. PLN (Persero) UID Jawa Timur Tepat waktu Baik

35 Penugasan prototype PHBTR Tepat waktu Baik

36 Pembuatan sementara 7 unit PMCB type 4.0 PT PLN (Persero) UIW BABEL Tepat waktu Baik

(16)

16

(sambungan)

37 Penugasan Pembuatan 60 bh Errosion Seal SAH PLTU Asam-Asam Tepat waktu Baik

38 Penugasan Pembuatan 60 bh Errosion Shield PLTU Asam asam unit 4 Tepat waktu Baik 39 Penugasan Pembuatan 60 bh Errosion Shield PLTU Asam asam unit 3 Tepat waktu Baik

40 Pembuatan Matrys PT Star Energy Geothermal Tepat waktu Baik

41 Pembuatan Errosion Shield PLTU Lontar Tepat waktu Baik

42 Penugasan sementara 12 unit PMCB Type 4.0 PT PLN UIW Sumatera Tepat waktu Baik

43 Penugasan sementara Fabrikasi Load Shaft PLTG Talang Duku Tepat waktu Baik

44 Penugasan repair Part Komponen PLTG Talang Duku Tepat waktu Baik

45 Penugasan pembuatan 1 set Gearbox Coal Feeder PLTU Indramayu Tepat waktu Baik

46 Pembuatan 1 set Gearbox Coal Feeder Scrapper PLTU Indramayu Tepat waktu Baik

47 Penugasan repair part pompa HP BFP ST 2.0 PLTGU OT PJB Gresik Tepat waktu Baik

48 Pekerjaan RE pembuatan Upper-Lower Bushing PLTA Bakaru Tepat waktu Baik

49 Pembuatan sementara 5 unit PMCB type 4.9 PT PLN (Persero) UIW KALTIMRA Tepat waktu Baik

50 Penugasan jasa Rebabbit Bearing PLTA Maninjau Tepat waktu Baik

51 Penugasan sementara pembuata 34 buah Blade FDF PLTU Pacitan Tepat waktu Baik

52 Pembuatan 2 set Sand Casting Static Blade IDF PLTU Lontar Tepat waktu Baik

53 Penugasan pembuatan prototype sepeda motor listrik Tepat waktu Baik

54 Pembuatan Matrys Segel tahun 2020 PT PLN UIW Sumatera Utara Tepat waktu Baik

55 Pembuatan 6 unit PMCB type 4.0 UIW NTV Tepat waktu Baik

(17)

17

(sambungan)

57 Pembuatan 3 unit PMCB type 2.0 UIW Aceh Tepat waktu Baik

58 Pembuatan 18 unit PMCB type 3.0/4.0 PT PLN UIW Riau dan Kepulauan Riau Tepat waktu Baik

59 Penugasan Fabrikasi BFP Shaft PLTGU Keramasan Tepat waktu Baik

60 Pembuatan 5 unit PMCB type 1.0 dan 5 unit type 4.0 PT PLN (Persero) UIW NTT Tidak tepat waktu Baik Sumber: Data Internal Perusahaan

Pada Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa dari 60 pekerjaan dalam membuat peralatan ketenagalistrikan, dua diantaranya diselesaikan melebihi waktu yang ditetapkan yakni pada pembuatan Reinforced Pump dan PMCB untuk UIW NTT. Namun, semua produk tetap mengikuti standar kualitas yang ditetapkan perusahaan sehingga tidak ada produk yang memiliki kualitas buruk.

(18)

18 Dari tabel 1.1, 1,2, dan 1.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 pekerjaan yang diberikan karyawan sebanyak 45 tugas dimana tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2018, dari 45 pekerjaan yang diberikan dua diantaranya diselesaikan melebihi waktu yang seharusnya. Kemudian di tahun 2019, dari 60 pekerjaan yang diberikan dua diantaranya juga melebihi batas waktu. Dari penjelasan diatas, maka dapat dihitung persentase seberapa tepat waktu tugas dapat diselesaikan. Berikut data persentase waktu penyelesaian tugas:

TABEL 1.4

PERSENTASE PENYELESAIAN PEKERJAAN Tahun Ketepatan waktu penyelesaian tugas

Target Realisasi

2017 100% 100%

2018 100% 95,5%

2019 100% 96,7%

Sumber: Data Internal Perusahaan

Persentase penyelesaian tugas yang tepat waktu dapat dihitung dengan menggunakan rumus !"#$% '$(# !)*%)+)%$,-$( !).$! /$-!"!"#$% '$(# 0,1)1$(-$( " 100%. Sehingga diperoleh besaran persentase tahun 2017 yakni 100%, 2018 sebesar 95.5% dan 96,7% di tahun 2019. Dilihat dari besaran persentase yang dihasilkan, terjadi penurunan sebesar 4.5% di tahun 2018 dan di tahun 2019 persentase ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan mengalami kenaikan sebesar 1%. Untuk itu, perusaahaan perlu memberikan perhatian lebih kepada karyawannya sehingga pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Dari tabel 1.1, 1.2, dan 1.3 juga dapat diketahui seberapa baik kualitas produk atau pekerjaan yang diberikan. Mulai dari tahun 2017 hingga 2018 tidak ada satupun pekerjaan yang memiliki kualitas yang rendah. Artinya, pekerjaan maupun produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Produk dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila sesuai dengan standar yang berlaku diperusahaan yakni kesempurnaan bentuk. Ketika produk yang dibuat sudah sesuai dengan standar bentuk

(19)

19 yang dibuat perusahaan maka dapat dikatakan produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Untuk itu, perusahaan perlu membantu karyawan agar mempertahankan kualitas kerja yang diberikan sehingga dapat mendorong pencapaian produktivitas organisasi.

Detail pekerjaan karyawan yang berada pada tabel 1.1, 1.2, dan 1.3 menunjukkan bahwa pekerjaan yang diberikan adalah detail produk yang dihasilkan untuk menunjang peralatan PLN distribusi di daerah lain ataupun PLTU daerah lain. Dari data tersebutlah dapat diketahui berapa banyak jumlah produk yang dihasilkan yang kemudian akan didapat seberapa besar persentase produktivitas yang dicapai. Berikut disajikan dalam tabel:

TABEL 1.5

PERSENTASE PRODUKTIVITAS Tahun Jumlah produk Jumlah

Karyawan Produktivitas yang Dicapai Target Produktivitas 2017 1664 22 75.5% 100% 2018 1364 20 68.2% 100% 2019 3280 23 142.6% 100%

Sumber: Data Internal Perusahaan

Dari Tabel 1.5 Dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun produk yang dihasilkan mengalami penurunan dan kenaikan. Tahun 2017 produk yang dapat dihasilkan sebanyak 1664 dengan karyawan yang dibawahi oleh manajer produksi sebanyak 22 orang, maka didapat persentase produktivitas sebesar 75.5%. Kemudian di tahun 2018, 20 orang karyawan yang dibawahi manajer produksi dapat menghasilkan 1364 produk, maka persentase produktivitas yang dicapai sebesar 68.2%. Sedangkan di tahun 2019, 23 karyawan yang dibawahi oleh manajer produksi dapat menghasilkan 3280 produk, maka persentase produktivitasnya ini mengalami kenaikan yakni 142.6%. Berdasarkan target persentase produktivitas yang ditetapkan perusahaan, hanya pada tahun 2019 perusahaan dapat mencapai tingkat produktivitas yang diinginkan, sementara di tahun 2017 dan 2018 perusahaan belum mencapai target produktivitas. Sehingga perusahaan perlu meningkatkan aspek produktivitas agar kedepannya diharapkan perusahaan mampu mencapai produktivitas yang ditetapkan.

(20)

20 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas pegawai adalah disiplin (Ravianto dalam Sutrisno, 2017:102). Disiplin kerja merupakan kemauan pegawai untuk menaati peraturan yang berlaku di sekitarnya baik peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis. Karyawan yang menerapkan disiplin dalam bekerja maka akan membantu tercapainya tujuan organisasi, begitupun sebaliknya jika karyawan tidak disiplin dalam bekerja maka pencapaian tujuan organisasi akan terhambat (Singodimedjo dalam Sutrisno, 2017:86). Perusahaan perlu memperhatikan disiplin kerja seseorang, jika karyawan tidak disiplin maka akan menggangu kelancaran kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Dharma dalam Okana (2017) dimensi dari disiplin terdiri dari kehadiran karyawan setiap hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal, ketaatan karyawan terhadap peraturan, serta tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugas. Dalam hal ini, PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III menerapkan berbagai macam peraturan yang mengatur disiplin kerja seperti kehadiran pegawai yang harus tepat waktu ketika masuk maupun pulang kerja, tata cara berpakaian yang harus menggunakan pakaian hitam putih di hari senin hingga rabu, menggunakan batik dihari kamis, dan menggunakan pakaian olahraga dihari jumat, menggunakan perlengkapan yang safety saat memasuki ruangan khusus, dan lain-lain. Namun saat penulis melakukan observasi di lingkungan perusahaan, disiplin kerja lebih didominasi oleh tingkat kehadiran pegawai. Hal ini juga diungkapkan oleh bagian administrasi dan umum jika tingkat kehadiran dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas seseorang. Karena itu, penulis memilih dua dimensi menurut Dharma dalam Okana (2017) yang sesuai dengan keadaan perusahaan yakni kehadiran karyawan setiap hari dan ketepatan jam kerja. Karyawan yang hadir setiap hari dinyatakan dengan kehadiran di perusahaan sebelum jam kerja dan biasanya digunakan saran kartu kehadiran pada mesin absensi. Sedangkan ketepatan jam kerja ialah kewajiban karyawan untuk mengikuti aturan jam kerja, tidak melakukan pelanggaran jam istirahat dan jadwal kerja lain, keterlambatan masuk kerja, serta wajib mengikuti aturan jam kerja per hari.

Untuk mengetahui bagaimana tingkat kehadiran pegawai di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung, berikut disajikan dalam tabel:

(21)

21 TABEL 1.6

REKAPITULASI DAFTAR HADIR KARYAWAN DI TAHUN 2017 Rekapitulasi Daftar Hadir Karyawan 2017

Bulan Jumlah karyawan Jumlah karyawan terlambat masuk Persentase tepat waktu masuk kerja Jumlah karyawan pulang lebih awal Persentase tepat waktu pulang kerja Januari 24 1 95,83% 5 79,16% Februari 24 5 79.16% - 100% Maret 24 5 79,16% 3 87,5% April 24 2 91,66% 2 91,66% Mei 24 2 91,66% 2 91,66% Juni 24 7 70,83% - 100% Juli 24 3 87,5% 3 87,5% Agustus 24 4 83,3% 3 87,5% September 24 2 91,66% - 100% Oktober 24 1 95,83% - 100% November 22 1 95,45% - 100% Desember 22 - 100% - 100%

Sumber: Data Internal Perusahaan

TABEL 1.7

REKAPITULASI DAFTAR HADIR KARYAWAN DI TAHUN 2018 Rekapitulasi Daftar Hadir Karyawan 2018

Bulan Jumlah karyawan Jumlah karyawan terlambat masuk Persentase tepat waktu masuk kerja Jumlah karyawan pulang lebih awal Persentase tepat waktu pulang kerja Januari 23 3 86,95% - 100% Februari 23 6 73,91% 5 78,26% Maret 23 10 56,52% - 100% April 23 7 69,56% - 100% Mei 23 6 73,91% - 100% Juni 21 1 95,23% - 100% Juli 21 4 80,95% - 100% Agustus 21 1 95,23% - 100% September 21 4 80,95% - 100% Oktober 21 7 66,66% 1 95,23% November 20 11 45% - 100% Desember 20 2 90% - 100%

(22)

22 TABEL 1.8

REKAPITULASI DAFTAR HADIR KARYAWAN DI TAHUN 2019 Rekapitulasi Daftar Hadir Karyawan 2019

Bulan Jumlah karyawan Jumlah karyawan terlambat masuk Persentase tepat waktu masuk kerja Jumlah karyawan pulang lebih awal Persentase tepat waktu pulang kerja Januari 20 8 60% - 100% Februari 20 10 50% 1 95% Maret 20 7 65% - 100% April 20 5 75% - 100% Mei 20 7 65% - 100% Juni 20 7 65% 4 80% Juli 20 10 50% - 100% Agustus 23 5 78,2% - 100% September 23 8 65,2% 2 91,3% Oktober 23 1 95,65% - 100% November 23 3 86,95% - 100% Desember 23 7 69,56% 1 95,65%

Sumber: Data Internal Perusahaan

Dari tabel 1.6, 1.7, dan 1.8 dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 persentase rata-rata pegawai hadir di kantor dengan tepat waktu adalah 88,5%, sedangkan di 2018 persentase rata-rata pegawai masuk tepat waktu adalah 76,23%, kemudian tahun 2019 persentase rata-rata pegawai yang masuk kerja tepat waktu sebesar 68,8%. Artinya pegawai yang masuk kerja tepat waktu mengalami penurunan. Maka dari itu, perusahaan perlu mendorong karyawan agar tetap hadir di kantor dengan tepat waktu sehingga pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan cepat.

Selain disiplin kerja, faktor lainnya yang mempengaruhi produktivitas adalah pelatihan (Simanjuntak dalam Sutrisno, 2017:103). Sumardjo dan Priansa (2018:117) mengungkapkan bahwa pelatihan merupakan upaya terencana yang sistematis yang dilakukan agar terjadi peningkatan pada keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dimiliki seseorang.

Pelatihan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh organisasi secara kontinu guna memperbaiki serta meningkatkan pengetahuan dan skill yang dimiliki seseorang sehingga pegawai mampu melaksanakan tugas kerjanya dengan lebih baik lagi. Dengan mengikuti pelatihan, diharapkan karyawan yang menjadi peserta dapat

(23)

23 menerapkan ilmu yang diberikan pada pekerjaannya sehingga karyawan akan dapat bekerja dengan lebih baik lagi. Ketika karyawan memiliki kemampuan yang mendukung pekerjaannya maka idealnya mereka akan bekerja dengan produktif, sehingga akan mendorong pencapaian produktivitas yang ditargetkan.

Hal ini juga yang dilakukan oleh PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III, dimana perusahaan ini mengadakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dalam menunjang pekerjaannya. Untuk mengetahui kebutuhan karyawan terlebih dahulu dilakukan training need analysis kemudian penyelenggara dapat memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan. Jenis materi yang diberikan adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan barang dan jasa b. Ahli K3 umum

c. Pemadam kebakaran tingkat D d. Welding inspector

e. NDT (Non Destructive Testing) f. Operator K3 Forklift kelas II

g. Menggambar CAD 3D (drawing, drafting, design) h. PUMP : Operating, Maintenance & Troubleshooting i. Vibrasi Level II

j. Las GTAW k. Las SMAW l. Membubut dasar

Setelah diketahui materi apa yang sesuai dengan kebutuhan, kemudian diselenggarakanlah pelatihan. Berdasarkan data yang penulis dapat, terdapat grafik jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pada tahun 2018 dan 2019 yakni sebagai berikut:

(24)

24

Gambar 1.3 Jumlah Peserta Pelatihan

Sumber: Hasil Pengolahan Data Internal

Berdasarkan gambar 1.3, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah peserta dari tahun 2018 dan 2019. Pada tahun 2018, ditunjukkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan terdiri dari 20 orang. Sedangkan pada tahun 2019, peserta yang mengikuti pelatihan berkurang tiga orang menjadi 17 orang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan pelatihan agar dapat mendorong kemampuan karyawan yang pada akhirnya akan mendorong tingkat produktivitas yang akan dicapai.

Dari penjelasan yang sudah dipaparkan diatas, produktivitas dapat tercapai apabila karyawan memperhatikan tingkat disiplin kerja dan pelatihan. Sutrisno (2016:97) mengungkapkan bahwa karyawan yang tidak mengabaikan disiplin kerja maka dipastikan akan membantu pencapaian produktivitas kerja. Selain itu diselenggarakannya pendidikan pelatihan pun merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian produktivitas. Pernyataan ini didukung oleh pendapat dari Sunyoto (2015:146) yang menjelaskan bahwa pelatihan yang diselenggarakan dapat meningkatkan produktivitas sehingga organisasi akan mencapai kinerja yang lebih baik. Peshave dan Gujarathi dalam Fitrianti (2019) mengungkapkan bahwa “produktivitas menjadi suatu ukuran untuk menilai kinerja seorang karyawan dalam mencapai tujuan organisasi”. Maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas dapat mempengaruhi kinerja organisasi.. Karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih

15 16 17 18 19 20 21 2018 2019

Data Pelatihan Karyawan PT. PLN

PUSHARLIS

(25)

25 dalam mengenai bagaimana tingkat disiplin kerja yang dimiliki pegawai dan bagaimana pelatihan dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan Dalam

Meningkatkan Produktivitas Di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung.”

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, pembahasan masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana tingkat disiplin kerja dan pelatihan di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung?

b. Bagaimana produktivitas di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung?

c. Bagaimana pengaruh disiplin kerja dalam meningkatkan produktivitas di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung? d. Bagaimana pengaruh pelatihan dalam meningkatkan produktivitas di PT PLN

Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung? e. Bagaimana pengaruh disiplin kerja dan pelatihan dalam meningkatkan

produktivitas di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja dan pelatihan di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung

b. Untuk mengetahui produktivitas di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung

c. Untuk mengetahui disiplin kerja dalam meningkatkan produktivitas di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung d. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dalam meningkatkan produktivitas di PT

PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung

(26)

26 e. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan pelatihan dalam meningkatkan produktivitas di PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung

Kegunaan Penelitian

1.5.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengetahuan dan memberikan informasi tambahan secara detail tentang disiplin kerja dan pelatihan serta dampaknya pada produktivitas.

1.5.2 Aspek Praktis

Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat dijadikan sebagai salah satu masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan disiplin kerja serta mengembangkan pelatihan agar produktivitas dapat tercapai.

Waktu dan Periode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih PT PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III Bandung sebagai objek penelitian. Periode penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2019 hingga Februari 2020.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi proposal skripsi ini, maka berikut sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian. Di dalam bab ini juga akan diuraikan beberapa pembahasan mengenai penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian serta ruang lingkup penelitian.

(27)

27 BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi, pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas serta teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil dan pembahasan mengenai penelitian yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dapat di implementasikan oleh objek penelitian.

Gambar

Gambar 1.1 Logo Perusahaan  Sumber: website PT. PLN (Persero)
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. PLN Pusat Pemeliharaan Listrik Unit Pelaksana Produksi dan Workshop III  Sumber: Dokumen Perusahaan
Tabel 1.1 yang disajikan merupakan data mengenai Detail Pekerjaan Karyawan yakni pembuatan peralatan ketenagalistrikan baik untuk PT PLN  cabang lain maupun PLTU

Referensi

Dokumen terkait

Balita dari ibu dengan pola asuh pemberian makan yang rendah cenderung 6 kali lebih ting- gi menyebabkan kejadian stunting pada balita dibandingkan ibu dengan pola asuh pemberian

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa setelah diberikan latihan ROM maka dapat meningkatkan kekuatan otot pada kelompok intervensi yaitu rata-rata kekuatan

Penggunaan sprayer elektrik memiliki nilai aplikasi pada lahan pertanian yang cukup tinggi, hal tersebut dapat dilihat dengan efisiensinya yang cukup besar

1) Dari segi kinerja (Performance), Nutrition Shake Mix Herbalife memberikan kepusan pada hasil yang di dapat oleh konsumen. 2) Keistimewaan produk (Features), dari Nurition

Melalui survey pendahuluan yang penulis lakukan, pameran dan roadshow sebagai alat personal selling yang digunakan Universitas Telkom mampu berperan terhadap proses minat

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mencari tahu apakah terdapat hubungan antara electronic word of mouth terhadap minat berkunjung di

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas pelayanan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan, karena setiap aktivitas atau tindakan pelayanan

Disiplin kerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak