BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan fungsi Pelayanan SKPD
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelaihan ( BKPP )merupakan bagian integral dari proses pelayanan pengelolaan administrasi kepegawaian kabupaten KutaiTimur.
Sebagai lembaga yang melaksanakan proses bisnis (business process) kepegawaian secara berkesinambungan (sustainable), Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur menghadapi berbagai kendala/hambatan. Hambatan/kendala tersebut akan memberikan dampak restriksi dalam perwujudan visi dan misi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab.
Kutai Timur, maupun visi dan misi Kabupaten Kutai Timur secara umum. Persoalan, kendala maupun hambatan-hambatan mendasar yang dihadapi oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab.Kutai Timur dapat dijadikan sebagai landasan dalam mengidentifikasi permasalahan. Adapun permasalahan mendasar yang dihadapi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan fungsi BKPP Kabupaten Kutai Timur
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat ini
Standar Digunakyang
an
Faktor yang
Mempengaruhi Permasalah an Pelayanan
SKPD Internal
(Kewenan gan SKPD)
Eksternal (Diluar Kewenanga
n SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah
Tenaga Terbatasnya
Kompetensi
Penempatan
pejabat Kinerja menjadi
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat ini
Standar yang Digunak
an
Faktor yang
Mempengaruhi Permasalah Pelayananan
SKPD Internal
(Kewenan gan SKPD)
Eksternal (Diluar Kewenanga
n SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pengelola Administr asi
Kepegawa ian
SDM struktural
yang tidak sesuai dengan kompetensi dan
keahliannya.
belum optimal
Ada atau tidaknya dokumen perencana an SKPD;
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD
RKA SKPD
Ada Ada Ada Ada
Ada Ada Ada Ada
Kurangny a tenaga Perencana
Kurangny a Sarana dan Prasarana Pendukun g
Belum optimal hubungan antara RENSTRA, RENJA dan RKA
Jumlah dokumen mutasi
Ada Ada - Terbatasnya Kompeten si SDM
Adanya kebijakan dari luar terhadap kebijakan organisasi
Belum optimalnya sistem informasi pengelolaan administras i
kepegawaia n
Wilayah Cakupan Monitorin g di 18 Kec.
18 Kec. - - Tidak ada konsistens i
pelaksana an aturan
Belum didukung sistema regulasi di tingkat daerah (mis.
Kurangnya Juknis)
Belum optimalnya pelaksanaa n
monitoring pada semua kegiatan yang ada di semua kecamatan Data
informasi untuk pelaporan kinerja pemerinta h
Ada Ada Terbatasn
ya
Kompeten si SDM kepegawa ian
Kurangny a Sarana dan Prasarana Pendukun g
Manajeme n data sektoral yang lemah
Belum maksimalny a data-data yang
diperlukan dalam pelaporan kinerja pemerintah
Jumlah Ada Ada Kurangny Terbatasny Belum
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat ini
Standar yang Digunak
an
Faktor yang
Mempengaruhi Permasalah Pelayananan
SKPD Internal
(Kewenan gan SKPD)
Eksternal (Diluar Kewenanga
n SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pegawai yang Mengikuti Pelatihan Penjenjan gan
a Jumlah kesempat an
mengikuti Pelatihan
Terbatasn ya
anggaran SKPD
a
Pendidikan dan Pelatihan dari SKPD yang terkait
optimal pelayana n yang sesuai dengan Kompete nsi yang dimiliki Jumlah
Pegawai yang mengikuti pelatihan per tahun
Ada Ada Kurangny
a jumlah pelatihan yang dilaksana kan
Terbatasny a
Pendidikan dan Pelatihan dari SKPD yang terkait
Belum optimal pelayanan yang sesuai dengan Kompeten si yang dimiliki Jumlah
Pegawai yang mengikuti Diklat Prajabata n
Semua
CPNS Ada Kewenang
an
berpindah ke SKPD lain
- -
% struktur jabatan yang terisi pada tahun yang bersangku tan
100% 100% Kurangny
a
koordinasi
Adanya kebijakan dari luar terhadap kebijakan organisasi
Belum Optimal penempa tan jabatan yang sesuai dengan kompete nsi Pejabat
yang telah memenuhi persyarata n
pendidika n formal sesuai dengan bidang tugasnya
Ada Ada Belum
Optimal penemp atan jabatan yang sesuai dengan kompete nsi
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat ini
Standar yang Digunak
an
Faktor yang
Mempengaruhi Permasalah Pelayananan
SKPD Internal
(Kewenan gan SKPD)
Eksternal (Diluar Kewenanga
n SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
pejabat yang telah memenuhi persyarat an
pendidika n
pelatihan tinggi
Ada Ada Masih
banyak pejabat yang belum mengikut i Diklat Kepemim pinan
Terbatasn ya Jumlah Peserta Diklat Kepmimpi nan dari SKPD yang berwenan g
Belum Optimal penemp atan jabatan yang sesuai dengan kompete nsi Pejabat
yang telah memenuhi persyarata n
kepangkat an
Ada Ada
3.2. Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi dan Misi Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih adalah sebagai berikut :
Di dalam arah pembangunan Kutai Timur Jangka Panjang diarahkan kepada terwujudnya ekonomi daerah yang berdaya saing dan bertumpu pada pemanfaatan sumberdaya lokal menuju kemandirian
“TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN
KUTAI TIMUR MELALUI PEMBANGUNAN
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI”
“TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN
KUTAI TIMUR MELALUI PEMBANGUNAN
AGRIBISNIS DAN
AGROINDUSTRI”
daerah. Hal ini membawa pengertian bahwa sumberdaya local meliputi unsur manusia, alam, energi, luas wilayah dan lain sebagainya menjadi orientasi dalam pemberdayaannya untuk menuju kemandirian daerah.
Isu-isu strategis daerah merupakan gambaran tantangan berupa kerangka yang jauh lebih luas, sedangkan isu-isu strategis yang dihadapi oleh BKPP Kabupaten Kutai Timur merupakan isu-isu yang bersifat lebih spesifik yang terkait langsung pada unsur manusia-nya.
Dalam 5 (Lima) Misi Bupati Kutai Timur 2016-2021, memiliki relasi dengan kerangka perencanaan yang disusun oleh BKPP Kab.Kutai Timur.
Dari ke Lima misi tersebut, maka Misi Nomor 1 dan 5 merupakan misi yang terkait langsung dengan isu-isu strategis BKPP Kab. Kutai Timur.
Oleh sebab itu, perumusan rencana strategis diarahkan untuk mendukung misi tersebut yang diharapkan akan menjadi salah satu unsur dalam pencapaian Visi Kabupaten Kutai Timur.
Misi Kabupaten Kutai Timur 2016 – 2021
Visi, Misi dan Program Prioritas kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih, secara teknis diimplementasikan dan dilaksanakan pada program kegiatan yang dilakukan setiap SKPD. Sinergisitas gerak pembangunan yang dipimpin oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, harus diwujudkan oleh semua lini organisasi pemerintah daerah.
Penjabaran Misi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur 2016 – 2021 yang pertama dan kelima adalah :
Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kualitas SDM di Kabupaten Kutai Timur relatif masih berada pada papan bawah Kabupaten/Kota lainnya di kalimantan timur.
Indikasinya adalah nilai indeks pembangunan manusia berada pada urutan ke 8 dari 10 Kabupaten/Kota Kalimantan Timur, sikap mental masyarakat juga berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM. Artinya sikap mental masyarakat merupakan cerminan kepatutan kepada nilai norma spritual keagamaan menjadi pondasi bagi perubahan dan peningkatan kualitas SDM di kabupaten Kutai Timur.
Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang profesional, kredibel dan berorientasi pada pelayanan publik.
Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih dan pro rakyat sebagai pengimplementasikan prinsif-prinsif dasar good governance. Jika prinsif-prinsif dasar good governance dapat diimplementasikan dengan baik maka indikasinya minimal adalah meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan meningkatnya Pelayanan Publik.
Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat, peningkatan kinerja dan penegakkan hukum, dalam melakukan reformasi birokrasi dimulai dari penataan kewenangan,prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi dan integrasi organisasi serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasiuntuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, disamping itu pembenahan dan penataan manajemen kepegawaian juga perlu dilakukan serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu dan kinerja aparatur pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mengawal pencapaian tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Isu strategis bidang pemerintahan dari permasalahan kondisi dan hasil evaluasi atas capaian berbagai pelayanan kepada masyarakat dan kinerja sumberdaya manusia birokrasi dipemerintahan. Secara detail masalah dan berbagai isu strategis disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel. 3.2
Masalah dan Isu Strategis Bidang Pemerintahan BIDANG MASALAH/ISU STRATEGIS ISU FOKUS Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1. Belumoptimalnya tindak lanjut hasilevaluasi terhadap kinerja pemerintahdaerah;
2. Belumoptimalnya pelaksanaan ReformasiBirokrasidanGood Governance;
3. Belumoptimalnyapelaksanaan otonomi desa terkait implementasi UUNo 5 Thn 2014 tentang Desa;
4. Belumoptimalnya upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanansektor publik di Kab.
Kutai Timur.
Tata keloladan kinerja
Penyelenggara Pemerintahan daerah yang baik.
Dalam perannya SKPD diberikan kewenangan melaksanakan tugas dan fungsi secara spesifik. Berkenaan dengan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelaihan ( BKPP )di berikan tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kepegawaian daerah.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan Kepegawaian Daerah;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian daerah;
3. Pembinaan dan pelaksanaan kepegawaian daerah;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Berkaitan dengan visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih tugas yang diemban BKPP adalah mempersiapkan sumber daya pembangunan terutama sumber daya aparatur. Keterkaitan ini tersirat
dapat dilihat pada pemaknaan visi yang mengemukakan bahwa ”Semua gerak pembangunan daerah di berbagai bidang ditujukan dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis dan agroindustri”. Gerak pembangunan sangat identik dengan peran SDM dalam pembangunan karena pelaku pembangunan adalah SDM yang dimiliki Kabupaten Kutai Timur yang didalamnya termasuk sumber daya aparatur. Keberadaan sumber daya aparatur harus dikelola secara baik mengingat aparatur adalah pelaku utama dari pembangunan itu sendiri.
Berkenaan dengan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah harus didukung pencapaiannya oleh SKPD khususnya BKPP. Misi yang berhubungan dengan tugas dan fungsi BKPP mendukung ketercapaian misi yang ke 1 dan 5 yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang beriman & bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan berorientasi pada pelayanan public.
Optimalisasi pelaksanaan Tugas dan Fungsi oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), diwujudkan dalam gerak langkah pembangunan secara nyata dan beberapa hal perlu dilakukan perhatian, diantaranya :
Perlunya peningkatan kualitas aparatur sehingga operasionalisasi visi, misi dan program kepala daerah dapat terlaksana secara baik;
Perlunya peningkatan intensitas dan kualitas koordinasi lintas sektor berkenaan dengan pengelolaan aparatur;
Perlunya peningkatan kualitas pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan berkenaan dengan perencanaan, pengadaan, pembinaan dan pengembangan pegawai.
Oleh karena itu maka integrasi manajemen BKPP Kabupaten Kutai Timur adalah :
1. Mendorong BKPP untuk berubah dari peran administrator kepegawaian menjadi instansi perancang dan pengelola sumber daya manusia / human capital.
2. Mendorong BKPP menjadi center for human resource development
& learning, dimana diklat / pelatihan hanya sebagai salah satu saja strategi pengembangan SDM.
3. Mendorong pelaksanaan kebijakan seleksi dan promosi pejabat berbasis kompetensi.
4. Implementasi system merit (merit system) dalam manajemen SDM secara keseluruhan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelaihan ( BKPP )dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah yaitu :
Faktor Internal :
1. Belum optimalnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian yang diberikan kepada customer (pegawai dilingkungan Kabupaten Kutai Timur);
2. Masih rendah koordinasi antara bidang yang ada;
3. Belum adanya sistem pola karier yang jelas untuk dijadikan pedoman bagi pegawai melalui sistem karier berbasis kinerja;
4. Kurangnya perencanaan, evaluasi/ monitoring terhadap pelaksanaan pembinaan kepegawaian;
5. Belum optimalnya pemenuhan akan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai baik struktural, fungsional maupun teknis dengan keterbatasan anggaran;
6. Belum optimalnya pelaksanaan pembinaan pegawai dalam penerapan perundang-undangan dan peraturan kepegawaian;
7. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan kesejahteraan pegawai melalui sistem renumerasi yang adil,layak dan kompetitif;
8. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang sesuai standar;
9. Belum terpenuhinya proporsionalitas, kuantitas, kualitas, distribusi,dan komposisi SDM aparatur sesuai kebutuhan organisasi;
10. Belum terbangunnya Sistem Kepegawaian melalui penerapan Teknologi Informasi;
11. Orientasi pada Jabatan Struktural;
12. Belum dilakukannya analisis beban kerja pada setiap unit kerja sebagai bahan untuk analisis dan menentukan berapa kebutuhan pegawai tiap SKPD;
13. Belum memiliki SPM untuk kegiatan bidang kepegawaian;
14. Munculnya perbedaan data pegawai berkenaan dengan penggajian.
Faktor Eksternal :
1. Penempatan Pejabat Struktural yang tidak sesuai dengan kompetensi dan keahliannya;
2. Belum didukung sistem regulasi di tingkat daerah (misalnya Kurangnya Juknis);
3. Keterbatasan Anggaran;
4. Adanya kebijakan terbaru pada tiap tahun anggaran;
5. Koordinasi belum optimal;
6. Kebutuhan akan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah sebagai perwujudan good governance;
7. Kesiapan aparatur daerah dalam mengantisipasi proses demokratisasi agar mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi aspek transparansi, akuntabilitas dan kualitas prima dari kinerja organisasi public;
8. Tuntutan Masyarakat terhadap aparatur yang bebas dari KKN;
9. Perkembangan birokrasi yang menghendaki aparat semakin profesional;
10. Adanya ego sektoral/unit kerja dilingkungan pemerintah Kabupaten Kutai Timur;
11.Adanya tuntutan reformasi birokrasi yang menghendaki perbaikan kinerja pegawai dan profesionalisme pegawai.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Visi dan Misi Kemenpan RB adalah :
“Aparatur Negara yang Profesional, efektif, efesien dan akuntabel dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi menuju Kepemerintahan yang bai
Misi :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
2. Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur;
3. Meningkatkan koordinasi pengawasan;
4. Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan efesien;
5. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi ketatalaksanaan;
6. Meningkatkan profesionalitas SDM Aparatur.
Visi dan Misi Badan Kepegawaian Negara adalah sebagai berikut :
“Menjadi Pembina dan Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan Bermartabat Tahun2025”
Misi :
1. Mengembangkan sistem manajemen kepegawaian Negara;
2. Mengembangkan sistem pelayanan kepegawaian;
3. Mengembangkan manajemen internal BKN.
Visi dan Misi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kaltim adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Penyelenggaran Sumber Daya Aparatur Kalimantan Timur yang Profesional”
Misi:
1. Melaksanakan kebijakan teknis manajemen sumber daya aparatur daerah;
2. Menyelenggarakan perencanaan dan distribusi sumber daya aparatur daerah;
3. Menyelenggarakan fasilitas pengembangan karir dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur daerah;
4. Menyelenggarakan pembinaan kinerja dan fasilitasi peningkatan kesejahteraan sumber daya aparatur ;
5. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi sumber daya aparatur daerah;
6. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya internal organisasi.
Tabel 3.3
Permasalahan pelayanan berdasarkan sasaran Renstra K/L beserta Faktor penghambat dan pendorong keberhasilan
penanganannya
NO VISI DAN MISI KEMENPANRB
PERMASALAHAN FAKTOR PENGHAMBAT
FAKTOR PENDORONG
“AparaturNegara yang Profesional, efektif,efesien dan akuntabeldalam pelaksananReformasi Birokrasimenuju kepemerintahanyang baik”
1. Meningkatkanakuntabilitaskinerja aparatur;
Ukurankinerja belumterlalu konkrit
1. KurangnyaSDA daerahyang terampil, handaldan Profesional;
2. Kuantitas pegawaimasih kurang.
kyangkomitmen yang kuatdari pimpinanuntuk menegakkan akuntabilitas
2. MeningkatkanprofesionalitasSDM Aparatur
1. Belum tertanamnya budayakinerja danbudaya pelayanan;
2. Sulitnya menegakan integritas
Kurangnya pemahamanSDM Aparatur terhadap peraturan kepegawaian
1. Tercukupinya kebutuhan hidupPNSD secaralayak;
2. Adanya motivasikerja aparatur yang cukuptinggi
NO VISI DAN MISI BKN
PERMASALAHAN FAKTOR PENGHAMBAT
FAKTOR PENDORONG
“MenjadiPembina danPenyelenggaraManajemenKepegawaianyang Profesionaldan Bermartabat Tahun2025”
1. Mengembangkansistem manajemankepegawaiannegara
Penerapansistem manajemen kepegawaianyang belumsempurna
Terbatasnya pegawaiyang memahamisistem manajemen kepegawaian
Tersedianya perangkat lunak (Simpeg)
2. Mengembangkansistem pelayanankepegawaian
Pelayanan
Kepegawaianbelum semuanya
Kurangnya pemahaman SDM Aparatur terhadap layanan
kepegawaianyang ada
1. Tercukupinya kebutuhan hidupPNSD secaralayak;
2. Adanya motivasikerja aparatur yang cukuptinggi
3.4. Penentuan Isu-isu Strategis
Penentuan isu-isu strategis dapat dilakukan dengan cara mengunakan Metode Pembobotan, dengan cara menentukan skor terhadap masing-masing kriteria yang telah ditetapkan.
Tabel 3.4.
Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis
No Kriteria Bobot
1 Memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra Kab./kota
20
2
Merupakan tugas dan tanggung jawab
SKPD 20
3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap
publik 20
4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan
daerah 25
5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk
ditangani 15
Total 100
Sumber : PermendagriNomor 54 Tahun 2010
Berdasarkan kajian tentang aspek Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana Pendukung dan telahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah, dan juga dengan Metode Pembobotan, maka dapat diidentifikasi isu-isu strategis sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan sosialisasi peraturan perundang-undangan
dibidang kepegawaian
2. Penyelenggaraan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepegawaian sekabupaten Kutai Timur
3. Optimalisasi pembinaan, pengendalian, dan evaluasi dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian
4. Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis Pegawai Negeri Sipil
5. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil 6. Penetapan Pegawai Negeri Sipil
7. Penyusunan perencanaan dan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil 8. Penguatan Kerjasama Lembaga baik horizontal maupun vertical
terhadap perencanaan dan pembinaan pengembangan pegawai
9. Penyusunan perencanaan peningkatan kualitas sumber daya aparatur yang berkualitas dan komprehensif
10. Peningkatan sumber daya aparatur diklat formal, kepemimpinan, teknis dan fungsional.
11. Pemantapan dan pengendalian penangan kasus-kasus disiplin pegawai Negeri Sipil
12. Koordinasi dan pengendalian penangan kasus-kasus disiplin Pegawai Negeri Sipil
13. Pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil yang berprestasi
14. Pemberian konseling kepada Pegawai Negeri Sipil yang akan memasuki usia pensiun
15. Penerapan Standarisasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis IT yang terintegrasi Sebagai Komitmen Good Governance
16. Optimalisasi Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dan Dokumen Pegawai dalam Pengelolaan Tugas dan fungsi Administrasi Kepegawaian.
Secara terperinci isu-isu strategis dijabarkan sebagai berikut :
1. Penyelenggaran sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang Kepegawaian.
Dalam lima tahun mendatang guna mencapai sumber daya aparatur daerah yang professional untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance), maka sangat diperlukan penyelenggaraan managemen kepegawaian yang professional. Untuk itu penyelenggaraan management kepegawaian harus didukung dengan adanya per undang-undangan/peraturan yang baik. Selama ini dan juga untuk lima tahun kedepan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur mengadakan sosialisasi peraturan perundang-undangan keseluruh SKPD dilingkungan Kabupaten Timur.
2. Penyelenggaraan Rakor kepegawaian se Kabupaten Kutai Timur.
Salah satu program rutin tahunan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur dan untuk lima tahun mendatang adalah rakor kepegawaian se Kabupaten Kutai Timur. Rakor ini sangat dirasakan sebagai suatu sarana koordinasi kepegawaian antara Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur dengan SKPD dan Kecamatan melalui Kasubbag Umum dan Kepegawaian yang sangat efektif dan efisien, mengingat pertemuan tersebut selain disampaikan peraturan-peraturan kepegawaian yang terbaru juga menyamakan persepsi dalam pengambilan kebijakan- kebijakan untuk memecahkan segala permasalahan yang berkaitan dengan kepegawaian pada masing-masing SKPD dan Kecamatan.
Rakor tersebut juga sebagai wadah penyampaian aspirasi dalam upaya perbaikan birokrasi yang berkaitan dengan kepegawaian.
3. Optimalisasi pembinaan, pengendalian, dan evaluasi dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan akan selalu berusaha secara optimal dalam membina dengan mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan peraturan kepegawaian daerah, sehingga diharapkan pelaksanaan peraturan daerah dapat dievaluasi dan diperbaiki apabila terjadi banyak kendala.
4. Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis Pegawai Negeri Sipil
Untuk lima tahun kedepan sistem penataan administrasi kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil dapat dilakukan secara otomatis dan online antara data pada Badan Kepegawaian Negara pusat di Jakata, Badan Kepegawaian Negara Kanreg Vlll Banjarmasin, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Timur dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kutai Timur. Dengan sistem online tersebut Pegawai Negeri Sipil bisa naik pangkat tepat waktu dan akan menghemat biaya dari APBD.
5. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan dalam memenuhi kebutuhan Pegawai Negeri Sipil pada pemerintah Kabupaten Kutai Timur setiap tahun menyusun formasi yang kemudian dilanjutkan dengan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil.
6. Penempatan Pegawai Negeri Sipil.
Dari hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah dinyatakan lulus akan disusun penetapan Nomor Induk Pegawai dan Surat Keputusan 80%. Selanjutnya akan disiapkan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil dari 80% menjadi 100%. Disamping itu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan juga menyiapkan dan melaksanakan pemindahan Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
mutasi antar Lembaga, Kabupaten Kota, Provinsi, dan Departemen sesuai dengan norma, standard, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan Perundangan- undangan.
7. Penyusunan perencanaan dan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil.
Penyusunan rencana pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional.
8. Penguatan Kerjasama lembaga baik horizontal maupun vertikal terhadap perencanaan dan pembinaan pengembangan pegawai.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur selalu melakukan kerjasama baik secara vertikal yaitu dengan pemerintah pusat, maupun horisonal, yaitu lembaga-lembaga pendidikan sebagai partner kerja dalam peningkatan Sumber Daya Aparatur Pemerinah KabupatenKutai Timur.
9. Penyusunan perencanaan peningkatan kualitas sumber daya aparatur yang berkualitas dan komprehensif.
Perencanaan kebutuhan diklat bagi Sumber Daya Aparatur pada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sangat diperlukan mengingat untuk dapat bekerja secara profesional diperlukan kompetensi di bidangnya. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab.
KutaiTimur dalam hal ini harus dapat menyusun perencanaan kebutuhan diklat bagi Pegawai Negeri Sipil secara baik.
10. Peningkatan sumber daya aparatur melalui diklat formal, kepemimpinan, teknis dan fungsional.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur selama ini dan untuk lima tahun kedepan melalui perencanaan kebutuhan diklat telah dan akan terus meningkatkan keterampilan dan profesionalisme PNS melalui diklat formal, kepemimpinan, diklat teknis dan fungsional.
11. Pemantapan dan pengendalian penangan kasus-kasus disiplin pegawai Negeri Sipil
Berbagai pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pegawai harus ditangani secara seksama yang kemudian diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Serta secara kontinyu tindakan pencegahan melalui berbagai penyadaran harus dilakukan sehingga tidak terjadi penyelewengan kebijakan.
12. Koordinasi dan pengendalian penanganan kasus-kasus disiplin Pegawai Negeri Sipil
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur menyiapkan dan memfasilitasi penanganan pembinaan disiplin Pegawai Negeri Sipil termasuk kasus-kasus pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil. Disamping itu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kab. Kutai Timur juga rnenyiapkan pensiun Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
13. Pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil yang berprestasi
Pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil yang berprestasi dimaksud adalah pemberian kenaikan gaji berkala, pemberian tali asih, pemberian santunan, pemberian Satya Lencana Karya Satya, dan pemberian kompensasi bagi Pegawai Negeri sipil yang melakukan pensiun dini.
14. Pemberian konseling kepada Pegawai Negeri Sipil yang akan memasuki usia pensiun
Pegawai dalam perjalanan kariernya perlu selalu mendapat proses pendampingan guna menyeimbangkan antara emosional dan kenyataan.
Begitupun bagi pegawai yang memasuki masa pensiun perlu dilakukan pembekalan guna kesiapan mental dan pembekalan apa yang harus dilakukan pasca tidak menjadi pegawai.
15. Penerapan Standarisasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian berbasis IT yang terintegrasi sebagai komitmen good governmance.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kutai Timur dalam 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabuupaten Kutai Timur berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak terkait dalam penerapan Standarisasi Sistem Manajemen lnformasi Kepegawaian Berbasis lT (CBIS) Yang terintegrasi (di tingkat Provinsi sampai dengan Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur Termasuk dengan Badan Kepegawaian Negara) Sebagai media dalam pelayanan, pengawasan, dan pengendalian administrasi kepegawaian untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi PNS guna mewujudkan good governmance dengan tujuan.
1. Informasi dapat dengan mudah diperoleh 2. Meningkatkan public image Pemerintah 3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
16. Optimalisasi pemanfaatan sistem informasi manajemen kepegawaian dan dokumen pegawai dalam pengelolaan tugas dan fungsi administrasi kepegawaian.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kutai Timur dalam 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kutai Timur terus melakukan Optimalisasi pemanfaatan hasil pembangunan/pengembangan sistem informasi manajemen Kepegawaian dan dokumen untuk kepentingan e-Government dalam pengelolaan tugas dan fungsi administrasi kepegawaian.