Bab-6
Perintah Dasar PHP
Pada Bab-5 telah dijelaskan tentang pembuatan halaman web menggunakan HTML secara dinamis yaitu dengan menggabungkan antara script HTML dengan script PHP, sehingga halaman web yang ditampilkan menjadi dinamis. Penggunaan script PHP disini berdasarkan pertimbangan bahwa PHP telah digunakan oleh banyak site di dunia (lebih dari 1 juta site) menurut survey dari Netcratf yang dilakukan pada bulan Desember 1999, dimana beberapa site tersebut terdapat perusahaan-perusahaan terkenal seperti Redhad, Ericson, Mitsubishi, NASA, dan sebagainya. Disamping itu pula PHP selalu diperbaiki (updated) setiap saat yang dapat di-download dialamat www.php.org sehingga akan selalu mengikuti perkembangan internet, PHP juga dapat digunakan dengan bermacam-macam Server Web seperti Microsoft PWS, Microsoft IIS, XITAMI, APACHE, OALSERVER, FHTTPD, PHTTPD dan lainnya yang dapat dijalankan pada Sistem Operasi baik Linux/ Unix (sejenis) dan Windows 95/98/ME/2000/XP. Kemudian kemampuan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa PHP dikoneksikan pada Server Basis Data seperti MySQL, Microsoft SQL Server, Oracle, PostgreSQL, Informix, DBF dan lainnya, sehingga akses basis data menjadi lebih cepat karena menggunakan server sendiri untuk pengolah datanya. Disamping kemampuan diatas PHP juga dilengkapi dengan kemampuan untuk menggambar grafik pada halaman web, dengan memanfaatkan library dari GD (Gif Drawing) dari Bautel (www.bautell.com), yang mendukung format GIF, JPEG (Joint Photograph Expert Group) dan PNG (Portable Network Graphics), tetapi setelah versi 1.6 keatas sudah tidak mendukung lagi format GIF karena sudah tidak berlisensi GNU GPL.
6.1 Memasang PHP
Sebelum dapat menggunakan PHP maka terlebih dahulu harus dilakukan pemasangan pada Server Web. Disini digunakan Microsoft IIS sebagai Server Web guna mendukung pemasangan PHP.
Software PHP dihadirkan dalam dua file untuk melakukan pemasangan PHP pada Server Web yaitu file ZIP dan EXE. File ZIP berisi program PHP, extension (DLL), SAPI dan kelengkapan yang lainnya, sedangkan file EXE adalah digunakan untuk memasang PHP.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membongkar file ZIP dan diletakkan pada direktori c:\php. Bila file WinZip belum ada maka lakukan dulu pemasangan WinZip sebagai berikut:
Gambar 6.1 Menu Setup WinZip
Setelah WinZip dipasang maka PHP dapat dipasang pada direktori c:\php dengan memilih file ZIP PGP versi terbaru (php-4.2.1-Win32) sebagai berikut:
Gambar 6.3 File ZIP php-4.2.1-Win32
Maka akan ditampilkan dialog dari WinZip sebagai berikut:
Gambar 6.4 Dialog WinZip saat mulai ekstraksi file ZIP
WinZip akan menanyakan apakah file PHP akan diekstraksi pada direktori “c:\unzipped\php-4.2.1-Win32”, maka gantilah dengan “c:\” saja, sehingga
Klik Disini
WinZip akan membuat direktori “c:\php-4.2.1-Win32”, yang berisi file-file pendukung yang diperlukan oleh PHP.
Gambar 6.5 Mengesktraksi file php-4.2.1-Win32.zip
Gambar 6.6 Mengganti direktori C:\
Gambar 6.7 Proses Ekstraksi file php-4.2.1-Win32.zip
Ubahlah nama direktori “c:\php-4.2.1-Win32” menjadi “c:\php” sehingga akan didapatkat direktori sebagai berikut:
Gambar 6.8 Direktori PHP pada drive C:\
Kemudian untuk melakukan pemasangan PHP dapat dilakukan dengan memanggil file installer yaitu pilih pada file “php-4.2.1-installer.exe”. File ini digunakan untuk memasang PHP pada Server Web sehingga apabila browser
memanggil file yang berekstensi php maka Seerver Web akan secara otomatis menjalankan program PHP.EXE untuk menterjemahkan script PHP.
Gambar 6.9 File Installer php-4.2.1-Win32
Gambar 6.10 Tampilan awal Instalasi PHP versi 4.2.1
Gambar 6.12 Tipe Instalasi
Gambar 6.14 Pilihan Scriptmap Node
Gambar 6.16 Pemasangan PHP telah berhasil
Berikutnya adalah melakukan setting konfigurasi yaitu dengan cara meng-copy file “php.ini-dist” ke direktori Windows (WINDOWS atau WINNT sesuai dengan Windows yang dipasang), kemudian hapuslah file “php.ini” bila ada, dan ubahlah nama file “php.ini-dist” menjadi file “php.ini”.
Gambar 6.17 File “php.ini-dist” pada direktori Windows
Modifikasilah file “php.ini” yang baru tersebut dengan menambahkan direktori ekstensi pada opsi “extension_dir” dengan “c:\php\extension\”, seperti pada Gambar 6.18 dibawah ini:
1. diHapus
2. Diubah menjadi php.ini & diedit isinya
Gambar 6.17 Modifikasi direktori extension_dir
Gambar 6.18 Mofidikasi opsi cgi.force_redirect
Untuk beberapa versi PHP (php-4.2.1) biasanya sudah dilakukan modifikasi seperti pada Gambar 6.18 diatas (tanpa perlu mengganti “php.ini” dengan “php.ini-disk”), bila belum maka dapat dilakukan modifikasi tersebut. Opsi ini (cgi.force_redirect = 0) biasanya diperlukan pada saat akan melakukan penulisan data file ke direktori host.
Setelah melakukan modifikasi diatas maka buatlah file berektensi php misalkan “phpinfo.php” yang berisi script seperti dibawah ini:
Bila script diatas dibuka dengan browser maka akan ditampilkan sebagai berikut:
Gambar 6.20 Tampilan pertama script phpinfo
Pada tahap ini maka pemasangan PHP sudah berhasil berjalan dengan baik dan dapat dilanjutkan untuk pemrograman web dinamik dengan PHP.
6.2 Hal-hal Dasar Pemrograman PHP
Script PHP harus terletak diantara tag PHP yaitu <? dan ?>, sehingga script PHP disamping dapat berdiri sendiri juga dapat disisipkan pada script HTML. Sedangkan ekstensi dari script PHP harus digunakan .php dan bukannya .html meskipun didalam script PHP terdapat script HTML. Penggunaan spasi dalam penulisan script PHP tidak akan berpengaruh pada hasil tampilan pada halaman browser karena script PHP akan dibuat ulang dan dikirimkan ke browser
ditambahkan dengan menggunakan tanda seperti pada bahasa C yaitu “/*” dan “*/”, C++ yaitu “//” atau Bourne Shell yaitu “#”. Untuk penggunaan variable PHP membedakan antara huruf kecil dan huruf besar sehingga akan memperbanyak jumlah variable yang dapat digunakan, karena antara variable $x dan $X adalah berbeda, akan tetapi untuk penggunaan nama fungsi maka PHP tidak membedakan antara huruf besar dan huruf kecil, sehingga fungsi phpinfo() akan sama dengan PHPinfo().
6.2.1 Tipe Variabel
Seperti halnya pada bahasa pemrograman lain, dimana dikenal ada beberapa tipe variable yang dapat digunakan untuk melakukan proses didalam program, seperti proses assignment, proses aritmatika, proses logika dan sebagainya, maka PHP menyediakan lima tipe data standar yaitu Integer (bulat), Float (pecahan), String dan Object. Berbeda dengan pemrograman tingkat tinggi lainnya bahwa tipe variable tidak usah ditentukan lebih dulu (dideklarasikan), variablel dapat langsung digunakan (seperti pada BASIC) dan langsung menyesuaikan tipenya dengan sendirinya saat variable tersebut diisi dengan data. Suatu variable PHP harus dimulai dengan tanda “$” (dollar) dan minimal diikuti dengan satu huruf dan dapat diikuti selanjutnya dengan angka atau huruf. Dengan demikian variable $x bila diisi dengan data string ‘Pemrograman Web’ maka tipe variable $x akan menjadi bertipe string dengan sendirinya.
6.2.2 Daya Tampung Variabel
Daya tampung dari suatu variable tergantung pada tipe variable itu sendiri, jadi tipe integer mempunyai jangkauan nilai yang dapat ditampung pada variable tersebut adalah -2.147.483.648 sampai -2.147.483.648 (setara dengan long int), sedangkan tipe float mempunyai jangkauan nilai antara 1,7E-308 sampai dengan 1.7E+308. Variabel bertipe string mempunyai jangkauan sampai 255 karakter. Variabel string yang dicetak diantara tanda petik tunggal maka akan dicetak apa adanya (bukan isi dari variable tersebut, tetapi nama variable tersebut), sedangkan bila diinginkan mencetak isi dari variable tersebut maka harus dicetak diantara tanda petik ganda. Tipe data keempat adalah array dimana suatu variable dapat
terdiri dari beberapa nilai yang ditunjuk oleh suatu indeks (pointer), variable dengan tipe array dapat diisi dengan bermacam tipe (tidak hanya satu tipe saja seperti bahasa lainnya), sehingga tipe data array dapat disamakan dengan tipe data struktur/ record, dimana satu tipe varibel dapat terdiri dari beberapa tipe data.
<? $bulat_negatif=-2147483648; $bulat_positif=2147483648; $octal_positif=012345; $float_positif=12345.67890; $float_pangkat=1.4E-5; $data_string="Selamat Belajar PHP";
print "BILANGAN BULAT POSITIF = $bulat_positif<p>"; print "BILANGAN BULAT NEGATIF = $bulat_negatif<p>"; print "BILANGAN OKTAL POSITIF = $octal_positif<p>"; print "BILANGAN PECAHAN POSITIF = $float_positif<p>"; print "BILANGAN PECAHAN POSITIF = $float_pangkat<p>"; print "DATA STRING = $data_string<p>";
print 'DATA STRING = $data_string<p>'; ?>