• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014

TENTANG KEPEMUDAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Menimbang : a. bahwa dalam pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional dan pembangunan daerah;

b. bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional dan pembangunan daerah diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri, dan profesional;

c. bahwa untuk membangun pemuda, diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Kepemudaan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067):

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan sarana Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238):

6. Peraturan Pemerintah...

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Susunan Organisasi, Personalia, Dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5444):

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG dan

BUPATI TANGERANG, MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEPEMUDAAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

2. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.

3. Organisasi Kepemudaan adalah wadah pengembangan potensi pemuda.

4. Pendidikan kepemimpinan pemuda adalah proses pembelajaran untuk menanamkan nilai dan meningkatkan pengetahuan kepemimimpinan.

5. Pelatihan kepemimpinan pemuda adalah kegiatan simulasi dan praktik untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan pemuda.

6. Pengaderan kepemimpinan pemuda adalah proses pembentukan dan penyiapan kader kepemimpinan pemuda dalam berbagai bidang dan tingkatan.

7. Pembimbingan kepemimpinan pemuda adalah proses pemberian tuntunan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas kepemimpinan pemuda.

8. Pendampingan kepemimpinan pemuda adalah proses pemberian supervisi dan advokasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan pemuda.

9. Forum kepemimpinan pemuda adalah wadah pengembangan potensi kepemimpinan dan wawasan kebangsaan pemuda.

10. Penghargaan...

(3)

10. Penghargaan adalah pengakuan atas prestasi dan/ atau jasa di bidang kepemudaan yang diwujudkan dalam bentuk materiel dan/atau non materiel.

11. Masyarakat adalah warga negara Indonesia yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang kepemudaan.

12. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

13. Pemerintah Daerah adalah Bupati Tangerang dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

14. Sarana kepemudaan adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk pelayanan kepemudaan.

15. Wirausaha Muda Pemula adalah wirausaha muda yang sedang merintis usahanya menuju wirausaha muda yang mandiri.

16. Permodalan Kewirausahaan Pemuda adalah fasilitas yang diberikan kepada wirausaha muda untuk memulai, menjalankan dan/atau mengembangkan usahanya dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

17. Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda yang selanjutnya disingkat LPKP adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda guna memperoleh akses permodalan.

18. Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda Kabupaten Tangerang yang selanjutnya disingkat LPKP-KT adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda kabupaten tangerang guna memperoleh akses permodalan.

BAB II

AZAS DAN TUJUAN Pasal 2

Kepemudaan dibangun berdasarkan asas:

a. Ketuhanan Yang Maha Esa;

b. Kemanusiaan;

c. Kebangsaan;

d. Kebhinekaan;

e. Demokrasi;

f. Keadilan g. Partisipatif;

h. Kebersamaan;

i. Kesetaraan; dan j. Kemandirian;

Pasal 3...

(4)

Pasal 3

Pembangunan Daerah bidang kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

BAB III

TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH

Pasal 4

(1) Pemerintah Daerah mempunyai tugas melaksanakan kebijakan nasional dan menetapkan ekbijakan di daerah sesuai dengan kewenangannya serta mengkoordinasikan pelayanan kepemudaan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Pemerintah Daerah membentuk perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan kepemudaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

Pemerintah Daerah mempunyai wewenang menetapkan dan melaksanakan kebijakan nasional dalam rangka menyelenggarakan pelayanan kepemudaan di daerah.

Pasal 6

Pemerintah Daerah bertanggungjawab melaksanakan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda berdasarkan kewenangan dan tanggungjawabnya sesuai dengan karakteristik dan potensi kabupaten Tangerang.

BAB IV

PENGEMBANGAN KEPELOPORAN PEMUDA Pasal 7

(1) Pengembangan kepeloporan pemuda dilaksanakan untuk mendorong kreativitas, inovasi, keberanian melakukan terobosan, dan kecepatan mengambil keputusan sesuai dengan arah pembangunan nasional.

(2) Pengembangan kepeloporan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup aspek ideologi, politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memahami dan menyikapi perubahan lingkungan strategis, baik domestik maupun global serta mencegah dan menangani risiko.

(3) Pengembangan...

(5)

(3) Pengembangan kepeloporan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan melalui pelatihan, pendampingan, dan/atau forum kepemimpinan pemuda.

Pasal 8

Kepeloporan pemuda dapat dilakukan dengan cara pemilihan dan penetapan Pemuda Pelopor.

Pasal 9

Tata cara pemilihan Pemuda Pelopor yang akan diikutsertakan dalam program kepeloporan pemuda adalah sebagai berikut;

a. Pengumuman dilakukan paling sedikit 2 (dua) media massa lokal;

b. Peserta membuat karya tulis paling sedikit 10 (sepuluh) halaman tentang kepeloporannya baik di lingkungan sekolah, lingkungan kampus, lingkungan pergaulan, dan lingkungan masyarakat;

c. Seleksi terhadap peserta dimulai dari seleksi administrasi, seleksi tertulis, dan seleksi wawancara;

d. Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada huruf c menetapkan 30 (tiga puluh) orang peserta yang masuk ke babak final yang akan memasuki masa karantina;

e. Peserta yang masuk dalam babak final akan mengikuti serangkaian kegiatan yang mulai dinilai saat memasuki masa karantina oleh Tim Juri;

f. Tim Juri berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Daerah, forum organisasi kepemudaan, akademisi, dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap pemuda; dan

g. Ketentuan pemilihan juri ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB V

PEMBERDAYAAN PEMUDA Pasal 10

(1) Pemberdayaan pemuda dilaksanakan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan untuk meningkatkan potensi dan kualitas jasmani, mental spiritual, pengetahuan, serta keterampilan diri dan organisasi menuju kemandirian pemuda.

(2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:

a. pemberian beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi;

b. Pelatihan keterampilan;

c. pendampingan;

d. konsultasi dan inkubasi;

e. pembentukan kelompok belajar usaha;

Pasal 11...

(6)

Pasal 11

(1) Setiap tahun Pemerintah Daerah sesuai dengan kemampuan keuangan daerah melalui satuan kerja perangkat daerah yang membidangi urusan kepemudaan menyediakan beasiswa paling sedikit untuk 1000 (seribu) orang Pemuda lulusan sekolah lanjutan tingkat atas untuk melanjutkan ke perguruan tingi.

(2) Jenis beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari;

a. beasiswa pembiayaan penuh untuk pemuda lulusan sekolah lanjutan tingkat atas yang berprestasi dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah;

b. beasiswa semi pembiayaan untuk pemuda lulusan sekolah lanjutan tingkat atas yang berprestasi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah;

c. beasiswa pembantuan bagi pemuda yang sedang belajar di perguruan tinggi dan mengalami kesulitan pembiayaan;

dan

d. beasiswa pinjaman untuk pembiayaan bagi Pemuda yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi;

(3) Tata cara dan persyaratan mendapatkan jenis beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB VI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA Pasal 12

(1) Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan strategis pengembangan kepemimpinan pemuda sesuai dengan arah pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

(2) Pengembangan kepemimpinan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui;

a. pendidikan;

b. pelatihan;

c. pengaderan;

d. pembimbingan;

e. pendampingan dan/atau f. forum kepemimpinan pemuda.

BAB VII...

(7)

BAB VII

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA Pasal 13

(1) Pemerintah Daerah melakukan pengembangan kewirausahaan pemuda dalam rangka mendorong pemuda untuk menjadi wirausahawan muda pemula sebanyak-banyaknya.

(2) Pengembangan kewirausahan pemuda dilaksanakan sesuai dengan minat, bakat, potensi pemuda, potensi daerah, dan arah pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

(3) Pengembangan Kewirausaan pemuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan melalui:

a. pelatihan;

b. pemagangan;

c. pembimbingan;

d. pendampingan;

e. kemitraan;

f. promosi; dan/atau

g. bantuan akses permodalan

BAB VIII

PERMODALAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA Pasal 14

(1) Pemerintah Daerah menyediakan dana dan akses permodalan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda.

(2) Untuk mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda sebagaimana dimaksud pada (1), maka Pemerintah Daerah membentuk LPKP-KT.

(3) Struktur, susunan organisasi, dan personalia LPKP-KT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal dari unsur satuan kerja perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan kepemudaan.

Pasal 15

Tugas pokok dan fungsi LPKP KT diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya LPKP KT berkordinasi dengan LPKP Pemerintah Provinsi banten dan LPKP Pemerintah Pusat.

BAB VIII...

(8)

BAB VIII

PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN Pasal 17

Pemerintah Daerah menyediakan prasarana kepemudaan terdiri atas:

a. sentra pemberdayaan pemuda;

b. koperasi Pemuda;

c. Gelanggang Pemuda;

d. Pusat pendidikan dan Pelatihan Pemuda;

e. Prasarana lain yang diperlukan bagi pelayanan kepemudaan.

Pasal 18

Dalam hal Pemerintah Daerah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan dapat saling bekerjasama dalam penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan.

BAB IX

ORGANISASI KEPEMUDAAN Pasal 19

(1) Organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda.

(2) Organisasi kepemudaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah organisasi kepemudaan baik yang bersifat cabang dari organisasi kepemudaan nasional maupun hanya dalam lingkup Kabupaten Tangerang.

(3) Pembentukan organisasi kepemudaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus menyampaikan pemberitahuan kepada satuan kerja perangkat daerah urusan kepemudaan untuk diketahui.

(4) Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional, kepentingan daerah, pemberdayaan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepoloporan.

(5) Pemerintah Daerah berhak untuk membubarkan organisasi/kepengurusan jika terdapat organisasi kepemudaan yang nyata-nyata mengganggu ketertiban umum, keamanan negara dan daerah, dan bertindak melanggar peraturan perundang-undangan.

BAB X...

(9)

BAB X PENGHARGAAN

Pasal 20

(1) Pemerintah Daerah memberikan penghargaan kepada Pemuda yang berprestasi, oganisasi pemuda, organisasi kemasyarakatan, lembaga pemerintahan, badan usaha, kelompok masyarakat, dan perseorangan yang berjasa dan/atau berprestasi dalam memajukan potensi pemuda.

(2) Penghargaan sebagaimana dimaksud di atas dapat berbentuk gelar, tanda jasa, beasiswa, jaminan hari tua, dan /atau bentuk penghargaan lainnya yang bermanfaat.

(3) Penghargaan sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XI

PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 21

(1) Masyarakat mempunyai tanggungjawab, hak, dan kewajiban dalam berperan serta melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan tujuan pelayanan kepemudaan.

(2) Peran serta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan;

a. melakukan usaha perlindungan pemuda dari pengaruh buruk yang merusak.

b. melakukan usaha pemberdayaan pemuda sesuai dengan tuntutan masyarakat

c. melatih pemuda dalam pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan;

d. menyediakan prasarana dan sarana pengembangan diri pemuda; dan/atau

e. menggiatkan gerakan cinta lingkungan hidup dan solidaritas sosial di kalangan pemuda.

BAB XII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22

Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, organisasi kepemudaan dan yang terkait dengan pelayanan kepemudaan harus menyesuaikan dengan ketentuan peraturan daerah ini paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak diundangkan.

BAB XIII...

(10)

BAB XIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 23

Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa

Pada tanggal 29 September 2014 BUPATI TANGERANG,

Ttd.

A. ZAKI ISKANDAR

Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 1 Oktober 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG,

Ttd.

ISKANDAR MIRSAD

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 NOMOR 10

(11)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2014

TENTANG KEPEMUDAAN

I. UMUM

Pemuda merupakan sosok manusia yang memiliki nilai Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, bahwa pemuda adalah warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Dalam usia tersebut maka harus diorientasikan sebagai sebuah proses pembelajaran agar pemuda menjadi manusia pembelajar. Jika pun menjadi manusia pembelajar itu tidak mengenal usia,tetapi bagi pemuda menjadi manusia pembelajar itu adalah mutlak harus menjadi jati diri sebagai anak bangsa.

Tangerang adalah satu dari kabupaten di wilayah provinsi Banten, dengan jumlah pemuda yang sangat signifikan, hal ini terlihat dari dinamika kehidupan kepemudaan baik dalam tingkat pelajar sekolah lanjutan tingkat atas yang terihat dengan banyaknya jumlah siswa kabupaten Tangerang yang melakukan proses belajar pada tingkat ini, perguruan tinggi, mampu diliat dengan munculnya sekolah tinggi di Tangerang dan banyaknya warga Tangerang yang mengeyam pendidikan tinggi strata satu, juga berdirinya organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan yang berpartisipasi aktif dalam bidang politik, sosial, agama dan pendidikan.

Lebih dari 20 organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan yang berdiri di Kabupaten Tangerang dan mereka bergerak dalam berbagai bidang; hukum, politik, pendidikan, agama, ekonomi dan sosial.Pada dasarnya pendirian organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan ini adalah bukti wujud peduli masyarakat pemuda Kabupaten Tangerang terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan pemerintahan kabupaten Tangerang.

Akan tetapi keberadaan ORMAS kepemudaan ini tidak terkoordinasi dengan maksimal. Walaupun Negara Indonesia memiliki Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan tetapi hal itu tidak mampu menjadi solusi untuk

(12)

mengkoordinir atau jadi wadah ORMAS kepemudaan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa ORMAS kepemudaan di kabupaten Tangerang belum mampu di tata dengan rapi baik secara administrasi dan koordinasi.Pertama, kurangnya perhatian pemerintah tentang keberadaan ORMAS kepemudaan.Kedua, belum adanya aturan yang mengikat dari pemerintah tentang keberadaan ORMAS kepemudaan. Ketiga, masih minimnya tingkat perhatian akan persyaratan administrasi bagi tokoh atau aktivis pemuda. Keempat, kurangnya partisipasi aktif dari KNPI akan keberadaan ORMAS kepemudaan untuk merangkul dalam satu wadah organisasi pemuda.

Fenomena tersebut menyebabkan ORMAS Kepemudaan dan pemuda sendiri sebagai pelaku menjadi sulit untuk berkembang baik dalam mengembangkan organisasinya atau potensi mereka sendiri.karena mereka mengalami kendala dalam mengekspose kemampuan atau potensi mereka sendiri. Oleh karena itu, penting dirasa akan peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan pemuda ini, baik secara organisasi ataupun dalam potensi pemuda sendiri. Hal ini mengingat akan kuatnya persaingan global dalam menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 dan juga berbanding tidak seimbang antara jumlah pemuda di kabupaten Tangerang dengan lapangan kerja yang tersedia, akan tetapi alasan yang terpenting adalah ORMAS Kepemudaan ini mampu jadi barometer dan supporter akan program-program pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mewujudkan masyarakat Tangerang yang lebih maju dan sejahtera.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

(13)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10 Cukup jelas.

Pasal 11 Cukup jelas.

Pasal 12 Cukup jelas.

Pasal 13 Cukup jelas.

Pasal 14 Cukup jelas.

Pasal 15 Cukup jelas.

Pasal 16 Cukup jelas.

Pasal 17 Cukup jelas.

Pasal 18 Cukup jelas.

Pasal 19 Cukup jelas.

Pasal 20 Cukup jelas.

Pasal 21 Cukup jelas.

(14)

Pasal 22 Cukup jelas.

Pasal 23 Cukup jelas.

Pasal 24 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG 1014

Referensi

Dokumen terkait

Kaitanya dengan layanan bimbingan konseling, terkadang ada dari sebagian orang tua yang bersifat menutupi, menganggap anaknya selalu benar dan tidak salah. Hal ini sama

2, Jalan Equine Taman Equine, Bandar Putra Permai 43300 Seri Kembangan Selangor Darul Ehsan AEON Taman Maluri Jalan Jejaka, Taman Maluri Cheras 55100, Kuala Lumpur.. Bangsar

Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini merupakan perusahaan sektor pertanian yang konsisten terdaftar di BEI periode 2008-2012, mempublikasikan laporan

Retribusi Izin Trayek yang, selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk menyediakan

PDRB Kabupaten Bireuen menurut Lapangan Usaha 2010-2013 29 Metode langsung adalah metode penghitungan dengan menggunakan data yang bersumber dari wilayah yang

Untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan tidak cukup hanya dengan proses pengecoran, akan tetapi diperlukan beberapa pekerjaan tambahan, sehingga benda kerja

Urusan pemerintahan provinsi atau Kabupaten/Kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan

(1) Pelaku usaha menyampaikan surat permohonan izin pembuangan limbah cair kepada Perangkat Daerah yang menangani urusan pemerintahan bidang perizinan dengan