.
Disampaikan oleh:
DR. SUHAJAR DIANTORO, M.Si
STAF AHLI MENDAGRI BIDANG PEMERINTAHAN
ISU STRATEGIS BIDANG PEMERINTAHAN DI PULAU SUMATERA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM NAWACITA
Pada Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera Tahun 2016 di Provinsi Lampung
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
Pemerintah merupakan sebuah orkestra, dimana nada, gerak dan langkahnya harus
seirama agar dapat menghasilkan sebuah mahakarya simfoni yang Indah.
Kepaduan gerak dan langkah tersebut adalah konsekuensi logis dari sebuah negara kesatuan yang desentralistik seperti Indonesia dan hal itu sangat dibutuhkan agar tujuan hidup berbangsa dan
bernegara kita dapat tercapai secara optimal.
Pemerintahan Daerah KEMENDAGRI
Koordinasi Koordinasi
Sebagian Urusan
Tanggungjawab
PUSAT
DAERAH
Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD ‘45
Psl 17 UUD 1945
Kementerian/LPNK
DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
VISI DAN MISI PRESIDEN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dalam budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
TANGGUNG JAWAB YANG TIDAK TERPISAHKAN
BAGI SELURUH KEPALA DAERAH UNTUK MENYUSESKANNYA
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan mebangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas kuropsi, bermartabat dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
6
FUNGSI PEMERINTAHAN Pelayanan Keadilan
PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN PEMBERDAYAAN KEMANDIRIAN
PENGATURAN KETERTIBAN
KEPEMIMPINAN KDH & DPRD
KAPASITAS PEMERINTAHAN
DAERAH
PARTISIPASI DAN KONTROL
MASYARAKAT
KUNCI SUKSES PENYELENGGARAAN
OTONOMI DAERAH
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah kabupaten/
kota dan tugas pembantuan oleh kabupaten/kota dan tugas lainnya
1. mengoordinasikan pembinaan &
pengawasan Tugas Pembantuan di kab/kota;
2. monitoring, evaluasi, & supervisi penyelenggaraan pemda kab/kota;
3. memberdayakan & fasilitasi kab/kota;
4. evaluasi terhadap ranc perda RPJPD, RPJMD, APBD, perub APBD, pertanggungjawaban pelaks APBD, tata ruang daerah, pajak daerah, dan retribusi daerah;
5. pengawasan terhadap Perda Kab/Kota.
Tugas
1. membatalkan Perda Kab/Kota dan Perbup/Perwali;
2. memberikan penghargaan/
sanksi kpd Bupati/Wali Kota;
3. menyelesaikan perselisihan antar Kab/Kota dlm 1 prov;
4. memberikan persetujuan terhadap ranc Perda Kab/Kota ttg perangkat Daerah
5. melaksanakan wewenang lain
Wewenang
P E R A N G U B E R N U R S E B A G A I W A K I L P E M . P U S A T
8
Sama seperti pulau Jawa yang mengalami ketimpangan pembangunan dan
kesejaheraan, Ketimpagan pembangunan juga menjadi permasalahan klasik di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera, hal ini setidaknya dapat terlihat nyata bahwa belahan
pesisir barat lebih tertinggal ketimbang belahan pesisir timur.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
• Pantai barat Sumatera (dari jalur Banda Aceh-Sibolga-Padang-Bengkulu-
Lampung Barat). Selain Jalur tersebut selain terkenal sebagai rawan bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami, pembangunannya juga tertinggal dibanding daerah pesisir timur.
• Kemakmuran di Malaysia dan Singapura berimbas banyak ke kawasan timur Sumatera. Terlihat dari perkembangan pesat kota Pekanbaru, Batam, Jambi, di samping Medan dan Palembang yang sudah berkembang sejak lama.
• Padahal, dari catatan sejarah, kita mengetahui bahwa di era kolonial dan awal kemerdekaan, pelabuhan laut di Bengkulu, Padang, Sibolga dan Sabang,
begitu hidup karena menjadi jalur ekspor ke Eropa. Tapi sekarang rata-rata
pelayaran kapal besar melalui jalur Singapura sebelum berpencar ke banyak
belahan dunia.
PEMERINTAH BERUPAYA MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PULAU SUMATERA GUNA MEMPERCEPAT PEMERATAAN KESEJAHTERAAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
• Bung Karno dalam National Maritime Convetion I (NMC) tahun 1963 menyatkaan bahwa “untuk membangun Indonesia menjadi negara besar,
negara kuat, negara makmur, negara damai yang merupakan national building bagi negara
Indonesia, maka negara menjadi kuat jika dapat menguasai lautan”.
• Bapak Presiden Jokowi berkomitmen tinggi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara maritim besar dunia, dan Sumatera memegang
peranan penting dalam hal ini,
pembantuan untuk mengelola kekayaan alam di laut di luar yang sudah diserahkan sebagai urusan otonomi daerah;
Daerah berciri kepulauan akan mendapat tambahan alokasi anggaran DAU dan DAK yang lebih besar diantaranya
memperhitungkan wilayah laut dalam formula penghitungan DAU;
Pemerintah Pusat dapat mengalokasikan dana tertentu untuk percepatan pembanguan daerah berciri kepulauan;
Daerah berciri kepulauan dapat menyusun strategi percepatan pembangunan bagi daerahnya.
13
P E L A Y A N A N P U B L I K
KDH diwajibkan memberikan pelayanan publik berdasarkan standar pelayanan;
Pemda diberikan kewenangan untuk menyederhanakan jenis dan prosedur pelayanan dalam rangka mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat;
KDH wajib memberikan pelayanan perizinan dengan membentuk unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Daerah diarahkan untuk menerapkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
Pemerintah Pusat dapat mengambil alih kewenangan pelayanan publik yang menjadi urusan pemerintah daerah apabila terdapat pelanggaran terhadap standar pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sehingga menghambat rakyat untuk memperoleh pelayanan.
14
berasal dari Kepala Daerah, anggota DPRD, aparatur sipil negara, perangkat daerah, dan anggota masyarakat.
1. PENINGKATAN EFISIENSI;
2. PERBAIKAN EFEKTIVITAS;
3. PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN;
4. TIDAK ADA KONFLIK KEPENTINGAN;
5. BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN UMUM;
6. DILAKUKAN SECARA TERBUKA; DAN 7. DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
HASILNYA TIDAK UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI.
PRINSIP-PRINSIP
DALAM HAL PELAKSANAAN INOVASI YANG TELAH MENJADI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DAN INOVASI TERSEBUT TIDAK MENCAPAI SASARAN YANG TELAH DITETAPKAN, APARATUR SIPIL NEGARA TIDAK DAPAT DIPIDANA.
PERLINDUNGAN
Kepala Daerah melaporkan inovasi Daerah yang akan dilaksanakan kepada Menteri Dalam Negeri yg paling sedikit melaporkan cara melakukan inovasi, dokumentasi bentuk inovasi, dan hasil inovasi yang dicapai.
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI
• Seorang pemimpin dalam level apapun harus mempunyai kepekaan dan komitmen terhadap masalah-masalah besar bangsa yang menyangkut manusia dan kemanusiaan.
• Rakyat melalui sistem pemilihan langsung sebagaimana yang telah kita adopsi dewasa kini telah berkorban memberikan amanah kepada para pemimpin untuk memandu dan
memberikan arah agara bangsa ini dapat menuju kehidupan yang adil dan makmur.
• Kita harus menghayati betul pepatah bahwa “to govern is to
forsee”, memerintah adalah melihat jauh kedepan, sehingga
mampu mencegah hal-hal negatif yang merugikan.
diamanatkan oleh konstitusi adalah kewajiban moral dan panggilan hidup para pemimpin disegala tingkatan, baik itu Bupati, Walikota, Gubernur, hingga Presiden.
• Penghianatan atas panggilan hidup itu akan
menyebabkan retrogasi (kehancuran dan kemunduran) bangsa.
• Saya yakin dan percaya saudara sekalian adalah para pemimpin pilihan rakyat yang amanah yang akan
mengantarkan Negara kita kearah yang lebih baik.
18
S U M A T E R A
K A L IM A N T A N
J A V A
I R I A N J A Y A
19
APDN Riau 1987
S1 Ilmu Sosial Politik IIP Jakarta 1990
S2 Universitas Airlangga Surabaya 2003
S3 Ilmu Sosial Konsentrasi Ilmu Pemerintahan, PPs Universitas Padjadjaran Bandung 2011
20
Riwayat pekerjaan:
1. Staf Protokol Gub Riau 1987-1988
2. Staf Biro Kepegawaian Prov.Riau, 1990
3. Sekwilcam Karimun, Kab.Kepulauan Riau, Prov.Riau, 1991-1993 4. Camat Serasan Kab.Kepulauan Riau, Prov.Riau, 1993-1995
5. Camat Kundur Kab.Kepulauan Riau, Prov.Riau 1996-1999 6. Camat Karimum, Kab.Kepulauan Riau, Prov.Riau, 1999-2000 7. Kadispenda Kab.Karimun, Prov.Riau 2000-2004
8. Kepala Bappeda Kab.Karimun, Prov. Kepulauan Riau , 2004-2007 9. Kepala Badan Kepegawaian Prov.Kepulauan Riau, 2007-2008 10. Kepala Bappeda Prov.Kepulauan Riau, 2008-2010
11. Sekretaris Daerah Prov.Kepulauan Riau, 2010-2013 12. Rektor IPDN, 2013-2015
13. Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan, 2015 (Sejak Juli 2015)
14. Penjabat Gubernur Bengkulu (2 Desember 2015-15 Februari 2016) Organisasi:
1. Ketua Yayasan pendidikan Prov.Kepulauan Riau, 2007-2012 (sampai penegrian universitas maritim raja ali haji)
2. Ketua Kwarda Prov.Kepulauan Riau
3. Ketua Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Prov.Kepulauan Riau
4. Ketua Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Prov.Kepulauan Riau