PENGARUH CITA RASA, PERSEPSI HARGA, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI DELIVERY ONLINE PRODUK MAKANAN PIZZA
HUT DI KOTA BEKASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Prita Febriyana Beru Ginting
Dr. Irwandaru Dananjaya,SE.,MM Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Pada masa pandemi covid-19 masyarakat banyak menghadapi rasa takut terhadap virus covid- 19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. Masyarakat diwajibkan menerapkan PSBB (Pembatasan Skala Berskala Besar). Tujuan dari PSBB yaitu untuk mencegah meluasnya penyebaran virus covid-19 yang sedang terjadi saat ini. Berkembang nya virus covid-19 yang seakan tiada ujungnya ini pun, memang sempat menghambat aktifitas ekonomi di Indonesia, hal ini tentu nya mempengaruhi target penjualan bagi perusahaan yang bergerak di bidang makanan. Saat ini dengan adanya koneksi internet dan adopsi teknologi, sebagian besar aktifitas ekonomi dapat dipulihkan dengan baik. Hal ini koneksi internet dan adopsi teknologi telah memfasilitasi muncul nya pemesanan dan pengantaran makanan daring melalui aplikasi pasar daring. Salah satu contohnya adalah pengantaran dari restoran ke konsumen atau sebuah platform yang dimiliki oleh restoran itu sendiri seperti Pizza Hut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel cita rasa, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk makanan pizza hut melalui delivery online di Kota Bekasi pada masa pandemi covid- 19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel cita rasa, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk makanan pizza hut melalui delivery online di Kota Bekasi pada masa pandemi covid19. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang merupakan masyarakat Kota Bekasi yang pernah melakukan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut. Alat analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, regresi linier berganda, uji t (Signifikan Parsial), uji f dan koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh cita rasa, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut. Variabel bebas seperti kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan pizza hut tetapi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan pizza hut, sedangkan beberapa variabel bebas seperti cita rasa dan persepsi harga berpengaruh secara parsial dan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut.
Kata kunci: Cita Rasa, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Pada masa pandemi covid-19 masyarakat banyak menghadapi rasa takut terhadap virus covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. Masyarakat diwajibkan menerapkan PSBB (Pembatasan Skala Berskala Besar). Tujuan dari PSBB yaitu untuk mencegah meluasnya penyebaran virus covid-19 yang sedang terjadi saat ini. Berkembang nya virus covid-19 yang seakan tiada ujungnya ini pun, memang sempat menghambat aktifitas ekonomi di Indonesia, hal ini tentu nya mempengaruhi target penjualan bagi perusahaan yang bergerak di bidang makanan. Saat ini dengan adanya koneksi internet dan adopsi teknologi, sebagian besar aktifitas ekonomi dapat dipulihkan dengan baik. Hal ini koneksi internet dan adopsi teknologi telah memfasilitasi muncul nya pemesanan dan pengantaran makanan daring melalui aplikasi pasar daring. Salah satu contoh nya adalah pengantaran dari restoran ke konsumen atau sebuah platform yang dimiliki oleh restoran itu sendiri seperti Pizza Hut.
Pizza Hut adalah rantai restoran Amerika dan waralaba internasional yang didirikan pada tahun
1958 di Wichita, Kansas oleh Dan dan Frank Carney. Perusahaan ini dikenal dengan menu masakan Italia-Amerika, termasuk pizza dan pasta, serta lauk dan makanan penutup. Dengan banyaknya usaha waralaba produk makanan pasaran sejenis yang menyebabkan persaingan antara setiap perusahaan Pizza , Pizza Hut menjadi unggul diantara usaha waralaba lain nya dalam hal menciptakan menarik konsumen untuk membeli nya. Hal ini dibuktikan dengan produk Pizza Hut yang menjadi Top Brand selama 6 tahun berturut-turut dalam kategori Resoran Pizza. Pada masa pandemi covid-19 demi berjalan nya roda perekonomian perusahaan dan demi kepuasan dan kenyamanan pelanggan nya, Pizza Hut terus mengembangkan usaha nya, Pizza Hut memiliki kualitas pelayanan dengan mengantarkan pizza langsung kepada pembelinya melalui online pada platform milik nya. Kegiatan tersebut dinamakan delivery online. Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh konsumen pada masa pandemic covid-19 yang dimana semua kegiatan serba terbatas atau tidak dapat dibeli secara langsung ke outlet. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi penyebaran Virus
Covid-19. Dari berbagai macam usaha waralaba di Indonesia yang diluncurkan dalam perkembangan dunia usaha makanan delivery yang begitu pesat ditengah pandemi, menyebabkan persaingan antar usaha makanan delivery semakin ketat. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian pada produk makanan Pizza Hut terhadap keputusan pembelian dengan delivery online pada masa pandemi covid-19. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di masa pandemi covid-19, salah satunya adalah cita rasa, faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen yang akan membeli makanan melalui delivery online, makanan yang dikirim melalui delivery online memiliki cita rasa yang sama atau berbeda ketika kita membeli Pizza Hut secara langsung.
Dengan adanya faktor jarak dan waktu restaurant untuk sampai ke tempat konsumen, terkadang konsumen meragukan cita rasa yang berbeda dari tekstur, aroma dan penampakan makanan dengan pembelian produk makanan Pizza Hut jika pembelian pada restaurant langsung. Cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus
dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Menurut Malik dan Yaqoob (2012:487) persepi harga adalah “the process by which consumers interpret price and attribute value to a good or service proses”, yang berarti sebuah proses dimana pelanggan menafsirkan nilai harga dan atribut ke barang atau pelayanan yang diinginkan.
Persepsi harga yang dimana berperan penting dalam tingkat penjualan suatu produk apapun, prioritas konsumen menginginkan makanan dengan harga yang terjangkau dengan mendapatkan kualitasyang baik dari makanan tersebut.
Terkadang konsumen memperhitungkan faktor persepsiharga yang diberikan dengan pelayanan delivery online karena pelayanan delivery online untuk sampai ke tempat tujuan tentunya memiliki tambahan harga atau ongkos kirim. Yang dijangkau melalui jarak tempat konsumen. Selain faktor persepsi harga, ada pula faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di masa pandemic covid-19 ini, yaitu kualitas pelayanan.
Lewis dan Booms (1983) dalam F.
Tjiptono dan G. Chandra (2011:180) mendefinisikan kualitas pelayanan
sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Kualitas pelayanan dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud melakukan penelitian untuk membuat penulisan ilmiah dengan judul
“Pengaruh cita rasa, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemicovid- 19”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cita rasa mempengaruhi keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut pada masa pandemi covid- 19 ?
2. Bagaimana persepsi harga mempengaruhi keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut pada masa pandemi covid-19 ?
3. Bagaimana kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut pada masa pandemi covid-19 ?
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penulis membatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian melalui delivery online pada masa pandemi covid-19
hanya pada variabel cita rasa, persepsi harga dan kualitas pelayanan. Dengan subjek penelitiannya adalah para konsumen yang memutuskan untuk melakukan pembelian melalui delivery online pada produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh cita rasa terhadap
keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemic covid- 19.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemic covid-19.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemic covid-19.
Model Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan tujuan penelitian maka model penelitian antara faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada gambar sagai berikut:
Gambar 2.1 diatas merupakan model penelitian dimana Cita Rasa (X1), Persepsi Harga (X2) dan Kualitas Pelayanan (X3) mempengaruhi terhadap adanya keputusan pembelian.
LANDASAN TEORI
Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah proses memasarkan produk barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada konsumen serta bisa mendatangkan keuntungan atau mengidentifikasi, dalam penetapan harga promosi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan semua pihak.
Pengertian Cita Rasa
Menurut Drummond KE & Brefere LM. (2010) cita rasa merupakan suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa sebuah makanan sangat berperan penting dalam sebuah rumah makan. Rasa yang khas di suatu rumah makan , akan menjadi ciri tersendiri bagi pelanggan atau konsumen.
Berdasarkan pendapat Drummond KE & Brefere LM (2010), ada lima indikator yang akan digunakan untuk mengukur indikator variabel cita rasa ini, yaitu :
1. Bau, 2. Ciri khas 3. Aroma 4. Rasa
5. Tekstur atau bentuk dari produk tersebut.
laba bagi sebuah perusahaan.
Pemasaran adalah proses mengantisipasi,
Pengertian Persepsi Harga
Menurut Schiffiman & Kanuk, (2007) persepsi adalah suatu proses seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan menterjamahkanstimulus- stimulus informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh
Persepsi harga merupakan kecenderungan konsumen untuk menggunakanharga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk. Penilaianterhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedangdari masing - masing
individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsiindividu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri Pada dasarnya konsumen dalam menilai harga suatu produk tidaktergantung hanya dari nilai nominal harga saja namun dari persepsi mereka pada harga. Perusahaan harus menetapkan harga secara tepat agar dapat sukses dalammemasarkan barang atau jasa. Harga merupakan satu- satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstong (2008), ada empat indikator yang mencirikan persepsi harga, yaitu:
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk dan layanan
3) Daya saing harga
4) Kesesuaian harga dengan manfaat Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut Lewis & Booms dalam Tjiptono &
Chandra (2011 : 180), kualitas layanan sebagai
ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu terwujud sesuai harapan pelanggan. Indikator Pengukuran Kualitas Pelayanan Menurut Parasuraman, Valerie A.
Zeithaml dan Berry, (dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2011:198) mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi layanan yang sering digunakan untuk mengukur kualitas layanan.
Ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan
untuk memberikan pelayanan yang diinginkan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa ada kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.
2. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan perusahaan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada para pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan pelanggan menunggu tanpa ada suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif terhadap kualitas pelayanan.
3. Assurance (jaminan), adanya kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya.
Pengertian Keputusan Pembelian
Machfoedz (2013:44) mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Thomson (2013) dalam Permatasari (2017:33-34), indikator keputusan pembelian meliputi:
1. Sesuai kebutuhan
Pelanggan melakukan pembelian karena produk yang ditawarkan sesuai yang dibutuhan dan mudah dalam mencari barang yang dibutuhkan.
2. Mempunyai manfaat
Produk yang dibeli sangat berarti dan bermanfaat bagi pelanggan.
3. Ketepatan dalam membeli produk Harga sesuai kualitas produk dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
4. Pembelian berulang
Keadaan dimana konsumen merasa puas dengan transaksi sebelumnya sehingga berniat selalu melakukan transaksi di masa yang akan datang.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ilmiah ini, subjek yang digunakan oleh penulis adalah para konsumen
pernah melakukan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemi covid-19.
Penelitian ini merupakan penelitian sampel, karena penulis hanya akan meneliti sebagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Menurut Sugiyono (2017:81) mengemukakan teknik sampling adalah sebagai berikut :"Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan."
Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen Kota Bekasi yang sudah pernah melakukan pembelian Pizza Hut dengan delivery online pada masa pandemi covid-19.
Adapun cara atau rumus untuk mengetahui sampel dari populasi yang tidak diketahui yaitu rumus Rao Purba sebagai berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel sebesar 95% = 1,96
𝑍2 𝑛 =
4(𝑚𝑜𝑒)2
moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa dikolerasi, disini ditetapkan 10% atau 0,1
Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z=
1,96 dan moe 10% , maka jumlah sampel yang dapat ditentukan adalah:
1,962 𝑛 = 4(0,1)2
𝑛 = 96,04 ≈ 100
Dari perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka didapatkan hasil sebesar 96,04. Namun karena dilakukannya pembulatan untuk mempermudah perhitungan, maka hasil tersebut dibulatkan menjadi 100. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Jika r hitung
> r tabel dengan α = 0,05 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Namun, apabila r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Dalam Penelitian ini menggunakan Skala diferensial semantik yaitu skala untuk mengukur sikap, tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Skala diferensial semantik berisikan serangkaikan karakteristik bipolar (dua kutub) seperti: panas-dingin. Karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek yaitu:
1. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek.
2. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan objek.
3. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek.
Sangat Setuju
1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju
No Variabel Pernyat aan
r hitung r tabel Ketera ngan
1. Cita Rasa Pernyata an 1
0,530 0,3610 Valid
Pernyata an 2
0,836 0,3610 Valid
Pernyata an 3
0,840 0,3610 Valid
Pernyata an 4
0,893 0,3610 Valid
Pernyata an 5
0,717 0,3610 Valid
2. Persepsi Harga
Pernyata an 1
0,720 0,3610 Valid
Pernyata an 2
0,768 0,3610 Valid
Sumber : Kuesioner yang diolah dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel, validitas masing-masing instrument pernyataan, dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan untuk setiap variabel (Cita Rasa, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan) dinyatakan valid.
Hal ini dapat diketahui dari nilai r hitung pada setiap indikator variabel lebih besar daripada nilai r tabel.
Uji Reabilitas
Uji reabilitas merupakan alat ukur suatu pernyataan kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Pada penelitian ini menggunakan korelasi Cronbach’s Alpa.
Jika nilai Cronbach’s Alpa > 0,60 maka dinyatakan reliabel, sebaliknya jika nilai Cronbach’s Alpa < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Pernyata an 3
0,783 0,3610 Valid
Pernyata an 4
0,856 0,3610 Valid
Pernyata an 5
0,722 0,3610 Valid
3. Kualitas Pelayanan
Pernyata an 1
0,839 0,3610 Valid
Pernyata an 2
0,892 0,3610 Valid
Pernyata an 3
0,769 0,3610 Valid
Variabel Cronb
ach’s Alpa
Nilai Reliabel
Keterangan
Cita Rasa (X1) 0,820 0,60 Reliabel Persepsi Harga (X2) 0,826 0,60 Reliabel Kualitas Pelayanan
(X3)
0,736 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
0,868 0,60 Reliabel
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
KEPUTUSAN PEMBELIAN = 6,488 + 0,261 CITA RASA + 0,292 PERSEPSI HARGA + 0,243 KUALITAS PELAYANAN +
e
Sumber : Kuesioner yang diolah dengan SPSS 25
Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpa pada setiap variabel lebih
besar daripada 0,60. Maka disimpulkan bahwa kuesioner pada penelitian ini untuk mengukur tiap variabel dinyatakan reliab
UJI NORMALITAS
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation 2.08832166 Most Extreme
Differences
Absolute .043
Positive .031
Negative -.043
Test Statistic .043
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber : Kuesioner yang diolah dengan SPSS 25
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas menunjukkan bahwa Asymp. Sig.
(2-tailed) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,200. Apabila dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 nilai signifikan lebih besar dari nilai probabilitas (0,200>0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
REGRESI LINEAR BERGANDA
Sumber : Kuesioner yang diolah dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel didapatkan hasil persamaan regresi variabel cita rasa, persepsi harga, kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian sebagai berikut :
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan angka probabilitas signifikan 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikan setiap variabel bebas <0,05, maka variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. Berikut ini adalah tabel hasil uji t :
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Beta t Sig.
Model B Std. Error
1 (Constant) 6.488 1.939 3.346 .001
CITA RASA .261 .092 .283 2.856 .005
PERSEPSI HARGA .292 .087 .306 3.372 .001
KUALITAS PELAYANAN .243 .147 .169 1.654 .101
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Beta t Sig.
Model B Std. Error
1 (Constant) 6.488 1.939 3.346 .001
CITA RASA .261 .092 .283 2.856 .005
PERSEPSI HARGA .292 .087 .306 3.372 .001
KUALITAS PELAYANAN .243 .147 .169 1.654 .101
Sumber : Kuesioner yang diolah dengan SPSS 25
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan secara parsial Tidak Berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, sedangkan variabel cita rasa dan persepsi harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Adapun hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Uji hipotesis pengaruh variabel Cita Rasa terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil perhitungan, diperolah tingkat signifikan sebesar 0,005. Tingkat signifikan yang diperolah (0,005) lebih kecil dari probabilitas signifikan α (0,05), Hal ini menunjukkan bahwa variabel Cita Rasa (X1) secara parsial Berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).
2. Uji hipotesis pengaruh variabel Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil perhitungan, diperolah tingkat signifikan sebesar 0,001. Tingkat signifikan yang diperolah (0,001) lebih kecil dari probabilitas signifikan α (0,05), Hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi Harga (X2) secara parsial Berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).
3. Uji hipotesis pengaruh variabel Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil perhitungan, diperolah tingkat signifikan sebesar 0,101. Tingkat signifikan yang diperolah (0,101) lebih besar dari probabilitas signifikan α (0,05), Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan (X3) secara parsial Tidak Berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Uji Simultan (Uji f)
Uji f menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan angka probabilitas signifikan 0,05 (α=5%).
Jika nilai signifikan setiap variabel bebas
<0,05, maka variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah tabel hasil uji f.
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 240.612 3 80.204 17.834 .000b
Residual 431.748 96 4.497
Total 672.360 99
Sumber : Kuesioner yang diolah dengan SPSS 25
Dari tabel Anova yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa tingkat signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel Cita Rasa(X1),
Persepsi Harga (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) secara simultan
Berpengaruh layak terhadap Keputusan Pembelian (Y).
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada bab pembahasan sebelumnya mengenai cita rasa, persepsi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemi covid-19, maka ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
• Variabel Cita Rasa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemi covid-19. Apabila cita rasa memiliki bau, ciri khas, aroma, rasa dan tekstur dengan kualitas yang baik dan stabil maka akan meningkatkan keputusan pembelian dari para konsumen.
• Variabel Persepsi Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemi covid-19. Apabila persepsi harga pada penelitian ini memiliki kestabilan yang baik dan sesuai dengan
indikator keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk dan layanan, daya saing harga dan kesesuaian harga dengan manfaat, maka akan berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan minat dan keputusan pembelian dari pada konsumen.
• Variabel Kualitas Pelayanan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di Kota Bekasi pada masa pandemi covid- 19. Perusahaan Pizza Hut harus meningkatkan kualitas pelayanan dari segi kehandalan, daya tanggap, dan jaminan agar hal tersebut dapat meningkatkan minat dari para konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk makanan pizza hut.
• Cita Rasa, Persepsi Harga, dan Kualitas Pelayanan layak memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap Keputusan Pembelian melalui delivery online produk makanan Pizza Hut di kota Bekasi pada masa pandemi covid-19.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pembelian produk makanan Pizza Hut dengan delivery online di kota Bekasi pada masa pandemi covid-19.
diharapkannya perusahaan Pizza Hut dapat mempertahankan bahkan meningkatkan cita rasa secara positif atau yang baik serta
memiliki harga yang cukup terjangkau di berbagai kalangan masyarakat yang ditunjang sesuai dengan kualitas dan mutu yang termasuk dalam produk yang baik serta perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan dalam segi penjualan produk makanan Pizza Hut. Maka dari itu, perusahaan Pizza Hut akan menghasilkan kepercayaan para calon konsumen dalam hal memutuskan untuk melakukan pembelian pada produk makanan Pizza Hut.
DAFTAR PUSTAKA
Danang Suntoyo,SH.,SE.,MM.,2014.
Dasar-dasar Manajemen Pemasaran (Konsep,Strategi dan Kasus). Yogyakarta : CAPS ( Center of Academic Publishing Service Ghozali ,imam,2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Etta Mamang Sangadji, Sopiah. 2013.
Perilaku Konsumen. CV Andi Offset. Kolter ,Philip,2005.Manajemen Permasaran, Jilid 2, Jakarta:Bumi Aksara.
Kolter,phlip. & Amstrong, Gery.
2008. Prinsip- Prinsip Pemasaran. Jilid Satu, Edisi Kedua Belas, Cetakan Ketiga.
Penerbit Indeks.
Herdiana Abdurrahman , Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahanan, Bandung: Pustaka setia.
Charlie Bernando Halomoan Samosir, Arif Bowo Prayoga K (2015) Jurnal Pengaruh Persepsi Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 3, November 2015
Nurul Fatmawati. A (2017) Kualiatas Produk, Citra Merek, Persepsi Harga Harga Terhadap Proses Keputusan pembelian Konsumen Sepeda Motor, Matic “Honda”.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 10. No.1 , April 2017