• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ayung Terpadu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ayung Terpadu."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN

DAERAH ALIRAN SUNGAI AYUNG

TERPADU

Oleh

I Wayan Sandi Adnyana

PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

PENDAHULUAN

Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) sebagai bagian dai pembangunan wilayah sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang kompleks dan saling terkait. Permasalahan terasebut antara lain terjadinya erosi, pencemaran air sungai, banjir, kekeringan, masih belum adanya keterpaduan antar sector, antar instansi dan kesadaran masyarakat yang rendah tentang pelestarian manfaat sumber daya alam. Menurun dan merosotnya kondisi DAS itu, maka umumnya disebabkan oleh beberapa factor, antara lain adanya tekanan penduduk, tekanan pembangunan dan tekanan sosial ekonomi masyarakat di kawasan DAS.

Sungai Ayung mempunyai hulu di Kabupaten Bangli, Badung, Buleleng dan Tabanan mengalir melalui Kabupaten Gianyar dan Badung serta bermuara di Kota Denpasar. Berdasarkan penggunaan air, selain dimanfaatkan untuk air irigasi juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum (PDAM). Kegiatan lain yang dijumpai yaitu kegiatan pariwisata berupa atraksi arung jeram (rafting) yang tidak saja tergantung pada air sungai tetapi juga kelestarian lingkungan.

(3)

proses formulasi dan implementasi suatu kegiatan yang mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan di dalam dan di sekitar DAS termasuk untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Hasil studi ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk pengelolaan DAS Ayung.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang timbul akibat pemanfaatan DAS Ayung untuk berbagai penggunaan adalah :

- Berkurangnya penutupan vegetasi permanen terutama di bagian tengah dan hulu DAS.

- Masih dilakukan budidaya tanaman semusim pada lahan yang kelas kemampuan dan kesesuaiannya tergolong tidak sesuai

- Terjadinya kerusakan hutan di Kecamatan Kintamani dan di hulu DAS Ayung - Tingkat Erosi yang tinggi di bagian tengah dan hulu DAS

- Tingginya sedimentasi di Sungai Ayung

- Semakin menurunnya kualitas air Sungai Ayung - Terjadinya pelanggaran sempadan sungai/jurang

- Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kelestarian DAS. - Belum adanya internalitas dan eksternalitas pembiayaan pengelolaan bersama

(cost sharing)

(4)

- Terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan Sungai Ayung

VISI PENGELOLAAN

Kondisi ideal yang diharapkan terjadi yang merupakan visi pengelolaan DAS Ayung adalah :

 Terjaminnya kelestraian DAS Ayung sehingga dapat dimanfaatkan berbagai penggunaan secara berkelanjutan

TUJUAN PENGELOLAAN

Tujuan pengelolaan DAS Ayung adalah untuk memecahkan dan mengelolan permasalahan yang timbul di DAS Ayung, diantaranya :

 Meningkatkan penutupan vegetasi permanen di DAS Ayung

 Mencegah perambahan hutan dan vegetasi alami

 Pemanfaatan lahan sesuai dengan kelas kemampuan dan kesesuaiannya sehingga lahan dapat digunakan secara lestari dan berkelanjutan

 Menurunkan besarnya erosi yang terjadi pada lahan tegalan, kebun campuran, semak belukar dan tebing sungai sampai lebih kecil dari erosi yang dapat ditoleransikan

 Meningkatkan kontinyuitas debit Sungai Ayung

(5)

 Meningkatkan kualitas air sungai agar mendekati alami dan mencegah timbulnya masalah pencemaran

 Pengendalian bangunan/hotel yang melanggar sempadan sungai/jurang dan pengendalian alih fungsi lahan sawah

 Meningkatkan pendapatan petani/peternak dengan penyediaan pakan, konservasi lahan dan intensifikasi pemeliharaan ternak

 Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap kelestarian DAS

 Meningkatkan konstribusi dan pemberdayaan masyarakat lokal

 Mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan Sungai Ayung

PROGRAM PENGELOLAAN

Program pengelolaan yang diusulkan untuk mejaga kelestarian DAS Ayung sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan secara berkelanjutan adalah sebagai berikut :

 Menetapkan kawasan hulu DAS Ayung sebagai kawasan penyangga atau kawasan lindung

 Meningkatkan populasi tanaman tahunan di bagian tengah dan hulu DAS Ayung

 Perencanaan penggunaan lahan dan penerapan teknik konsevasi tanah dan air

 Pemantauan debit dan kadar sedimen

(6)

 Mengurangi limbah pertanian dan peternakan di hulu

 Mengurangi limbah hotel masuk ke sungai

 Mengurangi limbah padat dan cair dari masyarakat yang dibuang ke sungai

 Peningkatan peran serta masyarakat dan pengusaha dalam ikut menjaga dan memlihara kelestarian Sungai Ayung

 Penyuluhan dan penegakan hukum

 Peningkatan kesadaran masyarrakat terhadap pentingnya sempadan sungai/jurang

 Memberikan bantuan dan subsidi silang keada masyarakat petani di kawasan hulu untuk melakukan usaha konservasi

 Peningkatan koordinasi antar stakeholder yang terkait dengan pengelolaan DAS

 Membentuk badan atau forum DAS untuk mengkoordinasikan pengelolaan DAS Ayung secara terpadu

RENCANA KEGIATAN

Rencana kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengelolaan DAS Ayung adalah

 Penghutanan kembali hutan yang rusak di Kecamatan Kintamani

 Penghijauan dan reboisasi terutama di bagian tengah dan hulu DAS.

(7)

 Penerapan teknik konservasi tanah dan air seperti pembuatan teras, penanaman strip rumput, tanaman penutup tanah, penguat teras dan pemberian mulsa pada lahan tegalan, perkebunan, kebun campuran di wilayah tangkapan air DAS Ayung.

 Pemasangan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) untuk memantaau debit air dan sedimen.

 Pemantauan kualitas air sungai pada musim hujan dan kemarau

 Penanaman hijauan pakan ternak jenis semak dan pohon

 Pembudidayaan rumput dan legum unggul

 Membuat perjanjian tertulis antara pengusaha rafting dengan masyarakat lokal, yang mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak (pengusaha dan masyarakat)

 Memberikan bantuan ekonomi dan bibit kepada masyarakat petani di kawasan hulu

 Merevisi atau membuat aturan (Peraturan Daerah) yang memberikan perlindungan terhadap keberadaan subak

(8)

INSTITUSI PENGELOLA

Untuk meingkatkan koordinasi pengelolaan DAS Ayung secara terpadu maka perlu dibentuk badan atau Forum Daerah Aliran Sungai (DAS). Forum DAS ini melibatkan semua stakeholder yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan DAS Ayung

Instansi Pemerintah :

- Dinas Pekerjaan Umum - Dinas Kehutanan - Dinas Perkebunan - Dinas Pertanian - Dinas Pariwisata - Dinas Perikanan - Dinas Peternakan - Dinas Kesehatan - Kantor Pertanahan - Bapedalda

- Bupati/Walikota (Bangli, Badung, Buleleng, Tabanan, Gianyar, Denpasar)

- PDAM

Instansi Swasta

(9)

- Pengusaha hotel dan restoran (sepanjang Sungai Ayung)

Unsur Masyarakat

- Subak

- Subak Abian - Desa Pekraman

- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Unsur Perguruan Tinggi

(10)

Tabel 1. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN SECARA TERPADU DAS AYUNG

No Permasalahan Tujuan Sasaran/Lokasi Program Rencana Kegiatan Institusi Pelaksana

1. Berkurangnya penutupan vegetasi permanen di bagian tengah dan hulu DAS

- Meningkatkan penutupan vegetasi

permanen di DAS Ayung - Meningkatkan

kontinyuitas debit Sungai Ayung

- Kecamatan Kintamani dan Petang

- Menetapkan kawasan hulu DAS Ayung sebagai kawasan penyangga atau kawasan lindung

- Meningkatkan populasi tanaman tahunan di bagian tengah dan hulu DAS Ayung

- Penghijauan dan reboisasi

- Meningkatkan penanaman tanaman

perkebunan yang berfungsi

hidrologis seperti tanaman kopi

- Dinas Kehutanan - Dinas Perkebunan - Dinas Pertanian - Bappeda Bali

2. Terjadi perubahan jenis tanaman perkebunan (dari tanaman kopi ke tanaman jeruk)

- Peningkatan fungsi lindung dan peresapan

- Pola tanaman di daerah hulu

- Peningkatan jenis tanaman unggulan yang dapat berfungsi lindung dan meningkatkan resapan

- Penyuluhan tentang karakteristik tanaman yang berfungsi lindung

- Dinas Perkebuann - Dinas Pertanian

3. Masih dilakukan budidaya tanaman semusim pada lahan yang kelas kemampuan lahan dan kesesuaiannya tergolong tidak sesuai

- Pemanfaatan lahan sesuai dengan kelas kemampuan dan kesesuaiannya sehingga lahan dapat digunakan secara lestari dan berkelanjutan

- Menjaga produktivitas dan kelestarian lahan DAS

- Perencanaan penggunaan lahan dan tindakan koservasi tanah & air di DAS Ayung

- Penanaman tanaman perkebunan seperti kopi di bagian hulu DAS - Penghijauan dan

reboisasi pada sempadan jurang dan sungai Ayung, melalui pemilihan jenis tanaman

perkebunan dan tanaman

penghijauan

(11)

4. Terjadinya kerusakan vegetasi hutan di Kecamatan Kintamani dan di hulu DAS Ayung

- Mencegah perambahan hutan dan vegetasi alami

- Desa Serai, Manikliu, Ulian dan sekitarnya - Bagian hulu

DAS Ayung

- Penghutanan kembali di hulu DAS

- Reboisasi penghijauan areal hutan rusak

5. Erosi yang terjadi pada penggunaan lahan tegalan, kebun campuran dan semak yang kemiringannya curam tergolong berat sampai sangat berat

- Menurunkan besarnya erosi yang terjadi pada lahan tegalan, kebun campuran, semak belukar dan tebing sungai sampai lebih kecil dari erosi yang dapat ditoleransikan

- Mengurangi erosi dan tanah longsor

- Lokasi pada lahan tegalan, kebun

campuran, semak dan tebing sungai yang memiliki kemiringan >

30% di

- Perencanaan penggunaan lahan dan tindakan konservasi tanah & air di DAS Ayung

- Penerapan konservasi dan air, pembuatan bangku kon baik, pena an di sekitar sempadan su

6. Tingginya sedimentasi di Sungai Ayung

- Menurunkan tingkat sedimentasi

- Daerah

tangkapan air DAS Ayung

- Penerapan teknik konservasi tanah dan air

- Pemantauan kadar sedimen di Sungai Ayung

- Penerapan konservasi dan air pembuatan penanaman rumput, pem mulsa, ta penutup tan penguat tera reboisasi/pen an di tangkapan air Ayung - Pemasangan

AWLR memantau d dan sedimen 7. Semakin menurunnya kualitas air

Sungai Ayung

- Meningkatkan kualitas air sungai agar mendekati alami - Menjaga estetika

bantaran sungai agar lestari - Mencegah

timbulnya masalah

pencemaran dari buangan limbah hotel dan lainnya

- Hulu sungai - Masyarakat

desa dan kota mulai

Kedewatan - Padanggalak

- Mengurangi limbah pertanian dan peternakan di hulu - Mengurangi limbah

hotel masuk sungai - Mengurangi limbah

padat dan cair dari masyarakat - Peningkatan peran

serta masyarakat dan pengusaha dalam ikut menjaga dan memelihara kelestarian Sungai Ayung

- Penyuluhan dan

- Penyuluhan hotel-hotel, - Monitoring

(12)

sekitar Ayung - Penegakan

terhadap par yang melak pencemaran 8. Semakin menurunnya

keanekaragaman dan kelimpahan biota yang ada di sungai

- Meningkatkan keanekaragaman dan populasi ikan alami yang ada di sungai

- Petang - Melestarikan fungsi sungai sebagai habitat ikan

- Penebaran ikan secara (6 bulan) jenis ikan nila, lele dan - Melarang

mengawasai penangkapan dengan racu 9. Adanya bangunan hotel yang

melanggar sempadan sungai/jurang

- Menjaga kelestarian Sungai Ayung

- Bangunan/hotel sepanjang Sungai Ayung

- Penyuluhan dan penegakan hukum

- Sosialisasi sempadan sungai/juran - Peninjauan

kembali yang dimilik - Penegakan

terhadap hotel melanggar sempadan 10. Perubahan fungsi lahan

persawahan menjadi pemanfaatan non pertanian (bangun bangunan) terutama bagian tengah dan hilir DAS Ayung

- Pengendalian alih fungsi lahan sawah

- Masyarakat di bagian tengah dan hilir DAS Ayung

- Peningkatan kesadaran

masyarakat akan fungsi lahan di daerah aliran Sungai Ayung

- Sosialissai permasalaha fungsi DAS masyarakat

11. Tata guna lahan untuk permukiman terus meningkat terutama di dekat dengan pusat-pusat kegiatan pertokoan permukiman dan pariwisata

- Pengendalian tata guna lahan permukiman di daerah hulu

- Masyarakat di bagian hulu dan pusat kegiatan di DAS Ayung

- Peran masyarakat di daerah DAS Ayung dalam usaha pengendalian dampak lingkungan dan pelestarian DAS Ayung

- Penyuluhan tentang pembangunan permukiman daerah hul implikasinya daerah hulir 12. Rendahnya pendapatan

petani/peternak

- Meningkatkan pendapatan petani/peternak

- DAS di bagian hulu dan tengah

- Pemeliharaan lebah madu dan ternak sebagai bagian integral dari pengelolaan DAS

- Penyuluhan demonstrasi pemeliharaa lebah madu - Penanaman hijauan paka semak dan p - Pembudiday

rumput unggul 13. Rendahnya pengetahuan

masyarakat terhadap aturan sempadan sungai/jurang

- Mencegah dan mengurangi pelanggaran sempadan sungai/jurang

- Perlindungan sempadan jurang/sungai di semua lokasi terutama di kawasan hilir dan tengah

- Meningkatkan kesaran masyarakat terhadap

pentingnya sempadan sungai/jurang

- Penyuluhan /sosialisasi sempadan sungai/juran - Memasukk

(13)

awig desa/b adat 14. Keberadaan parahyangan subak

(pura bedugul) yang tidak ada secara drastis

- Perlindungan terhadap keberadaan lembaga subak

- Memperbaharui peraturan persubakan yang sudah ada kelihan sub desa pek dalam

transaksi – tanah subak 15. Kecemburuan sosial ekonomi

masyarakat sekitar DAS

- Adanya

sinergisme yang positif antara pengusaha rafting dengan masyarakat sepanjang DAS

- Tempat di lokasi

penurunan & pendaratan serta masyarakat setempat dalam pengelolaan usaha bisnis yang memanfaatkan aliran Sungai Ayung

- Adanya agreement antara pen rafting masyarakat yang m tentang ha kewajiban masing-ma pihak (pen & masyarak 16. Rendahnya kemampuan

masyarakat melakukan usaha konservasi

- Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

melakukan usaha konservasi di hulu DAS

- Pemanfaat air sungai di hilir DAS

- Masyarakat petani di hulu DAS

- Memberikan subsidi silang dan bantuan kepada masyarakat petani di hulu DAS pemanfaatan Sungai Ayung

- Mencegah terjadinya konflik kepentingan - Meningkatkan

pemanfaatan sungai

- Semua stakeholder yang terlibat dalam

pemanfaatan dan pengelolaan DAS Ayung

- Membentuk badan atau forum DAS Ayung yang bertugas menetapkan

kebijakan strategi dan program pengelolaan DAS

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arysad,S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB Press. Bogor.

Departemen Kehutanan 2001. Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan daerah Aliran Sungai. Direktorat Rehabilitasi Lahan dan Konservasi tanah. Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanaan Sosial. Departemen kehutanan.

Hammer, W.I. 1980. A Soil Degradation Assesment Methodology. Soil Conservation Cunsultant Report.INS/78/006, Technical Note. No. 7 CSR, Bogor

Hammer, W.I. 1981. Second Soil Consevation Consultant Report AGOF/INS/78/006. Tech.Note.No.10.CVSR.Bogor

Kurnia , U,T. Budhyastoro dan N. Suharta. 1987. Penelitian metode Pemetaan Erosi Potensial dan Aktual di Kabupaten Solok, Sumatra Barat Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Tanah, Cipayung, 18-20 Maret 1985. Pusat Peneliti Tanah, Bogor.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian pencemaran Air

PT Bina Karya Cabang Denpasar, 2002. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Perencanaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai (PSAWS) Baian Proyek Pengelolaan Sumber Air Bali, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Bali. Dinas PU Provinsi bali.

PT Purnajasa Bimapratama. 2002. Pekerjaan Detail Desaian Waduk Ayung di Kabupaten di Kabupaten Badung T.A. 2002. Bagian Proyek Pengelolaan Sumber Air Bali, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Ir Bali, Dinas PU Provinsi Bali.

Soemarwoto, O. 1978. Aspek Ekologi dalam Pengelolaan DAS. Prosiding Pertemuan Diskusi Pengelolaan DAS. DITSI. Pengairan. Bandung

Sukartiko , B. 1988. Sistem Penilaian Kemampuan Lahan untuk Penetapan Arahan Penggunaan Lahan dalam rangka Perencanaan Pengelolaan DAS. Pertemuan Teknis Pembakuan Sistem Klasifikasi dan Metode Survei Tanah. Cibinong Bogor, 29-31 Agsutus 1988. Puslitan-Bakosurtanal.

Wishmeier, W.H. and D.D. Smith. 1987. Predicting Rainfaal Erosion Losses. A. Guide to Conservation Planning. USDA. Agric Handbook. No. 537

(15)

Gambar

Tabel 1. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN SECARA TERPADU DAS AYUNG

Referensi

Dokumen terkait

a) Media tradisional tidak menawarkan jalan bagi audiens untuk berkomunikasi dengan pemilik media. b) Media tradisional tidak menawarkan komunikasi antar audiens. c) Participatory

dan dan Hibiscus spp 

1945, lima tahun yang lalu, yang kita selenggarakan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 2006, Bapak Taufik Kiemas juga hadir waktu itu, saya pernah menyampaikan, antara lain, sebagai

Perlakuan formulasi pupuk hayati berbasis limbah cair tahu dan formulasi pupuk hayati berbasis limbah cair PKS menunjukkan hasil berat kering yang cenderung lebih

Pada penelitian ini hanya meninjau trend pola aliran dan kecepatan aliran yang terjadi pada sungai berbelok menggunakan krib tipe permeable dengan posisi

(7) Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada setiap orang atau sekelompok orang yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam

Menurut Tave (1986), dan Rusfidra (2006), nilai heritabilitas termasuk dalam kategori tinggi serta menunjukan bahwa seleksi individu yang dilakukan cukup efektif. Data

Tabel 5.4 Jumlah Pohon dan Produksi Tanaman Buah-Buahan Yang Produktif dirinci menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Jekulo Tahun 2011. (2)