Tugas 01
Integrasi Teknologi Perancangan dan Manufaktur
Tutorial Software Solidworks & Inventor
Dony Hidayat
1506696211
Departemen Teknik Mesin FT-UI
2016
Dony Hidayat (1506696211)
Tutorial membuat model CAD mainan pesawat Hot Wheel menggunakan software Solidworks (SW)
Membuat Part Roda dan Part Poros
Tahapan pertama yang dilakukan adalah membuat part dari mainan pesawat menggunakan SolidWorks part seperti yang ditunjukan Gambar 1 dibawah. Double klik icon part atau pilih icon part lalu klik ok.
Gambar 1. Tampilan awal pilihan pada SW
Tampilan (GUI) SW 2013 sudah sangat modern dan mirip dengan tampilan software pada Operating System Windows kebanyakan. Bagi yang pertama kali menggunakan software ini juga tidak akan terlalu canggung dengan tampilan SW.
Gambar 2. GUI SolidWorks
Dony Hidayat (1506696211) Part pertama yang akan dibuat model CAD nya adalah poros roda pesawat hot wheel. Panjang poros 25mm dengan diameter poros 2mm. Langkah pertama, tentukan plane yang akan digunakan, untuk part poros ini digunakan right plane seperti gambar dibawah, klik kanan right plane pada hirarki, lalu akan muncul beberapa pilihan. Untuk memulai membuat sketch, pilih icon sketch (a) yang dilingkari berikut.
Gambar 3. Plane kanan
Setelah masuk ke menu sketch, lalu buat lingkaran dengan diameter 2mm. Pilih icon circle (b), lalu klik pada bagian tengah bidang kerja.
Gambar 4. Icon sketch lingkaran
a
b
Dony Hidayat (1506696211) Setelah itu klik sekali lagi dibagian luar titik pertama seperti gambar dibawah. Untuk ukurannya dibuat sembarang dulu, nanti akan diedit pakai menu smart dimension untuk menentukan ukuran sebenarnya.
Gambar 5. Membuat lingkaran
Gambar 6. Icon untuk Smart dimension
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 7. Lingkaran dengan diameter 2mm
Lingkaran yang telah ditentukan ukurannya akan berubah warna dari biru menjadi hitam, hal ini menunjukan bahwa desainnya sudah fully defined. Selanjutnya lingkaran ini akan dibentuk menjadi poros dengan menu extruded boss pada tab features
Gambar 8. Icon untuk extruded boss
Setelah menu extruded boss dipilih, lalu masukan nilai 25mm pada bagian depth seperti ditunjukan Gambar 9 yang dilingkari merah berikut
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 9. Extruded boss poros 25mm
Setelah selesai extruded boss dengan mengklik bagian yang dilingkar hijau seperti gambar diatas, maka poros dengan diameter 2mm dan panjang 25mm pun jadi model CAD nya. Klik icon zoom to fit untuk membuat tampilan full dengan layar kerja.
Gambar 10. Model poros
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 11. Menyimpan file dengan format (.sldprt)
Simpan file dengan nama poros menggunakan type file part (.sldprt) seperti ditunjukan gambar diatas.
Part berikutnya adalah roda dari mainan pesawat dengan diameter terluar 7mm, diameter lobang sambungan dengan poros 2mm dan diameter luar sambungan dengan poros 4mm. Untuk tahap awal sama dengan proses sebelumnya, buka file baru part dan dilanjutkan dengan membuat sketch menggunakan plane top.
Features untuk membuat roda bisa menggunakan extruded boss seperti membuat poros sebelumnya, namun sekarang akan digunakan feature revolved karena lebih efektif dari segi prosesnya. Pada tab sketch, pilih menu line untuk membuat sketch, lalu buat gambar seperti berikut
Gambar 12. Sketch yang akan direvolved
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 13. Pilihan menu revolved
Setelah selesai membuat sketch, lalu pilih feature revolved, maka tampilan akan berubah seperti Gambar 13 diatas. Pada bagian sisi kiri terdapat menu revolved dengan berbagai parameter yang bisa diubah sesuai dengan kebutuhan.
Setelah selesai direvolved, ternyata ada bagian yang perlu diedit (a) pada bagian sisi kiri atas sketch roda. Untuk memperbaiki sketch, klik kanan revolved pada bagian feature manager design tree, lalu pilih menu edit sketch (b) seperti pada gambar dibawah.
Gambar 14. Edit sketch pada feature dengan klik kanan
a
b
Dony Hidayat (1506696211) Sketch bagian kiri atas (a) akan dibentuk seperti Gambar 15 dibawah menggunakan menu trim entities (b) dan pilihan opsi power trim
Gambar 15. Edit sketch dengan menu trim
Setelah selesai tahapan ini, lalu file roda disave dengan nama roda.sldprt seperti prosedur yang telah dilakukan pada part poros. Jika kita menggunakan feature extruded boss untuk membuat roda, maka akan diperlukan minimal 3 kali extruded boss dan sekali extruded cut. Jika menggunakan feature revolved, maka hanya sekali revolved dan persiapan sketch yang sedikit lebih lama dibanding extruded.
Gambar 16. Hasil revolved
bc a
Dony Hidayat (1506696211) Tahapan berikutnya adalah mengedit bagian roda agar terlihat motif pada velgnya.
Gambar 17. Editing untuk mendapatkan motif velg
Prosesnya sama dengan edit feature revolved sebelumnya, editing dilakukan pada sketch awal dengan menggunakan line dan dipotong menggunakan trim. Hasilnya seperti Gambar 18 dibawah.
Gambar 18. Sketch yang telah diedit
Edit untuktampilan velg
Dony Hidayat (1506696211) Selanjutnya bagian velg akan dibuat motif segitiga (a) menggunakan extruded cut (b) sebanyak 5 item dengan menggunakan circular pattern (c).
Gambar 19. Editing motif velg
Langkah pertama yang dilakukan adalah merubah tampilan menjadi tampak samping dengan memilih shortcut (d) seperti Gambar 20 dibawah
Gambar 20. Pilih tampak samping
ab
c
d
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 21. Buat sketch baru
Untuk membuat sketch baru pada bagian sisi luar roda adalah, klik kiri pada posisi (a), lalu akan muncul pilihan menu dan pilih sketch (b). Lalu buat sketch menggunakan circle dan line seperti Gambar 22 dibawah ini
Gambar 22. Sketch untuk motif velg
Duplikat line yang warna biru menggunakan mirror entities (c) seperti ditunjukan Gambar 22 diatas a
b
c
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 23. Mirroring
Pada kolom (a) pilih line biru dan pada kolom (b) pilih construction line yang warna hitam, setelah itu trim lingkaran bagian luar segitiga yang baru dibuat. Untuk membuat lobang pada segitiga tsb, pakai feature extruded cut (c) dengan D1 sebesar 1mm.
Gambar 24. Extruded cut
ab
c
Dony Hidayat (1506696211) Untuk memperbanyak lobang segitiga yang telah dibuat sebelumnya, gunakan feature circular pattern dengan pilihan parameter (a)
Gambar 25. Circular pattern
Pada tampilan akhir roda ada sedikit perubahan yang harus dilakukan pada bagian (b). Untuk mengedit bagian (b) dapat dilakukan dengan editing sketch pada feature revolved (c).
Gambar 26. Edit part roda
ab c
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 27. Editing sketch
Double klik 0.50 (a), kemudian akan muncul window modify, lalu ganti ukuran 0.5mm (b) menjadi 1mm. Tampilan sketch akan berubah seperti Gambar 28 dibawah.
Gambar 28. Sketch setelah di edit
ab
Dony Hidayat (1506696211) Tampilan roda akan berubah seperti Gambar 29 berikut :
Gambar 29. Part roda Melakukan proses Assembly roda dan poros
Tahapan berikutnya adalah melakukan proses assembly part poros dengan part roda model pesawat hot wheel. Untuk membuka dokumen assembly, double klik bagian assembly seperti yang dilingkari merah dibawah ini.
Gambar 30. Tampilan untuk membuka file baru
Tampilan lembar kerja assembly hampir mirip dengan tampilan part, namun kalau diperhatikan lebih detail, ternyata menu nya cukup banyak perbedaan seperti ditampilkan pada Gambar 31 berikut. Pada
Dony Hidayat (1506696211) lembar kerja assembly juga terdapat menu seperti pada lembar kerja part, sehingga proses editing masih bisa dilakukan pada lembar kerja assembly ini.
Gambar 31. Lembar kerja assembly
Untuk memasukan part kedalam lembar kerja assembly, klik insert component icon (a). Setelah itu akan keluar pesan (b) untuk memilih part yang akan dimasukan pada assembly ini. Klik part poros (c), lalu arahkan pointer mouse ke bidang kerja, sehingga muncul part poros seperti Gambar 32 dibawah.
Jika part belum ada pada list open document (c), maka pengambilan part bisa menggunakan browse (d).
Gambar 32. Memasukan part pada lembar kerja assembly
ab
c
d
Dony Hidayat (1506696211) Pengambilan part menggunakan browse sama seperti software dengan operating system windows lainnya. Pilih part yang akan diambil (a), lalu klik open (b).
Gambar 33. Insert part
Part yang telah dimasukan pada lembar kerja assembly dapat dilihat rinciannya pada hirarki manager tree (c). Untuk melakukan assembly, klik mate (d) seperti Gambar 34 dibawah.
Gambar 34. Part yang akan di assembly
ab
c
d
Dony Hidayat (1506696211) Klik sisi luar poros (a) dan bagian dalam roda (b) untuk menyatukan kedua part ini. SW langsung bisa mendeteksi jenis mate pada part, namun jika ingin mengganti jenis mate nya, bisa di edit lagi pada bagian manager tree (c).
Gambar 35. Proses assembly
Gambar 36. Hasil assembly
cDony Hidayat (1506696211)
Membuat Part Body (Fuselage)
Tahapan berikutnya adalah pembuatan body bagian bawah dari pesawat, dengan menggunakan top plane. Karena sisi kiri dan kanan simetris, maka dibuat satu sisi saja, untuk sisi yang lainnya tinggal di mirroring. Sketch untuk body pesawat seperti pada Gambar 37 dibawah, setelah itu sketch di extruded boss sehingga menjadi part seperti Gambar 38.
Gambar 37. Sketch awal
Gambar 38. Hasil extruded boss
Dony Hidayat (1506696211) Tahapan berikutnya adalah pemotongan bagian body bawah dengan cut extruded, sketch yang akan dipotong seperti Gambar 39 berikut. Hasil cut extruded nya dapat dilihat pada Gambar 40.
Gambar 39. Sketch untuk pemotong bagian bawah
Gambar 40. Hasil extruded cut
Dony Hidayat (1506696211) Selanjutnya pembuatan sayap masih menggunakan perintah extrude boss, namun ada sedikit perbedaan pada sketch yang di offset (a) dari plane kanan sejauh 4mm. Rentang sayap sebesar 30mm (b). Setelah selesai di extrude boss, kemudian sayap dipotong mengikuti sketch (c) seperti Gambar 42.
Gambar 41. Pembuatan sayap
Gambar 42. Pemotongan bagian sayap
ab
c
Dony Hidayat (1506696211) Hasil sayap yang telah di cut extruded dapat dilihat pada Gambar 43 dibawah ini. Kemudian bagian bawah body diperhalus menggunakan perintah fillet (a).
Gambar 43. Sayap dari proses extruded boss
Proses fillet hanya membutuhkan radius fillet (b) dan bagian (c) edge atau surface yang akan difillet pada parameternya.
Gambar 44. Fillet untuk menghaluskan bagian yang “tajam”
a
b
c
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 45. Hasil fillet pada body bawah
Tahap berikutnya adalah membuat dudukan landing gear pada sayap pesawat. Langkah awal adalah membuat plane baru dengan urutan seperti Gambar 46 dibawah
Gambar 46. Membuat plane baru
Parameter yang dibutuhkan untuk membuat plane baru adalah referensi (a) dan jarak (b) dari referensi seperti yang ditunjukan pada Gambar 47 berikut :
1
2 3
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 47. Proses pembuatan plane baru
Setelah plane baru dibentuk, lalu buat sketch pada plane baru seperti Gambar 48 dibawah. Setelah itu extrude boss sketch yang telah dibuat, sehingga landing gear pun jadi seperti pada Gambar 49.
Gambar 48. Pembuatan sketch untuk landing gear
ab
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 49. Landing gear dari proses extruded boss
Untuk membuat lobang dudukan roda pada landing gear digunakan perintah cut extruded dengan proses seperti Gambar 50 dibawah, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 51.
Gambar 50. Pembuatan lobang dudukan roda
23
4 5 Klik
1 Sketch 6
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 51. Landing gear
Untuk menduplikasi sisi kiri dari pesawat digunakan perintah mirror (a) pada bagian features (b) seperti yang ditunjukan pada Gambar 52.
Gambar 52. Membuat bagian kanan dari bagian kiri
Mirroring sangat berguna untuk membuat part yang simetris antara bagian kiri dan kanan. Langkah – langkah yang dilakukan pada proses mirroring ditunjukan pada Gambar 53.
a b
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 53. Mirroring
Untuk memudahkan memilih features yang akan di mirror, klik tanda + (a) pada Gambar 53. Setelah diklik tanda + akan berubah jadi – (a). Dengan mengklik tanda ini maka struktur father and son dari model kita akan diekspansi, sehingga semua proses yang telah kita lakukan akan diurut dari atas kebawah. Hasil mirroring dapat dilihat pada Gambar 54 berikut:
Gambar 54. Body bagian bawah
1 Pilih mirror2 Pilih features yang akan dimirror
3
a
Dony Hidayat (1506696211) Part body bagian bawah hasil mirroring masih berbentuk pejal, untuk menjadikannya berongga atau coakan, digunakan perintah shell. Parameter yang ditentukan untuk proses shell ditunjukan pada Gambar 55 dibawah.
Gambar 55. Persiapan untuk shell
Hasil dari perintah shell (a) dapat dilihat pada Gambar 56 berikutGambar 56. Hasil shell
1 Masukan tebal cangkang3
a
Dony Hidayat (1506696211) Untuk finishing pada bagian – bagian yang masih “tajam” digunakan perintah fillet dengan prosedur seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hasil dari fillet ditunjukan pada Gambar 57 berikut
Gambar 57. Hasil fillet Membuat body bagian atas
Tahapan selanjutnya adalah membuat part body bagian atas. Sketch body bagian atas menggunakan sketch body bagian bawah yang telah dibuat sebelumnya seperti yang ditunjukan Gambar 58 berikut
Gambar 58. Sketch body bagian atas
Dony Hidayat (1506696211) Pada pembuatan body bagian bawah sebelumnya sering menggunakan perintah extruded, pada body bagian atas yang banyak lekukannya, digunakan perintah loft agar hasilnya lebih halus. Untuk memudahkan membuat skecth untuk profil loft, maka dibuat beberapa plane seperti Gambar 59 dan Gambar 60 berikut. Pembuatan plane mengikuti seperti yang telah diterangkan pada Gambar 47.
Gambar 59. Pembuatan plane untuk sketch profil loft
Gambar 60. Plane yang telah dibuat
Dony Hidayat (1506696211) Untuk membuat guide curve pada perintah loft, dibutuhkan tampilan pesawat dari arah samping.
Perintah yang dibutuhkan untuk memasukan gambar ke bidang kerja adalah sketch picture (a). Jika icon sketch picture belum ada pada tab sketch (b), maka dapat dipanggil lewat tools (c) lalu pilih customize (d), dan klik sketch (e) pada bagian categories setelah klik yang ditandai panah. Setelah itu akan muncul sketch picture (a) seperti yang ditunjukan Gambar 61.
Gambar 61. Cara menampilkan buttons sketch picture
Cara memasukan gambar pesawat ke lembar kerja diterangkan pada Gambar 62 s/d Gambar 64.
Gambar 62. Sketch picture yang telah aktif
ab
c
d
e
klik
klik
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 63. Pilih gambar yang akan dimasukan
Setelah gambar masuk, lalu sesuaikan ukuran gambar dengan referensi plane yang telah dibuat sebelumnya. Cara mengecilkan gambar sama seperti pada program microsoft office lainnya.
Selanjutnya mulai membuat sketch menggunakan spline, hasil sketch tampak samping pesawat dapat dilihat pada Gambar 65
Gambar 64. Gambar tampak samping
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 65. Sketch tampak samping
Tahapan selanjutnya membuat sketch untuk profil loft pada plane yang telah dibuat sebelumnya. Pada Gambar 66 diperlihatkan sketch bagian depan pesawat. Pembuatan sketch menggunakan spline.
Untuk sketch penampang berikutnya dibuat pada plane yang telah disiapkan sebelumnya. Pada Gambar 67 diperlihatkan 2 buah sketch dan 1 guide curve yang telah jadi dan siap untuk dieksekusi dengan perintah loft.
Gambar 66. Sketch untuk profil loft bagian paling depan
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 67. Sketch siap untuk di loft
Untuk guide curve bisa menggunakan sketch tampak samping atau membuat baru sketch menggunakan 3D sketch. Proses lofting diterangkan pada Gambar 68 berikut
Gambar 68 Lofting
Untuk profil berikutnya tinggal ikuti prosedur membuat loft1 diatas. Hasil akhir lofting seluruh body bagian atas dapat dilihat pada Gambar 69 berikut.
1 Pilih sketch untuk profil
2 Pilih curve untuk guide
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 69. Hasil lofting seluruh body bagian atas
Tahapan selanjutnya adalah pembuatan tail dengan extrude boss dan pemotongan beberapa bagian body dengan extruded cut. Hasilnya seperti Gambar 70 berikut :
Gambar 70. Pembuatan tail dengan extruded boss
Setelah semua bagian selesai, lalu dilanjutkan mirroring untuk membuat bagian sebelah kanan.
Langkah – langkah mirroring seperti yang telah diterangkan sebelumnya, hasil mirroring body bagian atas dapat dilihat pada Gambar 72.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 71. Mirroring
Gambar 72. Hasil mirroring
Untuk menghilangkan pejal (mencoak) body bagian atas, digunakan perintah shell. Prosedur shell telah diterangkan pada saat pencoakan body bagian bawah. Hasil coakan dapat dilihat pada Gambar 73 berikut.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 73. Setelah dilakukan proses shell
Untuk memperhalus bagian yang “tajam”, dilakukan fillet dengan radius 0.2mm. Hasil fillet dapat dilihat pada Gambar 74 dibawah.
Gambar 74. Proses fillet
Bagian terakhir yang harus dibuat pada body bagian atas adalah lobang untuk tempat windshield pesawat. Perintah yang digunakan adalah cut extruded dan hasilnya seperti Gambar 75.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 75. Cut extruded untuk windshield
Membuat part propeller
Tahapan pertama yang dibuat adalah hub dari propeller dengan ukuran sketch seperti ditampilkan pada Gambar 76. Sketch tersebut kemudian di revolved dengan prosedur yang telah diterangkan sebelumnya.
Gambar 76. Pembuatan hub propeller dengan metode revolved
Dony Hidayat (1506696211) Tahapan selanjutnya adalah membuatan blade dengan sketch seperti Gambar 77 dibawah. Kemudian sketch di extrude boss dengan hasilnya seperti Gambar 78.
Gambar 77. Sketch blade
Gambar 78. Blade dengan metode extruded boss
Selanjutnya blade dibentuk dengan metode cut extruded untuk menghasilkan bentuk yang sedemikian rupa seperti pada Gambar 79.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 79. Editing blade
Untuk membentuk salah satu sisi blade lebih tajam, digunakan metode chamfer seperti Gambar 80 berikut. Parameter yang ditentukan adalah pilih edge (a) yang akan di chamfer kemudian masukan ukuran chamfer (b) dan sudut chamfer (c) seperti pada Gambar 80 berikut.
Gambar 80. Blade di chamfer
aDony Hidayat (1506696211) Untuk menduplikasi blade pada hub dengan jumlah 5 unit digunakan metode circular pattern.
Parameter circular pattern dapat dilihat pada Gambar 81 dibawah. Hasil dari circular pattern diperlihatkan pada Gambar 82.
Gambar 81. Duplikasi blade dengan circular pattern
Gambar 82. Propeller dengan 5 blade
Dony Hidayat (1506696211)
Membuat part engine
Part terakhir yang akan dibuat adalah engine dan aksesoris lainnya. Sketch engine seperti pada Gambar 83. Engine dan aksesoris lainnya juga merupakan part simetris, maka dibuat bagian satu sisi terlebih dahulu. Tahapan pembuatan engine menggunakan metode yang telah dibahas sebelumnya seperti extruded boss, extruded cut, pattern dan mirror. Proses pembuatannya dapat dilihat dari Gambar 83 sampai Gambar 88.
Gambar 83. Sketch engine yang akan di extruded boss
Gambar 84. Pemotongan dengan cut extruded
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 85. Duplikasi sketch dengan linear sketch pattern
Gambar 86. Extruded boss
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 87. Pemotongan dengan cut extruded
Gambar 88. Mirroring bagian engine
Dony Hidayat (1506696211) Assembly semua part menjadi pesawat
Proses assembly sama seperti yang telah diterangkan pada tahap assembly roda dengan poros, untuk mereview lagi proses assembly dapat dilihat pada Gambar 89 sampai Gambar 100
Gambar 89. Assembly body bawah dengan roda
Gambar 90. Mate menggunakan concentric
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 91. Assembly body bawah dan body atas
Gambar 92. Mate menggunakan coincident
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 93. Assembly propeller ke body
Gambar 94. Assembly engine ke body
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 95. Editing engine pada lembar kerja assembly
Gambar 96. Pembuatan aksesori exhaust
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 97. Ujung exhaust
Gambar 98. Pembuatan windshield
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 99. Pembuatan roda belakang
Gambar 100. Tampak isometrik model pesawat hotwheel
Dony Hidayat (1506696211) Finishing model pesawat hotwheel
Untuk membuat tampilan seperti warna aslinya, maka dilakukan proses “pengecatan” dengan metode solidworks. Langkah – langkahnya ditampilkan pada Gambar 101
Gambar 101. Editing tampilan propeller
Gambar 102. Menentukan warna
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 103. Hasil perubahan warna
Mengubah tampilan dari model juga dengan cara merubah material dari model yang telah dibuat.
Caranya dengan klik kanan bagian yang akan dirubah materialnya, kemudian pilih material yang akan digunakan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 104 dibawah.
Gambar 104. Mengubah material
Setelah material diubah, kemudian dilanjutkan dengan “mengecat” material baru tersebut dengan cara seperti mengubah warna sebelumnya. Hasil nya seperti Gambar 105 dan 106.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 105. Mengubah warna body bagian atas
Gambar 106. Mengubah warna body bagian bawah
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 107. Hasil akhir setelah di finishing
Gambar 108. Hasil rendering
Dony Hidayat (1506696211)
Tutorial membuat model CAD mainan pesawat Hot Wheel menggunakan software Inventor (SW)
Membuat Part Roda dan Part Poros
Tampilan pertama software Inventor dapat dilihat pada Gambar 109 dibawah ini. Tampilannya sangat menarik dan mirip dengan tampilan software berbasis Windows lainnya. Untuk memulai membuat desain, klik bagian new (a) lalu akan muncul windows create new file (b) seperti pada Gambar 110 dan pilih part – standart (c) lalu klik create (d)
Gambar 109. Tampilan awal software Inventor
Gambar 110. Windows create new part
ab
c
d
Dony Hidayat (1506696211) Tampilan lembar kerja software Inventor (Gambar 111) mirip dengan software CAD lainnya, command atau perintah nya juga relatif sama. Bagi yang telah terbiasa menggunakan software CAD, mungkin tidak terlalu lama untuk beradaptasi dengan software Inventor ini. Default Inventor menggunakan inci, oleh karena itu bagi yang terbiasa menggunakan SI harus mengubah satuannya dulu seperti yang dijelaskan Gambar 112 dibawah.
Gambar 111. Lembar kerja
Gambar 112. Mengubah satuan
3 pilih unitDony Hidayat (1506696211) Untuk memulai membuat part, langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat sketch awal dengan menggunakan 2D sketch (a) seperti Gambar 113.
Gambar 113. Memulai membuat sketch
Gambar 114. Membuat sketch lingkaran
Setelah masuk dilembar kerja sketch, tahapan selanjutnya adalah membuat sketch lingkaran (b) seperti yang ditunjukan Gambar diatas.
a
b
Dony Hidayat (1506696211) Pada saat membuat sketch selalu tampil windows edit dimension (a) seperti Gambar 115 dibawah, sehingga ini sangat memudahkan dalam input ukuran sesuai desain. Setelah sketch selesai, selanjutnya membuat poros menggunakan metode extrude dengan langkah – langkah seperti pada Gambar 116.
Gambar 115. Edit dimension sketch
Gambar 116. Extrude dari sketch lingkaran
a4 ketik 25 untuk panjang extrude
Dony Hidayat (1506696211) Untuk menyimpan file, klik save (a) dan windows save as (b) akan muncul seperti Gambar 117 dibawah. File akan disimpan dalam format (*.ipt)
Gambar 117. Save file
Part berikutnya yang akan dibuat adalah part roda. Metode yang akan digunakan adalah metode revolve. Tahap awal adalah membuat sketch seperti Gambar 118 dibawah.
Gambar 118. Sketch roda
ab
Dony Hidayat (1506696211) Tahapan dengan metode revolve dijelaskan pada Gambar 119 berikut :
Gambar 119. Metode revolve
Gambar 120. Hasil revolve
3 klik bidang ini5 klik garis ini
Dony Hidayat (1506696211) Untuk melakukan editing sketch pada part yang telah di revolve bisa dilakukan dengan cara klik part, lalu akan muncul pop up (a), lalu pilih edit sketch pada pop up tersebut.
Gambar 121. Editing pada sketch revolve
Gambar 122. Editing sketch
aDony Hidayat (1506696211)
Gambar 123. Setelah di edit
Gambar 124. Membuat sketch untuk motif velg
Untuk membuat sketch pada permukaan benda solid dengan cara klik langsung bagian yang akan di gambar, lalu pilih new sketch dan langsung bisa membuat sketch seperti Gambr 124 diatas. Untuk melakukan mirroring pada sketch bisa diikuti langkah – langkah yang ditampilkan pada Gambar 125 berikut.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 125. Mirroring sketch
Untuk membuat motif velg dari sketch yang telah dibuat digunakan metode cut extrude. Pilih icon extrude (a) pada tab 3D model lalu akan muncul windows extrude seperti ditunjukan pada Gambar 126 dibawah. Setelah itu pilih profil yang akan di cut extrude, lalu klik cut (b) dan ok. Hasil cut extrude ditampilkan pada Gambar 127.
Gambar 126. Cut extrude untuk membuat lubang
ba
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 127. Hasil cut extrude
Selanjutnya memperbanyak feature cut extrude dengan perintah circular pattern pada tab 3D model seperti ditunjukan pada Gambar 128 dibawah. Langkah – langkah untuk circular pattern ditampilkan pada Gambar 129.
Gambar 128. Circular pattern
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 129. Tahapan circular pattern
Gambar 130. Hasil circular pattern
Dony Hidayat (1506696211) Assembly part roda dengan part poros
Untuk membuat lembar kerja assembly pada Inventor, pilih bagian (a) pada Gambar 131 dibawah.
Lalu akan muncul lembar kerja assembly seperti Gambar 132. Terdapat beberapa tambahan tab pada lembar kerja assembly jika dibandingkan dengan lembar kerja part sebelumnya.
Gambar 131. Icon assembly
Untuk memasukan part ke lembar kerja assembly, klik place (b) lalu akan muncul windows place component seperti pada Gambar 132 dibawah. Setelah itu pilih part yang akan di assembly.
Gambar 132. Memasukan part ke lembar kerja assembly
ab
Dony Hidayat (1506696211) Untuk melakukan assembly part digunakan perintah join seperti yang ditampilkan pada Gambar 133 berikut. Pilih bagian part yang akan jadi acuan untuk di assembly, type join nya akan otomotis mendeteksi. Tapi jika ingin mengubah tipenya juga bisa dilakukan dengan mengganti dengan tipe yang lain. Proses assembly dapat dilihat pada Gambar 134 dan hasil part roda dan poros yang di assembly dapat dilihat pada Gambar 135 dibawah.
Gambar 133. Persiapan proses assembly
Gambar 134. Proses assembly
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 135. Hasil assembly
Membuat body bawah
Tahapan selanjutnya adalah pembuatan body bagian bawah yang dimulai dengan membuat sketch seperti yang ditampilkan pada Gambar 136 dibawah. Metode yang digunakan adalah line untuk garis lurus dan spline untuk kurva yang melengkung. Hasil sketch body bawah ditampilkan pada Gambar 137.
Gambar 136. Pembuatan sketch body bawah
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 137. Hasil sketch body bawah
Selanjutnya sketch dijadikan solid 3D dengan metode extrude dengan langkah – langkah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil dari extrude ditampilkan pada Gambar 138 berikut. Karena part ini simetris, maka dibuat satu bagian sisi saja.
Gambar 138. Body bagian bawah
Dony Hidayat (1506696211) Selanjutnya adalah membuat sayap dengan metode extrude juga. Sketch sayap dibuat pada sisi body bagian dalam, lalu di extrude dan menhasilkan tampilan seperti pada Gambar 139 berikut. Lalu dibentuk pola dari sayap menggunakan sketch seperti pada Gambar 140.
Gambar 139. Pembuatan sayap dengan metode extrude
Gambar 140. Sketch pola sayap
Sketch pada Gambar 140 diatas kemudian di cut extrude dengan langkah – langkah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil cut extrude dapat dilihat pada Gambar 141 berikut.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 141. Sketch yang telah di cut extrude
Gambar 142. Menambahkan plane baru
Untuk memudahkan membuat sketch baru pada tempat yang belum ada bidangnya, maka dibuat plane baru terlebih dahulu. Plane (a) terdapat pada tab 3D model dengan berbagai pilihan metode seperti ditampilkan pada Gambar 142. Untuk membuat landing gear pada sayap, maka dibuatlah plane baru dengan metode offset from plane (b). Jarak offset sebesar -9mm seperti yang ditampilkan pada Gambar 143.
a
b
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 143. Membuat plane baru dengan metode offset
Selanjutnya membuat sketch landing gear pada plane baru yang telah dibuat sebelumnya. Pembuatan sketch menggunakan line dan circle seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah sketch selesai, dilanjutkan dengan membuat model 3D dengan menggunakan metode extrude seperti pada Gambar 144 dibawah. Model landing gear yang telah jadi dapat dilihat pada Gambar 145.
Gambar 144. Membuat landing gear dengan metode extrude
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 145. Landing gear
Setelah semua features pada sisi kiri selesai, selanjutnya diduplikasi menggunakan metode mirror (a) pada tab 3D model (b). Setelah icon mirror diklik, maka akan muncul window mirror (c), langkah selanjutnya klik features (d) lalu pilih feature pada diagram tree (e).
Gambar 146. Mirroring
a be
Dony Hidayat (1506696211) Tahapan selanjutnya adalah membuat coakan dengan metode shell seperti yang ditampilkan pada Gambar 147 berikut. Setelah dipilih icon shell lalu pilih bidang yang akan dicoak, hasil dari perintah shell dapat dilihat pada Gambar 148.
Gambar 147. Shell untuk membuat coakan
Gambar 148. Hasil perintah shell
Dony Hidayat (1506696211)
Membuat part body bagian atas
Tahapan selanjutnya adalah membuat body bagian atas dengan tahapan sketching menggunakan spline interpolation (a).
Gambar 149. Sketching menggunakan spline
Gambar 150. Sketch bagian nose
aDony Hidayat (1506696211) Untuk membentuk model 3D body bagian atas digunakan metode loft (a). Metode loft membutuhkan 2 buah profil dan 1 guide. Pada Gambar 151 ditampilkan 2 buah profil (b) dan guide (c). Hasil lofting ditampilkan pada Gambar 152.
Gambar 151. Persiapan lofting
Gambar 152. Hasil lofting
ac
Dony Hidayat (1506696211) Selanjutnya adalah membuat tail dengan menggunakan metode extrude seperti Gambar 153 dibawah.
Tahapan pembuatan dengan metode extrude seperti yang telah diterangkan sebelumnya.
Gambar 153. Pembuatan tail dengan metode extrude
Gambar 154. Membuat tempat engine dan exhaust
Tahapan berikutnya adalah membuat lubang untuk tempat engine dan exhaust dengan sketch seperti ditampilkan pada Gambar 154 diatas. Lalu sketch ini digunakan untuk membuat lubang dengan metode cut extrude seperti pada Gambar 155 berikut.
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 155. Cut extrude untuk tempat engine
Setelah semua features bagian kiri selesai, kemudian dilanjutkan dengan menduplikasi menggunakan metode mirror pada tab 3D model.
Gambar 156. Duplikasi dengan metode mirror
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 157. Proses mirroring
Import file neutral (*.STEP) ke Inventor
Untuk part blade digunakan file yang telah dibuat pada software Solidworks. File blade pada software solidworks di save as menjadi file dengan format STEP (*.STEP), setelah itu file tersebut dibuka dengan software Inventor seperti pada Gambar 158 dibawah. Setelah dibuka file blade.STEP, lalu muncul window import seperti Gambar 159 dan pilih object filter nya solids dan klik ok.
Gambar 158. Membuka file dengan format STEP
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 159. Windows import
Gambar 160. Blade yang di import dari format STEP
Dony Hidayat (1506696211) Assembly body atas dan body bawah
Untuk menggabungkan beberapa part digunakan metode assembly. Lembar kerja assembly berbeda dengan lempar kerja membuat part. Perbedaan utama antara lembar kerja tersebut adalah pada tab menu nya. Lembar kerja assembly dapat dilihat pada Gambar 161 dibawah. Untuk memasukan part kedalam lembar kerja menggunakan perintah place component seperti pada Gambar dibawah.
Gambar 161. Lembar kerja assembly
Setelah icon place diklik, maka akan muncul windows palce component seperti Gambar 162 dibawah.
Lalu pilih part yang akan dimasukan dan klik ok. Setelah part masuk dilembar kerja, lalu klik join dan windows place join akan muncul seketika seperti pada Gambar 163. Pilih bidang yang akan dijadikan referensi join dan part akan terassembly secara otomatis.
Gambar 162. Memasukan part ke assembly
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 163. Joining part
Assembly juga bisa menggunakan metode contrain seperti yang ditunjukan pada Gambar 164.
Bedanya dengan metode join, metode ini assembly nya fix dan tidak bisa digerak – gerakan seperti pada metode join.
Gambar 164. Assembly dengan metode constrain
Dony Hidayat (1506696211)
Gambar 165. Parameter pada metode constrain
Setelah semua part di assembly, maka hasil akhir dari model pesawat hot wheel yang dimodelkan menggunakan software Inventor diperlihatkan pada Gambar 166.