REKAYASA PONDASI LANJUT
GEO-103
TOPIK KE - 1
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
Disusun oleh:
Yusep Muslih Purwana
Penyeldikan Geoteknik:
• Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan informasi sifat fisik dan mekanik lapisan tanah untuk kepentingan pekerjaan teknik sipil (bangunan gedung, jalan, jembatan, embankment, dll)
• Investigasi Geoteknik secara garis besar dilakukan meliputi: 1)
Preliminary study 2) eksplorasi lapangan, 3) pengujian lapangan dan lab, 4) instrumentasi lapangan
Tujuan Dasar Penyelidikan Geoteknik
Tujuan dasar investigasi geoteknik adalah untuk mendapatkan karakter kondisi geologi areal yang ditinjau, termasuk di dalamnya informasi:
1. Distribusi lateral dan ketebalan lapisan tanah 2. Muka air dan kualitas air tanah
3. Sifat fisik dan mekanik tanah
4. Kondisi yang membahayakan: lereng tak stabil, keberadaan sesar aktif, seismisitas, daerah banjir, amblesan, runtuhan, dan potansi heave
5. Respon tanah terhadap konstruksi, loading-unloading.
6. Pemilihan material yang sesuai untuk timbunan dan konstruksi
Tahap-tahap (stages) Investigasi Geoteknik
(Burt Look)
1. Stage 1: Identifikasi kondisi geologi secara umum melalui data
existing, remote sensing, field reconnaissance, menggunakan peta geologi desk study
2. Stage 2: Penyiapan data subsurface melalui eksplorasi data dari uji bor, test pit, geofisik, dll
3. Stage 3: Pengambilan sampel tanah dan batuan utk dibawa ke lab 4. Stage 4: Pengujian lab dan uji lapangan (in situ)
5. Stage 5: Instalasi instrument utk memonitor respon struktur dan lapisan tanah
Desk Study
Desk study adalah langkah yang paling awal dan merupakan komponen esensial pada investigasi geoteknik
Tujuan Desk Study:
• Identifikasi potensi masalah-masalah konstruksi
• Identifikasi kemungkinan kondisi kritis (ketidakstabilan lereng, excessive settlement, dll)
• Identifikasi kemungkinan bahaya yang tidak bisa diprediksi (misalnya adanya pengaruh limbah, dll)
DESK STUDY
Peta Topografi
• Adalah peta yang menunjukkan bentuk dan karakter permukaan bumi berisi infromasi posisi
geografi dan elevasi.
• Peta ini memberikan infrormasi relief, drainase, hutan, batas
administrasi, daerah hunian, jalan raya, dll
• Skala peta yang paling banyak digunakan adalah 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000, 1:2500 tergantung keperluan
Peta Foto Udara
Peta Geologi
• Peta berisi informasi geologi suatu daerah; formasi batuan, lithology, lokasi profil, tektonika, fisiografi,
pertambangan, dan struktur geologi
• Peta ini disajikan berupa gambar dengan warna, symbol dan corak.
Rekaman Muka Air Tanah
Peta Tata Guna Lahan
Data lainnya
• Peta survey tanah
• Peta sumber gempa terdekat
• Rekaman meteorologi; curah hujan, arah angin, suhu, cuaca, tomografi
• Rekaman kegempaan
• Laporan soil investigation terdahulu
• As built drawing
• Standar atau code yang digunakan
Site Reconnaissance
• Adalah inspeksi lapangan (walk over) untuk membuktikan atau mensinkronkan data dari desk study dengan kondisi real.
• Beberapa hal penting terkait field reconnaissance misalnya:
- info tentang aksesibilitas ke lokasi
- jenis vegetasi (terkait dengan jenis tanah)
- kondisi drainase (dari mana dan ke mana aliran air) - singkapan lapisan tanah (misalnya dari open cut)
- adanya retakan pada struktur yang ada (menunjukkan adanya settlement)
- warna lapisan tanah (misalnya hitam expansive soil)
- tidak kalah penting lainnya adalah: dokumentasi saat pelaksanaan
Site Reconnaissance
Site Reconnaissance
Preliminary Investigation
• Dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum (general overview lokasi dan sekelilingnya.
• Pada tahap ini lebih merupakan penggabungan desk studi dengan site reconnaissance.
• Misalnya diperlukan pengambilan sampel atau pengujian in situ hanya dilakukan di bbrp titik penting yang dianggap mewakili, misalnya 1 buah di tengah. Apabila diperlukan bisa dilakukan tambahan data misalnya hand boring, CPT, dll di tempat yang dianggap penting.
Preliminary Report
• Hasil desk studi dikombinasikan dengan reconnaissance selanjutnya dibuat preliminary report (laporan pendahuluan)
• Berisi gambaran umum (overview) kondisi calon lokasi proyek
• Pada bagian akhir preliminary report dapat berisi langkah lanjutan (atau usulan langkah berikutnya) yang akan dilakukan.
In Situ vs Laboratory Testing
Laboratory Testing Standards
STANDAR ASTM
1. D 653-09 Terminology of Soil, Rock, and Fluids
2. D 2487-6 USCS Soil Clasification 3. D 422 Particle Size
4. D 854-6 Specific Gravity by Picnometer 5. D 2216-05 Water Content
6. D 4318-05 Atterberg Limits
7. D 2435 One Dimensional Consolidation 8. D 5084-03 Hydraulic Conductivity
9. D 3080 Direct shear CD 10. D 4767 04 Triaxial CU 11. D 2850 Triaxial UU
12. D 5607 Direct shear for rock 13. Dll……..
UJI SIFAT-SIFAT INDEX
1. U
JI KADAR AIR2. U
JI BERAT JENIS SPECIFIC3. U
JI BERAT ISI4. U
JI DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL5. U
JI BATAS-
BATAS KONSISTENSI6. U
JI KEPADATAN RELATIFHUBUNGAN g, e, w, Gs
HUBUNGAN g, n, w
Typical Gs beberapa Jenis Tanah
RELATIONSHIP SUMMARY
Ukuran butir vs perilkau partikel
Ukuran partikel menurut beberapa Standard
SUSUNAN AYAKAN
KURVA DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
Hasil analisis saringan dan analisis hydrometer selanjutya di plot dalam pada diagram semilog, seperti gambar sebalah kanan.
Beberapa parameter penting dari
kurva tsb adalah D10, D30, D60, Cu, dan Cc:
D10 = diameter yang berhubungan
dengan 10% lolos. D30 = diameter yang berhubungan dengan 30% lolos, D60 = diameter yang berhubungan dengan 60% lolos.
Cu = D60/D10 Cc =D302/(D10 x D60)
K ONSISTENSI T ANAH
(L IQUID LIMIT DAN P LASTIC LIMIT )
Ilustrasi LL, PL, SL
ALAT
Secara uji lab, batas cair (LL) adalah kadar air pada kondisi
dimana pada jumlah ketukan mencapai 25 x, kedua tanah sisi kiri dan kanan
bertemu sepanjang 13 mm
PROSEDUR UJI PL
Secara uji lab, PL
adalah kadar air pada saat dimana tanah
mengalami retak retak pertama pada
diameter pilinan 3.2 mm (gambar kiri
sebagai pembanding)
USCS SYSTEM
Plasticity Chart
Direct Shear Test
Triaxial Test
UCS
Consolidation Test
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK (SESI 2)
Penyeldikan Geoteknik:
• Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan informasi sifat fisik dan mekanik lapisan tanah untuk kepentingan pekerjaan teknik sipil (bangunan gedung, jalan, jembatan, embankment, dll)
• Investigasi Geoteknik secara garis besar dilakukan meliputi: 1)
Preliminary study 2) eksplorasi lapangan, 3) pengujian lapangan dan lab, 4) instrumentasi lapangan
Tujuan Dasar Penyelidikan Geoteknik
Tujuan dasar investigasi geoteknik adalah untuk mendapatkan karakter kondisi geologi areal yang ditinjau, termasuk di dalamnya informasi:
1. Distribusi lateral dan ketebalan lapisan tanah 2. Muka air dan kualitas air tanah
3. Sifat fisik dan mekanik tanah
4. Kondisi yang membahayakan: lereng tak stabil, keberadaan sesar aktif, seismisitas, daerah banjir, amblesan, runtuhan, dan potansi heave
5. Respon tanah terhadap konstruksi, loading-unloading.
6. Pemilihan material yang sesuai untuk timbunan dan konstruksi
Tahap-tahap (stages) Investigasi Geoteknik
(Burt Look)
1. Stage 1: Identifikasi kondisi geologi secara umum melalui data
existing, remote sensing, field reconnaissance, menggunakan peta geologi desk study
2. Stage 2: Penyiapan data subsurface melalui eksplorasi data dari uji bor, test pit, geofisik, dll
3. Stage 3: Pengambilan sampel tanah dan batuan utk dibawa ke lab 4. Stage 4: Pengujian lab dan uji lapangan (in situ)
5. Stage 5: Instalasi instrument utk memonitor respon struktur dan lapisan tanah
Test Pit
• Test pit merupakan salah satu metode eksplorasi geoteknik
dengan cara melakukan penggalian sumur sampai kedalaman tertentu baik secara manual maupun menggunakan alat
mekanis.
• Salah satu keuntungan test pit adalah profil lapisan tanah dapat dengan jelas terlihat secara visual (warna, tekstur, ketebalan, dll).
• Pengambilan sampel tanah disturbed maupun undisturbed dapat dilakukan melalui test pit.
• Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat melakukan test pit
adalah keamanan; dinding galian jangan sampai runtuh
Eksplorasi Data: Test Pit
Soil Sampling
• Soil sampling adalah pengambilan contoh tanah untuk kemudian dilakukan pengujan di laboratorium
• Secara garis besar, metode pengambilan sampel ada 2:
1) disturbed sampling, 2) undisturbed sampling.
Penentuan disturbed atau undisturbed tergantung pada jenis kepentingan sampling itu sendiri.
• Pertanyaan: Pengujian lab apa aja yang harus/boleh
menggunakan disturbed dan undisturbed sample?
Disturbed Sample
• Disturbed sample adalah sample yang kondisi kepadatan dan kadar airnya tidak sama dengan kondisi asli di lapangan.
• Cara mendapatkan dilakukan dengan pengambilan langsung,
cangkul, penggalian dari test pit, dll
• Sample jenis ini masih digunakan misalnya untuk mendapatkan
klasifikasi tanah. Mengapa?
Undisturbed Sample
• Disturbed sample adalah sample yang kondisi kepadatan, kadar air, bahkan soil fabric nya sama
dengan kondisi asli di lapangan.
• Untuk mendapatkan sampel ini perlu cara-cara khusus yaitu
menggunakan tabung tipis Denisson, shelby tube.
• Pelaksanaan pengambilan tanah melalui cara-cara tertentu
sehingga sampel betul betul tidak terganggu.
Undisturbed Sample
Eksplorasi Data: CPT/sondir
cone resistance (kg/cm2) friction ratio (%)
total friction (kg/cm)
Uji Bor, SPT
Parameter N dihitung berdasar jumlah
hammer drop utk N2 dan N3. Misalnya:
N1=20, N2= 22, N3= 23.
Maka NSPT = N2 + N3 NSPT = 22 + 23
NSPT = 45
63.5 kg
76 cm
76 cm 63.5 kg
Koreksi Nilai N pada SPT
Berapa factor yang menyebabkan bacaan N di lapangan harus dikoreksi:
1. Faktor kedalaman (panjang stang) 2. Jenis hammer
3. Tinggi jatuh hammer
4. Cara jatuh (free atau rope) 5. Ukuran lubang bor, dll
Sehingga muncul istilah efisiensi energy (Er), nilainya bervariasi 30% -90%.
Koreksi Nilai N pada SPT
Total koreksi utk N menjadi:
(N1)60 = NCNCECBCRCS
Dimana:
CN = koreksi overburden pressure CE = koreksi hammer energy ratio CB = koreksi ukuran bore hole
CR = koreksi panjang rod (batang) CS = koreksi sampler
CN = (Pa/sov’)0.5 = (100/sov’)0.5 dengan 0.4 < CN < 1.7
CE = ER(%)/60
CB = 1 utk dia bore hole 65 – 115 mm, 1.05 utk dia 150 mm, dan 1.15 utk dia 200 mm
CR = 0.75 untuk rod < 4 m, 0.85 untuk rod 4 – 6 m, 0.95 utk rod 6 m – 10 m, 1 utk 10 – 30 m
Cs = 1.2 untuk sampler tanpa liner
Kedalaman Investigasi Geoteknik
• Tergantung struktur bangunan, lapisan tanah, dan perkiraan jenis pondasi
• Dilakukan sampai kedalaman lapisan tanah yang terpengaruh oleh beban
Kriteria Memilih Lokasi Titik
SNI 846:2017
• Diatur dalam pola sehingga stratifikasi tanah yang melintasi lokasi pembangunan dapat diperoleh
• Ditempatkan pada titik kritis tergantung bentuk, prilaku dan distribusi beban
• Untuk struktur linear, titik penyelidikan
ditempatkan pada jarak yang cukup terhadap sumbu bangunan
• Untuk struktur pada atau dekat lereng (termasuk galian), titik penyelidikan harus dirancang sampai di luar proyek sehingga stabilitas lereng atau galian dapat dievaluasi.
Apabila dipasang angkur, pertimbangan juga harus diberikan pada tegangan sekitar transfer beban
• Titik penyelilidikan tidak membahayakan struktur, pekerja, atau lingkungan.
Jumlah Minimum Titik
SNI 846:2017
Jumlah Minimum Titik
SNI 846:2017
Jumlah Minimum Titik
SNI 846:2017
Kedalaman Investigasi Geoteknik
SNI 846:2017
Kedalaman Investigasi Geoteknik
SNI 846:2017
Kedalaman Investigasi Geoteknik
SNI 846:2017
Kedalaman Investigasi Geoteknik
SNI 846:2017
Kedalaman Investigasi Geoteknik
SNI 846:2017
Kedalaman Investigasi Geoteknik
SNI 846:2017
Catatan utk (a) sampai (l):
1. Untuk kondisi geologi yang kompleks perlu diperdalam dari yang dianjurkan
Bore Hole pada Lereng
Pemilihan Jenis Alat
Penyampaian Informasi Geoteknik
Harus mencakup hasil factual penyelidikan lapangan dan lab:
1. Tujuan dan lingkup penyelidikan geoteknik termasuk deskripsi kondisi lapangan dan topografi, bangunan rencana.
2. Klasifikasi struktur ke dalam katagori geoteknik 3. Nama konsultan dan sub kontraktor
4. Tanggal mulai penyelidikan lapangan dan laboratorium
5. Hasil pengamatan lapangan (bukti adanya air tanah, perilaku
struktur bangunan sekitar, penampakan kondisi tanah sekitar lokasi, daerah tak stabil, aktifitas pembangunan sekitar, kendala saat
penggalian, riwayat lokasi, geologi, survey data dengan peta banguna serta titik lokasi pengujian, infromasi kegempaan
Isi Presentasi Geoteknik
Mencakup dokumentasi metode, prosedur dan hasil dari:
1. Desk study
2. Penyelidikan lapangan, pengambian sampel, uji lapangan, pengukuran air tanah
3. Pengujian laboratorium
Persyaratan berdasar SNI dan/atau standard lain yang digunakan.
Evaluasi Informasi Geoteknik
Hasil evaluasi harus terdokumentasi dan mencakup hal hal berikut:
1. Evaluasi lapangan dan lab, menurut SNI 8460-2017 point.
5.4, 5.5, 5.6
2. Review hasil pengujian serta info lainnya 3. Deskripsi geometri lapisan tanah
4. Deskripsi detail semua lapisan: sifat fisik, teknik, dan deformasi
5. Ulasan kondisi yang tidak lazim, misalnya keberadaan rongga dan zona terputus.
SNI 8460-2017 point. 5.4, 5.5, 5.6
Contoh
Contoh
Contoh
Evaluasi Informasi Geoteknik
Hal hal yang harus didokumetasikan:
1. Interpretasi sudah dilakukan dengan memperhatikan pengaruh muka air tanah, jenis tanah, metode, pengiriman sampel,
penanganan, persiapan benda uji
2. Pembagian lapisan asumsi berdasar hasil desk study dan inspeksi lapangan
Dokumentasi hasil evaluasi harus mencakup:
1. Tabulasi dan presentasi grafis yang memperhatikan lapisan tanah, termasuk muka air tanah
2. Nilai parameter geoteknik setiap lapisan 3. Pembahasan mengenai nilai parameter