• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS NOMOR 005 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PADA UNIVERSITAS MUSAMUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS NOMOR 005 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PADA UNIVERSITAS MUSAMUS"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS NOMOR 005 TAHUN 2018

TENTANG

PERATURAN AKADEMIK PADA UNIVERSITAS MUSAMUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS,

Menimbang : bahwa untuk sebagai panduan pelaksanaan kegiatan akademik bidang pendidikan untuk pengembangan program, sumberdaya, prosedur kegiatan dan evaluasi akademik, perlu menetapkan Peraturan Rektor yang mengatur tentang peraturan akademik.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

6. Peraturan Presiden RI Nomor 65 Tahun 2010

tentang Pendirian Universitas Bangka Belitung,

Universitas Borneo Tarakan dan Universitas

Musamus;

(2)

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 36 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Musamus;

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 27 tahun 2016 tanggal 22 April 2016 tentang Statuta Universitas Musamus;

9. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi RI Nomor 328/M/KPT.KP/2017 tanggal 17 Juli 2017 tentang Pengangkatan Rektor

Universitas Musamus Periode Tahun 2017- 2021.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUSAMUS TENTANG PERATURAN AKADEMIK PADA UNIVERSITAS MUSAMUS.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

(1) Universitas Musamus selanjutnya disingkat Unmus adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik, dan dapat menyelenggarakan pendidikan berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi, serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

(2) Rektor adalah Rektor Unmus.

(3) Wakil Rektor adalah pimpinan setingkat dibawah Rektor yang bertugas sesuai dengan bidang Akademik, Keuangan, Kerjasama dan Kemahasiswaan.

(4) Peraturan Akademik adalah semua peraturan yang mengikat elemen- elemen di dalam sistem pelaksanaan pendidikan;

(5) Pendidikan akademik merupakan pendidikan tingkat sarjana atau strata satu (S-1) yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu;

(6) Fakultas adalah segenap sumber daya pendukung yang

menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik dalam satu

rumpun disiplin ilmu;

(3)

(7) Dekan adalah pimpinan Fakultas dalam lingkungan yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di masing- masing Fakultas;

(8) Jurusan dan / atau Program Studi adalah unsur dari Fakultas yang mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik dan atau kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum dalam satu jenis pendidikan akademik tertentu;

(9) Ketua Jurusan adalah pimpinan Jurusan di lingkungan Unmus;

(10) Program sarjana adalah pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah;

(11) Dosen adalah tenaga pendidik yang mengajar di lingkungan Unmus;

(12) Dosen tetap adalah dosen berstatus sebagai tenaga pendidik tetap di Unmus dan tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau satuan pendidikan lain.

(13) Dosen tidak tetap adalah dosen berstatus sebagai tenaga pendidik yang tidak menjadi pegawai tetap di Unmus.

(14) Penasihat Akademik yang selanjutnya disingkat PA adalah dosen yang ditunjuk oleh Fakultas untuk membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam menyusun rencana studi sesuai dengan aturan yang berlaku, serta mengikuti perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya;

(15) Pembimbing Tugas Akhir adalah dosen yang ditunjuk oleh Jurusan untuk membimbing penyusunan karya tulis tugas akhir mahasiswa;

(16) Mahasiswa adalah peserta didik yang telah terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Unmus;

(17) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan, bidang pelatihan dan pengalaman kerja dalam rangka memperkuat kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sektor;

(18) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan terhadap capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Program Studi;

(19) Registrasi administratif adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa untuk memperoleh status terdaftar;

(4)

(20) Registrasi akademik adalah kegiatan mendaftarkan diri yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai peserta kuliah, praktikum dan atau kegiatan akademik lainnya pada program studi dengan mengambil mata kuliah yang ditawarkan pada semester yang bersangkutan dengan mengisi Kartu Rencana Studi secara online;

(21) Kartu Rencana Studi adalah bukti hasil isian rencana studi untuk rencana kegiatan akademik pada semester tertentu;

(22) Semester adalah satuan waktu kegiatan akademik yang dimulai dari registrasi administratif sampai dengan penetapan kelulusan;

(23) Semester antara adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan paling sedikit 8 (delapan) minggu yang ekivalen dengan 16 (enam belas) kali tatap muka atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) minggu kegiatan penilaian (ujian tengah semester dan ujian akhir semester) dan evaluasi pembelajaran.

(24) Sistem Kredit Semester yang selanjutnya disingkat SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban studi dan pengalaman belajar peserta didik serta beban kerja dosen;

(25) Satuan Kredit Semester yang selanjutnya disingkat sks adalah ukuran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per-minggu per- semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi;

(26) Beban studi adalah jumlah sks yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar;

(27) Masa studi adalah batas untuk menyelesaikan beban studi dalam mengikuti proses pendidikan pada program studinya;

(28) Indeks Prestasi Semester yang selanjutnya disingkat IPS adalah ukuran prestasi akademik mahasiswa yang merupakan nilai rata-rata terukur dari nilai yang diperoleh mahasiswa pada semester tertentu;

(29) Indeks Prestasi Kumulatif selanjutnya disingkat IPK adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai pada periode waktu tertentu;

(30) Kartu Hasil Studi yang selanjutnya disingkat KHS adalah kartu yang memuat nilai-nilai mata kuliah, indeks prestasi pada semester berjalan atau IPS dan perolehan seluruh sks yang telah dikumpulkan serta IPK;

(31) Tugas Akhir adalah bentuk karya ilmiah berupa skripsi maupun bentuk

lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai syarat kelulusan

seorang mahasiswa yang ditetapkan berdasarkan kurikulum program

studi;

(5)

(32) Yudisium adalah forum ditingkat fakultas untuk menetapkan kelulusan seorang mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan kurikulum program studi;

(33) Wisuda adalah bentuk upacara akademik yang diselenggarakan untuk melantik lulusan;

(34) Ijazah adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dalam suatu jenjang pendidikan tinggi setelah dinyatakan lulus oleh perguruan tinggi;

(35) Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang selanjutnya disingkat SKPI adalah dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian non- akademik atau pencapaian kualifikasi kelulusan pendidikan tinggi;

(36) Transkrip akademik adalah dokumen pencapaian keseluruhan hasil belajar dan IPK sesuai kurikulum pada program studinya dan diberikan sebagai lampiran Ijazah kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus;

(37) Kalender akademik adalah jadwal kegiatan akademik yang berlangsung selama satu tahun akademik.

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

(1) Peraturan akademik bidang akademik Unmus ini dimaksudkan sebagai panduan pelaksanaan kegiatan akademik bidang pendidikan untuk pengembangan program, sumberdaya, prosedur kegiatan dan evaluasi akademik.

(2) Peraturan akademik dalam bidang pendidikan bertujuan untuk terciptanya suasana akademik dari mulai input, proses, dan output terhadap segenap sivitas akademika yang kondusif, terencana dan terukur dalam rangka penjaminan mutu akademik di Unmus .

(3) Peraturan akademik bidang akademik ini dibuat oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unmus, dan disahkan oleh Rektor serta dilaksanakan oleh seluruh sivitas akademika Unmus .

BAB II

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 3

Program Sarjana

(1) Program sarjana bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa yang memiliki

intelektual baik, dan ilmuwan yang beretika, berbudaya, berkompeten dan

mampu bersaing dalam memasuki dan / atau menciptakan lapangan

kerja serta menjadi insan yang profesional.

(6)

(2) Program sarjana diarahkan untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi sesuai dengan 6 (enam) jenjang dalam KKNI :

a. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

b. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

c. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik, menyusun model saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan menerbitkannya dalam bentuk jurnal ilmiah;

d. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

e. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

f. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

Pasal 4

Sistem Kredit Semester dan Satuan Kredit Semester

(1) Sistem penyelenggaraan pendidikan program sarjana di Unmus dilaksanakan berdasarkan SKS yang berisikan instrumen ukur terhadap beban belajar mahasiswa dalam bentuk sks.

(2) sks merupakan beban belajar mahasiswa yang diimplementasikan dalam bentuk satuan waktu belajar.

(3) Setiap 1 (satu) sks setara dengan 170 (seratus tujuh puluh) menit kegiatan belajar mahasiswa / minggu dengan bentuk pembelajaran :

a. Kuliah meliputi 50 (lima puluh) menit tatap muka, 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri;

b. Responsi / Tutorial / Seminar meliputi 100 (seratus) menit tatap muka

dan 70 (tujuh puluh) menit kegiatan terstruktur;

(7)

c. Praktikum / Studio / Bengkel / Praktek Lapangan / Penelitian / Pengabdian atau proses pembelajaran sejenis meliputi 170 (seratus tujuh puluh) menit kegiatan di laboratorium / studio / bengkel.

Pasal 5 Semester Antara

(1) Semester antara dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki capaian pembelajarannya dan dilaksanakan minimal selama 8 (delapan) minggu.

(2) Mata kuliah yang diperkenankan untuk diprogramkan dalam semester antara diatur oleh Fakultas/ Jurusan yang bersangkutan.

(3) Mata kuliah yang diprogramkan pada semester antara merupakan mata kuliah pengulangan nilai D dan E.

(4) Nilai maksimal sebagai hasil belajar untuk mata kuliah yang diambil pada semester antara adalah nilai B.

(5) Jumlah sks total dari mata kuliah yang diperbolehkan untuk diprogramkan di semester antara maksimum berjumlah 9 (sembilan) sks.

(6) Pembiayaan sks mata kuliah yang diprogramkan oleh mahasiswa dibebankan kepada mahasiswa yang bersangkutan kecuali mahasiswa yang masih berstatus sebagai penerima bidikmisi pada semester berjalan dengan besaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 6 Kurikulum

(1) Kurikulum dirancang untuk menhasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan rumusan capaian pembelajaran minimal atau setara dengan jenjang 6 (enam) kualifikasi pada KKNI.

(2) Kurikulum dilaksanakan berbasis pada capaian pembelajaran lulusan yang memuat rumusan sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus dan setara dengan jenjang 6 (enam) kualifikasi pada KKNI.

(3) Penyelenggaraan dalam proses pembelajaran diutamakan pada metode berbasis pada peserta didik (student centered learning) meliputi :

a. Pembelajaran berbasis studi kasus (Problem-based learning);

b. Pembelajaran berbasis tugas terstruktur (Task-based learning);

c. Pembelajaran berbasis pada kemampuan interaksi memanfaatkan

informasi dan teknologi (Interactive skill station information dan

technology).

(8)

(4) Kurikulum dievaluasi secara teratur dalam kurun waktu 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun.

(5) Kurikulum ditetapkan dalam Keputusan Rektor Unmus . (6) Struktur kurikulum pada program studi berisikan :

a. Mata kuliah wajib adalah mata kuliah yang harus dicakup untuk pencapaian kompetensi utama yang tersebar pada tingkat universitas, fakultas dan program studi.

b. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang dipilih mahasiswa dari mata kuliah yang telah disiapkan oleh program studi untuk memperluas wawasan keilmuan sesuai disiplin ilmunya dan sekaligus untuk memenuhi persyaratan beban minimal jenjang pendidikan program sarjana.

(7) Beban ekuivalen dalam bentuk sks untuk mata kuliah pilihan paling banyak 30 (tiga puluh) sks dari seluruh beban studi yang dipersyaratkan untuk mencapai gelar sarjana.

Pasal 7

Beban Studi dan Masa Studi

(1) Beban studi dalam penyelenggaraan program sarjana paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks.

(2) Program pendidikan sarjana dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik atau selama 14 (empat belas) semester.

(3) Beban studi yang disusun dalam kurikulum tiap program studi dilingkup Unmus dapat dilaksanakan selama 4 (empat) tahun atau 8 (delapan) semester namun dapat pula diselesaikan kurang dari waktu tersebut dan tetap tidak melebihi waktu maksimal sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2).

(4) Mahasiswa program sarjana wajib mengambil paket beban studi paling banyak 24 (dua puluh empat) sks masing-masing pada semester pertama dan semester kedua.

(5) Besarnya beban studi yang dapat diprogramkan oleh mahasiswa pada

semester berikutnya setelah semester kedua didasarkan pada IPS yang

diperoleh pada satu semester sebelumnya, dengan ketentuan:

(9)

No. IPS pada semester sebelumnya

Sks maksimum yang dapat diambil

1. IPS > 3,00 24

2. 2,50 - 3,00 22

3. 2,00 - 2,49 18

4. 1,50 - 1,99 16

5. IPS < 1,50 12

BAB III

DOSEN, PEMBIMBING AKADEMIK DAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR Pasal 8

Dosen

Tugas dosen dalam bidang akademik meliputi :

a. Merencanakan pembelajaran dalam bentuk penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berdasarkan silabus mata kuliah;

b. Melaksanakan perkuliahan dengan mengisi berita acara perkuliahan tiap pertemuan serta mengisi absensi perkuliahan mahasiswa dalam Sistem Informasi Akademik secara online;

c. Melaksanakan penilaian hasil belajar dan memasukkan nilai mata kuliah ke dalam Sistem Informasi Akademik secara online;

d. Menyusun dan mengevaluasi bahan uji agar didapatkan bahan uji yang valid sesuai dengan tujuan pembelajaran;

e. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen meliputi mengatur alokasi waktu perkuliahan, menegakkan disiplin perkuliahan dan menginformasikan nilai hasil belajar kepada mahasiswa.

Pasal 9

Pembimbing Akademik

(1) Setiap mahasiswa harus mempunyai 1 (satu) pembimbing akademik.

(2) Pembimbing akademik merupakan dosen tetap dengan jabatan fungsional minimal asisten ahli dan bergelar minimal magister dalam lingkup Fakultas /Jurusan yang sama.

(3) Pembimbing akademik ditetapkan melalui surat keputusan Rektor Unmus

berdasarkan usulan Dekan.

(10)

(4) Pembimbing akademik memiliki tugas :

a. mengarahkan mahasiswa menyusun rencana studi dan memberikan pertimbangan memilih mata kuliah dan banyaknya sks yang akan diambil di awal semester;

b. mengikuti perkembangan studi mahasiswa yang dibimbing dengan melakukan pertemuan minimal 2 (dua) kali dalam satu semester berjalan;

c. melaporkan hasil pembimbingan akademik dalam bentuk kartu kontrol bimbingan kepada Ketua Jurusan .

(5) Apabila pembimbing akademik berhalangan melaksanakan tugas maka Ketua Jurusan dapat mengambil alih sementara tugas pembimbing akademik.

Pasal 10

Pembimbing Tugas Akhir

(1) Pembimbing tugas akhir terdiri dari dosen yang memiliki keahlian sesuai dengan bidang keilmuan yang dibimbingnya.

(2) Penyusunan tugas akhir mahasiswa di bawah pantauan dan evaluasi dosen pembimbing tugas akhir.

(3) Jumlah pembimbing tugas akhir untuk 1 (satu) orang mahasiswa paling banyak 2 (dua) orang.

(4) Persyaratan pembimbing utama :

a. Dosen tetap dengan jabatan fungsional minimal asisten ahli dan bergelar magister;

b. Mempunyai bidang kepakaran yang sesuai dengan tugas akhir.

(5) Persyaratan pembimbing kedua :

a. Dosen tetap dengan jabatan fungsional minimal asisten ahli dan bergelar magister;

b. Mempunyai bidang kepakaran yang sesuai dengan tugas akhir.

(6) Ketua Jurusan menugaskan dosen untuk menjadi dosen pembimbing tugas akhir untuk seorang mahasiswa berdasarkan kepakaran dan beban kerja dosen yang bersangkutan.

(7) Penugasan dosen pembimbing tugas akhir ditetapkan dengan Keputusan Rektor Unmus atas usulan Dekan.

(8) Untuk menjamin mutu bimbingan maka beban kerja dosen sebagai

pembimbing utama dalam penelitian terstruktur dalam rangka

penyusunan tugas akhir paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa per-

semester.

(11)

(9) Dalam hal Jurusan yang jumlah bimbingan lebih dari 10 (sepuluh) mahasiswa per-semester dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Dekan atas rekomendasi Ketua Jurusan .

(10) Ketua Jurusan setiap semester wajib mengevaluasi proses pembimbingan dan apabila proses pembimbingan tidak berjalan dengan baik dan teratur, maka dapat mengusulkan penggantian dosen pembimbing dengan tetap memperhatikan beban kerja dosen.

(11) Pembimbingan dilakukan di lingkungan kampus secara terstruktur, paling sedikit 6 (enam) kali dalam satu semester, dan wajib dilaporkan dalam kartu kontrol hasil bimbingan kepada Ketua Jurusan.

(12) Dosen pembimbing tugas akhir wajib mengupayakan penyelesaian pembimbingan tugas akhir maksimal dalam 1 (satu) semester.

BAB IV

PELAKSANAAN UJIAN TUGAS AKHIR Pasal 11

(1) Pelaksanaan ujian tugas akhir merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menguji kelayakan tugas akhir yang telah disusun oleh mahasiswa dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar dalam program sarjana.

(2) Ujian tugas akhir dilaksanakan dalam bentuk sidang tugas akhir dan beranggotakan :

a. Ketua Sidang adalah dosen tetap Jurusan dengan jabatan fungsional minimal lektor;

b. Sekretaris Sidang adalah dosen tetap dan / atau dosen tidak tetap Jurusan yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN);

c. Penguji adalah dosen tetap Jurusan ;

d. Pembimbing Tugas Akhir adalah sebagaimana di atur pada Pasal 10.

(3) Ketua sidang bertugas untuk mengatur jalannya sidang tugas akhir mulai dari awal sampai akhir sidang serta bertanggung jawab terhadap hasil sidang tugas akhir.

(4) Sekretaris sidang bertugas untuk membantu ketua sidang dalam hal kelengkapan administrasi sidang berupa daftar hadir, berita acara pelaksanaan dan penilaian hasil ujian tugas akhir.

(5) Penguji bertugas untuk menguji kelayakan tugas akhir meliputi ;

pemahaman, penguasaan, implementasi konsep peserta ujian tugas akhir

dan kesesuaian tugas akhir terhadap kaidah-kaidah ilmiah program

sarjana pada Jurusan .

(12)

(6) Pembimbing tugas akhir bertugas untuk mendampingi peserta ujian tugas akhir sekaligus bertindak sebagai pengarah jika dibutuhkan terkait substansi tugas akhir yang disidangkan.

(7) Sidang tugas akhir hanya dapat dilaksanakan jika memenuhi minimal 80 (delapan puluh) persen dari jumlah anggota sidang tugas akhir.

(8) Dalam hal sidang tugas akhir tidak memenuhi sebagaimana yang dimaksud ayat (7), maka sidang dinyatakan ditunda.

(9) Anggota sidang tugas akhir diajukan oleh Ketua Jurusan dan disetujui oleh Dekan untuk kemudian ditetapkan melalui Keputusan Rektor Unmus.

BAB V

PENERIMAAN MAHASISWA BARU Pasal 12

(1) Pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan melalui jalur seleksi yang dilaksanakan di tingkat nasional dan jalur lain yang ditetapkan oleh Unmus.

(2) Sistem seleksi yang tersebut pada ayat (1) dapat berbentuk ujian tulis maupun menggunakan media elektronik atau cara seleksi lain yang ditetapkan oleh Unmus.

(3) Seleksi mahasiswa baru dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan secara nasional dan / atau oleh Unmus.

Pasal 13

Persyaratan Pendaftaran

Calon mahasiswa program sarjana yang akan mendaftar untuk mengikuti proses seleksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. Lulus pendidikan menengah atas atau sederajat, termasuk program belajar mandiri berupa program paket C yang dibuktikan dengan ijazah yang diakui berdasarkan ketentuan yang berlaku;

c. Lolos tes kesehatan sesuai dengan yang mempersyaratkan oleh program studi tertentu.

d. Rincian persyaratan dalam penerimaan mahasiswa baru selanjutnya

merujuk pada pedoman seleksi nasional yang berlaku.

(13)

Pasal 14 Daya Tampung

(1) Daya tampung pada setiap Jurusan ditetapkan oleh Rektor atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan kemampuan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang dimiliki.

(2) Jurusan yang dapat menerima mahasiswa baru adalah Jurusan yang izin penyelenggaraannya masih berlaku.

Pasal 15 Lolos Seleksi

(1) Calon mahasiswa dinyatakan lolos seleksi apabila memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan, baik dalam seleksi nasional dan/ atau seleksi mandiri serta lolos tes kesehatan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh program studi yang dipilih.

(2) Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi harus melakukan registrasi administratif dan registrasi akademik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Unmus, dan jika tidak maka dianggap mengundurkan diri.

(3) Tata cara penerimaan program sarjana dan biaya pendidikan program sarjana diatur dalam Keputusan Rektor Unmus.

BAB VI

PROSES PERKULIAHAN, PENILAIAN DAN HASIL EVALUASI BELAJAR Pasal 16

Proses Perkuliahan

(1) Setiap menjelang akhir semester, fakultas/ program studi menetapkan jadwal kuliah semester berikutnya untuk menjalankan suatu kurikulum.

(2) Jadwal kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas setidaknya mencakup:

a. nama mata kuliah dan kelas;

b. hari dan jam kuliah;

c. tempat/ ruang kuliah;

d. dosen pengampu.

(3) Jika jumlah mahasiswa yang mengambil suatu mata kuliah melebihi kapasitas ruangan maka perkuliahan dapat diselenggarakan lebih dari 1 (satu) kelas.

(4) Dosen dan Mahasiswa wajib berpenampilan dan berperilaku sopan selama

berada di lingkungan kampus.

(14)

(5) Mahasiswa wajib mengikuti pembelajaran secara aktif paling sedikit 75 (tujuh puluh lima) persen dari aktivitas akademik terjadwal, dan jika kurang dari syarat minimal tersebut maka mahasiwa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

(6) Dosen yang tidak menyelenggarakan pembelajaran paling sedikit 75 (tujuh puluh lima) persen dari aktivitas akademik terjadwal, tidak diperkenankan memberikan Ujian Akhir Semester (UAS).

(7) Dalam hal mahasiswa tidak hadir dalam perkuliahan karena mengikuti kegiatan yang ditugaskan dan/ atau disetujui oleh Rektor atau pimpinan Fakultas, maka ketidakhadirannya tidak dihitung sebagai mangkir.

Pasal 17

Penilaian Hasil Belajar

(1) Proses belajar mengajar dimonitor dan dinilai melalui ujuan tengah semester (UTS), kuis, tugas, seminar, dan ujian akhir semester (UAS).

(2) Selama semester berjalan diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali penilaian yaitu penilaian pertama mencakup materi selama masa 7 (tujuh) minggu pertama, dan penilaian kedua yang mencakup seluruh materi perkuliahan untuk setiap mata kuliah yang bersangkutan.

(3) Penilaian hasil belajar mahasiswa harus mencakup aspek hardskill dan softskill yang dapat dilakukan dalam bentuk :

a. ujian tertulis, ujian lisan dan/ atau ujian praktikum/ keterampilan, serta portofolio;

b. tugas akhir bisa dalam bentuk skripsi, atau bentuk lain yang setara;

c. berdasarkan alasan tertentu yang menjadi penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan bentuk-bentuk lain seperti sikap, kreativitas dan kedisiplinan.

(4) Semua hasil penilaian harus sudah diumumkan kepada mahasiswa selambat-lambatnya dua minggu setelah evaluasi dilaksanakan.

(5) Sistem penilaian sebagai berikut:

a. Dosen yang memberikan penilaian hendaknya mengutamakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dari pada Penilaian Acuan Normal (PAN);

b. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf, yaitu menggunakan huruf A, B, C, D dan E;

c. Nilai minimal tugas akhir adalah B;

(15)

d. Konversi nilai angka ke nilai huruf digunakan pedoman sebagai berikut:

NILAI Nilai Huruf Angka Mutu Kategori

80 – 100 A 4 Sangat Baik

70 – 79 B 3 Baik

60 – 69 C 2 Cukup

46 – 59 D 1 Kurang

0 – 45 E 0 Kurang Sekali

(6) Mahasiswa dinyatakan lulus mata kuliah, apabila minimal mendapat nilai C.

(7) Mahasiswa yang mendapat nilai D dan E wajib mengulang program pembelajarannya pada semester reguler ataupun dapat diambil pada semester antara untuk mata kuliah yang diperbolehkan pada semester antara tersebut.

(8) Dalam hal mahasiswa yang ingin memperbaiki nilai , maka hasil penilaian terakhir yang dipakai adalah nilai yang tertinggi.

(9) Ukuran keberhasilan hasil belajar dinyatakan dalam IPS yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

IPS = ( )

Keterangan :

N i = Nilai numerik hasil evaluasi masing-masing mata kuliah pada semesetr berjalan.

K i = Besarnya sks masing-masing mata kuliah pada semester berjalan.

(10) Perhitungan IPK menggunakan rumus seperti tersebut di atas dengan K i

adalah jumlah seluruh sks mata kuliah yang telah ditempuh dan N i

adalah nilai numerik seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.

(11) Dalam hal dosen atau tim dosen tidak segera memberikan nilai-nilai hasil

ujian semester sampai batas waktu yang ditentukan, atau selambat-

lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum jadwal pengisian KRS maka Dekan

melalui pertimbangan Ketua Jurusan memberikan nilai B kepada semua

mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah yang bersangkutan.

(16)

Pasal 18

Evaluasi Hasil Belajar

(1) Evaluasi hasil belajar adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara bertahap terhadap pencapaian beban studi dan IPK untuk menentukan kemampuan mahasiswa dalam melanjutkan studi.

(2) Pelaksanaan evaluasi dilakukan pada 4 (empat) tahun dalam kurun waktu masa studi.

(3) Selanjutnya rincian evaluasi hasil mahasiswa diatur secara terpisah dalam panduan evaluasi studi mahasiswa berdasarkan Keputusan Rektor Unmus.

BAB VII

KEMAMPUAN BERBAHASA ASING Pasal 19

Mahasiswa program sarjana dipersyaratkan memiliki kemampuan berbahasa Asing yang dibuktikan dengan sertifikat Test of English as a Foreign Language (TOEFL) yang dikeluarkan oleh lembaga resmi sertifikasi TOEFL yang diakui oleh Unmus.

BAB VIII REGISTRASI

Pasal 20

Registrasi Administratif

(1) Registrasi administratif bagi mahasiswa baru dan mahasiswa terdaftar di semester berjalan dilaksanakan pada awal semester dengan cara melakukan pembayaran biaya pendidikan melalui bank yang bekerjasama dengan Unmus.

(2) Mahasiswa yang telah melakukan pembayaran akan menerima lembar bukti hasil pembayaran.

(3) Pembayaran biaya pendidikan bagi mahasiswa baru dan mahasiswa terdaftar di semester berjalan hanya dapat dilakukan setelah mengambil kode pembayaran secara online di loket keuangan.

(4) Bagi mahasiswa baru dan mahasiswa terdaftar di semester berjalan

penerima bidikmisi tidak perlu melakukan pembayaran, dan cukup

menerima bukti lunas dibagian keuangan dengan dibuktikan sebagai

penerima bidikmisi melalui Keputusan Rektor Unmus.

(17)

(5) Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administratif secara otomatis tidak dapat melakukan registrasi akademik.

(6) Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi administratif, akan memperoleh status sebagai mahasiswa tidak aktif pada semester berjalan dan masa studi diperhitungkan.

(7) Mahasiswa yang tidak aktif pada semester sebelumnya dan ingin melakukan registrasi administratif pada semester berjalan tetap wajib melunasi biaya pendidikan yang tertunggak.

(8) Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi administrasi dan registrasi akademik 2 (dua) semester berturut-turut, dinyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa Unmus tanpa pemberitahuan dari pihak Unmus.

(9) Pembayaran denda sebagaimana dimaksud pada ayat (8) wajib dibayarkan pada semester berikutnya.

Pasal 21

Registrasi Akademik

(1) Registrasi akademik dilaksanakan dengan melakukan pengisian KRS melalui sistem informasi akademik online sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk mahasiswa tersebut.

(2) Jumlah sks yang dapat diambil oleh mahasiswa disesuaikan dengan ketentuan pada Pasal 8 ayat (4) dan ayat (5).

(3) Mahasiswa dinyatakan telah melakukan Registrasi akademik apabila telah menyerahkan lembar KRS yang telah ditandatangani oleh mahasiswa yang

bersangkutan, dosen pendamping akademik dan Ketua Jurusan ke Jurusan, Fakultas serta Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama

(BAKK).

(4) Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi akademik tidak dapat mengikuti kegiatan akademik pada semester berjalan dan masa studi diperhitungkan;

(5) Perubahan Mata Kuliah :

a. Perubahan mata kuliah yang telah terlanjur disahkan dalam KRS dapat dilakukan untuk menambah atau mengurangi mata kuliah yang ada dalam KRS tanpa menambah beban studi maksimal yang telah ditentukan;

b. Perubahan mata kuliah dapat dilakukan dengan cara mengajukan

perubahan KRS menggunakan Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS)

yang disahkan oleh dosen PA dan Ketua Jurusan, kemudian diserahkan

kepada Jurusan , dosen PA, Fakultas dan BAKK sesuai batas waktu

yang ditentukan;

(18)

c. Perubahan rencana studi semester dilaksanakan maksimal 2 (dua) minggu setelah awal kuliah berlangsung pada tahun akademik berjalan;

d. Bila mahasiswa tidak mengajukan KPRS, maka KRS yang telah disahkan dianggap tetap berlaku tanpa adanya perubahan.

(6) Pembatalan Mata Kuliah :

a. Mahasiswa membatalkan suatu mata kuliah yang telah tercantum dalam KRS maupun KPRS dengan mengisi formulir pembatalan mata kuliah.

b. Pembatalan dilaksanakan maksimal 2 (dua) minggu setelah kuliah berlangsung.

c. Mata kuliah yang dibatalkan tidak diperkenankan lagi diganti dengan mata kuliah yang lain.

Pasal 22 Kalender Akademik

(1) Kalender akademik merupakan pedoman yang wajib ditaati oleh Fakultas/

Jurusan dan sivitas akademika di lingkungan Unmus dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

(2) Kalender akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas ditetapkan dalam Keputusan Rektor Unmus, dan sekurang-kurangnya memuat :

a. masa pendaftaran, ujian seleksi, pengumuman hasil seleksi, registrasi (administratif dan akademik) mahasiswa baru;

b. jadwal kegiatan awal mahasiswa baru;

c. jadwal registrasi administrasi dan akademik mahasiswa lama;

d. periode perkuliahan;

e. periode ujian dan pengumuman hasil ujian;

f. jadwal evaluasi internal semester;

g. jadwal Kuliah Kerja Nyata (KKN);

h. jadwal wisuda.

BAB IX

STATUS MAHASISWA Pasal 23

Pada setiap akhir semester, mahasiswa memiliki salah satu status akademik tertentu meliputi :

a. aktif yaitu mahasiswa yang telah melakukan registrasi administratif dan

registrasi akademik serta melakukan kegiatan perkuliahan;

(19)

b. tidak aktif yaitu mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administratif dan/ atau registrasi akademik;

c. cuti akademik yaitu mahasiswa yang tidak melakukan kegiatan akademik selama 1 (satu) semester atau selama-lamanya 2 (dua) semester dengan persetujuan PA, Ketua Jurusan dan Dekan karena keinginan mahasiswa;

d. pindah studi yaitu perubahan status mahasiswa dari satu program studi ke program studi lain dalam lingkup Unmus, keluar Unmus maupun dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang lain dalam negeri ke Unmus;

e. putus studi / Drop Out (DO) dapat berupa :

1. mahasiswa dikeluarkan karena terlibat dalam perkara hukum dibuktikan oleh putusan bersalah oleh pengadilan ataupun melanggar kode etik akademik / non akademik berat di lingkup Unmus;

2. mahasiswa tidak dapat memenuhi persyaratan minimal untuk lanjut studi berdasarkan hasil evaluasi studi akademik/ non akademik;

f. hapus studi yaitu mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan studi karena meninggal dunia;

g. lintas jalur yaitu mahasiswa yang telah lulus diploma tiga (D-3 ) atau sederajat dan kemudian diterima untuk melanjutkan ke program sarjana Unmus;

h. sanksi yaitu akibat melakukan pelanggaran akademik / non akademik sehingga mahasiswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan akademik dalam periode semester tertentu berdasarkan rekomendasi Dekan dan ditetapkan melalui putusan Rektor Unmus;

i. lulus yaitu mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, non akademik dan administratif untuk ditetapkan sebagai sarjana;

j. undur diri yaitu mahasiswa yang atas keinginan sendiri melepaskan status sebagai mahasiswa Unmus dengan mengajukan permohonan kepada Ketua Jurusan dan Dekan serta ditetapkan oleh keputusan Rektor Unmus.

Pasal 24 Cuti Akademik

(1) Cuti akademik hanya dapat diberikan kepada mahasiswa setelah menempuh perkuliahan selama 2 (dua) semester pertama.

(2) Masa cuti akademik dapat dilaksanakan selama 2 (dua) semester dan selama-lamanya 2 (semester) berurutan.

(3) Masa cuti akademik tidak dihitung dalam masa studi.

(4) Mahasiswa yang akan mengajukan cuti akademik membuat permohonan

cuti akademik dengan persetujuan PA kepada Ketua Jurusan dan

dikenakan biaya administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

(20)

(5) Persetujuan surat cuti akademik diterbitkan dalam bentuk surat cuti dari Kepala BAKK berdasarkan pengajuan tertulis dari Ketua Jurusan dan mengetahui Dekan.

(6) Surat cuti sebagaimana pada ayat (5), diserahkan kepada Ketua Jurusan dengan tembusan kepada Rekor, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi, Wakil Rektor Bidang Umum, Perencanaan, dan Keuangan dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni serta Dekan, untuk kemudian Ketua Jurusan menyerahkan kepada mahasiswa yang bersangkutan.

(7) Mahasiswa yang sedang menjalani skorsing di Unmus tidak diperkenankan mengajukan cuti akademik.

(8) Apabila mahasiswa telah berakhir masa cutinya dan akan melanjutkan kegiatan akademik pada semester berikutnya maka beban studi yang dapat diambil mengacu pada IPS terakhir sebagaimana ketentuan pada pasal 7 ayat (5).

(9) Mahasiswa yang tidak melengkapi persyaratan administrasi permohonan cuti akademik, dan tanpa pemberitahuan tidak mengikuti perkuliahan maka statusnya dianggap sebagai mahasiswa tidak aktif.

Pasal 25 Tidak Aktif

(1) Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administratif dan registrasi akademik akan memperoleh status tidak aktif pada semester berjalan dan masa studinya diperhitungkan.

(2) Mahasiswa yang statusnya sebagaimana disebut pada ayat (1) tetap diwajibkan membayar 100 (seratus) persen biaya pendidikan selama semester yang tidak diikutinya.

(3) Mahasiswa yang selama 2 (dua) semester berturut-turut dan/ atau 4 (empat) semester secara tidak berurutan maka statusnya sebagai

mahasiswa putus studi.

Pasal 26 Pindah Studi

(1) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan pindah studi dalam lingkup Unmus maupun dari dan keluar Unmus.

(2) Permohonan pindah studi hanya dapat dilakukan setelah menempuh sekurang-kurangnya 2 (dua) semester berturut-turut.

(3) Pindah studi tidak diperkenankan untuk mahasiswa yang telah dikenakan

sanksi di Unmus.

(21)

(4) Permohonan pindah studi dalam lingkup Unmus pada Fakultas yang sama dapat diajukan setelah mendapat rekomendasi tertulis dari Ketua Jurusan asal dan Ketua Jurusan yang dituju serta mengetahui Dekan untuk kemudian ditetapkan oleh Rektor.

(5) Permohonan pindah studi dalam lingkup Unmus pada Fakultas yang berbeda dapat diajukan setelah mendapat rekomendasi tertulis dari Ketua Jurusan asal dan Ketua Jurusan yang dituju serta mengetahui Dekan asal dan Dekan yang dituju kemudian ditetapkan oleh Rektor.

(6) Pindah studi dalam lingkup Unmus hanya diperbolehkan sebanyak 1 (satu) kali.

(7) Lama studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang berstatus pindah studi dalam lingkup Unmus tetap diperhtingkan dalam lama studinya.

(8) Lama studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang berstatus pindah studi keluar Unmus mengikuti aturan yang berlaku di perguruan tinggi yang dituju.

Pasal 27

(1) Permohonan pindah studi dari dan keluar Unmus dapat diajukan setelah mendapat persetujuan dari Dekan dan Wakil Rektor Bidang Akademik, ditetapkan oleh Rektor PTN asal serta yang dituju untuk kemudian dilaporkan kepada BAKK Unmus.

(2) Pindah studi dari luar ke dalam Unmus hanya dilaksanakan pada setiap awal tahun akademik sesuai kalender akademik Unmus, dan hanya diperbolehkan apabila PTN asal status akreditasinya setara atau lebih tinggi dari Unmus.

(3) Lama studi dari PTN asal yang dapat diterima di Unmus sekurang- kurangnya telah menempuh 2 (dua) semester dan selama-lamanya 6 (enam) semester dengan ketentuan sebagai berikut :

Lama Studi Jumlah sks minimal

IPK minimal

2 (dua) semester 36 ≥ 2,75

3 (tiga) semester 54 ≥ 2,75

4 (empat) semester 72 ≥ 2,75

5 (lima) semester 90 ≥ 2,75

6 (enam) semester 108 ≥ 2,75

(4) Lama studi mahasiswa berstatus pindah dari luar Unmus tetap

diperhitungkan dalam lama studi di Jurusan Unmus.

(22)

(5) Kurikulum yang berlaku dari Jurusan asal harus setara dengan kurikulum yang berlaku dari Jurusan di Unmus.

Pasal 28 Lintas Jalur

(1) Mahasiswa lintas jalur merupakan mahasiwa yang telah lulus jenjang diploma tiga (D-3) kemudian melanjutkan ke program sarjana di Unmus.

(2) Mahasiswa yang ingin melanjutkan program sarjana di Unmus wajib melampirkan Ijazah terakhir beserta kelengkapannya.

(3) Permohonan mahasiswa lintas jalur hanya dapat dilayani pada setiap awal tahun akademik dengan tetap memperhatikan kesetaraan jenjang D-3 asal berdasarkan kompetensi kelimuannya dengan Jurusan di Unmus.

(4) Permohonan mahasiswa lintas jalur hanya dapat dilaksanakan apabila telah mendapat persetujuan dari Wakil Rektor Bidang Akademik berdasarkan rekomendasi dari Dekan.

(5) Mata kuliah yang telah dilulusi pada jenjang D-3 dapat ditransferkreditkan ke mata kuliah di Jurusan di Unmus dengan memperhatikan :

a. Memiliki kandungan materi yang setara dengan mata kuliah yang ada di Jurusan ;

b. Memiliki beban sks yang setara atau lebih tinggi dengan beban sks mata kuliah yang ada di Jurusan ;

(6) Hasil transfer sks harus diketahui oleh Jurusan dan disetujui oleh Dekan dan kemudian ditetapkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik untuk kemudian dilaporkan ke BAKK.

Pasal 29

Putus Studi / Drop Out

(1) Mahasiswa Unmus dinyatakan putus studi apabila :

a. tidak dapat memenuhi ketentuan hasil evaluasi belajar sebagaimana termaksud secara keseluruhan pada pasal 18;

b. mendapatkan sanksi akibat pelanggaran kode etik akademik / non- akademik berat;

c. mendapat hukuman melalui putusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap dengan hukuman sekurang-kurangnya 1 (satu)

tahun penjara.

(23)

(2) Mahasiswa yang putus studi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a yaitu:

a. Mengajukan surat permohonan pengunduran diri yang ditandatangani oleh Orang Tua, diketahui oleh PA dan Ketua Jurusan ditujukan ke Dekan;

b. Dekan mengajukan permohonan kepada Rektor untuk menerbitkan surat keputusan putus studi.

(3) Mahasiswa yang putus studi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dan huruf c yaitu:

a. sanksi akibat pelanggaran berat kode etik akademik / non-akademik diputuskan oleh komisi etik ditingkat fakultas melalui surat rekomendasi oleh Dekan kepada Rektor untuk menerbitkan surat keputusan putus studi;

b. atas terbitnya putusan pengadilan, Dekan mengajukan permohonan kepada Rektor untuk menerbitkan surat keputusan putus studi.

Pasal 30 Kelulusan

(1) Mahasiswa program sarjana Unmus dinyatakan lulus apabila telah ditetapkan di tingkat Fakultas.

(2) Penetapan kelulusan diselenggarakan melalui yudisium di tingkat Fakultas.

(3) Mahasiswa dinyatakan lulus apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. telah melulusi seluruh beban studi minimal sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) sks dengan IPK ≥ 2,00 tanpa nilai D.

b. telah lulus ujian tugas akhir di depan tim penguji;

c. telah menyelesaikan seluruh persyaratan administrasi yaitu sebagai berikut:

1. hasil revisi tugas akhir yang telah ditandatangani oleh pembimbing tugas akhir, penguji, Ketua Jurusan dan Dekan;

2. menyetorkan hardcopy naskah tugas akhir yang telah dijilid lengkap ke pembimbing tugas akhir, Fakultas, Jurusan dan Perpustakaan;

3. menyetorkan softcopy hasil tugas akhir dalam bentuk naskah jurnal ke pembimbing tugas akhir, Fakultas, Jurusan dan Perpustakaan;

4. melengkapi berkas bebas pustaka / tunggakan di Jurusan ,

Fakultas, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan, UPT Bahasa,

UPT Sistem Informasi, Biro Umum Perencanaan dan Keuangan

(BUPK) dan BAKK.

(24)

(4) Mahasiswa yang tidak menyelesaikan sebagaimana yang dimaksud pasal (3) huruf b paling lama 1 (satu) bulan sejak pelaksanaan ujian tugas akhir wajib mengikuti ujian ulang.

(5) Mahasiswa yang telah ditetapkan kelulusannya dapat diberikan predikat kelulusan sesuai dengan IPK yang diperolehnya meliputi:

a. Pujian atau sebutan lain;

Diberikan apabila memperoleh IPK ≥ 3,51, tidak terdapat mata kuliah bernilai C dengan masa studi paling lama 4,5 (empat setengah) tahun atau 9 (sembilan) semester;

b. Sangat Memuaskan;

Diberikan apabila memperoleh 3,01 ≤ IPK ≤ 3,50;

c. Memuaskan;

Diberikan apabila memperoleh 2,76 ≤ IPK ≤ 3,00;

d. Lulus.

Diberikan apabila memperoleh 2,00 ≤ IPK ≤ 2,75.

(6) Dalam hal mahasiwa yang memperoleh IPK ≥ 3,51, terdapat nilai C dan/

atau masa studi lebih dari 4,5 (empat setengah) tahun atau 9 (sembilan) semester, tidak dapat diberikan predikat dengan pujian melainkan dengan predikat sangat memuaskan.

(7) Rektor memberikan memberikan piagam penghargaan untuk predikat kelulusan dengan pujian.

BAB X

WISUDA DAN GELAR AKADEMIK Pasal 31

Wisuda

(1) Wisuda merupakan upacara akademik bagi mahasiswa yang telah ditetapkan kelulusannya sekaligus melantik lulusan.

(2) Unmus menyelenggarakan wisuda sekurang-kurangnya 2 (dua) kali periode kelulusan selama 1 (satu) tahun akademik.

(3) Mahasiswa yang telah ditetapkan kelulusannya wajib mengikuti upacara wisuda.

(4) Mahasiswa yang mengikuti wisuda akan diberikan ijazah dan transkrip nilai serta kartu ucapan selamat dari Rektor Unmus.

(5) Selain kelengkapan ijazah dan transkrip nilai mahasiswa yang diwisuda diberikan SKPI dari Rektor Unmus.

(6) Rektor membentuk panitia wisuda dalam bentuk surat keputusan Rektor

untuk menyusun dan mengatur kegiatan wisuda agar berjalan dengan

baik.

(25)

Pasal 32 Gelar Akademik

(1) Gelar sarjana merupakan gelar yang diberikan kepada mahasiswa Unmus yang telah ditetapkan kelulusannya setelah menempuh pendidikan akademik program sarjana.

(2) Jenis dan sebutan gelar akademik serta singkatannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Rektor Unmus tentang Gelar Akademik.

BAB XI

PELANGGARAN AKADEMIK Pasal 33

Jenis Pelanggaran (1) Pelanggaran akademik ringan :

a. perbuatan curang dan/ atau penyontekan, yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan informasi atau alat bantu studi lainnya tanpa izin dari dosen bersangkutan dalam kegiatan akademik;

b. perbantuan atau percobaan perbantuan untuk melakukan pelanggaran akademik ringan, yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menyebabkan pelanggaran ringan.

c. Penyertaan dalam pelanggaran ringan, yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menyebabkan pelanggaran ringan.

(2) Pelanggaran akademik sedang :

a. perjokian yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja menggantikan kedudukan, tugas, atau kegiatan untuk kepentingan oranga lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik;

b. pengulangan terhadap pelanggaran ringan;

c. perbantuan atau percobaan perbantuan untuk melakukan pelanggaran

akademik sedang, yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja

membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dapat

menyebabkan pelanggaran sedang;

(26)

d. penyertaan dalam pelanggaran sedang yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menyebabkan pelanggaran sedang.

(3) Pelanggaran akademik berat :

a. plagiat yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh nilai suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan / atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karyanya, tanpa meyertakan sumber secara tepat dan memadai;

b. pemalsuan yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja, tanpa izin yang berwenang mengganti atau mengubah/memalsukan logo, cap, kop surat dan/atau instrumen surat menyurat dalam administrasi akademik, nama, tandatangan, nilai atau transkrip akademik, ijazah, kartu tanda mahasiswa, tugas-tugas, laporan praktikum, keterangan dalam lingkup kegiatan akademik Unmus;

c. gratifikasi yaitu : memberi hadiah atau janji, sementara diketahui atau sepatutnya dapat diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan atau menggerakkan agar dosen atau tenaga kependidikan melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya;

d. penyuapan yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja, mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, memberi hadiah atau ancaman dengan maksud mempengaruhi penialain terhadap presatasi akademiknya;

e. penghinaan yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja menyampaikan perkataan, tulisan atau tindakan dalam bentuk apapun yang pada intinya merendahkan martabat kedudukan sesama mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan maupun pejabat dalam lingkup kegiatan akademik Unmus;

f. tindak pidana yang diancam hukuman penjara 3 (tiga) bulan atau lebih berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. pengulangan terhadap pelanggaran sedang;

h. perbantuan atau percobaan perbantuan untuk melakukan pelanggaran

akademik berat yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja

membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dapat

menyebabkan pelanggaran berat.

(27)

i. penyertaan dalam pelanggaran sedang yaitu : perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menyebabkan pelanggaran berat.

Pasal 34

Sanksi Terhadap Pelanggaran Akademik (1) Sanksi terhadap mahasiswa antara lain sebagai berikut:

a. sanksi terhadap pelanggaran akademik ringan yaitu:

1. peringatan keras secara lisan oleh dosen / panitia ujian atau secara tertulis oleh pimpinan Fakultas / Jurusan ;

2. pengurangan nilai ujian dan / atau pernyataan tidak lulus pada mata kuliah atau kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh dosen pengampuh.

b. sanksi terhadap pelanggaran akademik sedang yaitu:

mencabut hak / izin mahasiswa untuk mengikuti kegiatan akademik untuk sementara oleh Rektor atas rekomendasi Dekan paling lama 2 (dua) semester.

c. sanksi terhadap pelanggaran akademik berat yaitu:

setinggi-tingginya dilakukan pemutusan studi secara permanen oleh Rektor atas rekomendasi Dekan.

(2) Sanksi terhadap dosen atau tenaga kependidikan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang terlibat dalam pelanggaran akademik akan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sedangkan yang non-PNS akan ditetapkan berdasarkan peraturan kepegawaian yang berlaku di Unmus.

BAB XII DISKRESI

Pasal 35

Rektor Unmus atau pejabat yang ditugaskan oleh Rektor, dapat mengambil

kebijakan tertentu diluar ketentuan yang berlaku dalam peraturan akademik

ini, sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan akademik dan telah

mendapat pertimbangan Senat Unmus.

(28)

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN P a sa l 36

(1) K e te n tu a n P a sa l 3 te n ta n g P rogram S a rja n a d a n P a sa l 5 te n ta n g K u rik u lu m d a la m p e r a tu r a n ini d ib e rla k u k a n p a lin g la m a 1 (satu) ta h u n sejak d ite ta p k a n n y a p e ra tu r a n ini d a n p e n y elen g g a raa n y an g b e rk e n a a n d e n g a n p a s a l-p a s a l te r s e b u t m en g a cu k e p a d a P e ra tu ra n A kadem ik revisi k e s a tu ta h u n 2 0 1 5 P a sa l 3 te n ta n g P rogram S a rja n a d a n P a sa l 6 te n ta n g K u rik u lu m .

(2) K e te n tu a n P a sa l 31 a y a t (5) te n ta n g p e m b e ria n SKPI selain ija z ah d a n tr a n s k rip n ilai d a la m w isu d a d a n p a s a l 18 te n ta n g e v alu asi h a sil b e la ja r d ib e rla k u k a n k e p a d a m a h a sis w a m u la i d a ri a n g k a ta n 2 0 1 7 d a n s e te ru sn y a .

(1) P e ra tu ra n a k a d e m ik ini m u la i b e rla k u se jak tan g g a l d ite ta p k a n , d en g an k e te n tu a n a p a b ila d ik e m u d ia n h a ri te r d a p a t k e k e liru a n a k a n d ip erb aik i s e b a g a im a n a m estin y a.

(2) H al-h al lain y a n g b elu m d ia tu r d a la m p e r a tu r a n ini a k a n d ite ta p k a n k e m u d ia n d a la m k e p u tu s a n la in y a n g tid a k b e rte n ta n g a n d e n g an p e r a tu r a n a k a d e m ik ini.

BAB XIV PENUTUP

P a sa l 37

BAB

KETENTUAN PENUTUP P asal

P e ra tu ra n ini m u la i b e rla k u se jak tan g g al d ite ta p k a n .

D ite ta p k a n di M erauke

P a d a tan g g a l 01 M aret 201 8

Referensi

Dokumen terkait

Di sni peneliti melihat artikel tersebut sudah memenuhi keenam unsur itu sehingga pembaca ikut terbawa oleh berita tersebut dengan membaca artikel ini masyarakat bisa

Sebuah solusi untuk mewujudkan tujuan dunia pendidikan, dengan mengangkat kembali nilai-nilai kearifan budaya lokal untuk membangun siswa yang berkarakter dengan

A hands-on approach in which the vocational students actively participate in obtaining results is used. Vocational students are taught a step-by-step procedure for applying

Sesuai dengan karakteristik afektif yang terkait dengan mata pelajaran, masalah yang akan dibahas mencakup empat ranah, yaitu minat, sikap, nilai., dan konsep diri.. Pimpinan

Laporan Keuangan SKPD Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Catatan atas Laporan

Capaian Pembelajaran : Mampu membuat (C6 ) web dengan Dreamweaver dan memiliki keterampilan (P5) mengedit teks dan gambar dengan Photoshop secara berkelompok dan

Jurusan Teknik Jasa Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel ________________ Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2013 Disetujui September 2013

[r]