TRANSKRIP KURSUS ONLINE TEKNOPLASMA GRATIS G003 2 JULI 2017 KOMERSIALISASI FREE SOFTWARE ITU SAH DOKUMEN TRANSKRIP INI BERLISENSI CC BY-SA 3.

(1)

TRANSKRIP KURSUS ONLINE TEKNOPLASMA GRATIS G003 2 JULI 2017

“KOMERSIALISASI FREE SOFTWARE ITU SAH”

DOKUMEN TRANSKRIP INI BERLISENSI CC BY-SA 3.0

Dokumen ini dibuat dengan LibreOffice Writer berformat ODT di atas GNU/Linux Silabus: https://archive.org/download/mkoteknoplasma/komersialisasi-free-software-sah.odp Catatan: dokumen ini berisi transkrip kursus & transkrip diskusi sebelum kursus (penting, sebab

menyinggung copyright dan lisensi serta meluruskan beberapa kesalahpahaman)

Amanat: tolong sebar luaskan transkrip ini dan silabusnya ke seluruh Indonesia semampu Anda

(2)

TRANSKRIP KURSUS

(3)

Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:23]

Baik, tunggu sebentar kursus akan segera dimulai.

PERATURAN KURSUS:

1) Peserta berperilaku sebagai peserta yakni murid yang datang berguru di kelas online ini, tidak diperkenankan menyela pertanyaan dari peserta lain ke pembicara.

2) Peserta hanya berbicara atau bertanya manakala materi selesai disampaikan pemateri, atau pemateri memberi izin.

3) Peserta harus saling menjaga ketertiban di dalam kelas.

Baik, kursus G003 saya mulai.

Bismillah.

Saya lisensikan seluruh materi yang saya sampaikan pada kursus ini di bawah lisensi CC BY-SA 3.0 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/. Jika kursus ini disalin/digandakan/disebarluaskan, maka penerima salinan memiliki hak yang sama sesuai lisensi ini.

Baik.

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang semua warga negara Indonesia di kursus online yang saya dirikan.

Kursus malam ini saya beri nama G003 dengan judulnya "Komersialisasi Free Software Itu Sah"

Sedikit perkenalan, saya pengasuh blog https://malsasa.wordpress.com dan semua proyek free software yang terkait di bawahnya. Saya mengasuh kanal video tutorial GNU/Linux di youtube dengan alamat https://www.youtube.com/channel/UC2rNpFUwgvzOz12dXLP1lVwa. Saya warga komunitas free software di Indonesia dan saya menginginkan kebaikan untuk seluruh warga dan pemerintahan NKRI.

Fungsi kursus G003 malam ini, jujur saja, membuka wawasan bisnis untuk seluruh masyarakat Indonesia di bidang free software.

(4)

Bahwa free software itu memendam potensi tak terbatas untuk dikomersialkan, untuk membantu komunitas free software kita sendiri mensejahterakan (baca: menggaji atau memberi pekerjaan) para anggotanya.

Yap, sampai sini dulu perkenalannya.

Ada peserta yang tidak paham dengan perkenalan saya? Angkat tangan.

Paham semua ini?

Re: B14NK, [02.07.17 19:34]

paham m m m m m m m m m m m m m

Rifki, [02.07.17 19:34]

In sya allah paham

Okyza Maherdy Prabowo, [02.07.17 19:34]

paham

Mekatronik Achmadi, [02.07.17 19:34]

insyaallah

Rizqi Riyanto, [02.07.17 19:34]

maksutnya di komesilkan itu gimana sih mas ade Deni Ahmad Hidayat, [02.07.17 19:34]

siap sampai saat ini paham Irvan Kun, [02.07.17 19:34]

Insyaallah

Baik. Saya lanjutkan.

Rizqi Riyanto, [02.07.17 19:34]

saya belom paham

Perhatikan para peserta yang hadir.

Di antara Anda ada yang berasal dari Sumatra, ada yang dari Jawa, Kalimantan, bahkan sudah ada yang dari Papua (atau member komunitas Ubuntu Papua).

(5)

Free software bisa dikomersialkan di mana saja, tidak peduli negara, provinsi, pulau, atau tempat.

Itu sedikit perkenalannya.

Sekarang langsung saja kita masuk ke materi, buka Silabus Anda.

Re: B14NK, [02.07.17 19:37]

ok

Rizqi Riyanto, [02.07.17 19:37]

ok mulai mengerti

[ Photo ]

Halaman pertama Silabus G003 Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:38]

Cara membaca Silabus ini ialah baca tab "NORMAL" dan baca pula tab "NOTES".

[ Photo ]

Tampilan "NOTES" pada halaman yang sama Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:40]

Saya meletakkan materi pada bagian Slide, sementara referensi-referensi pada bagian Notes. Maka Anda harus pakai LibreOffice untuk bisa membacanya.

Rifki, [02.07.17 19:40]

Ok sudah

Baik, mulai halaman pertama:

Re: B14NK, [02.07.17 19:41]

di hp tidak bisa menampilkan notes Most First Die, [02.07.17 19:42]

bagaimana menampilkan notes di libre Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:42]

[ Photo ] HALAMAN 1

(6)

[ Photo ]

Lihat gambar ini, Notes ada di sebelah Outline.

Kembali ke materi.

Rifki, [02.07.17 19:43]

[In reply to Most First Die]

Cari di toolbars yang namanya Display Mode Most First Die, [02.07.17 19:43]

ok sip

Di halaman 1 saya jelaskan nama saya, email, tanggal mulai ditulisnya materi, dan lisensinya.

Most First Die, [02.07.17 19:43]

Di dalam Halaman 1 saya letakkan Notes sangat penting sebagai berikut:

Rizqi Riyanto, [02.07.17 19:43]

siap next

[ Photo ]

NOTES HALAMAN 1

Tujuan Anda datang ke kursus ini ialah menuntut ilmu, artinya menghapus kebodohan dan beramal dengan ilmu.

Saya tidak mau ada seorang pun yang keluar dari kursus ini memakai ilmu dari saya, untuk pamer, untuk sombong, atau untuk mendebat orang-orang bodoh.

Ini pesan saya, tolong diingat baik-baik untuk selama-lamanya.

(7)

Baik, masuk ke halaman 2:

[ Photo ] HALAMAN 2

Di halaman 2 saya letakkan tujuan materi saya yakni mengajarkan kepada Anda semuanya bahwa free software itu bisa dikomersialkan, Anda bisa manfaatkan, Anda bisa mencari keuntungan duit sebanyak- banyaknya dengannya.

Setiap orang memegang peluang ini, sebab free software = penggunanya yang merdeka, jika software yang Anda pegang itu free, maka artinya Anda telah berhak mengkomersialkannya.

Ambil keuntungan finansial darinya. Itu sah dan itu legal.

Sebab pada hari ini free software sudah sangat banyak jumlahnya, maka jangan sia-siakan!

Anda bisa menolong diri sendiri (cari uang) dan bisa menolong komunitas (donasi misalnya) dengan mengkomersialkan free software.

Dan di dalam materi ini saya akan bantah beberapa takhayul paling menyesatkan, yang dengan itu Anda mungkin bisa merasa "baru kenal hari ini" terhadap free software.

[ Photo ]

NOTES HALAMAN 2

Sumber tunggal dari materi saya malam ini ialah halaman GNU.org ini, yang judulnya "Selling Free Software Is OK"

(Menjual Free Software Itu OKE) Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:52]

Alamatnya ini -> https://www.gnu.org/philosophy/selling.en.html Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:52]

Baik, saya tanya dulu.

Siapa di antara peserta yang belum pernah melihat link GNU.org yang ini? Silakan angkat tangan.

(8)

Rezald, [02.07.17 19:52]

Saya

Agung Permadi, [02.07.17 19:53]

☝

Iqbal, [02.07.17 19:53]

✋�

Saepudin -, [02.07.17 19:53]

Saya

Most First Die, [02.07.17 19:53]

Saye

Ikrom, [02.07.17 19:53]

✋

Zainal Arifin Al Hakim (Zain Akihisa), [02.07.17 19:53]

�

Re: B14NK, [02.07.17 19:53]

saya bang

Rizqi Riyanto, [02.07.17 19:53]

baru tau saya

Deni Ahmad Hidayat, [02.07.17 19:54]

Saya

Baik, ketahuan.

Abu Zakaria Pandu, [02.07.17 19:54]

saya

Inilah saudara-saudaraku, tetangga-tetanggaku, yang saya maksud dengan minimnya atau bahkan tidak adanya Free Software Movement di Indonesia. Yang Anda saksikan di Indonesia hanyalah Open Source Movement.

Oleh karena itu Anda jarang bahkan tidak pernah, melihat laman GNU.org di atas.

Padahal siapakah itu yang memulai free software movement sejak awal, ialah The GNU Project, alias organisasi FSF.

(9)

Maka tugas saya ialah menerjemahkan laman Selling Free Software OK di atas ke dalam bahasa yang Anda mengerti, supaya hak-hak Anda tertunaikan dan terang jelas peluang Anda untuk mencari nafkah di bidang free software.

[ Photo ]

Cuplikan halaman Selling Free Software dari GNU.org Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 19:59]

Kalimat yang benar-benar menggugah saya ialah kalimat ini:

" Actually, we encourage people who redistribute free software to charge as much as they wish or can. If a license does not permit users to make copies and sell them, it is a nonfree license. If this seems surprising to you, please read on."

Artinya:

"Sebenarnya, kami menganjurkan masyarakat yang mendistribusikan free software untuk mematok harga setinggi mereka mau atau mampu. Jika sebuah lisensi tidak mengizinkan para pengguna untuk

menggandakan dan menjual, maka itu lisensi nonfree. Jika ini mengejutkan Anda, lanjutkan membaca."

Jadi ini kesalahpahaman pertama yang beredar di masyarakat, keyakinan keliru bahwa free software = software gratis mutlak, dan telah dibantah langsung oleh FSF sendiri selaku pendiri free software movement.

Apakah Anda juga terkejut dengan pernyataan FSF yang saya terjemahkan di atas? Angkat tangan.

Imam Safrullah, [02.07.17 20:00]

✋

Okyza Maherdy Prabowo, [02.07.17 20:00]

[In reply to Ade Malsasa Akbar]

sepertinya saya baru memperhatikan hal ini Irvan Kun, [02.07.17 20:01]

✋

Rifki, [02.07.17 20:01]

Yang tidak mengizinkan orang untuk menjual berarti itu proprietary?

Didiet, [02.07.17 20:01]

✋

(10)

Mushlih Nurhasan, [02.07.17 20:01]

Saya...

Kok mau2nya kayak gitu �

"to charge as much as they wish or can"

sounds crazy

Bagus, bagus.

[In reply to Rifki]

Benar, itu proprietary.

Rifki, [02.07.17 20:01]

✋

Rizqi Riyanto, [02.07.17 20:01]

puh saya baru tau sekarang

Nah, lihat, banyak dari para peserta yang "baru tahu sekarang" untuk soal ini.

Most First Die, [02.07.17 20:01]

open my mind hehee

waduh,,, boleh yak ternyata,,, aku baru tau kang beneran,,, hehe Abu Zakaria Pandu, [02.07.17 20:02]

waduh,,, boleh yak ternyata,,, aku baru tau kang beneran,,, hehe Imam Safrullah, [02.07.17 20:02]

[In reply to Mekatronik Achmadi]

Terharu dengan kalimat ini

Kalau tidak diadakan kursus semacam ini, bagaimana mungkin Anda bisa membuka lapangan kerja di komunitas GNU/Linux dan free software di Indonesia?

Rifki, [02.07.17 20:02]

Saya jadi terbuka pikirannya, selama ini saya tidak tau kalau free software bisa seperti itu. Luar biasa Zainal Arifin Al Hakim (Zain Akihisa), [02.07.17 20:03]

(11)

ehhh keren ya, saya pikir itu adalah hal yg sangat dilarang menjual free softwsre karena ada kata-kata FREE.

[In reply to Rifki]

Nah, perhatikan.

[In reply to Zainal Arifin Al Hakim (Zain Akihisa)]

Nah, lihatlah.

Betapa banyak masyarakat kita, yaitu kita sendiri, salah paham terhadap free software. Inilah takhayul nomor 1 yang saya mau hapuskan dengan kursus ini.

Yang benar, sesuai pernyataan FSF sendiri, free software boleh dijual boleh dikomersialkan bahkan tidak ada batasan harga.

Rizqi Riyanto, [02.07.17 20:04]

angkapan kita kalok mendistribusikan free software dilarang ternyata dianjurkan�

[In reply to Rizqi Riyanto]

Aha, itulah takhayulnya dan itu yang saya bantah dengan G003 ini.

Dede24, [02.07.17 20:04]

Saya . Jadi kalo kita menjual dengan harga paling tinggipun tidak masalah,yang penting tidak menyalahi lisensi fsf

[In reply to Dede24]

Sempurna. Anda benar.

Baik.

Dede24, [02.07.17 20:05]

Bukan membela kaum propierty,tapi bukankah kalo begini akan rentan terjadi pengcopyana produk?

[In reply to Dede24]

Ini juga takhayul, dan saya akan bantah dengan kursus ini. Ikuti saja.

Dede24, [02.07.17 20:07]

(12)

Siap

Jika Anda mulai merasa "baru kenal free software hari ini", maka benarlah saya mulai berhasil menghapus takhayul yang menyerang Anda sekalian tanpa Anda sadari.

Noer Kun, [02.07.17 20:08]

[In reply to Mushlih Nurhasan]

�

Sebelum saya lanjut ke Slide 3, saya lanjut dulu ke Slide 18.

Hentikan komentar Anda, materi saya lanjut dulu.

[ Photo ]

HALAMAN 18

Ini kewajiban saya selaku pembicara software freedom di hadapan masyarakat (Anda) memberikan pemisahan yang terang segamblang-gamblangnya bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah.

Pada Halaman 18 saya cuplik beberapa takhayul paling pendusta yang menipu masyarakat kita, dan saya sampaikan referensinya pada Notes.

[ Photo ]

NOTES HALAMAN 18

Saya salin teksnya ke sini:

Dana Linux Foundation 2014 (dilaporkan oleh bos James Zhemlin sendiri) 31 juta dolar (± Rp400 miliar)

http://990s.foundationcenter.org/990_pdf_archive/460/460503801/460503801_201412_990O.pdf Dana Free Software Foundation 2014 (dilaporkan oleh Richard Stallman sendiri) 1 juta dolar (± Rp15 miliar Juni 2017) https://projects.propublica.org/nonprofits/organizations/42888848

Dana The Document Foundation 2015 1 juta euro (± Rp16 miliar Juni 2017):

https://wiki.documentfoundation.org/images/7/7e/TDFAnnualReport2015LR.pdf

Dana The GNOME Foundation 2015 644 ribu dolar (± Rp8,5 miliar): https://www.gnome.org/wp- content/uploads/2016/08/GAR2015-web.pdf

Dana KDE e.V. 2015 125 ribu euro (± Rp1,9 miliar): https://ev.kde.org/reports/ev-2015H2/

(13)

LIhat, yang paling sedikitnya saja 1.9 miliar rupiah dananya, yaitu Proyek KDE. Sedangkan yang paling kaya itu Linux Foundation dengan 400 miliar rupiah.

Ini dana pemasukan dari komunitas-komunitas free software di dunia.

Sekarang siapa di antara peserta yang baru tahu fakta ini? Silakan angkat tangan.

Ikrom, [02.07.17 20:12]

✋

Rifki, [02.07.17 20:13]

✋

Cahyo S, [02.07.17 20:13]

✋

�

Rizqi Riyanto, [02.07.17 20:13]

baru tahu saya sebesar itu Ardi cloud 3, [02.07.17 20:13]

�

Re: B14NK, [02.07.17 20:13]

✌

woow..

✋�

Irvan Kun, [02.07.17 20:13]

✋

Hasannudin Amin, [02.07.17 20:13]

baru tahu Mas

Abu Ab.Bas muslim, [02.07.17 20:13]

✋

(14)

Alhamdulillah, berarti satu takhayul paling jelek telah terbantahkan di hadapan para hadirin sekalian.

sourcecode yg bisa di fork kapan aja dr Github smacam Linux dan Gnome,, bisa terdanai segede itu Rezald, [02.07.17 20:14]

✋

Bagus.

Didiet, [02.07.17 20:14]

�

Sekarang, dengan melihat dana segini gedenya, apakah aneh kalau saya mendirikan kursus komersialisasi free software ini?

Maka jawabannya ialah tidak aneh bahkan ini peluang besar.

masih penasaran,, secara umum,, dari mana?

maksud saya,, ambil contoh Linux dan Gnome dimana sourcecode mw di fork kapan aja bisa ,,gak perlu bayar (asal ada koneksi internet)

hendri, [02.07.17 20:15]

mantav dananya #woW

Saya buka satu wawasan untuk Anda sekalian begini:

kalau proyek GNOME di luar sana bisa mengumpulkan dana segede itu, apakah tidak bisa kita di Indonesia melakukannya untuk membuka lapangan kerja?

Silakan jawab.

Rifki, [02.07.17 20:17]

Sudah pasti bisa

(15)

bisa kang,,,

Didiet, [02.07.17 20:17]

Sangat bisa sekali

Re: B14NK, [02.07.17 20:17]

[ Sticker ]

Bagus, akal Anda sehat dan itu jawaban yang benar.

Dede24, [02.07.17 20:17]

Bisa....Asal...Takhayul Itu Harus Dihilangkan Rezald, [02.07.17 20:17]

�

Sekarang, minimal Anda telah tahu free software = sangat bisa dikomersialkan = duitnya sangat gede.

Lalu, bagaimanakah metode mengkomersialkan free software?

Sisa presentasi ini akan menjawabnya.

Sebelum dilanjut, saya sampaikan harapan saya ke Anda sekalian, persaksikanlah:

saya memandang ke depannya bakal muncul suatu kegiatan donasi publik yang besar di Indonesia, yang dari donasi itu para kontributornya digaji secara full-time, sementara hasilnya (software) dikembalikan ke masyarakat dan siklus ini terus berulang

Itu pandangan saya dan itulah yang mau saya capai dengan kursus ini. Anda mengerti?

Baik, kembali kepada materi.

Most First Die, [02.07.17 20:20]

paham, dari masyarakat untuk masyarakat Most First Die, [02.07.17 20:20]

seperti itu ?

(16)

Rezald, [02.07.17 20:21]

Mantap

Rezald, [02.07.17 20:21]

[ Sticker ]

TAKHAYUL 1:

Takhayul ini batil dan dusta. Di antara mereka yang menyebarkannya ada orang Indonesia sendiri, dia berani bikin pernyataan publik di salah satu majalah komputer, yang mengesankan bahwa komunitas kita ini pengemis, mengemis, dikesankan miskin-fakir peminta-minta dan hina. Maka terbantah dengan referensi yang ada di Notes.

[Forwarded from Ade Malsasa Akbar]

[ Photo ]

HALAMAN 18

Jangan Anda kira kehidupan berkomunitas kita hanya seputar tanya-jawab di forum, komunitas kita telah dimusuhi sekian pihak sejak lama.

TAKHAYUL 2:

Free software = tidak boleh dijual <--- ini bohong besar. Free software dinamakan free apabila boleh dijual, boleh dikomersialkan, boleh ditarik keuntungan duit (tanpa batas angka). Software yang melarang komersialisasi itu proprietary namanya.

[ Photo ]

HALAMAN 18

Didiet, [02.07.17 20:24]

Ternyata free software bukan berarti software gratisan tapi bisa dikomersilkan skrg pertanyaannya gimana caranya ? apakah kita harus punya skill programming yg memadai ? Atau misalnya menjadi developer dgn latar belakang pendidikan software engineering ?

BUKTI:

Silakan lihat lisensi IDM dan lisensi Windows 10:

IDM http://internet-download-manager.soft112.com/eula.html

(17)

Windows 10 https://www.microsoft.com/en-

us/Useterms/Retail/Windows/10/UseTerms_Retail_Windows_10_English.htm

Di dalamnya ada perjanjian yang melarang komersialisasi, dan memakai software ini berarti Anda berjanji tidak akan melanggar.

Itulah proprietary software, yaitu software yang gagal menunaikan 4 hak dasar pengguna software. Poin kegagalannya di antaranya gagal mengizinkan pengguna mendistribusikan software.

Distribusi = menggandakan software, menyebarkan gandaan software, baik digratiskan atau ditarik bayaran.

Yang namanya free software itu membebaskan distribusi secara mutlak, yaitu boleh distribusi gratis + boleh distribusi berbayar.

Anda paham? Yang paham angkat tangan.

✋

Iqbal, [02.07.17 20:27]

☝

Rifki, [02.07.17 20:27]

✋

Ardi cloud 3, [02.07.17 20:27]

�

Ikrom, [02.07.17 20:27]

✋

Ahsantum. Bagus Anda sekalian.

ilham bahtiar, [02.07.17 20:27]

Ikrom:

✋

�

(18)

[In reply to Didiet]

Bagus, inilah isi presentasi saya. Ikuti saja.

Most First Die, [02.07.17 20:28]

✋

Didiet, [02.07.17 20:28]

✋

TAKHAYUL 3:

Free software = tidak ada duitnya, tidak mungkin diambil keuntungan duit <--- ini palsu dan ini tidak benar! Yang benar, free software menyimpan potensi komersial sungguh luar biasa besar. Anda sekalian telah melihat buktinya pada Notes 18.

[ Photo ]

HALAMAN 18

Hendaknya peserta tidak mengirimkan stiker ke sini sebab mengganggu. terima kasih.

Rifki, [02.07.17 20:30]

Sungguh merugi orang yang masih menggunakan proprietary software. Termasuk saya pun. Padahal para user ingin mencoba mengembangkan software tersebut

[In reply to Rifki]

Benar, memang demikian dan pandangan mata kita ialah pandangan kasihan, bukan pandangan musuh kepada teman-teman yang memakai proprietary. Tanggung jawab di situ ialah tanggung jawab si developernya, kenapa mereka melepas software sebagai proprietary, padahal bisa free software.

TAKHAYUL 4:

Semua software tidak boleh dijual <--- ini pemahaman proprietary yang mereka berusaha

mendoktrinkannya kepada Anda! Ini tidak benar, sebab tidak semua software proprietary, ada software yang free yang boleh Anda komersialkan sah dan legal dan telah diizinkan oleh pengembangnya sendiri.

[ Photo ]

HALAMAN 18

(19)

Eko Dadang Sukoco, [02.07.17 20:33]

Jangan diulang2

Rifki, [02.07.17 20:33]

Karena sang developer tidak ingin ada yang ikut menguntungkan selain sang developer. Ini kesalahan besar

Baik, untuk bantahan takhayul ini Anda semua paham? Ada yang mau ditanyakan?

Rezald, [02.07.17 20:34]

Paham

Arkamaya Prasetya, [02.07.17 20:34]

Alhamdulillah... Paham

Eko Dadang Sukoco, [02.07.17 20:34]

�

Rifki, [02.07.17 20:34]

In sya allah paham. Tidak ada yang ditanyakan Rizqi Riyanto, [02.07.17 20:34]

dilanjutkan

Bagus. Saya lanjut.

Re: B14NK, [02.07.17 20:34]

paham

Most First Die, [02.07.17 20:35]

bagaimana dengan hak cipta?

Kesimpulan puncak di sini ialah Anda paham bahwa free software BOLEH dikomersialkan.

Halaman 3:

[ Photo ] HALAMAN 3

(20)

Saya akan berikan kaidah yang bisa Anda pegang seumur hidup Anda:

"hubungan sosial antarmanusia diatur dengan saling ridho antara pihak-pihaknya"

Camkan kaidah ini baik-baik, Anda akan mudah memahami.

Dalam hal software, yaitu distribusi software, peredaran salinan software dari satu pihak ke pihak lain, ini semuanya diatur dengan keridhoan kedua belah pihak. Yang membuat ridho, yang memakai ridho; yang menyebarkan ridho, yang menerima ridho.

Dari mana kita tahu kalau si pembuat software ridho?

Jawabannya ialah dari lisensi yang diserahkan oleh si pembuat software kepada kita/kepada penerima software.

Ingat baik-baik satu kata kunci:

LISENSI

Hubungan muamalah (sosial, antarmanusia) Anda di bidang software itu bergantung pada lisensi software yang Anda pakai. Maka perhatikan baik-baik.

Sederhananya, di muka bumi ini, boleh-tidaknya kita memakai & mendistribusi software itu bergantung kepada diizinkan-tidaknya hal itu oleh si pemberi lisensi.

Apakah si pembuat software mengizinkan, alias ridho, atau tidak.

Di dunia ini sederhananya terbagi 2 lisensi software itu:

- lisensi yang proprietary - lisensi yang free software

Apa maksudnya?

Re: B14NK, [02.07.17 20:42]

(21)

free sofware bebas di komersial kan atau di jual dengan harga setinggi mungkin sedangkan propretary tidak

Most First Die, [02.07.17 20:42]

proprietary = tidak ada izin free software = ada izin begitu ?

Maksudnya kembali ke kaidah di atas:

- lisensi proprietary: si pembuat software TIDAK RIDHO Anda melakukan salah satu dari 4 hak dasar pengguna (biasanya, mereka tidak ridho Anda menggandakan softwarenya), dan biasanya ini termasuk dijual

- lisensi free software: si pembuat software SUDAH RIDHO Anda menerima & mengamalkan 4 hak dasar pengguna (yaitu dia sudah izinkan USE-STUDY-MODIFY-SHARE), dan ini PASTI MUTLAK boleh dijual

Anda paham dengan penjelasan ini? Pahami TIDAK RIDHO dengan SUDAH RIDHO di atas.

Yang paham angkat tangan.

Rifki, [02.07.17 20:43]

✋

�

Most First Die, [02.07.17 20:43]

✋

Iqbal, [02.07.17 20:43]

✋�

Agung Permadi, [02.07.17 20:43]

�

zhare asfan, [02.07.17 20:43]

�

Re: B14NK, [02.07.17 20:44]

��

(22)

Bagus. Cukup, saya anggap Anda paham.

Artinya di sini betul-betul 2 golongan saling bertentangan, satunya RIDHO dan satunya TIDAK RIDHO.

Maka mengkomersialkan free software itu adalah SAH, dan LEGAL, dan DIIZINKAN, sebab si pembuatnya SUDAH RIDHO Anda menjual karyanya.

Paham?

SpiderMan, [02.07.17 20:45]

�

Kembali kepada materi:

[ Photo ] HALAMAN 3

Free software itu dinamakan free (merdeka) sebab dia SUDAH RIDHO penggunanya saling berbagi.

Saling menggandakan software, distribusi, dengan harga atau tanpa harga.

Jadi yang namanya free software itu bukan gratis doang, juga bukan berbayar doang, melainkan memberi 2 hak itu sekaligus jadi satu.

Yang tidak boleh, kembali kepada kaidah, yaitu melanggar gaya distribusi yang ditentukan oleh si pembuat di dalam lisensinya.

Sampai sini dulu, yang paham angkat tangan Anda.

SpiderMan, [02.07.17 20:48]

Melanggar contohnya?

Ebyma Bakti, [02.07.17 20:48]

��

�

(23)

Jangan gunakan stiker di sini. Mengganggu. Gunakan isyarat biasa saja.

Bagus.

SpiderMan, [02.07.17 20:48]

[In reply to SpiderMan]

.

Rezald, [02.07.17 20:48]

Saya mau nanya berarti sebelum mengubah app code free software kita harus paham betul dengan terms and conditionnya ya ?

Irvan Kun, [02.07.17 20:48]

Maksud yg ini apa mas ade ? Rizqi Riyanto, [02.07.17 20:48]

lanjutkan mas ade

Bagus. Saya jelaskan.

Saya beri kaidah lain yang mestinya seumur hidup belum pernah Anda dengar:

proprietary software = lisensinya cenderung mustahil ditaati free software = lisensinya cenderung mustahil dilanggar Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 20:49]

Kaidah ini, Anda pernah dengar?

Roni Ardiyanto, [02.07.17 20:50]

Belum

SpiderMan, [02.07.17 20:50]

Not yet

pernah kadang aturan itu dibuat untuk dilanggar. � Dede24, [02.07.17 20:51]

(24)

Kayanya dijadiin propaganda bagus ini ✌ Mekatronik Achmadi, [02.07.17 20:51]

yg pertama,, kayaknya pernah tahu

karena itu sering jadi alasan pembenaran tindak pembajakan software Firmansyah Soleman, [02.07.17 20:51]

Saya mau tanya, masalah rom mas akbar. Kalo rom di samsung itu biasanya gak di share secara cuma2 kan. Apa yg port rom itu bisa di katakan ilegal?

Baik, saya jelaskan.

Proprietary software itu antisosial, artinya dia melarang kehidupan sosial manusia.

Maka kaidahnya diterapkan:

Anda tidak akan pernah bisa legal menggunakan Windows, selama Anda manusia (makhluk sosial) Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 20:52]

Itu penerapan kaidahnya. Ada yang bingung?

�

Rizqi Riyanto, [02.07.17 20:53]

masihbingung maksutnya SpiderMan, [02.07.17 20:54]

��

Baik, saya perjelas:

Semua pengguna Windows itu pasti melanggar lisensi Windows, walaupun mereka komitmen legal.

Sebab lisensinya ialah antisosial.

Menyetujui lisensi Windows itu apa, sih, artinya? Ada yang bisa jelaskan?

(25)

paham,,

makhluk sosial cenderung bantu sesama,, termasuk berbagi copy windows Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 20:55]

Nggak ada yang bisa jelaskan?

tunduk dan patuh terhadap aturan yg dibuatnya?

Rifki, [02.07.17 20:55]

Mungkin mengikuti sesuai yang ada di lisensiya (?) Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 20:55]

Baik ini jawabannya:

menyetujui lisensi Windows = saya berjanji kepada Microsoft untuk menolak membantu orang lain siapa pun itu untuk selama-lamanya

Itu antisosial namanya.

Contoh nyata: perhatikan lisensi Windows 10 https://www.microsoft.com/en-

us/Useterms/Retail/Windows/10/UseTerms_Retail_Windows_10_English.htm bagian 2. a. —-> berarti Anda dilarang menginstal 1 Windows di 2 komputer berbeda, juga dilarang menggunakan 1 Windows berdua dengan anak Anda.

Sebab ketika Anda melakukan itu, berarti Anda melanggar lisensi yang sudah Anda sepakati sendiri.

SpiderMan, [02.07.17 20:57]

Oke paham

Itu yang dimaksud lisensi proprietary cenderung mustahil ditaati. Sebab Anda semua ialah makhluk sosial.

Cukup dengan contoh Windows. Kembali ke free software.

(26)

Adapun free software sebaliknya, justru cenderung Anda susah melanggar.

Gimana cara melanggar lisensi free software? Sulit sekali, sebab hak individu & hak sosial sudah dibolehkan.

Mau menggandakan software? Windows melarang, free software membolehkan. <--- maka Anda tidak melanggar

Mau mengubah software? Windows melarang, free software membolehkan <--- tidak melanggar juga Mau menjual salinan software? Windows melarang, free software membolehkan <--- tidak melanggar juga

Perhatikan ini, maka free software JAUH LEBIH AMAN dalam hal perizinannya dibanding proprietary.

Maka Anda sekalian tidak bisa mempersamakan free dengan proprietary, sebab yang satu aman yang satu tidak.

Iqbal, [02.07.17 21:00]

��

�

Ardi cloud 3, [02.07.17 21:00]

�pencerahan yang sangat bermanfaat Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:01]

Bagus.

zhare asfan, [02.07.17 21:01]

��

Rifki, [02.07.17 21:01]

✋

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:01]

sangat paham

Re: B14NK, [02.07.17 21:01]

(27)

��

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:01]

lanjukat mas

✋�

Dede24, [02.07.17 21:01]

Sebentar....Jadi bagaimana dengan apple?

Paham

M Faqeeh, [02.07.17 21:01]

Hmm... Rasanya jadi pengen menghajar itu Microsoft

Apa yang tidak diizinkan dalam distribusi free software? Yang tidak diizinkan ialah melanggar distribution terms.

[ Photo ] HALAMAN 3

Apa itu distribution terms?

Distribution terms (DT) adalah wasiat atau aturan dari si pembuat software, yang memberi Anda lisensi, seperti apa harusnya software didistribusikan.

Jadi walaupun itu software free software, ada beberapa tipe lisensi yang mengharuskan Anda menempuh cara tertentu dalam mendistribusikannya.

Kendati demikian, kembali ke kaidah, free software masihlah JAUH LEBIH AMAN dan LEBIH MEMPERMUDAH Anda dalam distribusi dibanding proprietary.

Contohnya apa?

Contohnya software yang berlisensi GNU GPL, lisensinya menyuruh Anda apabila mendistribusikan software harus disertai dengan source code.

(28)

Turunan software yang tadinya berlisensi GNU GPL, harus berlisensi GNU GPL pula tidak boleh diganti jadi BSD atau yang lain.

Itu contoh DT yang harus Anda patuhi.

Rifki, [02.07.17 21:05]

✋

Ikrom, [02.07.17 21:05]

✋

Dede24, [02.07.17 21:05]

BSD itu lisensi?

Re: B14NK, [02.07.17 21:05]

✋� msh bingung kang BSD itu ap Re: B14NK, [02.07.17 21:05]

a

28591, [02.07.17 21:05]

✋

@NotEveryoneIsLikeYou BSD License, iya lisensi. BSD pun nama OS tersendiri di luar GNU Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:05]

Bagus, kebingungan Anda simpanlah dulu. Saya lanjut.

Agung Permadi, [02.07.17 21:05]

��

Notes halaman 3:

[ Photo ]

NOTES HALAMAN 3

Saya salinkan teksnya:

(29)

“Selling Free Software Is OK” https://www.gnu.org/philosophy/selling.en.html Asli: http://www.gnu.org/philosophy/free-sw.html

Bahasa Indonesia: https://malsasa.wordpress.com/2016/04/06/apa-itu-free-software/

Contoh lisensi GPL: https://www.gnu.org/licenses/gpl-3.0.en.html

Contoh lisensi BSD: https://www.gnu.org/licenses/license-list.html#ModifiedBSD Contoh lisensi public domain: https://www.gnu.org/licenses/license-list.html#CC0 Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:07]

Inilah referensi mengenai lisensi-lisensi yang saya sebutkan di atas. Silakan pelajari sendiri di luar kursus ini.

Jadi kesimpulan puncaknya di Halaman 3 ini selama software itu berlisensi free software (atau public domain), maka bisa dikomersialkan/dijual dan aman bagi semua orang.

Bahkan orang yang bukan programer pun aman mengkomersialkan free software, selama lisensinya free software.

Baik, Anda paham dengan kesimpulan saya? Yang paham angkat tangan.

�

Agung Permadi, [02.07.17 21:09]

��

Bagus.

Ingat baik-baik makna 'aman' di situ ialah:

Anda gak usah baca lisensinya untuk sekadar menjualnya Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:11]

Jadi hemat waktu, hemat pikiran, hemat daya otak, lebih efisien dan cepat sampai.

(30)

Itulah free software dan itu yang harus Anda ketahui. Selama dia free, maka menyalinnya untuk orang lain sembari minta upah, adalah OK dan SAH.

Lanjut.

Halaman 4:

[ Photo ] HALAMAN 4

Perhatikan baik-baik ini sangat fundamental, ini dasarannya Anda mengkomersialkan free software, yaitu Anda tahu apa yang bisa dijual.

Perhatikan:

Yang dijual itu:

- Softwarenya itu sendiri - Jasa seputar software - Barang terkait software

Dan poin kedua ini harus Anda ingat baik-baik:

- software ada 2 macam, software buatan orang lain bisa, dan software buatan sendiri juga bisa Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:14]

Kemudian pahami ada 2 area:

- software privat: software yang dibikin untuk kebutuhan internal suatu badan dan tidak dipublikasikan - software publik: software yang dipublikasikan ke masyarakat (misal: bisa diakses di internet)

Kedua area ini masing-masingnya bisa diadakan free software & bisa dikomersialkan.

Kemudian terakhir, software itu punya 2 wujud:

- wujud original: namanya wujud source code - wujud turunan: namanya wujud binary code

(31)

Baik, Anda yang paham penjelasan Halaman 4 angkat tangan.

Most First Die, [02.07.17 21:16]

✋

Ikrom, [02.07.17 21:16]

✋

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:16]

lanjutkan mas ade

bagaimana bila software private dijual kepada publik?

Roni Ardiyanto, [02.07.17 21:16]

✋

✋�

Bagus.

Ada satu takhayul penting yang harus saya jelaskan di sini:

sedikit bingung dg yg jenis privat, apakah software tersebut masih bisa di bilang free software?? karena tidak dipublikasikan?

Di Indonesia, masyarakat itu dipaksa memahami bahwa software itu hanya binary code. Masyarakat itu diusahakan supaya bodoh gak ngerti sama sekali tentang source code.

Dengan kata lain, Anda di Indonesia ini seakan-akan diidoktrin supaya tidak tahu bahwa setiap software punya wujud original, yang disebut source code.

Ini sangat mudah dibuktikan contohnya mereka yang menganggap GNU sebagai OS hanya karena GNU tidak tersedia dalam bentuk ISO. Itu salah. GNU itu tetap OS, hanya saja dipublikasikan 100% sebagai source code (wujud original).

(32)

Masyarakat yang terkena doktrin tersebut sangat mudah ditipu:

"belilah software 'original', Anda adalah kriminal kalau tidak beli"

Maka doktrin ini sangat lemah seperti sarang laba-laba ketika kita tanya:

"kamu ngomong original, original, sekarang mana source code produk kamu?"

Mereka akan terdiam sebab itu yang mereka sembunyikan, itu hak Anda pengguna proprietary yang mereka belum tunaikan.

Maka si software tidak lagi berstatus privat, tetapi dia disebut publik. Simpel.

[In reply to Zainal Arifin Al Hakim (Zain Akihisa)]

Tidak ada keharusan si pengembang harus memublikasikan software. Free software tidak mempersyaratkan software harus publik.

Justru sebaliknya, mayoritas duit gede dari bisnis free software itu dengan membuat software-software privat.

Yakni contohnya software untuk kebutuhan internal perusahaan, tidak dipublikasikan ke luar.

Yang paham angkat tangan. Yang bingung silakan tanya.

Hasannudin Amin, [02.07.17 21:22]

paham Mas

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:22]

binggung puyeng�

Agung Permadi, [02.07.17 21:23]

��

Ebyma Bakti, [02.07.17 21:23]

��

Intinya, area bisnis Anda dijelaskan oleh HALAMAN 4 itu sangat-sangat luas bahkan mencakup semua lini.

(33)

Sungguh peluang besar.

Rifki, [02.07.17 21:24]

Jadi yang software private hanya untuk diperuntukan untuk suatu perusahaan?

[In reply to Rifki]

Benar, jadi di situ 2 pihaknya jelas:

pembuatnya: kita selaku developer

penggunanya: mereka perusahaan selaku pengguna Paham?

Apa yang terjadi jika melanggar distribution term free software?

Rifki, [02.07.17 21:25]

Paham paham

[In reply to Arkamaya Prasetya]

Kasus seperti ini hampir-hampir mustahil terjadi. Sebab free software sudah mengizinkan semua lini sosial pengguna.

[In reply to Arkamaya Prasetya]

Adapun bila terjadi, 'urf (kebiasaan, budaya) komunitas free software ialah menyelesaikan secara kekeluargaan.

Jadi pihak yang tahu karyanya dilanggar, kalaupun terjadi, kirim email ke si pelaku yang diduga melanggar.

Seperti itu, diselesaikan case-by-case.

Satu kasus dengan kasus lain bisa beda output, misalnya kalau pelakunya cuma orang awam, yaa tidak bakal dibawa ke pengadilan.

mksud saya,, misal saya ada temen yg kerja di Google

(34)

karyawan Google secara internal pakai modified Ubuntu (Goobuntu)

apakah boleh misal teman saya itu mnjual Goobuntu secara publik mngingat itu OS internal Google saya sndiri belum tahu detil lisensi Goobuntu

Si OS tetap free software, hanya saja si teman itu akan bermasalah dengan Google sebab dia melanggar aturan perusahaan. Jadi gak ada hubungannya dengan free software.

Jadi komunitas kita itu bukan komunitas yang brutal, yang kejam, yang suka memfitnah masyarkat sampai mengadudomba.

Komunitas kita tidak pernah memakai istilah "pembajakan" untuk menyebut pelanggaran lisensi, sebab istilah jahat ini ialah istilahnya golongan proprietary.

Jika Anda melihat orang menyebarkan GNU/Linux dengan dalil "hilangkan pembajakan software", maka dia sama sekali bukan dari free software movement. Ini bukan cara kami free software community mengajarkan free software.

Bila OS asalnya GNU GPL, yaaa OS turunannya sudah pasti GNU GPL juga. Tidak ada yang perlu dibingungkan.

[ Photo ] HALAMAN 4

Perhatikan Halaman 4 ini, saya tanya, di manakah bisnisnya Red Hat dengan produknya Red Hat Enterprise Linux?

Ada yang bisa jawab?

Tidak ada yang jawab?

SpiderMan, [02.07.17 21:32]

Support dukungan ?

(35)

RedHat jualan technical support untuk RHEL Mekatronik Achmadi, [02.07.17 21:33]

tp OS sndiri bisa diakses lewat project Fedora Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:33]

LIhat. Jawaban Anda bukan jawaban untuk pertanyaan di atas.

Jawaban Anda ini muncul disebabkan oleh pengaruh takhayul yang Anda tidak sadari, yaitu bahwa free software tidak boleh dijual (maka yang dijual jasa support-nya). Ini keliru.

jual Jasa?

Abu Dawud, [02.07.17 21:34]

masayaAllah,

jazakallahu khair kang @Malsasa Agung Permadi, [02.07.17 21:34]

software, jasa, barang.

Jawaban yang benar adalah...

Yang dijual oleh Red Hat itu ialah binary code dari distribusi RHEL, sementara mereka distribusikan source code-nya gratis.

Pahami ini baik-baik dan ingat dengan jelas.

Mereka jual software-nya, tegas dan jelas terang kita nyatakan.

Lalu di mana jasa support-nya?

Jawabannya juga termaktub dalam jawaban saya di atas, cuma, Anda perlu membongkarnya sedikit:

bugfixing?

(36)

Red Hat tidak membuat semua software sendiri, maka dia menjual software BUATAN ORANG LAIN (lihat Halaman 4)

Red Hat mengumpulkan software puluhan ribu jumlahnya dalam bentuk source code dari seluruh dunia Red Hat memproses source code tadi menjadi binary code satu per satu sampai jadilah repo + RHEL Yang dijual oleh Red Hat ialah binary code, yang Anda harus subscribe berbayar

Di mana jasa Red Hat?

Jasa mereka ada di bagian "memperoses source code menjadi binary code".

Itu jasa mereka yang paling intinya.

Yang Anda beli dari RHEL itu subscription, yaitu hak akses untuk mendownload binary code dari paket- paket software di repo, termasuk updates dan bugfix.

Itu bisnisnya Red Hat dalam bahasa termudah.

Red Hat tetap mendistribusikan semua source code dan digratiskan oleh mereka.

SpiderMan, [02.07.17 21:39]

�

sudiro, [02.07.17 21:39]

�

Abu Dawud, [02.07.17 21:39]

�

Abu Ab.Bas muslim, [02.07.17 21:39]

✋

(37)

�

bahkan kerjaan downstream aja,, sebenarnya bisa mnghasilkan duit Arkamaya Prasetya, [02.07.17 21:39]

��

Saya tanya kalau gitu:

apakah Anda baru mendengar penjelasan bisnis Red Hat ini, hari ini di sini?

Reliana Sitorus, [02.07.17 21:39]

✋

SpiderMan, [02.07.17 21:39]

Yes

Rifki, [02.07.17 21:39]

Seya baru tahi

sudiro, [02.07.17 21:39]

�

Abu Dawud, [02.07.17 21:39]

indeed

Rifki, [02.07.17 21:40]

Tahu

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:40]

yes

Agung Permadi, [02.07.17 21:40]

��

sudiro, [02.07.17 21:40]

[In reply to sudiro]

yes

Ya

(38)

Yap, seperti inilah kondisi rakyat dan pemerintahan Indonesia kita. Maka kita harus punya rasa cinta masyarakat, kita jelaskan ini sejelas-jelasnya dengan adil dan amanah.

yg saya tahu,, penghasilannya dr technical support

gak tahu klo kerjaan packaging dowstream mereka jg sumber penghasilan mereka Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:40]

Supaya negara kita ini bisa ambil manfaat sebesar-besarnya.

Iya, sama juga puluhan orang yang saya sengaja PM, mereka bilang seperti ini, sebabnya sebab mereka selama ini diajarinya begitu.

Berarti memang orang yang paham free software & software freedom itu sangat sedikit.

Abu Dawud, [02.07.17 21:41]

lanjutkan kang

Re: B14NK, [02.07.17 21:42]

mantav kang

Baik, dengan ini saya katakan kepada Anda semua:

yang bisa dijual dari free software itu:

- source code-nya dijual, binary code-nya gratis = BOLEH - source code-nya gratis, binary code-nya dijual = BOLEH - source code-nya dijual, binary code-nya juga dijual = BOLEH Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:42]

Lihat!

Betapa luar biasa besar peluang ini, ketiga komposisinya boleh semua.

Red Hat yang mana? Yang kedua -> source gratis, binary berbayar.

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:43]

binary code itu sepeti apa maaf masih awam

(39)

[In reply to Abu Dawud]

Nah ini Kang Abu Dawud termasuk salah satu orang yang saya PM.

Tahu .exe?

Itu software yang sudah berbentuk binary code.

Abu Dawud, [02.07.17 21:43]

kalau source gratis berarti kita bisa compile snediri kang ? Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:44]

Benar, lha itu CentOS bisa ada sebab recompile source code RHEL.

Tahu CD WIndows? Bisa dijalankan di komputer? Maka itu binary code.

sudiro, [02.07.17 21:44]

cuma tahu aja klo itu untuk windows Abu Dawud, [02.07.17 21:44]

Salut sama akang, Pejuang yang sangat hebat

Sangat menarik, tp sh beanar2 nol cli ini. Sangat ingin menggunakan dan beralih ke cli free Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:45]

siap paham

Baik, saya lanjutkan.

Source code adalah wujud original software, ketahuilah semua software binary code punya wujud original.

(40)

Apabila source code ditunaikan ke pengguna, maka Microsoft Office bisa dibuatkan versi GNU/Linux dan versi BSD-nya, sehingga semua orang bisa pakai.

Itu sedikit cuplikannya.

Abu Dawud, [02.07.17 21:46]

��

Rizqi Riyanto, [02.07.17 21:46]

wujud originalnya sourcode

[In reply to Reliana Sitorus]

sepertinya "GNU/Linux/FOSS = CLI" ini jg tahayul yg perlu diluruskn SpiderMan, [02.07.17 21:47]

Wkwkwk dont oot

Talbisnya mereka (pengkaburan) menyebut binary code sebagai software original. Ini keliru.

Yang disebut software itu adalah source code, tanpa source code tidak ada software, dan tanpa source code hak pengguna hilang.

Bedakan antara orang yang tidak mengerti (awam), dengan orang yang memang menyimpang. Takhayul itu dibuat oleh orang-orang yang sudah tahu tapi sengaja menyesatkan orang.

Jadi kesalahan seorang awam bukanlah takhayul.

Abu Dawud, [02.07.17 21:49]

saya pernah dengar dari dosen saya

"paten itu termasuk algoritma dari software itu sendiri"

nah yang saya bingungkan, apakah inkscape dengan CorelDraw itu algoritmanya benar2 berbeda mutlak ? atau pernyataan itu hanyalah tahayul ?

Anda berhak tahu masalah 2 wujud software ini dan sudah saya jelaskan di blog saya

https://restava.wordpress.com/2017/04/01/dua-wujud-software/ . Silakan baca di luar kursus ini, silakan perdalam dan dalami.

(41)

Ini masalah lain. Saya akan jawab di luar kursus, tidak di sini.

Abu Dawud, [02.07.17 21:49]

maaf maksudnya lisensi Abu Dawud, [02.07.17 21:50]

baik

sudiro, [02.07.17 21:50]

di mana mas? di blog kah?

Yang jelas, paten hanya berlaku untuk "idea" (ide), jadi termasuk algoritma tetapi TIDAK TERMASUK dzat software itu sendiri.

Baik, lanjut.

[ Photo ] HALAMAN 5

Inilah halaman yang sangat penting, membahas pentingnya komersialisasi free software untuk diri-diri kita sendiri & komunitas kita!

Abu Dawud, [02.07.17 21:51]

semoga nantinya ada proyek untuk komunitas Free Software Indonesia Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:52]

Silakan lihat, bahwa pertama-tama fungsi komersialisasi free software ialah membuka lapangan kerja.

Maka tentu yang harus Anda ketahui ialah apa saja hak-hak Anda atas free software & sudah saya jelaskan tadi.

Abu Dawud, [02.07.17 21:52]

mantap, lanjutkan kang

(42)

Selain itu, kita berkomunitas BUTUH DUIT.

Kita berkomunitas kita realistis. Kita tidak ngimpi.

Maaf mas bjkan nggak serius tp sy tdk bisa membaca dgn baik krn sedang skait mata.

Server repositori yang Anda akses, butuh duit gede untuk menjaminnya tetap nyala.

[In reply to Reliana Sitorus]

Yap, tidak mengapa, ikuti saja dulu dengan tenang, Mbak.

Sosialisasi yang dijalankan, bahkan kursus online begini aja, dibutuhkan dana untuk bisa berlangsung.

Abu Dawud, [02.07.17 21:53]

jadi merasa berhutang Firman, [02.07.17 21:53]

Sama gan...

Tentu saja pengembangan software lebih banyak butuh uang.

Abu Dawud, [02.07.17 21:54]

jazakallahu khair.

kalau donasi belum bisa, maklum masih kuliah Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:54]

Sebab butuh programer ahli untuk menyelesaikan tugas-tugas & fitur-fitur yang kurang.

Andrias, [02.07.17 21:54]

Tambah lagi .. Indonesia harus kuat IT nya dan kesadaran untuk membangun software sendiri itu kecil sekali.. kecenderungan untuk membeli itu lebih kuat... coba disurvey om berapa banyak yang ikut kursus yang pake libreoffice dalam pekerjaan sehari2x nya..

Dan tentu, kita butuh pembukaan lapangan kerja supaya para sukarelawan di komunitas kita tidak hilang.

(43)

Kita perlu menggaji para sukarelawan.

Ah, keren sekali

[In reply to Andrias]

Saya tidak perlu melakukan itu sebab saya pelakunya dan saya termasuk pendiri komunitasnya.

Kita mungkin menyangka, komunitas bisa didirikan di mana saja kapan saja, tetapi kadang kita lupa bahwa mempertahankannya butuh dana.

Sedikitnya peserta yang datang itu disebabkan paling utamanya, sebab mereka pikir, ini komunitas tidak bisa menggaji saya.

Abu Dawud, [02.07.17 21:56]

indeed

Yap, dengan kursus ini saya mau setiap orang menyadari betapa pentingnya ta'awun (gotong royong, kolaborasi, kerja sama) di bidang ini.

Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri lagi.

Di atas saya cantumkan poin terakhir, menyumbang ke komunitas lain, sebab percontohan komunitas kita seperti itu.

Proyek A punya dana sekian, setelah dipakai sendiri, masih sisa, oh mereka sumbangkan ke komunitas lain.

Begitu.

Saling membantu di skala individu sampai skala sosial.

Jangan bebankan beban mengasuh komunitas kepada satu orang, tetapi tanggung bersama dan rawat bersama.

(44)

Abu Dawud, [02.07.17 21:59]

hidup akan indah jika seperti ini Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 21:59]

Jangan gelontorkan tugas kepada salah satu orang, sementara pihak lain enggan membantu dan enggan mengajak untuk membantu.

Jangan pasrahkan segala-galanya pada seseorang, sementara pihak lain santai-santai saja, tapi mengharapkan semua masalah hilang dari muka bumi.

Jangan.

Namun kita harus berubah, kita mesti saling gotong royong mulai sekarang.

[ Photo ]

NOTES HALAMAN 5 Andrias, [02.07.17 22:01]

Noted

Ini saya berikan beberapa contoh pembukaan donasi publik untuk komunitas openSUSE Indonesia dan Fedora. Yang tengah itu donasi untuk distroya Kang Agus Muhajir.

Ketika donasi dibuka, apakah kita tahu, apakah kita peduli? Minimal, sikap yang baiknya kita taruh kepedulian kepada mereka.

Lanjut.

[ Photo ] HALAMAN 6

Bacalah bagian notesnya:

[ Photo ]

(45)

Coba perhatikan dua gambar di atas. Yang paham angkat tangan, yang bingung silakan tanya.

SpiderMan, [02.07.17 22:04]

�

Andrias, [02.07.17 22:04]

�

Paham

hendri, [02.07.17 22:04]

insya allah paham..

hendri, [02.07.17 22:05]

hanya saja sy menunggu puncak dri presennya Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 22:05]

Bagus. Saya punya pertanyaan:

updates/bugfixes yang Anda dapatkan di distro GNU/Linux Anda itu datangnya dari mana?

upstream

Rizqi Riyanto, [02.07.17 22:06]

upxtream itu apa

upstream,, setelah dikonfirmasinya laporan bug dr user di bugzilla Mekatronik Achmadi, [02.07.17 22:07]

jg setelah ada tambahan patch dr pull request user Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 22:07]

Baik, jawabannya bukan itu.

Jawabannya adalah dari seluruh masyarakat yang ada.

Free software adalah software sosial masyarakat.

hendri, [02.07.17 22:08]

intinya dari komunitas yg sudah menyediakan updatesya kan

(46)

Ketika dia publik, source code tersedia publik, maka updates bisa diciptakan oleh siapa pun.

Tidak peduli dia upstream atau downstream, selama dia bisa maka bisa.

Updates yang kita peroleh di Ubuntu, bukan berarti dibuat hanya oleh tim Ubuntu, melainkan bisa saja dibuat oleh pihak-pihak lain YANG SALING BEKERJA SAMA.

Ini bedanya dengan proprietary seperti Windows.

hendri, [02.07.17 22:09]

siapapun yg sudah melek mindset free software?

Ketika ada celah keamanan, maka semua masyarakat pengguna sudah dibungkam, tidak bisa berbuat apa- apa.

Oleh sebab itu, updates/bugfixes untuk Windows hanya berasal dari Microsoft, tidak bisa berasal dari orang lain.

Andrias, [02.07.17 22:10]

Tapi di kantor saya ada aja yang menjelek2x an software yang free... mereka lebih cenderung membajak..

mereka nggak tahu kalau ini sudah menghasilkan uang Ade Malsasa Akbar, [02.07.17 22:11]

[In reply to Andrias]

Iya, itu propaganda proprietary software, sehingga mereka pikir semua software = proprietary, maka tindakan menolong orang lain (copy, menggandakan) harus dinamakan "pembajakan". Ini batil dan jelaskanlah kepada mereka.

Maka oleh sebab itu, manakala si Windows mengandung celah SAMBA, para users di seluruh dunia HARUS TERSERANG DULU (jadi korban) barulah si vendor mengirimkan perbaikan.

Sebab semua user, yang pintar dan yang awamnya, sudah dibungkam kemampuan perbaikannya dengan tidak dipublikasikannya source code dan dilarangnya perubahan.

Itu bedanya proprietary software dari free software.

(47)

WannaCry

Doni Halim, [02.07.17 22:13]

Sekarang saya paham kang

Apabila Windows itu free software, masalah ini bisa ditanggulangi sebelum munculnya masalah.

Sebab Anda pakai kernel Linux, hidup Anda aman saja, bukan?

Ya

Itu karena lisensi kernel Linux itu memerdekakan semua pengguna untuk mengadakan perbaikan, bisa sebelum ada masalah atau sesudah, dan mengizinkan perbaikan didistribusikan ke orang lain.

Ya jelaslah GNU/Linux itu aman.

Kang, mengapa akang tidak menyebut pembajakan untuk penggandaan proprietary oleh user?

Abu Dawud, [02.07.17 22:14]

indeed

Torvalds dan para kernel Hackers itu mengadakan perbaikannya sebelum ada masalah. Ya jelas akhirnya Anda gak pernah mengalami problem.

Karena sebelum masalah muncul, sudah diperbaiki duluan oleh Torvalds dan para kernel hackers.

Kok bisa?

Yaaaa bisa, sebab lisensinya free software.

Paham?

(48)

Doni Halim, [02.07.17 22:15]

�

paham kang

Paham

Windows itu bisa aman seperti GNU/Linux kalau Microsoft mau mengubahnya jadi free software.

Lepaskan source code lengkap ke pengguna, kasih lisensi free software.

[In reply to Imam Safrullah]

Sebab itu istilah fitnah dan menyelisihi kebenaran. Hakikat masalahnya pelanggaran lisensi, maka istilahnya "pelanggaran lisensi", tidak bisa disebut "pembajakan".

Baik, lanjut.

Kita masuk langsung ke contoh-contoh nyata komersialisasi:

HALAMAN 7:

[ Photo ] HALAMAN 7

Yap, inilah proposal saya untuk Anda sekalian rakyat & pemerintahan Indonesia, ini model pertama ide bisnis saya:

Adakan donasi publik -> buka lowongan kerja programer -> pekerjakan programer membuat software yang diperlukan masyarakat -> programer digaji full-time

Ada yang bertanya? Silakan.

Abu Dawud, [02.07.17 22:21]

mantap, saya siap jadi bagian dari programernya kang.