• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEDIR: Journal Elmentary Education Vol. 1. No.1, Mei 2021 | Hal 23-29

http://pedirresearchinstitute.or.id/index.php/Pedirjournalelementaryeducatio n/index

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD DWIJENDRA

Yohana Unyat Sumantik Sumantik88@gmail.com

Universitas Dwijendra

Abstract:. This study aims to improve the student’s achievement through the application of the STAD cooperative learning model. This is a classroom action research (CAR) which is according to Sanjaya; this research was conducted in two cycles, which included four stages: planning, implementing, observing and reflecting. The sample of this research is the fourth grade students of SD Dwijendra which consist of 35 students; 15 male and 20 female. The data of student learning achievement were collected by means of learning achievement tests which then analyzed by descriptive quantitative analysis. The research results shows an improvement in the percentage of student learning achievement by 11.14% from 69.14% in cycle 1 with moderate criteria to 80.28% in cycle II with high criteria. Pre-cycle classical completeness of 28.57% increased by 45.71% to 74.28% in cycle I increased again by 11.29% to 85.57% in cycle II.

Based on these results, it can be concluded that the implementation of the STAD cooperative learning model can improve the learning achievement of the fourth grade students of SD Dwijendra Denpasar.

Keyword: Students Achievement, STAD, Elementary Students

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Sanjaya. Secara ringkas, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang meliputi empat tahapan yaitu:

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Dwijendra yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 15 orang laki- laki dan 20 orang perempuan. Data mengenai Prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan tes prestasi belajar. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah peningkatan persentase prestasi belajar siswa sebesar 11,14% dari 69,14% pada siklus 1 dengan kriteria sedang menjadi 80,28% pada siklus II dengan kriteria tinggi. Ketuntasan klasikal Pra siklus sebesar 28,57% meningkat sebesar 45,71%

menjadi 74,28% pada siklus I meningkat lagi 11,29% menjadi 85,57% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menigkatkan Prestasi belajar siswa kelas IV SD Dwijendra Denpasar.

Kata Kunci: Prestasi belajar siswa, model STAD, Anak SD

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebuah aktifitas yang integral yang mencakup target, metode dan sarana dalam membentuk manusia-manusia yang mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal demi terwujudnya kemajuan yang lebih baik (Santika, 2019; 8).

Dalam pembelajaran kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual, dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup manusia (Santika, 2021;30).

Pembelajaran yang ideal dalam kurikulum 2013 adalah siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar sementara guru hanya membimbing siswa apabila ada yang tidak dimengerti oleh siswa, dengan pembelajaran seperti ini banyak siswa yang tidak bermalas-malasan dalam kelas dan pembelajaran tidak membosankan manfaatnya prestasi belajar siswa meningkat (Santika, 2017;4).

Namun kenyataan dilapangan berdasarkan hasil observasi di kelas IV SD Dwijendra guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, karena menurut guru, metode ceramah merupakan metode yang paling mudah dilaksanakan oleh setiap guru dan cepat dalam penyajian materi, terkadang siswa merasa bosan, tidak semangat dalam belajar, merasa jenuh, sehingga siswa kesulitan dalam mengerti, menghafal dan memahami pembelajaran, saat guru bertanya hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab (Santika, 2021;5). Penerapan metode ceramah membuat prestasi belajar siswa rendah, hal ini dilihat dari hasil ulangan siswa kelas IV SD Dwijendra yang berjumlah 35 orang hanya 10 siswa yang tuntas sedangkan 25 siswa belum tuntas atau dibawah KKM.

Mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Menurut Slavin (dalam Rusman, 2012:213- 214) model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu siswa satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Dwijendra.

Berdasarkan latarbelakang masalah diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

(3)

IV SD Dwijendra? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperaif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan prestasi belajar Siswa kelas IV SD Dwijendra.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan pembelajaran di sekolah pada umumnya dan di dalam kelas pada khususnya. Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD Dwijendara Denpasar tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 35 orang siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas IV SD Dwijendra yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Ahievement Divisions (STAD). Pada penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yaitu bulan april tahun pelajaran 2019/2020.

Teknik pengumpulan data adalah teknik tes untuk prestasi belajar siswa.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dengan empat alternatif jawaban dengan jumlah 20 soal. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar siswa. Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Data nilai hasil belajar (kognitif) diperoleh dengan menggunakan rumus:

Skor kognitif

2. Nilai rata-rata siswa dicari dengan rumus sebagai berikut:

(Derhani, 2017: 121) Keterangan:

X = Nilai rata-rata ƩX = Jumlah nilai siswa N = Jumlah Peserta teks

3. Menentukan presentase rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

M(%) = (Agung,2010:12) Keterangan:

M(%) = Persentase hasil belajar siswa X = Angka rata-rata hasil belajar siswa SMI = Skor maksimal ideal hasil belajar siswa

(4)

4. Tingkat prestasi belajar siswa dapat ditentukan dengan mengkonversikan M(%) atau rata-rata persentase hasil belajar kepedoman kriteria prestasi belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel kriteria penggolongan data prestasi belajar siswa

Persentase Tingkat prestasi belajar

90-100 Sangat tinggi

80-89 Tinggi

65-79 Sedang

40-54 Rendah

1-39 Sangat rendah

5. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa persiklus digunakan ketuntasan belajar (KB) setiap akhir siklus.

Tingkat ketuntasan belajar (KB) secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut.

% Keterangan:

KB : Ketuntasan belajar

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase rata-rata prestasi belajar siswa minimal 80% berada pada kriteria tinggi.

2. Ketuntasan klasikal siswa mencapai 80% yang artinya sebanyak 80% siswa memperoleh ketuntasan belajar pengetahuan mencapai KKM (70).

Apabila indikator pada pencapaian penguasaan materi sudah tercapai, maka penelitian dihentikan dan akan dijadikan simpulan dan pembahasan bahwa siklus tersebut telah tercapai.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data tentang peningkatan prestasi belajar siswa pada tema 6 subtema 3 dalam pembelajaran tematik. Data peningkatan Prestasi belajar siswa dikumpulkan pada saat evaluasi akhir siklus.

Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil pra siklus, siklus I dan siklus II. Adapun rekapitulasi data prestasi belajar siswa kelas IV SD Dwijendra Denpasar pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2. Rekapitulasi Data Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Dwijendra Denpasar

(5)

Data Pra Siklus Siklus I Siklus II Presentase rata-rata prestasi

belajar

58,85% 69,14% 80,28%

Ketuntasan klasikal 28,57% 74,28% 88,57%

Berdasarkan rekapitulasi data tersebut, dapat disajikan pada grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 1. rekapitulasi data prestasi belajar siswa kelas IV SD dwijendra

Berdasarkan rekapitulasi data menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada refleksi awal atau sebelum tindakan masih rendah. Hal ini ditunjukan oleh nilai ulangan harian sebelum pelaksanaan tindakan, diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih rendah yaitu siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (70). Dimana persentase rata- rata 58,85% ketuntasan klasikal 28,57%.

Rendahnya prestasi belajar disebabkan karena proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, siswa terlihat kurang aktif dan terlihat kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran (Noviana, 2018;245), guru selalu membuka pelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran siswa, penyajian materi dilakukan guru dengan cara siswa disuruh membaca buku paket. Guru lebih banyak duduk dari pada berdiri didepan kelas, sehingga banyak siswa yang kurang memperhatikan dan proses pembelajaran menjadi tidak kondusif, sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari juga rendah (Santika, 2018;8). Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari berdampak terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada waktu refleksi awal peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I.

Pada siklus I persentase rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.

Adapun persentase rata-rata 69,14% ketuntaan klasikal 74,28% hasil tersebut belum dapat memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini pada siklus I juga masih banyak ditemukan hambatan atau kekurangan dalam proses pembelajaran kekurangan-kekurangan tersebut Antara lain: 1) Guru belum memaksimalkan memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa kurang semangat dalam proses pembelajaran, 2) siswa masih terlihat kaku

(6)

dalam proses pembelajaran kooperatif tipe STAD , sehingga masih ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam diskusi, 3) siswa kurang dapat bekerjasama dalam kelompok. Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, peneliti bersama dengan guru mendiskusikan perbaikan tindakan untuk selanjutnya diterapkan pada siklus II. Perbaikan tindakan yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1) Guru lebih giat lagi dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, sehingga siswa tidak kaku lagi didalam penerapan model kooperatif tipe STAD, 2) Guru lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa seperti acung jempol, tepuk tangan, kata-kata pembangkit motivasi “Pintar”, “Bagus sekali ”, dan sebagainya, 3) Guru harus memberikan sanksi kepada siswa yang tidak mau bekerjasama, contohnya jika salah satu anggota kelompok yang tidak mau bekerja maka guru tidak akan memberi nilai kepada kelompok tersebut. Sanksi ini dijadikan dorongan untuk siswa supaya mau bekerjasama.

Melalui refleksi pada siklus I, peneliti menyiapkan kembali skenario dalam RPP, setelah melakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ni ditunjukan dengan persentase rata-rata sebesar 80,28% dan ketuntasan klasikal sebesar 88,57%. data tersebut dapat membuktikan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD memang tepat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah dasar, khususnya pada siswa kelas IV SD Dwijendra Denpasar.

KESIMPULAN

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Dwijendra. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata prestasi belajar yang diperoleh yaitu pada refleksi awal rata-rata prestasi belajar siswa hanya mencapai berdasarkan hasil penelitian dari pra tindakan sampai pada siklus ke II. Prestasi belajar berupa skor persentase rata-rata kelas pada refleksi awal hanya sebesar 58,85%, dan berada pada kategori rendah dengan ketuntasan klasikal 28,57% , meningkat pada siklus I menjadi 69,14% yang berada pada kategori sedang dengan ketuntasan klasikal sebesar 74,28%, setelah diadakan perbaikan tindakan pada siklus II, rata-rata prestasi belajar siswa semakin meningkat menjadi 80,28%

berada pada ketegori tinggi dengan ketuntasan klasikal sebesar 88,57%, sehingga terjadinya peningkatan persentase rata-rata prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 11,14%..

DAFTAR PUSTAKA

Derhani. (2017). “Penerapan Model Pembelajaran STAD Sebagai perbaikan prestasi belajar PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 027 Hubara”. Jurnal Guru Kita (JGT), 1(3), 118-124.

Noviana, E. & Muhammad, N. H. (2018). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 79 Pekanbaru”. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 7 (2), 204-210.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

(7)

Santika, I. G. N. (2018). Strategi Meningkatkan Kualitas SDM Masyarakat Desa Padangsambian Kaja Melalui Pendidikan KarakterBerbasiskan Kepedulian Lingkungan Untuk Membebaskannya Dari Bencana Banjir. Widya Accarya. 9 (2).

Santika, I Gusti Ngurah. 2017. Kepala Sekolah Dalam Konsep Kepemimpinan Pendidikan:

Suatu Kajian Teoritis. Widya Accarya. 7 (1).

Santika, I. G. N., Rindawan, I. K., & Sujana, I. G. (2019). Memperkuat Pancasila Melalui Pergub No. 79 Tahun 2018 Dalam Menanggulangi Pengikisan Budaya Di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Inobali 2019, 79, 981–990 Santika, I. G. N., Sujana, G., &Winaya., M. A. (2019). Membangun Kesadaran Integratif

Bangsa Indonesia Melalui Refleksi Perjalanan Historis Pancasila Dalam Perspektif Konflik Ideologis. Jurnal Etika Demokrasi(JED). 4 (2), 89-98.

https://doi.org/10.26618/jed.v4i2.2391

Santika, I. G. N. (2020). Menelisik Akar Kegaduhan Bangsa Indonesia Pasca Disetujuinya Hasil Revisi UU KPK Dalam Perspektif Pancasila. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial. 6 (1), 6-36. http://dx.doi.org/10.23887/jiis.v6i1.25001

Santika, I. G. N. (2021). Grand Desain Kebijakan Strategis Pemerintah Dalam Bidang Pendidikan Untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Jurnal Education and Development, 9 (2). 369-377. https://doi.org/10.37081/ed.v9i2.2500

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.

Gambar

Tabel 1. Tabel kriteria penggolongan data prestasi belajar siswa
Gambar 1.  rekapitulasi data prestasi belajar  siswa kelas  IV SD dwijendra

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan

elemen menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kartu yang terurut berada di tangan pemain, dan kelompok kartu sumber yang akan6. diambil untuk disisipkan secara urut ke dalam kelompok

Novel can portray character and actions which represent of real life,.. dealing with human life, passion or ambition, desire, joy,

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banjar Nomor 20 Tahun 1998 tentang Retribusi Izin Gangguan (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Banjar Tahun 1998 Nomor 11 Seri

Analisis Sidik Ragam kadar liat terhadap Variabel Terikat a (indeks plastisitas) pada Tanah Andisol. Model Koefisien Unstandardized

Penerapan Metode Model Construction Untuk Meningkatkan Kemampuan Cognitive Mapping Pada Anak Tunanetra.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Masa sewa sama dengan 75% (atau lebih) umur ekonomis aset yang dipersewakan, dan masa jatuh tempo sewa periode pertama (lease’s inception) tidak kurang dari 25% umur ekonomis