• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI GUA LIANG DAHAR SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN KARO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PROMOSI GUA LIANG DAHAR SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN KARO"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROMOSI GUA LIANG DAHAR SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN KARO

Kertas Karya OLEH :

Nia Sry Ananda br. PA 152204040

PROGRAM STUDI D- III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(2)

STRATEGI PROMOSI GUA LIANG DAHAR SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN KARO

KERTAS KARYA

Oleh :

Nia Sry Ananda Br. PA 152204040

Dosen Pembimbing

Drs. Gustanto, M.Hum.

NIP. 196308051989031004

(3)

Disetujui oleh Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya untuk Diploma

Ketua, Sekretaris,

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph. D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A NIP 196604201992031003 NIP 195806151987031 003

(4)

PENGESAHAN Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada

Hari/Tanggal : Selasa , 23 Oktober 2018 Pukul : 11:00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S NIP 19600805 198703 1 001 Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

1. Drs. Jhonson Pardosi, M.Si , Ph.D (……….) 2. Drs. Gustanto, M.Hum. (………..)

3. Samerdanta Sinulingga, SST.Par., M.Par. (………..)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila penyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh.

Medan,18 Oktober 2018 Penulis

Nia Sry Ananda Br. PA

(6)

ABSTRAK

Gua liang dahar sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Karo yang terdapat di desa Lau Buluh harus dapat diperkenalkan keindahan dan keunikan alamnya.Karya ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi Gua Liang Dahar sebagai potensi wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.Metode yang digunakan adalah observasi langsung ke desa Lau Buluh Kec. Kuta Buluh dan wawancara dengan nara sumber yang memberikan informasi akurat serta menggunakan studi pustaka untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.Strategi promosi yang dilakukan dengan Sales Support berupa brosur, Public Relations terhadap warga Desa Kuta Buluh dan wisatawan serta media sosial ( instagram, youtubedan blog). Berdasarkan hasil perolehan data metode kepustakaan melaui website, media sosial merupakan alat strategi promosi yang paling akurat dalam mempromosikan suatu objek wisata.

Kata kunci (keyword): Promosi, Objek Wisata, Kabupaten Karo, Gua Liang Dahar

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya yang telah membimbing penulis dapat menyelesaikan penulisan Kertas Karya ini.

Kertas Karya ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa Bidang Keahlian Usaha Wisata Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kertas Karya ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan pikiran, petunjuk dan saran yang sangat berguna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1.Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2.Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph. D. selaku Ketua Jurusan Program Studi D- III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3.Bapak Drs. Gustanto, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan yang sangat berharga sampai selesainya Kertas Karya ini.

4.Segenap Dosen dan Pengajar Program D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya.

(8)

5.Kepada ibu saya almh. Mariaty br Girsang dan Ayah saya Drs. Harmonis Perangin – angin yang telah memberikan support, perhatian dan doa kepada penulis selama kuliah.

6.Kepada abangku Verry Antha Perangin – angin, SH yang telah memberikan arahan mengenai ilmu pariwisata sehingga penulis tertarik untuk kuliah di jurusan pariwisata dan akhirnya menyelesaikan perkuliahan ini dengan baik.

7. Kepada kakakku tersayang dr. Ribu Anna Perangin – angin beserta anaknya yang telah memberi motivasi dan menghibur selama penulis menyelesaikan kertas karya ini.

8. Kepada sahabatku tersayang Indah Syahfitri dan Dewi Rizkia Savitri terima kasih selalu menjadi sahabat terbaik selama awal masuk perkuliahan sampai dengan sekarang telah menemani dan memberi semangat.

9. Dan khususnya teruntuk seluruh Mahasiswa/i DIII Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata terima kasih banyak selama ini telah menjaditeman dan teamdalam suka maupun duka selama di masa perkuliahan.

Penulisan ini menghadapi banyak permasalahan dan kesulitan, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.Untuk itu bantuan dan bimbingan dari semua pihak sangat diharapkan.Penulis hanya berharap Kertas Karya ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca.

Medan, September 2017

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penulisan ... 6

1.6 Metode Penelitian ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata ... 9

2.2 Pelaku Pariwisata ... 10

2.3 Objek Wisata ... 11

2.4 Jenis Daya Tarik Wisata ... 12

2.5 Pengertian Strategi dalam Pariwisata ... 13

2.6 Pengertian promosi dalam Pariwisata ... 15

2.7 Tekniik Promosi dalam Kepariwisataan ... 16

2.7.1 Pentingnya Komunikasi ... 16

2.7.2 Alat Promosi ... 16

(10)

BAB III GAMBARAN UMUM

3.1 Kabupaten Karo ... 19

3.2 Gua Liang Dahar ... 22

3.3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo ... 23

3.3.1 Visi dan Misi ... 24

3.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo ... 25

3.3.3 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo ... 26

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Strategi Promosi Gua Liang Dahar sebagai Objek Wisata di Kabupaten Karo ... 28

4.2 faktor Pendukung dan Penghambat dalam Promosi Gua Liang Dahar ... 39

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 46

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara.Kabupaten ini berlokasi di dataran tinggi Karo Bukit Barisan Sumatera Utara.

Terletak sejauh 77 Km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25km2dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 500.000 jiwa.Kabupaten Karo terletakdi ketinggian antara 400 – 1600 m diatas permukaan laut. Karena berada di ketinggian tersebut, tanah karo simalem, nama lain dari Kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17℃.

Disebelah utara Kabupaten karo berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang berpotensi sebagai daerah pariwisata dan pertanian.Kabupaten ini memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah menarik dengan daerah tujuan wisata dibanding dengan wilayah di Indonesia lainnya.Kabupaten karo memiliki alam yang dapat dijadikan objek wisata yang baik.

Potensi pariwisata di Kabupaten Karo antara lain memiliki tujuan objek wisata yang spesifik, seperti objek wisata alam, objek wisata budaya, peninggalan sejarah dan agrowisata yang sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia maupun mancanegara.

(12)

Gua Liang Dahar merupakan salah satu objek wisata alam yang menjadi pusat perhatian Pemerintah Kabupaten Karo karena memiliki beberapa masalah dalam mempromosikannya sebagai objek wisata. Gua ini berlokasi di desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Buluh.Gua ini dibentuk oleh batu Gamping atau Limestoneyang secara alamiah dari proses pelarutan material gamping oleh air dalam waktu yang lama. Dalam proses pelarutan ini akan membentuk sungai – sungai dibawah tanah.

Batu gamping ini awalnya berasal dari terumbu karang yang terbentuk di laut yang kemudian terangkat ke atas oleh proses tektonik dinamika bumi dan membentuk perbukitan. Proses ini diperkirakan pada zaman Tersier skala waktu geologi.Posisi gua ini berada diantara perladangan warga desa Lau Buluh. Gua Liang Dahar mempunyai 3 ruang besar dengan ukuran masing – masing 500 m2,400m2, dan 300 m2,serta ruang ukuran kecil lainnya.

Keadaaan jalan dari kota Medan, Berastagi hingga Kabanjahe sudah aspal hotmix, begitu juga dengan keadaan jalan dari Kabanjahe menuju desa Kuta buluh.

Berbeda dengan keadaaan jalan dari desa Kuta Buluh ke Lau Buluh yaitu jalan rabat beton. Sepanjang jalan dari desa Lau Buluh ke lokasi objek wisata tersebut jalan yang akan dilintasi adalah jalan berbatu dan jalan cor beton. Medan yang akan dilewati sudah mulai menanjak dan berlekuk. Sekitar 50 m sebelum mulut Gua, jalan yang akan dilalui sedikit sempit dan curam serta sangat licin.

Jalan menuju gua tersebut belum disertai penanda yang mempermudah wisatawan untuk langsung menuju gua jadi sebaiknya tetap menggunakan jasa pemandu wisata yang dapat ditemukan di desa Lau Buluh. Untuk menuju gua harus

(13)

berjalan dari pinggir tebing curam jalan cor beton yang merupakan jalan satu -satunya ke lokasi gua.

Jarak dari kotaBerastagi ke objek wisata ini 40 Km dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari kota Medan dapat menggunakan kendaraan roda dua, roda empat maupun angkutan umum dengan jarak sekitar 120 Km (waktu tempuh sekitar 5 jam ). Sebenarnya terdapat dua alternative yaitu melalui Berastagi dan Kabanjahe. Rute yang melalui Berastagi tidak terdapat angkutan umum yang langsung menuju ke desa Lau Buluh yang merupakan lokasi Gua Liang Dahar, tetapi jika menggunakan kendaraan pribadi rute ini akan lebih dekat sekitar 10 Km dengan melewati jl.Udara (Tugu Kol Berastagi). Rute melalui Kabanjahe, terdapat angkutan umum yang berlokasi di tugu Bambu Runcing Kabanjahe. Untuk sampai ke lokasi gua dapat berjalan kaki ataupun mengendarai sepeda motor, waktu yang ditempuh jika berjalan kaki yaitu sekitar lebih kurang 30 menit tetapi jika dengan sepeda motor lebih kurang 20 menit.

Gua Liang Dahar memiliki mata air yang terus mengalir melalui terowongan kecil ke Desa Bekerahwalaupun saat musim kemarau tiba dan diatas dinding gua terdapat sarang burung layang – layang dan kalong.Diameter mulut gua lumayan besar dan tampak stalagmit yang kokoh di mulut gua membuat pemandangan gua ini terasa eksotis. Ketika memasuki gua, suara hentakan langkah kaki akan membangunkan ribuan burung layang – layang yang terbang lalu lalang dilangit – langit gua.Jika masuk dan menelusuri ke dalam gua, keadaan stalagmit dan stalaktit gua Liang Dahar ini tidak dapat diragukan lagi keindahannya. Keindahan stalakmit yang mirip seperti pohon beringin menempel kokoh diantara bebatuan gamping di

(14)

langit – langit dan lantai gua. Saat berada di dalam dasar gua, tak jauh dari aliran sungai yang berada di kedalaman 200 m, ada beberapa penghuni gua yang dapat ditemui menempel di dinding dan lantai gua. Di sudut lain di dalam gua, terdapat kilauan cahaya seperti berlian yang terpancar keluar dari bebatuan saat terkena cahaya alat penerang seperti senter. Sebelum memasuki lokasi gua, terdapat pemandangan batu gamping tertancap kokoh yang tidak beraturan di sekitar perladangan warga menambah keindahan Gua tersebut.

Gua Liang Dahar belum terkenal dan lokasinya juga terbilang jauh dari kota Medan dan Berastagi. Sekitar tahun 2003 gua tersebut sudah kurang dikunjungi wisatawan karena wisatawan resah akan perilaku warga setempat. Pada tahun 2016 pemerintah Kabupaten Karo bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan perbaikan sarana menuju gua tersebut sampai pada tahun 2018 Dinas Kebuayaan dan Pariwisata masih melakukan penelitian, namun perlu ada revitalisasi yang tepat salah satu caranya yaitu promosi. Pada dasarnya maksud kata promosi adalah untuk memberitahu, membujuk, atau mengingatkan dan menciptakan loyalitas.Maka yang dibutuhkan dalam hal ini adalah strategi promosi.

Strategi diperlukan agar perencanaan dapat dilaksanakan secara praktis dan spesifik mungkin.Salah satu strategi promosi dalam kepariwisataan yaitu pentingnya komunikasi. Seperti yang disampaikan ketua PWI dan pemilik PT. Sibayak Trans Tour & Travel Dickson Pelawi yang juga ketua PHRI Taneh Karo dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan unit Pemkab Samosir yang melakukan studi banding, para pejabat pemerintah di Kabupaten Karo yaitu peran media merupakan ujung tombak

(15)

promosi pariwisata Kabupaten Karo. Strategi Promosi yang termasuk ke dalam kegiatan ini yaitu advertising, sales support, public relations dan teknologi informasi dan komunikasi ( media sosial ).

Dari uraian diatas,maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Strategi Promosi Gua Liang Dahar sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Karo” .

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan membuat batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu untuk membahas suatu objek wisata Gua Liang Dahar untuk dapat dijadikan sebagai objek wisata dipromosikan dengan baik.

Agar permasalahan dalam penulisan ini dapat lebih fokus, maka penulis akan membuat batasan masalah penulisan sebagai berikut :

1. Observasi ini dilakukan di desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Buluh Simole Kabupaten Karo. Ruang lingkupnya hanya berfokus pada Gua Liang Dahar tersebut.

2. Mendeskripsikan daerah tersebut serta memberikan suatu rancangan untuk memugar lokasi tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : 1. Bagaimana strategi promosi Gua Liang Dahar sebagai objek wisata ? 2. Kendala apa saja yang akan dihadapi dalam mempromosikan Gua tersebut?

(16)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk menggambarkan bagaimana cara agar Gua Liang Dahar yang beberapa tahun belakangan ini belum diperhatikan seutuhnya dapat dijadikan sebagai objek wisata yang layak untuk para wisatawan dengan beberapa strategi promosi .

2. Untuk mengetahui beberapa kendala yang dihadapi dalam promosi Gua Liang Dahar yaitu seperti mengenai masyarakat yang belum open mind.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara subjektif, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah beerdasarkan kajian – kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Pariwisata.

2.Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

begitu juga kepada perusahaan yang bergerak di industry pariwisata agar dapat turut mempromosikan Gua Liang Dahar sebagai objek wisata yang layak untuk dikunjungi.

3.Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi kepustakaan jurusan Perjalanan Wisata. Penulis berharap melalui penulisan kertas karya ini mahasiswa jurusan Perjalanan Wisata dapat mengembangkan objek wisata lainnya yang belum terekspos.

(17)

1.6 Metode Penelitian

Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1 Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati,meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data yang factual dan actual, dalam artian data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Endar Sugiarto ,2000:84 ). Penulis melakukan penelitian langsung ke gua di desa Lau Buluh pada tanggal 30 Juli 2018 sampai 1 Agustus 2018.

2 Wawancara

Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keteranagn untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dan si penjawab. Selama penelitian, penulis melakukan wawancara dengan pejabat setempat yaitu Camat Kuta Buluh, seorang guide lokal, dan beberapa penduduk setempat.

3 Penelitian Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tulis termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Dalam penelitian ini terdapat teknik mencari infirmasi latar belakang yaitu dengan tambahan informasi melalui catatan kuliah dan baca- bacaaan lain termasuk website.

(18)

1.7 Sistematika Penulisan

Pembahasan kertas karya ini dilakukan dengan bagian sistem bab,setiap bab dalam kertas karya ini membicarakan tentang masalah yang akan dibahas. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penulisan,dan Sistematika Penulisan.

BAB II URAIAN TEORITIS

Bab ini membahas mengenai pengertian pariwisata,pengertian wisatawan,jenis – jenis pariwisata, pengertian strategi promosi dan kegiatan promosi.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini berisikan gambaran umum mengenai Kabupaten Karo dan Gua Liang Dahar

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisikan mengenai strategi promosi Gua Liang Dahar Sebagai objek wisata serta kendala apa saja yang akan dihadapi dalam mempromosikan gua tersebut.

BAB V PENUTUP :

Di dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasn yang telah disusun secara ringkas

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(19)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah sejumlah gejala/fenomena dan hubungan yang timbul dari suatu perjalanan yang jauh dan tidak untuk tinggal menetap serta tidak ada hubungannya dengan aktivitas mencari pekerjaan. Begitu juga halnya dengan world trade organization ( WTO ) dalam Richardson & Flicker (2004:6) menyatakan pengertian pariwisata :“…The activities of person traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purpose.”

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha yang lainnya.

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis menjelang bagian akhir abad ke -17. Pada tahun 1672, de St. Maurice, seorang bangsawan Perancis menerbitkan sebuah buku petunjuk The true guide for foreigners travelling in France, to appreciate its beauties, learn the langguange and take exercise.Jadi, buku petunjuk perjalanan untuk orang asing dapat menikmati keindahan dan mempelajari serta mempraktekkan bahasa asing. Hal tersebut dapat diterapkan

(20)

sebagai wisatawan dengan berwisata ke daerah atau wilayah lain dengan menggunakan teknik yang ada di buku petunjuk tersebut, agar perjalanan yang dilakukan lebih berarti.

2.2 Pelaku Pariwisata

Pelaku pariwisata adalah setiap pihak yang berperan dan terlibat dalam kegiatan pariwisata. Adapun salah satu yang menjadi pelaku pariwisata menurut Damanik dan Weber (2006: 19) adalah

1. Wisatawan

Sebagai konsumen atau pengguna produk dan layanan.Wisatawan memiliki beragam motif dan latar belakang (minat, ekspektasi, karakteristik sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya) yang berbeda-beda dalam melakukan kegiatan wisata.Dengan perbedaan tersebut, wisatawan menjadi pihak yang menciptakan permintaan produk dan jasa wisata.

Wisatawan merupakan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata jika lama tinggalnya sekurang – kurangnya 24 jam di daerah atau negara yan dikunjungi. Apabila kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist).

The International Union of Official Travel Organization (IUOTO) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum pengunjung yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melaukan pekerjaan yang menerima upah.

(21)

2. Masyarakat Lokal

Masyarakat yang bermukim di kawasan wisata. Mereka merupakan salah satu faktor penting dalam pariwisata karena sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

Selain itu, masyarakat lokal merupakan pemilik langsung atraksi wisata yang dikunjungi sekaligus dikonsumsi wisatawan.Air, tanah, hutan, dan pemandangan yang merupakan sumberdaya pariwisata yang dikonsumsi oleh wisatawan dan pelaku wisata lainnya berada di tangan mereka.Kesenian yang menjadi salah satu daya tarik wisata juga hampir sepenuhnya milik mereka. Oleh sebab itu, perubahan-perubahan yang terjadi di kawasan wisata akan bersentuhan langsung dengan kepentingan mereka.

2.3 Objek Wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang – orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87 arti dari objek wisata yaitu :“…Semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.”

Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, gua, sungai, pantai dan berupa objek bangunan seperti museum dan situs peninggalan sejarah.

Objek wisata alam merupakan bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, sehingga memungkinkan wisatawan

(22)

memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam.Dalam hal ini objek wisata alam merupakan sasaran wisata minat khusus.Pada dasarnya sasaran wisata minat khusus ini hanya dilakukan beberapa wisatawan yang memiliki kesenangan dalam berburu, menelusuri gua dan mendaki gunung.

2.4 Jenis Daya Tarik Wisata

Sifat khas daya tarik wisata adalah objek tersebut hanya dapat “dinikmati” dan

“dikembangkan” di tempat keberadaanya, misalnya : pemandangan alam yang indah, menelusuri kedalaman gua, pantai tempat bersenang – senang, sungai dan hutan.

Terdapat dua jenis daya tarik wisata yaitu daya tarik penahan dan daya tarik penangkap.

Jenis daya tarik wisata yang mungkin dikunjungi berulang – ulang dan dapat menahan wisatawan untuk tinggal beberapa hari lebih lama, atau berkali – kali dinikmati, misalnya pantai kuta di Bali. Kuta menjadi daya tarik penahan, karena wisatawan melakukan kegiatan misalnya : berenang, berjemur, sehingga wisatawan berminat mengulangi kesukaanya. Daya tarik wisata semacam ini adalah daya tarik penahan.

Jenis daya tarik penangkap yaitu daya tarik wisata yang hanya sekedar memuaskan hasrat ingin tahu dan hanya dikunjungi sekali saja. Daya tarik tersebut dapat berupa potensi alam, budaya dan lain – lain. Potensi alam merupakan daya tarik wisata yang sangat menarik. Selain untuk dinikmati ( dipandang, dikagumi dan disyukuri ) banyak pula wisatawan yang ingin “melakukan” sesuatu di alam terbuka, melakukan sesuatu yang lain daripada yang dilakukannya sehari – hari, bersentuhan

(23)

langsung dengan objek pariwisata. Misalnya menyusuri gua bawah tanah, berjalan santai diperkebunan teh, berburu dan panjat tebing.

2.5 Pengertian Strategi dalam Pariwisata

Kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa yunani, strategos.Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan militer‘ pada zaman demokrasi Athena.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan kedua kata tersebut.

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip – prinsip pelaksanaan gagasan secara efektif.

Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi promosi, bisnis, perdagangan dan manajemen strategi.

Dalam kepariwisataan cara – cara yang digunakan dalam bidang kemiliteran dapat pula digunakan namun sifatnya tentu sangat berbeda, metode dan cara mungkin berbeda, tapi prinsip yang dipakai adalah sama.

Strategi diperlukan agar perencanaan secara praktis dan spesifik mungkin, maka di dalamnya harus tercakup pertimbangan dan penyesuaian terhadap reaksi –

(24)

reaksi orang dan pihak yang dipengaruhi kegiatan promosi tersebut.Dalam hal ini demikian diperlukan strategi yang dapat membantu perencanaan yang telah dibuat.

Dalam mempromosikan suatu objek wisata dibutuhan beberapa strategi yang digunakan dalam perencanaan. Menurut George R. Terry terdapat beberapa macam strategi yang banyak dipakai dalam pekerjaan perencanaan yaitu :

1. Memilih orang – orang yang tepat untuk diajukan rencana ( Serving Seed on Fertile Ground ). Sebaiknya memilih orang – orang yang dapat menerima rencana tersebut, mengkoordinasikan mereka mengenai kebaikan – kebaikan rencana yang disusulkan agar mereka menyebarkannya kepada anggota kelompok yang dapat menerimanya.

2. Offensif”gerak cepat “ (Mass Concentrated Offensive ). Strategi ini mengusahakan agar rencana yag bersangkutan dilaksanakan secepat mungkin.

Approach ini seakan – akan dapat dinamakan approach “gempa bumi” dimana dilakukan tindakan – tindakan “ pendobrakan “.

3. Strategi dimana “waktu merupakan pembantu yang baik“ (Time is a Great helper). Untuk masalah – masalah tertentu, maka waktu merupakan pembangu yang baik dalam arti bahwa tak perlu sesuatu tindakan dilakukan secara terburu – buru nafsu, karena kerapkali dengan jalan menunggu banyak tindakan tak perlu dilakukan lagi.

4. Strategi dimana diusahakan mengumpulkan mengumpulkan pendapat – pendapat orang lain ( Two Heads are better Than One ). Seorang direktur yang harus membuat rencana sendiri sering kali menghadapi berbagai macam

(25)

kesulitan sehingga ia meminta bantuan direktur – direktur lain untuk ikut membantunya maka hasil bersama dapat lebih efektif.

Perlu diketahui bahwa apa yang menjadi keinginan dari bagian pasar. Dalam hal ini tentukanlah siapa – siapa di dalam bagian pasar tersebut yang diharapkan dapat membeli produk dan apa saja yang disenangi. Misalnya pada saat ini para mahasiswa ataupun kaula muda sering melakukan adventureke daerah wisata alam seperti berkemah di bukit, gunung ataupun menelusuri gua, sesuai dengan jiwa muda yang masih memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan didukung dengan kekuatan fisik yang masih kuat pula. Jadi, dari fenomena ini dapat disimpulkan produk seperti apa yang akan diperkenalkan kepada pasar atau sasaran target dengan menggunakan cara promosi yang tepat.

2.6 Pengertian Promosi dalam Pariwisata

Promosi ialah suatu upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan sehingga produk menjadi lebih menarik.Daya tariklah yang menjadi kata kunci dari sebuah upaya promosi pariwisata yang selalu dikemas dengan model yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan agar tertarik untuk membeli.Kegiatan promosi merupakan suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relatif singkat tentunya mengingat sifat maupun karakter dari pada objek wisata itu sendiri.Dalam kegiatan ini diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen. Konsumen dan permintaanya tidak digarap namun produknya yang lebih disesuaikan dengan permintaan konsumen.

(26)

Promosi terbagi atas dua macam yaitu promosi langsung dan tidak langsung.Dalam hal ini, penulis hanya menjelaskan tentang promosi tidak langsung (dealer promotion). Berhasil – tidaknya promosi dapat diukur dari banyaknya informasi yang diminta, dan besarnya volume kedatangan wisatawan.

2.7Teknik Promosi Dalam Kepariwisataan 2.7.1. Pentingnya Komunikasi

Kata “promotion” sendiri memberikan interpretasi dan bahasa yang berbagai macam. Pada dasarnya maksud kata promotion adalah untuk memberitahu, membujuk atau mengingatkan lebih khusus lagi.Tujuannya untuk mempengaruhi pedagang perantara melalui komunikasi agar oleh mereka terpikirkan untuk melakukan sesuatu.Bila promotion ditinjau dari segi ini maka yang termasuk dalam kegiatan ini ialah advertising, sales support dan public relations.

2.7.2 Alat Promosi

Alat promosi (promotion instrumental) yang paling banyak digunakan dalam kegiatan promosi ada tiga yaitu :

1. Advertising

Advertising merupakan suatu cara yang tepat untuk memberitahukan hasil produk atau objek wisata kepada konsumen yang sama sekali belum mereka kenal.

Keuntungan penggunaan advertising ini terutama karena dapat menjangkau banyak orang melalui media massa yaitu seperti : surat kabar, majalah, tv, radio, dan bioskop.

(27)

Tugas utamanya adalah untuk melancarkan pekerjaan channel yang ditunjuk (travel agent / tour operator)dan dapat memudahkan kegiatan personal selling pada masing – masing perantara.

Dalam kepariwisataan, selain advertisingyang dikenal melalui media massa, terdapat pula advertising lain yang peranannya besar untuk promosi kepariwisataan, yaitu Outdoor Travel Advertisingsifatnya sangat statis, yang hanya ditempatkan pada tempat – tempat yang dianggap strategis di sepanjang jalan, mulai dari airport, stasiun, terminal, shopping center.Dengan menggunakan kalimat– kalimat yang merupakan slogan yang mudah diingat,karena dibaca sepintas lalu. Sedangkan Point of Sale Advertising suatu bentuk advertising yang pembuatannya disesuaikan dengan tempat dimana pesan advertising dimuat. Advertising ini terbuat dari karton – karton yang dibentuk dengan macam – macam cara, yang diletakkan di meja atau digantung dalam ruangan kantor.

2. Sales Support

Sales support adalah kegiatan yang mengadakan kontak – kontak pribadi secara langsung atau tidak langsung dengan tujuan memberitahu objek wisata yang tersedia / disediakan. Macam “sales support” yang terpenting misalnya brosur – brosur, leaflets, danwall-poster, booklets, guide book . Sales support merupakan alat bantu yang efektif bagi penjual sepertitravel Agent dan perantara lainnya.

3. Public Relations

Public Relations atau Hubungan masyarakat tidak bertujuan untuk menjual produk, tetapi berusaha untuk menciptakan keadaan di dalam masyarakat dimana suatu objek wisata yang akan dipromosikan tersebut diterima dengan baik oleh

(28)

masyarakat, khususnya penduduk dan orang – orang yang berhubungan dengan objek wisata tersebut.

4. Media Sosial

Media sosial menjadi salah satu sarana penghubung dari segala penjuru dunia.

Perkembangan ilmu komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan teknologi informasi..

Informasi di media sosial bersifat real time dan cukup besar pengaruhnya bagi masyarakat. Maka tidak ada salahnya menjadikan media sosial sebagai salah satu media promosi pariwisata.Pendekatan teknologi ini dinilai lebih efisien, murah dan tepat sasaran. Beberapa kelebihan media sosial dibandingkan dengan media konvensial yaitu : Kesederhanaan, membangun hubungan, jangkauan global, terukur.

Media sosial seperti blog, facebook, twitter ,dan youtube apalagi zaman sekarang ini ada salah satu jenis video yang diunggah ke youtube yaitu Vlog yang sedang tren di kalangan kaula muda. Menteri Priwisata Republik Indonesia Bapak Arief Yahya menyampaikan :

“Digital media empat kali lebih efektif price performance- nya dibandingkan dengan media konvensial. Kalau kita mengeluarkan uang Rp 100 juta di media konvensial bisa mempengaruhi 100 orang,sedangkan media online uang Rp 100 juta bisa mempengaruhi 400 orang, karena disini (media digital) seperti Virus. Terlebih lagi bagi anak – anak muda dengan karakteristik media yang horizontal.”

(29)

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Kabupaten Karo

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara.Kabupaten ini berlokasi di dataran tinggi Karo Bukit Barisan Sumatera Utara.

Terletak sejauh 77 Km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25km2dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 500.000 jiwa.Kabupaten Karo terletakdi ketinggian antara 400 – 1600 m diatas permukaan laut. Karena berada di ketinggian tersebut, tanah karo simalem, nama lain dari Kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17℃.

Disebelah utara Kabupaten karo berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1.420 meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:

• Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter di atas permukaan laut seluas 9.550 Ha (4.49 %).

• Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut seluas 11.373 Ha (5.35 %).

(30)

• Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter di atas permukaan laut seluas 79.215 Ha (37,24%).

• Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1420 meter dari permukaan laut seluar 112.587 Ha (52,92%).Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 kmsebelah selatan Kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan.Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara.Objek-objek pariwisata di Kabupaten Karo adalah panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air panas dan kebudayaan Karo yang unik. (Sumber: BPS Karo dalam Angka Tahun 2015).

Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil buah-buahan, sayur-mayur dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura, perkebunan rakyat dan Pariwisata.Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo.

Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.

Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei.Arah angin terbagi 2 (dua) arah/gerak yaitu angin yang berhembus, dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur dan Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September.

(31)

Pengembangan pariwisata di Kabupaten Karo perlu direncanakan secara

\terarah dan berkesinambungan. Selain sektor ini memberi pengaruh yang sangat luas terhadap pengembangan sektor lainnya antara lain penambahan devisa. Daerah, peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, memelihara kepribadian dan kebudayaan Karo serta melestarikan lingkungan.Dalam rangka pengembangan perlu ditingkatkan pendayagunaan sumber dan potensi kepariwisataan daerah menjadi kegiatan utama yang dapat diandalkan.

Sektor pariwisata ditempatkan dalam prioritas setelah pertanian. Kedepan direncanakan potensi dan objek-objek wisata Kabupaten Karo akan terus digali, dikembangkan dan diberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Objek wisata tersebut yang antara lain Gua Liang Dahar, Bukit Gundaling, Gunung Sibayak, Gunung Sinabung, Desa Sempajaya, Desa Lingga, Taman Hutan Raya, Berastagi, Air Terjun Sipiso-piso, Tongging, Lau Debuk-debuk, Danau Lau Kawar, Air Terjun Sikulikap, Semangat Gunung, Sikodon-kodon, dan lain- lain.

Kondisi geografis Kabupaten Karo juga berpotensi untuk wisata alam, misalnya kawasan hutan sebagai objek bagi ekowisata dan objek penelitian.Kabupaten Karo yang sudah lama dikenal sebagai sentra produksi komoditas sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman bunga juga dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata agrowisata.

Adat istiadat masyarakat akan diusahakan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dalam dan luar negeri. Untuk mendukung rencana tersebut peningkatan pelayanan fasilitas umum dan penyediaan sarana, prasarana, dan akomodasi

(32)

akanmenjadi prioritas dalam membangun perekonomian Kabupaten Karo.Kawasan cagar budaya adalah kawasan dimana lokasi bangunan hasil budaya manusia bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami khas berada dan kawasan ini sangat bermanfaat jika dikembangkan sebagai kawasan pariwisata.

3.2 Gua Liang Dahar

Gua liang dahar merupakan salah satu objek wisata alam yang ada di Kabupaten Karo yang terletak di desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Buluh. Posisi gua ini berada diantara perladangan warga desa Lau Buluh.

Gua ini dibentuk oleh batu Gamping atau Limestoneyang secara alamiah dari proses pelarutan material gamping oleh air dalam waktu yang lama. Dalam proses pelarutan ini akan membentuk sungai – sungai dibawah tanah. Batu gamping ini awalnya berasal dari terumbu karang yang terbentuk di laut yang kemudian terangkat ke atas oleh proses tektonik dinamika bumi dan membentuk perbukitan. Proses ini diperkirakan pada zaman Tersier skala waktu geologi.Posisi gua ini berada diantara perladangan warga desa Lau Buluh. Gua Liang Dahar mempunyai 3 ruang besar dengan ukuran masing – masing 500 m2,400m2, dan 300 m2,serta ruang ukuran kecil lainnya.

Gua Liang Dahar memiliki mata air yang terus mengalir melalui terowongan kecil ke Desa Bekerahwalaupun saat musim kemarau tiba dan diatas dinding gua terdapat sarang burung layang – layang dan kalong.Diameter mulut gua lumayan besar dan tampak stalagmit yang kokoh di mulut gua membuat pemandangan gua ini terasa eksotis.Ketika memasuki gua, suara hentakan langkah kaki

(33)

akanmembangunkan ribuan burung layang – layang yang terbang lalu lalang dilangit – langit gua.Jika masuk dan menelusuri ke dalam gua, keadaan stalagmit dan stalaktit gua Liang Dahar ini tidak dapat diragukan lagi keindahannya.

Keindahan stalakmit yang mirip seperti, pohon beringin menempel kokoh diantara bebatuan gamping dilangit – langit dan lantai gua. Saat berada di dalam dasar gua, tak jauh dari aliran sungai yang berada di kedalaman 200 m, ada beberapa penghuni gua yang dapat ditemui menempel di dinding dan lantai gua. Di sudut lain di dalam gua, terdapat kilauan cahaya seperti berlian yang terpancar keluar dari bebatuan saat terkena cahaya alat penerang seperti senter. Sebelum memasuki lokasi gua, terdapat pemandangan batu gamping tertancap kokoh yang tidak beraturan di sekitar perladangan warga menambah keindahan Gua tersebut.

3.3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Dinasyang berada di bawah dan bertangung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki tugas pokok dalam bidang kebudayaan dan pariwisata khususnya dalam menjaga, mengelola dan meningkatkan industri pariwisata dan kebudayaan yang dimilikiKabupaten Karo sehingga Kabupaten Karo tetap menjadi sebuah tujuan objek wisata yang banyak diminati oleh orang banyak.

(34)

3.3.1 Visi dan Misi

Setiap organisasi harus memiliki falsafah yang menjadi penentu arah gerak organisasi itu. Falsafah organisasi merupakan hal yang mutlak diketahui dan dipahami oleh setiap anggotanya serta komitmen untuk menuruti dan merealisasikannya sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki Visi dan Misi Organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi.Visi dan Misi yang telah dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi kerangka dasar Perencanaan Strategis.

Visi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yakni

“Mewujudkan kepariwisataan Karo yang maju, modern berwawasan lingkungan dan berdaya saing tinggi dengan mempertahankan nilai-nilai budaya Karo melalui peran serta masyarakat dan dunia usaha yang seluas-luasnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat”.

Misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo:

1. Memanfaatkan potensi pariwisata minat khusus secara optimal.

2. Memberdayakan secara maksimal obyek dan daya tarik wisata operasional dan potensial serta agrowisata.

3. Keberpihakan kepada pengusaha menengah kebawah serta masyarakat, khususnya pengusaha dan masyarakat lokal.

4. Peningkatan kemitraan antara berbagai instansi teknis pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan yang saling terkait.

(35)

5. Peningkatan kualitas aparatur Pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat terkait.

6. Membina budaya sebagai aset pariwisata.

7. Mendorong pembangunan prasarana, sarana dan fasilitas wisata.

8. Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran wisatawan.

9. Menumbuh kembangkan sadar wisata di tengah-tengah masyarakat.

10. Membina usaha pariwisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun.

3.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

Kedudukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo berdasarkan surat keputusan Bupati Karo Nomor 04 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karo adalah : tentang uraian tugas dan jabatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yang merupakan unsur Pelaksana Kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo mempunyai tugas pokok yaitu untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Kebudayaan dan kepariwisataan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.Dalam menyelenggarakan dan melaksanakan tugas pokok di atas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya

2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dibidang pengelolaan Kebudayaan, Seni dan Kepariwisataan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.

(36)

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan Kebudayaan, Seni dan Kepariwisataan sesuai dengan lingkup tugasnya.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya.

Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah:

1. Mengembangkan dan memperluas diversifikasi produk dan kualitas pariwisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, kesenian, kebudayaan dan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian seni dan budaya tradisional serta pelestarian lingkungan hidup.

2. Meningkatkan jumlah kunjungan Wisnus dan Wisman dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Kabupaten Karo.

3. Mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Karo sebagai sektor andalan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

3.3.3 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo Susunan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten

Karo terdiri atas:

• Kepala Dinas

• Sekretariat

• Kasubbag. Keuangan

• Kasubbag. Umum dan Kepegawaian

• Kabid. Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata

• Kabid.Pembinaan Seni dan Kebudayaan

(37)

• Kabid.Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata

• Kabid Perencanaan

• Seksi Pengembangan dan Daya Tarik Wisata

• Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah

• Seksi Informasi dan Promosi Pariwisata

• Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian

• Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata

• Seksi Kesenian dan Atraksi Wisata

• Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata

• Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan

• Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendapatan

• Unit Pelaksana Teknis (UPT) Promosi Pemasaran

(38)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Strategi Promosi Gua Liang Dahar sebagai Objek Wisata di Kabupaten Karo

Gua liang dahar merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Karo yang termasuk objek wisata alam yang membutuhkan strategi promosi. Gua tersebut sudah dikelola dan dikembangkan oleh pemerintah kabupaten Karo.

Ada beberapa faktor yang membuat menurunnya kunjungan wisatawan yaitu jalan dan jarak yang sulit untuk ditempuh meskipun sarana dan prasarana menuju objek wisata tersebut sudah bagus tetapi membuat wisatawan tidak berminat untuk mengunjungi objek wisata tersebut.

Kayanya potensi alam yang dimiliki oleh kabupaten Karo seharusnya dapat menjadi sumber pendapatan daerah dan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat setempat. Namun hal tersebut tidak akan tercapai tanpa diikuti dengan pengelolaan sektor pariwisata yang tepat. Promosi merupakan langkah awal pengelolaan pariwisata dengan baik.Strategi promosi yang tepat mampu meningkatkan kunjungan wisata yang pada akhirnya dapat mewujudkan tata kelola wisata yang baik.

Promosi objek wisata alam di daerah tidak semudah mempromosikan produk- produk perusahaan karena memiliki karakter yang berbeda.Promosi objek wisata sangat diperlukan dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah.Daerah harus memiliki kesadaran untuk mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki dalam

(39)

rangka intensifikasi Pendapatan daerah. Tujuan promosi wisata daerah dapat dikategorikan ke dalam beberapa tujuan berikut ini:

1) Mempromosikan lokalitas wisata sebagai tujuan wisata yang menarik dan menguntungkan wisatawan.

2) Meningkatkan dan memantapkan citra wisata daerah di pasar domestik dan internasional.

3) Menyebarkan pengetahuan tentang produk-produk wisata yang telah dikembangkan dan yang akan dikembangkan.

4) Membangun dan membina komunikasi yang efektif dengan media dan pers internasional.

Promosi adalah variabel kunci dalam rencana strategi pemasaran dan dapat dipandang sebagai suatu unsur untuk menciptakan kesempatan – kesempatan menguasai pasar.

Strategi promosi terdiri dari bermacam – macam komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan informasi dan meyakinkan atau membujuk calon wisatawan yang potensial untuk melakukan perjalanan wisata. Promosi dapat menjadi fungsi penghubung atau katalisator dalam strategi pemasaran dan sejak permintaan menjadi salah satu kekuatan yang tidak terawasi yang sebenarnya harus diperhitungkan, maka promosi digunakan untuk mengganti permintaan dan mempercepat proses keputusan untuk melakukan perjalanan wisata.

Strategi promosi yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dengan cara membuat booklet dan brosur buku profil. Strategi tersebut dipandang masih sangat sederhana, sehingga belum mampu meningkatkan

(40)

sektor pariwisata.Hal tersebut dibuktikan dengan masih rendahnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional.Hal tersebut memiliki efek domino bagi ekonomi dan pembangunan daerah setempat.Minimnya kunjungan wisata memberikan dampak langsung rendahnya PAD sektor pariwisata. Hal tersebut akan berdampak pula pada lambatnya pembangunan baik infrastruktur maupun ekonomi daerah. Melihat kondisi tersebut pemerintah daerah maupun masyarakat setempat harus berani melakukan inovasi promosi wisata.Hal tersebut dapat ditempuh secara mandiri maupun menjalin kerjasama dengan pihak swasta.

Strategi promosi yang dibutuhkan dalam memperkenalkan kembali gua liang dahar sebagai objek wisata yaitu :

1. Advertising

Strategi promosi Periklanan yang dibutuhkan yaitu outdoor travel advertising yang hanya ditempatkan di tempat yang strategis. Di Kabupaten Karo pemasangan spanduk dan baliho di beberapa titik yang dianggap strategis dan banyak dilihat orang seperti pusat pasar, terminal kota Berastagi-Kabanjahe, dan pintu masuk perbatasan Kabupaten Karo. Pemasangan spanduk dan baliho tersebut bertujuan supaya wisatawan yang melihatnya mengetahui tentang gambaran objek wisata Gua Liang Dahar, khususnya Berastagi di daerah tugu perjuangan tempat salah satu pemberhentian bus antar kota yaitu dari Medan. Tetapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Karo belum melakukan hal tersebut.Adakalanya jika iklan ini dibuat dan dipajang di papan reklame dengan cat yang mengandung fosfor sehingga dapat kelihatan lebih jelas di malam hari. Dengan adanya iklan tersebut akanmembuat

(41)

gua liang dahar lebih kelihatan menarik dengan menambahkan ciri khas kuliner dan rumah adat yang dimiliki daerah gua tersebut.

2. Sales support

Sales support berupa brosur ataupun semua promotion material ini dikirimkan secara periodik kepada perantara seperti hotel representative travel agent dan tour operator lainnya. Di alat promosi ini dapat memberikan informasi yang up to date tentang daerah – daerah tujuan wisata yang baru seperti Gua Liang Dahar yang memiliki keunikan tersendiri kemudian di tuangkan ke dalam bentuk brosur dengan penyusunan kata yang dapat membuat wisatawan tertarik. Dengan menambahkan gambar Gua Liang Dahar dan keindahan sekitar gua tersebut sebagai gambar latar belakang brosur tersebut.

Agen perjalanan wisata agar dapat menjual jasa-jasa dari suatu daerah tujuan wisata, maka suatu agen perjalanan wisata dan perantara lainnya memerlukan informasi terbaru tentang:

1 Daerah-daerah tujuan wisata yang baru serta objek dan atraksi-atraksi yang perlu untuk perencanaan perjalanan wisata.

2 Pembangunan hotel-hotel baru dan akomodasi lainnya dengan segala fasilitas yang dimilikinya, kapasitas kamarnya, standar kamar berikut room rate masing-masing dan jenis makanan yang dapat disediakan.

3 Peraturan yang dikeluarkan pemerintah negara yang menjadi negara tujuan turis, seperti hal syarat-syarat memperoleh visa berikut perpanjangannya, vaksinasi, bea cukai dan nilai tukar mata uang antara negara yang satu dengan yang lainnya.

(42)

4 Keadaan cuaca sepanjang tahun, pakaian yang perlu dibawa, perlengkapan yang harus disediakan.

5 Macam-macam transportasi lokal dengan kapasitas dan kenyamanannya komunikasi dengan daerah lainnya.

6 Event, festival dan macam-macam perayaan yang dapat menjadi daya tarik pada waktu - waktu tertentu.

Sales support berupa brosur tersebut dapat diberikan kepada pihak perusahaan swasta dalam bidang pariwisata agar strategi promosi yang dilakukan lebih akurat, karena pengunjung di travel agent ataupun guest house merupakan salah satu sasaran target wisatawan objek wisata alam.

Brosur merupakan selebaran dengan menggunakan kertas yang relatif baik, layout yang disusun menarik, dengan segala potensi yang hendak di promosikan.Sering pula dalam suatu brosur merupakan katalog yang memuat atraksi wisatawan di daerah tujuan dengan mencantumkan tentang jenis dan macam akomodasi, tarif kamar, fasilitas yang dapat dijual.

Wisatawan yang memiliki minat terhadap objek wisata alam, dominan lebih memilih menginap di guest house, karena memiliki jiwa petualang yang tidak menginginkan fasilitas mewah selama menghabiskan waktu liburnya.

3. Public Relations

Dapat dikatakan bahwa public relations merupakan suatu proses yang berkelanjutan dalam dunia usaha untuk memperoleh “goodwill” dan pengertian dari masyarakat umum. Public relations, tugasnya adalah memelihara hubungan dengan

(43)

para wisatawan, memberi informasi yang diperlukan mengusahakan agar ada kesan baik terhadap objek wisata.

Menurut Prita Kemal Gani sebagai Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) 2014 menjelaskan peran dan fungsi humas adalah sebagai berikut :

“…Peranseoranghumaskhususnyadalambidangpariwisataadalahuntukdapatme

yakinkan orang agar maudatangkesebuah Negara dalamkondisiapapun.Artinya, dalamdunia Public Relations

diajarkanuntuktidakmelihatsesuatuitudarimasalah yang ada, tapiharusdapatmelihatdarisisilainnya.Sehinggabukanmenambahmasalahbaru,

justrumampuuntukmengalihkandarimasalah yang ada.Prita Kemal

Ganijugamengatakan fungsi public

relationssebenarnyasangatpentingbagiKementrianKebudayaandanPariwisata.

Apalagimelihatbegitubanyakanyadaerah-daerah yang bagusdanpotensialuntuk di kunjungi turis asing, tapibelumterpublikasikandenganbaik.”

Menyusun strategi komunikasi diantaranya adalah promosi tempat wisata, kampanye program wisata dan pengenalan budaya dan objek wisata yang merupakan faktor penting yang dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke daerah tersebut

Gua liang dahar memiliki masalah dalam public relations yaitu antara pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dengan warga setempat di sekitar Gua Liang dahar. Dalam hal ini masih memerlukan penyuluhan kepada masyarakat desa lau buluh dan pejabat desa setempat dengan menjelaskan beberapa hal yang dapat mendukung berkembangnya gua liang dahar sebagai objek wisata di desa mereka. Begitu juga sebaliknya antara pemerintah dengan wisatawan.

Warga di sekitar gua tersebut masih memiliki pemikiran yang belum terbuka, karena posisi gua dan jalan yang ditempuh harus melewati perladangan

(44)

warga maka warga desa tersebut menutup akses ke Gua tersebut bahkan ada yang meminta tips kepada wisatawan untuk dapat melewati jalan tersebut.

Beberapa puluh tahun yang lalu, wisatawan asing sering datang berkunjung ke gua liang dahar. Wisatawan asing memiliki karakteristik suka berpetualang (backpacker), secara otomatis mereka datang hanya dengan memakai tas ransel dan pakaian yang seadanya. Selama berwisata di gua liang dahar, para wisatawan sering kehilangan perlengkapan mereka seperti sepatu, tempat minum, dan jacket. Tentu saja hal itu membuat resah wisatawan asing selama di daerah objek wisata tersebut. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang tidak baik terhadap objek wisata gua liang dahar.

Beberapa cara penyuluhan yang dapat dilakukan pemerintah kepada penduduk desa Lau Buluh yaitu :

- Memberikan pengarahan mengenai pentingnya potensi desa mereka sebagai objek wisata

- Memberikan sosialisasi untuk menjadi entrepreneur dalam bidang kuliner, cenderamata ataupun penginapan.Karena terbatasnya jumlah penginapan di kawasan desa tersebut.

- Memberikan motivasi kepada penduduk yang masih berada di jenjang sekolah dasar sampai menengah ke atas agar mengerti seberapa pentingnya mempelajari bahasa asing khususnya bahasa inggris. Agar ketika nantinya wisatawan asing datang mereka dapat mengerti dan berbicara dengan fasih menggunakan bahasa inggris. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu melakukan pelatihan bahasa Inggris bagi para tukang ojek

(45)

- Menciptakan guide – guide lokal yang berpotensi untuk dijadikan pemandu wisata melayani turis asing agar bisa menikmati keindahan Gua Liang Dahar lebih lama lagi.

- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan stakeholder terkait, antara lain Polres dan Dinas Kesehatan untuk Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Objek Wisata. Materi yang disosialisasikan yaitu pengetahuan pengelolaan pondok wisata atau home stay termasuk kesehatan, higienitas, sanitasi, keamanan, ketertiban, pengembangan dan pemasaran hingga pengenalan dunia maya atau internet.

4. Media Sosial

Di era serba digital seperti sekarang ini, media sosial punya pengaruh besar bagi dunia pariwisata.Media sosial punya kekuatan super untuk mempengaruhi banyak orang.Mereka yang tadinya tidak tahu berubah jadi tahu dan punya keinginan untuk datang ke destinasi tersebut.

Para pengguna media sosial juga bisa berinteraksi maupun berkirim pesan, baik itu pesan teks, gambar, audio, maupun video.Bisa juga berbagi untuk membangun jaringan.Contohnya seperti blog dan jejaring sosial lainnnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki blog atau website yang berisi mengenai tujuan wisata Kabupaten Karo dan profil dinas. Blog ini sangat membantu para wisatawan untuk mengetahui apa saja objek wisata yang ada, kapan diselenggarakannya event- event atau festival budaya, bagaimana cara menempuh objek wisata di daerah tersebut, bagaimana terjadinya fenomena alam tersebut,dan yang lainnya. Dengan adanya blog tersebut menjadi dasar para pemilik

(46)

blog lain untuk membuat suatu artikel mengenai objek wisata khusunya Liang dahar.

Terdapat beberapa komunitas yang berkunjung ke Gua tersebut dengan menceritakan pengalaman mereka selama perjalanan ke Gua Liang Dahar.

Media sosial juga bisa mengirimkan pesan secara bebas tidak harus melalui gatekeeper.Selain itu juga, penyamaian pesan dalam media sosial cenderung jauh lebih cepat daripada media yang lainnya sehingga sangat membantu memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi.

Media sosial juga memiliki peran dan fungsi bagi khalayak untuk menambah dan membangun relasi, bahkan dari jarak jauh pun bisa dijangkau oleh media sosial.Saat ini media sosial sudah banyak sekali dan bermacam – macam seperti facebook, twitter, instagram, youtube and whatsapp. Sesuai dengan pelaku wisata yang menjadi sasaran target pasar adalah mahasiswa atau pelajar dan wisatawan asing yang cenderung mempunyai beberapa media sosial sehingga operasi promosi dapat diterima dengan baik.

Peran Media Sosial Dalam Pariwisata Kabupaten Karo punya pengaruh besar bagi dunia pariwisata.Media sosial punya kekuatan super untuk mempengaruhi banyak orang. Mereka yang tadinya tidak tahu berubah jadi tahu dan punya keinginan untuk datang ke destinasi tersebut..

Selain cepat, media sosial juga berkontribusi dalam menyampaikan pesan- pesan pembangunan, termasuk di sektor pariwisata yang digunakan sebagai media promosi. Survei menyatakan 87% wisatawan yang berlibur menggunakan internet untuk merencanakan perjalanan liburan mereka sedangkan 40% dari wisatawan yang membuka situs jejaring sosial seperti Instagram untuk memilih destinasi

(47)

liburan berdasarkan rekomendasi dari para pengguna jejaring sosial lainnya.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller (2012:568) :“… Social media is a means for consumers to share text, image, audio, and video information with each other (Viciana, 2014:22).” Penulis beranggapan instagram merupakan media sosial yang paling tepat diantara alat promosi lainnya.Menentukan platform, dalam media sosial biasanya digunakan sebagai alat promosi, sebelumnya melakukan survei terlebih dahulu media sosial apa yang sedang ramai digunakan pada saat ini. Dari berbagai macam media sosial yang ada, media sosial Instagram dan youtube di anggap memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan media dalam kegiatan mempromosikan gua liang dahar.

Strategi promosi melalui instagram yaitu penciptaan konten pada Instagram yang memang berfokus kepada foto dan video.Instagram adalah sebuah aplikasi dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan video ataupun memasukkan foto dan video dengan menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera KodakInstamatic dan polaroid.

Dalam mempromosikan objek wisata seperti gua liang dahar, foto merupakan media utama untuk memperkenalkan objek wisata dengan menyajikan keunikan alam yang dimilikinya. Seperti halnya umbul manten di klaten dengan kejernihan airnya yang jadi viral karena sering diunggah para pengguna instagram sehingga membuat orang tertarik untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Foto dan video yang diunggah lebih terlihat bagus karena instagram disertai dengan filter digital yang

(48)

mampu membuat foto atau pencitraan Gua Liang Dahar sebagai objek wisata alam terlihat menarik.

Mempunyai stok foto dan video berupa image bank yang berisi foto dari seluruh objek wisata Gua Liang Dahar dengan menggunakan kamera handphone saja sudah bisa tetapi ada baiknya juga untuk menyewa fotografer untuk terus menambah stok foto yang siap untuk di unggah ke akun instagram.

Penggunaan hastag dalam instagram sangat membantu untuk mempromosikan objek wisata Gua Liang Dahar. Ketika mengupload foto atau video mengenai Gua Liang Dahar dengan menambahkan #GuaLiangDahar maka foto atau video tersebut dapat dengan mudah ditemukan para pengguna instagram.

Tahap perencanaan untuk membuat konten harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu, yaitu menciptakan dan memilih konten yang kreatif didapat dari berbagai sumber, mempromosikan konten melalui platform yang tadi telah ditentukan. Melakukan pengecekan aktivitas yang telah dilakukan dan yang terakhir melakukan evaluasi.

Dalam memasarkan atau mempromosikan suatu objek wisata, pemanfaatan media sosial menjadi popular terutama dikarenakan oleh pengguna media sosial yang berkembang pesat, termasuk di Indonesia.

Media sosial lainnya yang memiliki peran besar terhadap strategi promosi gua liang dahar yaitu youtube. Youtube merupakan sebuah situs web berbagi video yang dibuat memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.

Terdapat konten seperti blog video atau vlog.Beberapa tahun terakhir ini ada salah satu jenis video yang sering dipakai para petualang yaitu vlog. Vlog merupakan

(49)

suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media perangkat sebagai sumber media perangkat seperti ponsel berkamera, kamera mirrorless ataupun kamera Go-Pro yang dilengkapi dengan mikrofon. Video ini hanya berkisar sekitar 10 - 20 menit, dengan cara wisatawan memegang sendiri kameranya untuk meliput objek wisata yang dikunjungi.

Dengan adanya video, dapat membuat wisatawan ingin mengunjungi objek wisata Gua Liang Dahar karena lebih menunjukkan bagaimana kondisi keindahan dan keunikan alam gua tersebut.Misalnya saja menceritakan beberapa kejadian ekstrim yang dialami wisatawan yng melakukan vlog dapat mengundang rasa penasaran wisatawan.

4.2 Faktor pendukung dan penghambat dalam promosi gua liang dahar

Pada suatu kegiatan promosi, faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi efektivitas promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupten Karo yaitu kondisi geografis dan keanekaragaman budaya Gua liang dahar yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri yang dapat menarik wisatawan. Keragaman pemandangan alam menjadi keunggulan utama sektor pariwisata Kabupaten Karo dibandingkan dengan wilayah lain Indonesia. Posisi dan kondisi wilayah yang bagus, di dukung dengan akses transportasi yang memadai dapat menjadi nilai tambah bagi perkembangan sektor pariwisata.

Desa Lau Buluh masih menyimpan beberapa rumah adat yang ditempati penduduk seperti rumah siwaluh jabu. Rumah tersebut sangat unik dan lumayan besar

(50)

karena dirumah itu terdapat 8 keluarga yang menempati dengan 8 kamar tidur dan 4 dapur yang masih menggunakan kayu bakar.

Jambur dapat ditemukan di desa tersebut yang merupakan balai tempat penduduk merayakan pesta pernikahan ataupun kematian. Setiap tanggal 20 september warga desa merayakan hari jadi desa Kuta Buluh dan Lau Buluh. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan selama perayaan yaitu seperti pembuatan cimpa dan lemang – lemang bohan ciri khas makanan karo. Terdapat atraksi wisata yang disebut guro – guro aron .Hal ini dapat mendukung promosi Gua Liang Dahar sebagai ojek wisata dengan nuanasa yang baru.

Faktor penghambat dalam strategi promosi gua liang dahar sebagai objek wisata yaitu :

1. Terbatasnya perhatian Pemerintah Daerah Karo

Terbatasnya perhatian terhadap objek wisata yang memiliki jarak jauh dari ibukota Kabupaten Karo suatu kendala yang besar dalam pemasaran pariwisata maupun pengembangan pariwisata.Lokasi objek wisata Karo yang cukup luasmenyebabkan lokasi objek wisata saling berjauhan, sementara objek wisata tersebut memiliki potensi yang besar untuk dijadikan tujuan wisata dan tidak pernah menjalin kerjasama dengan pihak swasta.

2. Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah.

Penduduk akan sadar wisata perlu dikembangkan dalam rangka mengoptimalkan suatu wilayah wisata. Masih ada penduduk yang berada di desa lau buluh belum memiliki pemikiran yang open mind.Misalnya saja, ketika penulis dan beberapa rekan berkunjung ke gua liang dahar beberapa penduduk langsung

(51)

menghampiri dan bertanya alasan mengapa berkunjung ke desa mereka. Maka dapat dilakukan berbagai pelatihan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan ekonomi kreatif.Namun, hingga saat ini masih dirasakan hasilnya belum maksimal.Hambatan yang timbul dari masyarakat sekitar objek wisata adalah masih kurangnya pendidikan dan kesadaran para penduduk sekitar objek wisata, di dukung oleh desa yang lumayan terisolasi dari daerah perkotaan sehingga membuat penduduk sulit mengartikan pariwisata di daerah mereka.

(52)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis buat dari hasil pembahasan kertas karya ini sebagai berikut:

Strategi promosi untuk mempromosikan gua liang dahar yaitu menerapkan strategi promosi dengan media iklan (advertising), sales support guna memperkenalkan gua liang dahar sebagai objek wisata di Kabupaten Karo dengan media cetak, dan media digital seperti internet, lalu hubungan masyarakat (public relation) yang berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo terhadap penduduk desa Lau Buluh agar Gua liang dahar dapat dijadikan sebagai objek wisata.Menurut penulis alat promosi yang paling berperan yaitu media sosial dengan cara memposting foto ataupun menggunggah video objek wisata misalnya di instagram dan youtube.

5.2 Saran

Dari hasil pembahasan kertas karya maka penulis dapat membuat saran sebagai berikut:

1. Gua liang dahar perlu dilengkapi lagi dengan fasilitas fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Seperti guide lokal yang berpengalaman,penyediaan peta wisata Kabupatn Karo khususnya daerah sekitar Gua dalam ukuran besar atau fasilitas lainnya sehingga akan mempermudah para wisatawan yang akan mengunjungi objek dan daya tarik wisata yang ada di Sumatera Utara. Dan memperbanyak

(53)

mempromosikan potensi wisata di perbatasan Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Karo sebagai daya tarik wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan asing..

2. Dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo agar mengikutsertakan perusahaan swasta di bidang pariwisata dalam mempromosikan gua liang dahar sebagai objek wisata dan juga harus lebih bertanggung jawab dalam bekerja dan memberikan pelayanan khusus nya dalam memberikan informasi dalam berbahasa asing sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pengguna jasa.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Yoeti, Oka A 1996. Pemasaran Pariwisata. Angkasa. Bandung.

Soekadijo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata Memahami Pariwisata Sebagai “Systemics linkage”

Yoeti, Oka A. 2005. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata.

Pradnya Paramita: Jakarta

Andayani, Ni Luh Henny. 2014. Manajemen Pemasaran Pariwisata. Graha Ilmu Buku Panduan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Karo.

Jurnal

Manafe, Janri D, dkk. (2016). Pemasaran Pariwisata Melalui Strategi Promosi Objk Wisata Alam, Seni, dan Budaya ( Studi Kasus di Pulau Rote NTT).

Suryaputri, Zhafira Betari (2017). Strategi Promosi Potensi Wisata Di Bandara Internasional Kualanamu Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Sumatera Utara.

Putra, Meygi Mansyah (2016). Strategi Promosi Pariwisata Di Derah Sumatera Barat Melalui Media Sosial Instagram Minangtourism

Website

https://pandanadventure. Blogspot.com https://www.pariwisatasumut.net

(55)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/kabupaten_karo Pariwisata.kabkaro.go.id/id/

https://karodaily.com/menapaki-jalur-extreme-gua-liang-dahar/

https://www.youtube.com/watch?v=IyASqPN_oLI ,

https://pandanadventure.blogspot.com/2017/01/menelusuri-perut-bumi-di-goa- liang.htmL

https://www.triptrus.com/destination/518/gua-liang-dahar https://www.websta.one/tibtanangin

http://tigabinanga.net/gua-liang-dahar/

(56)

LAMPIRAN

Gambar 1

Strategi promosi melalui sales support berupa brosur

Gambar 2

Strategi promosi melalui blog

(57)

Gambar 3

Badan Koordinasi Pemuda Advent Tanah Karo gelar Pelayanan ke Gereja-Gereja Advent di Daerah Karo Barat

Gambar 4

Melalui blog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

Referensi

Dokumen terkait

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul atau tidak muncul atau

Andaikata bagian yang masih kosong atau tidak terisi tulisan atau keterangan, akan dimuat tulisan atau keterangan lain, maka atas pemuatan tulisan atau keterangan lain

Penulis mencoba menganaiisa terhadap hadits tentang puasa as Syura pada kitab Sunan Abu Daw ud no indek 2446 dan Musnad Ahmad bin Hanbal no indeks 2140, dimana

Berdasarkan rumusan permasalahan, dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) sebagai alat analisis, dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut: 1). Pengembangan karir

Dua bulan sebelum wafat, Hamka yang sejak tahun 1975 menjadi ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengundurkan diri dari jabatan tersebut, disebabkan oleh perayaan

Hubungan antara kadar air gambut akibat proses pengeringan dengan gugus COOH dapat dilihat pada Gambar 4 sedangkan hubungan antara kadar air gambut yang melalui

Apabila peserta lari di luar rute, memperpendek jarak lomba atau tidak memakai BIB sesuai nama yang didaftarkan akan didiskualifikasi.. Peserta memiliki kewajiban untuk