• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEKNIK EMPTY CHAIR DALAM KONSELING INDIVIDU UNTUK MENGUBAH SIKAP ANTISOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KAB. SERDANG BEDAGAI T.A 2012/ 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN TEKNIK EMPTY CHAIR DALAM KONSELING INDIVIDU UNTUK MENGUBAH SIKAP ANTISOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KAB. SERDANG BEDAGAI T.A 2012/ 2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN TEKNIK EMPTY CHAIR DALAM KONSELING

INDIVIDU UNTUK MENGUBAH SIKAP ANTISOSIAL SISWA DI SMA

NEGERI 1 PEGAJAHAN T.A 2012/2013

SKRIPSI

oleh;

NOVIDA AFRIANI HASIBUAN

NIM 109351025

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penggunaan Teknik Empty

Chair Dalam Konseling Individu Untuk Mengubah Sikap Antisosial Siswa di SMA Negeri 1 Pegajahan T.A 2012/2013. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Kepada Ibu Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan dengan penuh ketekunan, kesabaran juga loyalitas

membimbing dalam penulisan skripsi sampai saya sidang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED, Pembantu dekan I, pembantu dekan II dan pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini dan

kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan.

4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd Kons, ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan Ibu Dra.Kemali Syarif,

M.Pd selaku dosen nara sumber dan penguji skripsi yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak/Ibu dosen dan Beserta para staf Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

(6)

khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Pihak SMA Negeri 1 Pegajahan yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut, serta seluruh Bapak dan Ibu Guru yang mengajar di sekolah

tersebut.

7. Secara Teristi mewah kepada Kedua Orang tua penulis Ibunda tercinta Siti Khadijah Lubis S.Pd dan Ayahanda tercinta Drs.Hambali M.Pd yang telah mendidik dan memberikan

kasih sayang, dukungan, semangat dan motivasikepada saya berupa materi,moril serta do’anya yang tiada putus-putusnya sehingga dapat menjadi kekuatan dalam menyelesaikan

studi kejenjang sarjana pendidikan.

8. Tak lupa pula Adikku tercinta Afifah Zahrah Oktaviani Hasibuan dan Azhar Azrai Ramadhana Hasibuan yang telah memberikan semangat serta do’a kepada penulis.

9. Buat sahabat-sahabat sejatiku, Fatma Shafarika Simarmata, Sahrani Anggraini, Nurul Hikma, Dewi Kartika Panjaitan, Efrida Yanti Pane, Naini Lubis, Nisma Rambe, Asnita

Sari, Ema Novita Br. Sebayang Pristi Janiar dan rekan seperjuangan khususnya Jurusan Bimbingan dan Konseling Stambuk 09 yang telah banyak memberikan masukan dan saran,sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Serta kepada Budi Sahputra Sinaga yang telah banyak memberikan motifasi serta dukungan kepada saya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisan menyadari skripsi ini masih banyak terdapat

(7)

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Ilmu Pendidikan

di bidang Bimbingan Konseling. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2013 Penulis

(8)

ABSTRAK

NOVIDA AFRIANI HASIBUAN : “Penggunaan Teknik Empty Chair dalam Konseling Individu untuk Mengubah Sikap Antisosial Siswa Di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Ajaran 2012/2013” di SMA Negeri 1 Pegajahan Kab. Serdang Bedagai T.A 2012/ 2013. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan konseling individual dengan menggunakan teknik empty chair dalam mengubah sikap antisosial siswa di SMA Negeri 1 Pegajahan Kab.Serdang Bedagai. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh layanan konseling individual dengan menggunakan teknik empty chair dalam mengubah sikap antisocial siswa di SMA Negeri 1 Pegajahan Kab.Serdang Bedagai. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang mempunyai sikap antisocial yang berjumlah 10 siswa.

Besar sampel yang diambil adalah sebanyak 4 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling terhadap sejumlah siswa yang mempunyai sikap antisosial. Berdasarkan hasil aplikasi instrumentasi di peroleh besar sample adalah 4 orang siswa yang memerlukan layanan konseling individual. Analisis terhadap hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang mempunyai sikap antisosial di sekolah berkurang, pada pertemuan pertama untuk mengubah sikap antisocial mencapai 55%.

Berdasarkan hasil ini dapat dikemukakan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi layanan konseling individual dengan menggunakan teknik permainan dialog untuk mengubah sikap antisocial siswa dapat diterima.

(9)

DAFTAR ISI

a. Pengertian Sikap Antisosial... 8

b. Karekteristik Seorang Antisosial……... 10

c. Faktor yang Mendorong Prilaku Antisosial... 12

2. Empty Chair...13

(10)

a. Pengertian Konseling Individu…………... 14

b. Tujuan Konseling Individu………... 16

c. Proses Pelaksanaan KonselingIndividu... 17

d. Waktu dan TempatPelaksanaan Layanan Konseling Individu .... 21

e. Penggunaan teknikempty chair dalam konseling individu untuk mengubah sikap antisosial siswa………23

4. Kerangka Konseptual………...23

5. Hipotesis………...24

BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis penelitian... 25

1. Lokasi penelitian... 25

2. Jenis Penelitian... 25

3. Desain Penelitian... 25

B. Operasional Variabel Penelitian... 30

1. Variabel Penelitian...30

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 30

D. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 32

A. Gambaran umum lokasi penelitian... 32

B. Deskripsi data hasil penelitian... 32

C. Uji persyaratan analisis ... 32

a. Uji normalitas...34

(11)

C. Pembahasan hasil penelitian... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... . 38

A. Kesimpulan... 38

B. Saran... 38

Daftar pustaka... 39

Daftar Gambar... xii

Daftar Tabel... xiv Lampiran ...

Daftar Gambar………

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latarbelakang Masalah

Di dalam dunia pendidikan saat ini banyak terjadi kesenjangan atas sikap sosial yang semakin lama semakin menurun.Hal ini di karenakan sikap sosial setiap individu

berbeda-beda.Dampak dari itu banyak timbul sikap-sikap negatif yang ada di dalam lingkungan sosial.

Dalam kenyataannya sikap sosial yang positif dapat mendukung nilai-nilai perkembangan cara bersosial anak, hal ini sejalan dengan pendapat Byrne (2002:7) bahwa “

psikologi sosial sebagai sebuah bidang sangat terikat pada nilai-nilai ini dan menerapkannya sebagai usaha memahami hakikat dari perilaku dan pemikiran sosial. Ini menjelaskan bagaimana seharusnya siswa bersikap dengan lingkungan sosialnya, agar siswa tidak terjerumus oleh sikap

sosial yang negatif seperti sikap anti sosial.

Sikap antisosial siswa sangat berpengaruh oleh perkembangan pergaulan dan

perkembangan sosial anak, hal ini disebabkan karena jika seorang anak mempunyai sikap antisosial maka dia akan menjadi anak yang memilki sikap sosial yang negatif. Jika seorang anak mempunyai penilaian yang negatif terhadap sikap sosialnya maka anak tersebut akan

memperoleh penilaian yang negatif juga. Sebaliknya, jika seorang anak memiliki sikap sosial yang positif maka anak mempunyai penilain yang positif terhadap sikap sosialnya, dan hasil

yang didapatkan pun menggembirakan.

Siswa yang memiliki sikap sosial pada dirinya adalah siswa yang mempunyai sikap

(13)

siswa yang tidak mempunyai sikap perduli terhadap orang lain. Sikap perduli terhadap orang lain adalah sikap yang peka terhadap keadaan orang lain, sedangkan siswa yang memiliki sikap yang

tidak peka terhadap orang lain cenderung bersikap tidak bertanggung jawab, kurang berempati terhadap orang lain dan tidak dekat terhadap orang lain. Sikap antisosial adalah gangguan di

mana penderitanya tidak perduli terhadap orang lain. Sikap antisosial merupakan salah satu sikap yang tidak baik untuk siswa dalam perjalanan hidupnya.

Sikap antisosial yang tinggi memiliki cukup banyak kerugian bagi para siswa. Kerugian

yang terlihat adalah bahwa siswa yang memiliki sikap antisosial adalah siswa tersebut dapat dijauhi oleh temannya dan tidak diterima di lingkungan sekolah dan masyarakat serta susahnya

menyesuaikan diri terhadap orang lain.

Terpenuhinya sikap sosial pada siswa akan menghasilkan sikap yang selalu berempati terhadap orang lain, selalu bertanggung jawab, selalu merasa dekat dengan orang lain.

Sebaliknya, terhambatnya sikap sosial pada siswa akan menghasilkan sikap antisosial yang tidak pernah berempati terhadap orang lain, tidak memiliki rasa tanggung jawab, selalu dijauhi teman

yang menyebabkan siswa tersebut mengalami tekanan terhadap jiwa sosialnya.

Dalam keluarga juga khususnya orang tua berkewajiban mendidik anak untuk bisa hidup bersosialisasi dengan lingkungannya agar anak tersebut tidak menutup diri terhadap orang lain.

Mendidik anak untuk bisa hidup bersosialisasi harus dilakukan sedini mungkin agar anak tersebut dapat terbiasa hidup dengan memiliki sikap sosial yang tinggi terhadap lingkungannya,

sebaliknnya jika anak tidak di didik oleh orang tuanya sedini mungkin anak tersebut akan menutup diri dengan lingkungannya dan anak tersebut akan memiliki sikap antisosial dalam

(14)

Pembentukan sikap sosial siswa terjadi dalam konteks lingkungan yang meliputi teman sebaya, keluarga, masyarakat setempat siswa itu hidup, maka dalam proses pembentukannya

siswa akan memiliki sikap sosial yang tinggi. Sedangkan siswa yang konteks lingkungannya tidak mendukung maka sikap sosialnya akan terbentuk menjadi sikap antisosial yang dapat

menutup diri dari lingkungannya.

Namun pada kenyataannya dari pengalaman saya sewaktu PPL ( Program Pengalaman Lapangan ) ternyata 10% siswa SMA Negeri 1 Pegajahanditemukan masalah antisosial yang

tinggi pada diri siswa yang ditampilkan dalam bentuk perilaku seperti : adanya siswa yang menutup diri dengan temannya, siswa yang tidak memiliki rasa perduli dengan temannya, siswa

yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab, siswa yang acuh tak acuh terhadap temannya.

Untuk mengubah sikap antisosial ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik empty chair, teknik empty chair dapat dilaksanakan dalam konseling individu yang sebelumnya belum

pernah di laksanakan di sekolah tersebut, hal ini yang membuat saya ingin melakukan teknik empty chair dalam konseling individu agar siswa yang mempunyai sikap antisosial dapat

berubah.

Empty chair merupakan salah satu terapi gestalt yang paling terkenal dan banyak digunakan. Teknik ini digunakan sehingga cara memperkuat apa yang ada dipinggir kesadaran

klien, mengeksplorasikan polaritas, proyeksi- proyeksi dan introyeksi dalam diri klien. Teknik ini akan menyuarakan pengalaman klien dan sebagai satu cara untuk memahami dan memiliki

(15)

underdog “ dan melalui dialog yang kontradiktif , menurut pandangan Gestalt pada akhirnya

klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani mengambil resiko.

Dalam rangka usaha layanan bimbingan dan konseling serta pemberian bantuan melalui usaha layanan konseling adalah merupakan bagian yang sangat penting. Bahkan ada ahli yang

mengatakan bahwa “ layanan konseling adalah jantung dari usaha layanan bimbingan secara keseluruhan ( counseling is the heart of guidance program ). Oleh karena itu para petugas dalam

bimbingan dan konseling perlulah kiranya memahami dan dapat melaksanakan usaha layanan

konseling itu dengan sebaik- baiknya.

Konseling merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan, dimana tujuan yang ingin

dicapai dalam konseling adalah perubahan dalam diri klien , baik dalam bentuk pandangan, sikap, sifat maupun keterampilan yang lebih memungkinkan klien itu dapat menerima dirinya sendiri serta pada akhirnya klien dapat mewujudkan dirinya sendiri secara optimal (Sukardi,1985

:11).

Konseling juga merupakan suatu teknik dalam membimbing.Oleh karenanya setiap

konselor selalu dituntut darinya untuk menguasai teknik yang satu ini dengan tujuan agar konselor secara optimal didalam membantu memecahkan masalah yang dialami klien.

Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik empty chair dan konseling individu sebagai pendukung teknik ini. Teknik empty chair dapat didukung dengan menggunakan layanan

konseling kelompok.

(16)

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi sehubung dengan sikap antisosial siswa SMA Negeri 1

Pegajahan antara lain :

1. Siswa kurang mampu beradaptasi dengan teman sebaya.

2. Adanya kecenderungan siswa bersikap antisosial terhadap teman sebaya. 3. Siswa tidak bertanggung jawab

4. Adanya sikap kurang berempati terhadap orang lain

5. Adanya sikap kurang perduli terhadap orang lain

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dengan kejadian di lapangan maka dalam penelitian ini dibatasi masalah

mengenai “Penggunaan Teknik empty chair dalam konseling untuk Mengubah Sikap Antisosial

Siswa SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Ajaran 2012/2013”.

D. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam penilitian di atas adalah : “ Apakah dengan menggunakan

Teknik empty chair dalam konseling individu mampu mengubah Sikap Antisosial Siswa SMA

Negeri 1 Pegajahan Tahun Ajaran 2012/2013.”

(17)

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik empty chair dalam konseling individu untuk mengubah sikap antisosial siswa SMA Negeri 1 Pegajahan

Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang

sosial maupun bidang konseling yang berhubungan dengan mengubah sikap antisosial.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Bagi siswa manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai bekal untuk bertingkah laku yang baik, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan serta dapat mengubah sikap antisosial yang di

miliki siswa menjadi sikap yang lebih baik lagi dan juga siswa mendapat pengalaman yang baru serta wawasan yang berguna bagi kehidupannya.

b. Bagi guru BK

Bagi guru BK dapat mengembangkan teknik permain dialog serta dapat melakukan konseling individu dengan membuat jadwal pelaksanaannya serta sebagai program perencanaan

bimbingan dan konseling di sekolah sebagai ilmu pengetahuan dalam mengembangkan pelaksanaan tersebut.

(18)

Manfaat bagi peneliti adalah menambah pengalaman,pengetahuan serta pengalaman serta pengetahuan yang luas, serta peneliti juga dapat mengubah sikap antisosial siswa menjadi sikap

yang bersosialisasi terhadap lingkungan. d. Bagi sekolah

Manfaat bagi sekolah adalah sekolah dapat mempunyai pengalaman baru serta sekolah mendapat pengetahuan serta wawasan mengenai teknik bermain dialog maupun pelaksanaan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh konseling individu melalui teknik empty chair dalam

mengubahsikap antisosial siswa SMA Negeri 1 Pegajahan T.A 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji t (thitung >ttabel = 1.93> 1.83).

Pemberian layanan konseling individu teknik empty chairlebih efektif diberikan kepada

siswa yang mempunyai sikap antisosial negatif karena kegiatan ini merupakan tempat bersosialisasi siswa dengan teman lain dan masing-masing anggota akan lebih mudah untuk

memahami dirinya sendiri dengan lebih baik.Sehingga,konseling individu melalui teknik empty chair dapat mengubah sikap antisosial siswa menjadi lebih baik.

B. Saran

Saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah :

1. Guru pembimbing hendaknya melakukan kegiatan layanan konseling individu melalui teknik empty chair untuk mengubah sikap antisosial siswa.

2. Guru BK hendaknya melakukan kegiatan layanan konseling individu melalui teknik empty chair guna untuk menambah wawasan dan pengalaman.

(20)

4. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain dalam mengimplementasikan layanan BK lainnya untuk meningkatkan kinerja BK di

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Corey, Gerald.2009.Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Eresco.

Lubis,Namora,Lumongga. 2011.Memahami Dasar- Dasar Konseling. Jakarta :Kencana

Prenada Media Group.

Prayitno. 1999. Dasa -Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil ).

Padang :Ghalia Indonesia.

Safaria,Triantoro. 2005. Terapi dan Konseling Gestalt. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiadi,Elly M.2011 Pengantar Sosiologi. Jakarta :Kencana

Sukardi.D. Ketut & Kusmawati.D .P.E Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta.

Tohirin.2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (BerbasisIntegritas)

.Jakarta.Grafindo

Winkel,W.SdanHastuti,M.M. 1997. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan Edisi

Referensi

Dokumen terkait

Jika Saudara bersedia menjadi responden dan dilakukan pengukuran kualitas tidur, maka saya mohon untuk menandatangani persetujuan dan mengisi kuesioner yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa variasi kecepatan pengadukan pada ekstraksi polifenol dari kulit apel menggunakan

1) Untuk meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) bahu pada gerakan fleksi dan ekstensi.Pasien berdiri menyamping terhadap shoulder wheel, tangan yang akan dilatih memegang

Balobat adalah alat musik Karo yang dapat dimainkan secara solo maupun ensambel. Secara solo balboat biasanya dimainkan oleh masyrakat Karo untuk mngibur

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan simulasi komputer membantu mahasiswa memahami materi fisika dasar

Penelitian ini meliputi pengamatan morfologi kumbang, perhitungan populasi kumbang pada bunga jantan kelapa sawit dan pengukuran parameter lingkungan yang terjadi

Data yang diperoleh peneliti dalam pe- nelitian Tindakan Kelas mengenai Pembe- lajaran Kooperatif dalam Peningkatan Hasil Belajar tentang Masalah Sosial Kelas IV SD

Berdasar penegasan istilah di atas maka yang peneliti maksud adalah bagaimana penerapan manajemen pendidikan Islam dan berbagai permasalahan yang dihadapi di MTs