• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1019 23 RAMUNIA KECAMATAN BERINGIN TAHUN JARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1019 23 RAMUNIA KECAMATAN BERINGIN TAHUN JARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1019 23

RAMUNIA KECAMATAN BERINGIN TAHUN JARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mempreroleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ANNADOROH HASIBUAN 6114312003

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

i ABSTRAK

Annadoroh Hasibuan.6114312003 Upaya peningkatan hasil belajar lari Sprint melalui permainan Tradisional pada siswa kelas V SD Negeri 1019 23 Ramunia Kecamatan Beringin tahun jaran 2013/2014

(Pembimbing: Hady Suyono)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi permainan tradisional dalam menunjang pembelajaran pendidikan jasmani terhadap hasil belajar lari sprint siswa kelas kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vdengan jumlah siswa 24 orang terdiri dari 14 siswa putri dan 10 siswa putra yang akan diberikan tindakan berupa pengajaran melalui permainan tradisional terhadap hasil belajar lari sprint.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar I yang berbentuk aplikasi teknik dasar lari sprint sebanyak satu kali pertemuan.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisa maka diperoleh hasil analisis nya : (1) dari tes hasil belajar I diperoleh 67% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 33% siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 69.1. (2) dari tes hasil belajar II dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Terdapat 92% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 8% siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 79.9. Untuk hasil persentase siklus I dan II mengalmi peningkatan 25 % dan nilai rata-rata 10,8

(11)

iv DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK………. iv

KATA PENGANTAR……….. v

DAFTAR ISI………. vii

DAFTAR TABEL….……… ix

DAFTAR GAMBAR………. X DAFTAR LAMPIRAN………. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Indentifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 9

2. Hakikat Atletik ... 11

3. Hakikat Lari Sprint ... 15

4. Hakikat Permainan ... 21

5. Hakikat Permainan Tradisional ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 35

Hal BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

1. Lokasi Penelitian ... 37

2. Waktu Penelitian ... 37

B. Subjek dan Objek ... 37

1. Subjek ... 37

(12)

v

C. Metode Penelitian... 38

D. Desain Penelitian ... 38

E. Instrumen Penelitian... 42

F. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi data penelitian………. 47

B. Hasil penelitian……… 48

C. Pembahasan hasil penelitian……… 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 60

B. Saran……… 60

DAFTAR PUSTAKA... 62

(13)
[image:13.612.72.540.63.640.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Sikap aba-aba bersedia..……….. 17

2.2. Sikap aba-aba Siap…………..……….……….. 17

2.3. Sikap aba-aba Ya……….... 18

2.4. Teknik Melalui Garis Finis………..……… 19

2.5.Lapangan Hitam Hijau……….…….………. 30

2.6. Lapngan Benteng……… 35

3.1..Gambar desain penelitian……… 39

4.1.Gambar depan sekolah………. 78

4.2. Guru membariskan siswa……… 78

4.3 Guru memberikan pemanasan………. 79

4.4 Guru menjelaskan tujuan materi……… 79

4.5 Guru menjelakan teknik lari……….……….. 80

4.6 Guru melaksanakan Hitam Hijau ………..……… 80

4.7 guru melaksanakan benteng…….………. 81

4.8. Peneliti ingin mengambil hasil belajar………. 81

4.9.Peneliti berfoto dengan siswa selesai Praktek……….. 82

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (siklus I)……… 64

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (Siklus II) ……….. 67

3. Lembar observasi guru……… 70

4. Nilai proses hasil belajar siklus I………. 72

5. Data nilai ketuntasan hasil belajar siklus I..………. 73

6. Nilai proses hasil belajar siklus II……….. 74

7. Data nilai ketuntasan sklus II………. 75

8. Fortofolio siswa……… 76

9. Dokumentasi penelitian……….. 77

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Pendidikan jasmani harus memenuhi kebutuhan anak yang berbeda-beda. Sebab tiap anak mempunyai karakteristik fisik,mental, dan sosial yang berbeda-beda.

Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya, hubungan dari perkembangan tubuh fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.

(16)

2

mempengaruhi antara lain : faktor tenaga pengajar, metode pengajaran, media/ alat, dan fasilitas olahraga.

Proses kegiatan belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan, pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini lebih mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleknya proses yang dituntut dalam pengelolahan itu sendiri, hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan pesera didik menuju perubahan, merupakan suatu perencanaan yang mantap berkesinambungan serta cara penerapan kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

Disinilah pentingnya peranan seorang guru dalam proses belajar siswa. sebagaimana Slameto (2010:97) mengemukakan : “dalam proses belajar mengajar, guru

mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi didalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

(17)

3

Atletik merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya SK Mendikbud No. 0413/U/87. Bahkan di beberapa Perguruan Tinggi, Atletik merupakan salah satu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Dalam kegiatannya olahraga atletik mencakup unsur gerak yang sangat kompleks dan geraknya pun semakin lama semakin bervariasi selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Gerakan-gerakan yang ada dalam olahraga atletik merupakan gerak-gerak dasar pada semua cabang olahraga yang lain. Karena dalam olahraga atletik terdapat unsur-unsur jalan, lari, lempar, tolak dan lompat.

Cabang olahraga atletik terdiri dari beberapa nomor lari seperti yang dikemukakan oleh Syarifudin (1992:40) menjelaskan bahwa nomor lari terdiri dari 3 (tiga) bagian besar yaitu : (1) Nomor lari jarak pendek(sprint), (2) Nomor lari jarak menengah (middle distance running), dan (3) Nomor lari jarak jauh (long distance

running).

(18)

4

Namun pada kenyataannya setelah peneliti melakukan observasi, masih banyak siswa kelas V di SD Negeri 101923 Ramunia Kec Beringin Deli Serdang yang selama ini. hanya memahami teknik dasar secara teori saja sementara pelaksanaan rangkaian gerakan teknik start, gerakan lari cepat dan gerakan memasuki garis finish tidak dilaksanakan dengan baik, pembelajaran atletik nomor lari tidak dapat diberikan dengan konsep pembelajaran yang sebenarnya. Jarak tempuh antara garis start hingga ke finish pada tiap-tiap nomor lari serta peraturannya tidak sesuai dengan kemampuan serta fisik siswa. Sementara itu untuk mencapai lari 60 M dengan waktu yang secepat mungkin bagi siswa kelas V bukan lah hal yang mudah. Peraturan-peraturan pada tiap-tiap materi lari yang pada umumnya sangat monoton dan kaku yang diberikan oleh guru pendidikan jasmani membuat anak cepat jenuh dan merasa bosan. Sehingga jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus, maka anak akan enggan melakukannya karena akan menjadi tantangan besar bagi anak terhadap hasil belajar atletik nomor lari cepat. Oleh sebab itu, ini menjadi salah satu tantangan bagi guru pendidikan jasmani untuk mencari jalan dan berupaya agar atletik menjadi kegiatan yang menyenangkan, membahagiakan, meningkatkan kebugaran jasmani serta dapat memperkaya pengalaman gerak atau motorik siswa sebagai dasar-dasar gerak cabang-cabang olahraga lainnya.

(19)

5

pada umumnya permainan tradisional dilakukan dengan beregu atau berkelompok, sehingga dengan sendirinya anak-anak yang bermain akan terlatih kebersamaan, kreatifitas,kedisiplinan dan kekompakan dalam satu tim. Permainan tradisional merupakan suatu permainan yang mencirikan khas setiap daerah tertentu yang telah dimainkan oleh masyarakat secara turun-temurun. Permainan tradisional yang kerap dilakukan oleh anak pada waktu istirahat atau pada jam-jam mata pelajaran pendidikan jasmani disekolah maupun diluar jam sekolah pada umumnya akan berperan untuk perkembangan aktifitas gerak dasar anak.

(20)

6

kejar-kejaran, sembunyi-sembunyian, dan berkelahi-kelahian: atau berdasarkan matematika dasar atau kecekatan tangan seperti menghitung dan melemparkan batu ke suatu lubang tertentu; atau berdasarkan keadaan untung-untungan seperti main dadu. Berdasarkan sifat permainan, maka permainan rakyat dapat dibagi menjadi dua golongan bersar, yaitu permainan untuk bermain (Play) dan permainan untuk bertanding (Game). Perbedaan dari keduanya ini, bahwa yang pertama lebih bersifat mengisi waktu senggang atau rekreasi sedangkan yang kedua tidak mempunyai sifat itu. Pada desa-desa tradisional seperti Bali, permainan dapat digolongkan menjadi permainan sacral dan permainan sekuler.

Permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan oleh anak-anak setingkat sekolah dasar. Tempat bermainnya biasa dimana saja di tempat terbuka, dengan menggunakan tubuhnya sebagai media, atau benda-benda sekitarnya seperti batu, kayu dan lain sebagainya

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SD Negeri 101923 Ramunia Kec Beringin memperlihatkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan lari sprint.

(21)

7

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yamg mempunyai nilai rata-rata dibawah KKM ≤ 70 yaitu khususnya pada siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kec Beringin. Bahwa dari 24 orang siswa, hanya 10 siswa (41,6%) yang mencapai KKM, 14 siswa (58,4%) lagi belum mencapai KKM.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai : ” Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Permainan

Tradisional Pada Siswa Kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

(22)

8

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka inti permasalahan dibatasi pada “upaya peningkatan hasil belajar lari Sprint melalui permainan tradisional pada Siswa Kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah Apakah ada peningkatan hasil belajar lari sprint melalui permainan tradisional pada siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

(23)

9

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Meningkatkan hasil belajar dan menambah wawasan pada siswa untuk belajar kreatif, aktif dan efektif dalam pembelajaran Atletik.

2. Sebagai bahan informasi agar dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani supaya siswa senang untuk melakukan olahraga terutama cabang olahraga atletik.

3. Sebagai suatu inovasi baru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas mengajar.

(24)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 69.1. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 79.9. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas V SD Negeri 101923 Ramunia Tahun Ajaran 2013/2014.

B.Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SD Negeri 201923 Ramunia untuk mempertimbangkan permainan tradisional dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

(25)

48

b. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan strategi atau gaya mengajar yang lain.

Gambar

Gambar 2.1.  Sikap aba-aba bersedia..………………………………………………………..

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah konsumsi alkohol, konsumsi garam berlebih, konsumsi lemak, olah

Memorandum Saling Pengertian ini tidak dapat ditafsirkan atau digunakan sedemikian rupa untuk membatalkan atau sebaliknya mempengaruhi kewajiban-kewajiban yang timbul

Pucang Sawit is one of settlement area on the riverbank of Bengawan Solo (see figure-8). Because of its location inside the dike and the worsening condition of the River basin

modifikasi berbentuk bola dalam pembelajaran permainan bola voli agar pembelajaran menjadi dinamis serta siswa tidak merasakan ketakutan akan rasa sakit dan

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa morbili adalah penyakit infeksi virus akut yang sangat menular yang ditandai dengan 3 stadium yaitu stadium kataral,

Makalah ini menyampaikan hasil penelitian pengaruh ekstrak daun Aglaia odorata terhadap perkembangan hama pengisap polong Nezara viridula dan Riptortus linearis

Soerjono Soekanto, 1983, Faktor-Fak tor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum , Jakarta: Rajawali, Hal 83.. sistem peradilan pidana dimana tugas polisi sebagai penyidik. Oleh karena itu

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek pada tahun 2008 sampai 2010 dengan pengungkapan tanggung