PERANAN PEMERINTAHAN DESADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKATDIBIDANG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
(Studi kasus Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Rico Dionisius NIM. 308311068
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii ABSTRAK
Rico Dionisius. NIM 308311068. Peranan Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur (Studi Kasus Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.
Peranan pemerintah desa dalam pembangunan desa dalam otonomi daerah sangat penting, dimana pemerintah daerah dituntut untuk membangun daerahnya sendiri tanpa menunggu program pembangunan dari pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur. Adapun penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif yaitu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo sebanyak 320 kepala keluarga.Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10 % dari populasi yang ada yaitu 32 kepala keluarga yang diambil secara acak sederhana atau random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Angket, dan Wawancara.
Dari hasil penelitian di lapangan setelah data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis, maka menghasilkan temuan penelitian yaitu peranan pemerintahan desa sudah terlaksana dengan cukup baik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat hal ini dilihat melalui hasil penelitian yaitu pemerintahan desa berperan aktif sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di desa, membantu dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan pembangunan kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan pembangunan infrastruktur didesanya, sehingga pemerintahan desa dapat melaksanakan peranan dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi inii
dapat selesai dengan baik.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “ Peranan
Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur (Studi Kasus Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
(FIS) UNIMED.
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
v
6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PP-Kn).
7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum, selaku Seketaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) dan selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah dengan penuh kesabaran selalu memberi
petunjuk-petunjuk, bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi
kesempurnaan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH, Bapak Drs. Halking, M.Si, dan Bapak
Drs. Liber Siagian, Msi selaku dosen penguji penulis.
9. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama
dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
10.Kepada Kepala Desa dan Sekretaris Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe
Kabupaten Karo maupun Staf Pegawai yang telah banyak membantu penulis
dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.
11.Kepada masyarakat Desa Rumamis yang telah memberikan sedikit waktunya
dalam perolehan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.
12.Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Mathias Sitepu dan Ibunda
tercinta “Nande iting” tersayang Edita Br Ginting, SH yang selama ini selalu
memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada
penulis.
13.Buat Abang Rocky Oktavianus Sitepu, SE dan Kakak Ema Natasya Sitepu,
vi
dukungan semangat doa serta moril kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
14.Kepada sahabat-sahabat yang telah memberi dukungan kepada penulis
terkhusus kepada Arnoldi Aruan, Lando Situmeang, S.Pd, Jhoni Sembiring
dan khairul Hasibuan ( teman- teman eks Bhs. Perancis) Yang memberikan
dukungan semanagat dalam penulisan di skripsi ini. Sahabat terbaikku di kelas
ekstensi „08 Hanif Harianto Simangunsong, cepat selesaikan kuliahmu y cek.
15.Buat teman teman anak Kelas Ekstensi 08 A dan B yang telah sangat banyak
sekali membantu penulis terutama kepada Indra, Nanda, Novian, Mora, Arfan,
Fadli, Bebot, Erna, Reyusma, Lia, Muti, Abdi, Andi, Lahot, Gunawan, Sijo,
Zarina, Wiah, Louisa Ginting, Devi, Adriani, Hanum, Santi, Sri Anita dan
semuanya, maupun teman-teman di Kelas Reguler 08, terutama kepada
D‟jonar Tapona‟o, Iis Ginitng, Irma Ginting, Parsaulian Sitepu dan lain-lain
yang penulis tidak bisa sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak
membantu penulis.
16.Buat teman-teman maupun abang stambuk yang sering kumpul di kantin FIS,
Herianto Limbong, Primsa Ginting, bang Jepta dan seluruh teman-teman
IMKA.
17.Buat teman-teman PPLT di SMP SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE
telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis
vii
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat
membantu dan memberi manfaat.
Medan, Agustus 2012
Penulis
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Melaksanakan pembangunan di desa sebagai implementasi dari
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,
mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 Tahun 2005
tentang desa.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Anita (2001:6) menyatakan bahwa: “ Rakyat Indonesia mayoritas ada di pedesaan secara statistik jumlah mereka yang ada di pedesaan sekitar
60-80% dari jumlah penduduk ”. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang sangat penting dalam bidang pertanian maupun tenaga kerja,
demikian juga dengan masih banyaknya jumlah penduduk yang tinggal di desa
sudah semestinya pembangunan yang ada di desa ditingkatkan.
Pembangunan wilayah pedesaan mengarah pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat desa dan dapat dilihat pula sebagai upaya mempercepat
pembangunan pedesaan melalui penyediaan sarana dan prasarana agar tercipta
pembangunan ekonomi daerah yang efektif.
Pada saat ini telah terjadi proses pembangunan di dalam kehidupan
2
kehidupan masyarakat. Segala aspek–aspek dan segi kehidupan masyarakat mengalami berbagai perkembangan baik dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Keseluruhan itu merupakan bentuk keinginan masyarakat untuk menuju ke arah
yang lebih baik.
Pembangunan disadari pada umumnya berawal dari masyarakat dan
akhirnya memang diperuntukkan kepada masyarakat itu sendiri. Masyarakat tidak
bertindak sendiri dalam pelaksanaan pembangunan, tetapi masyarakat diatur dan
dikendalikan oleh pemerintah agar tidak terjadi penyalahgunaan dan tumpang
tindih dalam pembangunan.
Pemerintah desa sebagai eksekutif berfungsi menjalankan fungsi
pemerintahan, pembangunan dan menciptakan kehidupan yang harmonis di desa.
Adapun mata pencaharian penduduk desa umumnya adalah petani, dimana untuk
menunjang kehidupan sosial masyarakat desa, pemerintah desa hendaknya
melakukan pembangunan.
Untuk dapat menjalankan peranannya secara efektif dan efisien,
pemerintahan desa perlu terus dikembangkan sesuai dengan kemajuan masyarakat
desa dan lingkungan sekitarnya. Dengan perkataan lain, perubahan sosial yang
terjadi pada masyarakat desa karena adanya gerakan pembangunan.
Dalam pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan salah satu elemen
proses pembangunan desa, oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam
pembangunan perlu dibangkitkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti
pemerintah desa, sehingga dengan adanya keterlibatan pemerintah desa besar
3
dalam pembangunan, karena pada dasarnya menggerakkan partisipasi masyarakat
desa merupakan salah satu sasaran pembangunan desa itu sendiri.
Partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama.
Adakalanya kesediaan masyarakat untuk membantu berhasilnya setiap program
sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan
diri sendiri. Tentu saja partisipasi seperti ini suatu merupakan tanda permulaan
tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri.
Seperti yang diungkapkan Adisasmita (2006:37) “Untuk melaksanakan (implementasi) program/proyek pembangunan pedesaan diperlukan dukungan
partisipasi masyarakat sebagai pencerminan dan terkandungnya semangat
bersama, rasa kebersamaan, dan ketersediaan berkorban untuk keberhasilan yang
bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat desa”. Dalam mencapai
pembangunan yang diharapkan tidak terlepas daipada partisipasi masyarakat desa,
misalnya dalam hal pembangunan infrastruktur. Peran serta masyarakat dan
partisipasinya dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan desa dari
seluruh aspeknya, tidak akan dapat berjalan secara maksimal, bilamana
pemerintahan desa (Kepala Desa) sebagai orang yang terdepan dengan memiliki
kewenangan untuk menggerakkan masyarakat sebagai administrator
pembangunan bersifat apatis atau tidak peduli terhadap kondisi masyarakatnya
dan pemerintahannya, maka yang terjadi adalah ketidak harmonisan.
Keberadaan infrastruktur desa secara tidak langsung juga akan
4
sebagai pemimpin pemerintah desa memiliki tugas menyelenggarakan urusan
pembangunan, hendaknya pembangunan infrastruktur tidak dilupakan.
Pemerintah tidak mungkin akan mampu membiayai sepenuhnya
pembangunan infrastruktur. Dalam arti peran pemerintah dalam penyediaan
fasilitas sarana dan prasarana secara langsung semakin lama harus semakin
dikurangi dan digantikan perannya sehingga dapat merangsang dan mengarahkan
peran organisasi non pemerintah dan masyarakat dalam partisipasi pembangunan.
Demikian juga dalam hal pemeliharaannya, persoalannya dari mana
pembiayaannya, sebagai contoh jika infrastruktur di desa rusak siapa yang harus
memperbaikinya, kalaupun perbaikan itu dilakukan oleh pemerintah sampai kapan
pemerintah harus mengadakan infrastruktur ini bagi masyarakat desa dan sampai
kapan masyarakat desa terus menunggu datangnya perbaikan dari pemerintah.
Dengan dapat bekerjanya berbagai infrastruktur desa dengan baik, pasti
memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat, dimana dengan jalan desa
yang baik mereka akan dengan mudah menjual hasil pertaniannya ke daerah
sentra penjualan, jembatan berfungsi sebagai penghubung antar daerah, maupun
dengan irigasi yang baik akan meningkatkan hasil pertanian mereka. Dengan
demikan pembangunan infrastruktur memang sangat dibutuhkan.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan pembangunan infrastruktur desa
secara lebih efektif, maka pemerintah desa dan masyarakatnya perlu menciptakan
suatu strategi pencapaian tujuan tersebut. Pembangunan infrastruktur diharapkan
mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya, khususnya pengembangan
5
pada dasarnya adalah pembangunan prasarana yang mampu memberikan
pelayanan guna mendukung kegiatan ekonomi produktif, pelayanan sosial,
kegiatan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan aksesibilitas untuk
menciptakan keterkaitan ekonomi antar wilayah.
Melalui penelitian ini peneliti mencari bagaimana peranan pemerintahan
desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan
infrastruktur. Sudah terdapat sikap yang mendukung atau tidak yang akan
mempengaruhi perkembangan pembangunan infrastruktur di desa ini. Dan apakah
masyarakat ikut berpartisipasi untuk mendukung pelaksanaan pembangunan
infrastruktur. Hal ini perlu sekali diperhatikan, karena didalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur, tanpa adanya peran serta masyarakat pembangunan
itu tidak akan terlaksana dengan baik dan belum tentu pembangunan itu diterima
masyarakat setempat.
Jadi pembangunan infrastruktur bukan hanya sebagai proyek pemerintah.
Tapi masyarakat juga harus menganggap bahwa proyek pemerintah itu harus
sesuai dengan keinginan masyarakat setempat. Masyarakat tidak hanya sebagai
objek pembangunan tapi yang paling penting adalah masyarakat dianggap sebagai
subjek pembangunan.
Berdasarkan permasalahan di atas, bahwa partisipasi masyarakat sangat
menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan infrastruktur. Pemerintah dan
masyarakat hendaknya terjalin keharmonisan hubungan kerja, saling
mengahargai, saling menghormati, saling mempercayai, saling membantu dan
6
and give) dan saling mau menerima pendapat dan pandangan orang lain manakala
kepentingan umum lebih besar dari kepentingan pribadi dan kelompok.
Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
meneliti dengan judul: “Peranan Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur (studi kasus desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah berisi sejumlah masalah yang berhasil ditarik
dalam lingkup permasalahan yang lebih luas dibandingkan dengan perumusan
masalah. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah
diatas agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian tentang masalah yang diteliti
maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul diatas, :
1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
2. Bagaimana cara pemerintahan desa meningkatkan partisipasi masyarakat
dibidang pembangunan infrastruktur.
3. Apa saja partisipasi masyarakat yamg perlu ditingkatkan dalam pembangunan
dibidang infrastruktur.
4. Apa saja kendala yang dihadapi pemerintahan desa dalam pembangunan
dibidang infrastruktur.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian,agar
penulis fokus pada masalah yang akan diteliti. Untuk menghindari
7
penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada
pembatasan penelitian ini,maka penelitian ini terbatas pada:
1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
2. Apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan
dibidang infrastruktur.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat?
2. Apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan
dibidang infrastruktur?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang paling penting untuk dirumuskan
dalam suatu kegiatan agar pelaksanaan penelitian ini mencapai tujuan yang
diharapkan. Penentuan tujuan penelitian berfungsi untuk menentukan arah yang
tepat bagi peneliti untuk menghindari kesulitan yang mungkin terjadi dalam
proses penelitian, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat?
2. Untuk mengetahui apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan
8
F. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Jurusan PPKn pada khususnya.
2. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi pemerintahan desa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur.
3. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis,
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Peranan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
Dibidang Pembangunan Infrastruktur adalah suatu tindakan atau kegiatan dari
pemerintahan desa mengenai tugas dan kewajibannya dalam mewujudkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dengan melibatkan
masyarakat di dalam pembangunan infrastruktur desa.
2. Partisipasi masyarakat merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat baik itu
tenaga, ide/pikiran maupun materi (uang).
3. Jenis kegiatan pembangunan infrastruktur adalah sebagai kegiatan
pembangunan atau perbaikan prasarana yaitu jalan, irigasi dan jembatan yang
dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat desa .
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
menyarankan sebagai berikut :
1. Diharapkan pemerintahan Desa Rumamis tetap berperan dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan khususnya dalam pembangunan
infrastuktur yang semakin baik kepada masyarakat sampai akhir periode masa
63
2. Diharapkan pemerintahan desa lebih bersikap adil dan bijaksana dalam
pemerataan pembangunan infrastruktur di Desa Rumamis Kecamatan
Barusjahe Kabupaten Karo.
3. Diharapkan pembangunan infrastruktur yang telah ada di desa ini terus dapat
dijalankan dan berkelanjutan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
4. Diharapkan untuk di masa yang akan datang kegiatan pembangunan
infrastruktur lebih ditingkatkan agar pendapatan masyarakat dapat meningkat.
5. Diharapkan masyarakat tetap aktif dalam setiap kegiatan pembangunan
infrastruktur karena dalam pembangunan ini masyarakat merupakan tokoh
64
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Razali. 2010. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Adisasmita, Raharjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
_________, Raharjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Chozin,dkk.2010. Pembangunan Perdesaan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Bogor. IPB Press
Ibrahim, Jamal Tarik. 2003. Sosiologi Pedesaan. Malang: UMM Press
Kodoatie, Robert. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Koirudin. 2005. Sketsa Kebijakan Desentralisasi Indonesia. Malang : Averroes Press
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Pratik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo
Santoso, Purwo. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slamet, Margono. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press
Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokusmedia
65
Sugiono,2003.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.
Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
_______, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Yulianti, Yayuk dkk. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama
Sumber lainnya:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)