PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI IMAN KEPADA ALLAH DENGAN METODE
INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS VII
SEMESTER I SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MIFTAHUL HASANAH
NIM: 11113198
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI IMAN KEPADA ALLAH DENGAN METODE
INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS VII
SEMESTER I SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MIFTAHUL HASANAH
NIM: 11113198
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Miftahul Hasanah
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Tempat
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, Kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Miftahul Hasanah NIM : 111-13-198
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA ALLAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi saudari tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 28 Agustus 2017 Pembimbing
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA
ALLAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA
KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH MIFTAHUL HASANAH
NIM: 111 13 198
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Mufiq, Phil. ________________ Sekretaris Penguji : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. ________________ Penguji I : Rasimin, M.Pd. ________________ Penguji II : Sutrisna, M.Pd. ________________
Salatiga,28 September 2017 Dekan
Suwardi, M.Pd.
iv
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Miftahul Hasanah NIM : 111-13-198 Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 28 Agustus 2017 Yang menyatakan,
v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Miftahul Hasanah NIM : 111-13-198
Jurusan : pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA ALLAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 KEDUNGJATI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Menyatakan bahwa ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun.
Demikian surat ini saya buat dan jika pada kemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri maka saya sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya.
Salatiga, 03 Oktober 2017 Hormat saya
vi
MOTTO
انُكْساي ْناا ِمِلااعْلِل الَاو ِهِلْهاج ىالاع انُكْساي ْناا ِلِهااجْلِل ْيِغابْنا ي الَ
ِهِمْلِع ىالاع
“Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu
mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula
orang yang berilmu mendiamkan ilmunya”
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah mewujudkan mimpiku:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Imam Sugito dan Ibu Nuti’ah tercinta, yang telah merawat, mendidik, mendo’akan, memberi nasihat, dan menyemangatiku dalam menyelesaikaan skripsi.
2. Kakakku Aina Ulfa dan Adikku Muhammad Abdul Wahid tercinta, yang telah memberi dukungan dan mendo’akanku.
3. Keluargaku yang telah mendoakanku, selalu mendukung dan memberikan semangat untukku.
4. Ibu Dra. Urifatun Anis M.Pd.I. dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan memotivasi saya dengan sabar dan ikhlas hingga sampai terselesaikannya skripsi ini.
5. Sahabat-sahabatku Yayah, Sukitri, Mbk Dwi, Dina, Mbk Ika, Agustin, Reza, Badi’ah, Jani, Anggun, dan Mbk Fiqoh yang selalu memberi semangat.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya yang tiada henti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan Beliau junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita termasuk orang yang mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat.
Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
4. Bapak Drs. H. Nasafi, M.Pd.I. Selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. Dosen Pembimbing skripsi yang
senantiasa sabar memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. 6. Bapak Markain, S. Pd. Selaku kepala sekolah, Bapak M. Yusuf, S. Pd.
Selaku guru PAI, dan segenap pihak sekolah SMP Negeri 1 Kedungjati. 7. Keluarga tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih
sayang.
ix
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 24 Agustus 2017 Penulis
x
ABSTRAK
Hasanah, Miftahul. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Iman Kepada Allah Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Kedungjati Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra Urifatun Anis, M. Pd. I.
Kata Kunci: Prestasi Belajar. Pendidikan Agama Islam dan Index Card Match Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahya prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Kedungjati pada pembelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakan Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI pada siswa kelas VII F semester I SMP Negeri 1 Kedungjati. Tahun Pelajaran 2017/ 2018.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII F semester I SMP Negeri 1 Kedungjati dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.
hasil penelitian tindakan kelas pada pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa atau 37,5% dengan nilai rata-rata 66,1, pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 19 siswa atau 59,4% dengan nilai rata-rata 74,5, dan siklus II yang mencapai KKM sebanyak 28 siswa atau 87,5%. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus II ini sebanyak 83,75, menunjukkan bahwa telah mencapai KKM individu yaitu 71.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... I PERSETUJUAN PEMBIMBING... II PENGESAHAN KELULUSAN ... III DEKLARASI ... IV PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI... ... V MOTTO ... VI PERSEMBAHAN ... VII KATA PENGANTAR ... VIII ABSTRAK ... X DAFTAR ISI ... XI DAFTAR TABEL... XIII DAFTAR DIADRAM ... XIV DAFTAR LAMPIRAN... XV BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Hipotesis dan Indikator... 4
E. Manfaat Penelitian... .... 4
F. Definisi Operasional... 5
G. Metode Penelitian... 8
xii
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar... 16
B. Pembelajaran PAI... 24
C. Metode Pembelajaran... 29
D. Metode Index Card Match... 30
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP N 01 Kedungjati... 33
B. Deskripsi Siklus I... 41
C. Deskripsi Siklus II... 45
BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian... 49
B. Pembahasan Hasil Penelitian... 55
BAB. V. PENUTUP A. Kesimpulan... 64
B. Saran... 65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru... 35
Tabel 3.2 Karakteristik siswa... 37
Tabel 3.3 Fasilitas Fisik... 39
Tabel 4.1 Data Prestasi Siswa Pra Siklus... 49
Tabel 4.2 Data Prestasi Siswa Siklus I... 51
Tabel 4.3 Data Prestasi Siswa Siklus II... 53
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Pra Siklus... 55
Tabel 4.5 Data Ketuntasan Siklus I... 57
Tabel 4.6 Data Ketuntasan Siklus II... 59
xiv
DAFTAR DIAGRAM
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Daftar SKK
2.
Nota Pembimbing Skripsi
3.
Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
4.
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
5.
Lembar Konsultasi
6.
Lembar Pengamatan Guru
7.
Lembar Pengamatan Siswa
8.
Rpp
9.
Dokumentasi
10.
Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan secara umum memiliki arti, daya upaya memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya (IKIP Semarang, 1991:3). Salah satu untuk memajukan negara adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Karena bangsa yang maju tidak hanya cerdas pemikirannya, melainkan memiliki budi pekerti yang luhur, sehat jasmani, dan rohani. Itu semua bisa tercapai dengan adanya pendidikan yang baik.
Berbicara mengenai pendidikan, guru, peserta didik, dan kurikulum merupakan tiga komponen yang utama dalam pendidikan. Berdasarkan ketiga komponen tersebut guru yang dinilai sebagai faktor yang paling penting, karena ditangan gurulah proses belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu guru sebagai seorang pendidik memiliki tugas utama mengajar dan mencerdaskan peserta didik (Jumali, dkk. 2004:39).
2
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S At-Taubah ayat 122:
اوُهَّقَفَتَيِّل ٌةَفِئآَط ْمُهْنِم ٍةَقْرِف ِّلُك ْنِم َرَفَن َلاْوَلَف ًةَّفآَك اوُرِفْنَيِل َنوُنِمْؤُمْلا َناَكاَمَو
ِإ اوُعَجَر اَذِإ ْمُهَمْوَق اوُرِذْنُيِلَو ِنْيِّدلا ىِف
َنوُرَذْحَي ْمُهّلَعَل ْمِهْيَل
Artinya: “tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar
mereka dapat menjaga dirinya”.
Dari ayat diatas, bahwa manusia itu diperintahkan untuk berjihad (perang), sekaligus diperintahkan untuk mempelajari syari’at agama Islam,
supaya memiliki karakter yang baik.
Mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Negeri 1 Kedungjati. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Negeri 1 Kedungjati, metode yang digunakan guru hanya metode ceramah dan siswa diminta mendengarkan dan mencatat apa yang telah disampaikan oleh guru. Sehingga siswa merasa tidak nyaman dan bosan. Hal ini yang menyebabkan siswa saat menghadapi ulangan. Ada yang mempunyai catatan dan ada pula yang tidak memiliki catatan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM (ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan, yaitu 71.
3
mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian anak, mudah diterima anak, dan kelas menjadi hidup (Roestiyah, 1986:37).
Metode index card match diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik dalam proses pembelajaran serta menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Implementasi metode tersebut adalah guru akan membagikan kartu yang masing-masing anak mendapatkan kartu yang berbeda, kemudian peserta didik diminta mencari pasangan yang sesuai dengan perintah guru.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Iman Kepada Allah dengan Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Kedungjati Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi iman kepada Allah pada siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Kedungjati Tahun Pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
4
D. Hipotesis dan Indikator
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis akan diterima jika disertai dengan adanya fakta-fakta yang membenarkan. Setelah menelaah berbagai sumber, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:”Penggunaan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi iman kepada Allah pada siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Kedungjati Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode index card match ini dikatakan efektif apabila indikator yang diterapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah:
a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥ 71. b. Dari seluruh siswa ada 85% yang telah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritik
5
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan, mampu menumbuhkan kreatifitas dan keterampilan berfikir, serta mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
b. Bagi Guru
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk memperkenalkan pembelajaran PAI melalui penerapan metode index card match.
c. Bagi Sekolah
Dengan melalui metode pembelajaran index card match maka diharapkan dapat dipakai sebagai peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul diatas, maka dijelaskan di bawah ini:
1. Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan
6
(kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban, dsb) pangkat, derajat, taraf kelas (Depdiknas, 2007: 1197). Sehingga ketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi kata peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan (Depdiknas, 2007: 1198).
Jadi, yang dimaksud disini peningkatan adalah usaha seseorang yang dilakukan untuk mencapai hasil yang baik dari hasil yang sebelumnya, dengan peraturan yang telah ditentukan.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, 2007:8995). Menurut Gagne belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas (Agus Suprijono, 2013:2).
Jadi, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, atau kalimat , yang diberikan oleh guru.
3. Pendidikan Agama Islam
benar-7
benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental.
4. Prestasi Belajar PAI
Prestasi belajar PAI adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam materi pendidikan agama Islam.
5. Index Card Match (Mencari Pasangan)
Metode index card match (mencari pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Cuarran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan (Rusman, 2016:223).
8
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rencana yang dilakukan menggunakan penelitian PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya, PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan Suwandi, 2008:25).
Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan kelas sebagaiman diuraikan di atas, secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.
Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.
9
Skema Siklus Penelitian
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kedungjati Tahun Pelajaran 2017/2018. Peneliti memilih kelas VII
Identifikasi Masalah
Perencanaan
Siklus I
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan SIKLUS II
SIKLUS III ?
10
karena pada kelas ini merupakan peralihan dari masa bermain yaitu Sekolah Dasar (SD), yang suasananya masih melekat menuju masa belajar yang sesungguhnya.
3. Langkah-langkah Penelitian
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting (Yanto, 2013:40), yaitu:
a. Tahap Rencana (Planning)
1) Membuat skenario atau konsep pembelajaran dengan penerapan metode index card match (silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Membuat kartu index terpisah (metode index card match). 3) Menyusun soal pre test dan post test.
4) Membuat simulasi perbaikan. b. Tahap Tindakan (Action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan.
c. Tahap Pengamatan (Observation)
11
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. Tahap refleksi (reflection), meliputi:
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan hasil pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I dan siklus II.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak ini adalah:
a. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk tiap putaran, masing-masimg rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan khusus, kegiatan hasil belajar mengajar, dan beberapa soal latihan.
12
d. Lembar observasi, untuk mengamati siswa dan guru selam pembelajaran ilmu pendidikan agama Islam dengan metode index card match berlangsung.
5. Pengumpulan Data
Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan. Akan tetapi, tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu, peneliti harus memilih strategi mana yang paling tepat (Kasiram, 2010:268). Strategi pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu:
a. Metode Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu indra penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku, dan hasil kerja responden dalamsituasi alami (Sukardi, 2009:78). Dalam hal ini peneliti memperhatikan perilaku siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
b. Metode Dokumentasi
13
tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya (Sukardi,2009:81). Strategi ini untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana, dan keadaan siswa.
c. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1997:127).
Tes ini dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif dari siswa yang berupa nilai.
6. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis tindakan keberhasilan atau prestasi keberhasilan siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal pre test diawal pembelajaran dan soal post test diakhir pembelajaran. Analisis dihitung menggunakan statistik sederhana, yaitu:
14
M= Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah nilai yang ada N = Jumlah frekuwensi yang ada
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut (Djamarah, 2000:226):
P= ×100℅ Keterangan:
P =Persentase
F =Jumlah siswa(frekuensi) N =jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, mutu dan persembahan, kata pengantar, abstraksi, daftar isi, dan daftar lampiran.
15
BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup prestasi belajar, strategi pembelajaran, strategi index card match, karakteristik pembelajaran PAI.
BAB III Pelaksanaan penelitian yang mencakup deskripsi lokasi, gambaran umum sekolah, dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II dan seterusnya.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, yang mencakup deskripsi tiap siklus dan pembahasan tiap siklus yaitu siklus I, II, dan seterusnya.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, 2007:895).
Sedangkan belajar berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas, 2007:17). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 1991:2). Lebih lanjut menurut Abdillah dalam Kompri (2015:218) menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Allah berfirman dalam Q.S Az-Zumar ayat 9, diwajibkannya orang untuk belajar agar memperoleh ilmu pengetahuan:
17
Artinya:”Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran”.
Jadi, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri siswa. Karena tidak heran bila ada anak cerdas, aktif dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan anak-anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar, karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang profesional. Secara umum , keberhasilan belajar dipengaruhi oleh dua faktor (Lilik Sriyanti, 2013:24) yaitu:
a. Faktor Internal
18
1) Faktor Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otak) yang menandai tingkat kebugaran 0rgan-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas (Muhibbin Syah, 2010:146-147). Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan jasmani pada umumnya. Keadaan jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan jasmani secara ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk, dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.
19
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain inteligensi, sikap, motivasi, minat, bakat, kematangan, dan lain sebagainya (Lilik Sriyanti, 2013:26).
a) Inteligensi
Inteligensi atau kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ terpenting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi dan hampir seluruh aktivitas manusia.
b) Sikap
20
c) Motivasi
Motivasi yaitu sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Mc. Donald mengatakan bahwa, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya (Lilik Sriyanti, 2013:133).
Jadi, motivasi adalah pendorong siswa dalam melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan. Karena tanpa adanya sesuatu yang mendorong, siswa dalam beljar akan tidak bersemangat sehingga timbul fikiran utuk apa belajar tersebut.
d) Minat
21
terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik darinya (Slameto, 1991:59).
e) Bakat
Bakat adalah potensi yang ada dalam diri siswa yang dimana jika bakat tersebut dikembangkan akan menjadi bekal kesuksesan siswa tersebut. Dari sinilah peran guru dibutuhkan untuk melihat bakat anak didiknya satu persatu dan kemudian diarahkan untuk mengembangkannya.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis dan lain-lain.kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
b. Faktor Eksternal
22
faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari (Lilik Sriyanti, 2013:24).
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana trasportasi yang tersedia, dan sejenisnya.
2) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap siswa, dan sebagainya.
3. Prinsip-prinsip Belajar
23
dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Berikut prinsip-prinsip belajar yang harus disusun oleh seorang guru agar dapat diterapkan terhadap setiap siswa (Slameto, 1991:29):
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan ikut berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan
discovery.
f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.
g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
24
i. Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.
j. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antar pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.
k. Pengulangan, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
4. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa terbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut
nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu (Agus Suprijono, 2013:5).
Jadi tujuan belajar adalah agar siswa mampu berfikir kritis, bersikap terbuka dan dapat bersikap demokratis terhadap orang lain.
B. Pembelajaran PAI
1. Pengertian PAI
25
dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi mengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental.
Jadi Pendidikan Agama Islam, yaitu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat.
2. Ruang Lingkup PAI
26
3. Materi Pelajaran PAI Kelas VII Bab Iman Kepada Allah SWT
a. Iman Kepada Allah
Rasulullah SAW telah menjelaskan dasar-dasar keimanan yang terangkum dalam enam hal, yang dikenal dengan rukun Iman, ketika beliau ditanya oleh jibril tentang iman. Beliau bersabda, dalam hadis:
ِلإْا ِنَع ْيِنْرِبْخَأَف:َلاَق
ِهِلُسُرَو ِهِتَكِئ َلََمَو ِللهاِب َنِمْؤُت ْنَا:َلاَق.ِناَمْي
)ملسملا هور( .ِهِّرَشَو ِهِرْيَخِرَدَقْلاِب َنِمْؤُتَوِرِخَ ْلاا ِمْوَيْلاَو
Artinya:“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Malaikatn-Nya, para Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan kepada Qadar yang baik maupun yang buruk”. (HR. Muslim)
(Imam Nawawi, 2007:12-14).
Secara harfiah iman berarti percaya. Sedangkan menurut istilah, iman berarti percaya dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan perbuatan. Orang yang beriman disebut mukmin. Orang yang ingkar atau orang tidak beriman disebut kafir. Orang yang mengaku beriman akan tetapi hatinya tidak percaya dinamakan munafik.
Iman kepada Allah mencakup beberapa hal: 1) Iman Kepada Keberadaan Allah
27
Keimanan seseorang terhadap eksistensi (keberadaan) Allah haruslah berupa keimanan yang tidak ada keraguan sedikit pun. 2) Iman Kepada Rububiyah-Nya
Yaitu beriman bahwa Allah sajalah yang sebagai Rabb yaitu mengesakan Allah dalam penciptaan-Nya, pemilikan-Nya, dan pengaturan-Nya.
3) Iman Kepada Uluhiyah-Nya
Yaitu meyakini bahwa hanya Allah saja yang berhak diibadahi.
4) Iman Kepada Nama dan Sifat-Nya
Yaitu dengan menetapkan nama dan sifat Allah sebagaimana telah ditetapkan Allah didalam Al-Qur’an atau telah ditetapkan oleh Rasul-Nya di dalam As-Sunah, yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan Allah, tanpa tahrif (memalingkan makna dari makna yang semestinya), ta’thil
(menolak nama atau sifat Allah), takyif (membagaimanakan), dan tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).
b. Makna Asma’ul Husna
Ditinjau dari makna katanya asma/ism artinya nama, sedangkan husna adalah baik. Jadi asma’ul husna merupakan
28
memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz, Allah juga mempunyai sebutan yaitu Al-Asma’ul Husna yang berjumlah 99.
Asma’ul husna adalah nama-nama yang disebut sendiri oleh Allah SWT. diantaranya nama-nama Allah yaitu:
1) Al-‘Alim artinya Maha mengetahui. Allah SWT Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah SWT tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
2) Al-Khabir berasal dari akar kata kha-ba-ra, yang maknanya berkisar pada dua hal, yaitu pengetahuan dan kelemahlembutan. Al-Khabir dapat diartikan dengan Maha Teliti. Allah SWT menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. 3) As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Semua ucapan, pikiran,
desiran daun dan segala gerak-gerik makhluk tak luput dari jangkauan-Nya, semua terdengar dengan jelas meski terkadang ada yang menyembunyikan. Allah mendengar semua yang terucap, terlintas dalam pikiran dan akal, apa yang dirasakan dalam hati.
29
c. Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
1) Selalu mendapat pertolongan dari Allah SWT. 2) Hati menjadi tenang dan tidak gelisah.
3) Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian.
C. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa yunani yaitu, methodos yang brarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal istilah method dan way yang diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi “metode dan cara”. Sedangkan dalam bahasa arab
dikenal kata al-thariqah (jalan), al-manhaj (sistem), dan al-wasilah
(mediator). Kata arab yang paling dekat dengan metode adalah
al-thariqah (ismail, 2008:7).
Ismail (2008:8) mengartikan metode pembelajaran sebagai “suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.” Secara
lebih singkat Hamdani (2011:80) mengartikan metode pembelajaran sebagai “cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa,” atau “cara yang dipergunakan oleh guru dalam
30
pengajaran.” Definisi kedua dari Hamdani adalah metode pembelajaran dipandang dari sudut interaksi edukatif.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Majid, 2014:4).
D. Metode Index Card Match
1. Pengertian Index Card Match
Metode index card match (mencari pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Cuarran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan (Rusman, 2016:223).
Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
31
berikutnya, dibagikan kepada semua siswa satu orang mendapatkan satu kartu. Setelah semua mendapatkan, siswa diperintah untuk mencari pasangan masing-masing dan dipresentasikan di depan kelas.
2. Langkah-langkah Index Card Match
Di antara langkah-langkah metode Index Card Match yaitu (Agus Suprijono, 2013:120-121):
a. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas.
b. Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. c. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan
dibelajarkan. Setiap kertas satu pertanyaan.
d. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian siswa akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.
32
h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
3. Kelebihan Index Card Match
a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.
b. Karena ada unsur permainan, jadi metode ini menyenangkan. c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi.
e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.
4. Kekurangan Index Card Match
a. Jika metode ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang.
b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
33
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Kedungjati
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Kedungjati
SMP Negeri 1 Kedungjati adalah sekolah SMP Negeri yang terletak di Desa Kedungjati, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan. SMP Negeri 1 Kedungjati berdiri sejak tahun 1979 yang merupakan sektor transisi dari ST menjadi SMP Negeri. Sebagai sekolah transisi, kondisi sekolah saat itu sangat terbatas baik pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, maupun lingkungannya. Dari tahun ke tahun SMP Negeri 1 Kedungjati mulai mengalami kemajuan dan berupaya keras untuk mengejar ketinggalan agar dapat disetarakan dengan sekolah yang berstandar nasional (SSN).
SMP Negeri 1 Kedungjati merupakan salah satu SMP Negeri yang berada di ibukota kecamatan kedungjati, menempati tanah seluas 10.000 m. Lokasi sekolah yang strategis di tepi jalan raya Gubug – Salatiga, didukung dengan prestasi sekolah selama ini menyebabkan sekolah ini banyak dimintai oleh calon siswa pada saat penerimaan peserta didik (PPD). Terbukti pada PPD tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah pendaftaran yang mencapai 249 calon siswa, sedangkan daya tampung hanya 245 siswa.
34
pendidikan cukup. Kondisi ekonomi yang demikian itu menimbulkan dampak bagi perkembangan pendidikan SMP Negeri 1 Kedungjati. Sebagai contoh, Sumbangan Pendidikan Insitusi (SPI) dari tahun ke tahun relatif rendah dibanding sekolah-sekolah lain di sekitarnya.
Fasilitas yang dimiliki SMP Negeri 1 Kedungjati antara lain Ruang kelas, Lab. komputer, Lab. IPA, ruang multi media, Perpustakaan, Musholla, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, KM Kepsek, KM pegawai, KM peserta didik, ruang UKS, lapangan olahraga, dan tempat parkir.
Kini SMP Negeri 1 Kedungjati memiliki murid keseluruhan 636 siswa dengan visi terwujudnya peserta didik yang berprestasi, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan. Sedangkan misinya sebagai berikut:
a. Peningkatan prestasi akademik. b. Peningkatan prestasi non akademik.
c. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan. d. Peningkatan perilaku akhlak mulia.
e. Memiliki lingkungan sekolah yang sehat, nyaman, dan kondusif. f. Memiliki konservasi alam.
2. Profil Sekolah
Tahun Ajaran : 2017/2018
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kedungjati
35
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Perintis Kemerdekaan 82 Telp. : 081326516328
Kelurahan : Kedungjati Kecamatan : Kedungjati Kabupaten : Grobogan Provinsi : Jawa Tengah
3. Kepala Sekolah
Nama : Markain, S. Pd.
NIP : 19631212. 198710. 1002 Masa Kerja Sebagai Guru : 29 Tahun. 10 Bulan Masa Kerja Sebagai Kepsek : 2014-Sekarang Pendidikan Terakhir : S1
Fakultas/Keguruan : Bahasa Inggris Alamat Rumah : Saban, Gubug
4. Keadaan Guru SMP Negeri 1 Kedungjati
Tabel 3. 1 Data Guru SMP Negeri 1 Kedungjati
No Nama L/P Ijazah Jabatan 1 Markain, S. Pd. L S1 Kepala Sekolah, Guru 2 Hj. Dwi Sudarti, S. Pd, MM. P S2 Guru, Kepala
36
5 Supriyadi, S. Pd. L S1 Guru Bahasa Indonesia 6 Sunhaji, S. Pd. L S1 Guru Penjas
7 Sodikin, S. Pd. L S1 Guru IPA
8 Triyanto, S. Pd. L S1 Guru Bahasa Indonesia 9 Harno, S. IP, S. Pd. L S1 Guru Seni Budaya 10 Suwaji, S. IP. L S1 Guru IPA
11 M. Yusuf, S. Pd. L S1 Guru PAI
12 Yuli Prihati, S. Pd. P S1 Guru Bahasa Indonesia 13 Wiji Purwati, S. Pd. P S1 Guru Bahasa Indonesia 14 Arena Sundari, S. Pd. P S1 Guru Matematika 15 Ruti Wahyuningsih, S. Pd,
M. Pd.
P S2 Guru IPS
16 M. Kasuri, S. Pd. L S1 Guru Bahasa Inggris 17 Muhtar Anfin, S. Pd. L S1 Guru IPA
18 Hadi Utomo, S. Pd. L S1 Guru IPS
19 Titik Sugiharti, SS. P S1 Guru Bahasa Jawa 20 Wahjoe Widijanto, S. Pd. L S1 Guru IPS
21 Endriani tulus P, S. Pd. P S1 Guru IPA 22 Agus Triyono, S. Pd. L S1 Guru IPS
37
26 Dwi Sulistyowati Y, S. Pd. P S1 Guru PKN 27 Trismiyati, S. Ag. P S1 Guru PAI 28 Endri Uji Arrani, S. Pd. P S1 Guru IPA 29 Imam Teguh S, S. Pd. L S1 Guru BK, TIK
30 Nurhadi, S. Pd. L S1 Guru Bahasa Indonesia 31 Ade sari Irma Jaya, S. Pd,
M. Pd.
P S2 Guru Bahasa Inggris
32 Siswoyo, S. Pd. L S1 Guru Penjas 33 Purwanto, S. The. L S1 Guru Prakarya 34 Novem Arya K, S. Pd. L S1 Guru Bahasa Inggris 35 Dwi Letari A, S. Pd. P S1 Guru Seni Budaya
5. Karakteristik Siswa Kelas VII
Siswa kelas VII F berjumlah 32 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Karakteristik Siswa Kelas VII
No Nama L/P Pekerjaan Orang Tua 1 AEE L Wiraswasta
2 AM L Petani
3 AMW L Petani
38
5 AD P Swasta
6 AK L Buruh
7 AFA P Swasta
8 AW P Buruh
9 DS P Swasta
10 DA P Wiraswasta
11 EWS L Buruh
12 FIAP L Swasta
13 IR P Buruh
14 IT P Buruh
15 IAP L Swasta
16 K L Petani
17 LNK P Buruh
18 MAF L Buruh
19 NR P Swasta
20 NS P Petani
21 NA P Buruh
22 PAS L Petani
23 PR P Buruh
24 RRR L Swasta
25 RY L Swasta
39
27 SLA L Buruh
28 SAR L Buruh
29 TN P Buruh
30 TAD L Buruh
31 TEN P Buruh
32 VMA P Swasta
6. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan unsur penting untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu lembanga tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Kedungjati sebagai berikut:
a. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik yang dimiliki SMP Negeri 1 Kedungjati sudah memadai. Disini penulis akan menjabarkan dalam bentuk tabel supaya lebih jelas.
Tabel 3. 3 Fasilitas Fisik SMP Neheri 1 Kedungjati
No Nama Ruang Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik 2 Kantor Guru 1 Baik 3 Ruang Kelas 21 Baik
40
5 Ruang Tata Usaha 1 Baik 6 Ruang Komputer 1 Baik
7 Mushola 1 Baik
8 Ruang UKS 1 Baik
9 Ruang Osis 1 Baik 10 Ruang Perpustakaan 1 Baik 11 Ruang Agama 1 Baik
12 Koperasi 1 Baik
13 Kantin 1 Baik
14 Pos Satpam 1 Baik
15 Toilet 20 Baik
b. Kegiatan Pengembangan Siswa
1) Organisasi siswa intra sekolah (OSIS) 2) Usaha kesehatan sekolah (UKS) 3) Pramuka (kelas VII dan VIII wajib) 4) Musik (karawitan)
5) Olahraga(voly, sepak bola, sepak cakra, tenis meja, dan lari)
6) Drumband
41
7. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran PAI sesuai dengan jadwal pelajaran PAI kelas VII SMP Negeri 1 Kedungjati.
1) Kegiatan siklus I, tanggal 03 Agustus 2017 2) Kegiatan siklus II, tanggal 10 Agustus 2017
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan: a. Menentukan tanggal pelaksanaan.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
index card match.
c. Merancang dan membuat kartu terpisah (metode index card
match). Langkah-langkahnya adalah: 1) membuat
42
d. Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.
2. Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 20117. Penelitian siklus I ini sudah menggunakanmetode index card match.
Tahap-tahap yang dilakukan adalah: a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama.
2) Guru memperkenalkan diri dan menanyakan keadaan siswa serta kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar mengajar. 3) Melaksanakan pre test
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta murid untuk menyiapkan buku PAI.
2) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu. 3) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.
4) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode index card match.
5) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa mendapatkan satu kartu.
6) Siswa diminta untuk mencari pasangan sesuai dengan soal yang dimiliki.
43
c. Kegiatan Akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran yang telah diberikan melalui metode
index card match.
2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum jelas.
3) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke dalam tas.
4) Melaksanakn post test
5) Guru mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.
3. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode index card match pada mata pelajaran PAI. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:
44
b. Keterlibatan guru dalam poses pembelajaran juga mulai meningkat, dimana guru telah mampu dalam menerapkan langkah-langkah
index card match dalam pembelajaran PAI, namun dalam
pengelolaan waktu masih belum sempurna, dan pengelolaan kelas perlu ditigkatkan lagi.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut.
a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dirancang sebelumya, namun guru masih kurang mampu mengkodisikan siswa dalam mencari pasangan.
45
d. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I diketahui jumlah peseta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap tes pra siklus.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus ini adalah sebagai berikut:
a. Guru melakukan pengkondisian kelas terlebih dahulu sebelum menjelaskan metode pembelajaran index card match.
b. Menjelaskan intruksi permainan index card match lebih mendalam lagi, supaya semua siswa dapat mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik.
c. Mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang dijelaskan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.
d. Untuk meningkatkan hasil tes formatif, guru harus memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta memberi pertanyaan tambahan kepada siswa.
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi: a. Menentukan waktu pelaksanaan.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
index card match.
46
d. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan alat observasi.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam dengan jelas, membaca basmalah
bersama.
2) Guru menanyakan keadaan siswa serta kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar mengajar.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.
2) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu. 3) Guru menegur dan memotivasi siswa yang bermain/bergurau
dengan teman.
4) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait. 5) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.
6) Sebelum kartu dibagikan, guru menjelaskan aturan permainan metode index card match dengan jelas dan memberikan contoh permainan tersebut sampai benar-benar paham.
7) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa mendapatkan satu kartu.
8) Siswa diminta untuk mencari pasangan sesuai dengan soal yang dimiliki.
47
10)Ketika semua telah menemukan pasangannya, guru membimbing siswa secara bergantian untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di depan kelas.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran yang telah diberikan melalui metode
index card match.
2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum jelas.
3) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke dalam tas.
4) Guru mengkondisikan kelas.
5) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, mengucapkan salam penutup.
3. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode index card match pada mata pelajaran PAI. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan.
48
a. Keterlibatan siswa dalampembelajaran meningkat, dimana hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah dapat mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran sehingga menarik perhatian siswa.
b. Keterlibatan guru dalam proses belajar sudah meningkat, ditunjukkan pada peningkatan langkah-langkah index card match
dalam pembelajaran PAI sudah sangat bagus. Dan dalam pelaksanaan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang ditentukan dan pengelolaan kelas sudah berjalan dengan baik.
4. Refleksi
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian
1. Data Prestasi Siswa Pra Siklus
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2017 di kelas VII F dengan jumlah 32 siswa. Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM), kelas VII pada mata pelajaran PAI yaitu 71.
Berdasarkan hasil pra siklus diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 1
Data Prestasi Siswa Pra Siklus
No Nama KKM Nilai
1 AEE 71 55
2 AM 71 50
3 AMW 71 60
4 AF 71 60
5 AD 71 90
6 AK 71 60
7 AFA 71 55
50
9 DS 71 90
10 DA 71 75
11 EWS 71 45
12 FIAP 71 65
13 IR 71 70
14 IT 71 65
15 IAP 71 40
16 K 71 40
17 LNK 71 75
18 MAF 71 40
19 NR 71 85
20 NS 71 80
21 NA 71 60
22 PAS 71 70
23 PR 71 95
24 RRR 71 75
25 RY 71 70
26 R 71 45
27 SLA 71 70
28 SAR 71 80
29 TN 71 90
51
31 TEN 71 30
32 VMA 71 90
2. Data Prestasi Siswa Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2017 di kelas VII F dengan jumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil siklus I diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Data Prestasi Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai
1 AEE 71 75
2 AM 71 60
3 AMW 71 75
4 AF 71 65
5 AD 71 80
6 AK 71 70
7 AFA 71 65
8 AW 71 95
9 DS 71 70
10 DA 71 80
11 EWS 71 65
52
13 IR 71 80
14 IT 71 75
15 IAP 71 65
16 K 71 70
17 LNK 71 80
18 MAF 71 50
19 NR 71 100
20 NS 71 85
21 NA 71 75
22 PAS 71 75
23 PR 71 100
24 RRR 71 80
25 RY 71 70
26 R 71 65
27 SLA 71 80
28 SAR 71 75
29 TN 71 80
30 TAE 71 70
31 TEN 71 50
53
3. Data Prestasi Siswa Siklus II
Siklus II dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2017 di kelas VII F dengan jumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Data Prestasi Siswa Siklus II
No Nama KKM Nilai
1 AEE 71 80
2 AM 71 75
3 AMW 71 80
4 AF 71 75
5 AD 71 95
6 AK 71 80
7 AFA 71 70
8 AW 71 100
9 DS 71 95
10 DA 71 90
11 EWS 71 75
12 FIAP 71 85
13 IR 71 80
14 IT 71 85
54
16 K 71 65
17 LNK 71 90
18 MAF 71 70
19 NR 71 90
20 NS 71 90
21 NA 71 80
22 PAS 71 80
23 PR 71 100
24 RRR 71 75
25 RY 71 85
26 R 71 75
27 SLA 71 85
28 SAR 71 100
29 TN 71 100
30 TAE 71 80
31 TEN 71 60
55
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data Ketuntasan Pra Siklus
Tabel 4. 4
Data Ketuntasan Pra Siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan 1 AEE 71 55 Tidak tuntas 2 AM 71 50 Tidak tuntas 3 AMW 71 60 Tidak tuntas 4 AF 71 60 Tidak tuntas
5 AD 71 90 Tuntas
6 AK 71 60 Tidak tuntas 7 AFA 71 55 Tidak tuntas
8 AW 71 80 Tuntas
9 DS 71 90 Tuntas
10 DA 71 75 Tuntas
11 EWS 71 45 Tidak tuntas 12 FIAP 71 65 Tidak tuntas 13 IR 71 70 Tidak tuntas 14 IT 71 65 Tidak tuntas 15 IAP 71 40 Tidak tuntas 16 K 71 40 Tidak tuntas
56
18 MAF 71 40 Tidak tuntas
19 NR 71 85 Tuntas
20 NS 71 80 Tuntas
21 NA 71 60 Tidak tuntas 22 PAS 71 70 Tidak tuntas
23 PR 71 95 Tuntas
24 RRR 71 75 Tuntas
25 RY 71 70 Tidak tuntas 26 R 71 45 Tidak tuntas 27 SLA 71 70 Tidak tuntas
28 SAR 71 80 Tuntas
29 TN 71 90 Tuntas
30 TAE 71 60 Tidak tuntas 31 TEN 71 30 Tidak tuntas
32 VMA 71 90 Tuntas
Jumlah 2115
Nilai rata-rata 66,1
Presentase 37,5%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa ulangan harian sebelum diadakannya pembelajaran dengan metode pembelajaran
index card match dari 32 siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak
57
masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 62,5%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
2. Data Ketuntasan Siklus I
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari siklus I dan siklus II diperoleh data ketuntasan belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Berikut ini data dan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II:
Tabel 4. 5
Data Ketuntasan Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AEE 71 75 Tuntas
2 AM 71 60 Tidak tuntas
3 AMW 71 75 Tuntas
4 AF 71 65 Tidak tuntas
5 AD 71 80 Tuntas
6 AK 71 70 Tidak tuntas 7 AFA 71 65 Tidak tuntas
8 AW 71 95 Tuntas
9 DS 71 70 Tidak tuntas
58
11 EWS 71 65 Tidak tuntas 12 FIAP 71 75 Tuntas
13 IR 71 80 Tuntas
14 IT 71 75 Tuntas
15 IAP 71 65 Tidak tuntas 16 K 71 70 Tidak tuntas 17 LNK 71 80 Tuntas 18 MAF 71 50 Tidak tuntas 19 NR 71 100 Tuntas
20 NS 71 85 Tuntas
21 NA 71 75 Tuntas
22 PAS 71 75 Tuntas 23 PR 71 100 Tuntas 24 RRR 71 80 Tuntas 25 RY 71 70 Tidak tuntas 26 R 71 65 Tidak tuntas 27 SLA 71 80 Tuntas 28 SAR 71 75 Tuntas
29 TN 71 80 Tuntas
59
Jumlah 2380
Nilai rata-rata 74,5
presentase 59,4%
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Siklus I ini, siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 19 siswa atau 59,4% dengan rata-rata kelas 74,5. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pra siklus ke siklus I sebanyak 7 siswa atau 21,9%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 13 siswa atau 40,6%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
3. Data Ketuntasan Siswa Siklus II
Tabel 4. 8
Data Ketuntasan Siswa Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AEE 71 80 Tuntas
2 AM 71 75 Tuntas
3 AMW 71 80 Tuntas
4 AF 71 75 Tuntas