i
NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR
DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN
KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
NURJANAH
NIM: 111-12-067
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iii
NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR
DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN
KARYA ASMA NADIA
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
NURJANAH
NIM: 111-12-067
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
vii
''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil'alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orangtuaku (Bapak Wagimin dan Ibu Munjiah) yang senantiasa
memberikan nasehat dan telah mendidikku dari kecil sampai menikmati
kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti
untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.
Kepada Bapak Imam Mas Arum atas bimbingan dan arahannya yang
membantu terselesainya sekripsi ini.
Kakakku (Mbak Siti dan Mas Rohmat), adikku Muhammad solikin
yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang
tangguh.
Untuk sahabat-sahabatku yang telah memotivasi dan selalu
memberikan hari yang indah buatku: Kumi, Mbak Alfi, Umami, Faiz,
Ika dan teman-teman seangkatan PONPES Al-Muntaha.
Keluarga PAI B, Keluarga PPL SMK N 1 Tengaran dan Kelompok
KKN posko 35 yang telah memberikanku pengalaman hidup yang luar
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya
Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan
hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di
hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul ''NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA''
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari
bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi
ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya
x
5. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat
diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 15 Agustus 2016
Penulis
Nurjanah
xi
ABSTRAK
Janah, Nur. 2016. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Dalam Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata kunci: Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur, Novel Pesantren Impian.
Bahwasannya manusia itu tidak pernah lepas dari dosa, namun manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi manusia yang baik adalah manusia yang ketika melakukan kesalahan ia lalu bertaubat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? 2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep
min al-dhulumat ila al-nur? 3. Apa saja nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia?
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research),
sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumenter
(bibliographis), analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBIN ... iv
PENGESAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian... 8
E. Metode Penelitian ... 9
F. Penegasan Istilah ... 13
G. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II BIOGRAFI NOVEL ... 18
A. Biografi Asma Nadia... 18
xiii
C. Karya-Karya Asma Nadia ... 21
D. Unsur-Unsur Intrinsik Novel... 23
E. Sinopsis Novel Pesantren Impian... 31
BAB III HASIL TEMUAN ... 36
A. Karakter Tokoh ... 36
B. Alur Cerita ... 40
C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ... 54
BAB IV ANALISIS DATA ... 66
A. Karakter Tokoh ... 66
B. Alur Cerita ... 81
C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ... 91
1. Nilai Pendidikan ... 92
2. Nilai Moral ... 104
3. Nilai etika ... 105
BAB V PENUTUP ... 111
A. Kesimpulan... 111
B. Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 118
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SuratTugas PembimbingSkripsi
Lampiran 2 Daftar Nilai SKK
Lampiran 3 LembarBimbingan Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kehidupan makhluk hidup di bumi ini selalu berproses,
seperti halnya kupu-kupu yang melewati proses panjang dari ulat menjadi
kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang memiliki
sayap indah. Begitu juga dengan manusia yang mengalami pertumbuhan
dan pekembangan dalam kehidupannya, baik secara jasmani maupun
rohani, hal ini ditunjukkan dengan perilaku sehari-harinya.
Perilaku (behaviour) adalah segala manifestasi hayati atau
manifestasi hidup individu yaitu ciri-ciri yang menyatakan bahwa individu
manusia ini hidup (Sukmadinata, 2004:17). Secara nyata terlihat bahwa
terdapat manusia yang berkelakuan baik dan juga buruk, ini berarti bahwa
manusia memiliki kedua potensi tersebut.Walaupun kedua potensi ini
terdapat dalam diri manusia, namun ditemukan isyarat-isyarat dalam
Al-Qur'an bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada
kejahatan, dan bahwa manusia pada dasarnya cenderung kepada kebajikan
(Shihab, 1999:254). Dengan potensi tersebut hendaknya mengantarkan
manusia untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Dalam kehidupan di masyarakat, seseorang dikatakan melakukan
perbuatan baik apabila tindakan yang dilakukan sesuai dengan tata nilai
2
sebaliknya. Patokan perilaku bagi setiap individu dalam masyarakat adalah
norma kesopanan, norma hukum, norma susila dan norma agama. Ketika
seseorang telah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan
norma-norma diatas, maka ia akan dicap sebagai seseorang yang telah melakukan
perbuatan buruk atau dosa, seperti yang terjadi dengan kebanyakan
anak-anak remaja di zaman sekarang. Akibat salah pergaulan, anak-anak-anak-anak remaja
banyak yang melakukan penyimpangan sosial, seperti menggunakan
obat-obatan, melakukan kejahatan kriminal, mengenal dunia kebebasan dan
bahkan saat ini banyak anak-anak yang melakukan perbuatan asusila.
Keragaman tingkah laku setiap individu dilatarbelakangi oleh
berbagai faktor diantaranya yaitu faktor keluarga, lingkungan kerja,
lingkungan sekolah, dan lingkungan tempat tinggal. Apabila pengaruh
tersebut baik maka perilaku individu akan baik, begitu juga sebaliknya.
Hal ini mengakibatkan keimanan seseorang mengalami fluktuatif
(terkadang naik dan terkadang turun). Melihat peristiwa ini,manusia
memang diharapkan untuk senantiasa memantau dan meneliti secara
seksama akan keimanan yang dimilikinya agar tidak terbiasa dalam
melakukan hal-hal yang mendorong untuk berbuat maksiat.
Perubahan dalam kehidupan itu sangat penting namun perubahan
disini memiliki dua sisi yang berbeda. Ada yang perubahannya itu menjadi
lebih baik namun ada juga yang perubahannya itu menurun dan menjadi
3
ia termasuk golongan orang-orang yang beruntung dan
sebaliknya.Sebagaimana dijelaskan dalam surat ibrohim ayat 1:
kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji'' (Q.S. Ibrohim ayat 1).Bahwasannya pada ayat di atas terdapat kalimat min al-dhulumat
ila al-nur, dalam kalimat ini terdapat dua kata yang sangat penting yaitu
al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan
al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk (Al-Maragi, 1994:227).
Bahwasannya ayat ini menjelaskan tentang usaha agar manusia
menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju
terang benderangnya keimanan dengan memberikan taufiq dan kasih
sayang-Nya kepada mereka dengan mengirimkan cahaya ibadah ke dalam
cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan
kebaikan.
Seperti yang terdapat pada novel Pesantren Impian, dalam novel
ini menceritakan 15 remaja putri yang terpengaruh oleh lingkungan buruk
sehingga membuat para remaja melakukan penyimpangan sosial. Dalam
4
Allah dan berkat pertolongan Teungku Umar mampu membuat para
remaja memperbaiki hidupnya dan menjadi manusia yang lebih baik.
Sebuah pesantren di Lhok Jeumpa-pulau kecil di wilayah Aceh
yang letaknya jauh dari keramaian kota, merupakan sebuah tempat
rehabilitasi untuk mencari arti hidup, dan ketenangan yang sengaja dibuat
oleh Tengku Budiman. Dengan peranan yang besar yaitu mendidik,
terutama dalam dunia pendidikan Islam untuk mencetak generasi penerus
yang cerdas dan berakhlak mulia dengan mengajarkan nilai-nilai dan
norma yang sesuai dengan syari'at Islan serta membekali para santri
dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupannya. Hal
ini senada dengan pernyataan Rofiq,
Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, meneladani, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman berperilaku sehari-hari dengan tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertakwa menurut norma-norma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan keterampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya (Rofiq, 2005:1-2).
Bahwasannya pondok pesantren merupakan wadah untuk
mewujudkan manusia dan masyarakat Islam di Indonesia beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Saat ini masyarakat Indonesia sedang
mengalami transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat modern
(Wahid, 2007:201). Begitu besarnya peran pesantren dalam perkembangan
dan kemajuan bagsa ini, perbaikan moral dan akhlak terus dilakukan
5
yang menceritakan tentang 15 remaja putri yang memiliki beragam
permasalahan dan kemudian sengaja diundang secara khusus untuk belajar
di pesantren agar menjadi manusia yang lebih baik.
Seperti yang terjadi pada kehidupan Ustadz Jeffry Al Buchari yang
kerap dipanggil Ustadz UJE. Perjalanan hidup beliau sangatlah dahsyat,
penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa
beliau alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan
menentramkan. Lahir di tengah-tengah keluarga yang memiliki keagamaan
yang kental tidak menjamin kehidupan yang Ustadz UJE jalani seperti apa
yang diharapkan keluarga. Nasehat orang tua dan orang-orang terdekat
tidak mampu menghentikan kenakalannya, bahkan disaat remaja ia hampir
meninggal karena ketergantungan obat-obatan.
Suatu hari ia mendapat tawaran umi untuk umroh ke Makkah, di
tempat ini ia banyak mengalami kejadian yang mengingatkan akan
dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Penyesalan terus dirasakan dan akhirnya
ia berjanji untuk tidak melakukan dosa-dosa itu lagi. Setelah kembali ke
Indonesia, Ia terus belajar agama dan menjadi pembicara dalam seminar
narkoba dan berceramah dalam suatu majlis untuk menggantikan
kakaknya. Seiring berjalannya waktu, ceramah yang dulu dipandang
sebelah mata kini berubah menjadi sosok Ustadz idola di masyarakat.
Tidak jauh berbeda dengan kehidupan Ustadz UJE, Bayu Ruben
6
memiliki kehidupan yang kelam. Kejahatan yang dilakukannya telah
membawanya berulangkali keluar masuk penjara. Pembunuhan,
perampokan bahkan penganiayaan merupakan hal biasa bagi dirinya,
karena keseharian yang dilakukannya memang seperti itu. Bahkan ketika
ia berada di LP Purwokerto, ia tinggal berdekatan dengan Sumanto yang
terkenal dengan pemakan daging mayat manusia. Masuk dalam golongan
penjahat kelas berat membuat dirinya berada di Nusakambangan bersama
narapidana lainnya. Di tempat ini pintu hidayah bagi Kemod terbuka, ia
kerap bertemu dengan terpidana teroris Imam Samudra dalam acara
keagamaan. Disinilah ia belajar sejumlah ilmu agama dasar, selepas dari
penjara ia tetap terus belajar agama dan akhirnya ia menjadi salah satu
aktor dalam sinetron Preman Pensiun.
Kisah perjalanan hidup para remaja dalam novel Pesantren Impian
ini sama dengan kisah kedua tokoh diatas, berhijrah dengan belajar
meninggalkan segala macam permasalahan yang selama ini ada dalam
kehidupan mereka sebelumnya. Di pondok mereka belajar untuk
memperbaiki diri, mengisi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan positif
seperti belajar membaca Al-Qur‟an, memperbaiki salat-salatnya serta
belajar kegiatan keterampilan, sampai kegiatan fisik seperti olahraga.
Proses yang mereka jalani tidak begitu mudah, berbagai cobaan,
pengorbanan, rasa malu, tekanan emosi mereka lawan dan terus berjuang
hingga akhirnya mampu menuju ke jalan yang benar dan menjadi manusia
7
Berdasarkan uraian diatas, merupakan hal yang melatarbelakangi
serta menghantarkan kepada penulis untuk mengkaji dalam sebuah skripsi
yang berjudul ''NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR
DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA.''
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi penegasan mengenai
pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di
dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti
berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikha, 2013:302).
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakter tokohyang patut diteladani dalam novel Pesantren
Impian karya Asma Nadia?
2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia
dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur?
3. Apa saja nilai-nilaimin al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren
Impian karya Asma Nadia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai
arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan
realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus
mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan
8
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dari disusunnya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik tokoh yang patut diteladani dalam
novel Pesantren Impian karya Asma Nadia
2. Untuk mengetahui alur cerita novelPesantren Impian karya Asma
Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila a-nuur.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nuur dalam novel
Pesantren Impian karya Asma Nadia.
D. Manfaat Penelitian
Adanya sebuah penelitian pastinya mendatangkan manfaat, baik secara
teoritik maupun praktis.Ada dua manfaat dalam penelitian ini yaitu
manfaat secara teoritik dan praktis.
1. Manfaat teoritik
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan
khususnya bagi penerapan nilai-nilai pendidikan baik pendidikan umum
maupun pendidikan Islam melalui pemanfaatan karya sastra.Serta
menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang
memuat tentang pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3
9
a. Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan
dan menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah karya sastra,
yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata
sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan
nilai-nilai moral dan pendidikan yang dapat diambil dari karya
sastra tersebut.
b. Bagi dunia pendidikan,penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan terhadap penggunaan media pembelajaran yang efektif dan
efisien dalam rangka melaksanakan pendidikan terutama pendidikan
karakter melalui media cerita yang inspiratif dan mendidik.
c. Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan di
masa yang akan datang.
E. Metode Penelitian
Istilah metode berasal dari kata methodos (yunani) berarti cara atau
jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara
kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013:127).
11
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library
research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis
(descriptive of analyze research). Deskripsi analisis ini mengenai
biografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran
seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi
serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan
(Moleong, 2005:29).Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analisis (descriptive of analyze research). Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengkaji dan menjelaskan teks-teks yang mengandung
nilai-nilaimin al-dhulumatila al-nur.
Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis
deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian,
analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein („ana‟ = atas,
„lyein‟ = lepas, urai), telah diberi arti tambahan, tidak semata-mata
menguraikan melainkan juga memberi pemahaman dan penjelasan
secukupnya (Ratna, 2007:53).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik.Pendekatan
pragmatik memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra
11
manfaat karya sastra dapat dirasakan (Ratna, 2007:72).Pendekatan
pragmatik memiliki manfaat dalam memaknai sebuah karya sastra.
2. Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan berbagai
sumber data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode
dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 2006:231).
Metode dokumentasi ini, data mengenai penelitian diperoleh
dengan cara menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel,
jurnal, majalah, maupun buku-buku yang berkaitan dengan
pembahasan penelitian ini guna menjadi referensi dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Sumber data
Sumber data ialah benda, hal atau orang tempat peneliti
mengamati, membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto,
2005:88).Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan
adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun
sumber data terdiri dari dua macam yaitu:
a. Sumber data primer, merupakan sumber data utama yang
12
karya Asma Nadia yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing
House.
b. Sumber data sekunder, yaitu berbagai literatur, teks yang berkaitan
dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip,
buku, artikel, tabloid, majalah, website, maupun jurnal yang ada di
blog.
4. Metode Analisis data
Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan
dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang
dideskripsikan.Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam,
yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung
dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan
yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna,
2007:48).
Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis
isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode
kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar
penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi
pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam
dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana
memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang
13
Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Pesantren
Impianyang mengandung nilai-nilaimin dhulumaat ila
al-nur.Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data
adalah:
a. Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel
Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai min
al-dulumaat ila al-nur
b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel
Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin
al-dhulumat ila al-nur
c. Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel
Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin al-
dhulumat ila al-nur
d. Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan
dari novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai
min al-dhulumatilaal-nur.
F. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas,
maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti
sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada
14
1. Nilai
Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan (Poerwadarminto, 1999:667).Nilai (value/qimah) dalam
pandangan Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya.Nilai tersebut
sangat erat kaitannya dengan pengertian-pengertian dan aktivitas
manusia yang kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya.Nilai
itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan
melembaga secara objektif di dalam masyarakat (Muhaimin,
1993:109-110).
Nilai dapat dikatakan sebagai harga atau kualitas yang melekat
pada jiwa dan tindakan manusia. Dalam kehidupan kita tidak akan
pernah terlepas dari nilai, baik nilai yang tersurat maupun yang
tersirat.
2. Konsep
Koncep berarti konsep, buram, bagan, dan rencana (M. Echols
dan Shadily, 1976:135).Konsep adalah ide abstrak dari peristiwa
konkret yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau
penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah
atau rangkaian kata (KBBI, 2007:588).
3. Pengertian Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur
Dalam kalimat min al-dhulumat ila al-nur, terdapat dua kata
yang sangat penting yaitu al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat
15
kata al-nur berasal dari kata nuurun yang berarti cahaya (Muhdlor,
1996:1251-1952).
Sedangkan dalam surat ibrohim ayat 1, kata al-dhulumat berarti
kesesatan, sedangkan al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk
(Al-Maragi, 1994:227). Bahwasannya dalam ayat ini menjelaskan tentang
usaha agar manusia menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan
dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan
memberikan taufiq dan kasih sayang-Nya kepada mereka, dengan
mengirimkan cahaya ibadah kedalam cahaya hati mereka, sehingga
mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan.
4. Pesantren
Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren sering kali
disebut dengan pondok saja atau dua kata ini digabung menjadi
pondok pesantren. Pondok pesantren menurut M Arifin (1991)
berarti, suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta
diakui masyarakatsekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan di
dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui
sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya dibawah kedaulatan
kepemimpinan seseorang atau beberapa orang kyai (Dahri, 2007:8).
Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk
mempelajari,memahami, mendalami,menghayati dan mengamalkan
ajaran Islam dengan menekannkan pentingnya moral keagamaan
16
5. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan
naratif.Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Novel
merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan
tentang kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan
dan sesamanya.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi yang tersusun terbagi dalam tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal
terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan
orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,
halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.
Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam
lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika
17
BAB II BIOGRAFI NOVEL
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Asma
Nadia, karakteristik novel Asma Nadia, karya-karya Asma
Nadia, unsur-unsur intrinsik novel, sinopsis novel
Pesantren Impian.
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN
Dalam bab ini akan diuraikan hasil temuan penulis
mengenai: karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel
Pesantren Impian, alur cerita novel Pesantren Impian
dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur dan
nilai-nilaiminal-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren
Impian karya Asma Nadia.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai
karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren
Impian, alur cerita novel Pesantren Impian dalam
konsepmin al-dhulumat ila al-nur dan nilai-nilai min
al-dhulumat ila al-nur pada novel Pesantren Impian karya
Asma Nadia.
BAB V PENUTUP
18
BAB II
BIOGRAFI NOVEL
A.Biografi Asma Nadia
Asma Nadia atau yang bernama asli Asmarani Rosalba ini
merupakan putri dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti yang
merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Adik dari penulis
Helvy Tina Rosa yang ikut berkarir sebagai penulis ini lahir pada tanggal
26 Maret 1972 di Jakarta. Dia sangat suka dengan menulis, traveling,
fotografi, dan membaca. Saat ini Asma telah menikah dengan Isa
Alamsyah, dan dikaruniani dua anak yang bernama Eva Maria Putri
Salsabila dan Adam Putra.
Asma Nadia menyelesaikan masa pendidikan Sekolah Menengah
Atas di SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Kemudian melanjutkan jenjang
kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Asma
Nadia adalah seorang pengarang, editor dan publisher. Dia menulis cerita
pendek, novel dan naskah televisi. Dia juga menulis lagu, dan beberapa
diantaranya pernah masuk dalam dapur rekaman dan dinyanyikan oleh
grup populer di Indonesia. Sebelum menjadi seorang penulis terkenal dia
pernah menjadi seorang wartawan dan bekerja untuk beberapa media.
Sekarang kesibukan Asma selain menjadi seorang penulis fiksi, dia juga
mengomandani forum lingkar pena yaitu sebuah forum kepenulisan untuk
19
Asma Nadia sudah menghasilkan karya lebih dari 49 buku, serta
menyusun puluhan buku lain berkolaborasi bersama pembacanya.
Sebagian besar karyanya adalah buku-buku best seller dan beberapa
diantaranya telah difilmkan, diantaranya adalah Emak Ingin Naik Haji.
Film ini meraih lima penghargaan di Festival film Bandung, salah satunya
sebagai film terpuji. Emak Ingi Naik Haji juga diputar di Interational
Writing Program, lowa, Amerika pada September 2013. Rumah Tanpa
Jendela dan 17 Catatan Hati Ummi juga merupakan karya Asma yang
difilmkan.
Tahun 2011, salah satu karya Asma Nadia, Sakinan Bersamamu,
terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah Pembaca Indonesia,
Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga menerima
penghargaan SheCan dari Tupperware dan masih banyak lagi penghargaan
yang diperolehnya. Tidak hanya mendapatkan hadiah dan penghargaan
sastra hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan
sastrawan yang diadakan di Brunai Darussalam dan Workshop
kepenulisan novel yang diadakan majelis sastra Asia Tenggara atau
MASTERA. Selain menjadi penulis dan public speaker, Asma Nadia juga
dikenal sebagai traveler, tepatnya jilbab traveler. Sudah lebih dari 51
negara dan 206 kota ia kunjungi.
B. Karakteristik Novel Asma Nadia
Ciri khas penulis bernama asli Asmarani Rosalba ini adalah selalu
21
Bahkan tak jarang menguras air mata. Sederhan namun sarat pesan dan
makna.Maka tidak mengherankan jika rata-rata karyanya mampu
mencapai penjualan puluhan ribu eksemplar. Cukup untuk membuat
beberapa Production House ternama meliriknya.
Dari karya-kartanya, Asma Nadia ingin membagi pemahaman
bahwa sebetulnya hidup ini tidak rumit seperti yang terpikir oleh
kebanyakan orang. Hidup adalah anugerah Yang Maha Kuasa dan karena
anugerah berati harus disyukuri. ''Bekerja keras dan selalu merasa cukup,
mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta
berterimakasih, maka Ia akan percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada
digenggaman kita''. Sederhana dan sangat menginspirasi. Karena
kesederhanaanlah yang mampu membuka hati, ketika hati sudah terbuka
maka akan sangat mudah setiap pesan-pesan positif itu akan sampai.
Begitulah karakteristik novel karya Asma Nadia, sederhana dan
sangat menginspirasi sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan pesan
yang ingin disampaikan dalam novel dapat tersampaikan dengan baik
kepada pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar setelah
membaca karya-karyanya.
Salah satunya adalah novel Pesantren Impian yang menjadi bahan
penelitian ini. Novel ini diceritakan secara sederhana dengan
kalimat-kalimat yang menarik, lucu, ceria, mengharukan, penuh teka teki, dan
21
C.Karya-karya Asma Nadia
Asma Nadia adalah salah satu penulis di Indonesia yang sangat
produktif dalam menghasilkan karya sastra yang sebagian besar
diantaranya adalah best seller dan diangkat di layar lebar. Beberapa
penghargaan telah ia dapat, tahun 2011 salah satu karya Asma Nadia,
Sakinah Bersamamu terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah
Pembaca Indonesia, Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga
menerima penghargaan SheCan dari Tupperware, dan ditahun 2016 hasil
karyanya yang berjudul Pesantren Impian yang menjadi bahan penelitian
ini difilmkan di layar lebar.
Berikut ini beberapa karya Asma Nadia:
1. Aisyah Putri 1 (Syaamil, 2000)
2. Serenade Biru Dinda (Mizan Publishing, 2000)
3. Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan Publishing, 2000)
4. Titian Pelangi (Mizan Publishing, 2000)
5. Pesantren Impian (Syaamil, 2000)
6. Ola si Koala 1: Gara-Gara Hal yang Sepele (Syaamil, 2000)
7. Ola si Koala 2: Lomba Mengaji (Syaamil, 2000)
8. Kelip Bintang Diandra (Syaamil, 2000)
9. Rembulan Dimata Ibu (Mizan Publishing, 2000)
10.Kepak Sayap Patah (FBA Press, 2001)
11.Aisyah Putri 2: Chat Online (Syaamil, 2001)
22
13.Pelangi Nurani (Syaamil, 2002)
14.Aisyah Putri 3: Mr. Penyair (Syaamil, 2002)
15.Derai Sunyi (Mizan Publishing, 2002)
16.Meminang Bidadari (FBA Press, 2002)
17.Doa Kecil Dalam Hati Gue (Syaamil, 2003)
18.Aisyah Putri 4: Teror Jelangkung Keren (Syaamil, 2003)
19.Jai dan Jamilah 1: J-Two On Mission (Mizan Publishing, 2003)
20.Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama, 2003)
21.101 Dating: Jo dan Kas (Gramedia Pustaka Utama, 2004)
22.Aku Ingin Menjadi Istrimu (Lingkar Pena Publishing House, 2004)
23.Ada Rindu di Mata Peri (Lingkar Pena Publishing House, 2004)
24.Cinta Laki-Laki Biasa (Syaamil, 2005)
25.Jai dan Jamilah 2: Jilbabaer in trouble (Mizan Publishing, 2005)
26.Jadilah Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2005)
27.Jangan Jadi Muslimah Nyebelin (Lingkar Pena Publishing House,
2005)
28.Rumah Cinta Penuh Warna (Qanita, 2005)
29.Aisyah Putri, My Pinky Moments (Lingkar Pena Publishing House,
2006)
30.Catatan Hati Seorang Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2006)
31.Preh, Three Best Selection Playwrights (Jakarta Art Council, 2006)
23
33.Aisyah Putri: Hadiah Buat Sang Bodyguard (Lingkar Pena Publishing
House, 2007)
34.Catatan Hati Bunda (Lingkar Pena Publishing House, 2008)
35.Aisyah Putri: Chat For A Date (Lingkar Pena Publishing House, 2008)
36.Cinta di Ujung Sajadah (Lingkar Pena Publishing House, 2008)
37.Aisyah Putri: Jadian Boleh, Dong (Asma Nadia Publishing House,
2009)
38.Emank Ingin Naik Haji (AsmaNadia Publishing House, 2009)
39.Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House, 2009)
40.Sakinah Bersamamu (AsmaNadia Publishing House, 2010)
41.Dendam Positif (AsmaNadia Publishing House, 2011)
42.Rumah Tanpa Jendela (Komas Gramedia, 2011)
43.30 Scripts Pintu Surga (Trans TV, 2011)
44.New Catatan Hati Seorang Istri (AsmaNadia Publishing House, 2011)
45.My Tweet-O-graphy (AsmaNadia Publishing House, 2011)
D.Unsur-Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Pesantren
Impian adalah sebagai berikut:
1. Tema
Tema dalam novel Pesantren Impian ini adalah perjuangan
kembali ke jalan yang benar untuk menjadi pribadi yang lebih baik,
24
dahulunya masuk dalam dunia kegelapan dengan menggunkan narkoba,
melakukan pembunuhan, hamil diluar nikah, menjadi bandar narkoba
serta kejahatan-kejahatan lain. Namun berkat undangan yang diterima
para remaja dari Pesantren, serta dorongan semangat dan bimbingan
para Ustadz dan Ustazah di pesantren membuat para remaja ini kembali
ke jalan-Nya Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik.
2. Penokohan
a. Tokoh Protagonis
Tokoh Protagonis yaitu tokoh berperilaku baik di dalam suatu cerita. Berikut ini tokoh-tokoh yang termasuk tokoh protagonis
dalam novel Pesantren Impian yaitu:
1) Ina (si Gadis)
Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia
adalah tokoh penipu dan pembunuh dalam cerita novel ini.
Meskipun dinobatkan sebagai gadis pembunuh, Ina merupakan
sosok gadis pekerja keras dan penyayang, karena pembunuhan itu
merupakan sebuah kecelakaan. Dia besar di panti asuhan tanpa
mengenal orang tua kandungnya, membuatnya tumbuh menjadi
seorang gadis mandiri. Keadaan ekonomi yang serba terbatas
tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar dan bekerja
demi menghidupi anak-anak jalanan yang kini menjadi anak
25
2) Umar
Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai
pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan
dermawan. Putra bungsu Teungku Muhammad Ramli ini
wajahnya sedikit keindoan, kulitnya yang putih dan tubuhnya
yang tinggi. Bukan hanya ketampanan, kekayaan dan
kedermawanan yang dimilikinya, ia juga merupakan sosok pria
yang tidak sombong. Dia aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja
dia sangat suka berpetualang, namun ia memiliki sifat pemalu
khususnya dengan wanita.
Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan
identitas dan masalalunya. Pendirian pondok yang dilakukannya
pun penuh sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang
telah dilakukannya dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia,
yaitu memberikan kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah
terjerumus dalam dunia kegelapan untuk kembali ke jalannya
Allah.
3) Rini
Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi di salah satu
perguruan tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang
menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat
penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah
26
4) Sissy
Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling.
Kurangnya perhatian dari orang tua membuatnya putus sekolah
dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal
dunia kebebasan dan obat-obatan. Sifatnya yang manja dan masih
kekanak-kanakan, selalu membuat orang-orang di sekitarnya
menahan tawa atas tingkahnya bahkan terkadang kesal.
5) Inong
Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan
kulit agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu
mencari keuntungan atas apa yang telah dilalukannya seperti yang
dilakukannya saat menolong Sissy. Meskipun demikian dia
adalah sosok gadis periang, ramah, humoris, selalu berhati-hati
dalam berbuat sesuatu dan sedikit terkesan tertutup.
6) Mas Bagus
Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan,
cerdas dan tidak minderan. Putra dari mbok surti yang merupakan
pembantu dan pengasuh di keluarga Rini ini memiliki hati yang
baik dan tidak sombong. Meskipun sudah memiliki pekerjaan dan
penghasilan yang lumayan tetapi ia tidak begitu saja melupakan
keluarga Rini yang sudah berjasa dalam hidupny. Ketika ada
waktu luang ia selalu membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR,
27
kesulitan maka ia selalu sigap menolongnya. Dia juga merupakan
salah satu relawan di Pesantren Impian milik Teungku Umar.
7) Butet
Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan
gadis pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King
yang merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah
terlibat kasus perampokan besar di Medan. Cara bicaranya
memang sedikit kasar tetapi dia sosok gadis yang sedikit sensitif,
penyayang dan juga pemberani.
8) Eni
Dia adalah seorang polwan yang sedang menyamar untuk
menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis
yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek,
namun dia sangat baik. gadis berbadan sedikit kekar ini sangat
pandai dengan ilmu beladiri. Meskipun kerap mendapatkan
bulian dari rekan kerjanya akibat kecerobohan yang sering
dilakukan, tetapi dia seorang gadis yang tanggung dan pantang
menyerah.
9) Yanti
Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis
berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di
28
sebagai pecandu. Dia merupakan salah satu santri putri yang
memiliki sifat keibuan, namun, suka bercanda dan penyayang.
b. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis yaitu tokoh yang biasanya memiliki perilaku
yang jelek atau jahat. Dalam novel Pesantren Impian ini tokoh yang
bertindak sebagai tokoh antagonis yaitu sebagai berikut:
1) Paklik Kusumo
Paklik Kusumo adalah sosok paman yang jahat dan
munafiq. Sifatnya memang sedikit feminim namun dia memiliki
kebiasaan yang buruk yaitu mencuri, mengunakan obat-obatan,
dan minum-minuman keras. Bahkan dia tega memperkosa Rini
untuk melampiaskan nafsunya, dan berencana untuk
membunuhnya.
Berikut cuplikan ceritanya:
''Kali ini kamu tidak akan lolos, merpati kecil. Batinnya dengan mata bersinar kejam. Ia akan memastikan pembalasan yang lebih menyakitkan bagi ibu beranak itu. Jauh lebih sakit dari penghinaan yang diterimanya''. (Nadia, 2014:134)
2) Anton King
Anton King merupakan bos narkotika terbesar di Medan, Dia
adalah bos yang kejam, dan tega membunuh anak buahnya yang
berani mengecewakannya. Seperti yang dilakukannya terhadap
Butet, dia melakukan segala cara untuk bisa membalaskan
29
''Mereka sudah gagal. Kalau tidak ingin cepat ditemukan, semua harus cepat angkat kaki. Lebih baik urusan ini ditunda dulu. Meski begitu, mereka tetap membutuhkan seseorang untuk tinggal mengawasi buruan agar tidak lari.''(Nadia, 2014:216)
3. Alur
Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju (progresif) yaitu
apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan
kronologis menuju alur cerita dan alur mundur (flash back progrevesi)
yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
Jadi dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia ini terdapat alur
maju dan alur mundur.
Kutipan novel:
''Pandangan si Gadis masih tertumpu pada kesibukan nelayan, juga deret perahu sederhana di pesisir pantai.
Kalau saja aku tak membunuh lelaki genit itu.
Dia menarik napas.Sekarang terlambat, tidak ada pilihan.Dia harus tetap di sini, setidaknya hingga keadaan cukup aman.'' (Pesantren Impian, 2014:13)
4. Sudut Pandang
Dalam novel Pesantren Impian menggunakan sudut pandang orang
ketiga. Penulis menepatkan dirinya sebagai narator yang berada di luar
cerita, atau tidak terlibat dalam cerita. Pada sudut pandang ini, narator
menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut namanya.
Kutipan novel:
31
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini sangat
inspiratif.Dari tiap kata-katanya pembaca dapat merasakan kekuatan
pandangan hidup yang dapat memotivasi dan membangkitkan
semangat.Kutipan Novel:
''Kematian adalah kebebasan.Kematian adalah klimaks kehidupan.Bukan akhir kehidupan. Kematian membuat kita lebih dekat pada peristiwa yang memberikan kebahagiaan tertinggi, saat kita bias memandang wajah-Nya. Memandang maha keindahan, seperti yang Dia janjikan bagi mereka yang beriman dan selalu berharap-harap untuk bertemu dengan Nya.
Bagi orang-orang yang sedang menapaki jalan kebaikan, kematian adalah berkah menuju pintu surga.'' (Pesantren Impian, 2014:186)
6. Latar atau setting
Adapun latar dari novel ini adalah Pondok Pesantren Impian yang
terletak di sebuah pulau Lhok Jeumpa Aceh.Karakter utama juga
mendukung latar yang ada.Kutipan novel:
''Gadis itu duduk dibangku taman. Menatapi anak-anak yang berhamburan keluar kelas. Setiap pagi sampai sore pintu gerbang pesantren putri memang selalu terbuka selama anak-anak setempat belajar.'' (Pesantren Impian, 2014:75)
7. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan dalam Novel Pesantren Impian ini
adalah perlunya menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, atau
lebih dikenal dengan kata taubat, karena tidak ada yang tau kapan hidup
seseorang akan berahir. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat
rehabilitas untuk membantu seseorang memperbaiki dirinya menjadi
31
proses itu tidaklah mudah, kemauan yang tinggi, kesabaran serta
dukungan dari oarang-orang terdekat merupakan kunci utama untuk
mencapai tujuan itu.
E.Sinopsis Novel Pesantren Impian
Novel ini berkisah tentang lima belas remaja putri yang
mendapatkan undangan secara misterius untuk menetap di Pesantren
Impian. Sebuah pondok kecil yang didirikan oleh Umar (Teungku
Budiman). Pesantren ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kedua
bagi siapa saja yang memiliki masalalu yang gelap untuk kembali ke
jalan-Nya Allah.
Semua gadis rata-rata memiliki masalah tersendiri, diantaranya
yaitu Ina (Gadis) yang menjadi buronan polisi karena telah membunuh.
Rini gadis kalem dan lugu yang hamil diluar nikah karena menjadi korban
pemerkosaan yang dilakukan Paklek Kusumo yang merupakan pamannya.
Butet memiliki masalah dengan salah satu bos narkotik terbesar di Medan,
karena ia telah membawa kabur barang dalam jumlah besar. Si kembar
(Santi dan Sinta) yang memiliki problem dengan orang tuanya sehingga
sikembar tumbuh menjadi gadis yang mengenal dunia kebebasan.
Sementara Sissy seorang model seksi yang ketergantungan dengan
narkoba, Selain mereka masih banyak remaja dengan sederet persoalan
yang mereka hadapi.
Tidak mudah mencairkan suasana yang kaku diantara santriwati
32
masih sunyi, sebab masalalu dan berbagai persoalan yang menghampiri
mereka sudah berkarat. Berkat Ustadz dan Ustazah yang selalu
membimbing dan menyemangati para santriwati sehingga kekakuan itu
kini berubah menjadi persahabatan yang begitu dekat. Keceriaanlah yang
kini tampak diantara mereka bahkan secara berlahan pintu hati mereka
terbuka dan mulai mengenal Islam.
Para santriwati mulai mengikuti semua tata tertib dan kegiatan
yang ada di pesantren, mulai dari berbusana muslim, shalat berjamaah,
mengaji, mendengarkan tausiyah, mengikuti kelas tambahan, dan bahkan
sampai kegiatan olahraga. Suatu malam, para santriwati beranjak ke kamar
masing-masing untuk istirahat. Tiba-tiba terdengar suatu teriakan dari
sebuah kamar, ternyata teriakan itu bersumber dari kamar sikembar (Sinta
dan Santi). Kehebohanpun terjadi, semua para santriwati berhamburan
keluar kamar dan menuju kamar si kembar. Berkat bantuan Ina pintu
kamar dapat dibuka dan kondisi kamar sudah porak-poranda, Sinta
terjongkong lemas di sudut kamar, sedangkan Santi berdiri dengan pisau
terhunus kearah saudara kembarnya. Ustadz Agam berjalan pelan-pelan
mendekati Santi dan akhirnya Santi dapat dikendalikan. Setelah itu
sikembar dibawa ke klinik untuk dirawat.
Peristiwa yang menimpa si kembar membuat para pengasuh
pondok secara diam-diam memeriksa ulang disetiap kamar. Ditemukan
beberapa jenis obat terlarang dalam jumlah besar di sebuah kamar
33
segera menghadap Ustadz Agam dan menjelaskan bahwa peristiwa yang
menimpa si kembar itu berasal dari barang haram yang dibawanya. Setelah
beberapa hari kondisi pesantren pun kembali normal, si kembar sudah
diperbolehkan kembali ke pondok dan mengikuti kegiatan seperti
biasanya.
Semua santriwati sedang sibuk dengan kegiatan olahraga, namun
Eni sedang duduk di tangga sambil memutar-mutar otaknya untuk berfikir
dan mencari tahu siapa diantara temannya itu yang telah melakukan
pembunuhan di hotel malam itu. Namun kecerobohan Eni yang
meletakkan buku hariannya disembarang tempat membuat si Gadis
mengetahui bahwa dirinya adalah seorang polisi yang sedang mencari
pembunuh yang tidak lain adalah dirinya. Setiap hari Eni selalu
memperhatikan gerak-gerik para santriwati tetapi usaha yang
dilakukannya ini tidak membuahkan hasil yang baik. Bahkan Eni sempat
menyebarkan berita kesantriwati tentang gadis pembunuh di hotel itu.
Semua santriwati merasa ketakutan, namun Eni belum juga berhasil
menemukan tersangka pembunuhan itu.
Suatu hari terorpun datang dan menghantui, sosok tidak dikenal
menyelinap di sekitar pondok pesanten dan peristiwa pembunuhan terjadi.
Terbunuhnya Yanti merupakan pukulan terberat bagi pesantren, suasana di
pesantren menjadi suram, para santriwati dihantui rasa takut. Pengurus
pondok pesantren mulai memperketat keamanan di sekitar pondok, namun
34
Gadis medan yang sudah lama menjadi incaran bos bandar narkoba itu
diculik oleh dua orang bertopeng, namun aksi penculikan itu dapat
digagalkan oleh Eni. Keahliannya dalam bela diri membuatnya dapat
mencegah para penculik dan membuat lelaki bertopeng itu lari ketakutan.
Permasalahan yang menimpa pondok pesantren tidah hanya
berhenti pada kasus penculikan Butet. Kini masalah menimpa ibu muda
(Rini), kejadian di kebun dan di tebing saat itu hampir saja merenggut
nyawanya. Kesigapan Umar dan Mz Bagus dapat menyelamatkan nyawa
Rini, namun akibat peristiwa itu, bayinya tidak dapat diselamatkan.
Peristiwa itu merupakan jawaban dari setiap pertanyaan Rini, Kini ia telah
mengetahui kebenaran tentang laki-laki yang telah memperkosanya, dan
laki-laki yang memperkosa malam itu tidak lain adalah pamannya sendiri
yakni Paklek Kusumo.
Waktupun begitu cepat berlalu, suasana pesantren putri hiruk pikuk.
Tinggal beberapa hari lagi mereka pulang, semua santriwati mulai
merencanakan apa yang akan dilakukan setelah keluar dari ponok. Mereka
mulai mengemas barang-barangnya, kecuali Eni dan Butet. Kehidupan
masalalu membuatnya tidak ingin kembali ke tempat asalnya. Keinginan
untuk membalas semua jasa atas kenyamanan hidup yang telah diberikan
pesantren membuat dua gadis ini memutuskan untuk mengabdi dan
membantu pesantren untuk menjadi relawan.
Ketika para santri berbahagia menyambut hari kepulangannya,
35
pulang lebih awal. Anak-anaknya dalam masalah besar, perpisahan bagi si
Gadis pun terjadi lebih awal. Langkah kepergian si Gadis di pelabuhan
terhenti saat Ustazah Hanum memanggilnya, saat itu pula si Gadis dan
Ustazah Hanum kembali ke Pondok atas perintah Umar. Tidak menunggu
waktu lama, Umar segera melamar si Gadis yang sudah menjadi
pujaannaya sejak lama dan akhirnya Si Gadis dan umar menikah.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, yakni hari dimana para santri
kembali ke rumah. Kini semua santriwati kembali melakukan aktivitas
masing-masing dan melanjutkan hidupnya. Rini melanjutkan kuliahnya,
Sri dan Ipung menjalankan usaha bersama, Evi memutuskan kembali ke
Kalimantan untuk meneruskan kuliah. Eni, polisi cantik itu mulai
melepaskan jabatannya dan kini mengabdi di Pondok pesantren bersama
Butet. Sedangkan Ina kembali berkumpul bersama anak-anak, dan kini ia
ditemani oleh suaminya (Umar). Semua para santri yang dahulunya
memiliki kehidupan gelap, kini telah berubah menjadi kehidupan yang
36
BAB III
DESKRIPSI PEMIKIRAN
A. Karakter Tokoh Yang Patut Diteladani dalam Novel Pesantren
Impian Karya Asma Nadia.
1. Ina (Gadis)
Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia adalah
salah satu anak muda yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Kepedulian itu Ina tunjukkan dengan membuat rumah singgah untuk
anak-anak jalanan dan memberikannya pendidikan yang layak, bahkan
demi memenuhi kebutuhannya Ina sering berbuat nekat demi
mendapatkan sejumlah uang. Meskipun begitu, dia adalah sosok gadis
yang mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
Berikut cuplikannya:
''Si Gadis menatap bayangan di cermin. Tersenyum puas. Tidak sia-sia penderitaan yang dilaluinya selama mengikuti Tante Voni. Sebagai asisten di salon merangkap kacung di rumah besar tante galak itu, hidupnya tidak mudah. Tapi ia gadis yang kuat. Keinginan untuk belajar dan menimba ilmu sebanyak mungkin dari Tante, membuatnya sanggup menerima hinaan apa pun.'' (Pesantren Impian, 2014:114-115)
2. Umar
Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai pengacara
sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan dermawan. Dia
aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja dia sangat suka berpetualang.
Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan identitas dan
37
sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang telahdilakukannya
dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia, yaitu memberikan
kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam dunia
kegelapan untuk kembali ke jalan-Nya Allah.
Berikut cuplikannya:
''Dua tahun berikutnya, mereka merancang proyek besar: Pesantren Impian. Umar ingin mendirikan suatu tempat, di mana semua orang berkesempatan menemukan titik balik dalam hidup mereka, seperti dia. Dan bagi lelaki itu, inilah kesempatan untuk menebus kesalahannya dulu. Agar Ayah dan Mak di sana, bangga pada bungsu mereka.'' (Pesantren Impian, 2014:127)
3. Rini
Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi disalah satu perguruan
tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang menjadi korban
pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat penurut dan patuh dalam
dominasi ibunya, hingga tidak pernah melawan perintah ibunya.
Berikut cuplikannya:
''Sebenarnya ia masih bisa bersikeras menolak, Cuma lagi-lagi tak sanggup membantah tatapan Ibu. Dalam banyak hal rasanya lebih nyaman jika tidak bertentangan dengan wanita yang melahirkannya. Lagipula ia tidak ingin lebih mengecewakan Ibu. Meski berat, Rini akhirnya mengangguk. Teguh langsung bersorak.'' (Pesantren Impian, 2014:71)
4. Sissy
Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling.
Kurangnya perhatian dari orangtua membuatnya mudah terpengaruh
oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal dunia kebebasan dan
38
membuat orang-orang disekitarnya menahan tawa atas tingkahnya
bahkan terkadang kesal.
Berikut cuplikannya:
''Kita nggak bisa bohongi Rini terus,'' sahut Sissy.
Semua mengangguuk setuju. Si Gadis berdiam diri. Dahinya berkerut seperti biasa. Betul. Mereka harus menyiapkan jawaban buat Rini. Gadis itu tidak boleh kaget. Pasti akan sulit. Siapa yang tidak terpukul menerima berita kematian.'' (Pesantren Impian, 2014:177)
5. Inong
Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan kulit
agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu mencari
keuntungan atas apa yang telah dilalukannya. Meskipun demikian dia
adalah gadis periang dan ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu.
Berikut cuplikannya:
''Tuduhan membunuh, serius lho, En!Kalau gak pasti, bisa fitnah dan merusak suasana di sini!'' Inong menanggapi.'' (Pesantren Impian, 2014:143)
6. Mas Bagus
Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan dan
cerdas. Putra dari mbok surti yang merupakan pembantu dan pengasuh
di keluarga Rini ini memiliki hati yang baik dan tidak sombong. Dia
merupakan salah satu relawan di Pesantren Impian, dan dia juga selalu
meluangkan waktu untuk membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR.
Bahkan ketika Mas Bagus melihat Rini mengalami berbagai kesulitan,
39
Berikut cuplikan ceritanya:
''Mereka tak bisa menunggu. Semua berpacu dengan waktu. Bagus tanpa diminta dengan cepat menggendong Rini hingga ke bawah. Setelah memasuki hutan, dengan tandu yang kini bisa digunakan, mereka mengangkat Rini.'' (Pesantren Impian, 2014:255)
7. Butet
Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan gadis
pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King yang
merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah terlibat kasus
perampokan besar di Medan. Cara bicaranya memang sedikit
kasartetapi dia merupakan sosok gadis yang sedikit sensitif, penyayang
dan juga pemberani.
Berikut cuplikannya:
''Butet menyemangati, ''cuma pengecut yang meninggalkan teman!'' Aku sih tak mau jadi pengecut!''
Evi dan Tanti mengangguk. Yang lain, meski enggan akhirnya setuju. Hanya Eni yang terus menundukkan kepala. Wajahnya penuh penyesalan. Seharusnya ia lebih waspada.'' (Pesantren Impian,2013:163)
8. Eni
Dia adalah seorang polisi yang sedang menyamar untuk menyelidiki
kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis yang memiliki
rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek, namun dia sangat baik.
gadis berbadan sedikit kekar ini sangat pandai dengan ilmu beladiri.
Dia memang sedikit ceroboh, tetapi dia memiliki semangat dan ambisi
yang kuat dalam setiap melaksanakan tugasnya.
41
''Meski terus disalahkan, Eni masih berusaha mengamati reaksi gadis-gadis di sekitarnya. Satu di antara mereka adalah pembunuh! Pembunuh! Matanya terus menyelidiki.'' (Pesantren Impian, 2014:162)
9. Yanti
Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis
berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di Medan
namun di DO dan pernah dirawat di klinik rehabilitasi sebagai pecandu.
Dia merupakan salah satu santri putri yang memiliki sifat keibuan,
namun dia juga suka bercanda.
Berikut cuplikan ceritanya:
''Yanti meraih kepala gadis itu dan memeluknya. Yang lain berusaha menenangkan.''(Pesantren Impian,2014:105)
B. Alur Cerita Novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam Konsep
Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur
Dalam novel Pesantren Impian ini mengisahkan tentang perjalanan
hidup lima belas remaja putri yang hijrah ke jalan-Nya Allah. Berawal dari
suatu masalah yang ada dalam hidupnya, membuat para remaja ini masuk
dalam dunia kegelapan, kemudian mendapatkan hidayah dan akhirnya
kembali ke jalan-Nya Allah atau lebih dikenalnya dengan istilah taubat.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kisah perjalanan hidup yang penuh
perjuangan dan pengorbanan yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa
penting pada kisah lima belas remaja putri, sehingga dapat kita trasfer
41
Berawal dari keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan
keinginan hingga menimbulkan suatu masalah dalam hidupnya. Seperti
yang dialami oleh Ina pemeran utama dalam novel Pesantren Impian.
Keadaan ekonomi yang serba terbatas dan tuntutan kebutuhan anak
asuhnya yang semakin hari semakin membengkak membuat Ina terkadang
berbuat nekat dengan bekerja disebuah diskotik dan melakukan penipuan
terhadap para pelanggannya. Kutipan dalam novelnya yaitu:
''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117)
Adapun untuk faktor lain yang menyebabkan masalah yang dihadapi para
remaja dalam novel Pesantren Impian telah penulis rangkum dalam tabel
di bawah ini:
(1) ''Orang tua Sissy tidak terlalu ikut campur kehidupan anak gadisnya. Kepedulian mereka tunjukkan dengan tidak pernah absen mengirimi putrinya uang dalam jumlah besar. Itu sebabnya Sissy bisa tinggal di apartemen mewah, dan gampang mendapatkan barang-barang terlarang.'' (Pesantren Impian, 2014:10)
(2) ''Ia sedang tertidur pulas, ketika langkah-langkah berat mendekati. Dalam keadaan setengah sadar, ia merasakan lelaki itu menyentak bajunya hingga robek, dan mulai menyentuh.'' (Pesantren Impian, 2014:68)
(3) ''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117)
42
(5) ''Setelah mengenal lebih jauh, Umar sangat tertarik. Pada dasarnya pemuda itu anak baik. Kekecewaan yang besar membuat hidupnya sempat kacau. Ibu yang dicintai ternyata telah berbohong selama ini. Ia bukan benih cinta kasih, seperti yang dikira. Cuma anak haram. Dan lelaki yang telah menghamilinya secara paksa, tak pernah sudi memalingkan muka pada mereka. Di mata lelaki itu dia Cuma anak seorang pembantu yang pernah bekerja padanya. Dan darah pembantu tak pernah masuk dalam hitungan keturunan.'' (Pesantren Impian, 2014:196)
Dari tabel di atas dapat ditemukan beberapa fakor yang
menyebabkan para remaja masuk dalam dunia kegelapan. Diantaranya
yaitu faktor orang tua yang terdapat pada tabel nomor 1, 2 dan 5. Di sisi
lain faktor yang menyebabkan remaja masuk dalam dunia kegelapan pada
novel Pesantren Impian yaitu faktor teman yang buruk yang terdapat pada
tabel nomor 4 dan faktor ekonomi yang terdapat pada tabel nomor 3. Pada
cuplikan cerita ini menunjukkan bahwasannya sang pengarang novel
ingin menunjukkan faktor-faktor yang dapat membawa para remaja masuk
dalam dunia kegelapan dengan melakukan penyimpangan-penyimpangan
sosial.
Berawal dari masalah-masalah yang dihadapinya, dan ketidak
mampuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada membuat lima
belas remaja ini mengalami penyimpangan sosial hingga akhirnya masuk
dalam dunia kegelapan. Berikut cuplikannya: