• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

i

NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR

DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN

KARYA ASMA NADIA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

NURJANAH

NIM: 111-12-067

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR

DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN

KARYA ASMA NADIA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

NURJANAH

NIM: 111-12-067

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

''Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu

mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan

izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil'alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Kedua orangtuaku (Bapak Wagimin dan Ibu Munjiah) yang senantiasa

memberikan nasehat dan telah mendidikku dari kecil sampai menikmati

kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti

untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.

 Kepada Bapak Imam Mas Arum atas bimbingan dan arahannya yang

membantu terselesainya sekripsi ini.

 Kakakku (Mbak Siti dan Mas Rohmat), adikku Muhammad solikin

yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang

tangguh.

 Untuk sahabat-sahabatku yang telah memotivasi dan selalu

memberikan hari yang indah buatku: Kumi, Mbak Alfi, Umami, Faiz,

Ika dan teman-teman seangkatan PONPES Al-Muntaha.

 Keluarga PAI B, Keluarga PPL SMK N 1 Tengaran dan Kelompok

KKN posko 35 yang telah memberikanku pengalaman hidup yang luar

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul ''NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA''

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

(10)

x

5. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat

diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 15 Agustus 2016

Penulis

Nurjanah

(11)

xi

ABSTRAK

Janah, Nur. 2016. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur Dalam Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata kunci: Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur, Novel Pesantren Impian.

Bahwasannya manusia itu tidak pernah lepas dari dosa, namun manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi manusia yang baik adalah manusia yang ketika melakukan kesalahan ia lalu bertaubat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia? 2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam konsep

min al-dhulumat ila al-nur? 3. Apa saja nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia?

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research),

sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumenter

(bibliographis), analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBIN ... iv

PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Metode Penelitian ... 9

F. Penegasan Istilah ... 13

G. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II BIOGRAFI NOVEL ... 18

A. Biografi Asma Nadia... 18

(13)

xiii

C. Karya-Karya Asma Nadia ... 21

D. Unsur-Unsur Intrinsik Novel... 23

E. Sinopsis Novel Pesantren Impian... 31

BAB III HASIL TEMUAN ... 36

A. Karakter Tokoh ... 36

B. Alur Cerita ... 40

C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ... 54

BAB IV ANALISIS DATA ... 66

A. Karakter Tokoh ... 66

B. Alur Cerita ... 81

C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur ... 91

1. Nilai Pendidikan ... 92

2. Nilai Moral ... 104

3. Nilai etika ... 105

BAB V PENUTUP ... 111

A. Kesimpulan... 111

B. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 118

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SuratTugas PembimbingSkripsi

Lampiran 2 Daftar Nilai SKK

Lampiran 3 LembarBimbingan Skripsi

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kehidupan makhluk hidup di bumi ini selalu berproses,

seperti halnya kupu-kupu yang melewati proses panjang dari ulat menjadi

kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang memiliki

sayap indah. Begitu juga dengan manusia yang mengalami pertumbuhan

dan pekembangan dalam kehidupannya, baik secara jasmani maupun

rohani, hal ini ditunjukkan dengan perilaku sehari-harinya.

Perilaku (behaviour) adalah segala manifestasi hayati atau

manifestasi hidup individu yaitu ciri-ciri yang menyatakan bahwa individu

manusia ini hidup (Sukmadinata, 2004:17). Secara nyata terlihat bahwa

terdapat manusia yang berkelakuan baik dan juga buruk, ini berarti bahwa

manusia memiliki kedua potensi tersebut.Walaupun kedua potensi ini

terdapat dalam diri manusia, namun ditemukan isyarat-isyarat dalam

Al-Qur'an bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada

kejahatan, dan bahwa manusia pada dasarnya cenderung kepada kebajikan

(Shihab, 1999:254). Dengan potensi tersebut hendaknya mengantarkan

manusia untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala

larangan-Nya.

Dalam kehidupan di masyarakat, seseorang dikatakan melakukan

perbuatan baik apabila tindakan yang dilakukan sesuai dengan tata nilai

(16)

2

sebaliknya. Patokan perilaku bagi setiap individu dalam masyarakat adalah

norma kesopanan, norma hukum, norma susila dan norma agama. Ketika

seseorang telah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan

norma-norma diatas, maka ia akan dicap sebagai seseorang yang telah melakukan

perbuatan buruk atau dosa, seperti yang terjadi dengan kebanyakan

anak-anak remaja di zaman sekarang. Akibat salah pergaulan, anak-anak-anak-anak remaja

banyak yang melakukan penyimpangan sosial, seperti menggunakan

obat-obatan, melakukan kejahatan kriminal, mengenal dunia kebebasan dan

bahkan saat ini banyak anak-anak yang melakukan perbuatan asusila.

Keragaman tingkah laku setiap individu dilatarbelakangi oleh

berbagai faktor diantaranya yaitu faktor keluarga, lingkungan kerja,

lingkungan sekolah, dan lingkungan tempat tinggal. Apabila pengaruh

tersebut baik maka perilaku individu akan baik, begitu juga sebaliknya.

Hal ini mengakibatkan keimanan seseorang mengalami fluktuatif

(terkadang naik dan terkadang turun). Melihat peristiwa ini,manusia

memang diharapkan untuk senantiasa memantau dan meneliti secara

seksama akan keimanan yang dimilikinya agar tidak terbiasa dalam

melakukan hal-hal yang mendorong untuk berbuat maksiat.

Perubahan dalam kehidupan itu sangat penting namun perubahan

disini memiliki dua sisi yang berbeda. Ada yang perubahannya itu menjadi

lebih baik namun ada juga yang perubahannya itu menurun dan menjadi

(17)

3

ia termasuk golongan orang-orang yang beruntung dan

sebaliknya.Sebagaimana dijelaskan dalam surat ibrohim ayat 1:



kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji'' (Q.S. Ibrohim ayat 1).

Bahwasannya pada ayat di atas terdapat kalimat min al-dhulumat

ila al-nur, dalam kalimat ini terdapat dua kata yang sangat penting yaitu

al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat berarti kesesatan, sedangkan

al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk (Al-Maragi, 1994:227).

Bahwasannya ayat ini menjelaskan tentang usaha agar manusia

menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan dan kekufuran menuju

terang benderangnya keimanan dengan memberikan taufiq dan kasih

sayang-Nya kepada mereka dengan mengirimkan cahaya ibadah ke dalam

cahaya hati mereka, sehingga mereka menempuh jalan kebahagiaan dan

kebaikan.

Seperti yang terdapat pada novel Pesantren Impian, dalam novel

ini menceritakan 15 remaja putri yang terpengaruh oleh lingkungan buruk

sehingga membuat para remaja melakukan penyimpangan sosial. Dalam

(18)

4

Allah dan berkat pertolongan Teungku Umar mampu membuat para

remaja memperbaiki hidupnya dan menjadi manusia yang lebih baik.

Sebuah pesantren di Lhok Jeumpa-pulau kecil di wilayah Aceh

yang letaknya jauh dari keramaian kota, merupakan sebuah tempat

rehabilitasi untuk mencari arti hidup, dan ketenangan yang sengaja dibuat

oleh Tengku Budiman. Dengan peranan yang besar yaitu mendidik,

terutama dalam dunia pendidikan Islam untuk mencetak generasi penerus

yang cerdas dan berakhlak mulia dengan mengajarkan nilai-nilai dan

norma yang sesuai dengan syari'at Islan serta membekali para santri

dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupannya. Hal

ini senada dengan pernyataan Rofiq,

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, meneladani, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman berperilaku sehari-hari dengan tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak sholeh yang bertakwa menurut norma-norma agama Islam, sehingga membekali para santrinya dengan pengetahuan agama, umum dan keterampilan yang dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang sesungguhnya (Rofiq, 2005:1-2).

Bahwasannya pondok pesantren merupakan wadah untuk

mewujudkan manusia dan masyarakat Islam di Indonesia beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT. Saat ini masyarakat Indonesia sedang

mengalami transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat modern

(Wahid, 2007:201). Begitu besarnya peran pesantren dalam perkembangan

dan kemajuan bagsa ini, perbaikan moral dan akhlak terus dilakukan

(19)

5

yang menceritakan tentang 15 remaja putri yang memiliki beragam

permasalahan dan kemudian sengaja diundang secara khusus untuk belajar

di pesantren agar menjadi manusia yang lebih baik.

Seperti yang terjadi pada kehidupan Ustadz Jeffry Al Buchari yang

kerap dipanggil Ustadz UJE. Perjalanan hidup beliau sangatlah dahsyat,

penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa

beliau alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan

menentramkan. Lahir di tengah-tengah keluarga yang memiliki keagamaan

yang kental tidak menjamin kehidupan yang Ustadz UJE jalani seperti apa

yang diharapkan keluarga. Nasehat orang tua dan orang-orang terdekat

tidak mampu menghentikan kenakalannya, bahkan disaat remaja ia hampir

meninggal karena ketergantungan obat-obatan.

Suatu hari ia mendapat tawaran umi untuk umroh ke Makkah, di

tempat ini ia banyak mengalami kejadian yang mengingatkan akan

dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Penyesalan terus dirasakan dan akhirnya

ia berjanji untuk tidak melakukan dosa-dosa itu lagi. Setelah kembali ke

Indonesia, Ia terus belajar agama dan menjadi pembicara dalam seminar

narkoba dan berceramah dalam suatu majlis untuk menggantikan

kakaknya. Seiring berjalannya waktu, ceramah yang dulu dipandang

sebelah mata kini berubah menjadi sosok Ustadz idola di masyarakat.

Tidak jauh berbeda dengan kehidupan Ustadz UJE, Bayu Ruben

(20)

6

memiliki kehidupan yang kelam. Kejahatan yang dilakukannya telah

membawanya berulangkali keluar masuk penjara. Pembunuhan,

perampokan bahkan penganiayaan merupakan hal biasa bagi dirinya,

karena keseharian yang dilakukannya memang seperti itu. Bahkan ketika

ia berada di LP Purwokerto, ia tinggal berdekatan dengan Sumanto yang

terkenal dengan pemakan daging mayat manusia. Masuk dalam golongan

penjahat kelas berat membuat dirinya berada di Nusakambangan bersama

narapidana lainnya. Di tempat ini pintu hidayah bagi Kemod terbuka, ia

kerap bertemu dengan terpidana teroris Imam Samudra dalam acara

keagamaan. Disinilah ia belajar sejumlah ilmu agama dasar, selepas dari

penjara ia tetap terus belajar agama dan akhirnya ia menjadi salah satu

aktor dalam sinetron Preman Pensiun.

Kisah perjalanan hidup para remaja dalam novel Pesantren Impian

ini sama dengan kisah kedua tokoh diatas, berhijrah dengan belajar

meninggalkan segala macam permasalahan yang selama ini ada dalam

kehidupan mereka sebelumnya. Di pondok mereka belajar untuk

memperbaiki diri, mengisi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan positif

seperti belajar membaca Al-Qur‟an, memperbaiki salat-salatnya serta

belajar kegiatan keterampilan, sampai kegiatan fisik seperti olahraga.

Proses yang mereka jalani tidak begitu mudah, berbagai cobaan,

pengorbanan, rasa malu, tekanan emosi mereka lawan dan terus berjuang

hingga akhirnya mampu menuju ke jalan yang benar dan menjadi manusia

(21)

7

Berdasarkan uraian diatas, merupakan hal yang melatarbelakangi

serta menghantarkan kepada penulis untuk mengkaji dalam sebuah skripsi

yang berjudul ''NILAI-NILAI MIN AL-DHULUMAT ILA AL-NUR

DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA.''

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi penegasan mengenai

pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di

dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti

berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikha, 2013:302).

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakter tokohyang patut diteladani dalam novel Pesantren

Impian karya Asma Nadia?

2. Bagaimana alur cerita novel Pesantren Impian karya Asma Nadia

dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur?

3. Apa saja nilai-nilaimin al-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren

Impian karya Asma Nadia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai

arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan

realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus

mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan

(22)

8

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

dari disusunnya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik tokoh yang patut diteladani dalam

novel Pesantren Impian karya Asma Nadia

2. Untuk mengetahui alur cerita novelPesantren Impian karya Asma

Nadia dalam konsep min al-dhulumat ila a-nuur.

3. Untuk mengetahui nilai-nilai min al-dhulumat ila al-nuur dalam novel

Pesantren Impian karya Asma Nadia.

D. Manfaat Penelitian

Adanya sebuah penelitian pastinya mendatangkan manfaat, baik secara

teoritik maupun praktis.Ada dua manfaat dalam penelitian ini yaitu

manfaat secara teoritik dan praktis.

1. Manfaat teoritik

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan

khususnya bagi penerapan nilai-nilai pendidikan baik pendidikan umum

maupun pendidikan Islam melalui pemanfaatan karya sastra.Serta

menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang

memuat tentang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3

(23)

9

a. Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan

dan menjadi pertimbangan dalam membuat sebuah karya sastra,

yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata

sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan

nilai-nilai moral dan pendidikan yang dapat diambil dari karya

sastra tersebut.

b. Bagi dunia pendidikan,penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan terhadap penggunaan media pembelajaran yang efektif dan

efisien dalam rangka melaksanakan pendidikan terutama pendidikan

karakter melalui media cerita yang inspiratif dan mendidik.

c. Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan di

masa yang akan datang.

E. Metode Penelitian

Istilah metode berasal dari kata methodos (yunani) berarti cara atau

jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara

kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran

ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013:127).

(24)

11

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis

(descriptive of analyze research). Deskripsi analisis ini mengenai

biografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran

seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi

serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan

(Moleong, 2005:29).Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

analisis (descriptive of analyze research). Penelitian ini dilakukan

dengan cara mengkaji dan menjelaskan teks-teks yang mengandung

nilai-nilaimin al-dhulumatila al-nur.

Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan

fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis

deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian,

analisis yang berasal dari bahasa Yunani, analyein („ana‟ = atas,

lyein‟ = lepas, urai), telah diberi arti tambahan, tidak semata-mata

menguraikan melainkan juga memberi pemahaman dan penjelasan

secukupnya (Ratna, 2007:53).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik.Pendekatan

pragmatik memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karya sastra

(25)

11

manfaat karya sastra dapat dirasakan (Ratna, 2007:72).Pendekatan

pragmatik memiliki manfaat dalam memaknai sebuah karya sastra.

2. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan berbagai

sumber data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode

dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan sebagainya

(Arikunto, 2006:231).

Metode dokumentasi ini, data mengenai penelitian diperoleh

dengan cara menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel,

jurnal, majalah, maupun buku-buku yang berkaitan dengan

pembahasan penelitian ini guna menjadi referensi dalam penyusunan

skripsi ini.

3. Sumber data

Sumber data ialah benda, hal atau orang tempat peneliti

mengamati, membaca, atau bertanya tentang data (Arikunto,

2005:88).Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan

adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun

sumber data terdiri dari dua macam yaitu:

a. Sumber data primer, merupakan sumber data utama yang

(26)

12

karya Asma Nadia yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing

House.

b. Sumber data sekunder, yaitu berbagai literatur, teks yang berkaitan

dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip,

buku, artikel, tabloid, majalah, website, maupun jurnal yang ada di

blog.

4. Metode Analisis data

Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan

dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang

dideskripsikan.Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam,

yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung

dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan

yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna,

2007:48).

Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis

isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode

kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar

penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi

pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam

dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana

memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang

(27)

13

Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Pesantren

Impianyang mengandung nilai-nilaimin dhulumaat ila

al-nur.Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data

adalah:

a. Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel

Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai min

al-dulumaat ila al-nur

b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel

Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin

al-dhulumat ila al-nur

c. Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel

Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilaimin al-

dhulumat ila al-nur

d. Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan

dari novel Pesantren Impian yang berhubungan dengan nilai-nilai

min al-dhulumatilaal-nur.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas,

maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti

sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada

(28)

14

1. Nilai

Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan (Poerwadarminto, 1999:667).Nilai (value/qimah) dalam

pandangan Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya.Nilai tersebut

sangat erat kaitannya dengan pengertian-pengertian dan aktivitas

manusia yang kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya.Nilai

itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan

melembaga secara objektif di dalam masyarakat (Muhaimin,

1993:109-110).

Nilai dapat dikatakan sebagai harga atau kualitas yang melekat

pada jiwa dan tindakan manusia. Dalam kehidupan kita tidak akan

pernah terlepas dari nilai, baik nilai yang tersurat maupun yang

tersirat.

2. Konsep

Koncep berarti konsep, buram, bagan, dan rencana (M. Echols

dan Shadily, 1976:135).Konsep adalah ide abstrak dari peristiwa

konkret yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau

penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah

atau rangkaian kata (KBBI, 2007:588).

3. Pengertian Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur

Dalam kalimat min al-dhulumat ila al-nur, terdapat dua kata

yang sangat penting yaitu al-dhulumat dan al-nur, kata al-dhulumat

(29)

15

kata al-nur berasal dari kata nuurun yang berarti cahaya (Muhdlor,

1996:1251-1952).

Sedangkan dalam surat ibrohim ayat 1, kata al-dhulumat berarti

kesesatan, sedangkan al-nur itu sendiri memiliki arti petunjuk

(Al-Maragi, 1994:227). Bahwasannya dalam ayat ini menjelaskan tentang

usaha agar manusia menyelamatkan diri dari kegelapanya, kesesatan

dan kekufuran menuju terang benderangnya keimanan dengan

memberikan taufiq dan kasih sayang-Nya kepada mereka, dengan

mengirimkan cahaya ibadah kedalam cahaya hati mereka, sehingga

mereka menempuh jalan kebahagiaan dan kebaikan.

4. Pesantren

Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren sering kali

disebut dengan pondok saja atau dua kata ini digabung menjadi

pondok pesantren. Pondok pesantren menurut M Arifin (1991)

berarti, suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta

diakui masyarakatsekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan di

dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui

sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya dibawah kedaulatan

kepemimpinan seseorang atau beberapa orang kyai (Dahri, 2007:8).

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk

mempelajari,memahami, mendalami,menghayati dan mengamalkan

ajaran Islam dengan menekannkan pentingnya moral keagamaan

(30)

16

5. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan

naratif.Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Novel

merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan

tentang kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan

dan sesamanya.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang tersusun terbagi dalam tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal

terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan

pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan

orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,

halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam

lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika

(31)

17

BAB II BIOGRAFI NOVEL

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Asma

Nadia, karakteristik novel Asma Nadia, karya-karya Asma

Nadia, unsur-unsur intrinsik novel, sinopsis novel

Pesantren Impian.

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN

Dalam bab ini akan diuraikan hasil temuan penulis

mengenai: karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel

Pesantren Impian, alur cerita novel Pesantren Impian

dalam konsep min al-dhulumat ila al-nur dan

nilai-nilaiminal-dhulumat ila al-nur dalam novel Pesantren

Impian karya Asma Nadia.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai

karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Pesantren

Impian, alur cerita novel Pesantren Impian dalam

konsepmin al-dhulumat ila al-nur dan nilai-nilai min

al-dhulumat ila al-nur pada novel Pesantren Impian karya

Asma Nadia.

BAB V PENUTUP

(32)

18

BAB II

BIOGRAFI NOVEL

A.Biografi Asma Nadia

Asma Nadia atau yang bernama asli Asmarani Rosalba ini

merupakan putri dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti yang

merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Adik dari penulis

Helvy Tina Rosa yang ikut berkarir sebagai penulis ini lahir pada tanggal

26 Maret 1972 di Jakarta. Dia sangat suka dengan menulis, traveling,

fotografi, dan membaca. Saat ini Asma telah menikah dengan Isa

Alamsyah, dan dikaruniani dua anak yang bernama Eva Maria Putri

Salsabila dan Adam Putra.

Asma Nadia menyelesaikan masa pendidikan Sekolah Menengah

Atas di SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Kemudian melanjutkan jenjang

kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Asma

Nadia adalah seorang pengarang, editor dan publisher. Dia menulis cerita

pendek, novel dan naskah televisi. Dia juga menulis lagu, dan beberapa

diantaranya pernah masuk dalam dapur rekaman dan dinyanyikan oleh

grup populer di Indonesia. Sebelum menjadi seorang penulis terkenal dia

pernah menjadi seorang wartawan dan bekerja untuk beberapa media.

Sekarang kesibukan Asma selain menjadi seorang penulis fiksi, dia juga

mengomandani forum lingkar pena yaitu sebuah forum kepenulisan untuk

(33)

19

Asma Nadia sudah menghasilkan karya lebih dari 49 buku, serta

menyusun puluhan buku lain berkolaborasi bersama pembacanya.

Sebagian besar karyanya adalah buku-buku best seller dan beberapa

diantaranya telah difilmkan, diantaranya adalah Emak Ingin Naik Haji.

Film ini meraih lima penghargaan di Festival film Bandung, salah satunya

sebagai film terpuji. Emak Ingi Naik Haji juga diputar di Interational

Writing Program, lowa, Amerika pada September 2013. Rumah Tanpa

Jendela dan 17 Catatan Hati Ummi juga merupakan karya Asma yang

difilmkan.

Tahun 2011, salah satu karya Asma Nadia, Sakinan Bersamamu,

terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah Pembaca Indonesia,

Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga menerima

penghargaan SheCan dari Tupperware dan masih banyak lagi penghargaan

yang diperolehnya. Tidak hanya mendapatkan hadiah dan penghargaan

sastra hasil karya fiksinya, Asma juga pernah mengikuti pertemuan

sastrawan yang diadakan di Brunai Darussalam dan Workshop

kepenulisan novel yang diadakan majelis sastra Asia Tenggara atau

MASTERA. Selain menjadi penulis dan public speaker, Asma Nadia juga

dikenal sebagai traveler, tepatnya jilbab traveler. Sudah lebih dari 51

negara dan 206 kota ia kunjungi.

B. Karakteristik Novel Asma Nadia

Ciri khas penulis bernama asli Asmarani Rosalba ini adalah selalu

(34)

21

Bahkan tak jarang menguras air mata. Sederhan namun sarat pesan dan

makna.Maka tidak mengherankan jika rata-rata karyanya mampu

mencapai penjualan puluhan ribu eksemplar. Cukup untuk membuat

beberapa Production House ternama meliriknya.

Dari karya-kartanya, Asma Nadia ingin membagi pemahaman

bahwa sebetulnya hidup ini tidak rumit seperti yang terpikir oleh

kebanyakan orang. Hidup adalah anugerah Yang Maha Kuasa dan karena

anugerah berati harus disyukuri. ''Bekerja keras dan selalu merasa cukup,

mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta

berterimakasih, maka Ia akan percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada

digenggaman kita''. Sederhana dan sangat menginspirasi. Karena

kesederhanaanlah yang mampu membuka hati, ketika hati sudah terbuka

maka akan sangat mudah setiap pesan-pesan positif itu akan sampai.

Begitulah karakteristik novel karya Asma Nadia, sederhana dan

sangat menginspirasi sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan pesan

yang ingin disampaikan dalam novel dapat tersampaikan dengan baik

kepada pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat yang besar setelah

membaca karya-karyanya.

Salah satunya adalah novel Pesantren Impian yang menjadi bahan

penelitian ini. Novel ini diceritakan secara sederhana dengan

kalimat-kalimat yang menarik, lucu, ceria, mengharukan, penuh teka teki, dan

(35)

21

C.Karya-karya Asma Nadia

Asma Nadia adalah salah satu penulis di Indonesia yang sangat

produktif dalam menghasilkan karya sastra yang sebagian besar

diantaranya adalah best seller dan diangkat di layar lebar. Beberapa

penghargaan telah ia dapat, tahun 2011 salah satu karya Asma Nadia,

Sakinah Bersamamu terpilih sebagai fiksi terfavorit oleh Anugerah

Pembaca Indonesia, Goodreads Indonesia. Pada tahun yang sama ia juga

menerima penghargaan SheCan dari Tupperware, dan ditahun 2016 hasil

karyanya yang berjudul Pesantren Impian yang menjadi bahan penelitian

ini difilmkan di layar lebar.

Berikut ini beberapa karya Asma Nadia:

1. Aisyah Putri 1 (Syaamil, 2000)

2. Serenade Biru Dinda (Mizan Publishing, 2000)

3. Hari-Hari Cinta Tiara (Mizan Publishing, 2000)

4. Titian Pelangi (Mizan Publishing, 2000)

5. Pesantren Impian (Syaamil, 2000)

6. Ola si Koala 1: Gara-Gara Hal yang Sepele (Syaamil, 2000)

7. Ola si Koala 2: Lomba Mengaji (Syaamil, 2000)

8. Kelip Bintang Diandra (Syaamil, 2000)

9. Rembulan Dimata Ibu (Mizan Publishing, 2000)

10.Kepak Sayap Patah (FBA Press, 2001)

11.Aisyah Putri 2: Chat Online (Syaamil, 2001)

(36)

22

13.Pelangi Nurani (Syaamil, 2002)

14.Aisyah Putri 3: Mr. Penyair (Syaamil, 2002)

15.Derai Sunyi (Mizan Publishing, 2002)

16.Meminang Bidadari (FBA Press, 2002)

17.Doa Kecil Dalam Hati Gue (Syaamil, 2003)

18.Aisyah Putri 4: Teror Jelangkung Keren (Syaamil, 2003)

19.Jai dan Jamilah 1: J-Two On Mission (Mizan Publishing, 2003)

20.Cinta Tak Pernah Menari (Gramedia Pustaka Utama, 2003)

21.101 Dating: Jo dan Kas (Gramedia Pustaka Utama, 2004)

22.Aku Ingin Menjadi Istrimu (Lingkar Pena Publishing House, 2004)

23.Ada Rindu di Mata Peri (Lingkar Pena Publishing House, 2004)

24.Cinta Laki-Laki Biasa (Syaamil, 2005)

25.Jai dan Jamilah 2: Jilbabaer in trouble (Mizan Publishing, 2005)

26.Jadilah Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2005)

27.Jangan Jadi Muslimah Nyebelin (Lingkar Pena Publishing House,

2005)

28.Rumah Cinta Penuh Warna (Qanita, 2005)

29.Aisyah Putri, My Pinky Moments (Lingkar Pena Publishing House,

2006)

30.Catatan Hati Seorang Istri (Lingkar Pena Publishing House, 2006)

31.Preh, Three Best Selection Playwrights (Jakarta Art Council, 2006)

(37)

23

33.Aisyah Putri: Hadiah Buat Sang Bodyguard (Lingkar Pena Publishing

House, 2007)

34.Catatan Hati Bunda (Lingkar Pena Publishing House, 2008)

35.Aisyah Putri: Chat For A Date (Lingkar Pena Publishing House, 2008)

36.Cinta di Ujung Sajadah (Lingkar Pena Publishing House, 2008)

37.Aisyah Putri: Jadian Boleh, Dong (Asma Nadia Publishing House,

2009)

38.Emank Ingin Naik Haji (AsmaNadia Publishing House, 2009)

39.Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House, 2009)

40.Sakinah Bersamamu (AsmaNadia Publishing House, 2010)

41.Dendam Positif (AsmaNadia Publishing House, 2011)

42.Rumah Tanpa Jendela (Komas Gramedia, 2011)

43.30 Scripts Pintu Surga (Trans TV, 2011)

44.New Catatan Hati Seorang Istri (AsmaNadia Publishing House, 2011)

45.My Tweet-O-graphy (AsmaNadia Publishing House, 2011)

D.Unsur-Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Pesantren

Impian adalah sebagai berikut:

1. Tema

Tema dalam novel Pesantren Impian ini adalah perjuangan

kembali ke jalan yang benar untuk menjadi pribadi yang lebih baik,

(38)

24

dahulunya masuk dalam dunia kegelapan dengan menggunkan narkoba,

melakukan pembunuhan, hamil diluar nikah, menjadi bandar narkoba

serta kejahatan-kejahatan lain. Namun berkat undangan yang diterima

para remaja dari Pesantren, serta dorongan semangat dan bimbingan

para Ustadz dan Ustazah di pesantren membuat para remaja ini kembali

ke jalan-Nya Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Penokohan

a. Tokoh Protagonis

Tokoh Protagonis yaitu tokoh berperilaku baik di dalam suatu cerita. Berikut ini tokoh-tokoh yang termasuk tokoh protagonis

dalam novel Pesantren Impian yaitu:

1) Ina (si Gadis)

Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia

adalah tokoh penipu dan pembunuh dalam cerita novel ini.

Meskipun dinobatkan sebagai gadis pembunuh, Ina merupakan

sosok gadis pekerja keras dan penyayang, karena pembunuhan itu

merupakan sebuah kecelakaan. Dia besar di panti asuhan tanpa

mengenal orang tua kandungnya, membuatnya tumbuh menjadi

seorang gadis mandiri. Keadaan ekonomi yang serba terbatas

tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar dan bekerja

demi menghidupi anak-anak jalanan yang kini menjadi anak

(39)

25

2) Umar

Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai

pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan

dermawan. Putra bungsu Teungku Muhammad Ramli ini

wajahnya sedikit keindoan, kulitnya yang putih dan tubuhnya

yang tinggi. Bukan hanya ketampanan, kekayaan dan

kedermawanan yang dimilikinya, ia juga merupakan sosok pria

yang tidak sombong. Dia aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja

dia sangat suka berpetualang, namun ia memiliki sifat pemalu

khususnya dengan wanita.

Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan

identitas dan masalalunya. Pendirian pondok yang dilakukannya

pun penuh sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang

telah dilakukannya dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia,

yaitu memberikan kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah

terjerumus dalam dunia kegelapan untuk kembali ke jalannya

Allah.

3) Rini

Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi di salah satu

perguruan tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang

menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat

penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah

(40)

26

4) Sissy

Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling.

Kurangnya perhatian dari orang tua membuatnya putus sekolah

dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal

dunia kebebasan dan obat-obatan. Sifatnya yang manja dan masih

kekanak-kanakan, selalu membuat orang-orang di sekitarnya

menahan tawa atas tingkahnya bahkan terkadang kesal.

5) Inong

Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan

kulit agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu

mencari keuntungan atas apa yang telah dilalukannya seperti yang

dilakukannya saat menolong Sissy. Meskipun demikian dia

adalah sosok gadis periang, ramah, humoris, selalu berhati-hati

dalam berbuat sesuatu dan sedikit terkesan tertutup.

6) Mas Bagus

Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan,

cerdas dan tidak minderan. Putra dari mbok surti yang merupakan

pembantu dan pengasuh di keluarga Rini ini memiliki hati yang

baik dan tidak sombong. Meskipun sudah memiliki pekerjaan dan

penghasilan yang lumayan tetapi ia tidak begitu saja melupakan

keluarga Rini yang sudah berjasa dalam hidupny. Ketika ada

waktu luang ia selalu membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR,

(41)

27

kesulitan maka ia selalu sigap menolongnya. Dia juga merupakan

salah satu relawan di Pesantren Impian milik Teungku Umar.

7) Butet

Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan

gadis pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King

yang merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah

terlibat kasus perampokan besar di Medan. Cara bicaranya

memang sedikit kasar tetapi dia sosok gadis yang sedikit sensitif,

penyayang dan juga pemberani.

8) Eni

Dia adalah seorang polwan yang sedang menyamar untuk

menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis

yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek,

namun dia sangat baik. gadis berbadan sedikit kekar ini sangat

pandai dengan ilmu beladiri. Meskipun kerap mendapatkan

bulian dari rekan kerjanya akibat kecerobohan yang sering

dilakukan, tetapi dia seorang gadis yang tanggung dan pantang

menyerah.

9) Yanti

Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis

berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di

(42)

28

sebagai pecandu. Dia merupakan salah satu santri putri yang

memiliki sifat keibuan, namun, suka bercanda dan penyayang.

b. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis yaitu tokoh yang biasanya memiliki perilaku

yang jelek atau jahat. Dalam novel Pesantren Impian ini tokoh yang

bertindak sebagai tokoh antagonis yaitu sebagai berikut:

1) Paklik Kusumo

Paklik Kusumo adalah sosok paman yang jahat dan

munafiq. Sifatnya memang sedikit feminim namun dia memiliki

kebiasaan yang buruk yaitu mencuri, mengunakan obat-obatan,

dan minum-minuman keras. Bahkan dia tega memperkosa Rini

untuk melampiaskan nafsunya, dan berencana untuk

membunuhnya.

Berikut cuplikan ceritanya:

''Kali ini kamu tidak akan lolos, merpati kecil. Batinnya dengan mata bersinar kejam. Ia akan memastikan pembalasan yang lebih menyakitkan bagi ibu beranak itu. Jauh lebih sakit dari penghinaan yang diterimanya''. (Nadia, 2014:134)

2) Anton King

Anton King merupakan bos narkotika terbesar di Medan, Dia

adalah bos yang kejam, dan tega membunuh anak buahnya yang

berani mengecewakannya. Seperti yang dilakukannya terhadap

Butet, dia melakukan segala cara untuk bisa membalaskan

(43)

29

''Mereka sudah gagal. Kalau tidak ingin cepat ditemukan, semua harus cepat angkat kaki. Lebih baik urusan ini ditunda dulu. Meski begitu, mereka tetap membutuhkan seseorang untuk tinggal mengawasi buruan agar tidak lari.''(Nadia, 2014:216)

3. Alur

Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju (progresif) yaitu

apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan

kronologis menuju alur cerita dan alur mundur (flash back progrevesi)

yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.

Jadi dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia ini terdapat alur

maju dan alur mundur.

Kutipan novel:

''Pandangan si Gadis masih tertumpu pada kesibukan nelayan, juga deret perahu sederhana di pesisir pantai.

Kalau saja aku tak membunuh lelaki genit itu.

Dia menarik napas.Sekarang terlambat, tidak ada pilihan.Dia harus tetap di sini, setidaknya hingga keadaan cukup aman.'' (Pesantren Impian, 2014:13)

4. Sudut Pandang

Dalam novel Pesantren Impian menggunakan sudut pandang orang

ketiga. Penulis menepatkan dirinya sebagai narator yang berada di luar

cerita, atau tidak terlibat dalam cerita. Pada sudut pandang ini, narator

menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut namanya.

Kutipan novel:

(44)

31

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini sangat

inspiratif.Dari tiap kata-katanya pembaca dapat merasakan kekuatan

pandangan hidup yang dapat memotivasi dan membangkitkan

semangat.Kutipan Novel:

''Kematian adalah kebebasan.Kematian adalah klimaks kehidupan.Bukan akhir kehidupan. Kematian membuat kita lebih dekat pada peristiwa yang memberikan kebahagiaan tertinggi, saat kita bias memandang wajah-Nya. Memandang maha keindahan, seperti yang Dia janjikan bagi mereka yang beriman dan selalu berharap-harap untuk bertemu dengan Nya.

Bagi orang-orang yang sedang menapaki jalan kebaikan, kematian adalah berkah menuju pintu surga.'' (Pesantren Impian, 2014:186)

6. Latar atau setting

Adapun latar dari novel ini adalah Pondok Pesantren Impian yang

terletak di sebuah pulau Lhok Jeumpa Aceh.Karakter utama juga

mendukung latar yang ada.Kutipan novel:

''Gadis itu duduk dibangku taman. Menatapi anak-anak yang berhamburan keluar kelas. Setiap pagi sampai sore pintu gerbang pesantren putri memang selalu terbuka selama anak-anak setempat belajar.'' (Pesantren Impian, 2014:75)

7. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan dalam Novel Pesantren Impian ini

adalah perlunya menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, atau

lebih dikenal dengan kata taubat, karena tidak ada yang tau kapan hidup

seseorang akan berahir. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat

rehabilitas untuk membantu seseorang memperbaiki dirinya menjadi

(45)

31

proses itu tidaklah mudah, kemauan yang tinggi, kesabaran serta

dukungan dari oarang-orang terdekat merupakan kunci utama untuk

mencapai tujuan itu.

E.Sinopsis Novel Pesantren Impian

Novel ini berkisah tentang lima belas remaja putri yang

mendapatkan undangan secara misterius untuk menetap di Pesantren

Impian. Sebuah pondok kecil yang didirikan oleh Umar (Teungku

Budiman). Pesantren ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kedua

bagi siapa saja yang memiliki masalalu yang gelap untuk kembali ke

jalan-Nya Allah.

Semua gadis rata-rata memiliki masalah tersendiri, diantaranya

yaitu Ina (Gadis) yang menjadi buronan polisi karena telah membunuh.

Rini gadis kalem dan lugu yang hamil diluar nikah karena menjadi korban

pemerkosaan yang dilakukan Paklek Kusumo yang merupakan pamannya.

Butet memiliki masalah dengan salah satu bos narkotik terbesar di Medan,

karena ia telah membawa kabur barang dalam jumlah besar. Si kembar

(Santi dan Sinta) yang memiliki problem dengan orang tuanya sehingga

sikembar tumbuh menjadi gadis yang mengenal dunia kebebasan.

Sementara Sissy seorang model seksi yang ketergantungan dengan

narkoba, Selain mereka masih banyak remaja dengan sederet persoalan

yang mereka hadapi.

Tidak mudah mencairkan suasana yang kaku diantara santriwati

(46)

32

masih sunyi, sebab masalalu dan berbagai persoalan yang menghampiri

mereka sudah berkarat. Berkat Ustadz dan Ustazah yang selalu

membimbing dan menyemangati para santriwati sehingga kekakuan itu

kini berubah menjadi persahabatan yang begitu dekat. Keceriaanlah yang

kini tampak diantara mereka bahkan secara berlahan pintu hati mereka

terbuka dan mulai mengenal Islam.

Para santriwati mulai mengikuti semua tata tertib dan kegiatan

yang ada di pesantren, mulai dari berbusana muslim, shalat berjamaah,

mengaji, mendengarkan tausiyah, mengikuti kelas tambahan, dan bahkan

sampai kegiatan olahraga. Suatu malam, para santriwati beranjak ke kamar

masing-masing untuk istirahat. Tiba-tiba terdengar suatu teriakan dari

sebuah kamar, ternyata teriakan itu bersumber dari kamar sikembar (Sinta

dan Santi). Kehebohanpun terjadi, semua para santriwati berhamburan

keluar kamar dan menuju kamar si kembar. Berkat bantuan Ina pintu

kamar dapat dibuka dan kondisi kamar sudah porak-poranda, Sinta

terjongkong lemas di sudut kamar, sedangkan Santi berdiri dengan pisau

terhunus kearah saudara kembarnya. Ustadz Agam berjalan pelan-pelan

mendekati Santi dan akhirnya Santi dapat dikendalikan. Setelah itu

sikembar dibawa ke klinik untuk dirawat.

Peristiwa yang menimpa si kembar membuat para pengasuh

pondok secara diam-diam memeriksa ulang disetiap kamar. Ditemukan

beberapa jenis obat terlarang dalam jumlah besar di sebuah kamar

(47)

33

segera menghadap Ustadz Agam dan menjelaskan bahwa peristiwa yang

menimpa si kembar itu berasal dari barang haram yang dibawanya. Setelah

beberapa hari kondisi pesantren pun kembali normal, si kembar sudah

diperbolehkan kembali ke pondok dan mengikuti kegiatan seperti

biasanya.

Semua santriwati sedang sibuk dengan kegiatan olahraga, namun

Eni sedang duduk di tangga sambil memutar-mutar otaknya untuk berfikir

dan mencari tahu siapa diantara temannya itu yang telah melakukan

pembunuhan di hotel malam itu. Namun kecerobohan Eni yang

meletakkan buku hariannya disembarang tempat membuat si Gadis

mengetahui bahwa dirinya adalah seorang polisi yang sedang mencari

pembunuh yang tidak lain adalah dirinya. Setiap hari Eni selalu

memperhatikan gerak-gerik para santriwati tetapi usaha yang

dilakukannya ini tidak membuahkan hasil yang baik. Bahkan Eni sempat

menyebarkan berita kesantriwati tentang gadis pembunuh di hotel itu.

Semua santriwati merasa ketakutan, namun Eni belum juga berhasil

menemukan tersangka pembunuhan itu.

Suatu hari terorpun datang dan menghantui, sosok tidak dikenal

menyelinap di sekitar pondok pesanten dan peristiwa pembunuhan terjadi.

Terbunuhnya Yanti merupakan pukulan terberat bagi pesantren, suasana di

pesantren menjadi suram, para santriwati dihantui rasa takut. Pengurus

pondok pesantren mulai memperketat keamanan di sekitar pondok, namun

(48)

34

Gadis medan yang sudah lama menjadi incaran bos bandar narkoba itu

diculik oleh dua orang bertopeng, namun aksi penculikan itu dapat

digagalkan oleh Eni. Keahliannya dalam bela diri membuatnya dapat

mencegah para penculik dan membuat lelaki bertopeng itu lari ketakutan.

Permasalahan yang menimpa pondok pesantren tidah hanya

berhenti pada kasus penculikan Butet. Kini masalah menimpa ibu muda

(Rini), kejadian di kebun dan di tebing saat itu hampir saja merenggut

nyawanya. Kesigapan Umar dan Mz Bagus dapat menyelamatkan nyawa

Rini, namun akibat peristiwa itu, bayinya tidak dapat diselamatkan.

Peristiwa itu merupakan jawaban dari setiap pertanyaan Rini, Kini ia telah

mengetahui kebenaran tentang laki-laki yang telah memperkosanya, dan

laki-laki yang memperkosa malam itu tidak lain adalah pamannya sendiri

yakni Paklek Kusumo.

Waktupun begitu cepat berlalu, suasana pesantren putri hiruk pikuk.

Tinggal beberapa hari lagi mereka pulang, semua santriwati mulai

merencanakan apa yang akan dilakukan setelah keluar dari ponok. Mereka

mulai mengemas barang-barangnya, kecuali Eni dan Butet. Kehidupan

masalalu membuatnya tidak ingin kembali ke tempat asalnya. Keinginan

untuk membalas semua jasa atas kenyamanan hidup yang telah diberikan

pesantren membuat dua gadis ini memutuskan untuk mengabdi dan

membantu pesantren untuk menjadi relawan.

Ketika para santri berbahagia menyambut hari kepulangannya,

(49)

35

pulang lebih awal. Anak-anaknya dalam masalah besar, perpisahan bagi si

Gadis pun terjadi lebih awal. Langkah kepergian si Gadis di pelabuhan

terhenti saat Ustazah Hanum memanggilnya, saat itu pula si Gadis dan

Ustazah Hanum kembali ke Pondok atas perintah Umar. Tidak menunggu

waktu lama, Umar segera melamar si Gadis yang sudah menjadi

pujaannaya sejak lama dan akhirnya Si Gadis dan umar menikah.

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, yakni hari dimana para santri

kembali ke rumah. Kini semua santriwati kembali melakukan aktivitas

masing-masing dan melanjutkan hidupnya. Rini melanjutkan kuliahnya,

Sri dan Ipung menjalankan usaha bersama, Evi memutuskan kembali ke

Kalimantan untuk meneruskan kuliah. Eni, polisi cantik itu mulai

melepaskan jabatannya dan kini mengabdi di Pondok pesantren bersama

Butet. Sedangkan Ina kembali berkumpul bersama anak-anak, dan kini ia

ditemani oleh suaminya (Umar). Semua para santri yang dahulunya

memiliki kehidupan gelap, kini telah berubah menjadi kehidupan yang

(50)

36

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Karakter Tokoh Yang Patut Diteladani dalam Novel Pesantren

Impian Karya Asma Nadia.

1. Ina (Gadis)

Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia adalah

salah satu anak muda yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Kepedulian itu Ina tunjukkan dengan membuat rumah singgah untuk

anak-anak jalanan dan memberikannya pendidikan yang layak, bahkan

demi memenuhi kebutuhannya Ina sering berbuat nekat demi

mendapatkan sejumlah uang. Meskipun begitu, dia adalah sosok gadis

yang mandiri, tangguh, baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi.

Berikut cuplikannya:

''Si Gadis menatap bayangan di cermin. Tersenyum puas. Tidak sia-sia penderitaan yang dilaluinya selama mengikuti Tante Voni. Sebagai asisten di salon merangkap kacung di rumah besar tante galak itu, hidupnya tidak mudah. Tapi ia gadis yang kuat. Keinginan untuk belajar dan menimba ilmu sebanyak mungkin dari Tante, membuatnya sanggup menerima hinaan apa pun.'' (Pesantren Impian, 2014:114-115)

2. Umar

Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai pengacara

sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan dermawan. Dia

aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja dia sangat suka berpetualang.

Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan identitas dan

(51)

37

sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang telahdilakukannya

dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia, yaitu memberikan

kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam dunia

kegelapan untuk kembali ke jalan-Nya Allah.

Berikut cuplikannya:

''Dua tahun berikutnya, mereka merancang proyek besar: Pesantren Impian. Umar ingin mendirikan suatu tempat, di mana semua orang berkesempatan menemukan titik balik dalam hidup mereka, seperti dia. Dan bagi lelaki itu, inilah kesempatan untuk menebus kesalahannya dulu. Agar Ayah dan Mak di sana, bangga pada bungsu mereka.'' (Pesantren Impian, 2014:127)

3. Rini

Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi disalah satu perguruan

tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang menjadi korban

pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat penurut dan patuh dalam

dominasi ibunya, hingga tidak pernah melawan perintah ibunya.

Berikut cuplikannya:

''Sebenarnya ia masih bisa bersikeras menolak, Cuma lagi-lagi tak sanggup membantah tatapan Ibu. Dalam banyak hal rasanya lebih nyaman jika tidak bertentangan dengan wanita yang melahirkannya. Lagipula ia tidak ingin lebih mengecewakan Ibu. Meski berat, Rini akhirnya mengangguk. Teguh langsung bersorak.'' (Pesantren Impian, 2014:71)

4. Sissy

Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling.

Kurangnya perhatian dari orangtua membuatnya mudah terpengaruh

oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal dunia kebebasan dan

(52)

38

membuat orang-orang disekitarnya menahan tawa atas tingkahnya

bahkan terkadang kesal.

Berikut cuplikannya:

''Kita nggak bisa bohongi Rini terus,'' sahut Sissy.

Semua mengangguuk setuju. Si Gadis berdiam diri. Dahinya berkerut seperti biasa. Betul. Mereka harus menyiapkan jawaban buat Rini. Gadis itu tidak boleh kaget. Pasti akan sulit. Siapa yang tidak terpukul menerima berita kematian.'' (Pesantren Impian, 2014:177)

5. Inong

Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan kulit

agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu mencari

keuntungan atas apa yang telah dilalukannya. Meskipun demikian dia

adalah gadis periang dan ramah, tertutup, dan selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu.

Berikut cuplikannya:

''Tuduhan membunuh, serius lho, En!Kalau gak pasti, bisa fitnah dan merusak suasana di sini!'' Inong menanggapi.'' (Pesantren Impian, 2014:143)

6. Mas Bagus

Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan dan

cerdas. Putra dari mbok surti yang merupakan pembantu dan pengasuh

di keluarga Rini ini memiliki hati yang baik dan tidak sombong. Dia

merupakan salah satu relawan di Pesantren Impian, dan dia juga selalu

meluangkan waktu untuk membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR.

Bahkan ketika Mas Bagus melihat Rini mengalami berbagai kesulitan,

(53)

39

Berikut cuplikan ceritanya:

''Mereka tak bisa menunggu. Semua berpacu dengan waktu. Bagus tanpa diminta dengan cepat menggendong Rini hingga ke bawah. Setelah memasuki hutan, dengan tandu yang kini bisa digunakan, mereka mengangkat Rini.'' (Pesantren Impian, 2014:255)

7. Butet

Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan gadis

pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King yang

merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah terlibat kasus

perampokan besar di Medan. Cara bicaranya memang sedikit

kasartetapi dia merupakan sosok gadis yang sedikit sensitif, penyayang

dan juga pemberani.

Berikut cuplikannya:

''Butet menyemangati, ''cuma pengecut yang meninggalkan teman!'' Aku sih tak mau jadi pengecut!''

Evi dan Tanti mengangguk. Yang lain, meski enggan akhirnya setuju. Hanya Eni yang terus menundukkan kepala. Wajahnya penuh penyesalan. Seharusnya ia lebih waspada.'' (Pesantren Impian,2013:163)

8. Eni

Dia adalah seorang polisi yang sedang menyamar untuk menyelidiki

kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis yang memiliki

rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek, namun dia sangat baik.

gadis berbadan sedikit kekar ini sangat pandai dengan ilmu beladiri.

Dia memang sedikit ceroboh, tetapi dia memiliki semangat dan ambisi

yang kuat dalam setiap melaksanakan tugasnya.

(54)

41

''Meski terus disalahkan, Eni masih berusaha mengamati reaksi gadis-gadis di sekitarnya. Satu di antara mereka adalah pembunuh! Pembunuh! Matanya terus menyelidiki.'' (Pesantren Impian, 2014:162)

9. Yanti

Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis

berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di Medan

namun di DO dan pernah dirawat di klinik rehabilitasi sebagai pecandu.

Dia merupakan salah satu santri putri yang memiliki sifat keibuan,

namun dia juga suka bercanda.

Berikut cuplikan ceritanya:

''Yanti meraih kepala gadis itu dan memeluknya. Yang lain berusaha menenangkan.''(Pesantren Impian,2014:105)

B. Alur Cerita Novel Pesantren Impian karya Asma Nadia dalam Konsep

Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur

Dalam novel Pesantren Impian ini mengisahkan tentang perjalanan

hidup lima belas remaja putri yang hijrah ke jalan-Nya Allah. Berawal dari

suatu masalah yang ada dalam hidupnya, membuat para remaja ini masuk

dalam dunia kegelapan, kemudian mendapatkan hidayah dan akhirnya

kembali ke jalan-Nya Allah atau lebih dikenalnya dengan istilah taubat.

Berikut ini akan dipaparkan beberapa kisah perjalanan hidup yang penuh

perjuangan dan pengorbanan yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa

penting pada kisah lima belas remaja putri, sehingga dapat kita trasfer

(55)

41

Berawal dari keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan

keinginan hingga menimbulkan suatu masalah dalam hidupnya. Seperti

yang dialami oleh Ina pemeran utama dalam novel Pesantren Impian.

Keadaan ekonomi yang serba terbatas dan tuntutan kebutuhan anak

asuhnya yang semakin hari semakin membengkak membuat Ina terkadang

berbuat nekat dengan bekerja disebuah diskotik dan melakukan penipuan

terhadap para pelanggannya. Kutipan dalam novelnya yaitu:

''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117)

Adapun untuk faktor lain yang menyebabkan masalah yang dihadapi para

remaja dalam novel Pesantren Impian telah penulis rangkum dalam tabel

di bawah ini:

(1) ''Orang tua Sissy tidak terlalu ikut campur kehidupan anak gadisnya. Kepedulian mereka tunjukkan dengan tidak pernah absen mengirimi putrinya uang dalam jumlah besar. Itu sebabnya Sissy bisa tinggal di apartemen mewah, dan gampang mendapatkan barang-barang terlarang.'' (Pesantren Impian, 2014:10)

(2) ''Ia sedang tertidur pulas, ketika langkah-langkah berat mendekati. Dalam keadaan setengah sadar, ia merasakan lelaki itu menyentak bajunya hingga robek, dan mulai menyentuh.'' (Pesantren Impian, 2014:68)

(3) ''Keadaan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidungbelang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.'' (Pesantren Impian, 2014:117)

(56)

42

(5) ''Setelah mengenal lebih jauh, Umar sangat tertarik. Pada dasarnya pemuda itu anak baik. Kekecewaan yang besar membuat hidupnya sempat kacau. Ibu yang dicintai ternyata telah berbohong selama ini. Ia bukan benih cinta kasih, seperti yang dikira. Cuma anak haram. Dan lelaki yang telah menghamilinya secara paksa, tak pernah sudi memalingkan muka pada mereka. Di mata lelaki itu dia Cuma anak seorang pembantu yang pernah bekerja padanya. Dan darah pembantu tak pernah masuk dalam hitungan keturunan.'' (Pesantren Impian, 2014:196)

Dari tabel di atas dapat ditemukan beberapa fakor yang

menyebabkan para remaja masuk dalam dunia kegelapan. Diantaranya

yaitu faktor orang tua yang terdapat pada tabel nomor 1, 2 dan 5. Di sisi

lain faktor yang menyebabkan remaja masuk dalam dunia kegelapan pada

novel Pesantren Impian yaitu faktor teman yang buruk yang terdapat pada

tabel nomor 4 dan faktor ekonomi yang terdapat pada tabel nomor 3. Pada

cuplikan cerita ini menunjukkan bahwasannya sang pengarang novel

ingin menunjukkan faktor-faktor yang dapat membawa para remaja masuk

dalam dunia kegelapan dengan melakukan penyimpangan-penyimpangan

sosial.

Berawal dari masalah-masalah yang dihadapinya, dan ketidak

mampuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada membuat lima

belas remaja ini mengalami penyimpangan sosial hingga akhirnya masuk

dalam dunia kegelapan. Berikut cuplikannya:

Referensi

Dokumen terkait