BAB III HASIL TEMUAN
C. Nilai-Nilai Min Al-Dhulumat Ila Al-Nur
Mina adz dzulumaat ila al-nur merupakan sebuah konsep
perubahan, yaitu perubahan dari yang buruk menjadi baik. Bahwasannya
konsep min al-dhulumat ila al-nur bukan sekedar konsep dari Al-Qur'an
yang dipakai oleh pembawa acara pengajian atau protokol pengajian
umum, tetapi konsep itu sangat berarti dalam perspektif manajemen
pendidikan Islam maupun manajemen madrasah, karena berhubungan
dengan usaha mengubah tindakan peserta didik dari yang negatif menjadi
positif seperti yang dilakukan pihak pondok dalam novel Pesantren
Impian.
Lembaga pendidikan Islam harus didesain dan ditargetkan bahwa
semua pihak yang ada di dalamnya harus mengalami transformasi.
Meliahat hal ini tentunya membutuhkan usaha yang sangat keras untuk
menuju proses trasformasi tersebut di dalam lembaga pendidikan
(termasuk pesantren).Transformasi ke arah sesuatu yang serba positif
pertama-tama harus difokuskan kepada santri, mereka harus senantiasa
dibimbing, diarahkan, dibantu, difasilitasi, distimulasi, didorong dan
diberikan pengalaman agar mampu melakukan trasformasi kearah yang
serba positif, baik menyangkut kecerdasan, pengetahuan, wawasan, sikap,
55
Berikut akan dipaparkan beberapa konsep nilai-nilai yang diterapkan
oleh pesantren hingga mampu membuat para santri menjadi manusia yang
lebih baik dari sebelumnya.
1. Nilai Pendidikan
a. Salat berjamaah
Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan bersama-sama
dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang makmum
(Abdurrahman dan Bakhri, 2006:142). Melaksanakan salat
berjamaah itu lebih utama daripada salat sendiri. Hal inilah yang
diterapkan pesantren, mewajibkan bagi semua santrinya untuk
selalu melaksanakan salat berjamaah.
Berikut cuplikannya
''Sudah, sudah...' Ustadz Agam menenangkan sambil tersenyum,''Waktunya sholat Isya. Setelah makan malam, adik- adik akan diantar ke kamar masing-masing. Sekarang mari kita sholat.'' (Pesantren Impian, 2014:23)
Dalam kutipan di atas menjelaskan tentang pentingnya untuk
saling mengingatkan satu sama lain. Seperti yang dilakukan Ustadz
Agam, beliau mengingatkan para santri untuk melakukan salat
berjamaah. Melaksanakan salat secara munfarid memang tidak
berdosa, akan tetapi lebih utama melaksanakan salat secara
berjamaah. Karena pahala salat berjamaah dilipatgandakan menjadi
dua puluh tujuh derajat. Selain memiliki pahala yang besar, salat
56
menumbuhkan rasa saling menyayangi, saling mengenal dan lain-
lain.
b. Puasa sunah
Puasa (sh-Shawm) dalam pengertian bahasa adalah menahan
dan berhenti dari sesuatu, sedangkan dalam istiah agama artinya
adalah menahan dari makan, minum, dan hubungan kelamin, mulai
dari waktu fajar sampai Maghrib, karena mencari ridha Allah
(Daradjat, 1996:11). Sedangkan puasa sunah adalahsuatu amalan yang dapatmelengkapi kekurangan amalan wajib. Salah satu puasa
sunah yang diterapkan di pesantren impian adalah puasa senin dan
kamis.Berikut cuplikannya:
''Setiap hari senin dan kamis, semua diwajadwalkan berpuasa sunah. Sholat lima waktu yang biasa sering diabaikan, di PI dilakukan dengan tertib dan berjamaah. Saat ada yang merasa malas, yang lain mengingatkan. Kalau masih malas juga, terutama sholat Subuh, entah siapa yang memulai, si pemalas akan dihujani kitikan habis. Bayangkan, oleh empat belas pasang tangan!'' (Pesantren Impian, 2014:38)
Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa anak-anak
diwajibkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti
melaksanakan salat berjamaah dan puasa senin kamis. Jika Ada
salah satu santri yang bermalas-malasan melaksanakan
kewajibannya maka ia akan mendapatkan teguran dan jika masih
tetap bermalas-malasan maka akan mendapatkan hukuman, hal ini
57
c. Salat tahajud
Salat tahajud adalah salat sunah pada malam hari setelah tidur,
bilangan rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan banyaknya tidak
terbatas (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:206). Salat tahajud
merupakan ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT.Bahwasannya Allah mencintai hamba-Nya yang selalu
mendekatkan diri dan berdoa kepada-Nya.Seperti cerita di dalam
novel Pesantren Impian, bahwasannya dalam keadaan apapu, para
Ustadz dan Ustazah selalu mengingatkan semua santri untuk
melaksanakan salat tahajud.
Berikut cuplikannya:
''Ustazah Hanum yang tidak belakangan, mengajak anak-anak sholat malam berjama'ah besama para relawan yang sudah kembali dengan tangan kosong.'' (Pesantren Impian, 2014:206)
Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk melaksanakan
salat tahajud, baik itu dalam keadaan senang maupun
susah.Bahwasannya selain sebagai perbuatan yang mulia, salat
tahajud mempunyai potensi dalam kehidupan dan penghidupan
manusia, serta dapat membawa ketentraman hati dan ketenangan
jiwa. Seperti yang terjadi dalam kutipan cerita novel di atas, ketika
terjadi teror yang membuat para penghuni pesantren ketakutan
maka Ustazah Hamun mengajak para santri untuk melaksanakan
58
d. Belajar ilmu agama dan umum
Dalam Islam dianjurkan bagi umatnya untuk menuntut ilmu.
Maksud dari menuntut ilmu disini tidak hanya ilmu agama tetapi
ilmu apa saja yang bermanfaat, seperti ilmu umum. Meskipun
lembaga agama, pesantren impian tidak hanya mengajarkan
pengetahuan dan ilmu agama saja, ilmu dan pengetahuan umun juga
diberikan kepada para santri. Berikut cuplikannya:
''PI, begitu anak-anak menyebut pesantren mereka sekarang, memang berbeda. Di sini selain belajar lebih dalam tentang islam, belajar mengaji Qur'an dengan tajwid yang benar, para santri juga mendapat pelajaran memasak, keterampilan, bahasa Arab dan Inggris, bahkan kelas komputer.'' (Pesantren Impian, 2014:37)
Mereka seperti kembali ke sekolah. Bedanya sekolah ini lebih menyenangkan. Tak hanya itu, mereka pun dibekali cara membaca cepat dan menguatkan memori sehingga bisa mengingat banyak hal dengan lebih mudah.'' (Pesantren Impian, 2014:37-38)
Konsep yang dimiliki Pesantren Impian ini berbeda dengan
pesantren lainnya, karena di pesantren impian ini selain ilmu-ilmu
agama, ilmu dan pengetahuan umum juga diajarkan. Konsep ini
bertujuan untuk menambah wawasan para santri yang nantinya
keluar dari pondok agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.
e. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan usaha untuk melakukan suatu proses
perubahan pada individu atau masyarakat untuk menjadi yang lebih
baik sesuai dengan yang diharapkan. Demi rehabilitasi para santri
59
mendatangkan ahli medis untuk melakukan berbagai penyuluhan
dan terapi agar para pecandu dapat berhenti menggunakan obat-
obatan terlarang.Berikut cuplikannya:
''Yang jelas, adik-adik bisa berhenti, apa lagi yang baru mulai. Memang perlu tekad kuat untuk tidak memakai. Tapi PI dibangun dengan berbagai fasilitas, agar penghuni yang ingin rehab bisa menyibukkan diri lewat berbagai kegiatan. Mudah- mudahan dengan begitu secara perlahan bisa meninggalkan dan berkata tidak pada narkoba.'' (Pesantren Impian, 2014:52)
Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita untuk sesalu
mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, salah satunya dengan
melakukan penyuluhan. Penyuluhan ini khususnya dilakukan
terhadap remaja, karena saat remaja adalah saat dimana anak
mencari jati diri. Lingkungan dan teman adalah faktor yang sangat
mempengaruhi perkembangan anak, jika lingkungan itu tidak baik
maka akan membuat anak terjerumus dalam jalan yang salah
seperti yang dilakukan para remaja yang menggunakan obat-
obatan.
f. Pengawasan ketat
Tidak hanya berbagai aktivitas positif yang diterapkan
pesantren untuk para santri yang ada. Demi menunjang pencapaian
tujuan, pesantren selalu melakukan pengontrolan dan pengawasan
yang ketat. Hal ini untuk menghindari sesuatu yang tidak
diinginkan, seperti yang dilakukan pengurus saat para santri tiba di
pesantren, salah satunya yaitu melakukan penggeledahan terhadap
61
''Ustadz Agam menyelesaikan, bahwa pertama kali ketika para santri tiba, mereka sudah memeriksa bawaan seluruh peserta. Saat anak-anak melakukan sholat subuh, sekali lagi hal tersebut dilakukan. Beberapa jenis obat terlarang yang ditemukan langsung diamankan.''
Sesuai perjanjian, semua dilarang membawa jenis narkoba apa pun. Pihak pesantren berhak menyita bila menemukan. Begitu pun sejumlah kecil yang mereka lihat di kamar Santi dan Sinta.'' (Pesantren Impian, 2014:96)
Kutipan diatas menjelaskan bahwa dalam usaha membuat para
santri menjadi lebih baik maka dilakukan pengawasan yang ketat
agar para santri dapat terkontrol. Seperti melakukan pengecekan
terhadap barang-barang yang dibawa para santri. Sebaiknya hal ini
juga dapat dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya, dengan
pengawasan yang baik maka anak dapat terkontrol segala aktivitas
yang dilakukannya sehingga anak tidak terjerumus pada jalan yang
salah.
g. Menyalurkan hobi
Bahwasannya di pondok para santri tidak hanya disibukkan
dengan kegiatan mengaji dan belajar. Melihat kondisi pesantren
yang mendukung lengkap dengan berbagai fasilitas maka para santri
dapat menyalurkan setiap hobi yang dimilikinya seperti berternak
hewan.
Berikut cuplikannya:
''Di taman sebelah dalam, sesudah masjid, ada sudut khusus disisi kanan untuk memelihara berbagai binatang jinak. Di sana penghuni pesantren dapat menyalurkan hobi berternak mereka, atau sekedar memelihara dan memberi makan berbagai hewan, seperti beberapa pasang kelinci, marmut, berbagai jenis burung dan ayam. Tidak jauh dari situ terdapat
61
kolam ikan indah dengan bebatuan mengilat dan air terjun kecil yang mengalir jernih.'' (Pesantren Impian,2014:57)
Kutipan novel di atas mengajarkan kepada kita tentang
pentingnya menyalurkan hobi yang dimiliki. Selain untuk
menyenangkan hati, menyalurkan hobi juga dapat menjadi peluang
bisnis yang menghasilkan uang. Seperti yang dilakukan para santri
di pesantren Impian. Menyalurkan hobi ini termasuk salah satu
aktivitas positif yang diterapkan pesantren agar para santri
memiliki kesibukan dan dapat meninggalkan segudang keburukan
yang pernah dilakukannya dahulu.
h. Olahraga
Dalam ajaran Islam menganjurkan umatnya agar giat
berolahraga. Pada zaman Nabi, berbagai jenis olahraga yang dikenal
adalah lari, gulat, pacuan kuda, lempar tombak atau lempar panah
(Tilaro dkk, 2005:32).Kesehatan adalah nikmat Allah yang begitu
berharga nilainya, dan untuk mendapatkan kesehatan itu maka harus
memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan badan salah satunya
yaitu dengan berolahraga. Hal ini juga dilakukan di dalam
pesantren.
Berikut cuplikannya:
''Besok kita olahraga apa lagi, Bu?'' Tanya Sri masih ngos- ngosan.
''Jangan voli lagi, ya!'' pinta Ina memelas. Tubuh cekingnya benar-benar kewalahan rupanya.'' (Pesantren Impian, 2014:36)
62
Dimasa damaipun olahraga sangat penting, karena tubuh yang
sehat dan kuat akan membuat fikiran menjadi jernih. Olahraga
tidak harus dilakukan dengan menggunakan biaya yang mahal,
cukup dengan berlari atau melakukan olahraga sederhana yang
tidak menguras uang banyak. Seperti yang dilakukan para santri
pada kutipan cerita diatas, para santri melakukan kegiatan olahraga
dengan bermain voli.
i. Belajar sambil bermain
Pesantren Impian adalah sebuah tempat rehabilitas yang sangat
baik, karena berbagaimacam fasilitas dan kegiatan positif ada di
dalamnya. Mulai dari belajar tentang ilmu agama, ilmu umum,
menyalurkan hobi, olahraga, dan kegiatan tambahan lainnya seperti
bermain. Meskipun sudah dewasa, para santri terkadang masih
terlihat seperti anak kecil yang menggunakan waktu luangnya untuk
bermain bersama.Berikut cuplikannya:
''Setiap materi diajarkan guru berpengalaman. Kecuali kelas komputer, mereka lebih sering belajar di luar. Kadang di taman dekat masjid, beralas rerumputan. Kadang Ustazah membawa mereka ke pinggir pantai lewat pintu belakang pesantren. Belajar di alam terbuka sambil menghirup udara laut yang khas atau membangun dan benda-benda lain di pasir.'' (Pesantren Impian, 2014:38)
''Waktu istirahat mereka pakai berburu kerang-kerang kecil yang cantik. Klau sudah begitu, para santriwati tak ubahnya kanak-kanak yang berlari di pinggir laut. Tak memedulikan gamis yang basah dijilat ombak. Tertawa ketika angin nakal meniup jilbab-jilbab mereka,terkadang hingga menutupi wajah.'' (Pesantren Impian, 2014:38)
63
Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa kegiatan bermain itu juga
dibutuhkan dalam perkembangan anak. Karena dengan bermain
dapat mengembangkan emosi, fisik, dan pertumbuhan kognitifnya.
Hal inilah yang dilakukan lembaga Pesantren Impian, dengan
memfasilitasi dan menerapkan kegiatan-kegiatan positif seperti
belajar sambil bermain diharapkan dapat membuat para santri
mampu meninggalkan kehidupan yang penuh dengan kegelapan dan
berubah menjadi manusia yang lebih baik.
2. Nilai Moral
a. Tinggal terpisah
Konsep min al-dhulumaat ila al-nur yang dilakukan pihak
pesantren terlihat sejak malam pertama para santri akan tinggal di
pesantren. Selain berpakaian sopan, para santri juga ditempatkan
pada lingkungan tempat tinggal yang berbeda. Berikut cuplikannya:
''Mulai saat ini peserta putra dan putri akan tinggal terpisah. Peserta putra akan mengikuti pendidikan di bagian timur pulau. Saya sendiri akan mengantar adik-adik putra ke sana. Sementara itu, istri saya akan menemani adik-adik putri di sini.'' Ustadz Agam mengakhiri penjelasannya.'' (Pesantren Impian, 2014:22) Kutipan novel diatas menceritakan bagaimana Ustadz Agam
panjang lebar menjelaskan tentang peraturan pondok, bahwasannya
mereka akan mendapatkan pendidikan di tempat yang berbeda. Hal
ini bertujuan untuk menjaga pergaulan antara lawan jenis yang
bukan muhrim. Khususnya bagi para remaja, karena godaan yang
64
lawan jenis. Meskipun rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah
fitrah manusia, namun jika tidak bisa memenej perasaan tersebut
maka akan menjadi mala petaka yang amat besar, baik untuk diri
sendiri maupun untuk orang yang dicintai.
3. Nilai Etika
a. Berpakaian muslim
Berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak
hanya sekedar gaya yang mengikuti perkembangan zaman. Islam
mengajarkan tata cara atau adab berpakaian yang sesuai dengan
ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman. Hal
ini juga diterapkan di dalam pesantren, ketika para santri baru
masuk dalam lingkungan pesantren maka wajib menggunakan
pakaian yang sopan dan menutup aurat seperti yang telah
disediakan pesantren. Cuplikan ceritanya:
''Ketika sampai tadi, setelah mandi, para pendatang langsung mengenakan busana muslimah yang disediakan pesantren. Sedang penghuni putra memakai baju koko dan celana panjang longgar atau sarung.'' (Pesantren Impian, 2014:21)
Kutipan novel di atas menjelaskan tentang bagaimana cara
berpakaian yang baik menurut ajaran Islam. Salah satunya yaitu
dengan berpakaian muslimah bagi wanita dan baju koko serta
celana panjang longgar atau sarung bagai pria seperti yang
digunakan oleh para santri baru. Bahwasannya berpakaian sopan
65
berfungsi sebagai penunjuk identitas, sebagai perhiasan, dan
pelindung diri.
b. Meninggalkan gadget
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasannya di zaman modern ini
gadged adalah salah satu teknologi yang sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi masyarakat luas, baik itu masyarakat kalangan atas
maupun bawah, orang dewasa maupun anak-anak. Namun berbeda
dengan kondisi di pesantren, semua santri secara berlahan justru
dijauhkan dari gadged dan kemudian dibiasakan melakukan
aktivitas baru yang lebih positif.
Berikut cuplikannya:
''Ibu Aminah tersenyum melihat anak-anak gadis itu bermain. Bahagia bisa menyaksikan santriwati baru beraktivitas dan sejenak menjauh dari gadget.'' (Pesantren Impian, 2014:36)
Kutipan novel diatas mengajarkan kepada kita untuk tidak
ketergantungan dengan gadged. Melihat pengaruh buruk yang
diakibatkan gadget terhadap perkembangan anak, maka sebagai
orang tua hendaknya membatasi penggunaan gadged terhadap
anaknya dan membantu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan
yang lebih positif, seperti yang dilakukan pihak pesantren. Untuk
membuat anak-anak dapat menjauh dari kebiasaannya bersama
gadged, berbagai aktivitas positif diterapkan pesantren seperti
berolahraga, menyalurkan hobi, mengaji, bermain dan masih
66