• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BIOGRAFI NOVEL

D. Unsur-Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Pesantren

Impian adalah sebagai berikut:

1. Tema

Tema dalam novel Pesantren Impian ini adalah perjuangan

kembali ke jalan yang benar untuk menjadi pribadi yang lebih baik,

24

dahulunya masuk dalam dunia kegelapan dengan menggunkan narkoba,

melakukan pembunuhan, hamil diluar nikah, menjadi bandar narkoba

serta kejahatan-kejahatan lain. Namun berkat undangan yang diterima

para remaja dari Pesantren, serta dorongan semangat dan bimbingan

para Ustadz dan Ustazah di pesantren membuat para remaja ini kembali

ke jalan-Nya Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Penokohan

a. Tokoh Protagonis

Tokoh Protagonis yaitu tokoh berperilaku baik di dalam suatu cerita. Berikut ini tokoh-tokoh yang termasuk tokoh protagonis

dalam novel Pesantren Impian yaitu:

1) Ina (si Gadis)

Ina adalah peran utama dalam novel Pesantren Impian, dia

adalah tokoh penipu dan pembunuh dalam cerita novel ini.

Meskipun dinobatkan sebagai gadis pembunuh, Ina merupakan

sosok gadis pekerja keras dan penyayang, karena pembunuhan itu

merupakan sebuah kecelakaan. Dia besar di panti asuhan tanpa

mengenal orang tua kandungnya, membuatnya tumbuh menjadi

seorang gadis mandiri. Keadaan ekonomi yang serba terbatas

tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar dan bekerja

demi menghidupi anak-anak jalanan yang kini menjadi anak

25

2) Umar

Umar adalah pemuda tampan yang berkarir sebagai

pengacara sekaligus pemilik pondok pesantren yang hartawan dan

dermawan. Putra bungsu Teungku Muhammad Ramli ini

wajahnya sedikit keindoan, kulitnya yang putih dan tubuhnya

yang tinggi. Bukan hanya ketampanan, kekayaan dan

kedermawanan yang dimilikinya, ia juga merupakan sosok pria

yang tidak sombong. Dia aktif dalam kegiatan sosial, saat remaja

dia sangat suka berpetualang, namun ia memiliki sifat pemalu

khususnya dengan wanita.

Sebelum menikah dengan Ina, dia selalu menyembunyikan

identitas dan masalalunya. Pendirian pondok yang dilakukannya

pun penuh sandiwara, dengan tujuan untuk menebus dosa yang

telah dilakukannya dahulu. Dia memiliki misi yang sangat mulia,

yaitu memberikan kesempatan kedua bagi siapa saja yang telah

terjerumus dalam dunia kegelapan untuk kembali ke jalannya

Allah.

3) Rini

Rini adalah seorang mahasiswi berprestasi di salah satu

perguruan tinggi di Surabaya. Dia adalah gadis cantik yang

menjadi korban pemerkosaan. Dia tipe anak mama, sangat

penurut dan patuh dalam dominasi ibunya, hingga tidak pernah

26

4) Sissy

Sissy adalah gadis cantik yang berkarir di dunia modeling.

Kurangnya perhatian dari orang tua membuatnya putus sekolah

dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk, seperti mengenal

dunia kebebasan dan obat-obatan. Sifatnya yang manja dan masih

kekanak-kanakan, selalu membuat orang-orang di sekitarnya

menahan tawa atas tingkahnya bahkan terkadang kesal.

5) Inong

Inong merupakan gadis tomboy dengan rambut pendek dan

kulit agak gelap. Dia adalah gadis yang suka perhitungan, selalu

mencari keuntungan atas apa yang telah dilalukannya seperti yang

dilakukannya saat menolong Sissy. Meskipun demikian dia

adalah sosok gadis periang, ramah, humoris, selalu berhati-hati

dalam berbuat sesuatu dan sedikit terkesan tertutup.

6) Mas Bagus

Mas Bagus merupakan pemuda tampan yang gagah, sopan,

cerdas dan tidak minderan. Putra dari mbok surti yang merupakan

pembantu dan pengasuh di keluarga Rini ini memiliki hati yang

baik dan tidak sombong. Meskipun sudah memiliki pekerjaan dan

penghasilan yang lumayan tetapi ia tidak begitu saja melupakan

keluarga Rini yang sudah berjasa dalam hidupny. Ketika ada

waktu luang ia selalu membantu Rini dan Teguh mengerjakan PR,

27

kesulitan maka ia selalu sigap menolongnya. Dia juga merupakan

salah satu relawan di Pesantren Impian milik Teungku Umar.

7) Butet

Gadis berdarah medan berambut sepinggang ini merupakan

gadis pengedar narkoba, yaitu sebagai kaki tangan Anton King

yang merupakan bos mafia di Medan, selain itu dia juga pernah

terlibat kasus perampokan besar di Medan. Cara bicaranya

memang sedikit kasar tetapi dia sosok gadis yang sedikit sensitif,

penyayang dan juga pemberani.

8) Eni

Dia adalah seorang polwan yang sedang menyamar untuk

menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah hotel. Dia adalah gadis

yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sedikit jutek,

namun dia sangat baik. gadis berbadan sedikit kekar ini sangat

pandai dengan ilmu beladiri. Meskipun kerap mendapatkan

bulian dari rekan kerjanya akibat kecerobohan yang sering

dilakukan, tetapi dia seorang gadis yang tanggung dan pantang

menyerah.

9) Yanti

Dia adalah gadis yang hidup sebatang kara di Jakarta. Gadis

berbadan tinggi sedang dan sedikit gemuk ini sempat kuliah di

28

sebagai pecandu. Dia merupakan salah satu santri putri yang

memiliki sifat keibuan, namun, suka bercanda dan penyayang.

b. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis yaitu tokoh yang biasanya memiliki perilaku

yang jelek atau jahat. Dalam novel Pesantren Impian ini tokoh yang

bertindak sebagai tokoh antagonis yaitu sebagai berikut:

1) Paklik Kusumo

Paklik Kusumo adalah sosok paman yang jahat dan

munafiq. Sifatnya memang sedikit feminim namun dia memiliki

kebiasaan yang buruk yaitu mencuri, mengunakan obat-obatan,

dan minum-minuman keras. Bahkan dia tega memperkosa Rini

untuk melampiaskan nafsunya, dan berencana untuk

membunuhnya.

Berikut cuplikan ceritanya:

''Kali ini kamu tidak akan lolos, merpati kecil. Batinnya dengan mata bersinar kejam. Ia akan memastikan pembalasan yang lebih menyakitkan bagi ibu beranak itu. Jauh lebih sakit dari penghinaan yang diterimanya''. (Nadia, 2014:134)

2) Anton King

Anton King merupakan bos narkotika terbesar di Medan, Dia

adalah bos yang kejam, dan tega membunuh anak buahnya yang

berani mengecewakannya. Seperti yang dilakukannya terhadap

Butet, dia melakukan segala cara untuk bisa membalaskan

29

''Mereka sudah gagal. Kalau tidak ingin cepat ditemukan, semua harus cepat angkat kaki. Lebih baik urusan ini ditunda dulu. Meski begitu, mereka tetap membutuhkan seseorang untuk tinggal mengawasi buruan agar tidak lari.''(Nadia, 2014:216)

3. Alur

Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju (progresif) yaitu

apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan

kronologis menuju alur cerita dan alur mundur (flash back progrevesi)

yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.

Jadi dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia ini terdapat alur

maju dan alur mundur.

Kutipan novel:

''Pandangan si Gadis masih tertumpu pada kesibukan nelayan, juga deret perahu sederhana di pesisir pantai.

Kalau saja aku tak membunuh lelaki genit itu.

Dia menarik napas.Sekarang terlambat, tidak ada pilihan.Dia harus tetap di sini, setidaknya hingga keadaan cukup aman.'' (Pesantren Impian, 2014:13)

4. Sudut Pandang

Dalam novel Pesantren Impian menggunakan sudut pandang orang

ketiga. Penulis menepatkan dirinya sebagai narator yang berada di luar

cerita, atau tidak terlibat dalam cerita. Pada sudut pandang ini, narator

menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut namanya.

Kutipan novel:

''Ia baru saja mandi dan memakai baju. Refleks, diraihnya sehelai kerudung putih dan mulai mematut diri di kaca. Setelah mengaitkan peniti di jilbab, Gadis itu menatap lagi bayangan di cermin. Tersenyum, mulai menyukai apa yang dilihatnya.'' (Pesantren Impian, 2014:113)

31

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini sangat

inspiratif.Dari tiap kata-katanya pembaca dapat merasakan kekuatan

pandangan hidup yang dapat memotivasi dan membangkitkan

semangat.Kutipan Novel:

''Kematian adalah kebebasan.Kematian adalah klimaks kehidupan.Bukan akhir kehidupan. Kematian membuat kita lebih dekat pada peristiwa yang memberikan kebahagiaan tertinggi, saat kita bias memandang wajah-Nya. Memandang maha keindahan, seperti yang Dia janjikan bagi mereka yang beriman dan selalu berharap-harap untuk bertemu dengan Nya.

Bagi orang-orang yang sedang menapaki jalan kebaikan, kematian adalah berkah menuju pintu surga.'' (Pesantren Impian, 2014:186)

6. Latar atau setting

Adapun latar dari novel ini adalah Pondok Pesantren Impian yang

terletak di sebuah pulau Lhok Jeumpa Aceh.Karakter utama juga

mendukung latar yang ada.Kutipan novel:

''Gadis itu duduk dibangku taman. Menatapi anak-anak yang berhamburan keluar kelas. Setiap pagi sampai sore pintu gerbang pesantren putri memang selalu terbuka selama anak-anak setempat belajar.'' (Pesantren Impian, 2014:75)

7. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan dalam Novel Pesantren Impian ini

adalah perlunya menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, atau

lebih dikenal dengan kata taubat, karena tidak ada yang tau kapan hidup

seseorang akan berahir. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat

rehabilitas untuk membantu seseorang memperbaiki dirinya menjadi

31

proses itu tidaklah mudah, kemauan yang tinggi, kesabaran serta

dukungan dari oarang-orang terdekat merupakan kunci utama untuk

mencapai tujuan itu.

Dokumen terkait