FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA
(STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
ENDANG SAFFITRI NIM. 708532025
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di UniversitasNegeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil
maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada mamak tersayang Sunarti yang senantiasa
menjadi penyemangat penulis untuk terus menyelesaikan skripsi, bulekku Suhartini,
abangku tersayang Abdi Sinaga dan adikku tercinta Galih Rakhasiwi dan Adek
Afrinda Ayu serta seluruh keluarga besar penulis atas segala motivasi, doa, perhatian
serta dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh
kasih saying kepada penulis.
Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bapak Prof. DR. IbnuHajar, M.Si, sebagaiRektorUniversitasNegeri Medan.
2. Bapak Drs. KustoroBudiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
v
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan, dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan semangat selama penulis menjalankan perkuliahan.
4. Bapak Drs. SurbaktiKaro-karo, M.Si, Ak., selaku Pembantu Dekan III sekaligus
dosen pembimbing skripsi penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam proses penyusunan skripsi.
5. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri
Medan.
6. Bapak Drs.Jihen Ginting, M.Si. Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Unimed sekaligus Dosen Penguji yang telah member kritik dan saran
yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Hermansyah, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah member
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah
member kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh dosen yang selama ini member pelajaran dan bimbingan kepada penulis
dalam menjalankan perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi.
10.Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
11.Seluruh pegawai SKPD Kota Medan yang sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
12.Sahabat hidup terbaik penulis, Aan Dwi arzyana yang telah banyak membantu
vi
13.Sahabatku Linda Swiyarni dan IstajibNizar yang telah memberikan dukungan
semangat serta bantuan yang sangat bermanfaat. Terima kasih teman atas
‘Chelsea’nya!.
14.Sahabat-sahabat seperjuangan penyelesaian skripsi, bre biring Uchi, Ai Ainun,
Diyen, Juliadi, Windi, Rusdy, Ilas, Mizwar, Zuzu, Zizi, terima kasih banyak atas
kebersamaan yang ‘singkat’ ini. Good Luck kedepannya guys !!!
15.Sahabat-sahabat tersayang penulis yang telah dahulu menyelesaikan perkuliahan,
ajo, inu’, ijal, ayyep, terima kasih atas semangatnya.
16.Buat semua teman-teman Akuntansi Pemerintahan kelas A, B dan adik-adik
stambuk 08, 09, 010 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Scream so loud
‘AKP selalu dihati’. Semangat..!!!
17.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak
dapat disebutkan satu per satu, terima kasih.
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya.
Medan, Januari 2013 Peneliti
vii
viii
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. ... 32
3.3.1 Variabel Penelitian. ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN44 4.1 Hasil Penelitian. ... 42
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. ... 42
4.1.2 Pengujian Data. ... 43
4.1.3 Klasifikasi Data. ... 43
ix
4.1.3.2 Klasifikasi Data APBD Berbasis Kinerja. ... 44
4.1.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data. ... 45
4.1.4.1 Uji Validitas. ... 45
4.1.4.2 Uji Reabilitas. ... 47
4.1.5 Uji Normalitas. ... 48
4.1.6 Uji Multikolineritas. ... 50
4.1.7 Uji Heterokedastisitas. ... 50
4.1.8 Analisis Regresi Berganda. ... 52
4.1.9 Pengujian Hipotesis. ... 54
4.1.9.1 Uji R-Square (R2). ... 54
4.1.9.2 Uji T. ... 54
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian. ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 61
5.1 Kesimpulan. ... 61
5.2 Saran. ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir. ... 29
Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. ... 49
x
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Daftar Rincian Penelitian Terdahulu... 27
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner. ... 43
Tabel 4.2 Klasifikasi Data Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan APBD. ... 44
Tabel 4.3 Klasifikasi Data APBD Berbasis Kinerja. ... 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas. ... 45
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas. ... 47
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas. ... 48
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas. ... 50
Tabel 4.8 Hasil Regresi Linier Berganda. ... 52
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi... 54
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian dan Tabulasi Jawaban Responden
LAMPIRAN II Hasil Output SPSS
ii
ABSTRAK
Endang Saffitri, NIM. 708532025. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Skripsi Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Tahun 2012.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor (komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, penghargaan dan sanksi) sebagai penyusunan APBD berpengaruh terhadap APBD Berbasis Kinerja SKPD Pemerintahan Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,menganalisis dan mendapatkan bukti empiris ada tidaknya pengaruh faktor-faktor (komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, penghargaan dan sanksi) sebagai penyusunan APBD berpengaruh terhadap APBD Berbasis Kinerja SKPD Pemerintahan Kota Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas yang ada di pemerintahan Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah sebelas (11) Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas pemerintahan Kota Medan yang telah memenuhi kriteria sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial (Uji T) bahwa variabel komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, dan sanksi mempengaruhi APBD Berbasis Kinerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan < 0,05. Sedangkan variabel penghargaan tidak memenuhi nilai signifikan (0,143 > 0,05). Kelima variabel independen memberikan nilai koefisien determinan yaitu 0,889 yang artinya bahwa sebesar 88,9 % memberi pengaruh terhadap APBD berbasis kinerja sedangkan 11,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, dan sanksi terhadap APBD berbasis kinerja dan hanya penghargaan yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap APBD berbasis kinerja.
iii
ABSTRACT
Endang Saffitri, NIM. 708532025. Factors that affect Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance. (Study Empiric in Government of Medan). Thesis Department of Accounting, Government Accounting Specialization, Faculty of Economics. State University of Medan, 2012.
Problems in this study is whether there is factors (all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources,
transparant rewards and firm punishment) as complier APBD’s have an effect on budgeting of regional revenue and expenditure based on performance in SKPD’s
Government of Medan. This study to identify, analyze and obtain empirical evidence whether there is influence factors (all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources, transparant
rewards and firm punishment) as complier APBD’s have an effect on budgeting of
regional revenue and expenditure based on performance in SKPD’s Government
of Medan.
The population in this study is the work units (SKPD) Region in Government of Medan. Samples in this study is eleven (11) work units (SKPD) Region in Government of Medan has already accomplish sample criterion with non-probability sampling methods. Data collection techniques are used by distributing questionnaires. Data were processed using SPSS version 17.0.
The result showed partial (Test T) that all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources and firm punishment variables affect Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance. It can be seen from significant value (0,143 <0,05). Meanwhile that transparant rewards variable not have enough significant value (0,143>0,05) . The fifth independent variable determinant of the coefficient
value is 0,889 which means that for 88,9% give affect to APBD’s based on
performance meanwhile 11,1% influence variable other than research.
The conclusion of this research that there is significant affect of all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources and firm punishment of Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance and only transparant rewards not have significant affect of Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Dalam suatu kepemerintahan tentu ada peraturan mengenai keuangan,
Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara memuat berbagai
perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan itu
didorong oleh berbagai factor termasuk diantaranya perubahan yang begitu cepat
di bidang politik, desentralisasi, dan berbagai tantangan pembangunan yang
dihadapi pemerintah. Berbagai perubahan ini membutuhkan dukungan system
penganggaran yang lebih responsive, yang dapat memfasilitasi upaya memenuhi
tuntutan masyarakat atas peningkatan kinerja pemerintah dalam bidang
pembangunan, kualitas layanan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya.
Anggaran pemerintah daerah kita kenal sebagai Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
sebagai anggaran sektor publik harus mencakup aspek perencanaan, pengendalian,
dan akuntabilitas publik. Proses dalam penyusunan anggaran disebut dengan
penganggaran. Penganggaran memiliki tiga tujuan utama yang saling terkait
anggaran yaitu stabilitas fiscal makro, alokasi sumber daya sesuai prioritas, dan
pemanfaatan secara efektif dan efisien.
Semula anggaran belanja pemerintah daerah tersebut dikelompokkan atas
anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan. Pengelompokkan
dalam anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan yang semula
2
pelaksanaannya ternyata telah menimbulkan peluang terjadinya duplikasi,
penumpukkan, dan penyimpangan anggaran.
Sementara itu, penuangan rencana pembangunan dalam suatu dokumen
perencanaan nasional lima tahunan yang ditetapkan dengan undang-undang
sepertinya tidak realistis dan semakin tidak sesuai dengan Pejelasan Umum
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 (pasal 3) tentang Keuangan Negara yang
menyebutkan :
Masalah lain yang tidak kalah pentingnya dalam upaya memperbaiki proses penganggaran disektor public adalah penerapan anggaran berbasis prestasi kerja. Mengingat bahwa anggaran berbasis prestasi kerja/hasil memerlukan criteria dan evaluasi serta untuk menghindari duplikasi dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian Negara/lembaga/perangkat daerah, perlu dilakukan penyatuan sistem akuntabilitas kinerja dalam sistem penganggaran dengan memperkenakan sistem penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian Negara/lembaga/perangkat daerah. Dengan penyusunan rencan kerja dan anggaran tersebut dapat terpenuhi sekaligus kebutuhan anggaran berbasis prestasi kerja dan pengukuran akuntabilitas kinerja kementerian/lembaga/perangkat daerah yang bersangkutan.
Dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU
No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah telah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk
mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan
prioritasnya masing-masing. Dengan berlakunya kedua undang-undang tersebut di
atas membawa konsekuensi bagi daerah dalam bentuk tanggungjawab atas
pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efisien dan efektif, khususnya
3
Hal tersebut dapat dipenuhi dengan menyusun rencana kerja dan anggaran
satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) seperti yang disebut dalam UU No.
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 19 (1) dan (2) yaitu, pendekatan
berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Dengan membangun suatu system
penganggaran yang dapat memadukan perencanaan kinerja dengan anggaran
tahunan akan terlihat adanya keterkaitan antara dana yang tersedia dengan hasil
yang diharapkan. Sistem penganggaran seperti ini disebut juga dengan anggaran
berbasis kinerja (ABK).
Pemerintah Kota Medan telah menerapkan penganggaran berbasis kinerja
tersebut. Namun, masih terdapat penyimpangan anggaran terkait dengan
lemahnya sistem administrasi. Menurut Harian Analisa (2011) Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan Tahun Anggaran 2012
mengalami devisit Rp. 168.599.343.285 dari jumlah APBD senilai Rp.
3.681.534.483.751. Hal ini disebabkan Pemko Medan belum memaksimalkan
instrument pengukuran kinerja keberhasilan suatu program. Menurut Zulkarnain
(dalam Seputar Indonesia, 2011) Rancangan APBD Kota Medan Tahun 2012 ini
kiranya menjadi solusi bagi peningkatan akselerasi pertumbuhan ekonomi kota
yang merata dan berkelanjutan demi kemajuan pembangunan di Kota Medan
sesuai dengan visi dan misi Kota Medan.
Maka sesuai dengan pernyataan diatas konsep anggaran berbasis kinerja
telah diterapkan dalam pemerintahan sekarang ini. Kegiatan perencanaan serta
penganggaran harus melibatkan seluruh unsur pelaksana yang ada di Satuan
4
klasifikasi belanja, penentuan standar biaya, penentuan indikator kerja dan target
kinerja sampai dengan jumlah anggaran yang harus disediakan, memerlukan
perhatian yang serius bagi pimpinan SKPD beserta pelaksana program dan
kegiatan.
Solihin (2007:16) mengemukakan “Anggaran kinerja itu adalah
identifikasi output dan outcome yang dihasilkan oleh suatu program dan
pelayanan yang menghubungkan pengeluaran dengan hasil yang aka dicapai
dengan nilai efektivitas, efisiensi dan ekonomis (value for money)”.
BPKP (2005:29) menyatakan tuntutan pentingnya penyusunan anggaran berbasis kinerja ternyata membawa konsekuensi yang harus disiapkan. Beberapa faktor implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja yaitu:
1) Kepemimpinan dan Komitmen dari seluruh komponen organisasi 2) Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus
3) Sumber daya yang cukup untuk penyempurnaan tersebut (uang, waktu, dan orang)
4) Penghargaan (rewards) dan sanksi (punishment) yang jelas 5) Keinginan kuat untuk berhasil
Atiek (2005) telah melakukan penelitian tentang Analisis Peranan Bappeda
dalam Menyusun APBD berdasarkan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja Menuju
Kepemerintahan yang Baik di Kabupaten Tulang Bawang Lampung dengan hasil
terdapat hubungan antara sumber daya manusia masih sedikit yang mengerti dan
memahami anggaran berbasis kinerja berpengaruh dalam pelaksanaan
perencanaan dan terdapat penyimpangan program yang dilaksanakan dari arah
kebijakan umum dengan belum diterapkan anggaran berbasis kinerja.
Sembiring (2009) telah melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang
5
Pemerintahan Kabupaten Karo) dengan hasil Komitmen dari seluruh komponen
organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup,
penghargaan (rewards) yang jelas dan sanksi (punishment) yang tegas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap APBD berbasis kinerja. Secara parsial
penyempurnaan sistem administrasi, penghargaan (rewards) yang jelas dan sanksi
(punishment) yang tegas berpengaruh signifikan terhadap APBD berbasis kinerja,
tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap APBD berbasis kinerja adalah
penyempurnaan sistem administrasi.
Hijrani Putri Lubis (2010) telah melakukan penelitian tentang Analisis
Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan hasil Pemberlakuan
Anggaran Berbasis Kinerja secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Dari beberapa penelitian diatas, maka penulis melakukan replikasi dari
penelitian Sembiring (2009), namun dengan waktu dan lokasi yang berbeda.
Alasan peneliti mereplikasi penelitian ini adalah karena penulis ingin menguji
kembali apakah dengan teori yang sama tetapi lokasi dan waktu penelitian yang
berbeda akan memberikan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian terdahulu dilakukan di Pemerintahan Kabupaten Karo pada tahun 2009
sedangkan penelitian ini dilakukan di Pemerintahan Kota Medan pada tahun 2012.
Alasan dilakukan penelitian di Pemerintahan Kota Medan dengan waktu
penelitian pada tahun 2012 karena Kota Medan merupakan pusat pemerintahan di
6
pertumbuhan ekonomi yang lebih dinamis dan progresif dan selalu terus menerus
melakukan perubahan sehingga dapat memposisikan kota Medan sebagai motor
penggerak pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang
berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Apakah komitmen dari seluruh komponen organisasi berpengaruh
terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di
Pemerintahan Kota Medan)?
2. Apakah penyempurnaan system administrasi berpengaruh terhadap
penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan)?
3. Apakah sumber daya yang cukup berpengaruh terhadap penyusunan
APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?
4. Apakah penghargaan (rewards) berpengaruh terhadap penyusunan APBD
Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?
5. Apakah sanksi (punishment) berpengaruh terhadap penyusunan APBD
7
6. Seberapa besar pengaruh faktor komitmen dari seluruh komponen
organisasi terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di
Pemerintahan Kota Medan)?
7. Seberapa besar pengaruh faktor penyempurnaan system administrasi
terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di
Pemerintahan Kota Medan)?
8. Seberapa besar pengaruh faktor sumber daya yang cukup terhadap
penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan)?
9. Seberapa besar pengaruh faktor penghargaan (rewards) terhadap
penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan)?
10. Seberapa besar pengaruh sanksi (punishment) terhadap penyusunan APBD
Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas, maka penulis hanya membatasi
permasalahan dalam penelitian ini pada pengaruh komitmen dari seluruh
komponen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang
cukup, penghargaan (rewards) dan sanksi (punishment) terhadap penyusunan
APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan).
1. 4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latara belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
8
1. Apakah komitmen dari seluruh komponen organisasi berpengaruh
terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di
Pemerintahan Kota Medan)?
2. Apakah penyempurnaan sistem administrasi berpengaruh terhadap
penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan)?
3. Apakah sumber daya yang cukup berpengaruh terhadap penyusunan
APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?
4. Apakah penghargaan (rewards) berpengaruh terhadap penyusunan APBD
Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?
5. Apakah sanksi (punishment) berpengaruh terhadap penyusunan APBD
Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen dari seluruh komponen organisasi
terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di
Pemerintahan Kota Medan).
2. Untuk mengetahui pengaruh penyempurnaan sistem administrasi terhadap
penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
9
3. Untuk mengetahui pengaruh sumber daya yang cukup terhadap
penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan).
4. Untuk mengetahui pengaruh penghargaan (rewards) terhadap penyusunan
APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan).
5. Untuk mengetahui pengaruh sanksi (punishment) terhadap penyusunan
APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan).
1.5Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan
wawasan peneliti tentang fator-faktor yang mempengaruhi penyusunan
APBD Berbasis Kinerja.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu referensi dalam penelitian lebih lanjut.
3. Bagi Instansi Pemerintah, sebagai bahan informasi kepada aparatur
61
61 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Komitmen dari seluruh komponen organisasi berpengaruh positif terhadap
penyusunan APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan). Bukti empiris menunjukkan koefisien regresi Komitmen dari
Seluruh Komponen Organisasi sebesar 0,072 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,035 < 0,05 dan thitung > ttabel (2,194 > 2,030).
2. Penyempurnaan sistem administrasi berpengaruh positif terhadap
penyusunan APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota
Medan). Bukti empiris menunjukkan koefisien regresi penyempurnaan
sistem administrasi sebesar 0,552 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 dan thitung > ttabel (8,711 > 2,030).
3. Sumber daya yang cukup berpengaruh positif terhadap penyusunan APBD
berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Bukti
empiris menunjukkan koefisien regresi sumber daya yang cukup sebesar
0,109 dengan signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 dan thitung > ttabel (2,784 >
2,030).
4. Penghargaan yang jelas berpengaruh negatif terhadap penyusunan APBD
berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Bukti
(-62
0,139) dengan nilai signifikansi sebesar 0,143 > 0,05 dan thitung < ttabel
(-1,500 < 2,030).
5. Sanksi yang tegas berpengaruh positif terhadap penyusunan APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Bukti
empiris menunjukkan koefisien regresi sanksi yang tegas sebesar 0,934
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung > ttabel (4,732 >
2,030).
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah
diambil, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Pihak pegawai di SKPD Dinas Pemerintahan Kota Medan agar dapat
mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja yang telah dijalankan
serta konsistensi dalam menerapkan faktor-faktor penyusun APBD
Berbasis Kinerjasehingga mempermudah dalam pencapaian tujuan instansi
serta visi dan misi dari seluruh SKPD Dinas Pemerintahan Kota Medan.
2. Bagi pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas mengetahui dan memahami
seberapa besar pengaruh penerapan faktor-faktor penyusun APBD
Berbasis Kinerja di SKPD Pemerintahan Kota Medan dan perlu
meningkatkan kinerja pegawai karena semakin baik penerapan
faktor-faktor penyusun APBD Berbasis Kinerja maka akan semakin baik pula
63
3. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan meningkatkan
data penelitian setidaknya setengah atau lebih dari jumlah sampel agar
dapat dilakukan penggeneralisasi hasil penelitian secara luas. Dapat juga
menambah referensi dan variabel yang lain dalam mempengaruhi APBD
Berbasis Kinerja. Hal ini penting mengingat instansi pemerintah saat ini
banyak menjadi sorotan karena masalah-masalah penyelewengan yang
64
DAFTAR PUSTAKA
BPKP, 2005. Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Revisi). Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik (suatu pengantar). Erlangga. Jakarta.
Erwati, Misni. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Terhadap Kinerja Kepala SKPD. Jurnal Akuntansi. Vol 102, No. 34, Juli
2009.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.
Hariadi, dkk. 2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.
http://id.journal.uii.ac.id (diakses 27 Mei 2012).
Ihyaul, 2004. Anggaran Berbasis Kinerja dan kegiatan penyusunan program. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. No. 22, Juli 2004.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, edisi 3. Erlangga. Jakarta.
Kartiwa, 2004. Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan arah Kebijakan Umum. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol
11, No.2, Maret 2004.
Kusnad, 2002. Anggaran Berbasis Kinerja. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol. 11, No.1, Juni 2002.
Kumorotomo, 2005. Pengukuran Kinerja. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol 3, No.1, Maret 2005.
Lubis, Ade Fatma, dkk. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service
Solution) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press.
Lubis, Hijrani Putri. 2010. Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis
Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang. Skripsi S-1. Program Studi Akuntansi USU. Terpublikasi.
Mardiasmo, 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi. Yogyakarta.
65
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13, 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Raharto, Imam T. 2008. Anggaran Berbasis Kinerja (pelaksanaan, masalah dan
solusi di Indonesia). Tesis. Program Studi. Makasar. Tidak terpublikasi.
Sembiring, Baik Benar. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja. Tesis.
Program Studi Ilmu Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan. Terpublikasi.
Silitonga, Pasar Maulim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Universitas Negeri Medan. Medan.
Solihin, Dadang. 2007. Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan. Semiloka DPRD. Bekasi.
Suprapto, Bambang. 2006. Peluang dan Tantangan Implementasi Anggaran
Berbasis Kinerja. Buletin Studi Ekonomi, Vol 11, No.3. Denpasar.
Undang-undang Nomor 17, 2003. Tentang Keuangan Daerah.
Undang-undang Otonomi Daerah, 2004. UU No.32, 2004. Tentang Pemerintahan
Daerah, UU No.33, 2004. Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahn Daerah, Peraturan Pemerintah No.3, 2005. Penerbit Harijaya Presindo. Jakarta.
Vista, 2002. Pencapaian Kinerja Akuntabilitas dan pengukuran Kinerja
pemerintahan. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.2, No.5, September
2003.
Wahono, Romi Satria. 2001. Pengantar Manajemen Organisasi. LIPI. Saitama University.
Wirjatmi, Endang. 2005. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah. Jurnal Akuntasi & Keuangan, Vol.2, No.3, Oktober 2005.
Wikipedia. Kinerja. http://id.wikipedia.org/w/index.php ( diakses 26 Mei 2012).
www.anggaran.depkeu.go.id (diakses 15 Mei 2012).
www.pemkomedan.co.id (diakses 8 Februari 2012).
www.analisadaily.com (diakses 23 Mei 2012).