• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA (STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA (STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA

(STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

ENDANG SAFFITRI NIM. 708532025

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagian

persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di UniversitasNegeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan

sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil

maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada mamak tersayang Sunarti yang senantiasa

menjadi penyemangat penulis untuk terus menyelesaikan skripsi, bulekku Suhartini,

abangku tersayang Abdi Sinaga dan adikku tercinta Galih Rakhasiwi dan Adek

Afrinda Ayu serta seluruh keluarga besar penulis atas segala motivasi, doa, perhatian

serta dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh

kasih saying kepada penulis.

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Bapak Prof. DR. IbnuHajar, M.Si, sebagaiRektorUniversitasNegeri Medan.

2. Bapak Drs. KustoroBudiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

(5)

v

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan, dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah

memberikan semangat selama penulis menjalankan perkuliahan.

4. Bapak Drs. SurbaktiKaro-karo, M.Si, Ak., selaku Pembantu Dekan III sekaligus

dosen pembimbing skripsi penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan

dalam proses penyusunan skripsi.

5. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri

Medan.

6. Bapak Drs.Jihen Ginting, M.Si. Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Unimed sekaligus Dosen Penguji yang telah member kritik dan saran

yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Hermansyah, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah member

kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah

member kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh dosen yang selama ini member pelajaran dan bimbingan kepada penulis

dalam menjalankan perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi.

10.Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan.

11.Seluruh pegawai SKPD Kota Medan yang sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

12.Sahabat hidup terbaik penulis, Aan Dwi arzyana yang telah banyak membantu

(6)

vi

13.Sahabatku Linda Swiyarni dan IstajibNizar yang telah memberikan dukungan

semangat serta bantuan yang sangat bermanfaat. Terima kasih teman atas

‘Chelsea’nya!.

14.Sahabat-sahabat seperjuangan penyelesaian skripsi, bre biring Uchi, Ai Ainun,

Diyen, Juliadi, Windi, Rusdy, Ilas, Mizwar, Zuzu, Zizi, terima kasih banyak atas

kebersamaan yang ‘singkat’ ini. Good Luck kedepannya guys !!!

15.Sahabat-sahabat tersayang penulis yang telah dahulu menyelesaikan perkuliahan,

ajo, inu’, ijal, ayyep, terima kasih atas semangatnya.

16.Buat semua teman-teman Akuntansi Pemerintahan kelas A, B dan adik-adik

stambuk 08, 09, 010 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Scream so loud

‘AKP selalu dihati’. Semangat..!!!

17.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak

dapat disebutkan satu per satu, terima kasih.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi yang membacanya.

Medan, Januari 2013 Peneliti

(7)

vii

(8)

viii

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. ... 32

3.3.1 Variabel Penelitian. ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN44 4.1 Hasil Penelitian. ... 42

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. ... 42

4.1.2 Pengujian Data. ... 43

4.1.3 Klasifikasi Data. ... 43

(9)

ix

4.1.3.2 Klasifikasi Data APBD Berbasis Kinerja. ... 44

4.1.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data. ... 45

4.1.4.1 Uji Validitas. ... 45

4.1.4.2 Uji Reabilitas. ... 47

4.1.5 Uji Normalitas. ... 48

4.1.6 Uji Multikolineritas. ... 50

4.1.7 Uji Heterokedastisitas. ... 50

4.1.8 Analisis Regresi Berganda. ... 52

4.1.9 Pengujian Hipotesis. ... 54

4.1.9.1 Uji R-Square (R2). ... 54

4.1.9.2 Uji T. ... 54

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian. ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 61

5.1 Kesimpulan. ... 61

5.2 Saran. ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir. ... 29

Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. ... 49

(11)

x

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Daftar Rincian Penelitian Terdahulu... 27

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner. ... 43

Tabel 4.2 Klasifikasi Data Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan APBD. ... 44

Tabel 4.3 Klasifikasi Data APBD Berbasis Kinerja. ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas. ... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas. ... 47

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas. ... 48

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas. ... 50

Tabel 4.8 Hasil Regresi Linier Berganda. ... 52

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi... 54

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian dan Tabulasi Jawaban Responden

LAMPIRAN II Hasil Output SPSS

(13)

ii

ABSTRAK

Endang Saffitri, NIM. 708532025. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Skripsi Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Tahun 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor (komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, penghargaan dan sanksi) sebagai penyusunan APBD berpengaruh terhadap APBD Berbasis Kinerja SKPD Pemerintahan Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,menganalisis dan mendapatkan bukti empiris ada tidaknya pengaruh faktor-faktor (komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, penghargaan dan sanksi) sebagai penyusunan APBD berpengaruh terhadap APBD Berbasis Kinerja SKPD Pemerintahan Kota Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas yang ada di pemerintahan Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah sebelas (11) Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas pemerintahan Kota Medan yang telah memenuhi kriteria sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan SPSS 17.

Hasil penelitian menunjukkan secara parsial (Uji T) bahwa variabel komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, dan sanksi mempengaruhi APBD Berbasis Kinerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan < 0,05. Sedangkan variabel penghargaan tidak memenuhi nilai signifikan (0,143 > 0,05). Kelima variabel independen memberikan nilai koefisien determinan yaitu 0,889 yang artinya bahwa sebesar 88,9 % memberi pengaruh terhadap APBD berbasis kinerja sedangkan 11,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup, dan sanksi terhadap APBD berbasis kinerja dan hanya penghargaan yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap APBD berbasis kinerja.

(14)

iii

ABSTRACT

Endang Saffitri, NIM. 708532025. Factors that affect Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance. (Study Empiric in Government of Medan). Thesis Department of Accounting, Government Accounting Specialization, Faculty of Economics. State University of Medan, 2012.

Problems in this study is whether there is factors (all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources,

transparant rewards and firm punishment) as complier APBD’s have an effect on budgeting of regional revenue and expenditure based on performance in SKPD’s

Government of Medan. This study to identify, analyze and obtain empirical evidence whether there is influence factors (all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources, transparant

rewards and firm punishment) as complier APBD’s have an effect on budgeting of

regional revenue and expenditure based on performance in SKPD’s Government

of Medan.

The population in this study is the work units (SKPD) Region in Government of Medan. Samples in this study is eleven (11) work units (SKPD) Region in Government of Medan has already accomplish sample criterion with non-probability sampling methods. Data collection techniques are used by distributing questionnaires. Data were processed using SPSS version 17.0.

The result showed partial (Test T) that all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources and firm punishment variables affect Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance. It can be seen from significant value (0,143 <0,05). Meanwhile that transparant rewards variable not have enough significant value (0,143>0,05) . The fifth independent variable determinant of the coefficient

value is 0,889 which means that for 88,9% give affect to APBD’s based on

performance meanwhile 11,1% influence variable other than research.

The conclusion of this research that there is significant affect of all organizational component, perfection of administration system, sufficient human resources and firm punishment of Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance and only transparant rewards not have significant affect of Budgeting of regional Revenue and expenditure (APBD) based on Performance.

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Dalam suatu kepemerintahan tentu ada peraturan mengenai keuangan,

Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara memuat berbagai

perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan itu

didorong oleh berbagai factor termasuk diantaranya perubahan yang begitu cepat

di bidang politik, desentralisasi, dan berbagai tantangan pembangunan yang

dihadapi pemerintah. Berbagai perubahan ini membutuhkan dukungan system

penganggaran yang lebih responsive, yang dapat memfasilitasi upaya memenuhi

tuntutan masyarakat atas peningkatan kinerja pemerintah dalam bidang

pembangunan, kualitas layanan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya.

Anggaran pemerintah daerah kita kenal sebagai Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

sebagai anggaran sektor publik harus mencakup aspek perencanaan, pengendalian,

dan akuntabilitas publik. Proses dalam penyusunan anggaran disebut dengan

penganggaran. Penganggaran memiliki tiga tujuan utama yang saling terkait

anggaran yaitu stabilitas fiscal makro, alokasi sumber daya sesuai prioritas, dan

pemanfaatan secara efektif dan efisien.

Semula anggaran belanja pemerintah daerah tersebut dikelompokkan atas

anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan. Pengelompokkan

dalam anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan yang semula

(16)

2

pelaksanaannya ternyata telah menimbulkan peluang terjadinya duplikasi,

penumpukkan, dan penyimpangan anggaran.

Sementara itu, penuangan rencana pembangunan dalam suatu dokumen

perencanaan nasional lima tahunan yang ditetapkan dengan undang-undang

sepertinya tidak realistis dan semakin tidak sesuai dengan Pejelasan Umum

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 (pasal 3) tentang Keuangan Negara yang

menyebutkan :

Masalah lain yang tidak kalah pentingnya dalam upaya memperbaiki proses penganggaran disektor public adalah penerapan anggaran berbasis prestasi kerja. Mengingat bahwa anggaran berbasis prestasi kerja/hasil memerlukan criteria dan evaluasi serta untuk menghindari duplikasi dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian Negara/lembaga/perangkat daerah, perlu dilakukan penyatuan sistem akuntabilitas kinerja dalam sistem penganggaran dengan memperkenakan sistem penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian Negara/lembaga/perangkat daerah. Dengan penyusunan rencan kerja dan anggaran tersebut dapat terpenuhi sekaligus kebutuhan anggaran berbasis prestasi kerja dan pengukuran akuntabilitas kinerja kementerian/lembaga/perangkat daerah yang bersangkutan.

Dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU

No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah telah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk

mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan

prioritasnya masing-masing. Dengan berlakunya kedua undang-undang tersebut di

atas membawa konsekuensi bagi daerah dalam bentuk tanggungjawab atas

pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efisien dan efektif, khususnya

(17)

3

Hal tersebut dapat dipenuhi dengan menyusun rencana kerja dan anggaran

satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) seperti yang disebut dalam UU No.

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 19 (1) dan (2) yaitu, pendekatan

berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Dengan membangun suatu system

penganggaran yang dapat memadukan perencanaan kinerja dengan anggaran

tahunan akan terlihat adanya keterkaitan antara dana yang tersedia dengan hasil

yang diharapkan. Sistem penganggaran seperti ini disebut juga dengan anggaran

berbasis kinerja (ABK).

Pemerintah Kota Medan telah menerapkan penganggaran berbasis kinerja

tersebut. Namun, masih terdapat penyimpangan anggaran terkait dengan

lemahnya sistem administrasi. Menurut Harian Analisa (2011) Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan Tahun Anggaran 2012

mengalami devisit Rp. 168.599.343.285 dari jumlah APBD senilai Rp.

3.681.534.483.751. Hal ini disebabkan Pemko Medan belum memaksimalkan

instrument pengukuran kinerja keberhasilan suatu program. Menurut Zulkarnain

(dalam Seputar Indonesia, 2011) Rancangan APBD Kota Medan Tahun 2012 ini

kiranya menjadi solusi bagi peningkatan akselerasi pertumbuhan ekonomi kota

yang merata dan berkelanjutan demi kemajuan pembangunan di Kota Medan

sesuai dengan visi dan misi Kota Medan.

Maka sesuai dengan pernyataan diatas konsep anggaran berbasis kinerja

telah diterapkan dalam pemerintahan sekarang ini. Kegiatan perencanaan serta

penganggaran harus melibatkan seluruh unsur pelaksana yang ada di Satuan

(18)

4

klasifikasi belanja, penentuan standar biaya, penentuan indikator kerja dan target

kinerja sampai dengan jumlah anggaran yang harus disediakan, memerlukan

perhatian yang serius bagi pimpinan SKPD beserta pelaksana program dan

kegiatan.

Solihin (2007:16) mengemukakan “Anggaran kinerja itu adalah

identifikasi output dan outcome yang dihasilkan oleh suatu program dan

pelayanan yang menghubungkan pengeluaran dengan hasil yang aka dicapai

dengan nilai efektivitas, efisiensi dan ekonomis (value for money)”.

BPKP (2005:29) menyatakan tuntutan pentingnya penyusunan anggaran berbasis kinerja ternyata membawa konsekuensi yang harus disiapkan. Beberapa faktor implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja yaitu:

1) Kepemimpinan dan Komitmen dari seluruh komponen organisasi 2) Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus

3) Sumber daya yang cukup untuk penyempurnaan tersebut (uang, waktu, dan orang)

4) Penghargaan (rewards) dan sanksi (punishment) yang jelas 5) Keinginan kuat untuk berhasil

Atiek (2005) telah melakukan penelitian tentang Analisis Peranan Bappeda

dalam Menyusun APBD berdasarkan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja Menuju

Kepemerintahan yang Baik di Kabupaten Tulang Bawang Lampung dengan hasil

terdapat hubungan antara sumber daya manusia masih sedikit yang mengerti dan

memahami anggaran berbasis kinerja berpengaruh dalam pelaksanaan

perencanaan dan terdapat penyimpangan program yang dilaksanakan dari arah

kebijakan umum dengan belum diterapkan anggaran berbasis kinerja.

Sembiring (2009) telah melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang

(19)

5

Pemerintahan Kabupaten Karo) dengan hasil Komitmen dari seluruh komponen

organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang cukup,

penghargaan (rewards) yang jelas dan sanksi (punishment) yang tegas secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap APBD berbasis kinerja. Secara parsial

penyempurnaan sistem administrasi, penghargaan (rewards) yang jelas dan sanksi

(punishment) yang tegas berpengaruh signifikan terhadap APBD berbasis kinerja,

tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap APBD berbasis kinerja adalah

penyempurnaan sistem administrasi.

Hijrani Putri Lubis (2010) telah melakukan penelitian tentang Analisis

Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan hasil Pemberlakuan

Anggaran Berbasis Kinerja secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Dari beberapa penelitian diatas, maka penulis melakukan replikasi dari

penelitian Sembiring (2009), namun dengan waktu dan lokasi yang berbeda.

Alasan peneliti mereplikasi penelitian ini adalah karena penulis ingin menguji

kembali apakah dengan teori yang sama tetapi lokasi dan waktu penelitian yang

berbeda akan memberikan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian terdahulu dilakukan di Pemerintahan Kabupaten Karo pada tahun 2009

sedangkan penelitian ini dilakukan di Pemerintahan Kota Medan pada tahun 2012.

Alasan dilakukan penelitian di Pemerintahan Kota Medan dengan waktu

penelitian pada tahun 2012 karena Kota Medan merupakan pusat pemerintahan di

(20)

6

pertumbuhan ekonomi yang lebih dinamis dan progresif dan selalu terus menerus

melakukan perubahan sehingga dapat memposisikan kota Medan sebagai motor

penggerak pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang

berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Apakah komitmen dari seluruh komponen organisasi berpengaruh

terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di

Pemerintahan Kota Medan)?

2. Apakah penyempurnaan system administrasi berpengaruh terhadap

penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan)?

3. Apakah sumber daya yang cukup berpengaruh terhadap penyusunan

APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?

4. Apakah penghargaan (rewards) berpengaruh terhadap penyusunan APBD

Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?

5. Apakah sanksi (punishment) berpengaruh terhadap penyusunan APBD

(21)

7

6. Seberapa besar pengaruh faktor komitmen dari seluruh komponen

organisasi terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di

Pemerintahan Kota Medan)?

7. Seberapa besar pengaruh faktor penyempurnaan system administrasi

terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di

Pemerintahan Kota Medan)?

8. Seberapa besar pengaruh faktor sumber daya yang cukup terhadap

penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan)?

9. Seberapa besar pengaruh faktor penghargaan (rewards) terhadap

penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan)?

10. Seberapa besar pengaruh sanksi (punishment) terhadap penyusunan APBD

Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas, maka penulis hanya membatasi

permasalahan dalam penelitian ini pada pengaruh komitmen dari seluruh

komponen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang

cukup, penghargaan (rewards) dan sanksi (punishment) terhadap penyusunan

APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan).

1. 4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latara belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

(22)

8

1. Apakah komitmen dari seluruh komponen organisasi berpengaruh

terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di

Pemerintahan Kota Medan)?

2. Apakah penyempurnaan sistem administrasi berpengaruh terhadap

penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan)?

3. Apakah sumber daya yang cukup berpengaruh terhadap penyusunan

APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?

4. Apakah penghargaan (rewards) berpengaruh terhadap penyusunan APBD

Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?

5. Apakah sanksi (punishment) berpengaruh terhadap penyusunan APBD

Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan)?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen dari seluruh komponen organisasi

terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di

Pemerintahan Kota Medan).

2. Untuk mengetahui pengaruh penyempurnaan sistem administrasi terhadap

penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

(23)

9

3. Untuk mengetahui pengaruh sumber daya yang cukup terhadap

penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan).

4. Untuk mengetahui pengaruh penghargaan (rewards) terhadap penyusunan

APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan).

5. Untuk mengetahui pengaruh sanksi (punishment) terhadap penyusunan

APBD Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan).

1.5Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan

wawasan peneliti tentang fator-faktor yang mempengaruhi penyusunan

APBD Berbasis Kinerja.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai salah satu referensi dalam penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Instansi Pemerintah, sebagai bahan informasi kepada aparatur

(24)

61

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Komitmen dari seluruh komponen organisasi berpengaruh positif terhadap

penyusunan APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan). Bukti empiris menunjukkan koefisien regresi Komitmen dari

Seluruh Komponen Organisasi sebesar 0,072 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,035 < 0,05 dan thitung > ttabel (2,194 > 2,030).

2. Penyempurnaan sistem administrasi berpengaruh positif terhadap

penyusunan APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota

Medan). Bukti empiris menunjukkan koefisien regresi penyempurnaan

sistem administrasi sebesar 0,552 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <

0,05 dan thitung > ttabel (8,711 > 2,030).

3. Sumber daya yang cukup berpengaruh positif terhadap penyusunan APBD

berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Bukti

empiris menunjukkan koefisien regresi sumber daya yang cukup sebesar

0,109 dengan signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 dan thitung > ttabel (2,784 >

2,030).

4. Penghargaan yang jelas berpengaruh negatif terhadap penyusunan APBD

berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Bukti

(25)

(-62

0,139) dengan nilai signifikansi sebesar 0,143 > 0,05 dan thitung < ttabel

(-1,500 < 2,030).

5. Sanksi yang tegas berpengaruh positif terhadap penyusunan APBD berbasis kinerja (Studi Empiris di Pemerintahan Kota Medan). Bukti

empiris menunjukkan koefisien regresi sanksi yang tegas sebesar 0,934

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung > ttabel (4,732 >

2,030).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah

diambil, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Pihak pegawai di SKPD Dinas Pemerintahan Kota Medan agar dapat

mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja yang telah dijalankan

serta konsistensi dalam menerapkan faktor-faktor penyusun APBD

Berbasis Kinerjasehingga mempermudah dalam pencapaian tujuan instansi

serta visi dan misi dari seluruh SKPD Dinas Pemerintahan Kota Medan.

2. Bagi pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas mengetahui dan memahami

seberapa besar pengaruh penerapan faktor-faktor penyusun APBD

Berbasis Kinerja di SKPD Pemerintahan Kota Medan dan perlu

meningkatkan kinerja pegawai karena semakin baik penerapan

faktor-faktor penyusun APBD Berbasis Kinerja maka akan semakin baik pula

(26)

63

3. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan meningkatkan

data penelitian setidaknya setengah atau lebih dari jumlah sampel agar

dapat dilakukan penggeneralisasi hasil penelitian secara luas. Dapat juga

menambah referensi dan variabel yang lain dalam mempengaruhi APBD

Berbasis Kinerja. Hal ini penting mengingat instansi pemerintah saat ini

banyak menjadi sorotan karena masalah-masalah penyelewengan yang

(27)

64

DAFTAR PUSTAKA

BPKP, 2005. Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Revisi). Jakarta.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik (suatu pengantar). Erlangga. Jakarta.

Erwati, Misni. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja

Terhadap Kinerja Kepala SKPD. Jurnal Akuntansi. Vol 102, No. 34, Juli

2009.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.

Hariadi, dkk. 2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.

http://id.journal.uii.ac.id (diakses 27 Mei 2012).

Ihyaul, 2004. Anggaran Berbasis Kinerja dan kegiatan penyusunan program. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. No. 22, Juli 2004.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, edisi 3. Erlangga. Jakarta.

Kartiwa, 2004. Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) dan arah Kebijakan Umum. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol

11, No.2, Maret 2004.

Kusnad, 2002. Anggaran Berbasis Kinerja. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol. 11, No.1, Juni 2002.

Kumorotomo, 2005. Pengukuran Kinerja. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol 3, No.1, Maret 2005.

Lubis, Ade Fatma, dkk. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service

Solution) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press.

Lubis, Hijrani Putri. 2010. Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis

Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang. Skripsi S-1. Program Studi Akuntansi USU. Terpublikasi.

Mardiasmo, 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi. Yogyakarta.

(28)

65

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13, 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Raharto, Imam T. 2008. Anggaran Berbasis Kinerja (pelaksanaan, masalah dan

solusi di Indonesia). Tesis. Program Studi. Makasar. Tidak terpublikasi.

Sembiring, Baik Benar. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja. Tesis.

Program Studi Ilmu Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan. Terpublikasi.

Silitonga, Pasar Maulim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Universitas Negeri Medan. Medan.

Solihin, Dadang. 2007. Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan

Penganggaran Pembangunan. Semiloka DPRD. Bekasi.

Suprapto, Bambang. 2006. Peluang dan Tantangan Implementasi Anggaran

Berbasis Kinerja. Buletin Studi Ekonomi, Vol 11, No.3. Denpasar.

Undang-undang Nomor 17, 2003. Tentang Keuangan Daerah.

Undang-undang Otonomi Daerah, 2004. UU No.32, 2004. Tentang Pemerintahan

Daerah, UU No.33, 2004. Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahn Daerah, Peraturan Pemerintah No.3, 2005. Penerbit Harijaya Presindo. Jakarta.

Vista, 2002. Pencapaian Kinerja Akuntabilitas dan pengukuran Kinerja

pemerintahan. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.2, No.5, September

2003.

Wahono, Romi Satria. 2001. Pengantar Manajemen Organisasi. LIPI. Saitama University.

Wirjatmi, Endang. 2005. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah. Jurnal Akuntasi & Keuangan, Vol.2, No.3, Oktober 2005.

Wikipedia. Kinerja. http://id.wikipedia.org/w/index.php ( diakses 26 Mei 2012).

www.anggaran.depkeu.go.id (diakses 15 Mei 2012).

www.pemkomedan.co.id (diakses 8 Februari 2012).

www.analisadaily.com (diakses 23 Mei 2012).

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir. ................................................................................
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner. ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 7: Cetakan berbahan besi.. Gambar 8: Cetakan berbahan semen. Gambar 9: Cetakan berbahan resin. Cetakan berbahan resin adalah yang paling banyak digunakan hal ini

asinina , dapat dilihat bahwa sebagian besar hasil pengamatan dari hibrida abalon memiliki perkembangan sperma yang normal sama dengan spesies parentalnya (Gambar

Secara umum jalur sirkulasi yang diterapkan berbentuk linear dengan menyediakan ruang sirkulasi utama indoor yang berfungsi sebagai penghubung utama ruang –

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi