PERAN PENDIDIK PAUD DALAM
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PADA ANAK
USIA (5-6 TAHUN) MELALUI BUKU CERITA
BERGAMBAR DI TAMAN KANAK
–
KANAK PANCUR
BATU
SKRIPSI
OLEH:
YARNI ELI YANTI
061211310039
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PERAN PENDIDIK PAUD DALAM
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PADA ANAK
USIA (5-6 TAHUN) MELALUI BUKU CERITA
BERGAMBAR DI TAMAN KANAK
–
KANAK PANCUR
BATU
SKRIPSI
OLEH:
YARNI ELI YANTI
061211310039
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan karuni-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebahagian syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak atas bantuannya melalui doa dan daya dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Jika ada kekurangan yang terdapat di dalamnya, penulis
menerima sumbang saran penyempurnaanya dengan senang hati.
Medan, Maret 2013
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Prof. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Drs. Nasrun, Ms. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
3. Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Negeri Medan
4. Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Negeri Medan
5. Dra. Nasriah, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus
Dosen Pebimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing, mengarahkan dan memberikan saran yang bermanfaat dalam
penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.
7. Ibu kepala sekolah TK. Bakti ibu Sertali Br. Sembiring S.Pd,. dan pendidik
Tk. Bakti ibu Siti Mardiani S.Pd dan Ibu Krisnawaty S.Pd, yang telah
memberikan izin, menemani dan membantu penulis selama penelitian untuk
skripsi ini.
8. Teristimewa kepada Bapakku Ismail dan Mamakku Syamsiar yang telah
memberikan doa sepanjang perjalananku, membesarkan, mendidik, dan yang
tak kenal lelah dalam memenuhi segala kebutuhan baik berupa moril maupun
materil sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Jangan
pernah jemu – jemu untuk mendoakan kami anak – anakmu agar berhasil. 9. Kakak Penulis: Januardi Amd dan Istirinya Wilda Santika (keponakan ku:
Ahmad fadhil). Ismayardi S.Pd dan Istirinya Rina Fitriana S.Pd
(keponakanku Naira latisya), yang selalu berdoa dan memotivasi penulis,
jangan pernah menyerah dan lelah untuk mencari ilmu dan semoga sukses
dalam studi.
10. Teman – teman Mahasiswa Reguler Stambuk 2006 : Meina Imelda siregar, Maemunah Lubis, Maulida Ulfa, Dewi Maya sari Lubis , Yulia Noviani,
terselesaikan skripsi ini. serta adik-adik mahasiswa PLS regular dan ekstensi
stambuk 2007, 2008 Terimakasih atas bantuanya selama ini. Semoga sukses
11. Adik – adik stambuk jurusan PLS jangan pernah patah semangat.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan bagi pengembangan dunia pendidikan.
Medan, Maret 2013
Penulis
ABSTRAK
Hanipah Perangin-angin. Pengaruh Layanan Konseling Individual Teknik Behavioral
Terhadap Sikap Kedisiplinan Dalam Mematuhi Tata Tertib Sekolah Siswa
Kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan konseling individual teknik behavioral terhadap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh layanan konseling individual teknik behavioral terhadap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 6 orang siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan One Group Pre-test dan Post-test Eksperiment Design, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon atau uji j yaitu untuk melihat apakah ada peningkatan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014 .
Hasil analisa yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 5, Jtabel = 0. Dengan
demikian, Jhitung > Jtabel yaitu 5 > 0. Data test awal (Pre-test) diperoleh rata-rata 52.6 sedangkan
setelah pemberian layanan konseling individu dengan menggunakan teknik behavioral (Post-test) diperoleh rata-rata 70.3, artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling individu teknik behavioral lebih tinggi dari pada sebelum mendapat layanan konseling individu teknik behavioral (70.3 > 52.6), artinya ada pengaruh konseling individu teknik behavioral terhadap sikap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014. Ini berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh konseling individu teknik behavioral terhadap sikap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014 di terima.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah konseling individu teknik behavioral dapat meningkatkan kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014 .
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1. Pengertian Pendidik PAUD ... 9
2.1.2 Perkembangan Anak Usia Dini ... 17
1. Pengertian Anak Usia Dini ... 11
2. Karakteristik Anak Usia Dini ... 12
3. Perkembangan Anak Usia Dini ... 13
2.1.3 Konsep Kreativitas ... 15
1. Pengertian Kreativitas ... 15
3. Karekteristik Anak Kreatif ... 17
4. Pengembangan Kreativitas ... 17
5. Kondisi penghambat dan peningkatan Kreativitas ... 19
6. Peran Pendidik Paud dalam Mengembangkan Kreativitas Anak ... 22
2.1.4 Media Pembelajaran ... 25
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 25
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 26
3. Prinsi – prinsip Memilih Media Pembelajaran ... 27
2.1.5 Konsep Cerita dan Cerita Bergambar ... 29
1. Pengertian Cerita ... 29
2. Pentingnya cerita ... 30
3. Jenis Cerita ... 32
4. Penyajian Cerita ... 33
5.Pengertian Cerita Bergambar ... 34
6. Teknik bercerita bagan alat peraga buku cerita bergambar ... 34
2.2 Kerangka Konseptual ... 38
BAB III : METODE PENELITIAN ... 42
3.1 Jenis Penelitian ... 42
3.2 Subjek Penelitian ... 42
3.3 Batasan Istilah... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.5 Teknik Analisis Data ... 46
3.6 Pengujian Keabsahan Data ... 48
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 53
4.1. Pembahasan Teknik Analisis Data ... 53
4.2.1 Latar Belakang Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) di Tk. Bakti
... 55
4.2.2 Visi dan Misi ... 56
4.2.3 Sarana dan Prasaran ... 57
4.3 Temuan Khusus dan Pembahasan ... 58
4.3.1 Peran Pendidik Paud dalam mengembangkan Kreativitas anak ... 58
4.4 Pembahasan hasil Penelitian ... 66
BAB V : Kesimpulan dan Saran ... 70
5.1. Kesimpulan ... 70
5.2. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1: Kisi – kisi Pedoman Wawancara Untuk Pendidik PAUD ... 44
Tabel 3.3: Jadwal Penelitian ... 52
Tabel 4.1: Sarana Tk. Bakti Pancur Batu ... 56
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1: Kerangka Konseptual ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh
kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup
aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan
jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial
yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007 : 88).
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1
ayat 14 menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (DanarSanti, 2009 : 7).
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan
perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu
usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase
kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial
dan moral.
Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya
pada masa awal kanak-kanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak
memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih kehal lain untuk
dipelajari. Lingkunganlah yang terkadang menjadi penghambat dalam
mengembangkan kemampuan belajar anak dan sering kali lingkungan mematikan
keinginan anak untuk bereksplorasi.
Era global didominasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
membutuhkan individu-individu kreatif dan produktif serta memiliki kemampuan
daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing yang tinggi dan tangguh dapat
terwujud jika anak didik memiliki kreativitas, kemandirian dan kemampuan
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai
bidang kehidupan di masyarakat. Sistem pendidikan saat ini hanya menonjolkan
kemampuan akademik saja seperti kemampuan membaca dan berhitung. Orang
tua atau pendidik merasa bangga bila anak didiknya mampu membaca dan
berhitung dangan lancar sehingga nilai moral dan emosi tak lagi penting. Tuntutan
orang tua dan syarat untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi
menjadi dalih yang menghendaki anak pandai membaca dan berhitung. Seorang
pendidik hanya menekankan metode pembelajaran yang mengasah kecerdasan
otak kiri saja yaitu membaca dan berhitung. Penggunaan metode yang statis
membuat anak bosan akibatnya otak kanan yang berfungsi sebagai pengembangan
kreativitas anak tidak dapat berkembang secara optimal.
Masa kanak-kanak merupakan masa paling penting karena merupakan
pembentukan pondasi kepribadian yang menentukan pengalaman anak
selanjutnya. Karakteristik anak usia dini menjadi mutlak dipahami untuk memiliki
generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal mengingat penting
pendidik hal ini secara umum sudah banyak dipahami. Anak kreatif memuaskan
rasa keingintahuannya melalui berbagai cara seperti berekplorasi, bereksperimen
dan banyak mengajukan pertanyaan pada orang lain. Suratno (2005: 19)
menjelaskan anak kreatif dan cerdas tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan
perlu pengarahan salah satunya dengan memberi kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas anak. Fenomena yang ada selama ini kreativitas yang
dimiliki oleh masyarakat pada umumnya masih rendah. Hal ini dapat diketahui
dengan masih banyaknya orang–orang yang belum mampu menghasilkan
karyanya sendiri, mereka masih meniru karya milik orang lain. Keadaan tersebut
di sebabkan karena kurangnya pengembangan kreativitas sejak usia dini. Anak–
anak usia dini pada khususnya di TK. Bakti Pancur Batu juga masih memiliki
daya kreativitas yang rendah. Hal ini dapat di lihat dari kegiatan anak sehari-hari
dimana masih menunggu pendidik, tidak mempunyai ide sendiri, belum bisa
mengungkapkan idenya sendiri kalau tidak dibantu oleh pendidik, anak-anak
masih tergantung dengan guru.
Permasalahan tersebut di atas disebabkan oleh beberapa factor diantaranya
media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang hanya menitik
beratkan pada membaca dan berhitung saja dan penggunaan metode yang statis
sehingga membuat anak bosan dan kurang dapat memunculkan ide kreatifnya.
Selain itu penggunaan metode bercerita kurang optimal di terapkan di TK. Bhakti
Pancur Batu. Dengan itu peran pendidik sangatlah penting untuk membantu anak
didik dalam mengembangkan kreativitasnya melalui cerita bergambar sambil
antara lain dengan musik, mengunjungi pameran, menonton pertunjukan wayang,
olahraga, bercerita dan lain-lain.
Buku cerita disukai hampir semua anak apa lagi kalau buku cerita tersebut
berupa cerita dengan ilustrasi bagus dengan sedikit permainan yang melibatkan
mereka. Anak-anak akan merasa terlibat dalam petualangan dan konflik-konflik
yang dialami karakter-karakter di dalamnya, sehingga membaca pun akan
semakin menyenangkan. Permainan adalah kegiatan menyenangkan yang
dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Permainan merupakan
kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa didesak oleh rasa
tanggung jawab. Anak-anak suka bermain karena didalam diri mereka terdapat
golongan batin dan dorongan mengembangkan diri.
Buku cerita menyediakan tempat bagi anak-anak untuk melepaskan diri
dari permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Buku cerita bergambar dengan
tema fantasi relialistis membantu anak berimajinasi tentang hal-hal yang berada
diluar lingkungannya sehingga perkembangan pemikiran dan kreativitas anak
tidak terbatas pada hal tertentu. Cerita fiksi membuat pembaca berimajinasi
tentang sebuah karakter, pemandangan seting cerita, serta alasan terjadinya sebuah
plot. Buku cerita non fiksi menstimulasi pembacanya berpikir mengenai jawaban
dari plot cerita dan membuat pembacanya bertanya-tanya sehubungan plot yang
disajikan.
Pengalaman yang dialami anak usia dini berpengaruh kuat terhadap
kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama bahkan tidak
dapat terhapus hanya tertutupi, suatu saat bila ada stimulasi yang memancing
dalam bentuk yang berbeda. Kreativitas anak yang tinggi mendorong anak belajar
dan berkarya lebih banyak sehingga suatu hari mereka dapat menciptakan hal-hal
baru diluar dugaan kita. Bercerita menjadi stimulasi yang berdampak positif bagi
perkembangan kreativitas anak. Anak terbiasa berkonsentrasi pada suatu topik,
berani mengembangkan kreasinya, merangsang anak untuk berpikir secara
imajinatif serta bertambah perbendaharaan kata barunya. Untuk mengembangkan
kreativitas anak usia dini peran pendidik dan orang tua sangat lah penting karena
melalui mereka setiap anak mendapatkan pembelajaran dalam memupuk dan
mengembangkan kreativitas anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian
tentang “Peran Pendidik Paud Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak
(Usia 5-6 tahun) melalui Cerita Bergambar di TK. Bakti Pancu Batu”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah tentang
masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah yang terkait dengan judul
diatas, yaitu:
a. Kreativitas kurang berkembang karena penggunaan metode pembelajaran
yang statis.
b. Bercerita dengan peraga “Cerita Bergambar” kurang dilakukan pendidik
padahal hal ini bisa memberi warna lain dalam metode pembelajaran
menghindari metode statis untuk merangsang timbulnya kreativitas anak
c. Media pembelajaran menggunakan cerita bergambar kurang optimal
diterapkan.
d. Media Pembelajaran yang kurang menarik dan hanya menitikberatkan pada
membaca dan berhitung saja sehingga membuat anak bosan dan kurang dapat
memunculkan ide kreatifnya.
e. Kurang stimulasi Pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini.
1.3 Batasan Masalah
Agar masalah yang telah diidentifikasi terarah, maka perlu ditentukan
Batasan masalah. Fokus masalah dilakukan dengan mempertimbangkan
keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan alat-alat yang diperlukan. Melihat
keterbatasan dan kemampuan peneliti, maka dari identifikasi yang telah
ditemukan peneliti memfokuskan pada satu masalah yaitu, “Peran Pendidik Paud
dalam mengembangkan kreativitas anak (usia 5-6 tahun) melalui cerita bergambar
di TK. Bakti Pancur Batu”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah secara
umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peran Pendidik Paud dapat
mengembangkan kreativitas anak didik melalui cerita bergambar yang ada di TK.
Bakti Pancur Batu?”.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka Tujuan penelitian ini adalah:
ingin mengetahui Peran Pendidik Paud dalam mengembangkan kreativitas anak
didik (usia 5-6 tahun) melalui buku cerita bergambar di Taman kanak – kanak
(TK) Bakti Pancur Batu.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Praktis
a. Melalui cerita bergambar dapat melatih anak dalam mengembangkan
kemampuan kreativitasnya dalam belajar dan memecahkan masalah pada
anak usia dini.
b. Pendidik terutama pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) &
Taman Kanak – Kanak (TK) akan lebih kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas anak didiknya.
c. Agar Pendidik dapat mengetahui pentingnya metode cerita bergambar
dalam mengembangkan kemampuan kreativitas anak.
d. Mempermudah hal yang dipelajari.
e. Mempermudah pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan.
f. Meningkatkan mutu TK melalui peningkatan prestasi anak dan kinerja
guru.
a. Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana cerita bergambar
dapat meningkatkan kreativitas anak.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan para
pendidik khususnya PAUD & TK dalam mencari media pembelajaran
yang berhubungan dengan cerita bergambar untuk mengembangkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data mengenai Peran Pendidik PAUD dalam
mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui cerita bergambar di Tk. Bkti
Pancur Batu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendidik PAUD melakukan apa yang menjadi tugas – tugasnya
berdasarkan ketentuan yang ada dalam peran mengembangkan kreativitas
anak usia (5-6 tahun) hal ini dibuktikan dari hasil observasi terhadap anak
didik dan wawancara kepada pendidik PAUD dimana pendidik adalah
sumber informasi tentang pengetahuan, dan berkembang atau tidaknya
kreativitas anak dipengaruhi oleh bagaimana pendidik memberikan
ipengetahuan dengan cara menarik sehingga anak didik memahaminya,
2. Peran yang dilakukan pendidik Tk. Bakti Pancur Batu dalam proses
pembelajran adalah ; pendidik mengenali karakteristik perkembangan
anak, mengetahui kebutuhan – kebutuhan perkembangan kreativitas anak.
pendidik mengetahui bantua apa yang diberikanuntuk mengembangkan
kreativitas anak selain itu pendidik terlebih dahulu membuat rancangan
pembelajaran, menyediakan media pendidik yang menarik seperti buku
cerita bergambar yang dapat membimbing dan memperhatikan anak didik
pada saat pembelajaran, memotivasi anak didik serta mengarahkan bakat
mereka. Dan setelah melakukan proses pembelajaran pendidik melakukan
3. Dengan upay yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran. Yaitu dengan
menggunakan media buku cerita bergambar dapat merangsang anak didik
untuk semangat belajar dan lebih cepat untuk mengerti materi pelajaran
dalam proses pembelajaran.
5.2. saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian ini diuraikan saran
peneliti sebagai berikut :
1. Sebaiknya pihak pengelola Tk. Bakti lebih memperhatikan dan
mengembangkan ketersedian sarana dan prasarana dalam kegiatan
pembelajaran khususnya dalam hal penyedian media pembelajaran,
sehingga pendidik PAUD dapat dengan mudah memberi ilmu pengetahuan
2. Sebaiknya para pendidik PAUD terlebih dahulu diberikan pelatihan
pembelajaran dalam membuat media pembelajaran sederhana, penggunaan
media serta pengetahuan tentang media pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan anak didik.
3. Tenaga Pendidik PAUD memanfaatkan media yang seoptimal mungkin
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Tommy.2007. Perencanaan buku Cerita bergambar Sejarah Goa Selonangleng Kediri. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Diknas. 2006. Pedoman Pembuatan Cerita Anak Untuk Taman Kanak-kanak. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan pengembangan sumber belajar untuk anak usia dini. Jakarta: Dapertemen Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar.1994.Media pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widrasarana. Indonesia
Meleong, 2004, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Meleong, 2003, Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Musbikin, Imam. 2006. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Musfiroh, Tadkiroatun.2005. Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Nest TEAM. 2007. Modul Perkembangan Anak untuk PAUD. Jakarta: Dir.PAUD, Kemendiknas.
Peraturan pemerintah Diknas, Dirjen PLS Tentang syarat – syarat Tenaga Pendidik PAUD Tahun 2005. Posted on 15 Juni 2010.
Rahmawati.2005. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Santi, Danar 2009. Pendidikan Anak Usia dini Antara Teori dan Praktek. Jakarta: Indeks.
Suratno.2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R& D). Bandung. Alfabeta.
Tim Pengajar. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan .Unimed.