• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENDIDIK PAUD DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA (5-6 TAHUN) MELALUI CERITA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK – KANAK BAKTI PANCUR BATU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PENDIDIK PAUD DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA (5-6 TAHUN) MELALUI CERITA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK – KANAK BAKTI PANCUR BATU."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PENDIDIK PAUD DALAM

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PADA ANAK

USIA (5-6 TAHUN) MELALUI BUKU CERITA

BERGAMBAR DI TAMAN KANAK

KANAK PANCUR

BATU

SKRIPSI

OLEH:

YARNI ELI YANTI

061211310039

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PERAN PENDIDIK PAUD DALAM

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PADA ANAK

USIA (5-6 TAHUN) MELALUI BUKU CERITA

BERGAMBAR DI TAMAN KANAK

KANAK PANCUR

BATU

SKRIPSI

OLEH:

YARNI ELI YANTI

061211310039

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan karuni-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebahagian syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Luar

Sekolah (PLS) di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada

semua pihak atas bantuannya melalui doa dan daya dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Jika ada kekurangan yang terdapat di dalamnya, penulis

menerima sumbang saran penyempurnaanya dengan senang hati.

Medan, Maret 2013

Penulis

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Prof. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun, Ms. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

3. Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negeri Medan

4. Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negeri Medan

5. Dra. Nasriah, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus

Dosen Pebimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing, mengarahkan dan memberikan saran yang bermanfaat dalam

penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

7. Ibu kepala sekolah TK. Bakti ibu Sertali Br. Sembiring S.Pd,. dan pendidik

Tk. Bakti ibu Siti Mardiani S.Pd dan Ibu Krisnawaty S.Pd, yang telah

memberikan izin, menemani dan membantu penulis selama penelitian untuk

skripsi ini.

8. Teristimewa kepada Bapakku Ismail dan Mamakku Syamsiar yang telah

memberikan doa sepanjang perjalananku, membesarkan, mendidik, dan yang

tak kenal lelah dalam memenuhi segala kebutuhan baik berupa moril maupun

materil sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Jangan

pernah jemu – jemu untuk mendoakan kami anak – anakmu agar berhasil. 9. Kakak Penulis: Januardi Amd dan Istirinya Wilda Santika (keponakan ku:

Ahmad fadhil). Ismayardi S.Pd dan Istirinya Rina Fitriana S.Pd

(keponakanku Naira latisya), yang selalu berdoa dan memotivasi penulis,

jangan pernah menyerah dan lelah untuk mencari ilmu dan semoga sukses

dalam studi.

10. Teman – teman Mahasiswa Reguler Stambuk 2006 : Meina Imelda siregar, Maemunah Lubis, Maulida Ulfa, Dewi Maya sari Lubis , Yulia Noviani,

(7)

terselesaikan skripsi ini. serta adik-adik mahasiswa PLS regular dan ekstensi

stambuk 2007, 2008 Terimakasih atas bantuanya selama ini. Semoga sukses

11. Adik – adik stambuk jurusan PLS jangan pernah patah semangat.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan bagi pengembangan dunia pendidikan.

Medan, Maret 2013

Penulis

(8)

ABSTRAK

Hanipah Perangin-angin. Pengaruh Layanan Konseling Individual Teknik Behavioral

Terhadap Sikap Kedisiplinan Dalam Mematuhi Tata Tertib Sekolah Siswa

Kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan konseling individual teknik behavioral terhadap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh layanan konseling individual teknik behavioral terhadap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 6 orang siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan One Group Pre-test dan Post-test Eksperiment Design, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon atau uji j yaitu untuk melihat apakah ada peningkatan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014 .

Hasil analisa yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 5, Jtabel = 0. Dengan

demikian, Jhitung > Jtabel yaitu 5 > 0. Data test awal (Pre-test) diperoleh rata-rata 52.6 sedangkan

setelah pemberian layanan konseling individu dengan menggunakan teknik behavioral (Post-test) diperoleh rata-rata 70.3, artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling individu teknik behavioral lebih tinggi dari pada sebelum mendapat layanan konseling individu teknik behavioral (70.3 > 52.6), artinya ada pengaruh konseling individu teknik behavioral terhadap sikap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014. Ini berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh konseling individu teknik behavioral terhadap sikap kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014 di terima.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah konseling individu teknik behavioral dapat meningkatkan kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib sekolah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan 2013/2014 .

(9)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1. Pengertian Pendidik PAUD ... 9

2.1.2 Perkembangan Anak Usia Dini ... 17

1. Pengertian Anak Usia Dini ... 11

2. Karakteristik Anak Usia Dini ... 12

3. Perkembangan Anak Usia Dini ... 13

2.1.3 Konsep Kreativitas ... 15

1. Pengertian Kreativitas ... 15

(10)

3. Karekteristik Anak Kreatif ... 17

4. Pengembangan Kreativitas ... 17

5. Kondisi penghambat dan peningkatan Kreativitas ... 19

6. Peran Pendidik Paud dalam Mengembangkan Kreativitas Anak ... 22

2.1.4 Media Pembelajaran ... 25

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 25

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 26

3. Prinsi – prinsip Memilih Media Pembelajaran ... 27

2.1.5 Konsep Cerita dan Cerita Bergambar ... 29

1. Pengertian Cerita ... 29

2. Pentingnya cerita ... 30

3. Jenis Cerita ... 32

4. Penyajian Cerita ... 33

5.Pengertian Cerita Bergambar ... 34

6. Teknik bercerita bagan alat peraga buku cerita bergambar ... 34

2.2 Kerangka Konseptual ... 38

BAB III : METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Jenis Penelitian ... 42

3.2 Subjek Penelitian ... 42

3.3 Batasan Istilah... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.5 Teknik Analisis Data ... 46

3.6 Pengujian Keabsahan Data ... 48

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 53

4.1. Pembahasan Teknik Analisis Data ... 53

(11)

4.2.1 Latar Belakang Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) di Tk. Bakti

... 55

4.2.2 Visi dan Misi ... 56

4.2.3 Sarana dan Prasaran ... 57

4.3 Temuan Khusus dan Pembahasan ... 58

4.3.1 Peran Pendidik Paud dalam mengembangkan Kreativitas anak ... 58

4.4 Pembahasan hasil Penelitian ... 66

BAB V : Kesimpulan dan Saran ... 70

5.1. Kesimpulan ... 70

5.2. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1: Kisi – kisi Pedoman Wawancara Untuk Pendidik PAUD ... 44

Tabel 3.3: Jadwal Penelitian ... 52

Tabel 4.1: Sarana Tk. Bakti Pancur Batu ... 56

(13)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1: Kerangka Konseptual ... 41

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh

kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup

aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan

jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial

yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007 : 88).

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1

ayat 14 menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang

ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut (DanarSanti, 2009 : 7).

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan

perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu

usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase

kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial

dan moral.

Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya

pada masa awal kanak-kanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak

(16)

memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih kehal lain untuk

dipelajari. Lingkunganlah yang terkadang menjadi penghambat dalam

mengembangkan kemampuan belajar anak dan sering kali lingkungan mematikan

keinginan anak untuk bereksplorasi.

Era global didominasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

membutuhkan individu-individu kreatif dan produktif serta memiliki kemampuan

daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing yang tinggi dan tangguh dapat

terwujud jika anak didik memiliki kreativitas, kemandirian dan kemampuan

menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai

bidang kehidupan di masyarakat. Sistem pendidikan saat ini hanya menonjolkan

kemampuan akademik saja seperti kemampuan membaca dan berhitung. Orang

tua atau pendidik merasa bangga bila anak didiknya mampu membaca dan

berhitung dangan lancar sehingga nilai moral dan emosi tak lagi penting. Tuntutan

orang tua dan syarat untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

menjadi dalih yang menghendaki anak pandai membaca dan berhitung. Seorang

pendidik hanya menekankan metode pembelajaran yang mengasah kecerdasan

otak kiri saja yaitu membaca dan berhitung. Penggunaan metode yang statis

membuat anak bosan akibatnya otak kanan yang berfungsi sebagai pengembangan

kreativitas anak tidak dapat berkembang secara optimal.

Masa kanak-kanak merupakan masa paling penting karena merupakan

pembentukan pondasi kepribadian yang menentukan pengalaman anak

selanjutnya. Karakteristik anak usia dini menjadi mutlak dipahami untuk memiliki

generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal mengingat penting

(17)

pendidik hal ini secara umum sudah banyak dipahami. Anak kreatif memuaskan

rasa keingintahuannya melalui berbagai cara seperti berekplorasi, bereksperimen

dan banyak mengajukan pertanyaan pada orang lain. Suratno (2005: 19)

menjelaskan anak kreatif dan cerdas tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan

perlu pengarahan salah satunya dengan memberi kegiatan yang dapat

mengembangkan kreativitas anak. Fenomena yang ada selama ini kreativitas yang

dimiliki oleh masyarakat pada umumnya masih rendah. Hal ini dapat diketahui

dengan masih banyaknya orang–orang yang belum mampu menghasilkan

karyanya sendiri, mereka masih meniru karya milik orang lain. Keadaan tersebut

di sebabkan karena kurangnya pengembangan kreativitas sejak usia dini. Anak–

anak usia dini pada khususnya di TK. Bakti Pancur Batu juga masih memiliki

daya kreativitas yang rendah. Hal ini dapat di lihat dari kegiatan anak sehari-hari

dimana masih menunggu pendidik, tidak mempunyai ide sendiri, belum bisa

mengungkapkan idenya sendiri kalau tidak dibantu oleh pendidik, anak-anak

masih tergantung dengan guru.

Permasalahan tersebut di atas disebabkan oleh beberapa factor diantaranya

media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang hanya menitik

beratkan pada membaca dan berhitung saja dan penggunaan metode yang statis

sehingga membuat anak bosan dan kurang dapat memunculkan ide kreatifnya.

Selain itu penggunaan metode bercerita kurang optimal di terapkan di TK. Bhakti

Pancur Batu. Dengan itu peran pendidik sangatlah penting untuk membantu anak

didik dalam mengembangkan kreativitasnya melalui cerita bergambar sambil

(18)

antara lain dengan musik, mengunjungi pameran, menonton pertunjukan wayang,

olahraga, bercerita dan lain-lain.

Buku cerita disukai hampir semua anak apa lagi kalau buku cerita tersebut

berupa cerita dengan ilustrasi bagus dengan sedikit permainan yang melibatkan

mereka. Anak-anak akan merasa terlibat dalam petualangan dan konflik-konflik

yang dialami karakter-karakter di dalamnya, sehingga membaca pun akan

semakin menyenangkan. Permainan adalah kegiatan menyenangkan yang

dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Permainan merupakan

kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa didesak oleh rasa

tanggung jawab. Anak-anak suka bermain karena didalam diri mereka terdapat

golongan batin dan dorongan mengembangkan diri.

Buku cerita menyediakan tempat bagi anak-anak untuk melepaskan diri

dari permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Buku cerita bergambar dengan

tema fantasi relialistis membantu anak berimajinasi tentang hal-hal yang berada

diluar lingkungannya sehingga perkembangan pemikiran dan kreativitas anak

tidak terbatas pada hal tertentu. Cerita fiksi membuat pembaca berimajinasi

tentang sebuah karakter, pemandangan seting cerita, serta alasan terjadinya sebuah

plot. Buku cerita non fiksi menstimulasi pembacanya berpikir mengenai jawaban

dari plot cerita dan membuat pembacanya bertanya-tanya sehubungan plot yang

disajikan.

Pengalaman yang dialami anak usia dini berpengaruh kuat terhadap

kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama bahkan tidak

dapat terhapus hanya tertutupi, suatu saat bila ada stimulasi yang memancing

(19)

dalam bentuk yang berbeda. Kreativitas anak yang tinggi mendorong anak belajar

dan berkarya lebih banyak sehingga suatu hari mereka dapat menciptakan hal-hal

baru diluar dugaan kita. Bercerita menjadi stimulasi yang berdampak positif bagi

perkembangan kreativitas anak. Anak terbiasa berkonsentrasi pada suatu topik,

berani mengembangkan kreasinya, merangsang anak untuk berpikir secara

imajinatif serta bertambah perbendaharaan kata barunya. Untuk mengembangkan

kreativitas anak usia dini peran pendidik dan orang tua sangat lah penting karena

melalui mereka setiap anak mendapatkan pembelajaran dalam memupuk dan

mengembangkan kreativitas anak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian

tentang “Peran Pendidik Paud Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

(Usia 5-6 tahun) melalui Cerita Bergambar di TK. Bakti Pancu Batu”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah tentang

masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah yang terkait dengan judul

diatas, yaitu:

a. Kreativitas kurang berkembang karena penggunaan metode pembelajaran

yang statis.

b. Bercerita dengan peraga “Cerita Bergambar” kurang dilakukan pendidik

padahal hal ini bisa memberi warna lain dalam metode pembelajaran

menghindari metode statis untuk merangsang timbulnya kreativitas anak

(20)

c. Media pembelajaran menggunakan cerita bergambar kurang optimal

diterapkan.

d. Media Pembelajaran yang kurang menarik dan hanya menitikberatkan pada

membaca dan berhitung saja sehingga membuat anak bosan dan kurang dapat

memunculkan ide kreatifnya.

e. Kurang stimulasi Pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang telah diidentifikasi terarah, maka perlu ditentukan

Batasan masalah. Fokus masalah dilakukan dengan mempertimbangkan

keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan alat-alat yang diperlukan. Melihat

keterbatasan dan kemampuan peneliti, maka dari identifikasi yang telah

ditemukan peneliti memfokuskan pada satu masalah yaitu, “Peran Pendidik Paud

dalam mengembangkan kreativitas anak (usia 5-6 tahun) melalui cerita bergambar

di TK. Bakti Pancur Batu”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah secara

umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peran Pendidik Paud dapat

mengembangkan kreativitas anak didik melalui cerita bergambar yang ada di TK.

Bakti Pancur Batu?”.

(21)

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka Tujuan penelitian ini adalah:

ingin mengetahui Peran Pendidik Paud dalam mengembangkan kreativitas anak

didik (usia 5-6 tahun) melalui buku cerita bergambar di Taman kanak – kanak

(TK) Bakti Pancur Batu.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktis

a. Melalui cerita bergambar dapat melatih anak dalam mengembangkan

kemampuan kreativitasnya dalam belajar dan memecahkan masalah pada

anak usia dini.

b. Pendidik terutama pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) &

Taman Kanak – Kanak (TK) akan lebih kreatif dalam menggunakan media

pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas anak didiknya.

c. Agar Pendidik dapat mengetahui pentingnya metode cerita bergambar

dalam mengembangkan kemampuan kreativitas anak.

d. Mempermudah hal yang dipelajari.

e. Mempermudah pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan

menyenangkan.

f. Meningkatkan mutu TK melalui peningkatan prestasi anak dan kinerja

guru.

(22)

a. Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana cerita bergambar

dapat meningkatkan kreativitas anak.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan para

pendidik khususnya PAUD & TK dalam mencari media pembelajaran

yang berhubungan dengan cerita bergambar untuk mengembangkan

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan data mengenai Peran Pendidik PAUD dalam

mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui cerita bergambar di Tk. Bkti

Pancur Batu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidik PAUD melakukan apa yang menjadi tugas – tugasnya

berdasarkan ketentuan yang ada dalam peran mengembangkan kreativitas

anak usia (5-6 tahun) hal ini dibuktikan dari hasil observasi terhadap anak

didik dan wawancara kepada pendidik PAUD dimana pendidik adalah

sumber informasi tentang pengetahuan, dan berkembang atau tidaknya

kreativitas anak dipengaruhi oleh bagaimana pendidik memberikan

ipengetahuan dengan cara menarik sehingga anak didik memahaminya,

2. Peran yang dilakukan pendidik Tk. Bakti Pancur Batu dalam proses

pembelajran adalah ; pendidik mengenali karakteristik perkembangan

anak, mengetahui kebutuhan – kebutuhan perkembangan kreativitas anak.

pendidik mengetahui bantua apa yang diberikanuntuk mengembangkan

kreativitas anak selain itu pendidik terlebih dahulu membuat rancangan

pembelajaran, menyediakan media pendidik yang menarik seperti buku

cerita bergambar yang dapat membimbing dan memperhatikan anak didik

pada saat pembelajaran, memotivasi anak didik serta mengarahkan bakat

mereka. Dan setelah melakukan proses pembelajaran pendidik melakukan

(24)

3. Dengan upay yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran. Yaitu dengan

menggunakan media buku cerita bergambar dapat merangsang anak didik

untuk semangat belajar dan lebih cepat untuk mengerti materi pelajaran

dalam proses pembelajaran.

5.2. saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian ini diuraikan saran

peneliti sebagai berikut :

1. Sebaiknya pihak pengelola Tk. Bakti lebih memperhatikan dan

mengembangkan ketersedian sarana dan prasarana dalam kegiatan

pembelajaran khususnya dalam hal penyedian media pembelajaran,

sehingga pendidik PAUD dapat dengan mudah memberi ilmu pengetahuan

2. Sebaiknya para pendidik PAUD terlebih dahulu diberikan pelatihan

pembelajaran dalam membuat media pembelajaran sederhana, penggunaan

media serta pengetahuan tentang media pembelajaran yang sesuai untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan anak didik.

3. Tenaga Pendidik PAUD memanfaatkan media yang seoptimal mungkin

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Tommy.2007. Perencanaan buku Cerita bergambar Sejarah Goa Selonangleng Kediri. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Diknas. 2006. Pedoman Pembuatan Cerita Anak Untuk Taman Kanak-kanak. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan pengembangan sumber belajar untuk anak usia dini. Jakarta: Dapertemen Pendidikan Nasional.

Hamalik, Oemar.1994.Media pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widrasarana. Indonesia

Meleong, 2004, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Meleong, 2003, Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musbikin, Imam. 2006. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Musfiroh, Tadkiroatun.2005. Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Nest TEAM. 2007. Modul Perkembangan Anak untuk PAUD. Jakarta: Dir.PAUD, Kemendiknas.

Peraturan pemerintah Diknas, Dirjen PLS Tentang syarat – syarat Tenaga Pendidik PAUD Tahun 2005. Posted on 15 Juni 2010.

Rahmawati.2005. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Santi, Danar 2009. Pendidikan Anak Usia dini Antara Teori dan Praktek. Jakarta: Indeks.

(26)

Suratno.2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R& D). Bandung. Alfabeta.

Tim Pengajar. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan .Unimed.

Gambar

Tabel 3.1: Kisi – kisi Pedoman Wawancara Untuk Pendidik PAUD ................. 44

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Penggunaan modul pembelajaran akuntansi, intensitas praktikum

RSU Bangkatan Binjai merupakan rumah sakit tipe C, yang menggunakan KIUP secara manual sehingga perlu adanya sistem yang dapat mempermudah penggunaan KIUP agar

Sebaliknya, saat suku bunga meningkat terjadi kapital inflow dan rupiah menguat lagi kondisi ini menyebabkan nilai tukar mulai stabil pada triwulan ke-18, kemudian dalam

Guru Kondrat Siregar pindah pada tahun 1927 dari Janji Mauli dan digantikan. oleh guru Salman Harahap dari

Berdasarkan hasil pengamatan dari 17 siswa kelas IV SDN 010 Barangan hanya 8 siswa yang bertanya, 5 siswa yang berani menanggapi hasil diskusi temannya, 10 siswa yang

Berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Ibu di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta, tingkat pengetahuan ibu dalam

Selama ini resolusi konflik sulit dilakukan karena pihak-pihak terkait tidak dapat menjawab kepentingan atau mengubah persepsi dari kelompok yang