• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Dengan Basis HPMC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Dengan Basis HPMC."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK

BUAH MAHKOTA DEWA

(Phaleria macrocarpa

(Scheff.) Boerl.)

DENGAN BASIS HPMC

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

DHANI DWI ASTUTI

K 100080016

FAKULTAS FARMASI

(2)
(3)

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) DENGAN BASIS HPMC

FORMULATION OF GEL CONTAINING ETHANOLIC EXTRACT OF MAHKOTA DEWA FRUITS (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) WITH

HPMC

Dhani Dwi Astuti, TN Saifullah Sulaiman, Rima Munawaroh

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) telah dikenal sebagai agen antioksidan karena mengandung flavonoid yang tinggi, namun pemanfaatan buah mahkota dewa belum ada yang digunakan dalam bentuk sediaan gel topikal. Konsentrasi ekstrak pada gel yang paling baik adalah sebesar 2,5% karena lebih stabil dalam penyimpanan. HPMC adalah bahan pembawa yang tidak mengiritasi kulit dan tidak toksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi HPMC dan penambahan ekstrak terhadap sifat fisik gel dan kestabilannya setelah penyimpanan. Gel ekstrak buah mahkota dewa dibuat sebanyak empat formula dengan variasi konsentrasi HPMC 5%, 6%, 7%, dan 8% dan empat formula kontrol negatif tanpa ditambahkan ekstrak. Karakteristik gel yang diamati meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Data yang diperoleh masing-masing diuji statistik menggunakan metode anava satu jalan. Hasil uji organoleptis pada empat formula gel ekstrak buah mahkota dewa adalah kental, berwarna coklat muda, berasa pahit, dan berbau khas mahkota dewa. Keempat formula tersebut memiliki pH 6 dan sama homogen. Peningkatan konsentrasi HPMC mengakibatkan peningkatan viskositas dan daya lekat, namun menurunkan daya sebar, sedangkan penambahan ekstrak mengakibatkan penurunan pH, penurunan viskositas, peningkatan daya sebar, dan memperlama daya lekat gel ekstrak. Sediaan gel yang mengandung ekstrak buah mahkota dewa 2,5% tidak stabil setelah penyimpanan.

Kata kunci: antioksidan, Phaleria macrocarpa, HPMC

ABSTRACT

(4)

gel of Phaleria macrocarpa was made with variety concentration of HPMC 5%, 6%, 7%, and 8% respectively and four formula of HPMC gel without extract. The characteristic of gel preparation consist of organoleptic, pH, homogeneity, viscosity, spreadability, and adhesion. Data obtained were statistically tested using one way ANOVA. The result of organoleptic test showed that it was thick, brown, bitter, and specific to Phaleria macrocarpa’s odor gel. All four preparations were at the same homogeny and pH at 6. The excalation of HPMC concentration was influenced to excalation of viscosity and adhesion but reduced spreadability, while addition of extract was influenced to degradation of pH, degradation of viscosity, excalation of spreadability, and excalation of gel adhesion. The gel of 2,5% Phaleria macrocarpa fruits extract couldn’t stable during storage.

Key words: antioxidant, Phaleria macrocarpa, HPMC

PENDAHULUAN

Produk kosmetik di pasaran dalam bentuk gel masih jarang ditemukan, apalagi gel yang mengandung ekstrak tanaman. Gel adalah sistem semipadat yang pergerakan medium pendispersinya terbatas oleh sebuah jalinan jaringan tiga

dimensi dari partikel-partikel atau makromolekul yang terlarut pada fase pendispersi (Allen, 2002). Basis gel merupakan bahan utama dalam formulasi sediaan gel. Basis HPMC dikenal sebagai bahan yang tidak toksik dan tidak mengiritasi (Harwood, 2006). Walaupun konsentrasi HPMC yang cocok untuk sediaan gel berkisar antara 0,1-0,6%, namun konsentrasi yang lebih kecil dari 3%

menghasilkan sediaan yang sangat encer sehingga digunakan konsentrasi HPMC di atas 3% (Suardi dkk., 2008).

Kulit memiliki peran yang sangat besar dalam perlindungan tubuh dari lingkungan luar, seperti benturan fisik maupun paparan radikal bebas. Oleh karena itu, kulit memerlukan perawatan khusus untuk menangkal efek buruk dari radikal

bebas tersebut. Senyawa yang telah terbukti dapat menangkal efek negatif dari radikal bebas adalah antioksidan.

(5)

herbal 2,5% stabil dalam penyimpanan, namun belum diketahui kestabilan sediaan yang mengandung ekstrak buah mahkota dewa sebesar 2,5%. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian tentang formulasi gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi basis HPMC dan pengaruh penambahan ekstrak etanol buah mahkota dewa dengan konsentrasi 2,5% terhadap sifat fisik gel, serta untuk melihat stabilitas fisik gel setelah penyimpanan.

METODE PENELITIAN

A. Kategori dan Variabel Penelitian

1. Kategori penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian acak lengkap sama subjek.

2. Variabel penelitian

Variabel bebas adalah konsentrasi basis gel HPMC dalam gel ekstrak

etanolik buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl.). Variabel terkendali antara lain umur buah mahkota dewa, asal tanaman, dan penyari ekstrak etanol, sedangkan variabel tergantung terdiri dari viskositas, pH, daya lekat, daya sebar, dan homogenitas pada sediaan gel.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Penangas air (Memmert), rotary evaporator (Stuart RE300B), pH stik (pro analisis), dan viscometer (Rion VT-04E).

2. Bahan

(6)

C. Jalannya Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman mahkota dewa dilakukan di Laboratorium Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ciri-ciri tanaman mahkota dewa dicocokkan dengan ciri-ciri yang ada di buku “Flora of Java” karangan Backer dan Van Den Brink (1968), “Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta” karangan Gembong (2007) dan “Flora” karangan

Van Steenis (2005). Ciri-ciri tanaman tersebut menunjukkan kesesuaian.

2. Pembuatan ekstrak etanol 70% buah mahkota dewa dengan metode

maserasi

Simplisia kering buah mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff) Boerl.) dihaluskan menjadi serbuk. Serbuk simplisia sebanyak 2 kg ditambahkan 15000 ml etanol 70%, dibiarkan selama 5 hari sambil diaduk berulang-ulang dan dimaserasi sebanyak 3 kali. Ekstrak disaring dengan kain flannel dan diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 60ºC sampai alkohol hilang kemudian ditempatkan di atas penangas air pada suhu 60,5ºC hingga ekstrak mengental.

3. Pemeriksaan organoleptis dan kandungan flavonoid pada ekstrak

a. Uji organoleptis ekstrak

Pemeriksaan organoleptis meliputi pemeriksaan warna, rasa, dan bau terhadap ekstrak etanol buah mahkota dewa.

b. Uji kualitatif flavonoid ekstrak

(7)

4. Pembuatan gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dengan basis HPMC

Proses pembuatan gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa menggunakan konsentrasi basis HPMC yang bervariasi antara lain 5%, 6%, 7%, dan 8%.

Tabel 1. Formula sediaan gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC

BAHAN F10(%) F20(%) F30(%) F40(%) F1(%) F2(%) F3(%) F4(%)

HPMC 5 6 7 8 5 6 7 8

Propilen Glikol 15 15 15 15 15 15 15 15

Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Ekstrak buah mahkota

dewa - - - - 2,5 2,5 2,5 2,5

Akuades (ad) 100 100 100 100 100 100 100 100

Basis HPMC dilarutkan ke dalam 50 ml akuades dengan suhu 80ºC sambil diaduk. Sementara itu, metil paraben dilarutkan dalam 5 ml air sambil dipanaskan di atas penangas air. Larutan tersebut didinginkan, lalu ditambahkan propilen glikol. Campuran metil paraben dan propilen glikol yang telah tercampur kemudian ditambahkan ekstrak buah mahkota dewa lalu ditambahkan akuades hingga volume 100 ml. Selanjutnya, campuran tersebut dimasukkan ke dalam gel HPMC yang telah dibuat sebelumnya sambil diaduk terus menerus, dan dimasukkan ke dalam wadah.

5. Uji Bentuk Fisik Sediaan Gel

a. Uji organoleptis

Sediaan gel yang telah jadi dilihat bentuk fisiknya yang meliputi warna, bau dan rasa untuk mengetahui bentuk fisik gel secara visual.

b. Uji stabilitas fisik

Gel ekstrak buah mahkota dewa disimpan selama ± 1 bulan di tempat yang sejuk. Setelah itu diamati perubahan yang terjadi.

c. Uji pH

Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH stick yang dicelupkan ke dalam sediaan gel, kemudian perubahan warna yang terjadi pada pH stick

dicocokkan dengan standar warna pH pada pH indikator universal.

d. Uji homogenitas

(8)

e. Uji viskositas

Sampel sediaan gel dimasukkan ke dalam beaker glass dan diletakkan di bawah gantungan spindel. Spindel dipasang pada gantungan spindel, kemudian

spindel diturunkan hingga batas tercelup ke dalam gel buah mahkota dewa, kemudian rotor dinyalakan. Diamati jarum merah pada skala, kemudian dibaca angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut.

f. Uji daya sebar

Sediaan gel ditimbang sebanyak 0,5 gram, lalu diletakkan gel pada kaca bulat yang di bawahnya disertai dengan skala milimeter, kemudian ditutup dengan menggunakan kaca lain yang telah ditimbang dan dibiarkan selama satu menit, lalu diukur diameter sebarnya, setelah 1 menit, ditambahkan beban 50 gram dan dibiarkan 1 menit, kemudian diukur diameter sebarnya. Hal yang sama dilakukan tiap 1 menit dengan penambahan beban 50 gram secara terus-menerus hingga diperoleh diameter yang cukup untuk melihat pengaruh beban terhadap diameter sebar gel. Uji ini dilakukan sebanyak tiga kali.

g. Uji daya lekat

Gel sebanyak 0,25 gram diletakkan di atas dua gelas objek, kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, setelah itu dipasang gelas objek pada alat uji lalu ditambahkan beban 80 gram pada alat uji, kemudian dicatat waktu pelepasan dari gelas objek. Uji ini dilakukan sebanyak tiga kali.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa

1. Hasil pengamatan uji organoleptis ekstrak etanolik buah mahkota dewa

Hasil maserasi dari 2 kg serbuk simplisia diperoleh rendemen sebanyak 457,25 g (22,86%) dengan wujud ekstrak liat yang sulit dituang, berwarna coklat tua kekuningan, berbau khas mahkota dewa, dan berasa pahit.

2. Hasil uji kandungan flavonoid dalam ekstrak

(9)

B

l formulasi ah mahkota d

s mahkota ol buah mah

ji pH gel

l uji pH men rak (pH 6). pun demikia

olong dalam n bahwa ekst

ji homogeni

PMC

l uji homoge is HPMC p h mahkota de

i viskositas

kositas meny annya maka v

. Hasil uji visko

F1o F

23,33 0,577 34

kstrak Etan hkota dewa b

ekstrak eta

nunjukkan a Itu berarti p n, pH gel e

m batas ren trak yang dit

itas gel eks

enitas menun

ositas gel ekstra

F2o F3o

4,67 0,577 280,33 0,57

nolik Buah

is gel ekstra

kan gel HP rna coklat m angkan gel berwarna pu nakan proses

k etanolik b

nan dari sua ya juga akan

ak etanolik buah

F4o F

77 301,33 1,15

8,53

Mahkota

ak etanolik b

PMC yang muda kekunin HPMC yan utih buram, ti

h mahkota

urunan ketika n ekstrak ber

ebut masih

kulit yaitu 5 pada gel HPM

lik buah m

wa gel ekstra alah homog

atau perlaku

uah mahko

atu cairan un semakin bes

h mahkota dew

F1 F2

5

0,058 9,63 0,23

Dewa den

buah mahk

ditambahka ngan, berasa ng tidak m idak berbau

a dewa den

ak buah mah en. Kehomo uan tiap form

ota dewa den

ntuk mengali sar (Gambar

wa dengan basis

F3 F

3135,67 0,577 90,3

gan Basis

kota dewa

an ekstrak a pahit, dan mengandung dan berasa

ngan basis

C ditambah erhadap pH ima karena

ngga dapat menurunkan

wa dengan

hkota dewa ogenan gel mula sama.

ngan basis

ir, semakin r 1).

HPMC.

F4

(10)

F viskositas g

Semakin tin

mbar 1 menu oleh sangat

el HPMC 8%

el HPMC 8% ngan formul

n ekstrak leb kan terjadiny

el. Perbedaa

nggi konsen

ji daya seb

PMC

l uji daya se

.Hasil uji daya

. Hasil uji day

8,05

F1o

8,02 0

F1

rmula Gel HPMC 5

mula Gel HPMC 5% + Ekstrak  bih rendah, s ya hidrolisis an konsentra

ntrasi basis

bar gel ekst

bar ditunjuk

a sebar gel HP

ya sebar gel ek

0,087

0,321

F

5% Formula G

% Formula Gel s pada polim asi HPMC b

HPMC mak

trak etanoli

kkan pada ga

PMC tanpa ek

kstrak etanoli rmula Gel H

(Gel HPMC

ka dibanding k, viskositas ak memiliki mer HPMC berpengaruh

ka semakin

ik buah m

ambar di baw

kstrak etanolik

k buah mahko

6,62

F3o

5,5 0

F3

la Gel

Formula Gel HPM

Formula Gel HPMC + Ekstrak 

ositas. Hasil HPMC 7%)

7% + Ekstr

gkan antara f s formula g

pH asam (p sehingga m h pada keke

kental pula

ahkota dew

wah ini.

k buah mahko

ota dewa deng

2 0,404

0,866

MC 7% Formu

C 7% Formula

+

viskositas ) dan F4o rak) dan F4

formula gel gel dengan pH 4) yang menurunkan entalan gel.

(11)

H Hal ini dapa

dengan ekstr daya lekat y secara optim

Gambar 4

Keterangan : F10 = Formula at dilihat pa

rak (Gambar sentrasi HPM

emakin rend air semakin

ji daya lek

PMC

daya lekat g kat pada kul yang diperole mal oleh kulit

4. Hasil uji day

a Gel HPMC 5% bkan oleh p g ditambahk k yang sedik tambah besa

F1o

6,21 0,

menunjukka ada gel HPM

r 3). Penuru MC. Semaki dah, karena rendah sehin

kat gel ekst

gel dilakuka lit. Semakin eh dan obat y

t (Gambar 4

ya lekat gel ek

+ Ekstrak kan ekstrak l kit liat (lengk ar, sehingga

F2o F

,838,29 0,19 12,1

an terjadi p MC tanpa ek

unan daya se in tinggi kon

dengan kon ngga mempe

trak etanoli

an agar dap n tinggi kon yang terkand lebih besar d ket) mempen

ekstrak juga

3o F4o

12 4,5515,70 3,43

Formula Ge

enurunan da kstrak (Gam

ebar ini diseb nsentrasi HP dung di dala

k buah mahko

unjukkan pen HPMC, sed daripada gel ngaruhi lama a memiliki p

F1 F2

3

13,77 3,09 18,97 3

el

aya sebar se mbar 2) dan g

babkan oleh PMC, daya PMC yang ti

ya sebar.

ahkota dew

hui seberapa is, semakin am gel dapat

ota dewa deng

ningkatan w dangkan day l HPMC tanp anya waktu m pengaruh terh

F3

3,96 20,12 3,41 29,

ediaan gel. gel HPMC

perbedaan sebar yang inggi maka

wa dengan

a lama gel lama pula t diabsorbsi

gan basis

waktu lekat ya lekat gel pa ekstrak. melekat gel hadap daya

F4

(12)

C. Hasil Uji Sifat Fisik Gel Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dengan Basis HPMC Setelah Penyimpanan

1. Hasil uji organoleptis

Hasil uji organoleptis sediaan gel setelah disimpan selama ±1 bulan menunjukkan warna gel HPMC tanpa ekstrak berwarna putih buram sedangkan gel yang mengandung ekstrak tetap berwarna coklat muda kekuningan. Rasa pahit dan bau khas mahkota dewa pada gel yang mengandung ekstrak juga tidak

berubah. Hal ini menunjukkan bahwa baik gel HPMC tanpa ekstrak maupun gel dengan penambahan ekstrak tidak mengalami perubahan organoleptis selama penyimpanan.

2. Hasil uji pH

Gel HPMC baik konsentrasi 5%, 6%, 7% maupun 8% tetap menunjukkan pH 7 walaupun telah disimpan selama 1 bulan. Begitu juga dengan gel HPMC yang ditambah ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan pH 6. Hasil ini masih dapat diterima karena masih termasuk dalam rentang pH normal kulit yaitu 6-7. Jika pH terlalu asam, maka sediaan tersebut dapat mengiritasi kulit dan jika terlalu basa akan mengakibatkan kulit menjadi kering. Jadi tidak ada perubahan pada sediaan gel HPMC dan gel HPMC yang ditambah dengan ekstrak sebelum dan setelah penyimpanan.

3. Hasil uji homogenitas

Homogenitas gel ekstrak buah mahkota dewa dengan basis HPMC tidak mengalami perubahan, sehingga tidak terjadi perbedaan homogenitas antara gel

sebelum dan setelah disimpan. Kehomogenan gel ekstrak buah mahkota dewa tidak dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi dan penambahan ekstrak tetapi dikarenakan proses atau perlakuan tiap formula sama.

4. Hasil uji viskositas

(13)

Tabel 2. Perbandingan hasil uji viskositas gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC

Sediaan Gel Viskositas (dPas) (܆ഥ±SD)

Awal Setelah Penyimpanan

Gel HPMC 5% 23,33±0,577 23,67±0,289

Gel HPMC 6% 34,67±0,577 36,33±0,289

Gel HPMC 7% 280,33±0,577 281,67±0,577

Gel HPMC 8% 301,33±1,155 303,33±2,887

Gel HPMC 5% + Ekstrak Gel HPMC 6% + Ekstrak Gel HPMC 7% + Ekstrak Gel HPMC 8% + Ekstrak

8,53±0,058 9,63±0,231 35,67±0,577 90,33±0,577

8,83±0,289 10,33±0,289 36,17±0,289 90,33±0,577

Keterangan : Formula sebelum dan setelah penyimpanan.

Viskositas pada formula gel menunjukkan terjadinya sedikit peningkatan setelah penyimpanan 1 bulan. Hal ini disebabkan oleh wadah yang kurang tertutup rapat dan mengakibatkan kelembaban dalam gel berkurang. Penyimpanan yang kurang baik dapat berakibat berubahnya kekentalan sediaan gel dan akan berpengaruh juga pada daya sebar dan daya lekat gel. Namun pada formula gel HPMC 8% yang mengandung ekstrak (F4) tidak menunjukkan perubahan viskositas sehingga dapat dikatakan bahwa viskositas formula tersebut stabil.

5. Hasil uji daya sebar

Hasil uji daya menyebar gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC setelah disimpan selama 1 bulan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perbandingan hasil uji daya sebar gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC

Sediaan Gel Daya Sebar (cm2) (܆ഥ±SD)

Awal Setelah Penyimpanan

Gel HPMC 5% 8,05±0,087 7,68±0,176

Gel HPMC 6% 6,68±0,125 5,98±0,126

Gel HPMC 7% 6,62±0,404 5,58±0,247

Gel HPMC 8% 4,17±0,076 4,08±0,076

Gel HPMC 5% + Ekstrak Gel HPMC 6% + Ekstrak Gel HPMC 7% + Ekstrak Gel HPMC 8% + Ekstrak

8,02±0,321 6,38±0,076 5,50±0,866 5,40±1,201

7,73±0,369 6,85±0,444 6,65±0,390 5,83±0,028

Keterangan :Formula sebelum dan setelah penyimpanan.

(14)

sesuai sehingga meningkatkan kelembaban dalam gel dan membuat daya sebarnya meningkat. Peningkatan konsentrasi HPMC juga berpengaruh terhadap daya sebar gel. Semakin tinggi konsentrasi HPMC, maka semakin kecil kemampuan

menyebar gel.

6. Hasil uji daya lekat

Hasil uji daya lekat gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC setelah penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan hasil uji daya lekat gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC

Sediaan Gel Daya Lekat (detik) (܆ഥ±SD)

Awal Setelah Penyimpanan

Gel HPMC 5% 6,21±0,833 6,93±1,365

Gel HPMC 6% 8,29±0,193 10,77±1,804

Gel HPMC 7% 12,12±4,548 13,8±1,758

Gel HPMC 8% 15,70±3,434 19,2±2,722

Gel HPMC 5% + Ekstrak Gel HPMC 6% + Ekstrak Gel HPMC 7% + Ekstrak Gel HPMC 8% + Ekstrak

13,77±3,093 18,97±3,955 20,12±3,413 29,58±6,819

15,23±1,266 22,4±1,833 29,67±0,737

38,6±5,122

Keterangan :Formula sebelum dan setelah penyimpanan.

Perbandingan hasil uji daya lekat antara formula awal dengan formula setelah penyimpanan menunjukkan peningkatan (Tabel 4), karena suhu

penyimpanan yang berubah-ubah sehingga menyebabkan kadar air dalam gel berkurang dan gel melekat lebih lama. Lama lekat gel berbanding lurus dengan meningkatnya konsentrasi HPMC dan juga viskositas. Semakin tinggi konsentrasi HPMC, semakin besar pula viskositas dan semakin lama gel tersebut melekat pada kulit.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang diakukan diatas, maka dapat disimpulkan:

1. Peningkatan konsentrasi basis HPMC dalam gel ekstrak etanolik buah

mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) mengakibatkan peningkatan viskositas dan daya lekat gel namun daya sebarnya menurun. Penambahan ekstrak buah mahkota dewa mengakibatkan penurunan viskositas, memperlama daya lekat, meningkatkan daya sebar, dan

(15)

2. Sediaan gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa tidak stabil setelah penyimpanan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan agar dilakukan formulasi gel dengan menggunakan ekstrak tanaman lain yang mengandung antioksidan untuk mengetahui potensinya jika diformulasikan menjadi sediaan

topikal.

DAFTAR ACUAN

Allen, L. V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, Second Edition, 301, American Pharmaceutical Association, Washington, D. C.

Das, K., Dang, R., dan Machale, M. U., 2009, Formulation and Evaluation of A Novel Herbal Gel of Stevia Extract, Iranian Journal of Dermatology, Vol. 12, No. 4, 117-121.

Harwood, R. J., 2006, Hydroxypropyl Methylcellulose, In: Rowe, R. C., Shesky, P. J., dan Owen, S. C. (eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients,

Fifth Edition, 346, Pharmaceutical Press, UK.

Soeksmanto, A., Hapsari, Y., dan Simanjuntak, P., 2007, Kandungan Antioksidan pada Beberapa Bagian Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa

(Scheff) Boerl.) Thymelaceae, Jurnal Penelitian, 8 (2), 92-95.

Gambar

Tabel 1. Formula sediaan gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC
Tabel 3. Perbandingan hasil uji daya sebar gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC
Tabel 4. Perbandingan hasil uji daya lekat gel ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis HPMC

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pengembangan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, dipandang perlu untuk membentuk Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengendalian

The CityGML UtilityNetwork ADE was applied in the SIMKAS 3D project which aimed at identifying and analysing the mutual interdependencies of critical infrastructures and

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian yang berjudul “ Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap

Dalam karya ilmiah ini dipelajari model interaksi sel CD + T sehat dengan sel HIV serta menambahkan dua jenis kontrol, yaitu obat penambah kekebalan tubuh dan obat

Berdasarkan hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh Chenery dan Syrquin (1975) dalam Tambunan (2001) tentang transformasi struktur ekonomi, menunjukkan bahwa

Setelah diketahui hasil dari penelitian mengenai evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap ekonomi dan sosial-budaya, maka penulis akan memberikan

Pada kondisi reaksi terbaik dalam penelitian ini yang dilakukan selama 24 jam dengan nisbah nitril:silana 1:7, hasil yang sangat baik juga diperoleh dalam konversi

Analisis data menggunakan bantuan program SPSS 16 dan hasilnya menunjukan bahwa (1) Terdapat pengaruh, pada siswa yang kegiatan pembelajarannya menggunakan aktivitas quick on