• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

LAISA SABARANI 1006125

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014

(2)

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

Oleh Laisa Sabarani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Laisa Sabarani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LAISA SABARANI

1006125

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Erry Sukriah, SE,. MSE NIP : 19791215.200812.2.002

Pembimbing II

Sri Marhanah, SS., MM NIP : 19811014.200604.2.001

Mengetahui

Ketua Program studi Manajemen Resort & Leisure

(4)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

D. Sistematika Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Definisi Pariwisata, Wisata dan Kepariwisataan ... 10

B. Sumber Daya Pariwisata ... 11

1. Sumber Daya Alam... 11

E. Dampak Pariwisata ... 18

1. Dampak Ekonomi ... 19

(5)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dampak Lingkungan ... 23

F. Masyarakat ... 25

1. Masyarakat Perkotaan ... 25

2. Masyarakat Pedesaan ... 26

G.Pariwisata Event ... 26

H. Pemberdayan Masyarakat ... 28

1. Pengertian Pemberdayan Masyarakat ... 28

2. Konsep Pemberdayan Masyarakat ... 29

I. Penelitian Terdahulu ... 31

J. Kerangka Pemikiran ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 36

C. Variabel Penelitian... 37

D. Metode Penelitian ... 38

E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Data Primer ... 39

2. Data Sekunder ... 39

F. Uji Validitas ... 41

G. Uji Reliabilitas ... 42

H. Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

1. Kondisi Geografis ... 47

2. Kependudukan ... 48

a. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 48

b. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk ... 49

c. Komposisi Penduduk Menurut Umur... 49

3. Braga Culinary Night ... 50

(6)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Struktur Organisasi Braga Culinary Night ... 52

c. Konten Acara ... 53

4. Karakteristik Responden ... 54

a. Usia Responden ... 54

b. Jenis Kelamin ... 55

c. Profesi Pekerjaan ... 55

d. Tingkat Pendidikan ... 56

e. Status Perkawinan ... 57

f. Tempat Tinggal... 57

g. Jumlah Pendapatan... 58

B. Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Ekonomi ... 59

1. Pendapatan Masyarakat ... 59

2. Peluang Kerja... 61

3. Penyerapan Tenaga Kerja ... 63

4. Rekapituasi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Ekonomi ... 64

C. Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Sosial-Budaya ... 66

1. Mata Pencaharian... 66

2.Transformasi Norma (Nilai, Moral, Peranan Seks) ... 67

3. Lingkungan (Polusi, Kemacetan Lalu Lintas) ... 70

4. Rekapituasi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Sosial-Budaya... 72

D. Keberlanjutan Kegiatan BCN Dilihat dari Hasil Evaluasi Dampak ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Rekomendasi... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

DAFTAR LAMPIRAN ... 85

(7)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian yang Berkaitan Dengan Dampak Pariwisata ... 31

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Dampak Kegiatan BCN terhadap Masyarakat Sekitar ... 37

Tabel 3.2 Jenis danSumber Data ... 40

Tabel 3.3 Skala Likert ... 41

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Ekonomi dan Sosial-Budaya ... 42

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Ekonomi ... 43

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sosial-Budaya ... 44

Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 48

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk ... 49

Tabel 4.3 Komposisi Umur Penduduk ... 50

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Pendapatan Masyarakat ... 59

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Peluang Kerja ... 61

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Tenaga Kerja ... 63

Tabel 4.7 Rekapitulsi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Ekonomi ... 64

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Mata Pencaharian ... 66

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Transformasi Norma... 68

(8)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Rekapitulsi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap

Sosial-Budaya ... 72

Tabel 4.12 Penilaian Indikator ... 74

Tabel 4.13 Saran Untuk Pengelola Kegiatan BCN ... 76

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Pendapat Masyarakat Mengenai Kegiatan BCN ... 2

Gambar 1.2 Keterlibatan Masyarakat dalam BCN ... 4

Gambar 1.3 Kegiatan BCN Terhadap Aktivitas Warga ... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 3.1 Peta Jalan Braga ... 35

Gambar 3.2 Garis Kontinum ... 46

Gambar 4.1 Peta Wilayah Rukun Warga (RW) Kec.Sumur Bandung Tahun 2013 ... 47

Gambar 4.2 Logo Braga Culinary Night ... 50

Gambar 4.3 Denah Kegiatan Braga Culinary Night ... 51

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Braga Culinary Night ... 52

Gambar 4.5 Konten Acara Braga Culinary Night ... 53

Gambar 4.6 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 54

Gambar 4.7 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Gambar 4.8 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56

(9)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 4.10 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Perkawinan ... 57 Gambar 4.11 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat

Tinggal ... 58 Gambar 4.12 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah

Pendapatan ... 58 Gambar 4.13 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Pendapatan Masyarakat ... 60 Gambar 4.14 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Peluang Kerja ... 62 Gambar 4.15 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Tenaga Kerja ... 63 Gambar 4.16 Dampak Kegiatan BCN terhadap Dampak Kegiatan BCN

terhadap Ekonomi ... 65

Gambar 4.17 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Mata Pencaharian ... 67 Gambar 4.18 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Transformasi Norma ... 69 Gambar 4.19 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Dampak Kegiatan BCN terhadap Lingkungan ... 71 Gambar 4.20 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

(10)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pra Penelitian ... 85

Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ... 86

Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Kuisioner ... 89

Lampiran 4 Output SPSS Validitas Data Variabel Ekonomi ... 92

Lampiran 5 Output SPSS Validitas Data Variabel Sosial- Budaya ... 93

Lampiran 6 Output SPSS Reliabilitas Data Variabel Ekonomi ... 96

Lampiran 7 Output SPSS Reliabilitas Data Variabel Sosial-Budaya ... 96

Lampiran 8 Foto Acara Braga Culinary Night ... 96

Lampiran 9 Surat Pra Penelitian ... 104

Lampiran 10 Surat Penelitian ... 105

(11)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

(12)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

Braga Culinary Night merupakan program pemerintah yang baru berjalan pada tahun 2014. Acara ini merupakan event mingguan tepatnya dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Braga Culinary Night merupakan pelopor acara kuliner pertama di Bandung. Permasalahan yang dihadapi yaitu tidak banyak warga yang dilibatkan dalam acara dan terdapat sebagian warga yang merasa terganggu dengan acara ini. Selain itu masyarakat masih menghawatirkan sisi negatif dari kegiatan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi dampak yang dihasilkan dari kegiatan Braga Culinary Night terhadap kondisi ekonomi dan sosial-budaya masyarakat sekitar. Metode penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar Braga Culinary Night. Hasil dari penelitian ini adalah dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar tinggi karena mereka merasakan perubahan positif dengan bertambahnya pendapatan, adanya penyerapan tenaga kerja dan peluang kerja meski bukan pada sektor inti. Sedangkan dampak sosial-budaya yang dirasakan masih sedikit karena tidak terdapat banyak perubahan nilai dan norma atau lingkungan setelah adanya kegiatan Braga Culinary Night. Kemudian setelah diketahui hasilnya penulis memberikan saran bagaimana keberlanjutan acara tersebut. Saran tersebut adalah kegiatan ini dapat terus dilanjutkan karena tidak menimbulkan dampak yang banyak merugikan bagi warga, akan tetapi untuk melanjutkan acara ini pengelola harus memperhatikan dampak negatif yang mungkin saja akan timbul dikemudian hari.

(13)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EVALUATION OF THE ECONOMIC AND SOCIO-CULTURAL IMPACT OF BRAGA CULINARY NIGHT TO THE SOCIETIES

AROUND BRAGA THE CITY OF BANDUNG

Braga Culinary Night is a government program that has been running in 2014. This is an event held in every two weeks within a month. Braga Culinary Night is a pioneer of culinary event in Bandung. The problem is not a lot of people who are involved in the event and there are some people who feel disturbed by this event. Besides, some parts of society still worrying about the negative side of this event. The purpose of this thesis is to determine how high the economic and socio-cultural impact resulting from the activities of Braga Culinary Night through the societies around. The research method used is descriptive statistics method with the quantitative approach. The population of this research is the society who live around Braga Culinary Night. The result of this study is that the surrounding societies is highly economically affected because they feel positive changes with the increasing income, the existence of employment and job opportunities, although not in the core sector. However, the socio-cultural impact is still felt a bit because there are less changes in values, norms or the environment after Braga Culinary Night activities. When the results are known, the authors suggest how to sustain the event based on the evaluation of the economic and social impact to the society and culture. The suggestion is to continue the event. Because there is no negative effects that can infects the society. On the other hand, the probability of the side effect appearances. So the event can goes well like supposed to be.

(14)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

(15)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah mulai dari gugusan pulau dengan pasir dan pantai yang indah, pegunungan sejuk, danau, dan keanekaragaman budaya.Selama ini sumber daya tersebutlah yang menjadi daya tarik dari suatu objek wisata. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan mampu mendorong meningkatkan perekonomian suatu daerah. Perkembangan zaman dan teknologi saat ini membuat kegiatan pariwisata semakin berkembang.

Sama halnya dengan kebutuhan manusia, kebutuhan wisatawan terhadap pola konsumsi pun semakin berkembang. Sebenarnya terdapat banyak sumber daya pariwisata yang dapat dijadikan daya tarik. Salah satunya adalah pariwisata budaya, jenis pariwisata ini memberikan variasi yang luas menyangkut budaya mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival, makanan tradisional, sejarah, pengalaman nostalgia, dan cara hidup lain (Pitana &Diarta, 2009 : 75). Ekonomi Kreatif pun semakin berkembang menjadi 15 sektor salah satunya adalah bidang kuliner. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Kota Bandung yang sekarang

dikenal sebagai “Bandung Kota Kreatif”.

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.Saat ini Bandung memiliki banyak aktivitas kepariwisataan yang dapat meningkatkan perekonomian. Salah satunya adalah kegiatan “Braga Culinary Night”. Acara ini merupakan terobosan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung.

Pemerintah memilih Braga karena kawasan ini merupakan kawasan heritage

(16)

2

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangunan yang berdiri sejak jaman Belanda dan masih sama sampai saat ini. Kemudian pemerintah menggunakan daya tarik dan kepopuleran kawasan Braga tersebut dengan membuat kegiatan Braga Car Free Night.

Pada awalnya pemerintah ingin menghidupkan kembali jalan tersebut seperti saat jaman dahulu dimana hanya pejalan kaki yang boleh melewati Braga. Namun untuk menambah daya tarik maka dibuatlah kegiatan wisata kuliner pertama di Kota Bandung yang digelar setiap dua minggu sekali. Selain itu di kawasan Braga sudah terdapat fasilitas bagi wisatawan, terdapat hotel, restaurant, café, dan aksesibilitasnya cukup srategis karena berada di pusat kota. Pemerintah menginginkan bahwa acara Braga Culinary Night ini dapat menjadi destinasi pariwisata baru di Kota Bandung. Berdasarkan program pemerintah tersebut penulis melakukan penelitian awal mengenai setuju atau tidaknya masyarakat sekitar Braga terhadap kegiatan Braga Culinary Night, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Braga Culinary Night, dan kegiatan Braga Culinary Night

(17)

3

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber :Diolah Penulis, (2014)

Gambar 1.1

Pendapat Masyarakat Mengenai Kegiatan BCN

Dari gambar1.1 dapat dilihat bahwa 50% masyarakat sekitar Braga berpendapat biasa saja jika kegiatan ini terus berlangsung. Biasa saja disini dapat diartikan bahwa mereka bersikap pasif terhadap kegiatan tersebut. Masyarakat sekitar Braga berpendapat bahwa mereka hanyalah rakyat kecil yang hanya bisa mengikuti program yang sedang berlangsung dan tidak bisa berbuat lebih jika mereka ingin menolak kegiatan tersebut. 40% masyarakat sekitar Braga tidak setuju karena mereka merasa tergangu dengan kegiatan BCN dan sisanya sebanyak 10% masyarakat sekitar Braga berpendapat setuju saja.

Kegiatan Braga Culinary Night ini diharapkan dapat mengembalikan nilai-nilai sejarah dan fungsi lain dari sebuah kota. Banyak sekali nilai-nilai sejarah yang ada di kawasan Braga, dan saat ini nilai sejarah tersebut sedang dipertahankan agar tidak hilang. Dengan menghadirkan acara Braga Culinary Night, salah satu jalan yang sudah terkenal ini menjadi semakin hidup. Disini wisatawan dapat menikmati berbagai macam kuliner yang ada di Kota Bandung. Mulai dari makanan tradisional sampai western. Café dan Restoran yang berada sepanjang jalan pun ikut berpartispasi dalam kegiatan ini dengan berbagai promo serta hiburan musik bagi pengunjung mereka.

Jika kita berbicara mengenai kegiatan pariwisata, maka kegiatan tersebut akan banyak terkait dengan berbagai aspek. Apalagi kegiatan Braga Culinary Night melibatkan banyak stakeholder seperti pemerintah, pebisnis, komunitas dan masyarakat sekitar. Pada konsep awalnya kegiatan wisata kuliner ini di desain dengan konsep dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Rakyat disini adalah masyarakat sekitar Braga sendiri. Karena kegiatan pariwisatan secara langsung berhubungan dengan masyarakat.

(18)

4

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka hal ini merupakan apresiasi untuk pemerintah bahwa program ini sukses. Namun apakah masyarakat sekitar Braga merasakan manfaatnya belum jelas terlihat. Suatu kegiatan pariwisata begitu pula dengan acara Braga Culinary Night

akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar Braga. Seperti misalnya ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan masih banyak lagi. Dampak tersebut bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari aspek apa yang di rasakan oleh masayarakat sekitar.

Untuk mengetahui apakah masyarakat sekitar Braga merasakan manfaat dari kegiatan BCN maka penulis melakukan penelitian awal mengenai keterlibatan masyarakat dalam kegiatan BCN karena semakin banyak warga yang terlibat maka manfaatnya dapat dilihat dengan mudah. Hal tersebut digambarkan dalam diagram dibawah ini:

.

Sumber :Diolah Penulis (2014)

Gambar 1.2

Keterlibatan Masyarakat dalam BCN

(19)

5

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Community Based Tourism yang dikemukakan oleh Nicole Hauster (2000) dalam Nurhidayanti (2007:38), masyarakat terlibat langsung dalam usaha-usaha pariwisata juga mendapat keuntungannya. Konsep tersebut harusnya diterapkan dalam kegiatan ini.

Kemudian sisanya menunjukan sebesar 70% masyarakat sekitar Braga sama sekali tidak dilibatkan dalam kegiatan ini. Hal ini karena sebagian besar panitia berasal dari event organizer. Dapat disimpulkan bawha keterlibatan masyarakat masih sedikit sehingga manfaatnya belum terasa oleh sebagian masyarakat lain.

Berdasarkan penelitian awal penulis, masih terjadi pro dan kontra di masyarakat sekitar Braga mengenai kegiatan Braga Culinary Night. Pro dan kontra tersebut dilihat dari masalah akses jalan. Penulis juga menanyakan pendapat masyarakat sekitar Braga mengenai kegiatan BCN terhadap aktivitas warga, apakah kegiatan tersebut menganggu, tidak mengganggu atau bahkan sangat mengganggu. Berikut gambar diagram tersebut:

Sumber :Diolah Penulis (2014)

Gambar 1.3

Kegiatan BCN Terhadap Aktifitas Warga

(20)

6

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pejalan kaki saja yang dibolehkan menggunakan jalan tersebut. Sehingga bagi masyarakat sekitar Braga yang akan keluar dengan kendaraan harus memutar arah dengan jarak yang lumayan jauh. Padahal Jalan Braga merupakan jalan arteri Kota Bandung. Apalagi kegiatan BCN ini berlangsung dari pukul 18.00 – 01.00 dini mengingat sebagian besar pemilik toko di Jalan Braga memang tinggal disitu juga. Masyarakat sekitar Braga merasa tidak dilibatkan dan tidak semua masyarakat merasakan keuntungan dari kegiatan ini. Karena dari hasil observasi peneliti kebanyakan tenant yang buka pada saat kegiatan berasal dari pendatang atau derah luar Braga. Dan kurangnya pengetahuan mereka terhadap peluang positif dari kegiatan ini, membuat masyarakat sekitar Braga segan untuk mencoba berjualan di area BCN dengan alasan tidak siap bersaing, media untuk berdagang kurang, dan takut dipungut biaya saat acara berlangsung.

Pemerintah Kota Bandung sebenarnya sudah mulai sadar dan mulai mengembangkan sektor pariwisata yaitu dengan di adakannya Braga Culinary Night. Namun dalam pengembangannya pemerintah juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat sekitar terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Braga. Sejatinya bahwa kegiatan pariwisata harus melibatkan masyarakat sekitar dalam mendukung kegiatan pariwisata suatu daerah. Dalam UU Nomor 10 tahun 2009 azas pembanguan kepariwisataan salah satunya adalah

“Adil dan merata, dalam arti setiap warga mempunyai hak yang sama untuk

(21)

7

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa keluhan yang diungkapkan oleh beberapa masyarakat sekitar Braga penulis memiliki ketertarikan untuk meneliti seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari kegiatan Braga Culinary Nightini. Bagaimanapun bahwa kegiatan pariwisata akan memberikan suatu dampak bagi masyarakat. Dampak positif adalah hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat. Karena kegiatan ini masih baru dan pertamakali di adakan maka belum ada data yang akurat mengenai dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap masyarakat sekitar dilihat dari segi ekonomi, dan sosial-budaya. Untuk itulah penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai seberapa besar dampak tersebut.

Permasalahan lainnya dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar Braga belum bisa beradaptasi dengan kegiatan Braga Culinary Night. Sebagian masyarakat masih mengkhawatirkan sisi negatif dari pengembangan kawasan Jalan Braga menjadi tujuan wisata yang setiap minggunya akan dipadati pengunjung. Padahal sisi positif dari kegiatan pariwisata banyak menguntungkan juga bagi masyarakat sekitar. Jika permasalahan ini dibiarkan tanpa adanya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai kegiatan Braga Culinary Night, sikap masyarakat akan berubah menjadi penolakan. Hal ini sangat disayangkan mengingat potensi bisnis dari kegiatan ini sangatlah besar. Selain itu kegiatan ini diadakan di kawasan Jalan Braga dan seharusnya manfaatnya pun banyak dirasakan oleh masyarakat sekitar Braga sendiri.

(22)

8

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam kegiatan food distric ini. Karena hal itulah penulis melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Ekonomi, dan Sosial-Budaya Masyarakat di Sekitar Braga Kota Bandung”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis akan mengevaluasi kegiatan Braga Culinary Night dilihat dari sisi dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Seberapa tinggi dampak ekonomi masyarakat sekitar Braga setelah diadakannya kegiatan Braga Culinary Night?

2. Seberapa tinggi dampak sosial-budaya masyarakat sekitar Braga setelah diadakannya kegiatan Braga Culinary Night?

3. Bagaimana kelanjutan acara Braga Culinary Night dilihat dari hasil evaluasi dampak tersebut ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulis dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dampak ekonomi masyarakat sekitar Braga setelah diadakannya kegiatan Braga Culinary Night

2. Mengidentifikasi dampak sosial-budaya masyarakat sekitar Braga setelah diadakannya Braga Culinary Night.

(23)

9

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. MANFAAT PENELITIAN

Berikut adalah manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi penulis, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dalam meraih gelar sarjana pariwisata, dan membantu penulis untuk berpikir lebih kritis sebagai mahasiswa.

2. Bagi Pemerintah, merupakan saran dan masukan bagi pemerintah agar

event Braga Culinary Night semakin baik dan dapat membantu masyarakat sekitar dalam hal kesejahteraan ekonomi dan sosial-budaya mereka. Sehingga dampaknya dapat dirasakan positif bagi kedua belah pihak.

3. Bagi Prodi Manajemen Resort & Leisure, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan berguna khususnya dalam bidang ilmu pariwisata yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain itu hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian lanjutan yang akan mengembangkan kegiatan Braga Culinary Night.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian yang penulis buat ini mengacu pada sistematika yang terdapat pada buku Pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut adalah sistematika penulisannya:

1. BAB I : Pendahuluan

Berisikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

2. BAB II : Kajian Pustaka

Berisikan mengenai teori yang menguatkan penelitian penulis dan kerangka pemikiran

(24)

10

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berisikan Lokasi, Populasi, Sampel, Variabel, Definisi Operasional, Instrument Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data.

4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisikan penjelasan hasil penelitian dan pembahasannya 5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Berisikan kesimpulan penelitian dan rekomendasi penulis 6. Daftar Pustaka

(25)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan penulis lakukan adalah kawasan Braga

Culinary Night yang lokasinya berada di sepanjang Jalan Braga panjang. Kawasan ini memiliki panjang 700 meter dimana disepanjang jalannya terdapat bangunan lama warisan budaya sejak jaman Belanda. Kawasan Braga termasuk pada Kecamatan Sumur Bandung, Kelurahan Braga. Berikut adalah gambaran peta Jalan Braga.

Sumber : Google Maps, (2014)

Gambar 3.1 Peta Jalan Braga

B. Populasi dan Sampel

(26)

36

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009:115).

Berdasarkan uraian diatas populasi penelitian ini adalah masyarakat yang domisilinya berada di sekitar kawasan Braga Culinary Night. Kawasan tersebut berada di Kecamatan Sumur Bandung, Kelurahan Braga.

2. Sampel

Dikarenakan jumlah populasi yang terdapat di sekitar Jalan Braga cukup banyak, maka penulis menyederhanakan objek penelitian menjadi lebih sempit dengan sampel. Sampel menurut Sugiyono (2009:116) merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian masyarakat sekitar yang domisilinya berada di sekitar kawasan Braga Culinary Night. Karena populasi masyarakat jumlahnya sangat banyak dan tidak memungkinkan untuk diteliti seluruhnya maka penulis menggunakan rumus Slovin (Tatang,2011) untuk menentukan berapa jumlah sampel yang akan diteliti. Rumus tersebut sebagai berikut:

n = N

(1+ne2)

Keterangan:

n = Number of samples (jumlah sampel)

N = Total Population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = Error Tolerance (toleransi terhadap terjadinya galat atau ketidak telitian karena taraf signifikasi atau kesalahan)

Dalam penelitian ini jumlah populasi di Kelurahan Braga menurut sensus pada Mei tahun 2014 adalah 5.669 jiwa (Kelurahan Braga, 2014). Sedangkan tinggat error tolerance adalah 10% atau (0.1). Maka perhitungan sampel menurut Rumus Slovin adalah sebagai berikut:

n = 5669

(27)

37

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n= 5669

5669(0.01)

n = 100

Dari rumus tersebut diketahui bahwa jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang. Teknik pengambilan responden dalam penelitian ini adalah

Nonprobability Sampling, yaitu dengan Sampling Insidental. Yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang ditemui saat penelitian dan dianggap dapat memberikan informasi sebagai sumber data yang dicari.

C. Variabel Penelitian

Setiap penelitian memiliki beberapa variabel penelitian yang akan diteliti untuk meninjau bagaimana konsep dari penelitian tersebut. Variabel secara etimologis, berasal dari kata vary yang berarti berubah-ubah atau bervariasi, baik dalam dalam substansinya maupun dalam jenis dan keluasannya. Menurut Colby, (dalam Suharsaputra 2012 : 75) “Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai variasi nilai baik itu kejadian, situasi, perilaku, maupun karakteristik individu”. Variabel dalam penelitian ini adalah dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap masyarakat. Dampak yang dijadikan variabel adalah ekonomi dan sosial-budaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Dampak Kegiatan BCN terhadap Masyarakat Sekitar

Variabel Sub Variabel Indikator Skala No

Item

Peluang kerja Terdapat peluang pekerjaan di

(28)

38

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penyerapan tenaga

kerja

Tingkat penyerapan profesi

pekerjaan sebagai pkl di BCN Ordinal p3

Mata pencaharian Perubahan mata pencaharian masyarakat setelah adanya BCN

masyarakat setelah adanya BCN Ordinal p6 Perubahan etika berpakaian

masyarakat setelah adanya BCN Ordinal p7 Perubahan jenis makanan dan

setelah diadakannya BCN Ordinal p11 Terhambatnya akses jalan bagi

warga setelah diadakannya BCN Ordinal p12 Tergangunya keamanan warga

saat kegiatan BCN Ordinal p13 Terdapat polusi suara

(29)

39

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dihasilkan dari kegiatan BCN

Sumber: Diolah Penulis (2014)

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam setiap penelitian ditentukan terlebih dahulu jenis dan metode apa yang digunakan oleh penulis. Dilihat dari dimensi waktu, jenis penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan dalam suatu titik waktu tertentu dalam arti terbatas dan pendek waktunya (Suharsaputra, 2012 : 38). Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

Menurut Zuriah (2009:49) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Kemudian pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut Janet M. Ruane, (dalam Suharsaputra, 2012 : 49):

Metode kuantitatif adalah metode yang mendokumentasikan variasi sosial dalam kategori angka-angka serta menggunakan statistik untuk meringkaskan sejumlah besar data dan menghitungnya dalam bentuk angka kemudian disimpulkan.

E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Alat dan teknik pengumpulan data sangat penting dilakukan dalam proses penelitian. Karena hal ini menentukan bagaimana hasil dari penelitian tersebut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

(30)

40

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Data Sekunder

Menurut Sarwono, (2006 : 123) dijelaskan bahwa “Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan data tersebut berupa berita, artikel yang terkait dengan penelitian”. Jadi data sekunder adalah data yang tersedia dan dapat mendukung penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder diambil dari Disbudpar dan Kelurahan Braga mengenai kependudukan kawasan Braga.

Untuk lebih menjelaskan jenis data dan bagaimana cara memperoleh data tersebut dalam penelitian ini maka dapat dilihat dari tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2 Jenis danSumber Data

No. Data Jenis Data Sumber

1. Populasi Kecamatan Sumur Bandung Data Sekunder Kel.Braga 2. Gambar Peta Braga Data Sekunder Google Maps 3. Teori yang berkaitan dengan penelitian Data Sekunder Buku, Jurnal,

Internet 4. Dampak kegiatan BCN terhadap kondisi

ekonomi masyarakat

Data Primer Kuisioner / Wawancara 5. Dampak kegiatan BCN terhadap kondisi

sosial-budaya masyarakat

Data Primer Kuisioner / Wawancara 6. Data pendapat masyarakat mengenai BCN Data Primer Kuisioner /

Wawancara 7. Data keterlibatan masyarakat dalam BCN Data Primer Kuisioner / Wawancara 8. Data kegiatan BCN terhadap aktivitas

warga

Data Primer Kuisioner / Wawancara

Sumber :DiolahPenulis (2014)

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

(31)

41

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuisioner, adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus yang terkait dengan variabel yang telah ditentukan. Responden dari kuisioner ini adalah masyarakat sekitar Braga mengenai dampak setelah di adakannya BCN. Kuisioner saat dilapangan akan dilakukan dengan jenis kuisioner tertutup untuk memudahkan pengolahan data. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala ordinal, yaitu “Skala dimana penomoran objek/kategori disusun menurut besarnya yaitu dari tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak yang harus tidak sama” (Hasan, 2002:26).

Kemudian skala ordinal ini dihitung menggunakan skala likert. “Skala likert adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur opini atau persepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan” (Erwan dan Dyah, 2007:63). Jawaban responden dalam kuisioner dirangkum dalam:

Tabel 3.3

Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Data yang didapatakan disimpan dan dihimpun untuk dijadikan sumber data yang akan diteliti di bab-bab selanjutnya.

3. Studi Literatur

Mempelajari buku-buku dari perpustakaan atau dari internet sebagai data sekunder. selain itu mempelajari penelitian sebelumnya yang memiliki variabel yang sama dengan penelitian ini.

(32)

42

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamera digunakan sebagai alat dokumentasi saat penelitian berlangsung. Dokumentasi diperlukan dalam penelitian untuk mendukung data-data sebelumnya. Dapat berupa dokumentasi foto-foto kegiatan selam BCN berlangsung atau dokumentasi mengenai masyarakat sekitar Braga.

F. Uji Validitas

Validitas (Simamora, 2004:58) adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dianggap valid apabila data yang diperoleh tepat dengan variabel yang diteliti. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Pearson (Pearson Product oment Correlation) dengan rumus berikut:

r

i =

Keterangan

ri= Koefision korelasi x = Jumlah skor item

y = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Selanjutnya nilai korelasi yang dihasilkan dari perhitungan, dibandingkan dengan nilai r kritis, nilai r kritis diambil biasanya antara 0,30-0,40 (Sugiyono, 2003 : 14)

.

Jika nilai korelasi melebihi nilai r kritis maka dapat dinyatakan valid. Maka kesimpulannya adalah semakin tinggi nilai korelasi mendekati angka 1.00 maka butir tersebut semakin valid. Pengujian ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 dan akan menggunakan tingkat signifikansi 5%

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Ekonomi dan Sosial-Budaya Variabel Pertanyaan Koefisien

Validitas Titik Kritis Keterangan

Ekonomi p1 0,700 0,300 Valid

(33)

43

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

p3 0,790 Valid persyaratan jika nilai korelasi lebih dari nilai kritis maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan variabel ekonomi dan sosial-budaya valid.

G. Uji Realibilitas

“Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilisasi nilai hasil skala pengukuran tertentu” (Sarwono, 2006:100). Pengujian ini digunakan untuk mengukur apakah instrumen yang dipakai dapat dipercaya atau tidak agar hasil penelitian lebih akurat. Menurut Juliansyah Noor, (2011:65) “uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan”. Jika alpha > 0.60, makadisebut reliabel. Untuk menguji realibilitas penulis menggunakan rumus Alpha-Croanbach dengan rumus sebagai berikut:

r

ii

=

Dimana rumus

=

Keterangan:

(34)

44

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu k = Banyaknya item pertanyaan.

= Jumlah butir pertanyaan. = Varians total.

Menurut Sarwono, (2006:150) patokan penghitungan korelasi sebagai berikut: - < 0,20 = hubungan dapat dianggap tidak ada

- 0,20 – 0,40 = hubungan ada tetapi rendah - > 0,40 – 0,70 = hubungan cukup

- > 0,70 – 0,90 = hubungan tinggi - > 0,90 – 1,00 = hubungan sangat tinggi

Seperti dalam pengujian validitas, untuk menguji reliabilitas penulis menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Adapun hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat dari dua tabel dibawah ini yaitu tabel 3.5 dan tabel 3.6 :

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Ekonomi Koefisien Reliabilitas Keterangan

0,656 Reliabel

Sumber :Diolah penulis (2014)

Dari tabel 3.5 diatas dapat dilihat hasil pengujian reliabilitas dari 3 item pertanyaan tersebut memiliki skor 0.656. Seperti yang disebutkan oleh Juliansyah Noor, (2011:65) “jika alpha > 0.60, maka disebut reliabel”. Oleh kerena itu kesimpulannya seluruh item pertanyaan variabel ekonomi dalam penelitian ini reliabel dengan tingkat reliabilitasnya adalah cukup reliabel. Cukup disini dapat di artikan bahwa seluruh instrumen dalam variabel ekonomi dapat dipercaya atau dipakai dalam penelitian.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sosial-Budaya Koefisien Reliabilitas Keterangan

0,885 Reliabel

Sumber : Diolah penulis (2014)

(35)

45

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Noor, (2011:65) “jika alpha > 0.60, maka disebut reliabel”. Oleh kerena itu kesimpulannya seluruh item pertanyaan variabel sosial-budaya dalam penelitian ini reliabel dengan tingkat reliabilitasnya adalah tinggi. Tinggi disini dapat di artikan bahwa seluruh instrumen dalam variabel sosial-budaya sangat dipercaya dalam penelitian.

H. Analisis Data

Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut Janet M. Ruane, (dalam Suharsaputra, 2012 : 49):

Metode kuantitatif adalah metode yang mendokumentasikan variasi sosial dalam kategori angka-angka serta menggunakan statistik untuk meringkaskan sejumlah besar data dan menghitungnya dalam bentuk angka kemudian disimpulkan.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif menggunakan pengolahan data berupa angka-angka yang kemudian dapat dijelaskan dalam pengolahan data statistic berupa tabel, diagram, dan lain sebagainya.

Sedangkan Menurut Leedy (dalam I Gusti Bagus & Ni Made, 2012:117) penelitian adalah “Suatu proses untuk mencapai jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian permasalahan tersebut suatu fenomena yang memiliki ciri sistematis dan faktual”. Dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah maka digunakan analisis statistik deskriptif.

Statistika deskriptif menurut I Gusti Bagus & Ni Made (012:147) adalah

“Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau mengeneralisasi”. Setelah data primer dari hasil kuisioner sudah terkumpul dan telah diuji validitas dan realibilitas maka akan dilakukan analisis data dengan langkah sebagai berikut:

1. Tabulasi data

(36)

46

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbatasan langsung dengan kegiatan Braga Culinary Night. Setelah semua data terkumpul maka akan dianalisis dengan tabulasi data untuk melihat berapa banyak frekuensi jawaban responden.

2. Kemudian terdapat beberapa diagram yang dihitung dengan menggunakan Rumus Persentase :

P =

Keterangan : P = Presentase

f = Frekuensi dari setiap jawaban responden n = Jumlah responden

3. Jarak interval dengan garis kontinum

Tabulasi yang sudah disusun akan dihitung jarak intervalnya kemudian menggunakan garis kontinum untuk melihat seberapa tinggi dampak dari kegiatan BCN terhadap masyarakat. Skala pengukuran tesebut adalah skala pengukuran sikap likert. Yang dimaksud dengan sikap menurut Thurstone (dalam Sarwono, 2006:96) yaitu “Pengaruh atau penolakan, penilaian, dan suka atau tidak suka”. Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan dengan garis paling negatif, netral sampai paling positif. Perhitungan garis kontinum tersebut adalah sebagai berikut:

- Nilai tertinggi = total respoden x bobot terbesar - Nilai terendah = total responden x bobot terendah

- Interval =

Kemudian garis kontinum tersebut digambarkan sebagai berikut :

(37)

47

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor dengan nilai terendah Skor dengan nilai tertinggi

Sumber :Diolah penulis (2014)

Gambar 3.2 Garis Kontinum

4. Untuk mengetahui keberlanjutan acara Braga Culinary Night seluruh indikator akan dikelompokan kedalam tiga penilaian. Tiga penilaian tersebut adalah:

a. Positif : Dampak dikatakan baik bagi masyarakat b. Negatif : Dampak dikatakan buruk bagi masyarakat c. Netral : Kegiatan tersebut tidak berdampak

(38)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penelitan ini kurang lebih selama empat bulan dan dilakukan proses analisis data. Maka terdapat kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan data yang telah diperoleh. Kesimpulan tersebut dirangkum menjadi beberapa poin di bawah ini :

1. Dari hasil penelitian dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekitar Braga adalah tinggi. Dampak tersebut dirasakan oleh masyarakat karena mayoritas profesi pekerjaan mereka adalah pedagang. Dengan adanya kegiatan Braga Culinary Night setiap dua minggu sekali pendapatan mereka terutama pedagang mengalami perubahan, terdapat peluang pekerjaan seperti menjadi kuli angkut, dan juga penyerapan tenaga kerja sebagai pedagang musiman dan juru parkir bertambah.

2. Dari hasil penelitian dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap kondisi sosial-budaya masyarakat sekitar Braga adalah sedang. Hal ini karena masyarakat merasa bahwa tidak ada perubahan yang sangat berbeda terhadap mata pencaharian mereka, kemudian rendahnya perubahan nilai dan norma masyarakat sebagai dampak dari kegiatan Braga Culinary Night. Perubahan lingkungan seperti sampah, jalan, kemacetan, serta polusi suara meskipun dinilai ada dampaknya tetapi hanya bersifat sementara karena setelah acara selesai maka sampah tersebut telah dibersihkan kembali.

(39)

80

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut. Karena sejauh ini acara ini tidak banyak memberikan dampak yang negatif. Dalam pengelolaannya pemerintah harus memaksimalkan dampak positif yang ada dan meminimalisir dampak negatif yang kemungkinan akan timbul dikemudian hari.

B. Rekomendasi

Setelah diketahui hasil dari penelitian mengenai evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap ekonomi dan sosial-budaya, maka penulis akan memberikan beberapa rekomendasi yang dirangkum dari hasil pembahasan bagaimana keberlanjutan acara tersebut. Rekomendasi ini ditujukan kepada pihak pengelola agar dapat dipertimbangkan. Poin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengelola memaksimalkan kerjasama dengan polisi untuk masalah kemacetan yang timbul karena tempat parkir. Polisi harus bertindak tegas agar tempat parkir di sembarang tempat tidak menimbulkan kemacetan. 2. Selain itu agar masyarakat tidak bersifat egois dengan ditutupnya sementara

akses jalan maka pengelola sebaiknya banyak mengajak masyarakat untuk terlibat baik sebagai panitia atau pedagang dalam acara BCN. Sehingga mereka merasa memiliki peranan penting dalam acara dan sifat egois pun perlahan dapat hilang.

3. Untuk mengantisipasi masalah keamanan di kalangan masyarakat sekitar Braga seperti kriminalitas dan tempat yang disalah gunakan untuk hal-hal yang negatif maka saat dilaksanakannya kegiatan BCN mereka harus melakukan siskamling. Karena meskipun saat ini dinilai aman tidak menutup kemungkinan jika acara terus berlangsung lama akan mengganggu keamanan masyarakat sekitar Braga.

(40)

81

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mengelola panggung tersebut untuk mereka. Misalnya diadakannya tiket untuk menonton pagelaran seni dalam acara BCN. Pelaku dalam pagelaran tersebut adalah masyarakat sekitar Braga sendiri. Sehingga hal ini dapat memicu semangat mereka dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian daerah sendiri. Apalagi terdapat potensi di sebagian masyarakat sekitar Braga yaitu kesenian calung.

(41)

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoso, W. (2009). Menggugat Perencanaan Partisipatif dalam Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya: Putra Media Nusantara.

Ardika, I.W. (2007). Pusaka Budaya & Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan.

Getz, D. (1991). Festivals, Special Event and Tourism. New York : Van Nostrand Reinhold New York

Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia

Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Ismayanti.(2010). Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti Kata Wisata dan Kuliner. [Online]. Tersediadi :http://kbbi.web.id/[28 Februari 2014].

Kemenparekraf. (2011). Dampak Event Pariwisata. [Online]. http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=22&id=1037 [10 September 2014]

Koentjaraningrat. (1987). Antropologi dan Kebudayaan. Jakarta: Djambatan

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropolgi. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta

(42)

83

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu M. Guntur, E. (2009). PemberdayaanEkonomi Rakyat. Jakarta : CV

SagungSeto.

Mill, R.C.. 2001. Tourism The International Bussiness. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nandi. (2008). Jurnal Pariwisata dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. [Online] Tersedia di:

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1979010120

05011-NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Pariwisata_dan_Su mber_daya_Manusia.pdf[4 April 2014]

Nugroho, I.(2011). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurhidayanti, E.S. (2007) Community Based Tourism Sebagai Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan. Surabaya: Tidak diterbitkan

Pemberdayaan Masyarakat, Pengertian, Proses, Tujuan.[Online].Tersedia di:http://teoripemberdayaan.blogspot.com/2012/03/konsep-definisi- dan-teori-pemberdayaan.html [10 Februari 2014].

Permanasari, I. K., dkk. (2010). Pariwisata Mengikis Kemiskinan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan.

Pitana, I. G danDiarta, I. K.S. (2009).PengantarIlmuPariwisata. Yogyakarta: Andi.

(43)

84

Laisa Sabarani, 2014

Evaluasi dampak kegiatan Braga Culinary Nigt terhadap ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar Braga Kota Banadung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sondakh, A. (2010). Jendela Pariwisata Angelina Sondakh: Masa Depan Pariwisata Indonesia. Jakarta: Penerbit Kesaint Blanc.

Suansri, P. (2003). Community Based Tourism Handbook. Thailand: REST Project

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Suharsaputra.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.

Bandung : Refika Aditama

Suharto, E. (2010). Membangun masyarakat, memberdayaan rakyat (kajian strategis Pembangunan Kesejahteraan Social & Pekerjaan social).

Bandung : RefikaAditama.

TugasPariwisata. Wisata Kuliner. [Online]. Tersedia di:

tugaspariwisata.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated 20133[28 Februari 2014]

Undang- Undang No. 10 Tahun 2009 TentangKepariwisataan

Utomo, S. (2012). Pariwisata Berbasis Komunitas. [Online].Tersedia

di:http://sutrisnoutomo.wordpress.com/2012/03/05/pariwisata-berbasis-komunitas/

Waluyo, H. (2012). Laporan Penguatan Data dan Informasi Direktorat Jendral Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek.

Gambar

Gambar 1.2 Keterlibatan Masyarakat dalam BCN
Gambar 1.3 Kegiatan BCN Terhadap Aktifitas Warga
Peta Jalan Braga Gambar 3.1
Tabel 3.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria inklusi adalah pasien RSUPN-CM yang berdasarkan rekam medis dirawat selama tahun 2012 di salah satu dari keempat ruang rawat penyakit dalam tersebut dengan

[r]

Wilson Charles E, Noise Control Measurement, Analisis and Control of Sound..

[r]

Adapun yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama?. Apa

Analisis Dampak Pemberian Perlakuan Program Perkuliahan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Materi Ajar Menggunakan Multi Modus Representasi. Penentuan Peningkatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan andaliman dengan batang kecombrang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, total

Berdasarkan Gambar.9 Grafik tegangan tarik terhadap kadar rendaman larutan NaOHdapat dilihat bawah nilai kekuatan tarik atau tegangan serat tunggal dengan