• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARINGAN TEMA (WEBBED MODEL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEI AGUL MEDAN T.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARINGAN TEMA (WEBBED MODEL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEI AGUL MEDAN T.P 2012/2013."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN

MODEL JARINGAN TEMA (WEBBED MODEL) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

SEI AGUL MEDAN TP 2012/2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

ELVIDA HANDAYANI RAMBE

NIM: 8106182007

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN

MODEL JARINGAN TEMA (WEBBED MODEL) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

SEI AGUL MEDAN TP 2012/2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

ELVIDA HANDAYANI RAMBE

NIM: 8106182007

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Elvida Handayani Rambe. (2013). Pengembangan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaringan Tema (Webbed Model) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan TP 2012/2013. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Jaringan Tema (Webbed Model) bagi siswa pada Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan(Research and Development/R&D), model Van den Akker (1999) yang meliputi 3 aspek utama: substantif, prosedur dan teoretis - empiris. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap pengembangan perangkat, dan tahap kedua adalah tahap pembelajaran nyata. Tahap Pengembangan Perangkat terdiri dari: Analisis Awal (analisis tujuan, analisis kebutuhan guru, analisis tugas, analisis isi, penyusunan instrumen validasi), Validasi Ahli. Tahap Pembelajaran Nyata terdiri dari: Uji coba, Refleksi dan Revisi.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis data validitas Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) Analisis data hasil belajar siswa.

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I Unggulan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 orang, serta siswa kelas I Reguler yang berjumlah 31 orang.

(7)

ABSTRACT

Elvida Handayani Rambe. (2013). Thematic Learning Development with Model Network Themes (Webbed Model) to improve the results of Student Islamic Elementary School in the Class 1 District Sei Agul Medan TP 2012/2013. Thesis, Medan: Basic Education Program, Graduate Program, State University of Medan.

This study aims to develop a syllabus and Learning Implementation Plan (RPP) Theme Network Model (Webbed Model) and for students in Class 1 State Sei Agul Islamic Elementary School Field.

This study uses a quantitative approach. This research is the development of research (Research and Development / R & D), Van den Akker models (1999) which includes three main aspects: substantive, procedures and theoretical - empirical. The experiment was conducted in two phases. The first stage is the development stage and the second stage is the stage of real learning. The development phase consists of: Early Analysis (analysis purposes, the teacher needs analysis, task analysis, content analysis, preparation of instrument validation), Validation Expert. Real learning phase consists of: Trial, Reflection and Revision.Data collection techniques used in this study were (1) the validity of the data analysis syllabus and lesson plan implementation, (2) data analysis of student learning outcomes.

The subjects were all students in grade 1 seed Islamic Elementary School District Sei Agul Medan in Odd Semester Academic Year 2012/2013, amounting to 27 people, as well as grade 1 Regular totaling 31 people.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan kendala, namun berkat arahan dan motivasi dosen pembimbing, narasumber dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku dosen pembimbing I, dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Prof. Dian Armanto , M.Pd, MA, M.Sc, Ph.D , Ibu Dr.Sri Minda Murni, M.S, dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, serta Dr. Mardianto sebagai narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih da penghargaan kepada:

(9)

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku sekretris Program Studi Pendidikan Dasar dan seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

3. Kepala MIN Sei Agul Medan, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian , dan Ibu - Ibu guru khusus kelas I Unggulan dan I Reguler MIN Sei Agul Medan yang memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat.

4. Khususnya kepada orang tua saya tercinta (Alm) Drs.Kamaluddin Rambe dan Maswarni Harahap, SE, Adikku Dedi Ahmadi Rambe, Amd, Suami tercinta Dedi Lazuardi, S.Ag, M.S.I, dan kedua buah hatiku Abd. Rahman Ash-Siddiq, Raudhatul Rizka Hasanah dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil

5. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan tesis saya ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya.Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan.

Medan, 01 Maret 2013 Penulis

(10)

v

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar... x

Daftar Lampiran... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Batasan Masalah... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis... 9

2.1.1 Kondisi Anak Usia kelas Awal SD... 9

2.1.2 Tahap Perkembangan Belajar Anak Usia SD ... 11

2.1.2.1 Konkrit . ... 12

2.1.2.2 Integratif... 12

2.1.2.3 Hierarkis... 12

2.1.3 Pengertian Pembelajaran Tematik... 12

(11)

2.1.3.2 Prinsip Pemilihan Tema ... 19

2.1.4 Model-Model Pembelajaran Tematik ... 20

2.1.4.1 ModelFragmented... 20

2.1.4.2 ModelConnected(Keterhubungan)... 21

2.1.4.3 ModelNested... 21

2.1.4.4 ModelSequenced... 21

2.1.4.5 ModelShared... 22

2.1.4.6 ModelWebbedd (Jaring Laba-Laba)... 22

2.1.4.7 ModelThreaded (Pembelajaran Terpadu Bergalur) ... 22

2.1.4.8 ModelIntegrated (Keterpaduan)... 23

2.1.4.9 ModelImmersed... 23

2.1.4.10 ModelNetworked... 23

2.1.5 Landasan Pembelajaran Tematik ... 24

2.1.6 Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 26

2.1.7 Implikasi Pembelajaran Tematik... 27

2.1.8 Tahap Persiapan Pembelajaran Tematik... 30

2.1.9 Pengertian Hasil Belajar... 35

2.1.10 Upaya-Upaya Peningkatan Hasil Belajar... 36

2.1.11. Silabus... 38

2.1.11.1 Pengertian Silabus... 38

2.1.11.2 Prinsip Pengembangan Silabus ... 38

2.1.11.3 Unit Waktu Silabus ... 39

2.1.11.4 Pengembangan Silabus ... 40

(12)

vii

2.1.13 Validasi ... 42

2.1.13.1 Pengertian Validasi ... 42

2.1.13.2 Koefisien Validitas... 45

2.2 Kerangka Berfikir... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 48

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian ... 48

3.3 Waktu Penelitian... 49

3.4 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel... 49

3.5 Prosedur Penelitian... 50

3.5.1. Tahap Pengembangan Perangkat ... 53

3.5.2. Tahap Pembelajaran Nyata ... 59

3.6 Instrumen Penelitian ... 60

3.7 Teknik Analisis Data... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 68

4.1.1 Tahap Pengembangan Perangkat... 68

4.1.2. Pembelajaran Nyata ... 82

4.1.2.1 Kegiatan Pembelajaran ... 82

4.1.2.2 Hasil Uji Coba... 87

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101

(13)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 106 5.2 Saran... 107

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Alur Kegiatan Ujicoba I dan Ujicoba II 59

4.1 Tahap Pengembangan Perangkat 69

4.2 Hasil Analisis Komponen Silabus 70

4.3 Hasil Analisis Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 73

4.4 Hasil Validasi Silabus 75

4.5 Hasil Validasi Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 78 4.6 Hasil Validasi Web Materi “Pesta Ulang Tahun” 80 4.7 Rangkuman Hasil Ujicoba Instrumen Tes Pilihan Berganda

Hasil Belajar Siswa Tema Pengalaman Yang Menyenangkan

Di MIN Sei Agul Medan 88

4.8 Rangkuman Hasil Ujicoba Instrumen Tes Isian

Hasil Belajar Siswa Tema Pengalaman Yang Menyenangkan

Di MIN Sei Agul Medan 89

4.9 Perolehan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir MIN Sei Agul Medan

Kelas I Reguler 90

4.10 Perolehan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir MIN Sei Agul Medan

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rentang Penerapan Pendekatan Integratif Menurut Jacob

(1989) dan Fogarty (1991) 17

2.2 Model Tematik 31

2.3 Garis Panduan Permasalahan dan Pengembangan Tema 33 2.4 Bagan Unsur Faktor Luar ( Ekstrinsik ) dan Faktor Dalam ( Intrinsik ) 36 3.1 Diagram Model Penelitian dan Pengembangan Van Den Akker 1999 52

3.2 Rancangan Penelitian ( Sugiyono, 2009) 60

4.3 Peneliti Sedang Memandu Siswa Memberikan Tes Hasil Belajar

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Silabus dan RPP Tematik Produk Awal...111

Silabus dan RPP Tematik Produk Pengembangan ...131

Silabus dan RPP Tematik Produk Akhir ...152

Lampiran 2 SK dan KD Tematik Kelas I SD/MI...168

Webbed Model Standar Kompetensi Tema Pengalaman...175

Webbed Model Kompetensi Dasar Tema Pengalaman...176

Webbed Model Makna Pengalaman ...177

Webbed Model Sub Tema Pengalaman Yang Menyenangkan...178

Webbed Model Materi “ Pesta Ulang Tahun ...179

Web Kompetensi Dasar Materi “Pesta Ulang Tahun”...180

Lampiran 3 Instrumen 01 Lembar Validasi Silabus ...181

Instrumen 02 Lembar Validasi RPP...196

Instrumen 03 lembar Validasi Web Ulang Tahun...211

Lampiran 4 Instrumen 04 Lembar Observasi Guru ...223

Instrumen 05 Lembar Kesan Guru ...227

Instrumen 06 Lembar Observasi Siswa...229

Instrumen 07 Lembar Tes Hasil Belajar...233

Lampiran 5 Hasil Ujicoba Tes Pilihan Ganda...235

Perhitungan Validitas Tes Soal Pilihan Ganda...236

Hasil Ujicoba Instrumen Tes Isian ...237

Perhitungan Validitas Tes Soal Isian...238

Perhitungan Uji t Soal Pilihan Ganda...239

Perhitungan Uji t Soal Isian...240

Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda...241

Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Isian...242

Harga Kritik rtabel Product Moment...243

Harga Kritis Distribusi t ...244

Lampiran 6 Hasil Nilai Tugas Portofolio Menggambar Kelas 1 Reguler...245

Hasil Nilai Tugas Portofolio Menulis Kelas 1 Reguler...246

Hasil Nilai Tugas Portofolio Menggambar Kelas 1 Unggulan...247

Hasil Nilai Tugas Portofolio Menulis Kelas 1 Unggulan...248

Lembar Nama-Nama Validator ...249

Lembar Foto-Foto Penelitian...250

Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa...253

Lembar Tugas Portofolio Menggambar ...273

(17)
(18)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bentuk implementasi Permendiknas No. 22 tentang Standar Isi dan Permendiknas No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan serta merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004. Penyempurnaan ini diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(19)

2

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi anak didik. (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005: Bab IV Pasal 19 ayat 1).

Senada dengan pernyataan di atas, menurut teori perkembangan mental Piaget yang biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif bahwa setiap tahap perkembangan intelektual dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan, (Ruseffendi, 1988:132). Pada anak kecil perkembangan berpikirnya ditandai dengan gerakan-gerakannya, kemudian berpikir melalui benda konkret sampai berpikir secara abstrak. Ketika anak berpikir secara konkret maka yang terjadi pada pengetahuannya adalah bahwa pengetahuan itu dibangun melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi 1988:133). Menurut Suparno akomodasi adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996:7).

(20)

3

melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung (Depdiknas, 2006).

Berdasarkan kebijakan Undang-Undang dan teori yang berasal dari pakar pendidikan, maka diperlukan model pembelajaran Tematik, khususnya bagi kelas-kelas rendah di SD yaitu Kelas I, II dan III. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasanya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran (Trianto, 2009:78).

Menurut Siskandar (2003) bagi guru SD kelas rendah (I, II, dan III) yang siswanya masih berperilaku dan berpikir konkrit, pembelajaran sebaiknya dirancang secara terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan cara ini maka pembelajaran untuk kelas satu, dua, dan tiga menjadi lebih bermakna, lebih utuh dan sangat kontekstual dengan dunia anak-anak. Pada umumnya siswa di sekolah dasar terutama pada kelas rendah, tingkat perkembangan logikanya masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta baru mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Oleh karena itu proses pembelajaran masih bergantung kepada objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung.

(21)

4

konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistic), bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif.

Permasalahan yang muncul adalah berkaitan dengan kesiapan sekolah dalam mengapresiasi model pembelajaran tematik pada kelas I, II dan III sangat beragam. Sebagian sekolah ada yang masih menerapkan model mata pelajaran untuk kelas rendah ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas. Hal ini banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya kesiapan guru untuk mengajar di kelas rendah kurang memahami model pembelajaran tematik. Sementara pendekatan pembelajaran yang ditekankan dalam kurikulum 2004 untuk kelas satu, dua dan tiga di SD adalah pendekatan tematik.

Implementasi pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan kelas 1, sudah dilaksanakan, namun masih mengalami kendala ketika guru menerapkan didalam kelas. Hal ini disebabkan mata pelajaran yang diterima anak tidak hanya pelajaran umum saja, anak didik juga mendapatkan materi pelajaran yang berbasis Islam. Pada akhirnya menurut keterangan dari guru kelas 1, model pembelajaran tematik dituliskan untuk kepentingan administratif saja, sedangkan implementasinya jarang dilaksanakan.

(22)

5

yang dikemukakan oleh Robin Fogarty (1991) bahwa ada 10 model pembelajaran, yaitu model fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Model-model itu merentang dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit, mulai dari separated-subjectsampai eksplorasi keterpaduan antar aspek dalam satu bidang studi (model fragmented, connected, nested), model yang menerpadukan antar berbagai bidang studi (model sequenced, shared, webbed, threaded, integrated), hingga menerpadukan dalam diri pembelajar sendiri dan lintas pembelajar (model immersed dan networked).

Dari kesepuluh model tersebut, hanya ada tiga model yang biasa dipilih dan dikembangkan di sekolah maupun Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaringan tema (webbed) dan (3) model keterpaduan (integrated). Model keterhubungan, pada prinsipnya mengupayakan dengan sengaja adanya keterhubungan konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam satu bidang studi. Pada model ini, siswa tidak terlatih untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena pada model ini keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja.

(23)

6

mata pelajaran. Setelah tema ditemukan, baru dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang dipadukan.

Model keterpaduan merupakan model yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Diupayakan penggabungan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang tumpang tindih didalam beberapa bidang studi. Model ini sulit dilaksanakan sepenuhnya mengingat sulitnya menemukan materi dari setiap bidang studi yang benar-benar tumpang tindih dalam satu semester, dan sangat membutuhkan keterampilan guru yang cukup tinggi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

Atas dasar pemikiran di atas, maka model jaringan tema (webbed model) merupakan model yang lebih mudah untuk diterapkan di sekolah, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan, namun walaupun mudah tapi pelaksanaan di MIN Sei Agul terutama dikelas-kelas rendah khususnya dikelas satu tidak berjalan dengan baik. Untuk itu penelitian ini memfokuskan pada pengembangan perangkat pembelajaran dengan model jaringan tema (webbed) khususnya Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta akibatnya terhadap Hasil Belajar Siswa.

1.2. Identifikasi Masalah

(24)

7

diterapkan kurang dipahami para siswa; (3) Hasil belajar siswa kurang memuaskan dengan model konvensional.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada masalah yang diteliti. Masalah penelitian ini dibatasi pengembangan perangkat pembelajaran dengan model jaringan tema (webbed model) khususnya Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta peningkatan terhadap hasil belajar siswa pada tema “Pengalaman” di kelas 1 semester ganjil di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diajukan dalam Penelitian ini adalah ”Bagaimana bentuk pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Jaringan Tema (Webbed Model) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan Tahun Pelajaran 2012/2013?”

1.5. Tujuan Penelitian

(25)

8

Model) bagi peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: 1.6.1 Bagi Madrasah

Sebagai bahan masukan bagi madrasah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan pembelajaran tematik.

1.6.2 Bagi Guru

Sebagai bahan rujukan untuk mengajar bagi guru di dalam kelas-kelas rendah sehingga dapat memacu guru untuk dapat menerapkan pendekatan tematik yang lain.

1.6.3 Bagi Siswa

(26)

106

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Produk akhir pengembangan berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema ”pengalaman” sub tema ”pengalaman yang menyenangkan” web materi pokok ”pesta ulang tahun”.

2. Hasil Belajar pada siswa Kelas I Reguler yang mencapai standar nilai pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) Tematik sebesar ≥ 70 sebanyak 23 siswa atau 74,19 % dengan rata-rata 70 pada tes awal. Sedangkan pencapaian nilai pada tes akhir menunjukkan sebanyak 30 siswa atau 96,77% telah mencapai KKM tematik sebesar ≥ 70 dengan rata-rata 91. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase siswa yang mencapai nilai KKM dari tes awal yang dilakukan dengan tes akhir terjadi peningkatan sebesar 22,58% atau peningkatan rata-rata sebesar 21.

(27)

107

yang mencapai nilai KKM dari tes awal yang dilakukan dengan tes akhir terjadi peningkatan sebesar 18,52% atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 15.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1 Saran untuk Guru

Guru disarankan untuk memanfaatkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini secara optimal. Pemanfaatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dimulai dari membaca petunjuk penggunaan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Petunjuk penggunaan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat membantu guru untuk mengetahui gambaran isi dan subtansi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara umum. Selain itu, petunjuk penggunaan Silabus juga dapat memudahkan guru dalam mengarahkan siswa untuk menggunakan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

5.2.2 Saran untuk Peneliti Lain

(28)

108

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar.

Jakarta: Depdiknas.

Anonim, 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Akker, Jan Van den. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds),Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

Arikunto, Suharsimi. 1993.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1991. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.Psikologi Belajar edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono M, 1997.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Education Development Center, (2007). “Proof of Concept Study: Testing the Use of Interactive Radio Instruction (IRI) for Entrepreneurship Training with Adults,”

Fogarty, Robin. 1991. How to Integrated The Curricula. Palatine, Illionis: IRI/Skylight Publishing, Inc.

Hamalik, Oemar. 2010.Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara. Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo

Prasad.

Jackman, Hilda, L. 2009. Early Education Curriculum: A Child’s Connection to

the World, Fourth Edition.USA: Delmar Cengage Learning.

Nasution, Noehi. 2004. Materi Pokok Psikologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

(30)

110

Puskur Balitbang Depdiknas. 2006,Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Depdiknas.

Poerwadarminta WJS. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyono.2006.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif

dan R & D, Bandung:Alfabeta.

S. Margono. 1997.Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. 2005. Tematik: Pembelajaran Efektif dalam

Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik, Jakarta: Kencana Prenada.

Tarmizi.2012.PembelajaranTematik,(Online).(http//tarmizi.files.wordpress.com//t ematik.1.png. diakses 07 Nopember 2012)

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

Gambar

TabelHalaman
GambarHalaman

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Museum Adityawarman, terlihat dari pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian

Pembuatan bahan acuan larutan standar bufer untuk kalibrasi pH meter telah dipilih pada penelitian ini mengingat kebutuhan akan bahan acuan ini cukup banyak, sedangkan

Adapun saran yang dapat diberikan penulis agar Sistem Informasi Manajemen Aset ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang yaitu dalam pengembangan

• Jika garis batas tidak dapat diintepretasi di atas peta kerja maka dapat menggunakan bantuan peta kerja digital yang ditayangkan pada

crassifolium memiliki kandungan Na- alginat dengan nilai rata-rata rendemen dan sineresis lebih tinggi pada alat penyaring vibrator sedangkan nilai rata-rata viskositas,

Citra resolusi tinggi yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Quickbird, citra satelit GeoEye-1 dan foto udara ultralight. Data tersebut dipilih

Dalam perubahan fungsi musik Kongkil ada beberapa agen perubahan, salah satunya adalah Mohamad Sodikun yang memiliki peranan sangat besar dengan berbagai ide atau gagasan