• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOMPOKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERDASARKAN RATA-RATA NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL DI KOTA BINJAI DENGAN ANALISIS HIERRARKHI CLUSTERING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOMPOKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERDASARKAN RATA-RATA NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL DI KOTA BINJAI DENGAN ANALISIS HIERRARKHI CLUSTERING."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Juni Minarti Pakpahan NIM 082244510006 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengelompokan Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Rata-rata Nilai Ujian Akhir Nasional Di Kota Binjai Dengan Analisis Hierrarkhi Clustering.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri

Medan.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal penelitian, sampai kepada penyusunan skripsi antara lain

kepada: Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bapak Drs. Syafari, M.Pd., selaku

Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris

Jurusan Matematika, Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Matematika dan Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, Bapak Drs. H.Banjarnahor, M.Pd., selaku

pembimbing akedemik, Bapak Mulyono, S.Si, M.Si., Bapak Drs. J. Ambarita,

M.Pd., dan Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. H. Dwi Anang Wibowo, M.Pd., selaku kepala

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai serta staf-staf pegawai di kantor

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian. Dan juga seluruh staf pengajar Jurusan Matematika

FMIPA yang telah memberikan bimbingan kepada penulis semenjak mengikuti

perkuliahan. Secara khusus kepada Ayahanda Barmen Pakpahan dan Ibunda

tercinta Pittauli Tampubolon serta seluruh keluarga untuk segala doa, kasih

(4)

v

teman-teman terkasih Tika E Purba, S.Si., Ernawati D Pane, S.Si., Kristina A

Silalahi, S.Si, Ketty Krisna dan Natalenta Tarigan yang selalu memberi motivasi

kepada penulis dan juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-temanku

seperjuangan Non-Dik’08 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

selama ini selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa. Serta semua pihak

yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per

satu.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2013

Penulis

(5)

PENGELOMPOKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERDASARKAN RATA - RATA NILAI UJIAN AKHIR

NASIONAL DI KOTA BINJAI DENGAN ANALISIS HIERRARKHI CLUSTERING

Juni Minarti Pakpahan (082244510006) ABSTRAK

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kecerdasan, dan berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Untuk melihat tingkat pencapaian tujuan pendidikan dan kualitas pendidikan tersebut diperlukan suatu bentuk evaluasi. Ujian Akhir Nasional merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan evaluasi pada pendidikan yang telah ditempuh siswa sekolah. Perolehan nilai ujian akhir nasional di setiap sekolah yang relatif berbeda dapat dijadikan acuan oleh pemerintah dalam rangka peningkatkan dan pemerataan kualitas pendidikan. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis untuk mengukur kualitas pendidikan yang bertujuan mengelompokkan sekolah menengah pertama berdasarkan perolehan nilai ujian akhir nasional dengan metode yang digunakan adalah analisis hierrarkhi clustering. Dari hasil analisis didapatkan tiga cluster yang terbentuk dimana cluster pertama berisi 25 sekolah menengah pertama yang mempunyai nilai rata-rata UAN sebesar 7,93 digolongkan sebagai sekolah menengah pertama dengan perolehan nilai UAN yang sedang. Cluster kedua berisi 19 sekolah menengah pertama yang mempunyai nilai rata-rata UAN sebesar 8,67 dan digolongkan sebagai sekolah menengah pertama dengan perolehan nilai UAN yang tinggi dan memiliki kualitas pendidikan yang baik. Cluster ketiga berisi 6 sekolah menengah pertama yang mempunyai nilai rata-rata UAN sebesar 7,05 dan digolongkan sebagai sekolah menengah pertama dengan perolehan nilai UAN yang rendah dan memiliki kualitas pendidikan yang tidak baik.

(6)

v

2.1.1. Karakteristik Analisis Multivariat 8 2.1.2. Klasifikasi Teknik-teknik Analisis Multivariat 8

2.2 Analisis Cluster 9

2.2.1. Pengertian Analisis Cluster 9

2.2.2. Tujuan Analisis Cluster 11

2.3 Fungsi Analisis Cluster 13

2.4 Proses Analisis Cluster 14

2.4.1. Merumuskan Masalah 14

2.4.2. Mengukur Kesamaan antar Objek 14

2.4.3. Memilih Prosedur Cluster 16

2.4.4. Menentukan Jumlah Cluster 21

2.4.5. Menginterpretasikan Cluster yang Terbentuk 22 2.5 Aplikasi Komputer (Program SPSS) 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Tempat dan Waktu Penelitian 27

3.2Jenis Penelitian 27

3.3Prosedur Penelitian 27

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data 30

4.2 Pengolahan Data 32

(7)

4.2.2 Mengukur Jarak Antara Dua Objek 32

4.2.3 Prosedur Cluster 34

4.2.4 Menentukan Jumlah Cluster 39

4.2.5 Menginterpretasikan Cluster 41

4.3 Indikator Pendidikan 43

4.4 Perbandingan Hasil Dengan Penelitian Lain 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 46

5.2 Saran 46

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Nilai Ujian Akhir Nasional Tahun Ajaran 30

2011-1012 Pada masing-masing SMP/MTs di Kota Binjai

Tabel 4.2 Hasil Pengelompokan SMP/MTs di Kota Binjai 40 dengan metode Single Linkage

Tabel 4.3 Perbandingan Rata-rata Nilai Ujian Akhir Nasional 41

Tabel 4.4 Cluster Yang Terbentuk 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Venn 12

Gambar 2.2 Ilustrasi Pengukuran Jarak 15

Gambar 2.3 Contoh Pengukuran Jarak 15

Gambar 2.4 Ilustrasi Algoritma Hierrarkhi Clustering 16

Gambar 2.5 Dendogram 17

Gambar 2.6 Ilustrasi Single Linkage 18

Gambar 2.7 Ilustrasi Complete Linkage 18

Gambar 2.8 Ilustrasi Average Linkage 19

Gambar 2.9 Ilustrasi Centroid Linkage 19

Gambar 2.10 Kotak dialog Hierarchical Cluster Analysis 23

Gambar 2.11 Kotak dialog Variable 23

Gambar 2.12 Kotak dialog Label Cases by 24

Gambar 2.13 Kotak dialog Statistics 24

Gambar 2.14 Kotak dialog Plots 25

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Nilai Ujian Akhir Nasional Tahun Ajaran 2011-1012 pada

masing-masing SMP/MTs di Kota Binjai

Lampiran 2. Data Komponen Indikator Pendidikan pada masing-masing SMP/MTs di Kota Binjai

Lampiran 3. Proximity Matrix

Lampiran 4. Agglomeration Schedule

Lampiran 5. Cluster Membership

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”. Dan pada Pasal 3 dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya pendidikan

harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu: mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Seperti diketahui di eraglobalisasi pendidikan merupakan salah satu

kebutuhan sehingga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pada saat

ini permasalahan yang dihadapi bangsa ini dalam peningkatan mutu pendidikan

adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik

pendidikan formal maupun informal. Dapat dilihat ataupun dibuktikan pada data

Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau Education For All (EFA) di

Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69

dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi

65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh United Nations Educational,

Scientific and Cultural Organization (UNESCO) ini lebih rendah dibandingkan

Brunei Darussalam yang berada pada posisi 34, serta terpaut empat peringkat dari

Malaysia pada posisi 65 (Setiawan, 2012).

(12)

2

Mutu pendidikan nasional dan pengajaran perlu dipantau terus-menerus

dalam setiap tahap dan langkah kegiatan pendidikan. Pantauan itu ditujukan

sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan dan lebih jauh sebagai penjaminan

mutu pendidikan. Upaya inilah yang dimaksud dalam UU No. 20 tahun 2003 dan

Kepmendiknas No. 153/U/2003 dan dikenal dengan Ujian Akhir Nasional

(UAN/UN). Ujian Akhir Nasional merupakan fungsi pengendalian mutu

pendidikan (educational quality control) dan fungsi penjaminan mutu pendidikan

(educational quality assurance). Berdasarkan Permendiknas No. 34/2007 hasil

Ujian Akhir Nasional (UAN/UN) digunakan sebagai salah satu pertimbangan

untuk:

1. Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan,

2. Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya,

3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan,

4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan.

Dan pada Ujian Akhir Nasional (UAN/UN) tahun 2008, mata pelajaran yang

diujikan untuk jenjang SMP/MTs adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Sjafrudin, 2010).

Mutu sekolah merupakan hasil yang dicapai oleh kinerja sekolah. Dalam

bidang akademik, mutu sekolah dikaitkan dengan hasil pencapaian prestasi siswa

di dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) (Sujita, 2009). Perolehan nilai ujian akhir

nasional di setiap sekolah yang relatif berbeda dapat dijadikan acuan oleh

pemerintah dalam rangka peningkatkan dan pemerataan kualitas pendidikan di

Indonesia pada umumnya dan khususnya di kota Binjai. Oleh karena itu,

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga harus memperhatikan perolehan

nilai UAN yang diperoleh setiap sekolah. Ujian akhir nasional memang tidak

dapat dijadikan satu-satunya tolak ukur kualitas pendidikan di sekolah akan tetapi

ujian akhir nasional merupakan indikator pertama dan paling terlihat di

masyarakat untuk mengukur kualitas pendidikan.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas

(13)

setiap sekolah. Hasil pengelompokan diharapkan dapat digunakan untuk

mengevaluasi kinerja sebelumnya, merencanakan dan menargetkan peningkatan

mutu sekolah serta membuat peringkat sekolah. Dalam mengevaluasi kinerja

sekolah diperlukan informasi tentang keunggulan dan kekurangan terhadap

berbagai peubah yang mempengaruhi mutu sekolah, berdasarkan hasil yang

dicapai pada tahun sebelumnya dari masing-masing sekolah. Hal ini berkaitan

dengan penyusunan rencana dan target peningkatan mutu sekolah pada tahun

berikutnya. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis untuk memperoleh hasil

yang lebih terinci dalam pengelompokan sekolah sehingga informasi yang

diperoleh merupakan gambaran mutu sekolah berdasarkan hasil UAN dan

peubah-peubah yang mempengaruhinya.

Salah satu metode yang cukup populer untuk menjawab permasalahan ini

adalah analisis cluster. Menurut Hair J.F., dkk (2006), cluster analysis adalah

sebuah nama untuk kelompok dalam teknik multivariate yang intinya bertujuan

untuk mengelompokkan objek berdasarkan karakteristik yang dimiliki objek

tersebut. Hasil dari pengelompokkan objek harus dapat menunjukkan

homogenitas internal yang tinggi (dalam cluster) dan heterogenitas eksternal yang

tinggi juga (antara cluster).

Chen, dkk (2008) melakukan penelitian untuk melihat bagaimana analisis

cluster diterapkan untuk menemukan strategi dan kombinasi jumlah maksimum

lomba yang dapat membantu atlit renang dalam mencapai prestasi terbaik pada

masing-masing jarak lomba. Moore, dkk (2010) juga melakukan penelitian untuk

mengidentifikasi sakit asma phenotypes dengan menggunakan analisis cluster.

Atau kita mungkin tertarik untuk mengelompokkan individu berdasar pada

persamaan mereka terhadap sikap sosial, kepribadian, golongan darah, penyakit

yang di derita, atau kebutuhan konsumen. Tumbuhan atau binatang, keseluruhan

jenisnya yang sudah dikenal, bisa jadi pengelompokannya didasarkan pada

berbagai analisis, fisiologis, atau karakteristik lingkungan. Dengan cara yang

sama, perlombaan, agama, kultur, bijih-bijihan, fosil, atau artefak arkeologi bisa

(14)

4

Singkatnya, apapun objeknya analisis cluster dapat diberlakukan (Kachigan,

1986).

Menurut Armawati (2008), analisis cluster memiliki beberapa keunggulan,

yaitu:

1. Dapat mengelompokan data observasi dalam jumlah besar dan variabel yang

relatif banyak. Data yang direduksi dengan kelompok akan mudah dianalisis.

2. Dapat dipakai dalam skala data ordinal, interval dan rasio

Dan kelemahan dari analisis cluster, adalah:

1. Pengelompokan bersifat subyektifitas peneliti karena hanya melihat dari

gambar dendrogram

2. Untuk data yang terlalu heterogen antara objek penelitian yang satu dengan

yang lain akan sulit bagi peneliti untuk menentukan jumlah kelompok yang

dibentuk.

3. Metode-metode dipakai memberikan perbedaan yang signifikan, sehingga

dalam perhitungan biasanya masing-masing metode dibandingkan.

4. Semakin besar observasi, biasanya tingkat kesalahan pengelompokan akan

semakin besar.

Secara umum terdapat dua metode pengelompokan data yaitu metode

pengelompokan hierrarkhi dan non hierrarkhi. Analisis cluster dengan metode

hierrarkhi adalah analisis yang mana melakukan pengelompokkan data dengan

cara mengukur jarak pada setiap objek. Kemudian membentuk sebuah

dendogram. Dari dendogram ini akan dapat dilihat obyek mana saja yang

berdekatan. Dari dendogram tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan

kelas yang akan dibentuk. Sedangkan analisis cluster dengan menggunakan

metode non hierrarkhi adalah metode pengelompokkan dengan menentukan

banyak kelas terlebih dahulu. Setelah menentukan berapa kelas yang ingin

dibentuk, baru dilakukan analisis dengan menggunakan metode K- means atau

dengan mengelompokkan objek berdasarkan rata-rata, dan mengelompokkan

dahulu objek mana yang paling dekat dengan rata-rata yang terbentuk (Attha,

(15)

Perbedaan hasil pengelompokan antar kedua metode adalah pada

penentuan jumlah cluster. Pada metode hierrarkhi, penentuan atau pemilihan

jumlah cluster dilakukan dengan proses clustering dengan kata lain jumlah cluster

tidak dapat diketahui sebelumnya, yang hasilnya diserahkan sepenuhnya pada

peneliti dengan mengedepankan subyektifitas sesuai dengan tujuan penelitian. Hal

ini mengakibatkan cluster yang terbentuk bisa saja sejumlah 4, 5, 3 atau 2 terkait

subyektifitas peneliti. Sedangkan pada metode non hierrarkhi, penentuan atau

pemilihan jumlah cluster sudah harus ditentukan di awal sebelum proses

clustering berjalan, sehingga hasil akhirnyapun akan terbentuk jumlah cluster

yang sama (Wijaya, 2010).

Penentuan metode mana yang akan dipakai tergantung kepada peneliti

dan konteks penelitian dengan tidak mengabaikan substansi, teori dan konsep

yang berlaku. Keduanya memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Keuntungan metode

hierrarkhi adalah cepat dalam proses pengolahan sehingga menghemat waktu,

namun kelemahan metode ini tidak mungkin layak ketika kumpulan data besar

digunakan karena tingginya jumlah perhitungan jarak yang diperlukan dalam

setiap langkah satu penggabungan responden (Everitt, 1993). Metode non

hierrarkhi memiliki keuntungan lebih daripada metode hierrarkhi yaitu

mempunyai kemampuan mengelompokkan data dalam jumlah yang cukup besar

dengan waktu komputasi yang relatif cepat dan efisien (Noor dan Hariadi, 2009).

Sedangakan kelemahan dari metode ini ialah bahwa banyaknya cluster harus

disebutkan/ditentukan sebelumnya dan hasil pengclusteran bergantung pada

bagaimana pusat (centers) dipilih (Supranto, 2004).

Dari uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan mengelompokkan

seluruh sekolah menengah pertama yang ada di Kota Binjai berdasarkan

perolehan nilai ujian akhir nasional pada tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Januari 2013 dengan Drs. H.

Dwi Anang Wibowo, M.Pd didapat informasi bahwa jumlah sekolah menengah

pertama yang ada di kota Binjai ada sebanyak 39 buah Sekolah Menengah

Pertama dan 11 buah Madrasah Tsanawiyah setingkat SMP. Analisis yang

(16)

6

analisis ini karena memiliki keunggulan yaitu cepat dalam proses

pengelompokkannya sehingga dapat menghemat waktu penelitian, selain itu

karena data yang akan dianalisis berukuran relatif kecil maka lebih baik

menggunakan analisis ini untuk proses pengelompokkannya mengingat

kelemahan dari metode ini yang tidak baik jika diterapkan untuk menganalisis

sampel dengan ukuran besar. Diharapkan penggunaan analisis hierrarkhi

clustering ini mampu mengklasifikasikan tiap-tiap sekolah menengah pertama

dengan baik, sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang dapat dijadikan salah satu

rujukan dalam program peningkatan kualitas pendidikan.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat

judul penelitian yaitu “Pengelompokan Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Rata - Rata Nilai Ujian Akhir Nasional Di Kota Binjai Dengan Analisis Hierrarkhi Clustering”.

1.2.Rumusan Masalah

Bagaimana bentuk pengelompokan Sekolah Menengah Pertama di kota

Binjai dengan menggunakan analisis hierrarkhi clustering?

1.3.Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah dalam tulisan ini tidak menyimpang, maka

diperlukan beberapa batasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah data nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun

pelajaran 2011/2012 pada Sekolah Menengah Pertama di kota Binjai.

2. Analisis yang digunakan di dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah

analisis hierrarkhi clustering.

1.4.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengelompokkan sekolah

menengah pertama di kota Binjai berdasarkan perolehan nilai ujian akhir nasional

(17)

1.5.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendidikan & Pengajaran kota Binjai, hasil penelitian ini

memberikan informasi mengenai sekolah menengah pertama mana saja yang

harus lebih diberi pembinaan oleh pemerintah kota Binjai.

2. Bagi peneliti, memperoleh pengetahuan mengenai proses penyelesaian

masalah pengelompokan sekolah menengah pertama di kota Binjai dengan

menggunakan analisis hierrarkhi clustering.

3. Sebagai bahan masukan bagi pembaca atau pemakai informasi tentang

penggunaan analisis hierrarkhi clustering.

4. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan

khususnya pada kajian matematika terapan yaitu mengenai analisis hierrarkhi

(18)

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka

diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan analisis hierrarkhi clustering,

50 sekolah menengah pertama di kota Binjai dikelompokkan menjadi tiga cluster,

yaitu: cluster pertama adalah kelompok sekolah menengah pertama dengan

perolehan rata-rata nilai ujian akhir nasional yang sedang terdiri dari 25 sekolah

menengah pertama, cluster kedua adalah kelompok sekolah menengah pertama

dengan perolehan rata-rata nilai ujian akhir nasional yang tinggi terdiri dari 19

sekolah menengah pertama, dan cluster ketiga adalah kelompok sekolah

menengah pertama dengan perolehan rata-rata nilai ujian akhir nasional yang

rendah terdiri dari 6 sekolah menengah pertama.

5.2. Saran

Setelah mengetahui tingkat kualitas pendidikan pada sekolah menengah

pertama di kota Binjai, diharapkan bagi Pemerintah Daerah lebih memfokuskan

perbaikan pada masalah atau kendala utama yang dihadapi masing-masing

sekolah, terutama yang berada pada cluster dua dan cluster tiga, agar

sekolah-sekolah tersebut juga menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi seperti halnya

sekolah lainnya. Dan untuk sekolah yang berada pada kelompok tinggi agar bisa

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Attha, L., (2011), Analisis Cluster Untuk Mengidentifikasikan Pemerataan IPM Jawa Timur Tahun 2008., Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Agusta, Y., (2007), K-Means – Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait, Jurnal Sistem dan Informatika 3: 47-60.

Armawati., (2008). http://armawati.wordpress.com/2008/02/18/analisis-cluster/ (diakses tanggal 20 Januari 2013).

Budhi, G.S., Rahardjo, A.I., Taufik, H.; Hierarchical Clustering Untuk Aplikasi Automated Text Integration. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008.

Chen, I., Chen, M.Y., Jin, C., dan Yan, H., (2008), Large-scale Cluster Analysis of Elite Male and Female Swimmers’Race Patterns, International Journal of Sports Science and Engineering 02: 123-128.

Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia dan Presiden Republik Indonesia, (2003), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia: Jakarta.

Everit, B.S., (1993), Cluster Analysis, Third Edition, Halsted Press an Imprint of John Wiley and Sons Inc, New York.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan.

Finch, H., (2005), Comparison of Distance Measures in Cluster Analysis with Dichotomous Data, Journal of Data Science 3: 85-100.

Hair J.F., Black W.C., Babin B.J., Anderson R.E., dan Tatham R.L., (2006), Multivariate Data Analysis, Sixth Edition, Pearson Education, Inc and Dorling Kindersley, India.

Johnson, R. A., dan Wichern, D. W., (2007), Applied Multivariate Statistical Analysis, Sixth Edition, Pearson Education, Inc, New Jersey.

Kachigan, S.K., (1986), Statistical Analysis, Radius Press, New York.

(20)

48

Moore, C.W., Meyers, D.A., dan Wenzel, S.E., (2010), Identification of Asthma Phenotypes Using Cluster Analysis in the Severe Asthma Research Program, Journal of Respiratory and Critical Care Medicine 181: 315-323.

Narimawati, U., (2008), Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Noor, M.H., dan Hariadi, M.; Image Cluster Berdasarkan Warna Untuk Identifikasi Kematangan Buah Tomat Dengan Metode Valley Tracing, Seminar Nasional Informatika 2009.

Santoso, S., (2002), Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Saparita, R., dan Komara, R., (1997), Analisis Gerombol Untuk Mengklasifikasi Objek Penelitian, Buletin IPT III: 20-23.

Setiawan, R., (2012), Masalah Pendidikan Di Indonesia Dan Solusinya. http://positivego.blogspot.com/2012/11/masalah-pendidikan-di-indonesia.html (diakses tanggal 28 Desember 2012).

Sitanggang, A.ST., (2010), Analisis Cluster Untuk Mengklasifikasikan Mesin Produksi Pada Pabrik Kayu PT. HERPANTA MAS ABADI Dalam Kebutuhan Penggantian Mesin., Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sjafrudin, A., (2010), Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008. http://izaskia.files.wordpress.com/2010/04/analisis-hasil-ujian-nasional-madrasah-tsanawiyah.pdf (diakses tanggal 15 Desember 2012).

Sujita, (2009), Analisis Biplot Untuk Memetakan Mutu Sekolah Yang Sesuai Dengan Nilai Ujian Nasional., Tesis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suliyanto, (2005), Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Ghalia Indonesia, Bogor.

Supranto, J, (2004), Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi, Rineka Cipta, Jakarta.

Widyastuti, N.; Metode Clustering Data Biner, Seminar Nasional Aplikasi Sains

dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta.

Gambar

Tabel 4.1 Data Nilai Ujian Akhir Nasional  Tahun Ajaran   2011-1012  Pada masing-masing SMP/MTs di Kota Binjai
gambar dendrogram

Referensi

Dokumen terkait

Thus, through the symbols of eating, prayer, and love during Gilbert’s journey in the three countries; Italy, India, and Indonesia, happiness are found....

Dimensi penelitian yang digunakan adalah: (1) Lokasi adalah berdasarkan keadaan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Bali; (2) Biaya adalah segala biaya yang

Sekalipun Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh sudah berupaya meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawannya dengan memperhatikan perhatian pada kebijakan yang

Kontribusi orisinil dari penelitian ini adalah pertama diciptakannya suatu perangkat jaringan sensor nirkabel yang berfungsi untuk menangkap kondisi – kondisi limnologis (suhu,

Ketika diajukan soalan kepada responden peminjam “adakah anda merasakan bahawa kadar keuntungan yang diambil oleh BIMB adalah tinggi?” Responden A, B, D dan E mengakui bahawa

Telah dilakukan karakterisasi hasil proses oksidasi yang dilanjutkan dengan reduksi sebanyak satu siklus dari bahan bakar uranium oksida dengan tujuan untuk

Navigasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah website yang berfungsi untuk membantu pengguna (user) dalam menjelajah website kita untuk mencari informasi yang

Riset ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyanto dan Soliha (2015) “Pengaruh Persepsi Harga, Citra Perusahaan dan Citra Merek