• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 1 SALAPIAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 1 SALAPIAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ABSTRAK

Sutri Ratna Sari, Nim 708310157. Penerapan Kolaborasi model Pembelajaran Problem Solving dengan Number Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA N 1 Salapian Tahun ajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Tata Niaga. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2013.

Permasalahan penelitian ini adalah “ rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Salapian”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI SMA N 1 Salapian melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Solving dengan Number Head Together (NHT).

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Salapian yang berlokasi di Jl. Perjuangan, Kec. Salapian Kab. Langkat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dengan jumlah 40 orang dan Objek penelitian ini adalah Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Solving dengan Number Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar. Penelitian Kelas ini dilakukan dengan 2 siklus melalui 4 tahap yaitu : a. perencanaan b. pelaksanaan c. pengamatan d. refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes untuk melihat hasil belajar siswa. Adapun teknik analisis data dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.

Dari hasil analisis diperoleh data pretest sebagai hasil awal belajar siswa dengan ketuntasan 35%. Data postes siklus I dengan rata-rata nilai yang tuntas 55% berarti ada peningkatan hasil belajar sebesar 20%. Sedangkan, data postes siklus II dengan rata-rata ketuntasan nilai hasil belajar siswa 80% berarti ada peningkatan hasil belajar siswa dari postes siklus I ke postes siklus II sebesar 25%.

Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Number Head Together (NHT) pada standart kompetensi mengenal pasar modal di kelas XI SMA N 1 Salapian Tahun Ajaran 2012/2013 membuktikan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan. Hal ini berarti Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Number Head Together (NHT) dapat digunakan sebagai altenative dalam pembelajaran ekonomi.

(4)

ABSTRACT

Sutri Ratna Sari, Nim 708310157. Implementation Colaboration of Problem Solving Model with Number Head Together (NHT) To Increase Student Achievement Economic Class XI SMA N 1 Salapian In Academic Year 2012/2013. Thesis Of Tata Niaga Education Departement. Economic Education Majors. Economic Faculty, University State Of Medan, 2013.

Set Of Ploblems in this research is “lack of student achievement on Economic in grade XI SMA N 1 Salapian. This study aims to know increase student achievement in class XI SMA N 1 Salapian through the Implementation Colaboration of Problem Solving Model with Number Head Together (NHT).

This research is conducted in SMA N 1 Salapian Located on Streets City Salapian. Subjects in study is super class XI I consist of 40 Student and objects of this research Implementation Colaboration of Problem Solving Model with Number Head Together (NHT) To Increase Student Achievement Economic.Classroom action Research is conducted in two cycles, each cycle consisting of four stages, namely a) planning b) Performing c) Wacth d) Reflection. Technique of data collecting using sheet to see student achievement. The technique of data analysis using qualitative and quantitative data.

the analysis of data obtained pretest as an intial student achievement who completed 35%. Data posttest cycle I get completed value 55% means there increasing student achievement 20 % . while, data posttest cycle II get average compeletenes value 80% means there is an increasing student achievement from posttest cycle I to cycle II 25%.

Can be concluded that the implementation collaboration of Problem Solving Model with Number Head Together (NHT) on competency standart in the traiding class XI SMA N 1 Salapian Year 2012/2013 can improve student achievement significantly. This means that the impelemntation collaboration of Problem Solving Model with Number Head Together (NHT) can be used as an alternative in learning economic.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skiripsiiniditulisuntukmemenuhisebagiansyarat-syaratuntukmemperolehgelarsarjanapendidikan di Program studipendidikan Tata NiagaJurusanPendidikanEkonomiFakultasEkonomi UNIMED

Medan.Penulismenyadaribanyakpihak-pihak yang

membatupenulisdalammenyelesaikanskripsiini.

Untukitudengansepenuhhatipenulismengungkapkanterimakasihkepada :

1. Bapak Prof. Dr. IbnuHajar, M.PdselakuRektor UNIMED.

2. Bapak Drs. KustoroBudiarta, ME selakuDekanFakultasEkonomi.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.SiselakuKetuaJurusanPendidikanEkonomi.

4. Bapak Drs. Jhonson, M.SiselakuSekertarisJurusanPendidikanEkonomi.

5. Bapak Dr. M. FitriRamadhana, M.SiselakuKetua Prodi. Pendidikan Tata Niaga.

6. Ibu Drs. H. AsnawiyahselakuDosenPembimbingSkripsi yang telahmemberikanbimbingandalampenyelesaian.

7. BapakdanIbuDosen di JurusanPendidikanEkonomi, atasbimbingannyakepadapenulisselamamasaperkuliahandanpenulisanskrip si.

8. BapakdanIbuPegawaiFakultasEkonomi UNIMED.

(6)

10.AyahandaSamino Dan IbundaTrisnisertaSuamiAgung Dan AnakkZahratuAsshifayang

telahmemberikandorongansertadukungandalamdoadanmaterihinggapenyel esaianskripsiini.

11.Sahabat-sahabat yang setia di Kelas Tata NiagaEks “08”, yang setiamenemani, memberikandorongandandoadalampenulisanskripsiini.

Atassegalabantuandanjasamerekapenulistidakdapatmembalasnyaselaindoa

semoga Allah SWT memberikanrahmaddanridhonyadalamhidupmereka.

Penulisakhirnyaberharapkiranyaskripsi yang

sederhanainidapatbergunadanbermanfaatbagipenulismauapunpembacadalamusaha

peningkatanmutupendidikandimasa yang akan dating. Amiiiin.

Medan, Juni 2013

(7)

i DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.PembatasanMasalah ... 4

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5.Pemecahan Masalah ... 5

1.6.Tujuan Penelitian ... 7

1.7.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Kerangka Teori ... 9

2.1.1. Model Pembelajaran Problem Solving ... 9

2.1.2. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ... 13

2.1.3. Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Solving dengan NHT 17 2.1.4. Hasil Belajar Ekonomi ... 20

(8)

ii

2.3. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 LokasidanWaktu Penelitian ... 27

3.2. Subjek Penelitian ... 27

3.3. Objek Penelitian ... 27

3.4. Defenisi Operasional ... 27

3.5. Prosedur Penelitian ... 28

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.7. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 DeskripsiHasilPenelitian ... 34

4.2. Analisi Data ... 35

4.3. PembahasanHasilPenelitian ... 37

4.3.1 Siklus I ... 38

4.3.2 Siklus II... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

s5.1 Kesimpulan ... 43

5.2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

DAFAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Pelaksanaan Tindakan Kelas 30

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1.Silabus……… 47

Lampiran 2.RencanaPelaksanaanpembelajaran……….. 48

Lampiran 3.Materipembelajaran……….. 58

Lampiran 4.SoalPre test……….. 63

Lampiran 5 HasilPerolehansiswasebelumsiklus……… 64

Lampiran 6.Soal Post Test Siklus I……….. 65

Lampiran 7.Hasilperolehansiswa Post Test Siklus I………….…. 66

Lampiran 8.Soal Post Test Siklus II ……… 67

Lampiran 9.HasilPerolehansiswaPost test II………. 68

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud untuk membenahi dan

meningkatkan kemampuan berpikir seseorang serta pengembangan kualitas

sumber daya manusia.Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta

mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan pendidikan nasional. Salah

satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan mutu

pendidikan yang sebagian besar merupakan tanggung jawab profesional setiap

guru.

Demi pencapaian tujuan di atas, pemerintah telah menempuh usaha yang

baru dalam pendidikan yaitu pembaharuan kurikulum, pengembangan metode

pembelajaran, penyediaan bahan–bahan pengajaran, pengembangan media

pembelajaran, pengadaan alat-alat laboratorium dan peningkatan kualitas guru.

Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih

ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing

dalam era globalisasi. Upaya pembaharuan proses tersebut, terletak pada tanggung

jawab guru, bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh anak

didik secara benar. Guru merupakan tokoh penting keberhasilan seorang siswa

dalam menerima pelajaran yang disampaikan terkait dengan bagaimana kualitas

(13)

2

prasarana disiapkan dengan baik, namun apabila guru belum berkualitas maka

proses belajar mengajar belum bisa dikatakan baik.

Setiap mata pelajaran, termasuk ekonomi, sesuai dengan tuntutan

kurikulum yang berlaku siswa diharapkan mampu mengakumulasi pengetahuan

dan mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan

yang diterapkan dalam kehidupan sehari–hari.Agar tujuan tersebut dapat dicapai,

maka guru sebagai tenaga pendidik, termasuk guru ekonomi perlu mengupayakan

agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien yang akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu guru harus mampu mengelola kelas

dengan baik dan memilih serta menerapkan metode pembelajaran yang tepat

dalam penyampaian materi Ekonomi. Dengan demikian, proses pembelajaran

ditentukan bagaimana guru dapat menggunakan metode, model, dan strategi

pembelajaran dengan baik. Namun usaha yang dilakukan tidak akan tercapai jika

siswa hanya duduk, diam, dan mendengarkan apa yang diterangkan guru begitu

saja. Guru harus dapat memotivasi siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar

dan hasil belajar semakin maksimal.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA N 1 Salapian,

kemampuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran ekonomi secara

keseluruhan belum tuntas yaitu 10 siswa yang mendapat ketuntasan dalam belajar,

sedangkan 30 siswa belum tuntas dalam pembelajaran Ekonomi sesuai dengan

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70.

Hal ini kemungkinan disebabkan pelaksanaan kegiatan di kelas guru

(14)

3

diajarkan, sehingga membuat pembelajaran cenderung membosankan dan kurang

menarik.Siswa kurang termotivasi untuk belajar akibatnya tidak semua siswa

berpartisipasi secara aktif terlibat dalam pembelajaran, ada yang hanya

mendengar, melihat, dan mencatat saja.Sehingga siswa belum mendapat

kesempatan untuk mengembangkan potensi kognitif, afektif, dan psikomotoriknya

secara optimal.

Melihat kondisi diatas maka guru perlu memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran ekonomi yang

diajarkan sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.Untuk itu

penulis menyarankan menggunakan model pembelajaran Problem Solving.

Model pembelajaran Problem Solving atau metode pemecahan masalah

merupakan suatu acara mengajar yang merangsang seseorang untuk menganalisa

dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi dimana maslah itu

berada, atas inisiatif sendiri. Metode ini menuntut kemampuan untuk dapat

melihat sebab akibat atau relasi-relasi di antara berbagai data, sehingga pada

akhirnya dapat menemukan kunci pemecah masalahnya. Sedangkan NHT adalah

merupakan model yang menekankan pada aspek sosial yang mendorong siswa

untuk saling bekerja sama dan membantu siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan

proses belajar mengajar serta melibatkan siswa untuk menelaah lebih mendalam

mengenai materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman

mereka terhadap pelajaran tersebut. Dengan di kolaborasikannya model

(15)

4

dapat bekerja sama dalam suatu kelompok dan membantu siswa untuk lebih aktif

dan memahami materi dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Dari latar belakang diatas, maka masalah ini menarik untuk diteliti dan

penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi

Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Number Head Together (NHT)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X1 SMA N 1

Salapian Tahun Ajaran2012 / 2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas. Maka masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

1. Mengapa guru cenderung menerapkan metode konvensional dalam proses

belajar mengajar?

2. Bagaimana upaya guru yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar

Ekonomi siswa kelas X1 di SMA N 1 Salapian?

3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Solving

dengan NHT dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X1 di

SMA N 1 Salapian?

1.3 PembatasanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasimasalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Penelitianinidilakukandikelas XI TahunAjaran 2012/2013,

(16)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Solving

dengan NHT dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X1 SMAN 1

Salapian T.A 2012 /2013?

1.5. Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah di atas, penelitian ini dilakukan bekerja sama

dengan guru mata pelajaran dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Problem Solving dengan NHT dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa.

Kolaborasi model pembelajaran Problem Solving dengan NHT

memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Kolaborasi model pembelajaran ini di desain untuk melatih keterampilan berfikir

siswa dalam membentuk dan menjawab soal serta membuka kesempatan kepada

siswa untuk lebih aktif dalam kelompoknya, berpikir bersama untuk memberikan

ide -ide untuk membahas masalah atau pertanyaan yang telah di berikan dan

melakukan penomoran agar siswa dalam kelompoknya lebih serius untuk

memberikan ide –ide dalam pemecahan masalah sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar.

Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Solving dengan

NHT, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

(17)

6

dilakukan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Solving

dengan NHT. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang di capai siswa

setelah menyelesaikan materi pelajaran, guru membentuk kelompok di mana

setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen kemudian guru meminta

tiap kelompok untuk membaca materi yang ada di buku dan mencari istilah yang

tidak di mengerti dan mendiskusikannya dengan kelompok, guru meminta

masing – masing kelompok untuk membuat soal dari materi yang di pelajari,

sambil membuat soal guru membagikan kartu yang di beri nomor kepada setiap

kelompok. Masing –masing siswa dalam satu kelompok memiliki kartu nomor

yang berbeda. Jika dalam satu kelompok terdiri dari lima orang, maka kartu

nomor tersebut terdiri dari nomor satu sampai dengan lima. Begitu juga dengan

kelompok yang lain. Setelah selesai membuat soal dan membagikan kartu nomor,

maka soal dari masing –masing kelompok dikumpulkan menjadi satu. Setelah itu,

soal tersebut berikan kepada masing – masing kelompok untuk di selesaikan

bersama- sama. Di diskusikan bersama –sama. Yang menjawab pertanyaan

tersebut berdasarkan nomor yang sudah di berikan oleh guru tersebut.

Kolaborasi model pembelajaran Problem Solving dengan NHT merupakan

suatu penerapan model pembelajaran yang sangat cocok diterapkan dalam

pembelajaran ekonomi. Dimana dalam pengkolaborasian kedua model ini siswa

lebih aktif dalam belajar. Proses pembelajaran lebih menarik dimana siswa akan

lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, serta keaktifan siswa akan

tampak sekali pada saat siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah secara

(18)

7

membangkitkan keingintahuan dan kerja sama di antara siswa serta mampu

menciptakan kondisi yang menyenangkan. Penerapan kolaborasi model ini juga

dapat memupuk keberanian dan mental siswa. Dimana setiap siswa harus berani

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Dengan demikian, maka hasil

belajar siswa dapat meningkat. Namun tidak menutup kemungkinan terjadinya

kericuhan didalam kelas.

Berdasarkan uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah melalui kolaborasi model pembelajaran Problem Solving dengan NHT

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X1 di SMA N 1

Salapian.

1.6. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui peningkatanhasilbelajardengan menerapkan kolaborasi model

pembelajaran Problem Solving dengan NHT maka hasil belajar ekonomi siswa

kelas X1 SMA N 1 Salapian dapat ditingkatkan.

1.7. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini

adalah:

1. Menambah pengetahuan , wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam

menggunakan model pembelajaran Problem Solving dan NHT dalam

(19)

8

2. Sebagai model pembelajaran alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dan untuk mengetahui sejauh mana

kolaborasi model pembelajaran Problem Solving dengan NHT dapat

meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa di SMA N 1 Salapian.

3. Sebagai bahan referensi bagi Civitas akademis UNIMED khususnya jurusan

(20)

46

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :

1. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IS 1 khususnya pada materi siklus akuntansi perusahaan dagang di SMA Negeri 1

Salapian, hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil belajar yang diperoleh

ketuntasan sebesar 22 orang (35%) sedangkan pada siklus II terdapat

peningkatan yang cukup signifikan yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh

ketuntasan sebesar 80% atau 23 siswa, jadi peningkatan dari siklus I ke siklus

II sebesar 45%

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dpat disarankan kepada guru, khususnya

guru akuntansi yang mengajar pada materi perusahaan dagang sebaiknya

(21)

47

DAFTAR PUSTAKA

Adyana, Gede Putra. Meningkatkan Aktivitas Belajar, Kompetensi Kerja Ilmiah, Dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penerapan Model Problem Solving Pada Pembelajaran Kimia. http://downloads.ziddu.com/downloadfiles/

18872748/ARTIKELPENERAPANMODELPROBLEMSOLVING.pdf (7

Oktober 2012)

Anggraeni, Nuriani. 2009. Peningkatan Halsil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode Problem Solving Di MTSN Bantul Kota. Universitas Negri

Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/3603/PENINGKATAN_HASIL

_BELAJAR_IPS_MELALUI_PENERAPAN_METODE_PROBLEM_SOLV ING_DI_MTS_N_BANTUL_KOTA.doc (21 April 2012)

Aqib Zainal,dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Wydya.

Arikunto,dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Bumi Aksara.

Bloom, Benyamin..1975. Taxonomy of Educational Objectives. Dalam sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Daryanto, Drs.2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif( Teori dan Praktek dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru). Jakarta :

Publisher.

Diedrich.1979. Strategies For Teacher Information Processing Models In The Classromm. Dalam Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Fitria. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa Kelas XI IS Di SMA Negeri Bandar Pulau Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Medan : Unimed.

Hamid, R dan Aceng H. Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA I SMA N 5 Kendari Melalui Model Pembelajaran Kuantum. Jurnal Pendidikan

Vol 2,Edisi 10, Hal 1. Direktorat Jenderal Pendidikan dan

Kebudayaan:JakartaPusat. ( http: // jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng.pdf) Diakses 30 Januari 2012.

(22)

48

Herdians. 2009. Model Pembelajaran Numbered Head Together. ( http : // gurupkn. Wordpress.com/category/pembelajaran/ model –model ) Diakses 2 Februari 2012.

Herdy . 2009. Model Pembelajaran Numbered Head Together. ( http : // gurupkn. Wordpress.com/category/pembelajaran/ model –model ) Diakses 5 Februari 2012.

Intang, Baso. 2008. Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Akuntansi SMA Negeri 1 Malang. Jurnal Pendidikan, Vol 3, Edisi 5, Hal 135. Malang : LPTK & ISPI.

Isjoni.2007.Model Cooperatif Learning Tipe NHT.

(http://matematika-ipa.com/model-pembelajaran-cooeratif-learning-tipe-nht). Diakses 10 Februari 2012. Juliana, Sanny. 2012.

Penerapan Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Proses Dasar Pneumatik. Universitas Pendidikan Indonesia. www.repository.upi.edu (12 Oktober 2012)

Kardiman .2007. Prinsip – Prinsip Akuntansi. Jakarta : Yudistira.

Kasiati.2009. Pemahaman Pembelajaran dengan Problem Posing Tipe Post Solution Posing.( http : // .smu.net.com/main.php?&act=bg&xkd=426) Diakses 5 Februari 2012.

Martono. 2010.Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi: suatu penelitian quasi eksperimen si kelas XI IPS SMAN 18 Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia. www.repository.upi.edu (12 Oktober 2012)

Moon, Robert. The Condition Of Learning. Dalam Hamzah.2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Napirin, Akhmad. 2008. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Pendekatan Problem Posing dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan VOL 3, No 1 Januari,Hal 80 – 101. FKIP Universitas Lampung.

Piaget.2001.Belajar dan Proses Belajar – Mengajar. Dalam Sardiman.2008. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

(23)

49

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Simon.2010.Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Dalam

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Kelas XI Pada standar Kompetensi Melakukan Proses Administrasi Transaksi di SMK Negeri 2 Balige. Skipsi, Medan : Unimed.

Sudjana,Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudarmanto,R. Gunawan. 2006. Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar . Jurnal Hasil Belajar, Vol 2, Edisi 1 Hal 38. ( http : // blog.mila.ac.id/ radengunawan/files/2010/07/jurnal- 2005-2006.pdf) Diakses 7 Februari 2012.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya : Masmedia Buana Pustaka.

Gambar

Tabel 3.1. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Dari perencanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh sebuah perubahan, maka didapatkan tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat Dusun

Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian guna

Upaya meminimalkan emisi dari dalam tanah perlu dilakukan secara terintegrasi, antara penerapan tatacara budidaya pertanian yang baik, atau yang disini disebut pertanian

The dominant type of translation in this research is literal translation.The second is that there are three kinds of translation variations which occur in English-Indonesian

Rancang Bangun Pengendali Kecepatan Motor Dc 0,75 Kw 160 Volt Dengan Kontroler Pid Analog Universitas Pendidikan Indonesia |

“ Identifikasi Sumber Air Tanah Dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas Di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah ” adalah hasil kerja saya atas

Isu paling penting yang berhubungan dengan perubahan iklim global ( climate change ) yang relevan dengan pengelolaan ekosistem terumbu karang masa depan adalah resiliensi ekosistem.

Keuntungan enzim yang diimobilisasi dibandingkan dengan enzim bebas adalah dapat digunakan kembali, sesuai untuk aplikasi dalam operasi yang berkesinambungan, menghasilkan produk