• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH STUDI KASUS PADA DISTRO DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH STUDI KASUS PADA DISTRO DI KOTA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : “Manajemen Keuangan Usaha Mikro Kecil Menengah Studi Kasus Pada Distro Di Kota Medan” Penulisan Skripsi ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda M. Tarigan dan Ibunda D. Ginting tercinta atas segala do’a, motivasi serta dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan kepada penulis dengan tulus dan penuh kasih sayang. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terma kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya:

1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

(5)

7. Seluruh Pelaku Usaha atau Manager Usaha Distro B’ Ari, B’Haikal, B’Uri dan seluruh responden lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.

8. Keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan agar skripsi ini selesai

9. Buat Kak Lina yang selalu memotivasi setiap berjumpa di kantro jurusan. Terima kasih motivasinya K’Linong.

10. Terima kasih kepada Ivan Simangunsong, Frengki, Eko, dan sisa stambuk 2009 lainnya yang selalu mendukung penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Buat teman-teman 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih buat motivasinya.

12. Buat teman-teman Han’s Café yang selalu memotivasi dan membantu. 13. Buat GKMI Kharispia, yang selalu mendukung, memotivasi dan

mendoakan agar skripsi ini selesai.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2013 Penulis

(6)

ABSTRAK

Johanes Terangta Tarigan, NIM. 709210038. Manajemen Keuangan UMKM Studi Kasus Pada Distro di Kota Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai manajemen keuangan UMKM modern khususnya distro. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan dan menjelaskan keadaan manajemen keuangan UMKM modern distro berdasarkan teori manajemen keuangan khususnya pengaturan keuangan dan fungsi manajemen keuangan.

Penarikan sampel dilakukan dengan area sampling. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner terstruktur dan kuisioner terbuka yang dibagikan kepada pelaku usaha distro. Pada kuisioner terstruktur jumlah responden adalah 55 distro dan pada kuisioner terbuka jumlah responden 25 distro. Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode statistik deskriptif yang menjelaskan mean, range, minimum, maximum dan sebagainya.

Dari hasil statistik diperoleh 52% distro memiliki pemasukan lain selain usaha distro. Kemudian 51% pengusaha distro telah memaksimalkan menggunakan dana untuk keperluan perusahaan. Dari segi pembiayaan 64% distro menggunakan hutang. Dari segi tabungan 78% distro memiliki tabungan di bank akan tetapi 55% distro yang memisahkan tabungan pribadi dengan tabungan perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa 92,73% distro telah memiliki predikat pengaturan keuangan yang baik.

(7)

ABSTRAC

Johanes Terangta Tarigan, NIM. 709210038. SME Financial Management Case Study On distribution store in Medan.

The problem in this research is about the modern financial management of SMEs in particular distro (distribution store). The purpose of this research is to show and explain the financial management of SMEs modern particularly distribution store based on the theory of financial management especially financial arrangements and financial management functions.

Sampling is done by sampling area. Sources of data in this study is primary data obtained from opened questionnaires and structured questionnaires were distributed to distribution store businesses. In the structured questionnaire distribution of respondents was 55 and the open questionnaire respondent was 25 distribution store. The method used in data processing is a method of descriptive statistics that describe the mean, range, minimum, maximum, and so on.

From the statistical results obtained 52% have income distributions other than distributions business. Then 51% of employers have maximized the use of fund distributions for corporate purposes. In terms of financing 64% of distributions using debt. 78% savings in terms of distributions have bank accounts but the 55% distribution that separates personal savings with saving the company. So it can be concluded that 92.73% distro has had a good financial arrangement predicate.

In terms of profit distributions have an average profit of 5% of the total investment each month. In terms of DER (Equty Debt Ratio) distributions have an average ratio of 0,8:1 DER. WCTA (working capital to total assets) or assets are owned distribution store average 33.98% of the total assets owned.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. viii

DAFTAR GAMBAR……….... ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Identikasi Masalah……….. 8

1.3 Pembatasan Masalah……….. 9

1.4 Rumusan Masalah……….. 9

1.5 Tujuan Penelitian……….... 10

1.6 Manfaat Penelitian………... 10

BAB II LANDASAN TEORI……….. 11

2.1 Kerangka Teori………. 11

2.1.1 Manajemen Keuangan……….….. 11

2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan…….…… 12

2.1.3 Pengertian UMKM……….. 29

2.2 Penelitianan Relevan……… 31

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian………. 35

3.2 Populasi dan Sampel……… 35

3.2.1 Populasi……….……… 35

3.2.2 Sampel……….. 35

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Penelitian… 36 3.3.1 Variabel Penelitian……….……….. 36

3.3.2 Definisi Operasional Penelitian…………. 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data……….. 38

3.5 Teknik Analisis Data ……….. 41

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 43

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………... 43

4.1.2 Karakteristik Distro di Kota Medan………….. 45

4.1.3 Manajemen Distro Secara Umum………... 47

4.2 Analisis Deskriptif Pelaku Distro………... 47

4.3 Hasil Analisis Data……… 50

4.3.1 Uji Validitas……….. 50

4.3.2 Uji Realibilitas……….. 51

4.4 Analisis Deskriptif Pengaturan Keuangan……… 51

4.5 Analisis Deskriptif Fungsi Keuangan……….. 58

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….. 65

5.2 Saran……… 65

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Masalah Kredit Macet berdasarkan jangka waktu…… 3

Tabel 3.1 Pedoman Pemberian Skor……….. 39

Tabel 3.2 Lay Out Angket……… 40

Tabel 4.1 Nama Distro menjadi responden penelitian…………. 45

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Pelaku Usaha Distro……….. 48

Tabel 4.3 Usia Pelaku Usaha Distro………. 48

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Pelaku Usaha Distro………….. 49

Tabel 4.5 Validitas Angket……… 50

Tabel 4.6 Hasil Analisis Atribut Terhadap Distro………. 52

Tabel 4.7 Skor Rata-rata Tiap Item Pertanyaan………. 55

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Total Skor………. 56

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir……… 34

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Pada Jalan Halat……….. 43

Gambar 4.2 Lokasi Penelitian Pada Jalan Dr. Mansyur Jalan Setia Budi dan Padang Bulan……… 44

Gambar 4.3 Diagram Jenis Kelamin………. 48

Gambar 4.4 Diagram Usia Pelaku Usaha………. 49

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laju pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) modern di Indonesia belakangan ini cukup pesat seperti usaha kuliner, distro, lapangan futsal, design printing, bistro dan lainnya. Hal ini memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan UMKM yang berkembang mampu mempercepat pertumbuhan perekonomian, dalam arti mampu menyerap jumlah tenaga kerja, sehingga mengurangi kasus pengangguran di Indonesia. Pada tahun 2009 jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, pada 2012 Maret sudah bertambah menjadi 55,4 juta unit. Jumlah UMKM yang terus meningkat ini diharapkan bisa sebanding dengan penyerapan tenaga kerja. Rata-rata UMKM bisa menyerap 3–5 tenaga kerja. Dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit UMKM, dalam tiga tahun terakhir (2009-2012), jumlah tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta orang. Dengan demikian UMKM merupakan salah satu faktor pendorong majunya ekonomi makro.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan BI dan PUSLIT FE USU 2008, sektor usaha UMKM di Sumatera Utara terdiri dari: sekitar 66,46% UMKM bergerak di bidang perdagangan, hotel, dan restoran dan disusul sektor jasa-jasa 15,58%, sektor perindustrian 12,20%, dan 6,60% lainnya terdiri dari pertanian, pertambangan & penggalian, listrik, gas, air, keuangan, jasa perusahaan, pengangkutan dan komunikasi. Jadi usaha kecil dan mikro umumnya bergerak

(14)

dalam bidang perdagangan dan jasa. Namun pada UMKM umumnya muncul sebagai usaha yang hanya bartahan hidup tanpa memikirkan ekspansi usaha.

Kemajuan suatu usaha dapat diukur dari aspek finansial dan non-finansial. Aspek finansial terdiri dari analisis investasi, modal kerja, kredit usaha, dan segala bentuk manajemen keuangan lainnya. Sedangkan aspek non-finansial terdiri dari aktivitas pemasaran, manajemen SDM, riset pasar, pendidikan pengelola, peramalan permintaan dan lainnya (Temtime dan Pansiri, 2004). Berdasarkan kajian Mambula (2002) bahwa sebanyak 72% pengusaha kecil menyatakan faktor yang menghambat pengembangan usaha mereka adalah kurangnya pembiayaan. Sementara itu 44% lainnya menyatakan bahwa buruknya kualitas linfrastruktur yang menghambat progres pengembangan usaha. Terdapat juga faktor lain yang menghambat pengembangan usaha seperti: sulitnya mendapatkan mesin dan suku cadang yang dibutuhkan serta kesulitan dalam memperoleh bahan baku.

(15)

membuktikan bahwa UMKM membutuhkan sumber dana pihak luar untuk melakukan Investasi.

Selain adanya kekurangan dana investasi, sebagian UMKM juga mengalami kredit macet atau non performing loan. Non performing loan yang dialami disebabkan investasi yang dilakukan tidak memperoleh keuntungan.

Menurut Muslich(2003:51) “Investasi dikatakan menguntungkan apabila tingkat

Return On Investment (ROI) yang diharapkan lebih besar daripada tingkat return

yang diminta oleh investor maupun kreditur”. Namun sebagian UMKM

mengalami hal sebaliknya, dimana ROI lebih kecil dari biaya modal, sehingga menyebabkan kredit bermasalah pada perbankan. Pada penelitian Bustomi (2003)masalah kredit macet berdasarkan jangka waktu kredit :

Tabel 1.1

No Jangka waktu pinjaman kredit Persentase UKM bermasalah

1 Tiga tahun atau lebih 76%

2 Dua tahun 9%

3 Satu tahun 15%

Sumber : Penelitian Bustomi 2003 berjudul “Analisis Kredit UKM Bermasalah Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang “X”

(16)

keputusan investasi akan menjadikan UMKM sulit mendapatkan keuntungan yang optimal.

(17)

Uang atau dana merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan usahanya. Perusahaan tanpa uang atau dana akan mati. Oleh karena itu sangatlah penting pengelolaan dana secara tepat. Pengelolaan keuangan yang tepat harus mampu untuk beradaptasi pada perubahan, memperoleh dana yang efektif, berinvestasi dengan tepat dalam aktiva, serta mengelola aktiva yang telah diperoleh dari dana dengan bijak. Hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Jika dana salah dialokasikan maka sulit terjadinya pertumbuhan

ekonomi pada perusahaan. Menurut Mubarok (2001:7) “Pengambilan keputusan

pada UMKM hanya didasarkan pada intuisi dan kebiasaan yang berasal dari pengalaman sebelumnya. Mereka dapat berhasil tanpa tujuan keuangan yang

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan”. Banyak UMKM dapat berjalan

(18)

Pencapaian tujuan perusahaan dititikberatkan pada pengelolaan keuangan perusahaan.vPengelolaan keuangan yang buruk pada UMKM berupa tidak adanya pemisahan uang pribadi dan uang perusahaan secara professional. Pengelolaan keuangan yang buruk tentunya berdampak pada kemajuan usaha. Profit yang maksimal diharapkan mampu untuk mengembalikan investasi awal yang dilakukan pelaku usaha. Namun pada UMKM sering sekali profit yang seharusnya digunakan untuk pembiayaan usaha digunakan untuk kepentingan pribadi. Hal inilah yang tentunya berdampak buruk pada perusahaan. Tidak sedikit pelaku UMKM menjadikan uang perusahaan dan uang pribadi menjadi satu. Hal ini berdampak pada kesulitan dalam menentukan dana kebutuhan bisnis dan gaji yang seharusnya ia peroleh. Para pelaku UMKM Sumatera Utara sebagian besar 57,93% hanya memiliki satu rekening, sedangkan yang memiliki dua rekening 24,83%, dan yang memiliki tiga rekening sebesar 17,24% (PUSLIT BANK FE USU & BI 2007). Para pelaku UMKM yang memiliki satu rekening dan tidak memiliki laporan keuangan tentunya kesulitan dalam menentukan uang pribadi dan uang kas. Dan ini merupakan salah satu ciri manajemen keuangan yang buruk pada UMKM.

(19)

merk independen yang dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk.

Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Namun saat ini barang dagangan distro sudah berkembang dan bahkan bentuk usaha distro sudah semakin kompleks. Hal ini didukung oleh trend anak muda yang semakin berkembang. Distro awalnya merupakan aktualisasi dari genre musik punk pemuda Bandung. Nnamun seiring perberkembangannya, konsep distropun semakin bervariasi. Dari sporty, regae, casual, rock, dan sebagainya.

Distro dalam proses perkembangannya tidak lagi dianggap sebagai tempat penitipan/distributor. Namun distro mampu menciptakan produk sendiri yang sangat kreatif. Produk kreatif ini mendapat perhatian anak muda di Indonesia sehingga mendongkrak perkembangan distro di Indonesia. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 diantaranya ada di Bandung. Di Medan perkembangan distro cukup pesat. Pada tahun 2004 terdapat 100-an distro di Medan. Yang diperkirakan empat kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. Namun akhir-akhir ini distro dianggap sebagai usaha yang timbul tenggelam. Tidak diketahui penyebab meruginya beberapa pengusaha distro di Medan, namun diwaktu bersamaan terdapat juga pengusaha-pengusaha distro baru yang lebih menawarkan produk menarik.

(20)

terdapat juga distro yang menderita kerugian seperti UMKM lainnya. Salah satu masalah dalam UMKM adalaha pengelolaan keuangan. Masalah pengelolaan keuangan yang terdapat pada UMKM yaitu: Kebutuhan pembiayaan investasi, non performing loan, kebutuhan modal kerja dari pihak luar, dan pengelolaan

aktiva tetap dan aktiva lancar tanpa adanya pencatatan, laporan keuangan sebagai alat pengembilan kebijakan. Investasi yang dilakukan sebagian UMKM tidak terlepas dari hutang, karena itu UMKM harus menunjukkan struktur modal yang tepat dengan biaya modal yang murah. Non performing loan yang tercatat di perbankan menunjukkan ROI yang diterima UMKM lebih kecil dari keuntungan yang diminta oleh kreditur. Pencatatan yang tidak dilakukan UMKM akan mempersulit pengelolaan investasi. Masalah ini tentunya harus menjadi tantangan juga bagi dunia pendidikan dan pemerintah. Karena itu penulis tertarik untuk menjelaskan bagaimana keadaan manajemen keuangan pada UMKM modern distro berdasarkan fungsi-fungsi keuangan yang ada.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan distro merupakan salah satu bentuk UMKM. Menurut pengamatan penulis keberadaan UMKM di kota Medan tidak semua berkembang sebagaimana mestinya. Hal itu terjadi karena ada kendala yang harus dihadapi oleh UMKM. Oleh sebab itu penelitian ini diidentifikasikan beberapa permasalahan berdasarkan manajemen keuangan sebagai berikut :

(21)

2. Seberapa besarkah dana luar yang sebaiknya digunakan UMKM? 3. Seberapa besarkah biaya modal yang harus ditanggung UMKM?

4. Apakah investasi yang dilakukan UMKM itu menghasilkan keuntungan? 5. Bagaimanakah keseimbangan antara risiko usaha dan tingkat keuntungan

yang diperoleh UMKM?

6. Bagaimanakah keadaan laba yang diperoleh tanpa adanya pencatatan? 7. Bagaimanakah keadaan aktiva lancar atau modal kerja pada UMKM? 8. Apakah ada pembedaan antara uang kas perusahaan dengan uang pribadi

pelaku UMKM?

9. Bagaimanakah manajemen keuangan pada UMKM?

1.3 Pembatasan Masalah

Peneliti perlu membatasi masalah dalam penelitian ini. UMKM merupakan singkatan dari usaha mikro, kecil, menengah. Berdasarkan jenis usaha yang tergolong ke dalam UMKM ini sangatlah banyak. Karena itu peneliti perlu membatasi jenis UMKM yang dijadikan objek. Peneliti memilih distro sebagai salah satu contoh UMKM.

(22)

1.4 Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian dan batasan masalah di atas, maka masalah

penelitian ini dirumuskan sebgai berikut “Bagaimanakah keadaan manajemen

keuangan UMKM studi kasus pada distro di kota Medan berdasarkan teori manajemen keuangan?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan keadaan manajemen keuangan UMKM yang studi kasus pada usaha distro berdasarkan teori manajemen keuangan dan fungsi keuangan. Fungsi keuangan terdiri dari keputusan pembiayaan, keputusan investasi, serta pengelolaan aktiva lancar.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai berikut :

 Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan manajemen keuangan pada distro serta melatih penulis untuk berpikir ilmiah dalam permasalahan manajemen keuangan pada usaha distro di Kota Medan.  Bagi Pengusaha Distro

Sebagai bahan masukan bagi pengusaha distro agar menyadari pentingnya memahami manajemen keuangan dalam berusaha.

(23)

Sebagai bahan referensi atau bahan pembanding bagi peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan yang sama atau yang berkaitan dengan skripsi ini, serta menjadi bahan bacaan bagi para pembaca.

 Bagi Universitas Negeri Medan

(24)

65

65 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian yang sudah dibahas sebelumnya, pada penelitian ini peneliti menyimpulkan :

1. Karakteristik pelaku usaha distro sebagian besar (90,9%) berjenis kelamin laki-laki dan dari segi usia berusia 30 - 45 (54,5%) dan 46-60 (30,9%). Kemudian dari tingkat pendidikan sebagian besar (89%) lulus perguruan tinggi.

2. Dari segi kualitatif sebagian besar distro telah menerapkan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan dan persediaan mereka. Namun pada indikator pengendalian keuangan, pelaku distro umumnya sulit untuk tidak menggunakan uang perusahaan menjadi uang pribadi. 3. Dan dari segi kuantitatif pelaku usaha distro umumnya membutuhkan

hutang untuk menjalankan usahanya. Sebagian besar pinjaman itu berasal dari perbankan. Kemudian mereka juga memiliki keuntungan lebih besar dari biaya modal yang dihadapakan kepada mereka.

5.2 Saran

(25)

66

66

2. Kemudian para pelaku distro sebaiknya lebih disiplin dalam pengendalian keuangan. Dimana pelaku distro harus benar-benar menggunakan uang perusahaan untuk kebutuhan perusahaan bukan untuk kepentingan pribadi.

3. Terdapat distro mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya. Pelaku distro tersebut sebaiknya melakukan penambahan modal untuk menjalankan usaha distro lebih baik lagi. Mungkin dengan menjalakan bisnis yang lebih besar, atau memperbaiki sistem pemasaran dan lain sebagainya.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia 2003. Manajemen Keuanga. Yogyakarta : Penerbit ANDI Arief, Yani, dan Rienna (2012) Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Sektor Industri Pengolahan, jurnal bidang industry, Vol 13, No.1, 2012 halaman 14-21.

Arikunto, 2009: Manajemen Penelitian, Jakarta: Penerbit RINEKA CIPTA Badan Kajian Koperasi dan UKM, 2006. Kajian Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perkembangan usaha UKM di Propinsi Sumatera Utara, jurnal pengkajian koperasi dan UKM, Nomor 1 Tahun 2006, hal 124-135. Bayu dan Sulistiyo (2011). “ Model Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah

Pemasok ke Peritel Besar”, Jurnal bidang ekonomi vol.10, No.1,hal51-64.

Bodie, dkk. 2006 . Investment Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Brealey, dkk. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Brigham dan Houston. 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10 Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat

Dermawan, 2003. Manajemen Keuangan, Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media. Dermawan, 2006. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 2. Jakarta: Mitra

Wacana Media

Hafsah Jafar, 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Infokop, Nomor 25 Tahun XX, hal 40-44.

Horne Van, 2000. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Horne Van dan Wachowicz. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Buku 2 Edisi 12. Salemba Empat: Jakarta.

Husnan S dan Enny Pudjiastuti, 2004. Dalam Edward. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi ke Empat . UPP AMP YKPN Jogjakarta.

(27)

Husnan S, 2010. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan Jangka Panjang, Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi satu, cetakan kedua, Jakarta: Pranada Media

Keown, Arthur J dkk, 2004. Manajemen Keuangan, Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Indeks

Kuncoro, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

Muslich M, 2003. Manajemen Keuangan Modern Analisis Perencanaan dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara dan Universitas Indonesia. Santosa dan Hamdani, 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi Dan

Niaga. Jakarta: Erlangga.

Sartono Agus, 2005. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sjahrial Dermawan 2007. Manajemen Keuangan Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiono Arief, 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan, Jakarta: Grasindo 617:koperasi-dan-umkm-penting-bagi perekonomian & catid = 14: medan & Itemid = 27

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir……………………………………
Tabel 1.1 Persentase UKM bermasalah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pelaksanaan pengembangan kompetensi SDM yang dilakukan secara berkesinambungan diharapkan akan menciptakan kinerja pegawai serta kinerja organisasi yang meningkat

Sebagai pertimbangan dalam perencanaan desain interior pada area publik Voila Apartment yang dapat meningkatkan kenyamanan para penghuni saat memanfaatkan fasilitas yang

Ketepatan dalam memberikan penjelasan kepada pelanggan terhadap hasil produk layanan yang tidak sesuai oleh petugas. Indikator ini menjelaskan bagaimana petugas penyerahan

PLN (Persero) Bantuan prasarana peningkatan swadaya masyarakat / Pergerakan pemuda suku asli.

Berat umbi yang lebih besar memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun dan jumlah umbi per rumpun walaupun tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan

Sekalipun Dinasti Shafawiyah tidak setaraf dengan kemajuan yang pernah dicapai Islam pada masa klasik, tetapi kerajaan ini telah memberikan sumbangan dan kontribusi besar dalam

Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,

Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah merancang program promosi Esther House of Beauty Surabaya guna mening- katkan brand awarenesss.. Program promosi yang