PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
STRATEGI QUESTIONS STUDENT HAVE DENGAN
MEDIA TORSO PADA SISWA KELAS VIII H
SMP N 3 COLOMADU KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
U
ntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
DEWI CATUR OKTRIANA
A 420 080 067
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama : Dewi Catur Oktriana
NIM : A 420 080 067
Fakultas/ Jurusan : FKIP Biologi
Jenis : Skripsi
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
STRATEGI QUESTIONS STUDENT HAVE DENGAN
MEDIA TORSO PADA SISWA KELAS VIII H SMP N 3
COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN
2012/2013
Dengan ini menyatakanbahwa saya menyetujui untuk
1. Memberikan hak bebabs royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan ums, tanpa perlu minta izin selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis penciptanya.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 11 Juli 2013
Yang menyatakan
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI QUESTIONS STUDENT HAVE DENGAN MEDIA TORSO PADA SISWA
KELAS VIII H SMP N 3 COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013
Dewi Catur Oktriana, A420080067, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, halaman.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pada materi Sistem Gerak Pada Manusia melalui penerapan Questions Student Have pada siswa kelas VIII H Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang terdiri dari atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dengan Strategi Questions Student Have yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode wawancara, metode observasi, metode tes, dan metode dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan penilaian afektif dan kognitif dalam tiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata- rata kognitif siswa pada siklus I menjadi 72,968 dari nilai awal 80,406; sedangkan nilai rata- rata afektif sebesar 12,40 (termasuk kategori cukup berminat). Nilai rata- kognitif pada siklus II menjadi 85,468 dari siklus I yang hanya 72,968; sedangkan nilai rata- rata afektif meningkt menjadi 16,34 (termasuk kategori berminat). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui penerapan Questions Student Have dapat meningkatkan hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII H SMP N 3 Colomadu tahun pelajaran 2012/2013.
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan yang secara sendiri telah terencana,
dengan adanya perencanaan yang baik akan
mendukung keberhasilan pembelajaran,
sehingga usaha perencanaan pembelajaran
diupayakan agar peserta didik mempunyai
kemampuan maksimal dan meningkatkan
motivasi, tantangan, dan kepuasan sehingga
mampu memenuhi harapan baik oleh guru
sebagai pembawa materi maupun peserta didik
sebagai penggarap ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Peningkatan tersebut dapat
dilaksanakan dengan menerapkan sistem
pembelajaran aktif (Anonim, 2007).
Salah satu upaya untuk meningkatkan
belajar biologi yaitu dengan menggunakan
pembelajaran aktif dimana sebagian besar
aktifitas pembelajaran terfokus pada peserta
didik. Peserta didik menggunakan otak untuk
melakukan pekerjaannya, mengeluarkan
gagasan, memecahkan masalah, dan
menerapkan apa yang peserta dipelajari.
Belajar secara aktif mampu melibatkan peserta
didik secara aktif melalui proses-proses
mentalnya dan meminimalkan adanya
perbedaan-perbedaan antara individu, serta
meminimalisasi pengaruh negatif yang timbul
dari kondisi pembelajaran kompetitif
(persaingan belajar yang tidak sehat).
Penerapan pembelajaran aktif dapat
mempercepat perolehan beberapa keterampilan
inti, seperti keterampilan kognitif,
keterampilan afektif, berpikir kritis, dan
berdampak pada pengukuran prestasi serta
sikap peserta didik. Pembelajaran aktif juga
dapat meningkatkan motivasi, prestasi
akademik, dan sikap toleransi (Slavin, 2008).
Pertanyaan yang dirumuskan dan
digunakan dengan tepat merupakan suatu alat
komunikasi yang ampuh antara guru dan
siswa. Karena itu, guru menguasai berbagai
teknik bertanya. Selain itu, guru hendaknya
memberikan tanggapan yang positif terhadap
pertanyaan. Penguasaan berbagai teknik
bertanya harus disertai dengan keinginan dan
kemampuan untuk mendengarkan dengan baik,
dilandasi sikap terbuka dan positif. Penguasaan
teknik bertanya merupakan suatu wahana
penunjang terlaksananya cara belajar siswa
aktif (Semiawan, 1992:71).
Guru dituntut untuk menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi tidak
hanya menggunakan ceramah saja. Dengan
menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi membuat peserta didik lebih tertarik
dalam pelajaran yang diajarkan sehingga
metode pembelajaran memiliki andil yang
cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar.
Ada banyak metode pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
menjadi sangat penting untuk diperhatikan
karena metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan dengan memanfaatkan
metode secara akurat sehingga guru akan
mampu mencapai tujuan pelajaran.
Zaini (2004:17), menyatakan bahwa
strategi Questions Students Have (pertanyaan
dari siswa) merupakan teknik yang mudah
dilakukan dan dapat dipakai untuk
mengetahui kebutuhan serta harapan siswa.
Teknik ini menggunakan elisitasi dalam
memperoleh partisipasi secara tertulis.
Pendekatan konsep sudah tidak sesuai
dengan tuntutan jaman, karena pembelajaran
yang dilakukan dengan pendekatan konsep
tidak diberi kesempatan untuk aktif dalam
proses pembelajaran. Pendekatan ini
dimungkinkan akan menimbulkan sifat yang
pasif, karena dalam pembelajaran tersebut
kurang mendapat perhatian untuk belajar
mandiri, kreatif dan bertanggung jawab. Oleh
karena itu pemilihan pembelajaran strategi
Questions Students Have diharapkan lebih
efektif, karena siswa akan belajar lebih aktif
dalam berfikir dan lebih mudah memahami
materi pelajaran.
Metode pembelajaran biologi yang
digunakan oleh guru biologi di kelas
VIII H SMP Negeri 3 Colomadu adalah
metode ceramah. Kegiatan pembelajaran itu
terjadi terus menerus sehingga siswa bosan
dengan metode yang digunakan oleh guru. Hal
ini sering menjadikan ada 12 siswa yang ramai
sendiri (37%), ada 7 siswa kurang fokus
terhadap pembelajaran (22%), ada 5 siswa
pasif dalam proses pembelajaran (16%), rata-
rata hasil belajar ada 8 siswa rendah (25%),
dan hasil belajar siswa masih rendah dibawah
KKM 75. Karena tidak setiap siswa
memiliki karakteristik yang sama. Oleh karena
itu, dengan melihat perbedaan dan
karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Questions
Student Have dengan Media Torso pada Siswa
Kelas VIII H SMP N 3 Colomadu Karanganyar Tahun 2012/2013.”
Perumusan Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan
dalam latar belakang diatas yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini :“Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa melalui strategi Questions Student Have
dengan media torso pada siswa kelas VIII H
SMP N 3 Colomadu Karanganyar Tahun
2012/2013.
Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
materi sistem gerak pada manusia dengan
VIII H SMP N 3 Colomadu Tahun ajaran
2012/2013.
Manfaat Penelitian
1. Untuk siswa
a. Memberi suasana belajar yang
menyenangkan
b. Memberi kesempatan siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan
belajar mengajar
c. Memberi latihan kepada siswa untuk
dapat mengembangkan perilaku
yang positif dalam hubungan sosial
d. Dapat meningkatkan prestasi belajar
2. Guru
a. Dapat mengetahui strategi
pembelajaran yang lebih tepat dan
lebih sesuai dengan materi yang
disampaikan sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran di kelas
b. Memberi bahan masukan kepada
guru dalam memilih serta
menggunakan strategi dalam
pembelajaran biologi yang relevan
c. Memberi masukan yang penting
dalam peningkatan mutu pendidikan
terutama proses belajar mengajar
biologi di sekolah
3. Untuk instansi sekolah
a. Memberi sumbangan pemikiran
tentang pentingnya memilih dan
menerapkan strategi pembelajaran
dalam proses pembelajaran biologi
agar ketrampilan sosial dan prestasi
siswa meningkat.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan guru
secara terprogram dalam desain
instruksional untuk membuat siswa belajar
secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 1999: 297).
Sagala (2003:65), menyatakan
bahwa pembelajaran ialah setiap kegiatan
yang dirancang oleh guru untuk
membantu seseorang mempelajari suatu
kemampuan dan nilai yang baru dalam
suatu proses yang sistematis melalui tahap
rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
dalam konteks kegiatan belajar mengajar.
Dalam proses itu dikembangkan melalui
pola pembelajaran yang mengembangkan
kedudukan serta peran pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan kegiatan
mengatur dan mengorganisasi lingkungan
yang ada di sekitar sehingga dapat
mendorong dan menumbuhkan peserta
didik melakukan kegiatan belajar. Subjek
pembelajaran adalah peserta didik
belajar bagi peserta didiknya untuk
dipelajari (Suprijono, 2005).
Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusia, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan (Hamalik,
1995:57). Dalam hal ini kondisi
pembelajaran pendidikan formal harus
mampu memaksimalkan peluang bagi
siswa untuk berlangsungnya interaksi
yang hakiki bukan sekedar menyampaikan
pengetahuan dan membentuk ketrampilan
saja. Bila pembelajaran hanya
menyampaikan pengetahuan dan
ketrampilan saja maka kualitas
pembelajaran akan menurun.
Budimansyah (2001:1), menyatakan
bahwa pembelajaran dapat diartikan
sebagai perubahan dalam kemampuan
sikap (perilaku siswa yang relative
permanen sebagai akibat dari pengalaman
atau pelatihan). Perubahan kemampuan
yang hanya berlangsung sekejab dan
kemudian kembali ke perilaku semula
menunjukkan belum menjadi
pembelajaran walaupun mungkin menjadi
pengajaran.
Dalam pembelajaran tugas guru
yang utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik dan
umumnya pelaksanaan pembelajaran
walaupun mungkin menjadi pengajaran
(Mulyasa, 2005:100).
2. Strategi pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari strategi
pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Sanjaya (2006), mengemukakan
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Metode pembelajaran
apa yang harus diberikan kepada siswa
sehingga kemampuan intelektualnya dapat
berkembang, sehingga belajar dapat
berjalan secara efisien dan bermakna bagi
siswa.
3. Strategi Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktif adalah suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik
untuk belajar secara aktif. Ketika peserta
didik belajar dengan aktif, berarti mereka
yang mendominasi aktifitas pembelajaran.
Dengan ini mereka secara aktif
menggunakan otak, baik untuk
menemukan ide pokok dari materi kuliah,
memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka
pelajari ke dalam satu persoalan yang ada
dalam kehidupan nyata. Dengan belajar
aktif ini, peserta didik ini diajak untuk
turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental akan
tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara
ini biasanya peserta didik akan merasakan
suasana yang lebih menyenangkan
sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan.
Pembelajaran aktif merupakan
penggunaan taktik pengajaran melibatkan
pikiran siswa dan memungkinkan mereka
mengubah apa- apa yang mereka pelajari
dari hal pasif menjadi hal aktif, dimana
siswa bertindak sebagai penghasil ilmu
pengetahuan. Saat siswa menghubungkan
bermacam- macam taktik dalam belajar,
guru memperluas kesempatan siswa untuk
meningkatkan prestasi dan
mengembangkan kebiasaan belajar dalam
jangka panjang.
Dengan taktik pengajaran, guru
dapat merencanakan bagian- bagian tugas
ataupun pelajaran secara keseluruhan
untuk mengembangkan kecerdasan
tertentu sekaligus meningkatkan
kecerdasan lainnya. Sebagai contoh, guru
yang tertarik pada kecerdasan kinestetik
dapat memilih kegiatan- kegiatan bersifat
kinestetik/ tubuh seperti putaran/ korsel,
diagram tubuh, dan empat sudut yang
memerlukan pergerakan badan saat
memberikan pelajaran ilmu sosial tentang
pergerakan kearah barat. (Bellanca
2011:9)
4. Strategi Questions Student Have
Strategi Questions Students Have ini
digunakan untuk mempelajari tentang
keinginan dan harapan anak didik sebagai
dasar untuk memaksimalkan potensi yang
mereka miliki. Strategi ini menggunakan
sebuah teknik untuk mendapatkan
partisipasi siswa melalui tulisan. Dalam
pembelajaran strategi Questions Students
bahwa strategi yang mudah dilakukan
yang dapat dipakai untuk mengetahui
kebutuhan dan harapan siswa. Teknik ini
menggunakan elisitasi dalam memperoleh
partisipasi siswa secara tertulis.
Adapun langkah-langkah
pembelajaran strategi Questions Students
Have adalah sebagai berikut: 1) bagikan
potongan-potongan kertas (ukuran kartu
pos) pada siswa, 2) minta setiap siswa
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang berkaitan dengan materi pelajaran, 3)
setelah semua selesai membuat
pertanyaan, masing-masing diminta untuk
memberikan kepada teman disamping
kirinya, 4) pada saat menerima kertas dari
teman disampingnya mereka diminta
untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika
pertanyaan itu juga ingin dia ketahui
jawabannya, maka dia harus memberi tanda centang (√), jika tidak berikan langsung kepada teman disamping
kanannya, 5) ketika kertas pertanyaan tadi
kembali kepada pemiliknya, siswa diminta
untuk menghitung tanda centang yang ada
pada kertasnya. Pada saat itu carilah
pertanyaan yang mendapat tanda centang
paling banyak, 6) beri respon kepada
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan: a)
jawaban langsung secara singkat, b)
menunda jawaban sampai pada waktu
yang tepat atau waktu membahas topik
tersebut, c) menjelaskan bahwa pelajaran
ini tidak akan sampai membahas
pertanyaan siswa tesebut. Jawaban secara
pribadi dapat diberikan diluar kelas. 7)
jika waktu cukup, minta beberapa orang
siswa untuk membacakan pertanyaan yang
dia tulis meskipun tidak mendapatkan
tanda centang yang banyak kemudian beri
jawaban, 8) kumpulkan semua kertas.
Besar kemungkinan ada
pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada
pertemuan berikutnya.
5. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan pembelajaran berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan (Iskandar,M.P.d 2009: 20).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan bentuk penelitian reflektif
yang dilakukan oleh guru sendiri, yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat
untuk pengembangan kurikulum,
pengembangan sekolah, pengembangan
keahlian mengajar, dan sebagainya
(Suroso 2009:29).
Dalam Penelitian Tindakan Kelas
guru dapat meneliti sendiri terhadap
kelas. Dengan penelitian tindakan kelas,
guru dapat melakukan penelitian terhadap
siswa dilihat dari aspek interaksinya
dalam proses pembelajaran. Dalam
Penelitian Tindakan Kelas guru dan dosen
secara kolaboratif juga melakukan
penelitian terhadap proses dan produk
pembelajaran secara reflektif di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas juga
dapat menjembatani kesenjangan antara
teori dan praktik pendidikan. Hal ini dapat
terjadi karena setelah meneliti kegiatannya
sendiri, di kelas sendiri, dengan
melibatkan siswanya sendiri, melalui
tindakan- tindakan yang direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi, guru akan
memperoleh umpan balik yang sistematik
mengenai apa yang selama ini selalu
dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar.
6. Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil yang
dicapai seseorang setelah melaksanakan
kegiatan belajar dan merupakan penilaian
yang dicapai seseorang siswa untuk
mengetahui sejauh mana bahan
pelajaran/materi yang diajarkan sudah
diterima siswa. Untuk dapat menentukan
tercapai tidaknya tujuan pembelajaran
dilakukan usaha-usaha untuk menilai hasil
belajar. Penilaian ini bertujuan untuk
melihat kemampuan peserta didik dalam
penguasaan materi yang telah dipelajari
dan ditetapkan (Arikunto, 2001:16).
Kemampuan intelektual siswa
sangat menentukan keberhasilan siswa
dalan memperoleh prestasi. Untuk
mengetahui berhasil tidaknya seseorang
dalam belajar maka perlu dilakukan suatu
evaluasi, tujuannya untuk mengetahui
prestasi yang diperoleh siswa setelah
proses belajar mengajar berlangsung.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil
diperoleh karena adanya aktivitas belajar
yang telah dilakukan.
Subroto (1997:163), menyatakan
bahwa perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai
bentuk seperti: pengetahuan, kecakapan,
kebiasaan serta perubahan afektif yang
lainnya pada individu yang belajar
tersebut.
Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
faktor dari dalam diri siswa/faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari siswa
terutama kemampuan yang dimilikinya.
Faktor kemampuan siswa besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang
dicapai. Disamping faktor kemampuan
yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain
perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan sosial, ekonomi, faktor fisik
dan psikis (Sudjana, 2000:4).
Prestasi belajar merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena kegiatan belajar
merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar.
Prestasi belajar seseorang mencerminkan
tingkat keberhasilan dalam mempelajari
materi pelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau rapot pada setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar
mengajar.
Pada penelitian ini tindakan kelas
ini peneliti menggunakan ranah kognitif
dan afektif. Ranah kognitif merupakan
aspek yang berkaitan dengan kemampuan
berfikir, kemampuan memperoleh
pengetahuan, pengenalan, konseptualitas,
penentuan dan penalaran. Ranah Afektif
merupakan aspek yang berkaitan dengan
perasaan emosi, sikap, derajat penerimaan
atau penolakan terhadap suatu obyek.
Sedangkan Ranah Psikomotorik merupakan
aspek yang berkaitan dengan kemampuan
yang berkaiktan dengan gerak fisik.
(Sudjana:2000)
Tirtonegoro (1984:24), menyatakan
bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan yang dinyatakan dalam
bentuk symbol, angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu.
7. Materi Pokok Sistem Gerak Pada Manusia
Gerak merupakan salah satu ciri dari
makhluk hidup. Sistem gerak pada manusia
tersusun dari rangka dan otot. Rangka
disebut dengan alat gerak pasif sedangkan
otot disebut alat gerak aktif.
Rangka (skelet) merupakan
rangkaian tulang yang mendukung dan
melindungi organ tubuh yang lunak. Tulang
satu dengan tulang yang lain dihubungkan
oleh persendian (artikulasi).
Sistem rangka yang terletak di
dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan
otot disebut endoskeleton.
Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian penulis mengacu pada
penelitian yang terdahulu yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Paryanti (2011 : 68)
tentang upaya peningkatan partisipasi siswa
dalam pembelajaran dan hasil belajar IPA
dengan penerapan strategi pembelajaran
Questions Student Have disimpulkan bahwa
dapat meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar siswa.
Rumiasih, Rumiasih (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking dengan
media torso untuk meningkatkan hasil belajar
biologi siswa kelas VIII F SMP N 3 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011”, menyimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan strategi Guided Note
Taking pada siswa kelas VIII F SMP N 3
Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011.
Hipotesis
Berdasarkan Landasan teori dan
kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut : “Jika strategi pembelajaran
Questions Students Have di gunakan dengan
baik dan benar, maka dapat meningkatkan
keaktifan siswa kelas VIII H Semester 1 SMP
Negeri 3 Colomadu.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas ini. Penelitian ini berbasis
kolaboratif, sehingga penelitian ini melakukan
kerjasama dengan guru bidang studi Ilmu
Pengetahuan Alam yang selalu berupaya untuk
memperoleh hasil yang optimal. Melalui cara
dan prosedur yang efektif, sehingga
memungkinkan adanya tindakan yang berulang
secara revisi untuk meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam siswa.
Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelas
VIII H SMP Negeri 3 Colomadu Tahun
Ajaran 2012/2013
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan September sampai bulan
Desember 2012
Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Pada penelitian ini adalah metode
pembelajaran Questions Student Have
pada materi sistem gerak pada manusia
b. Variabel terikat
Hasil belajar siswa yang meliputi
afektif, kognitif, siswa kelas VIII H SMP
N 3 Colomadu Tahun 2012/2013
Subjek Dan Objek
a. Subjek Penelitian
Siswa kelas VIII H SMP N 3 Colomadu
Kabupaten Karanganyar
b. Objek Penelitian
Penggunaan metode
pembelajaran Questions Student Have
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Metode Tes
4. Review
5. Dokumentasi
HASIL PENELITIAN a. Tindakan Kelas Siklus I
Dalam proses pembelajaran yang
berlangsung pada siklus I ini, guru,
observer, dan peneliti berkolaborasi
dalam mengamati proses pembelajaran.
Guru masuk kelas, kemudian
memberikan salam, siswa menjawab
salam, tetapi ada beberapa siswa yang
belum siap untuk belajar, kemudian guru
memotivasi siswa untuk belajar dan
mengajak siswa untuk memulai
pembelajaran pada materi sistem gerak
pada manusia. Setelah itu, guru
merumuskan secara jelas tujuan
pembelajaran yang akan dicapai,
kemudian guru memberikan sedikit
penjelasan tentang pengertian tulang dan
macam- macam tulang. Beberapa siswa
masih ada yang belum siap menerima
pelajaran karena masih ada beberapa
siswa yang masih cerita sendiri. Kemudian
dilanjutkan guru memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi, siswa
berpikir sendiri mengenai jawaban dari
pertanyaan tersebut. Ada beberapa
kemampuan siswa dalam menyikapi
pelajaran yang masih rendah. Setelah itu
guru membagikan kertas pada siswa untuk
di isi dengan pertanyaan, setelah semua
siswa dalam kelas itu membacanya, guru
meminta kertas tersebut dikumpulkan.
Guru membahas pertanyaan dari siswa
yang mendapat centangan paling banyak
sampai yang paling sedikit.
Setelah itu dilaksanakan post test
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Siswa sudah siap saat akan dilaksanakan
post test. Kemudian kegiatan diakhiri
dengan mengucapkan hamdallah bersama-
sama dan salam.
b. Tindakan Kelas Siklus II
Guru masuk kelas setelah siswa
siap untuk belajar guru memberikan
salam. Semua siswa siap belajar dan
menjawab salam kemudian guru
memberikan motivasi pada siswa agar
mempunyai semangat belajar sehingga
ada beberapa siswa yang bertanya dari
materi yang sebelumnya. Untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap
pertanyaan. Dari jawaban yang diberikan
siswa dapat diketahui bahwa sebagian
siswa belum paham dan lupa sebelumnya.
Setelah materi sebelumnya sudah jelas,
guru mulai masuk materi ajar tentang
pengertian tulang. Selanjutnya guru
memberikan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi, siswa berfikir sendiri untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu
guru membagikan kertas pada siswa
untuk diisi dengan pertanyaan setelah
semua siswa dalam kelas itu membacanya,
guru meminta kertas tersebut
dikumpulkan. Guru membahas pertanyaan
dari siswa yang mendapat centangan
paling banyak sampai yang paling sedikit.
Kemudian diadakan post test
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Siswa sudah siap ketika diadakan post test
karena mereka sudah mengetahui
sebelumnya dan siswa mulai paham apa
maksud setiap akhir tindakan ini dengan
diberi post test. Setelah waktu untuk
mengerjakan post test sudah habis, siswa
mengumpulkan jawabannya. Kegiatan
diakhiri dengan mengucapkan hamdalah
bersama dan salam.
Tabel 1. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Berdasarkan pembelajaran secara
keseluruhan tindakan kelas siklus I sampai
berakhirnya tindakan kelas siklus II, dalam
usaha untuk mengatasi permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini yaitu kurangnya
ikut serta siswa dalam proses pembelajaran
dan rendahnya hasil belajar siswa, mengalami
perubahan positif pada siswa kelas VIII H
SMP N 3 Colomadu. Indikator penilaian hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA
khususnya pada materi sistem gerak pada
manusia disajikan dengan membandingkan
nilai siswa setiap post test siklus I, dan siklus
II.
Tabel 3. Hasil Pembelajaran Siswa pada
Gambar 1. Grafik Nilai Rata- Rata Kelas dan
Nilai Tuntas di Atas KKM Siswa Kelas VIII H SMP N 3 Colomadu dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Questions Student Have.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan didapatkan hasil belajar kognitif
nilai rata- rata awal kelas VIII H SMP N 3
Colomadu tahun pelajaran 2012/2013 yaitu
sebesar 80,40 siswa dan yang mendapatkan
nilai lebih dari 75 sebanyak 2 siswa.
Setelah dilakukan tindakan yang
disepakati yaitu dengan menerapkan strategi
pembelajaran Questions Student Have
diperoleh hasil yaitu pada siklus I rata- rata
nilainya sebesar 72,96 dengan siswa yang
mendapat nilai lebih dari 75 sebanyak 13
siswa. Hasil ini belum menandakan adanya
peningkatan banyak siswa yang mendapat nilai
lebih dari 75, tetapi untuk rata- rata kelasnya
telah mengalami peningkatan. Setelah
dilakukan tindakan kelas siklus II yang sudah
mengalami perbaikan dari siklus I, hasil rata-
rata nilai siswa pada siklus II meningkat
menjadi 85,46 dengan banyak siswa yang
mendapat nilai lebih dari 75 sebanyak 26
siswa. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
rata-rata hasil belajar siklus II lebih tinggi dari
siklus I dilihat dari aspek kognitif (85,40)
dengan banyak siswa yang mendapat nilai
lebih dari 75 juga mengalami peningkatan. Hal
ini berarti ada peningkatan hasil belajar siswa
pada proses pembelajaran yang menggunakan
strategi Questions Student Have.
Data nilai belajar IPA Biologi ditinjau
dari aspek kognitif 32 siswa kelas VIII H
SMP N 3 Colomadu tahun ajaran 2012/2013
yang proses pembelajarannya menggunakan
strategi pembelajaran Questions Student Have
pada materi Sistem Gerak Pada Manusia.
Tabel 4.4. Rata- rata nilai pelajaran IPA Biologi dengan menggunakan strategi pembelajaran Questions Student Have pada siswa kelas VIII H SMP N 3 Colomadu tahun ajaran 2012/2013.
Aspek Nilai
Awal
Siklus I Siklus II
Kognitif 80,40 72,96 85,46
Afektif - 12,40
(Cukup
berminat)
16,21
(
Berminat)
Dari tabel 4.4 dapat diuraikan bahwa
nilai rata- rata awal siswa untuk aspek kognitif
kelas VIII H SMP N 3 Colomadu tahun ajaran
2012/2013 adalah 80,40, sedangkan aspek
afektif peneliti belum melakukan observasi
karena belum melakukan tindakan. Pada aspek
setelah dilakukan perbaikan dari siklus I rata-
rata aspek kognitif pada siklus II meningkat
menjadi 85,46. Penilaian aspek afektif pada
siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus
I mengalami peningkatan dari 72,96 termasuk
dalam kategori cukup berminat menjadi 85,46.
Termasuk dalam kategori berminat.
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa rata- rata hasil belajar
siswa pada siklus I dan nilai awal, baik dilihat
dari aspek kognitif ataupun pada aspek afektif.
Peningkatan nilai kognitif dan afektif siswa
setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran Questions Student Have
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
siswa.
Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari hasil
penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut: Penerapan strategi pembelajaran
Questions Student Have dapat meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
siswa kelas VIII H SMP N 3 Colomadu tahun
pelajaran 2012/ 2013.
Implikasi
Kesimpulan diatas memberikan
implikasi bahwa penerapan strategi Questions
Student Have dapat meningkatkan hasil belajar
IPA Biologi siswa kelas VIII H SMP N 3
Colomadu tahun ajaran 2012/2013.
Penggunaan strategi yang bervariasi dan
sesuai dengan materi ajar akan membantu
siswa dalam mencapai hasil belajar secara
optimal sesuai dengan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Peningkatan hasil
belajar siswa dapat dilakukan dengan adanya
strategi yang baru dan menyenangkan, karena
dengan strategi pembelajaran yang
menyenangkan maka siswa akan lebih
termotivasi untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi guru dan calon guru
untuk mengoptimalkan peran aktif siswa
dalam pembelajaran. Jika siswa dapat
menunjukkan bahwa siswa aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, maka guru
aan lebih mudah dalam mengarahkan siswa
dalam belajar sehingga dapat meningkatan
hasil belajar siswa.
Saran
1. Kepada guru Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) hendaknya megelola waktu
dengan baik ketika melaksanakan
strategi pembelajaran Questions Student
Have, agar dalam berlangsungnya dapat
mencapai hasil yang maksimal. Lebih
memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran sehingga siswa lebih akif
2. Kepada siswa hendaknya lebih berani
lagi dalam menyampaikan pertanyaan
ataupun menjawab pertanyaan. Siswa
lebih fokus dalam mngikuti
pembelajaran
3. Peneliti Selanjutnya
a. Dalam penelitian penerapan strategi
Questions Student Have ini, yang
dilihat hanya hasil belajar siswa
dalam aspek kognitif. Untuk peneliti
selanjutnya hendaknya dapat
mengkombinasikan dengan strategi
belajar yang lain dan tidak hanya
dalam aspek kognitif saja, tetapi
juga dilihat dari aspek psikomotorik.
b. Dalam penelitan ini yang paling
menonjol adalah Tanya jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Materi Pelatihan Pembelajaran Konstektual. Surabaya : Dinas P dan K.
Arikunto Suharsimi. 2001. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta : Bumi Angkasa.
Bellanca, James. 2011. Strategi Dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks.
Budimansyah Dasim. 2002. Modal Pembelajaran dan Penilaian. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Conny Semiawan. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah Bahri Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
E. Mulyana. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Hidayat Komaruddin. 2001. Active Learning. Yogyakarta : Yappendis.
Ibrahim. 2008. Model Pembelajaran Aktif. http://id.wikipedia.org./wiki/ (diakses tanggal 12 September 2012).
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Mulyasa.2005. Menjadi Guru yang Professional. Bandung: Remaja Rosidakarya.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta : Gramedia Widia.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Angkasa.
Oemar Hamalik. 2003. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Purwanto.2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roestiyah N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sagala Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : PT. ALFA Beta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensia.
Suprijono, Agus. 2005.
http://id.wikipedia.org./wiki/ (diakses tanggal 12 September 2012).