• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN PRESTASI BELAJAR

MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

JANUARDI SIMANJUNTAK NIM. 061255110041

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Januardi Simanjuntak. NIM. 061255110041. Hubungan Konsep Diri dan Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Konsep Diri dan Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri1 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 493 orang. Sampel penelitian sebanyak 204 orang yang ditentukan dengan teknik random sampling (sampel acak).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Data Konsep diri dan Minat Berwirausaha dijaring melalui angket, yang sebelumnya instrument telah diuji coba di SMK Negeri 5 Medan. Uji coba instrument dihitung dengan menggunakan Korelasi Product Moment dengan jumlah angket terdiri dari 35 butir pada setiap variabel. Diperoleh 24 butir angket yang valid untuk Konsep diri dengan reliabilitasnya 0,882; dan 31 butir angket yang valid untuk Minat berwirausaha dengan reliabilitasnya 0,861. Dengan demikian kedua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

Hasil penelitian menunjukan tingkat kecenderungan Konsep diri siswa kelas XI SMK Negeri 1 percut sei tuan berada dalam kategori cukup 96,08% sementara prestasi belajar mata diklat kewirausahaan siswa kelas XI SMK Negeri 1 percut sei tuan dalam kategori rendah 50% dan minat berwirausaha berada dalam kategori cukup 50% dan tinggi 50%.

Hasil analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini diperoleh bahwa 1) Konsep diri dengan Minat berwirausaha (Ha diterima dan Ho ditolak) dengan ry.1

= 0,382 > rtabel = 0,137 dan besar thitung = 5,89 > ttabel = 1,960 ; 2) prestasi belajar

mata diklat kewirausahaan dengan minat berwirausaha (H0 diterima) dengan ry.2 =

0,119 < rtabel = 0,137 dan besar thitung = 1,713<ttabel = 1,960; 3) Konsep diri dan

prestasi belajar mata diklat kewirausahaan dengan minat berwirausaha (Ha diterima dan Ho ditolak) dengan R = 0,09099 < rtabel = 0,137 dan besar Fhitung =

18,4807 > Ftabel = 3,0399.

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat dan Ramat-Nya saya dapat menyelesaikan Penyusunan skripsi ini

dengan judul ”Hubungan Konsep Diri dan Presatasi Belajar Mata diklat

Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1

Percut Sei Tuan Tahun 2012/2013.

Karya tulis skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan. Penyusunan skripsi ini harus diselesaikan atau dibuat oleh

seluruh Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan guna

meningkatkan pengetahuan Mahasiswa serta mengaplikasikan ilmu yang ada

dalam proses Penelitian.

Dalam penyususnan skripsi ini, banyak hambatan yang di hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Ibunda tercinta R.Sihombing(alm) dan Ayahanda J.Simanjuntak (alm), yang

menjadi Inspirasiku dalam mengerjakan skripsi ini, dan buat abangku

Januarikson simanjuntak, Kak Juni Dharmayana Simanjuntak serta lae Frenky

Harianja dan adikku Jas Mei Hardiantomo simanjuntak serta Ibrahim

simanjuntak yang selalu memberi Semangat, membantu dan memotivasiku.

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED

4. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Teknik

UNIMED.

5. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED dan

(5)

ii

6. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, Drs. Robert Silaban, M.Pd, dan Drs.

Pudin Saragih, M.Pd. Selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan

masukan.

7. Pihak SMK N 5 Medan yang telah memberi izin melaksanakan uji coba

insturmen penelitian dan Pihak SMK N 1 Percut Sei Tuan yang telah memberi

izin melaksanakan Penelitian.

8. Pantas Siregar, Elpi Susanti Sirait, Parulian Pasaribu, Cerdik Ritonga, Hotma

Sondang Purba, Robert Manullang dan semua teman-teman seperjuangan serta

Semua orang yang tdk bisa saya sebut satu per satu yang telah membantu

dalam penyelasaian skripsi ini.

9. Teman-teman stambuk 2006 seperjuangan ; Tri Andi Ferri, Darwis

Simanjuntak, Omar Simanjuntak, Saut Mangara Tua Sitorus, Frandi B

Damanik, Tua Tutur Pasaribu, Jhones Jefri HT, Tohap, Unjur Pasaribu, julfan

dan semua teman2 yang memberi semangat kepadaku.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih buat saran

dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

Penulis tidak dapat membalas semua kebaikan yang diberikan selama ini,

kiranya Tuhan yang membalas segala kebaikan kepada kita semua. Penulis juga

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan skripsi

ini. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Konsep Diri ... 11

a. Jenis-Jenis Konsep Diri ... 11

b. Pembagian Konsep Diri ... 13

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 15

2. Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan ... 17

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19

3. Minat Berwirausaha ... 20

a. Karakteristik Kewirausahaan ... 23

b. Ciri-Ciri Sikap Wirausaha ... 24

B. Kerangka Konseptual ... 29

(7)

2. Hubungan Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan

Dan Minat Berwirausaha... 30

3. Hubungan Konsep Diri Dan Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha ... 31

C. Hipotesi ... 33

D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 36

1. Variabel Penelitian ... 36

2. Definisi Operasional... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

1. Instrumen Konsep Diri ... 38

2. Instrumen Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan ... 38

3. Instrumen Minat Berwirausaha ... 39

4. Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 44

5. Pengujian Hipotesis ... 44

(8)

2. Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan (X2) ... 47

3. Minat Berwirausaha (Y) ... 49

B. Uji Persyaratan Analisis ... 50

1. Uji Normalitas ... 50

2. Uji linearitas Dan Keberartian Regresi ... 51

C. Pengujian Hipotesi ... 55

1. Uji Korelasi jenjang Nihil Antara Variabel ... 55

2. Korelasi Parsial ... 57

D. Bobot Sumbangan Variabel Bebas ... 57

E. Temuan Penelitian ... 58

F. Pembahasan Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Implikasi Penelitian ... 62

C. Saran ... 63

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Paradigma Penelitian ... 32

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah Populasi ... 34

Tabel 2. Kisi- kisi Variabel Konsep Diri ... 38

Tabel 3. Kisi-kisi Variabel Minat Berwirausaha ... 39

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri (X1) ... 46

Tabel 5. Tingkat Kecendrungan Variabel Konsep Diri (X1) ... 47

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan (X2) ... 48

Tabel 7. Tingkat Kecendrungan Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan (X2) ... 48

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 49

Tabel 9. Tingkat Kecendrungan Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 50

Tabel 10. Ringkasan Sajian Data Penelitian ... 51

Tabel 11. Ringkasan Anava Untuk Persamaan Regresi Y atas X 1 ... 52

Tabel 12. Ringkasan Anava Untuk Persamaan Regresi Y atas X2 ... 53

Tabel 13. Ringkasan Hasil Anava Regresi Ganda ... 54

Tabel 14. Ringkasan Hasil Koefisien Korelasi Antara Variabel Penelitian ... 55

Tabel 15. Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... 57

Tabel 16. Bobot Sumbangan Masing-masing Variabel Bebas Dengan Variabel Bebas ... 58

Tabel 17. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Konsep Diri ... 73

Tabel 18. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Konsep Diri ... 74

Tabel 19. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Minat Berwirausaha ... 76

Tabel 20. Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha ... 77

Tabel 21. Data Variabel Penelitian ... 79

Tabel 22. Ketentuan Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 85

(11)

Tabel 24. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat

Kewirausahaan (X2) ... 86

Tabel 25. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 86

Tabel 26. Ketentuan Tingkat Kecendrungan Variabel ... 87

Tabel 27. Tingkat Kecendrungan Variabel Konsep Diri (X1) ... 88

Tabel 28. Tingkat Kecendrunan Variabel Presatasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan (X2) ... 88

Tabel 29. Tingkat Kecendrungan Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 88

Tabel 30. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Konsep Diri (X1) ... 90

Tabel 31. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan (X2) ... 90

Tabel 32. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 91

Tabel 33. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK(G) Y atas X1 ... 93

Tabel 34. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) atas X2 ... 100

Tabel 35. Perhitungan Korelasi X1 Dengan Y ... 108

Tabel 36. Perhitungan Korelasi X2 Dengan Y ... 114

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampran 1. Angket Penelitian ... 66

Lampiran 2. Data Uji Instrumen ... 70

Lampiran 3. Uji Coba Instrumen ... 72

Lampiran 4. Data Variabel Penelitian ... 79

Lampiran 5. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD), Dan Distribusi Frekuensi Dari Data Penelitian ... 84

Lampiran 6. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel Penelitian ... 87

Lampiran 7. Uji Normalitas Sebaran Data Setiap Penelitian ... 89

Lampiran 8. Perhitungan Persamaan Regresi, Uji Kelinieran, Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 92

Lampiran 9. Pengujian Hipotesis ... 108

(13)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai

cita-cita luhur yakni mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, damai dan sejahtera.

Cita-cita itu bisa dicapai apabila pemerintah dan seluruh komponen bangsa serius

dan secara terus menerus mau melaksanakan pembangunan secara bertahap.

Pemerintah Indonesia, dalam melaksanakan pembangunan itu sangatlah

membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang

mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu adalah pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu proses dimana peserta didik akan memiliki

pengetahuan (kognitif), sikap (apektif) dan keterampilan (psikomotorik) guna

bekal hidup layak di tengah-tengah masyarakat. Proses ini mencakup peningkatan

intelektual, personal dan kemampuan sosial yang diperlukan bagi perserta didik

sehingga tidak saja berguna bagi diri pribadi dan keluarga tetapi juga

keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu strategi yang

dikembangkan dalam kurikulum pendidikan nasional kita selalu berdasarkan pada

ketiga ranah diatas baik dalam proses pembelajaran maupun evaluasinya.

Sumber daya manusia yang berkualitas adalah salah satu modal utama

pemerintah dalam membangun bangsa. Untuk itu perlu diadakan

program-program yang mendukung peningkatan sumber daya manusia seperti sistem dan

metode yang kreatif, efektif, serta inovatif. Untuk menciptakan sistem pendidikan

yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka

pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dimuat dalam

UU RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yaitu : untuk

(14)

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut di atas, maka salah satu

lembaga pendidikan yang ikut serta dalam mendukung tujuan tersebut adalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini dapat kita lihat dari tujuan SMK,

yaitu menyiapkan tamatan untuk (a) Mempersiapkan peserta didik memasuki

dunia kerja dengan mengembangkan sikap profesionalisme (b) Mempersiapkan

peserta didik untuk mampu memilih karier dan berkompetisi sebagai tenaga kerja

tingkat menengah dalam mengisi kebutuhan dunia usaha/dunia industri dimasa

kini maupun dimasa yang akan datang (c) Mempersiapkan tamatan agar menjadi

warga Negara yang produktif, dan kreatif (d) Mengembangkan sistem pendidikan

dan pelatihan serta mampu memperdayakan potensi masyarakat.

Berdasarkan konteks di atas maka siswa SMK dipersiapkan kelak untuk

memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier menjadi tenaga kerja di

tingkat menengah maupun menjadi mandiri/berusaha sendiri atau

usahawan/wiraswastawan. Untuk itu siswa SMK perlu dibekali dengan

keterampilan-keterampilan yang mengarah pada keterampilan kerja dan mandiri

(berwirausaha).

Adapun untuk membentuk manusia yang berjiwa wirausaha dan sekaligus

mampu melakukan wirausaha, khususnya pada siswa SMK, maka yang harus

tertanam dahulu adalah minat untuk berwirausaha itu sendiri. Sedangkan untuk

(15)

Siagian dalam Purwinarti dan Sri (2006:42) mengungkapkan bahwa banyak faktor

yang mendorong seseorang untuk berwirausaha. Salah satu kunci untuk dapat

mengetahui faktor tersebut adalah dengan memahami apa yang orang butuhkan.

Studi yang dilakukan oleh Russel M. Knight (1983) di Kanada menyimpulkan

bahwa wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh penghasilan tambahan, tetapi

oleh keinginan melepaskan diri dari lingkungan yang tidak diinginkan, disamping

guna menemukan arti baru bagi kehidupannya. Atas dasar itu maka dapat

diartikan bahwa seseorang yang akan berwirausaha perlu memahami tentang

konsep dirinya. Menurut Alex Sobur (2009:507) konsep diri merupakan semua

persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek

psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang

lain.

Konsep diri berkaitan erat dengan individu termasuk ide, pikiran,

kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang

dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina

hubungan dengan orang lain, setiap orang akan mendasarkan, membandingkan,

merespon dan membentuk prilaku sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diri ini

terbentuk melalui proses yang terjadi sejak lahir kemudian secara bertahap

mengalami perubahan seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan

individu. Pembentukan konsep diri sangat dipengauhi oleh lingkungan. Konsep

diri ini juga akan dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain

termasuk berbagai tekanan yang dialami individu. Hal ini akan membentuk

persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian terhadap pengalaman

(16)

Sonny Sumarsono (2010:13) berpendapat bahwa sebagai wirausaha sangat

penting untuk mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya. Karena dalam diri

pengusaha, mengenal potensi dirinya tersebut maka timbul suatu dorongan bahwa

mengenal berbagai hal yang telah dicapai sebenarnya akibat dari perilaku dirinya

memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya.

Adapun pihak sekolah kejuruan berperan untuk memberikan pengetahuan

yang dibutuhkan oleh siswa, terutama tentang pendidikan kewirausahaan agar

siswa mengetahui tentang kewirausahaan dengan baik sehingga dapat diarahkan

menuju kemandirian untuk dapat melakukan usaha sendiri. Untuk itu, maka

Sekolah Menengah Kejuruan memberikan mata diklat kewirausahaan pada

siswanya. Program diklat ini berdasarkan silabus Garis-Garis Besar Program

pendidikan dan pelatihan SMK ternyata penuh dengan teori dan ketrampilan

untuk mengarahkan siswa memahami tentang arti, peranan, fungsi, dan jurus-jurus

untuk melakukan kewirausahaan. Program diklat ini jika diberikan dengan teknik

yang baik dan tidak semata-mata hanya mentransfer ilmu pengetahuan, guru

terampil dalam memberikan motivasi siswa maka program diklat ini akan

menggugah minat siswa dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dengan

demikian kelak siswa telah berbekal ilmu dan minat serta jiwa kewirausahaan. Inti

dari kewirausahaan di sini adalah siswa tergugah untuk melakukan kemandirian

dalam berusaha, siswa berubah sikap dari ketergantungan kepada orang lain

menjadi mandiri, siswa sudah mempunyai cita-cita untuk berusaha sendiri dengan

menciptakan lapangan kerja sendiri. Siswa mampu mengikis kebiasaan meminta,

rendah diri dan berusaha bekerja berdasarkan atas kualitas, serta mempunyai

(17)

Minat siswa terhadap kewirausahaan perlu diketahui oleh guru maupun

siswa itu sendiri mengingat minat ini dapat mengarahkan siswa untuk melakukan

pilihan dalam menentukan cita-citanya. Cita-cita merupakan perwujudan dari

minat dalam hubungan dengan proses/jangkauan masa depan bagi siswa untuk

merencanakan dan menentukan pilihan terhadap pendidikan, jabatan atau

pekerjaan yang diinginkan. Siswa yang berminat dalam berwirausaha cenderung

memilih karir ke sektor swasta dan berwirausaha.

Jumlah wirausahawan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara

tetangga. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Boediono dalam pembukaan

Global Entrepreneurship Week (GEW) Indonesia di Bank Indonesia, Jakarta,

Senin 12/11/2012. "Berdasarkan survei Bank Dunia pada 2008, koefisien

wirausahawan Indonesia hanya 1,56% dari total penduduk," papar Boediono.

Angka tersebut, kata Boediono, lebih rendah dari negara tetangga, yakni Malaysia

4% dan Singapura 7,2%. (satunegeri.com. 2012)

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah

pengangguran di Indonesia masih terbilang sangat besar. Pada periode Agustus

2012 mencapai 7,2 juta orang, lulusan SMA dan SMK paling banyak

menyumbang angka pengangguran. "Dari level pendidikannya, tingkat

Pengangguran Terbuka periode Agustus 2012 masih ditempati posisi tertinggi

oleh mereka yang lulusan SMK dan SMA," kata Kepala BPS Suryamin dalam

jumpa pers di kantornya, Senin (5/11/2012). Angka pengangguran tertinggi

berdasarkan level kelulusan pendidikan yang pertama adalah Sekolah Menengah

(18)

Menengah Pertama 7,76%, Diploma I/II/III 6,21%, Universitas 5,91%, dan SD ke

bawah dengan 3,64%. (esq-news.com, 2012)

Melihat kondisi yang terjadi di lapangan, sebagaimana yang dihadapi

SMK pada umumnya, maka SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan sebagai subsistem

pendidikan nasional yang nota bene-nya menyiapkan tenaga kerja yang terampil

pada berbagai bidang keahlian tertentu, ternyata juga tidak luput dari

permasalahan yang senantiasa menjadi polemik, yaitu mengenai ketidaksesuaian

kelulusan (output) pendidikan dengan keperluan pekerjaan yang ada dan

kurangnya dari mereka untuk menciptakan lapangan pekerjaan (berwirausaha).

Hal ini diperkuat lagi dengan banyak lulusan SMK yang menganggur dan bekerja

tidak sesuai dengan keterampilan yang mereka peroleh di sekolah dan kurangnya

minat mereka dalam berwirausaha. Seperti yang dikatakan oleh Wakil Presiden

Boediono, bahwa hanya 1,56% dari total penduduk Indonesia yang menggeluti

dunia wirausaha, tentunya bisa diperkirakan tamatan SMK Negeri 1 Percut Sei

Tuan saat ini juga masih sangat sedikit yang menggeluti dunia wirausaha.

Berkaitan dengan hal di atas maka perlu diperhatikan adanya pengaruh

dari dalam diri siswa itu sendiri yaitu tentang konsep dirinya untuk merasa

mampu menjadi wirausahaan. Selain itu penguasaan pengetahuan tentang

kewirausahaan juga perlu dimantapkan agar nantinya bisa diaplikasikan.

Penguasaan pengetahuan kewirausahaan pada siswa ini dapat dilihat melalui

prestasi belajar yang ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh pada mata diklat

(19)

Kenyataan ini mendorong keinginan penulis untuk mengungkapkan lebih

jauh hal tersebut dengan mengangkat judul “Hubungan Konsep Diri dan

Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha

pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”.

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah pengklasifikasikan masalah dalam bentuk luas.

Bila diidentifikasi masalah penelitian ini maka timbullah berbagai masalah

diantaranya adalah:

1. Apakah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan berminat dalam

berwirausaha?

2. Bagaimana kemandirian belajar siswa kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei

Tuan?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat

kewirausahaan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?

5. Apakah prestasi mata diklat kewirausahan membuat siswa kelas XI SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan mampu mengembangkan minat berwirausaha?

6. Apakah ada hubungan antara konsep diri dengan minat berwirausaha siswa

kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?

7. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha pada

(20)

C.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, melihat luasnya cakupan masalah yang terkait dalam

identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan

masalah sebagai berikut:

1. Konsep diri siswa dibatasi pada aspek penilaian diri, respon orang lain

terhadap diri, peran diri dan kelompok refrensi.

2. Prestasi belajar mata diklat kewirausahaan dibatasi pada aspek kognitif saja,

yaitu dilihat dari nilai raport siswa.

3. Minat berwirausaha dibatasi pada aspek keinginan untuk berprestasi,

bertanggung jawab, preferensi kepada risiko-risiko menengah, persepsi pada

kemungkinan berhasil, rangsangan oleh umpan balik, aktifitas energik,

orientasi kemasa depan, keterampilan dalam pengorganisasian, sikap

terhadap uang dan peluang.

D.Rumusan Masalah

Dalam penelitian, perumusan masalah merupakan bagian yang paling

penting untuk memberikan arah kepada suatu penelitian. Hal ini berguna untuk

mempermudah penenelitian yang akan dilakukan. Maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dengan minat

berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar mata diklat

kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 1

(21)

3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dan prestasi belajar

mata diklat kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian, untuk itu perlu dirumuskan tujuan apa yang ingin dicapai. Dengan

demikian kegiatan penelitian yang diharapkan dapat berhasil, sesuai dengan yang

diharapkan. Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara konsep diri siswa

dengan minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara prestasi mata diklat

kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1

Percut Sei Tuan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara konsep diri dan prestasi

belajar mata diklat kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penulis nantinya dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi siswa agar mampu mengambil langkah-langkah

(22)

yang berguna praktis untuk kehidupannya sehingga mendorong minat untuk

berwirausaha.

2. Sebagai masukan untuk guru dalam menentukan langkah-langkah yang tepat

untuk membantu peningkatan program pengajaran kewirausahaan agar dapat

meningkatkan minat berwirausaha siswa.

3. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian

(23)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di BAB IV, maka kesimpulan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dengan minat

berwirausaha pada siswa kelas IX SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.

2. Tidak Terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar kewirausahaan

dengan minat berwira usaha siswa kelas XI SMK Negeri 1 percut sei tuan.

3. Terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dan prestasi belajar mata

diklat kewirausahaan dengan minat berwira usaha pada siswa kelas XI SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka dapat disajikan

implikasi penelitian sebagai berikut :

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam

upaya meningkatkan konsep diri siswa yang dapat mendukung minat

berwirausaha.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak pengelolah SMK Negeri 1 Percut sei tuan dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar mata diklat kewirausahaan yang adalah

hal yang sangat penting untuk meningkatkan minat berwirausaha siswa,

(24)

pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pelajaran mata diklat

kewirausahaan yang tinggi maka aka meningkatkan keinginan siswa untuk

mengembangkan minat berwirausaha.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka perlu kiranya dipikirkan

upaya-upaya untuk dapat meningkatkan Konsep diri dan Prestasi mata diklat

kewirausahaan dalam peningkatan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1

percut sei tuan.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan, kesimpulan dan implikasi penelitian, sebagai

tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Dalam meningkatkan konsep diri hendaknya dalam ujian masuk sekolah,

pihak sekolah memasukan Konsep diri dalam pertanyaan ujian tersebut,

sehingga didapat gambaran awal konsep diri siswa sehingga dapat ditindak

lanjuti ( follow up).

2. Dalam upaya meningkatkan Prestasi Belajar Mata Diklat Kewirausahaan

hendaknya pihak sekolah dan guru lebih memberikan perhatian khusus kepada

siswa supaya lebih rajin belajar dan giat dalam melakanakan praktek nantinya.

3. Dalam upaya meningkatkan Minat berwirausaha hendaknya pihak sekolah dan

guru memberi dorongan kepada siswa untuk lebih menguasai bidang

Kewirausahaan dan mampu mengembangkannya.

4. Bagi peneliti selanjutnya, perlu meneliti hubungan ubahan-ubahan yang lain

yang mempengaruhi Minat berwirausaha siswa kelas XI SMK N 1 percut sei

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mun’im. 2008. “Hubungan Prestasi Belajar Program Diklat Kewirausahaan Dengan Minat Berwiraswasta Siswa Kelas III SMK Negeri 1 Samarinda” [Skripsi]. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda: Fakultas Ekonomi.

Aliaras, Wahid Mujiarto. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan, Jakarta: Graha Ilmu.

Arikunto Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali.H. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT.Bumi Aksara

Purba, Etienca. 2009 “Hubungan minat berwira usaha dengan prestasi belajar kewirausahaan siswa kelas XI Smk Bm Teladan Medan T.P 2009/2010” [Skripsi]. Medan : universitas Negeri Medan, Fakultas Ekonomi.

Inpres RI no. 4 tahun 1995 “Gerakan Nasional Masyarakat Kewirausahaan

Naam, Sahputra. 2009. “Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU MEDAN” [Skripsi]. Medan : Universitas Sumatra Utara, Fakultas Kedokteran.

Pasaribu, parulian. 2011. “Hubungan antara internalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan hasil belajar memelihara/servis engine dan komponen-komponennya dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XII teknik kendaraan ringan SMK Swasta Teladan Sumatra Utara 2” [Skripsi]. Medan : Universitas Negeri Medan, Fakultas Teknik.

Poerwadarminta.1984. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Rini, F. Jacinta. 2002. “Konsep Diri”. Jakarta : www e-psikologi.com

Salbiah, SKep. 2003. ”Konsep Diri” [Jurnal Ilmu keperawatan]. Medan : Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran.

Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum, Bandung : CV Pustaka Setia.

Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian, Bandung : ALFABETA.

Sumarsono, Sony. 2010. Kewiraushaan, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sutrisno, Joko. 2003. “Pengantar Ke Falsafah Sains” [Makalah]. Bogor: Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor.

(26)

Titik, Puwinarti dan Sri Eko Lestari Ninggarwati. 2006. ”Faktor Pendorong Minat Untuk Berwirausaha” [Jurnal Ekonomi]. Jakarta : Politeknik Negeri Jakarta.

http://satunegeri.com/jumlah-wirausaha-di-indonesia-masih-rendah.html (diakses tgl 29 jan 2012)

Gambar

Gambar 2. Kurva Normal ...................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Aktiengesellschaft, Vienna, makes available during the years 1993 to 1994 to the Government of the Republic of Indonesia acting through its Minister of

Pada hasil pengujian daya lekat cat (cross cut test), kayu Jati pada kondisi basah yang dilapisi kedua jenis bahan finishing tersebut memiliki nilai kekuatan daya lekat

Jasa Konsultasi 3.000.000 1 Paket Aceh Utara APBD 18-Mar 25-Apr 01-Mei 01-Agust 66 0603236 DINAS KESEHATAN Perencanaan Rehab Pustu. Seumirah Kecamatan

[r]

layanan bimbingan kelompok dengan media permaian smart monopoli terhadap peningkatan kreativitas siswa kelas V SD Negeri Tumenggungan Surakarta Tahun Pelajaran

Taman Balekambang sebagai salah satu tempat wisata budaya dan lingkungan di Kota Solo yang juga sekaligus sebagai paru - paru kota memang terus melakukan pembenahan

Kesimpulan : Kader gizi tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) berpengetahuan baik sebanyak 43 responden atau 91.5%, Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan kader

Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah kuisioner kerjasama (lampiran 1) dalam pembelajaran yang diadopsi dari Cantwell &amp; Andrews