Af
3(1-;2.
lvtlf,
t
os:
STRATEGI MANAJEMEN SEKOLAH
Mll~NENGAHKF..JURUAN
1'l~LEKOMl!NlKASI
(SMK
TELKOl\·f)
z
~
m
SANDHY PUTRA MEUAN
!MHMAT TAUFIK
NIM:025030129
Diajukan Untuk Memenu.hi Persytmttan
Dalam
Memperoleh Geiar Magister P#!ndldilum
Pmgram Stlu/J A.dmimstrasi.Pendidllum
STRATEGI MANAJEMEN SEKOLAH MENENGAH KEJlJRUAN TELEKOMUNJKASI (SMK TELKOM)
SANDIH" PUTRA MEDAN
Disusun dan diajukan oleh:
RAHMAT TAUFIK NIM: 025030129
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tcsis
pada Tanggal I 0 September 2005 dan Dinyatakan Telah Mernenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pembimbing I
--~d
Dr. Sukirno, M.Pd.
Mengctahui, Tim Pembimbing
Pembimbing H
Dr. fbrahim Gultom, M.Pd.
Direktur
Program P
z
Persetujuan Komisi
Ujian Tesis Magister Pendidikan
Tanda Tangan
No Nama
1
4
Dr. Sukimo, M.Pd. Pembimbing I
Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd. Pembimbing li
Dr. M. Badiran, M.Pd. Penguji
Dr. Siman, M.Pd. Penguji
5 Dr. Berlin Sibarani, M.Pd Pcnguji
N
... -~. ~
...
-...
-.
Mahasiswa:
: Rahmat Taufik : 025030129 Nama
NIM
trCAPAN TERIMA KASiH
Segala puji dan syukur penuhs ur.apkan ke hadirat Allah S\.VT yang atas
bcrkat
karuniaNya penulisbisa menyelesaikan
tesisini sebagai salah
satu persyaratanguna
memperoleh gelar Magister Pendidikan dalam Program Studi AdministrasiPendidikan.
Selanjutnya, shalawat dan salam, disampaikan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kejahilan ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini
penulis
rnenyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang st:tulus-tulusnya kepada yang
terhormat:
Dr. Sukirno, M.Pd., selaku Pembimbing J, yang telah IJanyak mduangkan waktu
di se1a-se1a kesibukannya, menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk
membirnbing
dan mengarahkan penu.lts dalam menyelesaikan tesis ini.
2.
Dr.
(Phil) Ibrahim Gultom, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang telah banyak memberikankritik
dansaran
dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalampenyelesaian dan p~nyempumaan tesis ini.
Dr. Badiran, M.Pd., Dr. Berlin Sibarani, M.Pd., selaku nara sumber dan Dr.
Siman, M.Pd., juga selaku nara sumber sekaligus Sekretaris Program Studi
Administrasi Pendidikan, yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan
serta masukan yang berharga dalam melengkapi tesis ini.
Prof Dr. lr. Zainuddin,
.M.Pd.,
sehiku .Ketua Program Studi AdministrasiPcndidikan sekaligus dosen yang tcl::th banyak memberikan ilmu dan
pengetahuannya dalam perkuliahan.
5. Dosen dan Staf Program Studi Administrasi Pendidi.kan, Program Pascasarjana
UNIMED, yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan mulai awal
perkuliahan hingga tahap penyelesaiahnya.
f
MfliK PERPUST
AKAA'itJ
-1
~
f
UNif\'IEO
6. Kepala sekolah SMK (Telkorn) Sand.hy Putra Medan bc:st:rta s lalnya yang tclah
banyak membantri dalam memberikan itlformasi yang dibutuhkan da1am pcnelitian hingga memungkinkan terselesaikannya tesis ini
7. Jbunda dan ayahanda tercinta beserta keluarga, yang telah mengasuh, mendidik dan membimbing serta memberikan segala yang terbaik yang mereka miliki untuk keberhasilan penulis, dalam penyelesaian perkuliahan maupun dalam menjalani kehidupan.
8. Istri tercinta, yang dengan setia mendampingi penulis menjalani suka dan duka
serta selalu meinberikan motivasi bagi setiap aktivitas penulis.
9. Sahabat-sahabat yang telah banyak memberikan bantuan perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT m'~mberikan ba!asan yang setimpal atas semua bantuan yang telah .diberikan oleh pihak-pihak yang disebutkan di atas, Arnin yaa Rabbal Alamiin.
z
ABSTRAK
Rahmat Taulik, N!M: 0 25030129. "Strategi Manajcmcn SMK (tclkom) Sandhy Putra Medan". Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNlMED) 2005.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan strategi manajemen . yang diterapkan pada SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan. Penelitian dilakukan berangkat dari latar alamiah yang ada pada sekolah tersebut. Kemudian merujuk pada teori-teori yang relevan.
Pokok permasalahan dalam penelitian . ini terletak pada a'>pek manajemen sekolah. Dasar pemikiran dari permasalahan tt;rsebut bahwa berbagai
fasihtas
penduktmg yang ada tidak akan dapat berfungsi secara optimal tanpa adanya manajemen yang tepat dalam pengelolaannya. Karena itu, manajemen dianggap
se agai · · i mba a ndidikan. Metode yang di1:,11.1nakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pengwnpulan data menggunakan teknik penelitian yaitu ohservasi, wawancara dan
dokumentasi. lnforman kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kemudian didukung oleh intormasi-informasi tambahan yang bcrkembang scsuai dengan kebutuhan penelitian.
Teknik pengolahan data terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama, data yang
telah dikumpulkan kemudian diidentifikasi dan diklasifikasikan, lalu dianalisis dan diuji keabsahannya dent:,ran menggunakan triangulasi. Selanjutnya, masing-masing
temuan dari hasil analisis tersebut dikaitkan satu sama lain untuk membangun suatu rangka ian logis dan mcmfonnulas ikan tcmuan pada a~pck slralcgi manajcmen yang ditcrapkan di sekolah tcrscbut.
Hasil penehtian menunjukkan bahwa strategi rnanajemen yang diterapkan di
SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan adalah transparansi, delegasi wewenang, dan penegakan disiplin dan ketertiban melalui pemberian reward dan punishment. Selain itu, ditemukan beberapa taktor pendukung antara la1n yaitu iman dan taqwa (imtaq),
membangun suasana, dan ketja sama dengan pihak luar/industri.
Sebagai implikasi, perlu diperhatikan arah dan tindak lanjut dari penerapan
strategi yang ditujukan kepada upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan pendelegasian wewenang dan penegakan disiplin melalui pemberian reward dan punishment bagi para guru, pegawai dan siswa 3erta pemberlakuan transparansi. Selain itu. faktor-faktor pendukung perlu mecdapat perhatian yang sungguh-sungguh
dan harus dipelihara agar tetap . kuat. Karena dengan adanya faktor pendukung yaitu imtaq dan iklim organisasi yang kuat akan dapat memberikan arah tentang cara berperilaku dalam suatu organisasi atau lembaga sehingga menghasilkan hubungan yang sinergis dengan strategi manajemen sekolah. Begitu pula halnya pada aspek
pembinaan ketja sarna sekolah dengan pihak luar. ·
ABSTRACt'
Rahmat Taufik, NIM: 025030129. "Strategic Management of SMK (Telkom) Sandhy
Putra Medan.
Thesis.Postgraduate Program of
State Umversity ofMedan. 2005.This study was aimed to describe the strategic management that applied at SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan. This study was based from natural background of the school, than accorded to relevant theories.
The ma in problem of this study was management aspect. Its based on idea that management was the key of school ' s success in running its role as a education institution. Because without good management, all ofiacility in that school wouldn't function well.
Qualitative me~hod is used in this study. For gathering information, using
· · · T c ke informant of this study is the princip<d,
than
supported by other mtormant tor gathering relevant informationin
this study.All of the;: gathered information is classified, than analyzed and tested for its validity by triangulation technique. Next, the infonnation are connected each other to find out the formulation of strategic management that applied at that school.
The conclusion, strategic management of Sl\1K (Telkom) Sandhy Putra
Medan are: transparency, delegation of authority, a.nd maintaining discipline by
giving reward and punishment. Besides of the applied strategic management, there
are
some supportingaspects
that supported the strategic management, they are: truth and devotion to God, maintaining the climate of work, and coordination with outsider/industry.for implication, its need to maintain the appliance of the strategic management, like de]egating authority ability, maintaining discipline by giving
DAFT AR lSI
lJCAPAN TERI\1A KASIH ... ... i .
A BSTRAK ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... I Jl ABS'I'RA(;'r ... .. ... ... iv
OAFT AR lSI ... ... ... ... ... v
DAFTAR GAMBAR .... ... ... ... ... viii
BAR I PERMASALAHAN A. Latar Belakang Masalah ... ... 1
B. Penentuan dan Penjelasan Jvlasalah ... .4
1. Fokus Penelitian ... ... ... ... ... ... ... ... ... . ... .4
Pcnjclasan Fokus Pcnclilian ... ... ... ... ... .. 5
. ... 5
Kerangka Konseptual ... ... ... .... ... ... .. ... 5
Pertanyaan Penelitian ... 6
D. Tujuan Penehtian ... ... 6
E. 1\tlanfu.at Penelitian ... 6
F. Pendekatan Penelitian ... ... 7
G. LatariSitus Penelitian ... 8
"BAB II LAN'DASAN TEORETIK A. M.anajemen ... ... ... ... J 0 B. Strategi Manajemen ... ... ... 11
C. Proses dan fungsi Manajemeu ... 13
Z
D. Manajemen Pendidikan d.an Seko1ah ... ... 14E.
Manajemen
SekolahMenengah
Kejuruan (Siv1K) ... l6 F. Man~ j emen SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan .... ... 19BAR IU METODE PENELITIAN
A
ProsedurPenentuan
Infonnan ... .. : .... ... ...28
B. Instrumentasi ... 29
C. Mckanisme Pengumpulan Data ... ... ... 29
1. Orientasi La tar Penelitian ... ... 29
2. Penetapan Kt!tangka Konseptual ... 30
3. Pengumpulan Data Lapangan ... 30
a. Teknik Pengumpulan Data ... 30
b. Modei Catalan Lapangan, ... 30
c. Alat Bantu Pengumpul Data Lapangan ... 31
D. Anal isis Data ... 3\
1. Organisasi Data ... 31
2 . Umttsas1 ' . . . da n K ategonsas1 ... _. ... . . "'2 .:> 3. Penyajian Data ... 33
4. Analisis ... ... .... ... ... ... ... ... .... . ." .... 33
5. Temuan P~;nditian dan Pcmcriksaan Kcabsahanny<t ... ... 34
E. Membangun Keabsahan Penelitjan ... 35
l. Membangun Kredibilitas Penelitian ... 35
a. Waktu yang digunakan ... 35
b. Tipe observas1 ... 35
c. TrianguJasi ... ... 37
2. Transferabilitas (Generalisasi) ... 37
3. Dependabihtas ... ... 37
4. Konfinnabihtas ... 38
BAB JV ANALISIS OATA DAN TEMUAN PENELiTlAN
z
~
A . ·rransparansi ... ... 39... ... 39
2. Analisis Log1s ... ... ... ... .
3. TemuanHasil Analisis ... 45
B. Deiegasi Wewenang ... 46
1. Deskripsi Data ... ... 46
2. Analisis Logis ... _. ... ... 47
3. Temuan Hasit Analisis ... 52
C. Penegakan Disiphn dan Ketertiban Mdalui Pemberian RtwcuJ Jau Fuui ~luucui. ... ... ... .... ... ... ... ... .. 53
1. Deskripsi Data ... 53
2. ·Anal isis Data ... ... 53
3. Temuan Hasil Ana !isis ... ... 64
D. Faktor Pendukung ... ... ... ... 64
L Deskripsi Data ... 64
2. Analisis Logis ... ... 65
a. fman dan Taqwa (lmtaq) ... -... 65
b. Membangun Suasana ... 67
c Ke1ja Sama dengan Pihak Luar/lndustri .... ... 71
· 3. lem uan Hasil Ana li~i ~ .- ... -... ... 7~
a. Iman dan Tay wa {i1Ui.<i4) .. .. ... .. ... ... ... ... ... .. 73
b. Mcmbangun Suasana .... .. ... ... ... 7Y c. Kerja Sama dengan Pihak Luar/Industri ... 80
4. Kaitan Antarstrategi Manajemen ... .... 81
5. Peranan Faktor-faktor Pendukung Tr::rhadap Pelaksanaan Strategi Manajemen ... 85
BAB V I•EMBAHASAN, SlMl,ULAN, IMPLIKASl DAN SAI!AN
A. Pem bahasan ... 92
l. Strategi Manajemen ... 92
u. Transparansi.. .... .... . ... .... .. .. ... .. .. .. . .. . ... .. .. 92
b. Delegasi Wewenang ... 94
c. Penegakan Disiplin dan Ketertiban Melalui Pemberian Reward dan Punishment.. ... ... 98
2. Faktor Pendukung ... 105
a. lmanJanTaqwa(lmlaq) ... ... .. .. _ ... ... 105
b. Mcmbangun Suasana ... I 06 c. Kerja Sarna dengan Pihak Luarilndustri ... ... ... 108
Simpulan ... 109
lmplikasi ... ... . ... 112
... . ! !5
UAI'TAR PlJSTAKA l...AMI,li{AN
z
· ~
DA~'T AR GAM BAR
Gambar 1. Kerangka konseptual sistem pendidikan ... ... 6
Gam bar 2. Kurva gaya kepemimpinan ... 51
Gambar 3. Kaitan antarstrategimanajemen ... 81
Gam bar 4 Kaitan faktor-faktor pendukung terhadap strategi manajemen ... 86
A, Latar Belakang Masalah
BAB 1
PERMASALAHAN
Konsepsi dasar pend"idikan kejuruan adalah mempersiapkan tenaga kelja yang
terampil pada suatu bidang keahlian tertentu. Artinya, pendidikan kejuruan dengan
berbagai problematikanya harus mampu mengbasilkan sumber daya manusia yang
berketerampilan sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam ha1 ini Mulyasa (2003: 1 )
mengemukakan bahwa; "pendidikanjuga merupakan intervensi dalam pengembangan
swnber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini
sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam mengarungi keh!dupan yang penuh
dengan ketidakpastian". Konsep ini merupakan harapan ideal atas lembaga
pendidikan kejuruan.
Meskipun demikian, kenyataan yang sering ditemui d.i lapangan tidak selalu
sesua1 dengan harapan, sekolah kejuruan masih sering dipandang sebagai sekolah
nomor dua bila dibandingkan dengan sekolah umum. Namun, terlepas dari tenomena
tersebut, peranan sekolah kejuruan juga tidak bisa diabaikan dalarn menghasilkan
lulusan dengan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan dunia industri.
Sekolah Menengah Kej uruan (Telkom) Sandhy Putra Medan sebagai sekolah
kejuruan di bidang telekomunikasi, telah banyak menghasilkan lulusan yang memiliki
tersebut adalah banyaknya lulusan yang direkrut PT Telkom dan perusahaan
telekomunikasi lain setiap tahunnya.
Selain itu, ada beberapa prestasi akademik yang berhasif
diraih
siswaSMK
(Telkom) Sandhy Putra Medanyaitu
berdasarkan niiai Ujian Akhir Nasional (UAN)pada kelompok Sekolah Menengah Kejuruan bidang Teknologi dan Industri tingkat
Propinsi Sumatera Utara., meraih peringkat I pada tahun 1996 dan
1997,
dan
peringkat 1 s/d VH pada
:rahun
Pelajaran 200212003. Untuk mengetahui kunci manajemen sekolah. Sebagai langkah pertama, peneliti melakukan kunjungan awal.dan
dari
kunjunganawal tersebut
diperolehketerangan-keterangan
yang masibbersifat umum.
SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan didirikan tal1Un 1996,
berlokasi
diJl. Letjen. Jamin Ointing km 11,1 Medan. Sekolah tersebut khusus mendalami bidang
studi switching dan jenjang akreditasi berstatus di.sanwkiui.. S~k.uliah bcft&\k di. u<twuh
naungan
Yayasan
Sandhykara Putra Telkom yang dilcelola oleh para istri pegawai danpegawai
PT
Telkom,
danberpusat
di Bandung.
Pihak yayasan ikutserta
dalam menentukan sebagian kebijakan manajerial sekolah yai.tu struktur organisasi dan uangsekolah dan penganggaran, namun secara operasional sekolah memiliki kewenangan
sendiri.
Kepala sekolah dan wakil kepala bidang kurikulum dan sarana prasarana
selain bertugas di sekolah, juga merupakan
pegawai
PT Telkom, dalam melakukankepala tata usaha dan dihantu oleh bel;lerapa staf lainnya, dan .. masing-mas·ing pihak
memiliki tugas dan kewenangan tersendiri namun terkoordinasi dengan pihak
lainnya.
Sekolah menjalin kelja sama dengan pihak PT Telkom. mulai dari proses
belajar mengajar melalui pendidikan sistem ganda
hingga
perekrutan lulusan yangdilakukan PT Telkom setiap tahunnya, untuk tahun ini PT Telkom merekrut 45
lulusan. Selain PT Telkom, ada beberapa perusahaan telekomunikasi lainnya yang
juga merekrut lulusan dari sekolah tersebut.
Sarana
belajar terdiri dari12
lokal belajar, masing-masing ernpat lokaluntuk
setiap kelas, yaitu kelas I, II, dan III, dengan rata-rata-jwnlah-siswa per kelas adalab
sebanyak 48 orang siswa, sarana belajar lainnya yaitu laboratoriwn yang terdiri dari
laboratorium bahasa, switching, praktek, dan komputer. Selain sarana praktek yang
ada di sekolah, siswa juga menggunakan samoa yang ada d.i Unit Pelatihan Daerah
(Uplatda) yang berlokasi di samping sekolah. Untuk keperluan administrasi, terdapat
satu ruang administrasi yang dilengk:api dengan satu mesin foto kopi dan beberapa
komputer,
saturuang
kepalasekolah
sekaligus ruang rapat, serta ruang wakil kepalasekolah.
Sarana
lainnya yaitu lapangan olahraga, kamar mandi, kantin, musholla,aula. ruang guru
dan
warnetPengajaran di sekolah tersebut memakai sistem SKS, bagi siswa yang
mendapat nilai rendah (nilai min. 7) diberikan kesempatan untuk mempcrbaiki
nilainya pacta kelas perbaikan. Proses seleksi penerimaan siswa baru melalui dua
tahapan yaitu tes akademik dan wawancara.
Pendidikan guru rata-rata S 1 namun ada juga S2. dan beberapa 03 tamat3n
STT Telkom
dan
alumni dari sekolah sendiri. Rata-rataguru
merupakan tamatanIK lP dan USU yang mempunyai sertifikat Akta IV.
Berdasarkan data-data yang
ada.
terlihat bahwa SMK (Telkom) Sandhy Putra•
Medan memiliki berbagai fasilitas pendukung bagi terlaksananya proses pendidikan
di sekolah tersebut. Semua aspek dan kornponen sistem pendidikan ini tidak akan
memberikan luaran yang optimal tanpa pengelolaan yang tepat. Oleh karena itu,
aspek manajemen (manajemen pendidikan) memainkan peranan pentmg dan
menjadi kunci keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menjalankan visi dan
misinya. Da1am studi ini aspek strategi manajemen menjadi perhatian atau faktor
utama untuk ditelaah lebih lanjut.
Pada pihak lain, PT Telkom memiliki peranan dalam proses pendidikan
di
sekolah, hal itu dapat dilihat dari ketja sama sekolah dan PT Telkom bahkan kepala
sekolah dan waki1nya -yang juga pegawai PT Telkom. Pola kerja sama ini diduga
merupakan strategi khusus dalam hal manajemen sekolah sehingga sekolah berhasil
menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang berorientasi pada
dunia industri telekomunikasi.
B. Penentuan dan Penjelasan Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian
Berdasarkan temuan yang didapat dari grand tour di lapangan SMK (Telkom)
Sandhy Putra, Meda~ maka yang menjadi fokus penelitian, yaitu: "Strategi
2. Pcnjelasan Fokus Penelitian
Untuk lebih mempertajam penelitian, maka peneliti meneliti aspek
manajemen sekolah karena manajemen merupakan salah satu kunci keberhasilan
dari
..
suatu kegiatan dalam hal ini proses pendidikan. Dalam kegiatan manajemen sekolah
ada beberapa elemen yang sating terkait Elemen terpenting dalam manajemen
sekolah adalah kepala sekolah, namun dalam operasionalnya kepala sekolah dibantu
oleh beberapa stafnya.
Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah diharapkan
penjelasan mengenai kegiatan manajerial sekolah, seh.ingga akan terungkap strategi
yang diterapkan kepala sekolah dalam mengelola sekoiah tersebut sehingga menjadi
sekolah yang unggul.
C. Kerangka Konseptual dan Pertanyaan Penelitian
Kerangka Konseptual
Manajemen merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu sekolah. Sduruh
sumber
dayayang
ada tidak akanberfungsi secara
optimal tanpaadanya
manajemenyang tepat. Untuk itu, kepaJa sekolah sebaga.i manajer puncak
pa.da
suatu sekolahhams mampu mengambil kebijakan-kebijakan
yang
tepat dalam memanajemensekolah
yang dipimpinnya.
Dengan
adanya
manajemen yang tepat, diharapkan seluruh sumber dayayang
tersedia di sekolah akan bisa terkelola dengan baik. dan pada akhimya berhasil
mewujudkan vi.si dan misi sekolah.
Kerangka konseptual dal~tm penehtian ini bisa digambarkan dalam hagan
[image:17.623.32.583.81.709.2]berikut ini:
Gambar I. Kerangka konseptual sistem pendidikan
2. Pertan aan Penelitian
Adapun yang menjad.i pertanyaan dari penelitian ini adalah: "Bagaimanakah
strategi manajemen
SMK
(Telkom) Sandhy Putra, Medan?"D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan pertanyaan peneiitian di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan strategi manajemen SMK
(Telkom)
Sandhy Putra, Medm
E. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoretis
1. Sebagai bahan masukan baik bagi pihak sekolah sendiri maupun sekolah lain
terutama yang berkaitan · dengan stratcgi manajemen sekolah yang selanjutnya
dapat digooakan dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
2. Untuk mcnambah wawasan bagi. pembaca dan peneliti lainnya dalam hal
manajemen, khususnya strategi manajemen pendidikan
dan
sekolah,hal
tersebutdimungkinkan karena setiap
sekolahmempunyai strategi yang berbeda.
b. Secara Praktis
l. Sebagai bahan masukan
bagi pengelola sekolah.
kejuruar.lainnya
Wltukdiaplikasikan dalam meningkatkan mutu lulusan dan hubungan kerja sama
dengan pihak
industri.2.
Sebagaibahan
masukandalam
kegiatan ma.najemen sekolah,khususnya
penerapan strategi yang bisa
ctilakukan dalam kegiatan
manajemen secaraumum.
F. Pendekatao Penelitian
Pendekatan ini
menggunakan
pendekatan kualitatif.Dalam
melalrukanpenelitian kualitatif
ada beberapa pendekatan
yangdapat digunakan an tara lain yaitu:
Pendekatan positivistik.. Pada pendekatan ini peneliti berfilcir spe~i~ berfikir
tentang empirik yang
teramati, terukur, dapat dieliminasidan
dilepas darisatuannya.
· 2. Pendekatan rasionalistik. Pendekatan ini bertolak dari filsafat rasionalisme, bukan
sekedar berfikir menggunakan rasio, bertolak:
dan konstruksiteori Grand Concept
yang mungkinjuga sudah merupakan
Grand Theory.3. Pendekatan
fenomenologis. Pendekatan ini berusaha·memahami arti peristiwa dankaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan positivistik. dengan
alasan bahwa peneliti bersifat bebas dari objek pen'elitian, dan objek penelitian bisa
teramati dan aspek manajemen bisa dilepas atau dibagi dalam satuan-satuan kecil.
G. Lat.ar/Situs Penelitian
Latar pcnelitian adalah semua situasi sosia.l yang terdiri dari tiga elemen
pokok, yaitu tempat, para aktor dan kegiatan-kegiat:M (Spradley, 1980). Adapun
pt:njelasan dari elemen-demen tersebut bcrkaitan dengan penelitlan yang
adal<lh schagai bcrikui:
1. Tempat.
Penelitian dilakukan di SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan. Lokasi tempat
dilakukannya pengumpulan data pada SMK tersebut antara lain pada lingkungan
sekolah secara keseluruhan, mulai dari lapangan dan ruangan-ruangan yang ada,
antara
lain
ruangguru, ruang
kerja kepala sekolahdan
wakil kepala sekolah, warunginternet, ruang bclajar dan laboratorium..
2. Aktor
Aktor yang terlibat dalam penelirian ini yang merupakan sumber infonnasi
dalam penelitian ini antara lain kepala sekolah, · wakit kepala sekolah, guru-guru,
siswa dan pihak-pihak yang berada dalam Jingkungan kerja SMK (Telkom) Sandhy
3. Kegiatan
Kegiatan yang akan diteliti dalam pcnelitian ini adalah semua hal yang
berkaitan dengan manajemen SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan khususnya yang
berkaitan dengan strategi manajemen yang ditetapkan sekolah atau dalam hal strategi
yang diambil kepala sekolah sebagai manajer puncak.
BA8V
PEMBAHASAN, SJMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Pembabasan
1. Strategi Manajemen
5
a. Transparansi
Ada beberapa aspek transparansi dalam strategi manajemen
yang
diterapkanoleh pihak sekoJah yaitu transparansi dalam hal keuangan, khususnya Juml
yang masuk dan dikirimkan ke yayasan serta penggunaannya. Transparansi keuangan
dilakukan dalam rangka rneningkatkan kepercayaan dan dukungan orang tua siswa
dan masyarakat dalam penyelenggaraan seluruh program sekolah. Hal ini berkaitan
dengan program Manajemen Berbasis Sekolah yang sekarang ini sedang digiatkan
pemerintah, dimana salah satu pilar dari pro!:,rram MBS ini adalah transparansi.
Namun
ada beberapa aspek dalam pengelolaan keuangan yang hanya bisa diaksesoleh kalangan yang terbatas. Hal ini tentunya dilakukan untuk tujuan-tujuan tertentu
yang pada akhimya mengarah pada peningkatan mutu sekolah.
Transparansi dalam hal administrasi diwujudkan dengan pemberitahuan
secara
jelas tentang hak dan kewajiban rnasing-masing pihak serta bentukpenghargaan
dan
hukuman yang diberikan berkaitan dengan pelaksanaan hak dankewajiban tersebut. Dengan adanya transparansi di bidang admnistrasi, semua pihak
yang berkaitan langsung dengan kinerjanya, misalnya jika
ada
keluhan saat pemotongan gaji. dan lainnya.Transparansi yang berkaitan dengan kepentingan siswa yaitu dalam hal
pengelolaan dana OSIS, siswa diberi kesempatan untuk mengelola uang tersebut yang
digunakan untuk kegiatan kesiswaan. Namun dana tersebut tetap dipegang oleh pihak
sekolah dalam hal ini staf administrasi atau bendahara sekolah. Dengan transparansi
tersebut akan diperoleh kepercayaan siswa terhadap sekolah, serta menumbuhkan
Di sisi lain, pemberlakuan transparansi tersebut juga menimbulkan resiko
yang cukup riskan bagi sekolah. Resiko tersebut mungkin muncul dari pihak pesaing
atau pihak-pihak. yang sengaja ingin menjatuhkan citra sekolah. Namun sisi
positifuya, dengan mudahnya akses diperoleh ke dalam sekolah memungkinkan
banyak pihak yang bisa mengetahui kunci keberhasilan sekolah dan menerapkannya.
Secara internal. dengan adanya transparansi mendukung dalam pelaksanaan
pendelegasian wewenang bahwa dengan adanya transparansi akan menunjukkan
pembagian kerja yang jelas berikut hak dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Dengan demikian dalam pel~sanaannya diharapkan akan timbul rasa disiplin, karena
mereka akan menyadari dan mengetahui bahwa setiap tinda.k:an yang mereka lakukan
a.kan
ada penindaklanjutannya, misalnya jika mereka melakukan tindakan indisiplinmereka tabu bahwa akan ada punishment, begitu juga sebaliknya dengan
menunjukkan prestasi dan k.inerja yang baik juga akan ada penghargaan atau reward
yang akan mereka terima.
b. Delegasi Wewenang
Delegasi wewenang dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang formal
dan tanggung jawab kepada seseorang atas pelaksanaan aktivitas tertentu. Hal ini
didasarkan bahwa pada esensinya hampir tidak seorang manajer yang dapat secara
pribadi merampungkan secara penuh menyelia seluruh tugas organisasi. Sehingga
betapa pentingnya delegasi wewenang oleh manajer kepada bawahan demi efisiensi
fungsi setiap organisasi dalam segala motif.
Biasanya pendelegasian ditWljang oleh unsur mottvast
baik untuk membantu pimpinan melaksanakan tugas pokoknya. Tujuan utama
pendelegasian wewenang adalah agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya
secara efisien. Dasar pemberian tanggung jawab yaitu adanya spesifikasi tugas dan
kesamaan fungsi dan rentang manajemen.
Agar delegasi tersebut berlangsung efektif, para anggdta organisasi harus tahu
dimana inereka berada dalam rantai komando. Dalam hal ini diperlukan prinsip scalar
yaitu satu garis wewenang yang jelas. Prinsip scalar ini bertujuan untuk memudahkan
setiap angg~ta organisasi memahami beberapa hal yaitu kepada siapa dia
mende\egasikan, siapa yang dapat mendelegasikan wewennng kepadanya dan kepada
siapa dia bertanggungjawab.
Persyaratan dalam penetapan garis wewenang diperlukan sebagai kelengkapan
delegasi,
dalam arti
bahwa semuatugas
harus didelegasikan,karena
tugas-tugas yangtidak diserahkan akan menimbulkan kesenjanganlmasalah. Persoalannya, togas yang
menge~jakan, tetapi akan merasakannya scbugai beban tambahan. Apabila hal ini
te:rjadi, pada gilirannya akan menimbulkan penurunan produktifitas, efektivitas dan
efisiensi. Oteng Sutisna dalam Fattah (2000: 77) menyatakan bahwa maksud utama
penyerahan kewenangan ialah Wltuk menghasilkan organisasi yang efektif dalam
mencapai ~juannya dengan kerugian yang paling kecil dalam hal waktu, material dan
ketidakpuasan. Untuk itu, dalam penyerahan wewenang diperlukan kejelasan
lengkap. sehingga tidak terjadi tumpang tindih, artinya tanggung jawab yang sama
diserahkan kepada lebih dari satu pihak, serta tidak terpecah-pecah atau
lain, tanggungjawab yang sama diberikan kepada lebih dari satu unit.
Kesuksesan seorang pem1mpm atau man~1 e r dapat dilihat dari
keberhasilannya mempengaruhi bawahan untuk mengerjakan suatu tugas. Apabila
bawahan mengerjakan tugas tersebut, berarti manajer sukses dalarn
kepemimpinannya. akan tetapi hal
tersebut
tidaklah efektifJika manajer,
dalam
halini
kepala sekolahhanya
menyetahkan apa yang tidakdapat diketjakannya sendiri maka yang ~rsangkutan akan mendapatkan dukungan
yang minimal dan sedikit rasa hormat. Bahkan ia tidak akan menjadi manajer. seni
manajemen adalah dalam mengenali dan menghormati keahlian orang lain, dan
memanfaatkan keahlian
ini
sepenuhnya. Hal ini dapat dilakukan dengan carapendelegasian wewenang, dengan mencocokkan keahJian seseorang dengan tugas
yang
diberikan. Berkaitan dengan pelaksanaan manajemen di sekolah yang diteliti;terlihat bahwa kepala sekolah tidak terlibat langsung secara operasional dalam
kegiatan manajerial sekolah. Kepala sekolah hanya mengawasi dari jauh dan
menerima laporan dari tiap bagian yang berada di bawah kepemimpinannya. Dalam
melakukan koreksi kepala sekolah tidak melakukannya secara langsung kepada
yang
bersangkutan, namun me1alui wakilnya sebagai perantara untuk kemudian
ditindaklanjuti.
Pendelegasian adalah masalah pembagian, dan salah satu pernotivasi yang
paling kuat, sebab sebagian orang ingin terhbat dalam tingakan, dan dihargai untuk
sumbangan mereka atas tindakan itu. Namun, ada
juga
sebagian orang yang justrubersikap sebaliknya, yaitu lebih suka men
dalam suatu pekerjaan.
1 tanggung Jawa
Delegasi berorientasi pada hasil
yang
akan meningkatkan situasi kerja,. manfaat
bagi
organisasi dan membantu para bawahan. tugas seorang manajer adalahuntuk
mencapaibasil,
namun seperti orang lain pada umumnya, kemampuan seorangmanajer sangat terbatas
dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan pada suatu jangkawaktu yang
telah ditentukan. Salah satu cara untuk meningkatkan hasilaciaJah
menyelesaikan pekerjaan tersebut melalui bantuan orang lain atau denga.n
mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada orang lain.
Dalam pelaksanaan pendelegasian wewenang ada beberapa keuntungan yang
bisa diamhil, antara lain:
/)apat melipatgandakan produktivitas. Suatu peketjaan yang membutuhkan
beberapa bagian
dengan
keahlian kerja yang berbeda-bedn, jika dilakukan sekaligusoleh satu orang akan memakan waktu Jebih lama dibandingkan jika pekerjaan
masing-masing. Dengan singkatnya waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan
tugas . tersebut jika dilakukan bersama-sama, maka akan menyisakan waktu untuk
melakukan
kegiatan
produktif lainnya. Dengan demikian, produktivitas akan lebihtinggi hila suatu pekerjaan dilakukan melalui pembagian tugas kepada beberapa
orang dibandingk:an jika seluruh pekerjaan dilakukan oleh satu orang dalarn jangka
waktu yang
sama.
Delegasi memberikan waktu. Manajer yang baik mempergunakan
waktunya
bagi seorang manajer. Dan delegasi merupakan cara terbaik untuk membebaskan
waktu,
agar waktu yang terbebas tersebut bisa diperuritukkan bagi manajer dalammelakukan tugas-tugas manajerialnya.
Menghapuskan urusan tetek-bengek yang tidak perlu. Beberapa urusan kecil
dan sepele bisa mengganggu kinetja seorang manajcr. Namun demikian, bisa saja
yang terjadi justru sebaliknya, bahwa manajer tidak: terganggu dengan hal tersebut,
tapi
hal
tersebut justru bisa menghasilkan suatu kepuasan seorang manajer dalammengerjakannya. Tapi di sisi lain,
hal
tersebut tetap menyerap energi danmengalihkan perhatian dari aspek-aspek pekei:jaan lain yang mungkin lebih penting.
Dengan mendelegasikan tugas akan memungk.tnkan seorang manj er bekerja terfokus
pada hasil dan tidak mengorbankan waktu untuk urusan-urusan kecil dan sepele
lainnya.
Delegasl mengembanglcan efisiensi organisasi. Organisasi akan memperoleh
manfaat bila setiap anggota memusatlcim diri pada bidang dimana masing-m~ing
pihak memili.ki keunggulan komparatif .pada bidangnya. Sebagai contoh, jika seorang
waka . .sekolah bidang sarana pra.sarana memiliki juru ketik yang bisa mengetik lebih
cepat dari dirinya, namun kemampuan manajerialnya lebih rendah. maka secara
hukum
keunggulan komparatif mengatakan bahwa organisasi akan memetik manfaatyang lebih
optimal
jika manajer tersebutmenangani
pengelolaansarana
prasaranayang ada, dan mendelegasikan pengetikannya pada juru ketiknya.
Delegasf memberikan keragaman dan hal baru. Tuga.s akan jadi lebih mudah
Banyak tugas yang pada awaJnya menyenangkan narnun lama-kelamaan
menimbulkan kcbosanan. Tetapi dengan mendelegasikan tugas yang "biasa" tersebut
kepada orang lain, akan menjadi suatu tantangan barn yang orang tersebut dan juga
bisa menambah wawasan dan keterampilan mereka. Bagi rnanajer sendiri, tentunya
mcmberiknn waktu dan kesemputan bagi mcrcka untuk mengcmbangkan aktivitas
manejerial mereka pada hal-hal yang lebih maju lagi.
c. Penegakan Disiplin dan Ketertiban Melalui Pemberian Reward dan
Punishment
Secara defmisi disiplin dapat diartikan sebagai suatu kondisi
pada
seseorang yang adapada
dirinya tertanam kesadaran dan kesediaan untuk mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang dianut dalam lingkungan kelompok danorganisasinya (Hasibuan, 1994: 212). Karena itu dapat dikemukakan bahwa secara
serta keikhlasan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan
norma-norma sosial yang dianut. Orang tersebut tetap menegak.kan eraturan dalam arti
melaksanakan apa yang harus dikerjak.an dan menghindari hal-hal yang tidak benar
untuk dilak.ukan.
Prestasi tidak dapat tcrcipta dengan sendirinya, akan . tetapi selalu
dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor
lain seperti perasaan suka atau senang, dulqmganlingkungan serta kemampuan masing-masing individu, dalam hal ini peran pimpinan ·
orgarusast sanga
mengembangkan minat guru/karyawan sehingga mereka termitivasi untuk bekerja
dengan sebaiknya-baiknya sehingga mencapai hasil yang optimal.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, Hasibuan (1994, 215) menyebutkan ada
delapan faktor yang sangat mempengaruhi disiplin kerja, antara lain yaitu: tujuan dan
kemampuan, · teladan kepempimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan, sanksi,
ketegasan, serta hubungan kemanusiaan. Adapun penjelasan faktor-faktor iersebut
berkaitan dengan strategi manajemen yang dilaksanakan SMK (Telkom) Sandhy
Putra Medan adalah sebagai berikut:
Pertama,
tujuan .dan kemampuan. Dengan menjelaskan tujuan kerja akanmembantu gurulkaryawan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan peraturan, tidak
hanya
itu,
pencapaian tujuan juga harus sejalan dengan kemampuan yang mern.adaidari masing-masing pihak yang bertugas. Derkaitan dengan hal ini, sekolah
menampangkan visi dan misi sekolah sebagai pedoman dan tujuan dalam pelaksanaan
proses pendidik.an secara keseluruhan. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga
rnenetapk.an anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang juga berisikan semua
ketentuan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terkait dalam
pelak.sanaan pendidikan di sekolah tersebut, dan menampangkannya pada papan
pengumuman sekolah serta di ruang guru. Masing-masing pihak menempati posisi
sesuai dengan kemampuan maupun latar belakang pendidikannya, sehingga dengan
demikian mereka memiliki kompetensi atas tugas yang mereka tangani.
Kedua, teladan kepempimpinan. Keteladanan yang dicontohk:an pirnpinan
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan disiplin kerja bawahan. Salah
satu contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah adalah kedisiplinannya
dalarn hal ketepatan waktu kehadiran. Hal ini dapat diketahui dari keterangan petugas
piket yang mengatakan bahwa selama masa tugasnya ka. sekolah tidak memiJiki
daftar dosa dari segi kehadiran.
Ketiga, balas jasa. Balas jasa atau reward, merupakan satu motivasi yang kuat
dalam meningkatkan disiplin keija maupun kinerja secara umum. Adapun balas jasa
yang diberikan sekolah atas prestasi yang ditunjukkan masing-masing pihak biasanya
diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain adanya tunjangan prestasi (tupres)
bagi pegawai, pemilihan
guru
teladan bagi para gum serta kenaikan jabatan,misalnyapengangkatan sebagai pegawai tetap atau guru tetap atau wali kelas, sedangkan
penghargaaan bagi siswa antara lain dengan adanya pemberian bea siswa bagi siswa
yang berprestasi. Pemberian penghargaan ini mungkin tidak berpengaruh langsung
yang optimal sangat · dipengaruhi oleh tingkat disiplin yang diterapkan dalam
pencapaian prestasi.
Keempat,
keadihm. Disiplin kerja akan sulit terwujud jika atasan kurang adil dalam pelaksanaan kebijakan organisasi, baik yang menyangkut pelaksanaan hak dankewajiban maupun penghargaan atau
sanksi
yang diberikan. Salah satu bentukkeadilan yang
diterapkan
sekolah sehubungan dengan penegakan disiplin kerja adalahpelaksanaan pengawasan yang merata bagi semua pihak dalam aspek kehadiran baik
absensi maupun kedisiplinan waktu, dan hal 1m JUga er
Berdasarkan pencatatan kedisiplinan tersebut maka ditentukan sanksi yang diberikan
berdasarkan kriteria yang sama antara guru dan pegawai. Sedangkan bagi siswa
sendiri juga berlaku peraturan yang sama namun tentunya dengan bentuk sanksi yang
berbeda, yaitu disesuaikan dengan kondisi dan tingkan kesalahan yang dilakukan.
Kelima, pengawasan. Pengawasan yang baik oleh atasan akan membantu
terwujudnya disiplin kerja yang tinggi dan- bertahan. Dalam hal pengawasan, ka.
sekolah sebagai manajer puncak kurang memainkan peranannya. Hal ini
dimungkinkan karena adanya sistem pendelegasian wewenang yang juga merupakan
salah satu strategi yang ditetapkan ka. sekolah. Jadi, tugas pengawasan diberikan
sepenuhnya kepada pihak-pihak yang memiliki fungsi manajerial tersendiri, hal ini
sejalan dengan pemyataan ka. sekolah bahwa dalam pelaksanaan suatu program, ia
hanya
menerimabasil
akhir serta melakukan evaluasi. Dalamhal
pengawasan yang berorientasipada
penegakan disiplin kehadiran dan ketertiban, sekolah memberdayakan petugas piket tetap untuk selanjutnya melaporkan hasil daripengawasannya kepada pihak yang berwenang Wltuk menindaklanjutinya. Namun ka.
sekolah tidak sepenuhnya lepas tangan dalam hal pengawasan ini, beliau juga tidak
segan-segan menegur setiap tindakan yang tidak disiplin, namun biasanya tidak
menegur langsung pihak yang bersangkutan, namun melalui pihak yang berwenang
yang menangani masalah ketidakdisiplinan
yang
dilakukan pihak yang bersangkutantersebut.
Keenam, sanksi. Sanksi merupakan tindak lanjut dari suatu kesalahan yang
telah dilakukan oleh seseorang. Kesesuaian srulksi dcngnn kesa
seseorang akan membantu tetap terwujudnya disiplin pada organisasi tersebut, dalam
hal ini sekolah. Dalam pemberian sanksi, khususnya bagi guru dan pegawai, sekolah
memberikail sanksi berupa pemotongan gaji, khususnya yang berkaitan dengan
kedisiplinan kehadiran dan ketepatan waktu. Hal ini menurut ka. sekolah cukup
efektif karena menurut beliau orientasi mereka masih ke "perut", selain itu cara ini
cukup efisien karena tidak terlalu menuntut banyak tindakan, namun demikian sanksi
lain juga masih diberlakukan, misalnya melalui teguran, peringatan, hingga
pemecatan. Sedangkan sanksi bagi siswa biasanya masih bersifat hukuman fisik,
seperti lari, push-up dan lainnya, hal ini dibcrlakukan sehubungan dcngan masalah
kedisiplinan kehadiran dan waktu serta tindakan yang melanggar tata tertib sekolah
lainnya, misalnya kerapihan pakaian. Sedangkan untuk ketidakdisiplinan dalam hal
administrasi, misalnya pembayaran uang sekolah, sanks\ yang diberikan mulai dari
·0
bahwa kesemua sanksi tersebut disesuaikan dengan kesalahan yang dilakukan guru
atau pegawai.
Dilihat dari sifatnya, pemberian sanksi dalam penegakan disiplin ini lebih
bersifat korektif, yaitu diberikan sesudah adanya tindakan ketidakdisiplinan, dengan
barapan si pelaku tidak akan melakukan kesalahan yang di masa yang akan datang.
Ketujuh, ketegasan. Dalam menegakkan disiplin diperlukan ketegasan
pimpinan atau pibak yang bertanggung jawab dalam penerapan tata tertib yang
disiplin. Ada kecenderungan bahwa ketegasan sering dituntut pada saat pemberian . Q
sanksi. Dalam kegiatan manajerial di SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan, yang
menerapkan adanya de1egasi wewenang secara penuh, mendukung terlaksananya
ketegasan ini, hal ini dimungkinkan karena adanya otoritas masing-masing · pihak
dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya, schingga kcputusan yang
diambil akan sulit untuk diganggu gugat. Salah satu bentuk ketegasan tersebut yaitu
dengan adanya pemecatan guru yang mcrupakan sanksi terakhir yang diambil dal~
usaha penegakan disiplin, begitu juga halnya dengan masalah kesiswaan, sudah ada
beberapa siswa yang dipecat karena masalah pembnyaran unng sckoloh dan abscnsi.
Kedelapan, hubungan kemanusiaan. Suasana kerja harus sedemikian rupa
sehingga betul-betul membuat karyawan dan guru serta siswa merasa betah bekerja
dan menuntut ilmu di sekolah tersebut, salah satu aspek yang mempengaruhi
terbentuknya suasana kerja yang kondusif adalah adanya hubungan kemanusiaan atllu
hubungan antarpersonal yang harmonis. Dengan suasana kerja yang nyaman dan
rnenyenangkan, diharapkan disiplin akan meningkat. Hal ini rnuncul karena adanya
kesad~ dari dalam diri untuk mematuhi peraturan yang ada tanpa adanya paksaan
dari pihak. manapun. Kartono (2002, .146) mengatakan bahwa visi modem
memandang kerja antara lain sebagai: " ... pada urnumnya baik wanita maupun pria
menyukai pekerjaan. Jika ada orang yang tidak menyukainya, maka kesalahan
terletak pada kondisi psikologis dan kondisi sosial dari pekerjaan itu dan tidak pada
kondisi individu yang bersangkutan". Dalam hal ini, berdasarkan penelitian yang
wa s
kebijakan-kebijakan yang arahnya untuk membangun suasana kerja yang nyaman dan
salah satunya yaitu dengan membina hubungan antarpersonal yang harmonis. Bentuk
pelaksanaannya antara lain melalui kegiatan-kegiatan rohani baik untuk karyawan
dan
guru maupun siswa, serta adanya peraturan yang membolehkan pegawaimemakai pakaian bebas pada hari Sabtu, hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan
kesan
kaku.
namun
kebebasan tersebut tetap dibatasi oleh peraturan yang ada.Selain itu, ka. sekolah berusaha menciptakan suasana yang tidak terlalu
formal dalam menjalankan k.egiatan manajeriai sekolalmya, salah satunya yaitu pada
saat pelaksanaan rapat rutin. Namun hubungan kemanusiaan ini juga harus tetap
dijaga agar jangan sampai berlebihan sehingga masing-masing pihak tetap menyadari
porsi dan posisinya di sekolah tersebut, sehingga diharapkan mereka tetap mematuhi
peraturan yang berlaku dengan tetap melaksanakan kewajiban dan hak mereka.
2. Faktor Pendukung
a. Iman dan Taqwa (Imtaq)
MelSlui peningkatan imtaq akan mewamai seluruh ak.tifitas dan tercermin
pada sikap dan perilaku. seperti kejujuran, kerja keras, dan keilmuan. Selain itu
dengan imtaq yang tinggi
akan
menjadi dasar atau motivasi tersendiri bagi seseorang,jadi tidak hanya berorientasi pada tujuan yang bersifat keduniawian. -Berkaitan
dengan hal tersebut, sekolah mengadak.an beberapa kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan imtaq baik bagi siswa rnaupw1 karyawan serta guru. kegiatan terse ut
yaitu dengan mengadak.an pertemuan rutin yang bersifat kerohanian setiap bulannya
bagi pegawai dan guru serta pesantren kilat bagi siswa pada setiap angkatan. Selain
itu, juga ada bentuk. kegiatan yang diprakarsai para siswa sendiri yaitu dengan
mengadakan pengajian tiap hari Jum' at bagi siswa muslim dan kegiatan kebak.tian
siswa bagi siswa Kristen.
Dengan adanya pembinaan keimanan dan ketaqwaan yang dilak.ukan sekolah,
diharapkan seluruh pihak yang ada di sekolah tersebut akan memiliki kesadarl:!.Il yang
tinggi dalam menjalankan
hak
dan kewajibannya, karena setiap sikap dantindakannya selalu diwarnai oleh rasa keimarum dan ketaqwaan sehingga mereka
enggan untuk melakukan hal-hal yang tidak dibolehkan dalam agama. Dalam
bitannya dengan organisasi sekolah, hal tersebut tentunya sangat menguntungkan
sekolah sejauh bahwa
tidak.
ada peraturan sekolah yang menghambat ataubertentangan peraturan agama.
h. Membangun Suasana
Suasana kerja pada suatu organisasi atau dapat juga dikatakan sebagai iklim
organisasi merupakan
salah
satu aspekyang
bes·ar peranannya bagi keberhasilanorganisasi tersebut.
Dclim
organisasi merupakan serangkaian lingkungan keija yangdapat diukur berdasarkan kolektif dari orang-orang yang melakukan pekerjaan dalam
lingkungan organisasi terscbut dan sekaligus adanya saling mepengaruhi antara satu
sama lain untuk bckerja sama, (Timpe, 1994: 4). Suasana atau iklim sekolah yang
penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan produktif. Sekolah perlu
menciptakan iklim yang kondusif untuk menumbuhkembangkan semangat dan
merangsang nafsu belajar peserta didik. Iklim yang kondusif tcrsebut antara Hun
mencakup lingkungan yang nyaman, aman dan tertib serta ditunjang oleh optimisme
dan harapan warga sekolah dan kegiatan-kegiatan yang berpusat pada. perkembangan
peserta didik.
Ka. sekolah hendaknya mampu menciptakan suasana yang terbuka dan
menyenangkan serta penuh kekeluargaan tetapi tetap profesional, karena dengan
demikian setiap pihak akan merasa bebas untuk berbicara terbuka dan objektif, jujur
dan mencegah timbulnya prasangka-prasangka negatif. Suasana ini mendorong
silaturahmi dan membangkitkan rasa persahabatan, kerja sama yang kompak dan
loyalitas yang tinggi. Dapat dikatak.an bahwaa lingkungan kerja dan orang-orang
. ~
yang terlibat di dalamnya tidak dapat dipisahkan, kebcrsamaan dalam kelompok akan
akan ditunjukkan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dirasakan dalam organisasi yang
merupakan lingkungan organisasi kerja yang saling melakukan tugas masing-masing
saling mendukung kerja sama da1am tim, (Si9gian, 2002: 226). Dengan demikian,
' •,
meskipun masing-masing pihak memiliki fungsi dan karakter yang berbeda~beda,
namun dengan adanya kerja sama dalam mencapai tujuan akan menciptakan pola
pikir yang bersifat kolektif dalam mencapai tujuan yang sama serta berusaha
memberikan standar pelayanan yang sama sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Dalam usaha · menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersarnaan, baik
antara guru dan pegawai, ka. sekolah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya
yaitu mengajak makan bersama seluruh peserta rapat setelah rapat ataupun kegiatan
sosial berupa penyantunan terhadap pegawai, guru atau siswa yang mengalami
kemalangan, serta adanya pertemuan rutin yang dilakukan tiap bulannya bagi para
guru dan pegawai yang bersifat kerohanian, hal · ini tentunya di sarnping membina
aspek kerohanian juga membangun silaturahmi di antara mereka. Sedangkan bentuk
kegiatan dalam membangun suasana bagi siswa, misalnya dengan mengadak.an
kegiatan
study tour, melalui kegiatan tersebut juga bisa terjalin keakraban antarasiswa dan guru serta pegawai. Dalam kegiatan study tour yay as an juga berpartisipasi
dalam hal penyediaan dana. Dengan terciptanya suasana kerja yang kondusif, _akan
menumbuhkan semangat kerja para pegawai dan guru melalui penciptaan rasa
kekeluargaan dan kebersamaan serta rasa memiliki terhadap sekolah. Dengan
demikian akan mC:mumbuhkan rasa tanggw1g jawab yang lebih tinggi yang tercermin
dari basil kinerja mereka.
c. Kerja Sama dengan Pihak Luar/lndustri
Dari kerja sama dunia pendidikan dengan pihak luar khususnya dunia industri
yang relevan dapat diperoleh beberapa keuntungan di antaranya yaitu adanya
kesepadanan atau keserasian antara isi program pendidikan dengan berbagai
macam
keterampilan berproduksi yang diperlukan oleh dunia usaha dan industri, hal inidilaksanakan dengan terlebih dahulu dilakuk:an survei terhadap kebutuhan dun.ia
industri yang terkait kemudian dirnasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Sekolah
juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat khususnya masyarakat setempat.
Hal ini diwujudkan dengan pemberian bantuan dalam rangka pelaksanaan perayaan
hari kernerdekaan Indonesia yang diperingati sctiap tahunnya.
Dalam usaha menghasilkan lulusan yang siap pakai dj dunia industri,
khususnya industri telekomunikasi,
SMK
(Telkom) Sandhy Putra Medanmengadakan kerja sama dengan pihak Telkom. Kerja sama yang diprakarsai oleh
yayasan Sandhykara Putra Telkom dengan PT Telkom ini mencakup mulai dari
kegiatan belajar mengajar yaitu pada saat pelaksanaan praktek kerja lapangan roelalui
. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Unit Pelatihan Daerah (Uplatda) PT Telkom atau
sekarang dinamakan TIC (Telkom Training Center) yang letaknya di sebelah
sekolah.
Bentuk
kerja samalain
dengan PT Telkom yaitu adanya perekrutan lulusanoleh PT Telkom melalui seleksi penerimaan pegawai. Dalam hal perekrutan lulusan,
ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi Iainnya yang'juga
seeing merekrut lulusan dari sekolah tersebut, antara lain Indosat, PT Lintas Arta, dan
Dengan adanya kerja sama dengan pihak industri juga akan lebih
memantapkan penyaluran dan penempatan para lulusan atau alumni sekolah sesuai
dengan keterampilan
berproduksi
yang dimilikinya. SMK (Telkom) Sandhy PutraMedan memiliki nilai lebih karena sekolah tersebut merupaka.n satu-satunya sekolah
menengah kejuruan di Kota Medan bahkan Sumatera Utara yang menekukni bidang
telekomunikasi, hal ini tentunya mempebesar peluang bagi lulusan sekolah tersebut
untuk. diterima di dunia industri telekomunikasi karena tidak adanya saingan dari
menguatkan kemungkinan tersebut karena adanya scmncnm pcngnkunn kompctensi
yang dimiliki lulusan sekolah tersebut katena pihak Telkom sendiri juga terlibat
dalam proses pembelajaran siswa yaitu melalui program PSG.
B. SimpuJan
Dari pembahasan yang dilakukan terhadap hasil penelitian yang di)akukan,
maka dapat ditarik beberapa simpulan, antara lain adalah sebagai herikut:
1. · Strategi manajemen yang diterapkan ka. sekolah dalam mengelola sekolah di
antaranya yaitu transparansi, pendelegasian wewenang dan penegakan disiplin
dan
melalui pemberian reward dan punishment.2. Transparansi berlaku baik ke dalam maupu:n keluar sekolah. Transparansi berlaku
dalam pengelolaan anggaran, hak dan kewajiban semua pihak serta transparansi
administrasi baik administrasi ketatausahaan sekolah maupun kesiswaan. Secara
garis besar dampak dari transparansi tersebut bisa dibagi dua yaitu secara internal
yaitu di dalam sekolah sendiri dan eksternal yaitu hubungan sekolah deugan pihak
luar.
3. Model kepempimpinan ka. sekolah adalah model delegatif, hal ini dapat dilihat
dari pemyataan beberapa pihak yang terkait antara lain yaitu ka. sekolah, waka.
kurikulum, pegawai tata · usaha, dan pegawai piket tetap. Dengan adanya
pendelegasian wewenang, maka setiap pihak yang ada di sekolah tersebut
memiliki spesialisasi dan otoritas di bidangnya masing-masing. Meskipun
masing-masing pihak memiliki kewenangan sendiri, tetapi dalam pelaksanaannya
tetap saling berkoordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya dalam
menindaklanjutinya, sedangkan ka. sekolah menerima laporan hasil akhir
sekaligus melakukan evaluasi.
4. Penegakan disiplin melalui pemberian reward dan punishment dianggap masih
yang paling efektif. Pemberian reward dan punishment dilakukan secara
seimbang, dengan kata lain bahwa setiap prestasi diberikan reward begitu juga
dengan setiap tindakan indisiplin juga mendapat sanksi. Bentuk reward yang
diberlkan biasanya berbentuk materi, baik berupa barang maupun uang. Selain itu,
hentuk reward lainnya bisa berupa penghargaan atau pengakuan terhadap kinerja,
misalnya pemberian jabatan tertentu, penambahan jam mengajar, pemilihan g1.1I11
teladan ataupun peningkatan statUs pegawai menjadi pegawai tetap, tapi
penghargaan tersebut tetap berorientasi pada materi, karena setiap bentuk
penghargaan selalu dUkuti dengan pembcrian materi. Sedangkan bentuk sanksi
sedangkan bentuk punishment lain yaitu berupa sanksi dalam bentuk materi,
seperti pemotongan gaji.
5. Salah satu langkah dalam penegakan disiplin adalah dengan pemberdayaan
petugas pik.et. Petugas piket memiliki kewenangan dan otoritas sendiri dalam
melaksanakan tugasnya, hal tersebut meningkatkan efektifitas dalam penegakan
disiplin khususnya dalam kehadiran dan ketepatan waktu, baik stswa, guru,
pegawai bahkan ka. sekolah.
Selain tiga strategi manajemen yang diterapkan ka. sekolah, ada beberapa faktor
pendukung yang berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan manajerial tersebut.
Faktor-faktor pendukung tersebut adalah iman dan taqwa (imtaq), membangun
suasana, dan kerja sama dengan pihak luar/industri.
7. Salah satu kelebihan yang menjadi daya tarik untuk menempuh pendidikan di
sekolah tersebut adalah adanya perekrutan setiap tahunnya bagi lulusan terbaik
dari
sekolah tersebut oleh PT Telkom maupun perusahaan yang bergerak dibidang industri telekomunikasi lainnya.
Dari strategi manajemen yang diterapkan oleh ka.sekolah, dapat dilihat bahwa
strategi tersebut bukanlah hal yang istimewa. Dikatakan demikian, karena strategi
tersebut merupakan hal-hal umum yang biasa dilakukan dalam suatu kegiatan
manajemen, hanya saja keberhasilan strategi tersebut bergantung pada seberapa
besar komitmen pihak manajerial yang melaksanakrumya.
9. Salah satu aspek yang menjadikan sekolah tersebut unggul adalah dengan adanya
kerja sama dengan pihak PT Telkom, sehingga mutu pendidikan dan lulusan
disesuaikan dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh PT Telkom dan hal
tersebut terv.ujud dalam bentuk kerja sama dengan sekolah mulai dari proses
pendidikan hingga perekrutan yang dilakukan setiap tahunnya.
C. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkw.1 basil pcnelitian dapal dikatakan bahwa transparansi,
pendelegasian wewe.nang, penegakan disiplin dan ketertiban melalui pemberian
reward dan punishment serta faktor-faktor pendukungnya telah dila\csanakan secara
bersama-sama oleh pihak pengelola sekolah, dan siswa dalam kegiatan kependidikan
di SMK (Telkom) Sandhy Putra Medan. Atau dapat juga dikatakan bahwa
keberhasilan· kegiatan kependidikan di sekolab tersebut diwarnai oleh transparansi,
pendelegasian wewenang, penegakan disiplin dan ketertiban melalui pemberian
reward dan punishment serta faktor-fak.tor pendukungnya.
Oleh karena itu untuk mencapai prestasi sekolah, perlu diperhatikan ketiga
strategi manajemen tersebut serta. Arab dan tindak lanjut dari strategi manajemen
ditujukan kepada upaya-upaya yang dapat meningkatkan kemampuan pendelegasian
wewenang dan penegakan disiplin melalui pemberian reward dan punishment bagi
para guru, pegawai
dan
siswa serta pemberlakuan transparansi.Upaya dalam meningkatkan disiplin dan ketertiban semua pihak yang terlibat
dalam sekolah melalui pemberian reward dan punishment yang memadai, memiliki
sumbangan yang berarti dalam kegiatan manajerial sekolah. Hasil deskripsi data
pegawai masih berorientasi pada reward dalam bentuk materi karena sejauh ini ka.
sekolah masih melihat bahwa pengaruh dari pemberian reward dalam bentuk materi
tersebut menunjukkan basil yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja guru dan
pegawai pemberian kompensasi perlu menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Karena dengan rendahnya pendapatan para guru dan pegawai serta kecilnya peluang
mereka untuk memperoleh pendapatan tambahan akan mempengaruhi unjuk kerja
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diemban. Peningkatan pemberian
kompensasi kepada mereka dapat dilakukan dengan cara menyempurnakan sistem
dan mekanisme anggaran secara rutin, sistematik dan bertahap yang memberikan
peluang bagi mereka untuk meningkatkan pendapatan secara signiftkan.
Peningkatan pemberian kompensasi yang bersifat intrinsik dapat dilakukan
dengan cara memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap penyelesaian tugas
(self reward), prestasi kerja, pemberian tanggung jawab yang lebih besar misalnya
dengan penambahan jam mengajar atau pengangkatan menjadi wali kelas atau status
menjadi guru atau pegawai tetap serta pemilih~m guru teladan. Dengan peningkatan
pemberian kompensasi
ini
akan memberikan dorongan dan kepuasan untuk bek~rjayang pada
gilirannya diharapkan dapat menciptakan peningkatan prestasi ketja yanglebih baik lagi. Aspek ini masih perlu terus ditingkatkan mengingat disiplin
merupakan salah satu sikap yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi
maupun individu dalam mencapai tujuannya.
Sedangkan pemberian reward bagi siswa lebih mengarah pada pembentukan
motivas1 belajar bagi siswa. Salah satu bentuk reward tersebut adalah melalui
pemberian bea siswa, motivasi lain yaitu adanya perekrutan oleh dunia industri
telekomunikasi yang tentunya dengan tetap mempcrtimbangkan prestasi belajar
siswa. Untuk penegakan disiplin lebih sering dalam bentuk punishment atau sanksi.
Berdasarkan temuan penelitian, faktor-faktor pendukung juga menjadi unsur
penting
dan
memiliki sumbangan positip yang sangatberarti
dalam hubungannyadengan kegiatan manajerial sekolah. Hal ini berarti datam upaya peningkatan prestasi
- aktor endukung perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
dan harus dipelihara agar tetap kuat. Karena dengan adanya faktor pendukung seperti
imtaq, iklim organisasi yang kuat ak.an dapat memberikan arah tentang · cara
berperilaku dalam suatu orgartisasi atau lembaga. Dengan kata lain, dengan tingakt
imtaq yang tinggi akan mewarnai setiap perilaku dan dengan adanya iklim organisasi
yang kondusif akan dapat menumbuhkan rasa memilik.i, memandu serta membentuk
perilaku dalam organisasi sekolah. Faktor-faktor pendukWlg tersebut akan bersinergi
dengan strategi manajemen sekolah.
Terkait dengan kerja sama sekolah dengan pihak luar, upaya-upaya yang
mungkin dilakukan adalah membina kerja sama antara masyarakat dan sekolah pada
umumnya, serta kerja sama dengan dunia industri pada khususnya. Ka. sekolah,
wa.ka. sekolah dan pegawai administrasi, melibatkan para guru dalam mengambil
keputusan, menjalin komunikasi yang terbuka, dan menumbuhkan kepercayaan pihak:
luar
terhadap sekolah, sehingga kerja sama dengan pihak luar akan semakin kuat.Dengan peningkatan kerja sama ini yang salah satunya dalam aspek penyerapan
calon peserta khususnya untuk masuk ke· sekolah tersebut, karena salah satu orientasi
pendidikan kejuruan adalah menghasilkan lulusan yang siap pakai yang dibutuhkan
dunia industri, dan dalam hal ini salah satu keberhasilan sekolah dalam memenuhi
tujuan tersebut adalah dengan adanya kerja sama yang erat dengan dWlia industri.
D. Saran~saran
Berdasarkan hasH penelitian dan pembahasan yang dilak.ukan serta penarikan
simpulan maka dapat dikemukakan beberapa saran yang ditujukan kepada
pihak-pihak yang terkait, antara lain: .
1. Kepada ka. sekolah beserta stafhya disarankan agar tetap memperhatikan kualitas
pendidikan yang diberikan. Dengan kata lain bahwa pelaksanaan pendidikan yang
dilakukan sekolah tetap berpedoman pada visi dan rnisi sekolah, sehingga dengan
demikian akan terbentuk suatu kesatuan tujuan yang berrnuara pada terciptanya
kelja
sama yang erat dari semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan visi dan misi sekolah tersebut. Berkaitan dengan sttategi manajemen yang diterapkan,diharapkan ka. sekolah bisa mensosialisasikannya kepada seluruh stafnya,
sehingga strategi yang ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, tentunya dengan
komitmen dari semua pihak yang terkait. Selain dari strategi manajemen yang
telah dtetapkan, ka. sekolah dan seluruh stafnya disarankan untuk bisa menjaga
dan memelihara nilai-nilai positif yang menjadi ciri khas sekolah, sehingga nilai~
nilai tersebut memberikan sumbangan yang besar da1am mewujudkan sekolah
unggulan. Nilai~nilai positif tersebut juga erat kaitannya dengan strategi
manajemen yang diterapkan.
2. Kepada staf pengajar disarankan untuk selalu meningkatkan kualitas
keilmuannya, khususnya pada bidang-bidang studi kejuruan. Hal ini perlu terus
dilakukan mengingat bahwa ilmu-ilmu pada bidang kejuruan tersebut berkaitan
erat dunia industri yang selalu bersifat dinamis. Tanpa adanya usaha untuk selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang telekomunikasi,
mak.a pihak sekolah akan kalah dalam persaingan di bidang industri
telekomunikasi.
Kepada para siswa disarankan untuk selalu belajar keras dalam menuntut ilmu
dan selalu mematuhi peraturan sekolah yang bcrlaku. Dengan adanya berbagai
fasilitas pendukWlg yang disediakan sekolah serta peluang-peluang kerja yang
ditawarkan dunia industri. diharapkan menjadi motivasi yang besar bagi siswa
untuk bersungguh-sWlgguh menuntut ilmu di sekolah tersebut.
Kepada pihak. yayasan disarankan untuk selalu memantau perkembangan sekolah.
Salah satu alasan perlunya hal terse but dilakukan rnengingat bahwa yayasan juga
menentukan beberapa kebijakan dalam manajemen sekolah. Dengan memantau
perkembangan sekolah, diharapkan pihak yayasan bisa mengetahui sejauh mana
keberhasilan dari kebijakan manajemen yang mereka tetapkan bagi sekolah.
Berd.asarkan
hal
tersebut malm pihak yayasan dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan mutuz
dilakukan yayasan yaitu dengan menjembatani kerja sama sekolah dengan PT
Telk.om. Berkaitan dengan hal tersebut disarankan kepada pihak yayasan untuk
tetap menjaga kerja sama tersebut bahkan sedapat mWlgldn mengembangkarmya
kepada aspek·aspek strategis lainnya yang menunjang peningkatan mutu
pendidikan dan lulusan.
Kepada pihak PT Telkom sebagai mitra sekolah baik dalam pelaksanaan proses
pendidikan hingga perekrutan lulusan, disarankan untuk terus meningkatkan mutu
kerja samanya dengan pihak sekolah. Dengan memberikan kesempatan praktek
lapangan dengan berbagai fasilitas pcndukungnya bagi para siswa berarti PT
Telkom selain memberi bekal keilmuan yang nantinya berguna bagi para siswa,
pudn sisi lain PT Tclkom jugu bisu nt~o:mctik huub kctju samu l~o:rscbul, yuilu pudu
saat perekrutan lulusan dari sekolah tersebut PT Telkom mendapatkan calon
tenaga kerja yang profesional di bidang industri telekomunikasi yang ~esuai
dengan tuntutan kebutuhan PT Telkom itu sendiri. Selain itu, para lulusan juga
sering
clirekrut
oleh perusahaan di bidang industri telekomunik.asi serta bidangindustri lainnya
seperti
perbankan dan metel)rologi, hal ini dikarenakan mutululusan sekolah dianggap memiliki kualitas yang baik dengan PT Telkom sebagai
barometemya, yang pada akhirnya bisa mengMgkat nama PT Telkom itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchori, Dr. (2002). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Atmosudiryo, Prajudi S. (1985). Dasar-dasar llmu Administrasi. Jakarta: PT
Gramedia Indonesia.
Blanchard dan Johnson (198&). Manajer Satu Menit, (Terjemahan oleh Anna WB.) Jakarta: PT Gramedia Indonesia.
Buchori, Mochtar (1994). Jlmu Pendidikan dan f'raktek Pendidikan lJalam
Rcmungan. Yobryakarta: Tiara Wacana Yogya.
Bungin, Burhan (2004). Ana/isis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Chaedar Alwasilah. A. (2002): Pokoknya Kualitatif, Dasar-dasar Merancang dan Melakulcan Pene/itian Kua/itatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Denzin, N.K., & Lincoln, Y.S. (1994). Handbook of Qualitative Research. London:
Sage Publication Inc.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( 1993). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0490/U/1992 Tentang Sekolah Menengah Kejuruan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas
(2000). Panduan Manajemen Sekolah.Jakarta:
Dirjen Dikdasmen.Direktorat Dikmenjur (1996). Production Based Learning and Mastery Learning.
Fattah, N. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakacya.
Handoko, T.
Hani
(1964). Manqjemen Edisi 2.Yogyakarta: BPFE.Hasibua.n, Malayu, SP. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta:
PI Bumi Ak