• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)."

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN

INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN

ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Auditor Internal

Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

AJENG CITRA DEWI

12812141007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

(2)

PERSETUJUAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN

INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN

ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Auditor

lnternal Inspektorat

Provinsi

Daerah

Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

*)*^L'

RR. Indah Mustikawati, S.E.,M.Si.,Ak.

NrP. 19681 014 t99802 2 00r

Dosen Pembimbing,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN

INDEPENDENSI

TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN

ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris

pada Auditor

Internal Inspektorat

Provinsi

Daerah Istimewa

Yogyakarta)

SKRIPSI

DEWI

1.

Nama

Abdullah T

M.Si.. Ak.,

RR. Indah Must

M.Si., AK.,

CA.

Dhyah Setyorini,

M.Si., AK., CA.

Tanggal

c[

-c

I

-:r,ic

08*o8

-lott

\

08.o8-2otL

Yogyakarta,

iu,

Agustus 2016

Fakultas

Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarla

M.Si

2.

J.

ilt

(4)

PERI\IYATAAI\T

KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Program Studi

Fakultas

Ajeng Citra Dewi

t28r2t4ta07

Akuntansi

Ekonomi

Judul

Tugas

Akhir

:

PENGARUH

PENGALAMAN KERIA,

KOMPETENSI,

DAN

INDEPENDENSI

TERHADAP

KUALITAS

AUDIT

DENGAN

ETIKA

AUDITOR

SEBAGAI

VARIABEL

MODERASI

(STUDI

EMPIRIS PADA

AUDITOR INTERNAL

INSPEKTORAT PROVINSI

DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi

ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat

karya atau pendapat yang

ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau

kutipan dengan

mengikuti tata

penulisan

karya ilmiah

yang

lazim. Demikian

pernyataan

ini

saya buat

dalam

keadaan sadar dan tidak

ada paksaan dari

pihak manapun.

Yogyakarta,

25

Juli 2016

Yang Menyatakan

1v

Ajeng Citra

(5)

v

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu

sendiri yang mengubah apa yang pada diri mereka (Q.S. Ar Ra d: 11)

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini saya persembahkan untuk:

1. Ibuku tercinta Kuntari, yang telah melahirkanku ke dunia dan tiada

henti-hentinya mendoakan serta memotivasiku. Terimakasih atas doa, perjuangan,

kasih sayang, dan perhatian yang selalu diberikan.

2. Ayahku tersayang Darnano, yang selalu mengajarkan anak-anaknya tentang

hidup. Terimakasih untuk perhatian dan motivasinya, tanpamu saya tidak dapat

melangkah sampai disini.

BINGKISAN

1. Yang selalu mengalah untukku Mas Guntur Satria Jati dan Dek Rizqy Tahmid

Adhimas Jati, terimakasih untuk dukungan dan motivasi yang telah kalian

berikan.

2. Priambodo Wicaksono, terimakasih telah menjadi

partner

yang hebat.

3. Yohannita, Anita, Amalia dan seluruh keluarga Aksi A 2012 terimakasih untuk

kesenangan dan kenangan 4 tahun ini yang tak mungkin terlupakan.

(7)

vii

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, DAN

INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN

ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

Oleh:

Ajeng Citra Dewi

12812141007

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh: (1) Pengalaman Kerja

terhadap Kualitas Audit, (2) Kompetensi terhadap Kualitas Audit, (3) Independensi

terhadap Kualitas Audit, (4) Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi

terhadap Kualitas Audit, (5) Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi

terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi.

Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah

41 auditor internal yang bekerja pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan uji coba terpakai dengan 30 responden

digunakan untuk uji coba instrumen penelitian ini diambil dari dalam populasi. Uji

prasyarat analisis meliputi uji linieritas, uji heterokedastisitas, dan uji

multikolinieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear

sederhana, regresi linear berganda, dan

Moderated Regression Analysis

.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pengalaman Kerja berpengaruh

terhadap Kualitas Audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Koefisien determinasi

0,136 yang berarti bahwa Pengalaman Kerja mempengaruhi Kualitas Audit sebesar

13,6%. (2) Kompetensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai Koefisien determinasi 0,110 yang berarti bahwa Kompetensi

mempengaruhi Kualitas Audit sebesar 11%. (3) Independensi berpengaruh

terhadap Kualitas Audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Koefisien determinasi

0,160 yang berarti bahwa Independensi mempengaruhi Kualitas Audit sebesar 16%.

(4) Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi secara simultan berpengaruh

terhadap Kualitas Audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Koefisien determinasi

0,258 yang berarti bahwa Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi secara

simultan mempengaruhi Kualitas Audit sebesar 25,8%. (5) Pengalaman Kerja,

Kompetensi, dan Independensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit dengan Etika

Auditor sebagai variabel moderasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Koefisien

determinasi 0,277 yang berarti bahwa Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan

Independensi mempengaruhi Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebesar 27,7%.

Kata Kunci: Kualitas Audit

,

Pengalaman Kerja, Kompetensi, Independensi, Etika

(8)

viii

THE EFFECT OF WORK EXPERIENCE, COMPETENCE, AND

INDEPENDENCE ON AUDIT QUALITY WITH AUDITORS ETHIC AS

THE MODERATION VARIABLE

(Empirical study on Internal Auditors Inspectorate of Special Region of

Yogyakarta)

By:

Ajeng Citra Dewi

12812141007

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of: (1) Work Experience on Audit

Quality, (2) Competence on Audit Quality, (3) Independence on Audit Quality, (4)

Work Experience, Competence, and Independence on Audit Quality, (5) Work

Experience, Competence, and Independence on Audit Quality with Auditors Ethic

as the moderation variable.

This research is an associative research. The population of this study was

41 internal auditors work at inspectorate of Special Region of Yogyakarta. This

study used trials with 30 respondents for research instruments trials taken from

inside the population. Classical assumption test involved linear test,

heteroscedasticity test and multicollinearity test. The data analyses used were

simple linear regression analysis, double linear regression analysis and moderated

regression analysis.

The results of this research show that: (1) Work Experience affects Audit

Quality. It is shown by its coefficient of determination score which is 0,136 meaning

that Work Experience affects Audit Quality by 13,6%. (2) Competence affects Audit

Quality. It is shown by its coefficient of determination score which is 0,110 meaning

that Competence affects Audit Quality by 11% . (3) Independence affects Audit

Quality. It is shown by its coefficient of determination score which is 0,160 meaning

that Independence affects Audit Quality 16%. (4) Work experience, Competence,

and Independence simultaneously affects Audit Quality. It is shown by its coefficient

of determination score which is 0,258 meaning that Work Experience, Competence,

and Independence simultaneously affects Audit Quality by 25,8%. (5) Work

Experience, Competence, and Independence affects Audit Quality with Auditors

Ethic as the moderation variable. It is shown by its coefficient of determination

score which is 0,277 meaning that Work Experience, Competence, and

Independence simultaneously affects Audit Quality with Auditors Ethic as the

moderation variable by 27,7%.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas semua limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi

yang berjudul

Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi

terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi

Empiris pada Auditor Internal Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

dengan baik, lancar dan tepat waktu. Tugas Akhir Skripsi ini merupakan salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri

Yogyakarta.

Peneliti menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan dari berbagai pihak Tugas

Akhir Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan berdoa

semoga Allah menambah kebaikan atas mereka khususnya kepada:

1.

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

2.

Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta.

3.

Abdullah Taman, M.Si., Ak., CA., Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi

Universitas Negeri Yogyakarta.

(10)

5.

RR. Indah Mustikawati,

M.Si., Ak., CA.,

Dosen

pembimbing yang

telah

memberikan perhatian,

bimbingan

serta ilmu

dalam

men)T

rsun

tugas akhir

ini

dengan

baik.

6.

Dyah Setyorini,

M.Si., Ak., CA.,

Dosen narasumber yang telah memberikan

masukan dan saran dalam penulisan

skripsi ini.

7.

Dosen dan seluruh Staf di Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan selama

ini.

8.

Orang tua,

kakak, adik dan seluruh keluarga

tercinta

yang

telah memberikan

dukungan, semangat, doa, dan motivasi

dalam penulisan

skripsi

ini.

9.

Teman-teman

Akuntansi

2012 yang telah memberikan

dorongan dan

sumbangan

pemikiran

kepada penulis.

10. Semua

pihak yang

tidak

dapat disebutkan

satu

per

satu yang

telah

memberikan dorongan,

semangat serta

bantuan

selama penyusunan

skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas

Akhir

Skripsi

ini masih

jauh dari sempurna.

Oleh

karena itu saran

dan

kritik

yang membangun sangat

dibutuhkan guna menyempumakan Tugas Akhir Skripsi

ini. Akhirnya harapan

penulis semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta,

25 Iuli

201

6

Penulis

NrM. 12812141007

(11)

BAR JUDUL ...

i

LEMBAR PERSETUJUAN...

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...

iv

MOTTO...

v

PERSEMBAHAN ...

vi

ABSTRAK ...

vii

KATA PENGANTAR ...

ix

DAFTAR ISI...

xi

DAFTAR TABEL ...

xvi

DAFTAR GAMBAR ...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...

xix

BAB I. PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang Masalah ...

1

B. Identifikasi Masalah ...

8

C. Pembatasan Masalah ...

9

D. Rumusan Masalah ...

9

E. Tujuan Penelitian ...

10

F. Manfaat Penelitian ...

11

BAB II. KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ...

13

A. Kajian Teori...

13

(12)

xii

a. Pengertian Auditing...

13

b. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah ....

14

c. Pengertian Kualitas Audit ...

17

d. Indikator Kualitas Audit ...

19

2. Pengalaman Kerja ...

20

a. Pengertian Pengalaman Kerja ...

20

b. Indikator Pengalaman Kerja Auditor ...

22

3. Kompetensi... ...

24

a. Pengertian Kompetensi...

24

b. Indikator Kompetensi Auditor...

25

4. Independensi... ...

26

a. Pengertian Independensi...

26

b. Indikator Independensi ...

28

5. Etika Auditor... ...

29

a. Pengertian Etika ...

29

b. Pengertian Etika Auditor...

31

c. Indikator Etika Auditor ...

33

B. Penelitian yang Relevan ...

34

C. Kerangka Berfikir... 39

D. Paradigma Penelitian...

43

E. Hipotesis Penelitian...

44

BAB III. METODE PENELITIAN...

45

(13)

xiii

B. Desain Penelitian...

45

C. Definisi Operasional Variabel ...

46

D. Populasi Penelitian ...

50

E. Instrumen Penelitian...

50

F. Teknik Pengumpulan Data ...

53

G. Uji Coba Instrumen ...

53

1.

Uji Validitas.... ...

53

2.

Uji Reliabilitas ...

55

H. Metode Analisis Data ...

56

1.

Analisis Statistik Deskriptif ...

56

2.

Hasil Analisis Data...

57

a. Uji Linieritas ...

57

b. Uji Asumsi Klasik ...

58

1)

Uji Heteroskedastisitas...

58

2)

Uji Multikolinieritas...

59

I.

Uji Hipotesis...

60

1.

Analisis Regresi Sederhana...

60

2.

Analisis Regresi Berganda ...

62

3.

(MRA) ...

64

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

66

A. Data Umum Responden ...

66

1.

Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ...

67

(14)

xiv

3.

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan...

69

4.

Deskripsi Responden Berdasarkan Kedudukan/Jabatan ...

70

5.

Deskripsi Responden Berdasarkan Profesi yang ditempuh .

70

6.

Deskripsi Responden Berdasarkan Banyaknya Pelatihan....

71

7.

Deskripsi Responden Berdasarkan Kecurangan yang Pernah

Dideteksi/Ditemukan...

73

8.

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...

74

B. Statistik Deskriptif ...

75

1.

Kualitas Audit ...

75

2.

Pengalaman Kerja ...

78

3.

Kompetensi...

80

4.

Independensi...

82

5.

Etika Auditor ...

85

C. Hasil Analisis Data...

87

1.

Uji Linieritas ...

87

2.

Uji Asumsi Klasik ...

88

a. Uji Heteroskedastisitas...

88

b. Uji Multikolinieritas...

88

D. Uji Hipotesis...

89

1.

Hipotesis 1 ...

90

2.

Hipotesis 2 ...

91

3.

Hipotesis 3 ...

92

(15)

xv

5.

Hipotesis 5 ...

94

E. Pembahasan Hasil Penelitian ...

96

F. Keterbatasan Penelitian ... 105

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 106

A. Kesimpulan... 106

B. Saran... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(16)

xvi

! "# !$# !%&'

Tabel

Halaman

1. Kode Etik Perhimpunan Auditor Internal Indonesia...

32

2. Skor Skala Likert...

52

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian...

52

4. Hasil Uji Validitas...

54

5. Hasil Uji Reliabilitas ...

56

6. Pengembalian kuesioner...

66

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur...

67

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

68

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ...

69

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ...

70

11. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Profesi...

71

12. Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Pelatihan ...

72

13. Karakteristik Responden Berdasarkan Kecurangan yang pernah

Dideteksi/Ditemukan...

73

14. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja...

74

15. Hasil Statistik Deskriptif ...

75

16. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Audit ...

76

17. Kategori Kecenderungan Data Variabel Kualitas Audit ...

77

18. Distribusi Frekuensi Variabel Pengalaman Kerja ...

78

19. Kategori Kecenderungan Data Variabel Pengalaman Kerja ...

79

(17)

xvii

21. Kategori Kecenderungan Data Variabel Kompetensi ...

81

22. Distribusi Frekuensi Variabel Independensi ...

83

23. Kategori Kecenderungan Data Variabel Independensi ...

84

24. Distribusi Frekuensi Variabel Etika Auditor ...

85

25. Kategori Kecenderungan Data Variabel Etika Auditor ...

86

26. Hasil Uji Linieritas ...

87

27. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...

88

28. Hasil Uji Multikolinieritas ...

89

29. Hasil Hipotesis 1 ...

90

30. Hasil Hipotesis 2 ...

91

31. Hasil Hipotesis 3 ...

92

32. Hasil Hipotesis 4 ...

93

(18)

xviii

() *+ ),- )./ ),

Gambar

Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian ...

43

2.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Umur ...

67

3.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

68

4.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan..

69

5.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Jabatan...

70

6.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Pendidikan Profesi ..

71

7.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Pelatihan...

72

8.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Kecurangan yang

pernah Dideteksi/Ditemukan...

73

9.

Pie Chart

Demograsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...

74

10. Histogram Variabel Kualitas Audit...

76

11.

Pie Chart

Kecenderungan Data Variabel Kualitas Audit ...

77

12. Histogram Variabel Karakteristik Pengalaman Kerja...

78

13.

Pie Chart

Kecenderungan Data Variabel Pengalaman Kerja ...

79

14. Histogram Variabel Kompetensi...

81

15.

Pie Chart

Kecenderungan Data Variabel Kompetensi ...

82

16. Histogram Variabel Independensi...

83

17.

Pie Chart

Kecenderungan Data Variabel Independensi ...

84

18. Histogram Variabel Etika Auditor ...

85

(19)

xix

01231 451 6 784 19

Lampiran

Halaman

1. Kuesioner Uji Coba Penelitian...

115

2. Data Uji Coba Instrumen ...

122

3. Uji Validitas dan Reliabilitas ...

127

4. Kuesioner Penelitian ...

137

5. Data Penelitian ...

144

6. Data Identitas Responden...

149

7. Statistik Deskriptif ...

150

8. Hasil Analisis data...

157

(20)

1

:;:< =>? @; AB CB;?

;

. Latar Belakang Masalah

T

DEF DF

an dalam pelak

G

anaan ak

DEF

abili

F

a

G

pada

G H

k

F

o

I

p

DJK

ik

F

e

I

hadap

F

e

IL DM DNEO

a

good gove

P QR S

e

di

T

ndone

G U

a

GH

makin meningka

FVW

al

ini

GX

nga

F

be

I

banding l

DIDG

dengan adan

O

a k

I

i

G UG

ekonomi

O

ang

F

e

I

jadi di

nega

I

a be

I

kembang

Y

kh

DG DGE O

a

T

ndone

G U

a

V

Te

I

jadin

O

a k

I

i

G UG

ini di

G H

babkan

oleh pengelolaan

O

ang b

DI DZ

(b

R[

gove

P QRQS

e

\

dan bi

I

ok

I

a

G U O

ang b

DIDZ

j

D]

a

V

Beberapa aspek yang mendukung terciptanya

good gove

PQRQS

e,

adalah pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan (Mardiasmo, 2005).

Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar

eksekutif yaitu masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

untuk mengawasi kinerja pemerintahan. Pengendalian merupakan usaha

yang dilakukan oleh pihak eksekutif untuk memastikan bahwa sistem dan

kebijakan yang sudah ditetapkan dilaksanakan sesuai aturan sehingga tujuan

dapat tercapai. Pemeriksaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak

independen untuk memeriksa hasil kinerja pemerintah apakah sudah sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN) di negara ini menjadi kasus yang menjadi perhatian oleh masyarakat.

Wujud dari KKN tersebut yaitu penyelewengan wewenang, pungutan liar,

(21)

2

negara untuk kepentingan pribadi yang banyak dilakukan oleh kebanyakan

pejabat.

Masyarakat menuntut penyelenggaraan pemerintah yang bersih dari

kasus korupsi, kolusi dan nepotisme dengan sistem pengawasan internal

yang lebih baik dan lebih ketat. Pengawasan tersebut juga dilakukan pada

pengelolaan keuangan negara agar tidak memberikan kesempatan para

pejabat untuk menyelewengkan uang terebut. Adanya pengawasan yang

baik diharapkan dapat menjamin kegiatan yang sudah direncanakan dapat

berjalan dengan efektif dan efisien.

Dalam rangka mewujudkan

good gove

^_`_a

e

pemerintah harus

melakukan perubahan pada seluruh sektor pemerintahan khususnya bidang

pengelolaan keuangan daerah. Perubahan yang harus dilakukan yaitu

adanya audit internal maupun eksternal terhadap seluruh kegiatan yang

diselenggarakan oleh pemerintah. Dengan adanya perubahan tersebut

diharapkan kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan maksimal,

sehingga kesalahan dan tindak pidana yang dapat merugikan negara bisa

berkurang.

Adanya perubahan yang baik dalam bidang pengawasan maka

kualitas hasil pemeriksaan juga meningkat dalam pengawasan pengelolaan

keuangan daerah. Auditor akan memberikan keyakinan positif yang dibuat

manajemen dalam laporan keuangan apabila menunjukkan tingkat

keyakinan kepastian bahwa laporannya adalah benar. Tingkat keyakinan

(22)

3

dikumpulkan. Semakin banyak jumlah bukti yang relevan dan kompeten,

semakin tinggi pula keyakinan yang dicapai oleh auditor.

Basuki dan Krisna (2006:181) menyatakan bahwa Kualitas Audit

merupakan suatu

b

ss

cd

yang sangat kompleks. Dinyatakan kompleks

dikarenakan banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi Kualitas Audit,

yang tergantung pada sudut pandang masing-masing pihak. Adanya

perbedaan pengukuran dari Kualitas Audit tersebut yang menyebabkan

sulitnya penetapan Kualitas Audit, sehingga akan menjadi suatu hal yang

sensitif bagi perilaku individual yang melakukan audit. Secara teoritis

Kualitas Audit dihubungkan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu

penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan yang kompeten

dengan biaya yang rendah disertai dengan mempertahankan sikap

independensinya.

Nataline (2007) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif antara Pengalaman Kerja dengan Kualitas Audit. Auditor

yang kurang berpengalaman akan lebih banyak melakukan kesalahan dalam

melakukan pekerjaannya dibandingkan dengan auditor yang sudah

berpengalaman. Auditor yang berpengalaman dinilai kinerjanya lebih

optimal serta lebih mampu mendeteksi, memahami bahkan mencari

penyebab dari munculnya kecurangan-kecurangan daripada auditor yang

tidak berpengalaman, sehingga Kualitas Audit yang dihasilkan pun akan

(23)

4

Dalam penelitian Lastanti (2005:85) menyatakan bahwa seseorang

yang kompeten adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit. Pengetahuan

seorang auditor juga dapat mempengaruhi Kualitas Audit yang dihasilkan.

Perbedaan pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai seorang auditor

akan berpengaruh pada cara auditor untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Selain itu, untuk mendeteksi sebuah kesalahan, seorang auditor juga

didukung dengan pengetahuan tentang apa dan bagaimana kesalahan

tersebut terjadi.

Sikap mental independen juga sama pentingnya dengan Kompetensi

yang harus dimiliki auditor. Independensi menjadi sikap yang harus

dijunjung tinggi, agar dapat menjaga kepercayaan yang diberikan oleh

masyarakat. Sikap mental inilah yang mampu menjaga auditor agar tidak

terpengaruh terhadap segala sesuatu yang dapat mempengaruhi Kualitas

Audit yang dihasilkan. Terkait dengan Independensi, auditor internal

pemerintah memiliki posisi yang rentan terhadap tekanan politik. Kadang

intervensi politik bisa terjadi jika temuan terkait sampai dengan ranah

politik. Auditor internal akan berada di bawah pengaruh pihak penentu

kebijakan.

Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Independensi yang dimiliki

auditor sangat berkaitan dengan etika. Auditor mempunyai kewajiban untuk

menjunjung tinggi standar perilaku etis mereka terhadap organisasi di mana

(24)

5

Menurut Sukriah, dkk (2009) menyatakan bahwa masalah sulit yang

dihadapi oleh seorang auditor untuk meningkatkan Kualitas Audit dalah

bagaimana meningkatkan sikap dan perilaku aparat pengawasan dalam

melaksanakan pemeriksaan, sehingga pengawasan yang dilakukan berjalan

dengan wajar, efektif, dan efisien. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa etika juga memberikan pengaruh yang besar juga terhadap

peningkatan Kualitas Audit.

Namun pada kenyataannya Kualitas Audit masih menjadi sorotan,

karena masih banyak ditemukannya temuan audit yang tidak terdeteksi oleh

aparat inspektorat sebagai auditor internal, akan tetapi ditemukan oleh

auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Berdasarkan

hasil pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Kota Gorontalo tahun 2006 ditemukan beberapa temuan. Temuan tersebut

berupa

ketidakpatuhan

terhadap

peraturan

perundang-undangan,

kecurangan, serta ketidakpatuhan dalam pelaporan keuangan. Dengan

adanya temuan BPK tersebut, berarti Kualitas Audit aparat Inspektorat Kota

Gorontalo masih relatif rendah (Lindawati, 2013).

Ada dua hal yang menyebabkan Kompetensi aparat Inspektorat Kota

Gorontalo kurang optimal. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang

pengawasan hanya diadakan di Manado, Sulawesi Utara. Ini menjadi salah

satu faktor mengapa hanya 7 dari 40 aparat Inspektorat Kota Gorontalo yang

(25)

6

Selain itu, adanya mutasi antar satuan kerja menyebabkan aparat yang

berpengalaman tergantikan oleh yang tak berpengalaman.

Sebagaimana auditor internal pada umumnya, aparat inspektorat

termasuk di Kota Gorontalo berada di bawah pengaruh pihak penentu

kebijakan. Di samping itu, jumlah penduduk yang hanya 150 ribu

menyebabkan

dekatnya

hubungan

interpersonal,

baik

hubungan

kekerabatan atau relasi kepentingan lainnya. Hal ini juga mempengaruhi

Independensi aparat Inspektorat Kota Gorontalo.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilaksanakan oleh beberapa instansi

yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat

Jenderal, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat Kabupaten/Kota.

Pengawasan intern yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) terdiri dari audit,

e f

v

g

e

h

, evaluasi, pemantauan, dan

kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan di sini dilakukan dengan tujuan

agar tujuan organisasi dapat tercapai dan mencegah terjadinya kesalahan

dalam kewenangan maupun penyimpangan pelaksanaan kegiatan.

Pemeriksaan merupakan bagian dari pengawasan yang dilakukan, yaitu

terdiri dari tindakan untuk mencari keterangan berkaitan dengan kegiatan

yang dilaksanakan oleh organisasi, membandingkan antara hasil yang

dicapai dengan standar yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak

(26)

7

Inspektorat provinsi sebagai salah satu pelaksana pengendalian

intern pemerintah mempunyai tanggung jawab yang besar untuk

menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik serta bebas dari KKN.

Inspektorat provinsi merupakan badan pengawas yang bertanggung jawab

langsung kepada gubernur. Tugas yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi

adalah mengawasi seluruh kegiatan yang diselenggarakan struktur

organisasi pemerintah provinsi yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan

Belanja Provinsi. Setelah melakukan pengawasan aparat pengawas intern

wajib untuk membuat laporan hasil pengawasan. Laporan hasil pengawasan

disampaikan kepada gubernur dengan tembusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara.

Fungsi Inspektorat Provinsi dalam mengaudit adalah melakukan

audit internal pada kegiatan atau proyek-proyek yang dibiayai oleh

Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi untuk mengidentifikasi adanya

kecurangan praktik Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan pelanggaran lainnya.

Setelah ditemukan kecurangan, auditor internal akan memberikan

peringatan dan pembinaan terhadap badan tersebut agar dikoreksi lebih

lanjut.

Atas dasar latar belakang di atas, peneliti mengangkat judul

PENGARUH

PENGALAMAN

KERJA,

KOMPETENSI,

DAN

INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA

AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada

(27)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah, antara lain :

1. Tuntutan dalam pelaksanaan akuntabilitas pada sektor publik terhadap

terwujudnya

good gove

ijkl

e

di Indonesia semakin meningkat.

2. Pengelolaan pemerintahan yang buruk, sehingga menyebabkan krisis

ekonomi.

3. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di

Negara Indonesia khususnya di dunia pemerintahan yang semakin

meningkat.

4. Kinerja dan kualitas bidang pengelolaan keuangan daerah belum

maksimal, dikarenakan pengelolaan pemerintahan yang buruk.

5. Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Audit dari

berbagai pihak, menyebabkan sulitnya penetapan Kualitas Audit.

6. Auditor yang kurang berpengalaman akan lebih banyak melakukan

kesalahan dalam melakukan pekerjaannya.

7. Perbedaan pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai seorang

auditor berpengaruh pada cara auditor untuk

menyelesaikan

pekerjaannya.

8. Auditor internal pemerintah sangat sulit untuk mempertahankan sikap

Independensinya, karena memiliki posisi yang rentan terhadap tekanan

(28)

9

9. Auditor masih sulit untuk meningkatkan sikap dan perilaku pengawasan

dalam melaksanakan pemeriksaan, sehingga pengawasan yang

dilakukan tidak berjalan dengan wajar, efektif, dan efisien.

10. Masih banyak ditemukannya temuan audit yang tidak terdeteksi oleh

aparat inspektorat sebagai auditor internal, akan tetapi ditemukan oleh

auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keungan (BPK).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan, maka terdapat pembatasan masalah mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi Kualitas Audit. Terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi Kualitas Audit apabila peneliti melakukan penelitian

terhadap semua faktor. Supaya pembatasan masalah mendapatkan hasil

yang terfokus dan tidak menghasilkan penafsiran yang menyimpang, maka

peneliti membatasi masalah pada tiga faktor yang mempengaruhi Kualitas

Audit yaitu Pengalaman Kerja, Kompetensi, Independensi dengan Etika

Auditor sebagai variabel moderasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang

telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit pada

Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?

2. Bagaimana pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit pada

(29)

10

3. Bagaimana pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit pada

Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?

4. Bagaimana pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi

terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta?

5. Bagaimana pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi

terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi

pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit pada

Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Mengetahui pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit pada

Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Mengetahui pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit pada

Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Mengetahui

pengaruh

Pengalaman

Kerja,

Kompetensi,

dan

Independensi terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

5. Mengetahui

pengaruh

Pengalaman

Kerja,

Kompetensi,

dan

Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai

variabel moderasi pada Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa

(30)

11

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

penelitian-penelitian selanjutnya yang saling berkaitan dengan faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap kualitas audit.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi bagi

penelitian selanjutnya dalam pengembangan teori terkait dengan

pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi

terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel

moderasi.

c. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan literatur-literatur maupun penelitian-penelitian di

bidang auditing.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Manfaat yang dapat diperoleh peneliti yaitu, menambah

pengetahuan peneliti

terkait dengan bagaimana pengaruh

Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi terhadap

Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi.

Peneliti juga dapat memperoleh pengetahuan, serta ilmu-ilmu yang

(31)

12

b. Bagi Auditor

Diharapkan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

audit dan selanjutnya meningkatkannya. Dapat membawa organisasi

ke arah yang lebih baik terutama pada Inspektorat Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

c. Bagi Pengguna Jasa Audit

Diharapkan dapat menilai apakah auditor internal konsisten dalam

menjaga kualitas audit yang diberikan.

d. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

sekaligus untuk memperluas pengetahuan dengan mewujudkannya

sebagai referensi dalam pemikiran dan penalaran untuk

(32)

o poqq

rpsqptu vwxqy p tzvx {|{ } p t

H

qzwu v}q }

p~ r€

i

u ‚

or

i

ƒ~ r

u

it

…p

u

†

it

‡

.

ˆ ‰Š‹‰ŒŽ ‡Š‘Ž ŽŠ‹

’“”• –—˜™ ’——š› ™œ – ™ ž’’’ Ÿ  š ““–œ” š ™ ¡˜¢ –— ’›£ –œ–™

 š ™—”¤œ

(

¥¦¦¦

)

§ ‰§¨‰ŒŽ ©‡Š ª ‰Š ‹‰Œ Ž‡Š ‡‘Ž  Ž Š ‹ « ‰¬‡Œ‡  § § « ‰¨‡‹‡Ž ¨‰ŒŽ ©  ­ ®‘Ž  ‡‘ ‡¯ ‡° ªŒ±«‰« ª ‰Š ‹ §ª¯‡Š ‘ ‡Š ª ‰ŠŽ ¯ ‡Ž‡Š

¨ ©Ž

-

¨ ©Ž ±¯‰° ±Œ‡Š‹ ‡‡ ¨‡‘ ‡Š ²‡Š ‹ ¨ ‰¨‡« Ž‘ ‡© § ‰§Ž °‡©³ §‰Š‹ ‰Š ‡Ž Ž Š´ ±Œ §‡«Ž © ‡Š Ž‡Ž´ ŠŽ ‰©±Š ±§Ž ‘ ‰Š‹‡Š  µ ‡Š Š  ©

§‰Š ‰Š  ©‡Š ‘ ‡Š §‰¯‡ª ±Œ ©‡Š ŽŠ‹© ‡ ©‰« ‰« ‡Ž‡Š ‡Š ‡Œ ‡ Ž Š´±Œ §‡«Ž

© ‡Š Ž‡Ž´‘ ‰Š‹ ‡Š©ŒŽ‰ŒŽ‡²‡Š ‹«‘ ‡°‘Ž‰‡ª © ‡Š ¶

.

‘ŽŽ Š‹ ‡‘‡¯‡° «‡ ªŒ ±«‰« «Ž «  ‰§ ‡Ž© Š  ©

§‰Š‹ §ª ¯©‡Š ¨ ©Ž «‰¬ ‡Œ ‡ ±¨µ‰©Ž ´ ²‡Š ‹ ¨ ‰Œ©‡Ž‡Š ‘‰Š ‹‡Š

ª ‰ŒŠ²‡ ‡‡Š

-

ª ‰ŒŠ²‡ ‡ ‡Š  ‰Š ‡Š ‹ ©‰‹Ž‡‡Š ‰©±Š ± §Ž

.

· µ ‡Š ‘ ‡ŒŽ ªŒ ±«‰« Ž ŠŽŠ  © § ‰Š‹ ‰‡°Ž ŽŠ‹©‡ © ‰«‰« ‡Ž ‡Š ‡Š  ‡Œ ‡ ª‰ŒŠ²‡‡‡Š

-ª ‰ŒŠ²‡ ‡ ‡Š  ‰Œ«‰¨  ‘ ‰Š ‹‡Š «‡Š‘ ‡Œ ²‡Š ‹ «‘‡° ‘Ž‰ ‡ª ©‡Š³ « ‰Œ ‡

§‰§ ¨‰ŒŽ©‡Š ‘ ‡Š §‰Š ²‡§ª ‡Ž©‡Š °‡«Ž¯

-

°‡«Ž¯ ª ‰§ ‰ŒŽ © « ‡‡Š ©‰ª ‡‘‡ ª ‰§‡©‡Ž²‡Š ‹¨ ‰Œ©‰ª‰Š ŽŠ‹‡Š

(

¸ ¯ ²‡‘Ž

,

¥¦¦¥

).

ˆ ‰Š‹‰ŒŽ ‡Š ¯‡ŽŠ  ‰Š ‡Š ‹‡‘Ž‡‘ ‡¯‡°ªŒ±« ‰« ²‡Š ‹‘Ž ¯ ‡© ©‡Š

±¯‰° « ‰«‰±Œ ‡Š ‹ ²‡Š ‹ ©±§ª ‰ ‰Š ‘ ‡Š Ž Š‘ ‰ª ‰Š‘ ‰Š Š  ©

(33)

¼½¾¿À ÁÂÃÄÅÃÄ ÆÃÄ Á ½Á Çà ¿ Èà ¼É¾ÃÄ ¿ ½Ä ¿ÃÄ Å ¿ÀÄÅÊà ¿ Ê½Ë ½ËÇÃÀ ÃÄ

ÃÄ ¿Ã¾ÃÀÄ ÌɾÁà ËÀ ÍÃÄ Å¿ ½¾ÇÊ Ç¾¿½¾ Ë ½Â Ç¿Æ ½ÄÅÃÄË ¿ÃÄÆþ

-

Ë ¿ÃÄÆà ¾ÍÃ Ä Å ÆÀ ¿ ½¿Ã ¼ÊÃÄ

(

ÎÈ ÏÀÄÎ

.

ξ½Ä ËÆÃÄÐ Ã Á½ËÑÒɽÂÂ½Ó ÊÓ ½

,

ºÔÕÕÖ º

)

×þÀÆ ½ ÌÀ ÄÀ ËÀÍÃÄ Å¿ ½È ÃØÆ À Ë ½Â Ç¿ÊÃÄ ÙÁÃÊÃÆ Ã ¼Ã ¿ÆÀËÀ Á ¼ÇÈÊÃÄ

Âà ØÚÃà ÇÆÀ ¿ÀÄ ÅÃÆ ÃÈà ØË Çà ¿Ç ÇÊ ¿ÀÍÃÄ Å½¾ ØÇ ÇÄ ÅÃÄÆ½Ä ÅÃÄÃ Ë ½¾ ËÀ

¿½Ä ¿ÃÄÅ ¿ÀÄÆÃÊÃÄ

-

¿À ÄÆÃÊ ÃÄ ÆÃÄ ¼ ½¾À Ë ¿À Úà ½Ê ÉÄ ÉÁÀ ÍÃÄ Å Óþà ¼½ÄÅÇÁ¼ÇÈ ÃÄÄÍà Á ½È ÃÈÇÀ ¼¾ ÉË½Æ Ç¾

-

¼¾ÉË ½Æ Ǿ ÍÃ Ä Å ¿½¾ ½ÄÓ ÃÄÃ

,

¿½¾ ɾ ÅÃÄÀËà ËÀ

,

Æ ÃÄ ¿½¾Ë ¿¾ÇÊ ¿ Ǿ ÇÄ ¿ÇÊ Á ½Á ½¾ÀÊ Ëà ¼½¾ÄÍÿÃÃÄ

-¼½¾ÄÍà ¿ÃÃÄ ÍÃÄ Å ÆÀÊ ½ÈÇþÊÃÄ ¿½Ä ¿Ã Ä Å ¿ÀÄÆÃÊÃ Ä ÆÃÄ Ê ½ÛÃÆÀ ÃÄ

½Ê ÉÄ ÉÁÀ à ¼ÃÊÃØ ËÇÆÃ Ø Ë½Ë ÇÃÀ Æ ½Ä ÅÃÄ Ë ¿ÃÄÆà ¾ ÍÃ Ä Å ÆÀ ½¿Ã ¼Ê ÃÄ

Ê ½ÁÇÆÀ ÃÄ Á½ÄÍà Á¼ÃÀÊÃ Ä Øà ËÀÈ ¼½Á½¾ÀÊ ËÃÃÄ ¿ ½¾Ë ½Â Ç¿Ê ½¼ÃÆüÀ ØÃÊ

ÍÃÄŽ¾Ê ½¼ ½Ä ¿ÀÄÅÃÄ Ü

Â Ü Ý ¿ÃÄÆþÎÇÆÀ¿Î ¼Ã¾ à ¿Þ ½ÄÅà Úà ËÃÄßÄ ¿ ½¾ÄÞ ½Á½¾ÀÄ ¿Ã Ø

Þ ½¾Ã ¿ ǾÃÄà ½Ä ¿ ½¾Àá ½ÅÃ¾Ã Þ ½ÄÆÃÍà ŠÇÄÃÃÄ Î¼Ã ¾Ã¿Ç¾á½ÅþÃ

á ÉÁ É¾Ö Þ âã

/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah, terdiri dari:

1. Standar Umum

a) Visi, misi, tujuan, kewenangan, dan tanggungjawab APIP

harus dinyatakan secara tertulis, disetujui dan ditandatangani

oleh pimpinan tertinggi organisasi.

b) Dalam semua hal yang berkaitan dengan audit, APIP harus

independen dan para auditornya harus obyektif dalam

(34)

æ

)

çèéêë ìí îïíèð ñ òñ óèôõïê óòôöòëïîè ïô÷ ø òëò íïñóêù ïô éïô ø ìñ óòëòôð ê ù ïê ôôõï õïôö éêóò íù èø ïô èôëèø ñ òùïøð ïôïø ïô

ë ïôööèôöú ï û ïü ô õï

.

é

)

çèéêë ìíîïíèðñòôööèôïø ïôø ò ïîùêïôóíìý òð ê ìôïù ôõïéòôö ïô ë òùêëê éïô æò íñ ïë ðò íëï îï íèð îïëê

-

î ïë ê éïùïñ ð òëêïó óòôèö ïð ïôþ

ò

)

çèéêë ìíîïíèðñòñïë èîêÿ ìéò ëêøõï ôöéêë òëïóø ï ôþ þ ëïôéïíòù ïøðïôï ïôçèéêëÿ êôòíú ï

ï

)

ïùïñ ðòëêïó óòôèö ïð ïô ïèéêë ø êôò íú ï

,

ïèéê ë ìí îïíèð ñ òôõèðèôíòôæ ïôïïèéêë

.

ü

)

ïéï ðòë ê ïó ë ïîïó ïèéêë ø êôòíú ï

,

óòøòíú ï ïô ïèéê ë ìí îïíèð éêðèóòí êðêèôë èøñòñ ïð ë ê ø ïôü ïîû ïðïðïíïôé ïóïëë òíæïóïë

,

ë òíú ïñêôôõï ø è ïùêëïð ÷ éï ô ñïñ óè ñ òôê ôöø ïë ø ïô ø òïîù ê ïô

ïèéêëìí

.

æ

)

çèéêë ìí îïíèð ñòôöèñóèùø ïô ü èøë ê èôë èø ñ òôéèø èôö ø òð êñ óèùïôéïôë òñ èïôï èéêëø êôòíú ï

.

é

)

çèéêë ìí îïíèð ñ òôöòñ ü ïôöøïô ë òñèïô õï ôö éêë òñ èø ïô ðòùïñ ïóòø ò íúïïôïèéêëø ê ôòíúï

.

ò

)

ìø èñòô ïèéêë î ïíèð éê ð êñ óïô ð òæï íï üïêø éïô ð êð ë òñïëêð èôë èø ñ òñ èéïîø ïô ïó ïü êùï ïø ïô éêù ïø èøïô óòôêôúïèïô
(35)

)

.

)

!

" " "

"

!

)

# " "

,

"

"

.

)

# $ "% " % "

,

"

,

""% % " "

)

" % %

" " " "

.

)

# " "

" $

-

& ' "#

)

" " " "

" "

" "

)

"
(36)

*

)

+,-./ 01 231,4 567 38 0139 3: 4/ 3/,4/ 6 5,3: -3:169 056 :-34 . ;3: <=6 7 ,5-./ . :-397 3:> ,/.

.

-

)

+,-./ 01 231,4 5 6 739,93 : 96 1>3435 3 -6: <338 31 3/ 86 :6 < 39 2,9,5 -3735 56 :.:-397 3:>,/ . 3-3: ;3 / . :-393:

96/ . -398 3/,23:/6 12 3-3886 13/,1 3:86 1,:- 3:<

-

,:- 3:< 3:? *

.

@6 :<61/.3:A ,37 ./34+,-. /

B9 3/3: +9,:/3: B:-0:6 4 .3

(

B+ B

)

56 :;3/ 393: =3 2C 3 3,-./ ;3: < -.7 39,93: 076 2 3,-./ 01 -. 93/393: =619,37./ 34 383=.7 3

56 56 :,2. 4/3:-31 3,- ./.:< -3: 4/ 3:-31 86 :<6 :- 37 .3: 5,/ ,?

D6 73>,/ : ;356 :,1,/E,9 53:

(

FG (H

)

9,37./ 343,-./56 1,8 393:4,3/, 234. 7392. 1-31.8 104 643 , -./;3: <46 4,3.-6 :<3:4/3:-318 6 561.94 33:

-3: 86 7 38 01 3: 461/3 86:<6 :- 37. 3: 5,/, ;3:< 4,-32 -./ 6/38 93:I

86 7394 3:33: 8 1 39/.9

-

8 139/.9 -3735 56: < 3, -./ ;3:< =. 4 3 -.86 1/ 3:<<,:<> 3C3=9 3:07623,-./ 0146 =3< 3.=6 :/ ,96/ . 48 10J6 4 .:;3

.

K6:,1,/ L6 +:<6 7 0

(

(MN(O (NP

)

-37 35 E,953:

(

FG (H

)

56 :-6J .:. 4. 93:QRS TUV

quality of audit

(

9,37./ 342 3 4 . 7 3,-./

)

46 =3< 3. 96 5,:<9. :3:

(

probability

)

-.5 3:346 013: <3,-./0 156:6 5 ,93:-3: 56 7 38 0193: 3-3:;3 4 , 3/ , 867 3:<<3 13: -3735 4 .4/6 5 39,:/ 3:4.

97.6 :: ;3

.

A 6 5,:<9. : 3: 86 :65 ,3: 4 ,3/, 86 73:<<3 13: /6 1< 3:/,:< 8 3-3 96 5 358 ,3: /6 9: . 937 3,-./ 01 -3: B:-6 86 :-6 :4. 3,-./01

/6 146=,/

.

L 31.86 :<61/ . 3:/6 :/3:<9,37 ./343,-.//6 146=,/-3735-./31. 9

(37)

YZ[\]^ _ ]`abc [\ d Ze ]f [ \g ]^ h]Y be ]`abc iZ\a]Y ]\g ]^ i `gc b

-

i `gcb j]^_]a ]g Zf ]a] f b h]gj]^_iZ\gZfZ^cb^ _]^ YZ Y ` ]b aZ^ _]^ Yc ]^ a] \

]`abcb^_ j]^ _ Y `a ]h abc Zc ]fg ]^ [eZ h kf ]\]c lZ ^_]m ]Y ]^ n^c Z \^

lZ dZ \b^c]h

(

k l nl

).

o`]ebc]Y k`abc Y ]^_]c abfZ^_ ]\`hb [e Zh gZ YZ Y `b]^ h]Ybe

fZ dZ \bg Y ]]^ aZ^ _]^ g \b c Z\b] j]^ _ Y`a]h abc Zc ]fg ]^p oZYZ Y ` ]b ]^

cZ \YZi `c h]\`Y YZ Y ` ]b aZ^_]^ Yc ]^ a ]\ j]^ _ Y `a]h abc Zc]fg ]^ [eZ h

lZ \dZ^f ]^ q [d[\r ls t

/05/M.PAN/03/2008 yang terdiri dari

standar umum, standar pelaksanaan, dan standar pelaporan, beserta

standar tindak lanjut audit kinerja.

Auditor juga harus mempunyai sifat skeptisisme atau tidak

mudah percaya dalam melakukan audit. SAS 1 (AU 230)

mensyaratkan bahwa audit dirancang untuk memberikan keyakinan

yang pasti untuk mendeteksi kesalahan baik material dan

kecurangan dalam laporan keuangan. Guna mencapai hal tersebut,

audit harus direncanakan dan dilakukan dengan sikap skeptisisme

profesional dalam semua aspek (Alvin A. Arens Randal J Elder,

Marks Beasley, 2005:137).

Auditor menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan yang dituntut oleh profesi untuk melaksanakan

pekerjaan dengan cermat dan seksama agar pengumpulan dan

penilaian temuan audit dapat dilakukan dengan objektif. Auditor

(38)

wxyz{y zz{|} {~{€x‚ ‚ ƒ{yw{y{xw xy„ …† {€| xƒ‡‚† …| xƒ„ {yˆ{€{y

‡{z…

.

† ‰ Šy† … €{„ ‹ ƒŒ‚ {‡ …„ {Ž‚† …„

Ž† {|‚ y … y† …€{„‹ƒ Œ‚ {‡…„ { Ž‚† …„ w xy‚ ƒ‚„  x z‚~  {ƒ~ …y„‹

(

‘’’“

)

{† {‡ {~ x} { z{…} x ƒ… €‚„”

u

)

•x‡ {| ‹ƒ€{yxw‚ {€x {‡ {~ {y€‡… xy

Ž‚† …„ ‹ƒ {€{y w xyxw‚ € {y † {y w x‡{| ‹ƒ€{y | x‡ {yzz{ ƒ{y ˆ{y z

„ xƒ{† … | {† { … „xw {€‚ y„ {y … | xƒ‚  {~ {{y €‡… xy † {y „ …† {€

„ xƒ| xy z{ƒ‚~ | {† { } x{ ƒy ˆ{ €‹w|xy { … {„{‚

fee

ˆ{ y z † …„ x ƒ…w {

‹‡x~{‚† …„ ‹ƒ

.

‘

)

– xw{~ {w{y„xƒ~{† {|… „ xw… y—‹ƒw { …€‡…xy

Ž‚† …„ ‹ƒ ˆ{ y z w xw{~{ w…  … „xw {€‚ y„{y… | xƒ‚ {~ {{y €‡ …xy

 x˜{ƒ {wxy†{‡{w{€{y‡x} …~w‚† {~† {y {y z{„w x w} {y„‚† {‡ {w

wxyxw‚ €{y {‡{~{…‡{| ‹ƒ{y€x‚ {y z{y€‡… xy‰

™

)

Œ ‹w …„wxyˆ{y z€‚{„† {‡ {wwxy ˆx‡ x{… €{y{‚† …„

Ž‚† …„ ‹ƒ ˆ{ y z wxw |‚ y ˆ{… €‹w …„wxy „ …yzz… † {‡{w

wxy ˆx‡ x {…€{y„ ‚ z{yˆ{

,

w {€{ …{{€ {y } x ƒ‚ {~ { w xyz~{ … ‡€{y ~ {… ‡„xƒ} {… € x‚ {…† xy z{y{y zz{ƒ {yˆ{y z‚†{~† …„x„ {| €{y‰

“

)

Berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntansi dalam

melakukan pekerjaan lapangan

Auditor harus memiliki standar etika yang tinggi, mengetahui

(39)

œžŸ ¡¢ £  ž ¤ ¥  ž¡ ¦ §¦¨© ª¢ « £¬ ž¥  ž § ¬ ­®¢ £ ª ­  ¯ ¢ ° ¡ ¨œ ž

¡  ®  œœ®  £ª   ž £  ž° œ ¦¢£ª   ž¥¬ ¯ ª®  °¨ ¦ ž£¬  ž¯  ž±

²

)

³¢ ¡ £°¦´  µ ­ ¯¢ ¥¬ª  Ÿ ¥¦¶ ¡   °°¦ž µ  ¥   ž£®¢ž

§¦ž µ  ¥    ž £®¢žœ¦¬ °   £  ž ¢ž©¨¦œ ª ¢ µ  ž¯ ­®¬œ¥ ž¥¬ ­ž  ¦

£  ¦ž ­ ¦¡ ª  ¦£ ž° ¦ª °ª¢

.

· ® ¶£ ¦ž ¢ ¥¬¸ ¬¡¢¥¨¦ª ­ ¢£žµ  ¥¢ ¡  £­¯¢ ¥¬ª  Ÿ °¦´ µ ¥ ¦¶ ¡   °° ¦ž µ ¥    ž£®¢ žµ ¡ ž®­¢¶

œž´  ¦¢¢ ž©¨¦œ ª ¢® ¢ žµ  ž¯¦®¹  ž

(

ª£°¥¢ ª

).

º

)

¤¢£ °£¶  ¥¢

-

¶  ¥¢   ž¡ ® œ° ž¯ œ ­¢ ®  ž£°¬ ¥¬ª   ž

¤ ¥¢   °  ¬¡¢¥¨¦ ¶  ¦¬ª œ ®  £ª  ž  £  ž Ÿ ª  °¦¨©ª ¢ ¨ž  ® žµ  ¡ž¯ ž

¶  ¥¢

-

¶ ¥¢

,

¥ ¦œ ª ¬ £ ¡  ®  œ œž¯  œ­¢® £°¬¥¬ ª   ž ª ¶¢ž¯¯  »¬  ®¢ ¥ ª«¬¡¢ ¥  £  ž®­¢¶­ ¢ £±

¼½ ¾¿

n

ÀÁÂ Á

m

ÁÃÄ¿

rj

Á

 

.

§ž¯ ¦¥¢  ž§ž¯  ®  œ  ž»¦Ÿ 

§ž¯ ®   œ  ž œž¬¦¬ ¥ » œ¬ª

Besar Bahasa Indonesia

(2002:26) merupakan sesuatu yang pernah dialami, dijalani, dirasai,

ditanggung, dan sebagainya. Loehoer (2002) dalam Andini (2011)

menyatakan bahwa pengalaman merupakan gabungan dari semua

yang diperoleh melalui interaksi yang dilakukan secara

berulang-ulang dengan sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan

penginderaan.

Herliansyah (2006) menyatakan bahwa pengalaman kerja

adalah rentang waktu yang yang telah digunakan atas suatu

(40)

ÇÈÉÊËÌËÍËÉ ÍÈÎÏÇË ÐË É ÑÏËÒ Ï ÇÎÓÑ ÈÑ ÇÈÍ ÔÈÌ ËÕËÎËÉ ÖËÉ

ÇÈÎÐÈÍÔËÉÊËÉ ÇÓ ÒÈÉÑ × ÔÈÎ Ò× ÉÊÐËØ ÌË ÐÏ Ö×Ì× ØË Ò ÖËÎ× Ç ÈÉ Ö× Ö×ÐËÉ

ÙÓÎÍ ËÌÍ ËÏÇÏÉÇÈÉ Ö× Ö× ÐËÉÉÓÉÙÓ ÎÍËÌ

.

Ú ÈÉ ÊËÌ ËÍ ËÉÐÈÎÕ ËÑ ÈÑÈÓÎËÉÊ Í ÈÉ ÏÉ Õ ÏÐÐËÉ Õ ÈÉ× Ñ

-

ÕÈÉ× Ñ ÇÈÐÈÎ ÕË ËÉ ÛËÉ Ê ÒÈÌËØ Ö×ÌËÐÏÐËÉ ÓÌ ÈØ ÑÈÑÈÓÎËÉ Ê ÖËÉ ÍÈÍ ÔÈÎ×ÐËÉ ÐÈÑ ÈÍÇËÒ ËÉ ÔË Ê× ÓÎ Ë ÉÊ ÒÈÎÑ ÈÔÏÒ ÏÉ ÒÏÐ

Í ÈÌ Ë ÐÏÐËÉ ÇÈÐÈÎ ÕËËÉ ÛËÉÊ ÌÈÔ× Ø ÔË× Ð

(

ÜÔÎ×ÛËÉ× Ú ÏÑ ÇËÉ×ÉÊÑ ×Ø Ý ÅÞÞß

).

àÈÉ ÏÎ ÏÒáÚ ÜÚ

(

ÅÞÆÆ

)

ÖËÌËÍáÒËÉ ÖËÎ âÍ ÏÍÚ ÈÎ ÒËÍË Úá Ü ãÓ äß ÍÈÉ ÛËÒËÐËÉ ÔËØå Ë ÑÈÔÈÎ Ë ÇË ÇÏÉ Ò× É ÊÊ× ÐÈËØÌ ×ËÉ Ñ ÈÑ ÈÓÎ ËÉ Ê

ÖËÌËÍÔ×ÖËÉ Ê ÌË×É ÝÒ ÈÎÍË Ñ ÏÐÖËÌ ËÍ Ô× ÖËÉ Ê Ô×Ñ É× Ñ ÖËÉ ÐÈÏËÉ ÊËÉ Ý× Ë

ÔÈÌ ÏÍ ÖË ÇË Ò Ö×ÐË ÒË ÐËÉ ÍÈÍ ÈÉ ÏØ× ÑÛË ÎËÒ ÖËÌ ËÍ Ñ ÒËÉ ÖËÎ Ë ÏÖ× Ò×ÉÊ

Ë ÇË Ô×Ì Ë ×Ë Ò×ÖËÐ Í ÈÍÇ ÏÉ ÛË× Ç ÈÉ Ö×Ö× ÐËÉ ÖËÉ ÇÈÉÊËÌËÍËÉ ÛË É Ê

Í ÈÍ Ë ÖË× ÖËÌ ËÍ Ô×ÖËÉ Ê Ë ÏÖ×Ò

.

ÇÈÉ æË ÇË×ËÉ Ð ÈØÌ ×Ë É ÒÈÎÑ ÈÔÏÒ Ö× Í ÏÌ Ë× ÖÈÉÊËÉ ÇÈÉ Ö×Ö× ÐËÉ ÙÓÎ ÍËÌ É ÛË

,

ÉËÍ ÏÉ ØË ÎÏÑ Ö×× Í ÔËÉÊ× ÖÈÉ ÊËÉ ÇÈÉÊËÌËÍËÉ

-

Ç ÈÉ ÊËÌËÍËÉÑÈÌËÉ ÕÏÒÉ ÛËÖËÌËÍÇÎË ÐÒ×ÐË ÏÖ×Ò

.

á ÈÓÎËÉÊ Ë ÏÖ× ÒÓÎ ÛË É Ê ÔË Î Ï Í ËÑ Ï Ð ÖËÌËÍ Ð ËÎ× Î ËÏÖ×Ò× ÉÊ ØËÎ ÏÑ ÍÈÍ ÇÈÎÓÌÈØ

ÇÈÉÊËÌËÍËÉÇÎÓ Ù ÈÑ ×ÓÉËÌÉ ÛËÖÈÉ ÊËÉæËÎËÍÈÉ ÖËÇ ËÒ ÐËÉÑ ÏÇÈÎç× Ñ×ÖËÉ

review

Ë ÒËÑ Ç ÈÐÈÎ ÕËËÉÉÛË Ö× Ì Ë ÇËÉ ÊËÉ ÖËÎ× Ë ÒËÑ Ë ÉÉ ÛË ÛËÉÊ ÌÈÔ×Ø

ÔÈÎÇÈÉ ÊËÌËÍ ËÉ ä

Ú ÈÉ Ö× Ö×ÐËÉ ÙÓÎÍ ËÌ ÖËÉ ÇÈÉÊËÌËÍ ËÉ ÐÈÎÕË ÖËÌË Í ÇÎÓ ÙÈÑ×

(41)

éêëìíîíïíë íðñëòíë ïêëó ôõë öí öí ë ì ÷ êøó ù ø êõéêë ìí÷íúíë

.

(

ûñ ÷ öíüó

,

èý

-

èþÿè è

).

û êëò êõó êñíë ìíë ô û

.

òíëììí ÷ è íëñ õíó ú êë êòí éð íë øíùî í éêë ìí ÷íú íë ð êõí ïêðñ õíë ì

-ðñ õíë ìëöíò óìí ò í ùñë üêëìíë õêéñò íï ó øíóð üó øóüíëì íñ üó ò ï êøí ìíó

ïöíõíòúêëí ÷íëó éê÷íòóùí ëò êðëóï êø êõùíïó÷íë üí ÷íúéê÷íðï íëííë

òñìíï ó ëò ê õë øíëöí ð ò êõìíëòñëì éíüí ðêüñ üñðíë éêúêõó ðïí óëòêõë

üí ÷íú øíìíë ôõìíëóï íïó

,

òíëììí éíë éó ú éó ëíë òêõùí üí é ùíï ó÷ éêú êõóðï ííë éêë ìê õò óíë

-

éêëì êõòó íëüí õó öíëì üóé êõóðï í

,

üó ï íúéóë ì óò ñò êëò ñë öíüêë ìíëð êùí÷óíëüíëéêëìí÷ íúíëéêú êõóðííëóëòêõëó òñ

ïêë üóõó

(

ùêôüôõñïûñ íëíð ôò òí

,

ý ÿ

).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengalaman kerja auditor merupakan

suatu proses

pembelajaran dan perkembangan potensi bertingkah laku auditor

selama berinteraksi dengan tugas yang dilakukan selama rentang

waktu tertentu.

b. Indikator Pengalaman Kerja Auditor

Menurut penelitian Dwi Ananing (2006), pengalaman kerja

auditor dapat diukur berdasarkan tiga aspek yaitu:

1) Lamanya auditor bekerja

Menurut Widyanto dan Yuhertian (2005), pengalaman

(42)

!

"

)

Banyaknya penugasan yang ditangani

Pengalaman kerja seseorang ditunjukan dengan jenis-jenis

pekerjaan ataupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan

seseorang dan akan memberikan peluang yang besar untuk

melakukan pekerjaan dengan lebih baik (Puspaningsih, 2004).

Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa banyaknya penugasan

audit yang pernah dilakukan auditor dapat meningkatkan kinerja

auditor untuk melakukan penugasan audit dengan lebih baik.

3) Banyaknya jenis perusahaan yang pernah diaudit

Pengalaman dari banyaknya jenis perusahaan yang pernah

diaudit akan memberikan suatu pengalaman yang lebih

bervariasi dan bermanfaat untuk meningkatkan pengatahuan dan

keahlian auditor. Perbedaan perusahaan akan menentukan

langkah atau prosedur audit yang dilakukan menjadi berbeda

kecuali untuk bidang usaha yang sama, maka langkah-langkah

yang dilakukan auditor akan sama dalam proses audit (Dwi

Ananing, 2006). Jenis-jenis perusahaan yang berbeda yang

dimaksud di sini antara lain, perusahaan jasa, perusahaan

dagang, manufaktur atau lainnya. Tiap-tiap jenis perusahaan

tersebut akan memiliki prosedur yang berbeda dalam proses

(43)

%& '

om

(

t

(

p

n

si

)

.

* +,-+./0 ),1 234 +/+,5 0

1 )365

Besar Bahasa Indonesia mengartikan Kompetensi

merupakan

kewenangan

(kekuasaan)

untuk

menentukan

(memutuskan sesuatu). Surat Keputusan Mendiknas Nomor

045/U/2002

tentang

Kurikulum

Inti

Perguruan

Tinggi

mengemukakan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,

penuh tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai

syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melakukan

tugasnya di bidang tertentu .

Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang dimiliki

oleh sesorang untuk menyelesaikan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya (Al. Haryono Jusup, 2014:365). Komitmen

terhadap kompetensi yaitu mencakup pertimbangan manajemen

tentang tingkat kompetensi untuk tugas tertentu dengan persyaratan

keterampilan dan pengetahuan.

Kemahiran profesional berarti bahwa seorang aditor dalam

menjalankan tugasnya harus dengan tekun dan cermat. Kecermatan

tersebut meliputi dokumentasi audit, kecukupan bukti, serta

ketetapan laporan audit. Secara profesional seorang auditor tidak

diperbolehkan untuk bertindak ceroboh yang menimbulkan suatu

(44)

9:;<= >? @A?:B CDCE :FGA < H:AI<J <HAB < :F=:H C DCA@AC<

B = AF ;A?GAFK;<K:FAHAF; AF@A?:BH>CE D=DF:F=:HCDF KD=A@:<L DF <B

;AF L:C IA@ M :H= < GAFK AHAF ;<H:CE :IHAF :F= :H C DF K@ AB <I HAF

HDB < CE :I AF GAFK =DEA= B D=DIA@ C DF :C :HAF M :H= <

-

M :H= < @AB <I E DCD?<HBAAF

(

NAF ;AIO

.

PI ;D?

,

QA? HR

.

Beasley, dkk, 2012:5).

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh

auditor untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung

jawabnya. Untuk mencapai keahlian sebagai auditor sesorang harus

memperoleh pendidikan formal, dan pelatihan yang memadai.

Kompetensi menurut Abdul Halim (2003:49) terdapat tiga

faktor yaitu :

1. Pendidikan formal dalam bidang akuntansi di suatu perguruan

tinggi termasuk ujian profesi auditor.

2. Pelatihan yang bersifat praktis dan pengalaman dalam bidang

auditing.

3. Pendidikan profesional berkelanjutan selama menekuni karir

auditor profesional.

b. Indikator Kompetensi Auditor

Menurut Muh. Taufiq Efendy (2010), Kompetensi Auditor

(45)

UV W XYZ[\] \\Y^_\Y `\ab c[ Y _\Y ]d`\Yb[ `d_ dYZ

edYZc\ _f XY `d`d c\Ygh ai \j\ c\Yi Xi k Xadc\YfXY ZX_\ l[\Ym\YZ

]\YZ\ _ k XaZ[Y\ `\j \i f ah ]X] \[ `d_ k\Zd ] Xh a\Y Z \[ `d_h a

.

W XYZX_ \ l[\Y _Xa]Xk[ _ \ c\Y i Xik[\ _ ]Xh a\Y Z \[`d _h a i\if[

`\j\i i Xj\ c[ c\Y \[ `d_ ] X][\ d `XY Z\Y ] _\Y `\a \c[Y _\Y ] d `\Y

\[ `d_ dYZm\Y ZkXaj \c[ V

SV n\o\ ]\Y_ XY _\Y ZW Xi X adY _\l\Y

^Xh a\Y Z \[ `d_h a `d c\ _\ c\Y i\if[ `\Y \ lj d `\j \ i iXj \ c[ c\Y

\[ `d_ \f\k dj \ i Xi\ l\ id l\j

-

l\j m\Y Z kXac\d _\Y `XY Z\Y f Xi XadY _\l\Y p `d\Y_\a\Ym\ \ `\j\ l ]_ a[ c_[ a h aZ\ Y d]\ ]d

,

g[YZ] d

,

f ahZ a\i

,

`\Yc XZd\_\Yf XiXadY _\ l\ Y

.

qV W XY dYZc\ _\Yr X\ljd\Y

^Xi\ cdY j\i \ i\ ]\ cXas\ `\Y cX\ lj d\Y \[ `d_dYZ

,

cX\ ljd\Y ] Xh a\Y Z \[ `d_h a s[ Z\ \c\Y i XY dY Zc\ _

.

tY _[ c i XY dYZc\ _ c\Y cX\ lj d\Y s[ Z\ `\f\ _ `d f XahjXl `XY Z\Y i XY Zdc [ _d f Xj \_ dl\Y

\ c[Y _\Y ] d `\Y \[ `d_ m\ Y Z `d] Xj XY ZZ\ a\ c\Y hj Xl dY _XaY\j

dY ]f Xc_h a\ _\ _\[`dj[\ aj d YZc[Y Z\YdY ]fXc_h a\_

.

uv wx y z

p

z

n

y z

n

si

\

.

W XYZX a_ d\Y{Y `XfXY `XY ] d

{Y ` Xf XY `XY ] d `\j\i ^Xc] d S|} rh `X ~ _d c i XYmXk[ _ c\Y

k\ lo\{Y `XfXY `XY ] d m\ Y Z `di dj d cdhj Xl]Xh a\Y Z \ [ `d_h a_Xa`dad`\ ad

(46)

…† ‡ˆ‰ Š‹Šˆ‰ŠˆŒ ‰ Ž Ž‹Š  ‘ ’Žˆ

‡ˆ‰ Š‹Šˆ‰ŠˆŒ  ‰ ŽŽ ‹Š ‘’Žˆ  Š’“‹Ž‘ Žˆ Œ ‘Ž ‹  Šˆ” Ž •Žˆ –

‰  ‘ —Š˜ ŒŠ—’Žˆ– Ž“‰ ” —’ ‰ŽŽ  Š ‹Š’” Ž˜ Žˆ‘ Ž ˆ

‹Š’ˆ•Ž”ŽŽˆ‹ Š ‘ ’Žˆˆ •ŽŒŠ˜ ˆ ––Ž”‰Ž‘‰Ž‹Ž”‰‹ Šˆ–Ž’“˜—Š˜

˜ Ž

-

˜ Ž •Žˆ – ‰ Ž‹Ž” Šˆ––Žˆ ––“ ‹’— ™ŠŒ —ˆŽ Œ  Š

.

š Š—’Žˆ – Ž“‰”—’› “–Ž‰”“ˆ” “”“ˆ” “‘Š ‹“ˆ•Žˆ” Š –’”ŽŒ‰Žˆœ Š’”  ˆ‰Ž‘

ŒŠŽ’ Ž—œ› Š‘”™

,

ŒŠ’”ŽŠˆ Š’Ž‹‘ ŽˆŒ ‘Š‹” Œ ŒŠ‹’—™ŠŒ  —ˆŽ

.

ƒ† ‡ˆ‰ Š‹Šˆ‰ŠˆŒ ‰ Ž Ž‹ŠˆŽ  ‹Žˆ

‡ˆ‰ Š‹Šˆ‰ŠˆŒ ‰Ž Ž‹ ŠˆŽ ‹  ŽˆŠ’“‹Ž‘ ŽˆŒ ‘ Ž‹•Ž ˆ –‰  ‘

Ž“‰”—’ “ˆ”“‘  Šˆ–˜ˆ ‰Ž’ ‘ —ˆ‰ Œ  Ž” Ž“ Œ  ” “ŽŒ  •Žˆ – ‰ Ž‹Ž”

Šˆ•Šœ Žœ‘ Žˆ ‹ ˜ Ž‘ ‘Š”  –Ž Š’ Ž –“‘ Žˆ ˆ” Š –’”ŽŒ ž —œ› Š‘”  Ÿ ” ŽŒ ž

Ž” Ž“Œ ‘ Š‹” Œ Œ  Š‹’—™ŠŒ— ˆŽ‰Ž’ŒŠ—’Žˆ –Ž“‰”—’

.

‡ˆ‰ Š‹Šˆ‰ŠˆŒ  Š’“‹ Ž‘ ŽˆŒ ‘ Ž‹ Šˆ” Ž•Žˆ –‰ ‘Œ Š—’Žˆ –

Ž“‰”—’ “ˆ” “‘ ”  ‰Ž‘ ”Š’‹Šˆ–Ž ’“˜ ‘Šˆ ‰Ž Ž ŠŽ‘Œ ŽˆŽ‘ Žˆ ™“ˆ–Œ 

Ž“‰” ‰Žˆ ŠŽ‹—’‘ Ž ˆ Œ Š “Ž ”Š “Žˆ Œ Š’”Ž  Šœ Š’‘ Žˆ

‹Šˆ‰Ž‹Ž”ˆ •Ž

.

  ‰ Ž ”  –Ž ŽŒ‹Š‘  ˆ‰Š‹Šˆ‰ŠˆŒ  •Ž ”“ž  ˆ‰Š‹Šˆ‰ŠˆŒ  ŒŠˆ •Ž”Žˆ•Ž

,

 ˆ‰Š‹Š ˆ‰ŠˆŒ‰Ž Ž‹ŠˆŽ‹  Žˆ‰Žˆˆ‰Š‹Šˆ‰ŠˆŒ ‰Ž’ Œ“‰“”‘ ŠŽ˜Žˆ‰Žˆ‘ — ‹ Š” ŠˆŒ  ˆ•Ž

(

 œ ‰“¡Ž

,

ƒ¢¢£¤ ¥¦

).

‡ˆ‰ Š‹Šˆ‰ŠˆŒ  ›“ –Ž œ Š’ Ž ’” Ž‰Žˆ •Ž ‘Š› “›“’Žˆ ‰ ŽŽ ‰ ’

ŒŠ—’Žˆ – Ž“‰ ” —’ “ˆ”“‘  Š ‹Š’”  œ Žˆ–‘Žˆ ™Ž‘”Ž ‰Šˆ–Žˆ —œ›Š‘”  ™

” Žˆ‹Ž  Š ˜ Ž‘ ‰ŽŽ ‰ ’ Ž“‰ ” —’ ‰Ž Ž  Š’““Œ Ž‘ Žˆ ‰Žˆ

(47)

«¬­® ¯°±² «³® ´³ «µ¶ «¯³¬·®¯¬µ ¯¬ ¸²¹²º¹±¯ «´ «µ ¸«µ®µ­¹º¹µ­¹µ ³®µ»«

.

¼«·®µ®­® ¸«±¹µ «¸ «µ¯® ¶ «´ «·½

¾¿ À¹Á «¶ «®«¬­® ¯°±»«µ ¶®µ­¹º¹µ­¹µÂ «¬­® ¯°±­® Á « »«±°· ¹´¸· ®¹µµ »«

«¯«³Ã «³ «µ»«

.

©¿ À¹Á «¶ «®º¹µÃ¬ «·Ã«³ «

,

«¬­® ¯°±²¹ ²º¬µ »«®± «³ «® µ¶® µ²¹²¬ «³¸«µ ¸·® ¹µµ »«

.

Ä¿ Ź²º¹±¯ «´ «µ ¸«µ® µ­¹º¹µ­¹µµ »«

,

«¸ «µ¸¹´® · «µ ¶«µ¸·® ¹µµ »«

.

ƹ±³ »«±«¯ «µ ¬ ²¬ ² Á «¶® ® µ­¹º¹µ­¹µ ³® «¬­® ¯ °± «­ «·«´

²¹·«±«µ ¶ ¬µ ¯¬ ¸ ²¹· ®Á «¯¸«µ ­®±® º «­ « «¸¯® Ç®¯«³ «¬­® ¯ «º «Á®·« ³¬ «¯¬

¹µ ¯®¯«³ ¯¹±³¹Á¬ ¯ ³¹­«µ ¶ ²¹µ¶ «·«²® ² «³ «· «´ »«µ ¶ Á ¹· ¬ ² ³¹· ¹³ «®

.

Ȭ­®¯°± ¯®­ «¸ ´ «µ»« ²¹µÃ «¶« ³® ¸«º ²¹µ ¯ «· ® µ­¹º¹µ­¹µ ­ «·«²

²¹µ¶¹ ²Á «µ ¯«µ ¶¶¬µ ¶ à «É «Áµ»«

,

Á«¶® º «± « º«±« º¹µ¶¶¬µ« · «º° ± «µ ¸¹¬ «µ ¶«µ ¬µ ¯¬ ¸ ²¹ ²® ·®¸® ¸¹º¹± Ê« »««µ ¯¹±´«­«º ®µ­¹º¹µ­¹µ ³®

«¬­® ¯°±

.

Ë«±® Á¹Á ¹± «º« º¹µ­«º «¯ ­® «¯«³ ­ «º«¯ ­®³®²º¬·¸«µ Á «´É«

® µ­¹º¹µ­¹µ ³® ²¹±¬º«¸«µ ³® ¸«º ²¹µ ¯ «· »«µ ¶ ´ «± ¬ ³ ­® ²®·®¸® °· ¹´

«¬­® ¯°± ³¹Á «¶«® º®´ «¸ »«µ ¶ ³¹Ê«±« ®µ­¹º¹µ ­¹µ ¯®­ «¸ ­ «º «¯

­®º¹µ¶ «±¬´® °·¹´ º® ´ «¸ ² «µ «º¬µ »«µ ¶ ­ «º«¯ ²¹²º¹µ¶ «±¬´® ´ «³® ·

«¬­® ¯µ »«

.

Á ¿ ̵­®¸«¯° ±Ìµ­¹º ¹µ­¹µ ³®

(48)

ÔÕ Ö×Ø ÙÙÚ×ØÛ ÜÝ Þ×ßÝ

Ö×Ø ÙÙÚ×Ø àÜÝ Þ×ßÝ ÞáÜ×â × ãß ×ÜÝ ß ×ã×ä ßÝÜÝ â áåÜ ×ØÙ ×ÚßÝ æ åÜ

,

ÞÝâ× ß ×ã×ä ÞáØæÚç à áÜ×â××Ø â ÚØÙç×Ø æáÜè×ß ×à àáÜ äÝØæ ××Ø ç ãÝáØé

×ß ×Ø ê×æáç ×Ø× Øß ×ÜÝàÝè×çàáØáØæÚçáÞÝ ë ×ç ×Øé×ß ×Ø ê×èÚÞÚØ Ù×Ø

ß ×Ü×èß áØ Ù×ØãÝØ Ùç ÚØ Ù×Øç ãÝáØéä×ÚàÚØä×â ×ã×èßáØÙ×Ø×æ×â×ØÕ

ÒÕ Ö×Ø ÙÙÚ×Øìç âæ áÜ Ø×ã

Ö×Ø ÙÙÚ×Ø áç âæáÜ Ø ×ã ä áÜÚà×ç ×Ø Ù×Ø ÙÙÚ×Ø ßÝ ã Ú×Ü ßÝÜÝ âáåÜ ×Ø Ù

×ÚßÝæåÜß áØ Ù×ØÜÝâÝç åàáçáÜë ××Øê× Ø Ùã áÞÝèÞáÜ ×æ

.

5

í î

tik

ïð

u

ñ

itor

×

.

ÛáØÙáÜæ Ý ×Øìæ Ýç ×

ìæ Ýç ××æ ×ÚäåÜ ×ãÝ æ ×âä áÜÚà×ç ×ØçáÞÚæÚè×ØâáåÜ ×Ø Ùä×ØÚâÝ ×

ÚØæ ÚçäáäÝãÝ èâ áÙ×ã ×â áâÚ×æ Úê×ØÙäáØ Ùè×âÝ ãç ×Øß ×ä à×çÞ×Ý çÞ× ÙÝ

ç áèÝß Úà×Ø ä áÜ áç× â áØßÝÜÝ ä ×ÚàÚØ àÝ è×ç ã×Ý ØØê×

(

ò ã

.

ó×ÜêåØå ôÚâ Úàé ÒõÔÒö Ôõõ

).

ìæ Ýç × ×ß ×ã×è ØÝ ã ×Ý ê×Ø Ù ÞáÜ â Úä ÞáÜ ß ×ÜÝ ä ×â ê×Ü×ç×æÚØæÚç äáØ Ù×æÚÜàáÜÝ ã×ç Úä ×ØÚâÝ × ê× ØÙÞ áÜ âÝ ÷×æ Üåè ×ØÝ

ß ×Ø àáÜÝ ã ×çÚ æ Ýß ×ç áæ Ý â ß ×ã×ä ÞáØæ Úç àáØ Ù×æÚÜ×Ø ãÝâ×Ø

(

×ß ×æ ç áÞÝ ×â ××Ø

)

ß ×Ø ×ß × ê×ØÙ æáÜæÚãÝâ

(

ç åß á áæÝ ç

) (

ø ÚçÜÝ â Øå ò Ùåáâé ù úáØÝçòÜß ×Ø×

,

ÒõÔÒöû õ

).

ìæ Ýç × ë ÚÙ× ß ×à ×æ ßÝß á÷Ý ØÝâÝ ç ×Ø â áÞ× Ù×Ý â áàáÜ ×Ø Ùç×æ àÜÝØâÝ à

(49)

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

(

ÿ ÿ

.

,

ÿ

.

Beasley, dkk, 2012:60).

Banyak terjadi di kehidupan masyarakat bahwa banyak

perilaku yang tidak etis dan disebut sebagai perilaku menyimpang.

Namun sangat penting untuk mengetahui alasan mengapa manusia

bersikap tidak etis. Kedua alasan tersebut adalah standar etika orang

tersebut berbeda dengan etika masyarakat secara umum, alasan ke

dua adalah orang tersebut memilih untuk bersikap egois.

Menurut Josephson Institute dalam (Randal J. Elder, Mark

S. Beasley, dkk, 2012:62) merumuskan prinsip-prinsip etika :

1. Dapat Dipercaya

(Trustworthiness)

Nilai ini terdiri dari kejujuran, integritas, keandalan dan

Gambar

Tabel 6. Pengembalian Kuesioner
Tabel 7. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 8. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas air di pelanggan PDAM Kabupaten Mojokerto yang bersumber dari air gravitasi Jubel pada 0 km untuk parameter warna reratanya sebesar 15,25 TCU dimana 50%

Aset tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah

Kunci keberhasilan pembibitan sapi potong yang dilakukan di PT Sulung Ranch adalah ketersediaan sumber pakan ternak yang berupa HMT baik yang dibudidayakan maupun yang

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

Sedangkan Waluyo (2016) melakukan penelitian dengan hasil pengamatan GPS dual frequency untuk mengetahui pergeseran yang terjadi pada titik kontrol pengamatan jembatan pada

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah volume molal parsial berbanding terbalik dengan konsentrasi, berat jenis larutan dan molalitasnya, semakin besar