• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDEOLOGI PENDIDIKAN NASIONAL SEBAGAI ORIENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDEOLOGI PENDIDIKAN NASIONAL SEBAGAI ORIENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ii

IDEOLOGI PENDIDIKAN NASIONAL SEBAGAI ORIENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

ABSTRAK

Lusila Andriani Purwastuti NIDN. 0030105908

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Ideologi Pendidikan Nasional sebagai orientasi Kebijakan Pendidikan. Fokus penelitian ini yaitu deduksi nilai-nilai Pancasila dalam Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) dan deduksi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan pengembangan kultur sekolah di SMA 1 dan SMA 3 Yogyakarta.

Metode penelitian menggunakan analisis isi. Penentuan sampel berdasarkan metode probalitas dan dalam situasi sampel kuota. Sampel diambil dari naskah yang ada dalam Proses Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dan dokumen-dokumen kebijakan pengembangan kultur sekolah di Sma 1 dan SMA 3 Yogyakarta. Unit analisis menggunakan tataran sintaksis (kata, kalimat) dan unit semantik (pernyataan yang dikemukakan sesorang. Analisis data menggunakan analisis isi kualitatif.

Proses Intrepretatif teks Analysis meliputi:1) reading and re-reading; 2) initial

noting; 3) Developing Emergent Themes (mengembangkan kemunculan

tema-tema); 4) Searching for connection a cross emergent theme. Validitas yang

digunakan meliputi validitas semantik. Reliabilitas menggunakan stabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan deduksi Pancasila dalam UU No. 20 Tahun 2003 bersifat formal yuridis, secara eksplisit Pancasila dideduksi ke dalam konsideran sebagai landasan filosofis tanpa diberi penjelasan terperinci. Visi, misi, dan tujuan secara implisit memuat nilai-nilai Pancasila. Pasal tentang penanaman modal untuk lembaga pendidikan asing, dan pasal yang terkait dengan Perguruan Tinggi mengisyaratkan terjadi liberalisasi dan kapitalisasi. Hal ini menjadi indikasi bahwa ideologi yang termuat dalam UU No. 20 tahun 2003 memiliki kecenderungan ke arah ideologi pendidikan liberal. Keimanan, ketaqwaan dan aklahk mulia menjadi terminologi pro-kontra dalam persidangan DPR dan masyarakat yang kemudian dideduksi dengan pendidikan agama. Deduksi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan pengembangan kultur sekolah di SMA 1 dan SMA 3 Yogyakarta merupakan suatu interpretasi yang parsial. Landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis pendidikan nasional implisit dalam pasal-pasal UU Sistem Pendidikan Nasional. Interpretasi dan pendeduksian nilai-nilai ke dalam Sistem Pendidikan Nasional dan Kebijakan Pendidikan di satuan pendidikan (SMA 1 dan SMA 3) dipengaruhi oleh kepentingan teknis-pragmatis dan euforia politik era reformasi.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (pengaruh bauran pemasaran) terhadap variabel terikat (minat beli) yang dilakukan pada 100

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk  mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan Menentukan bahan kimia dalam proses penjernihan air.

Salah satu dari faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kualitas layanan. Jika kualitas layanan dari sebuah restoran tidak dapat memenuhi ekspektasi

Drive RAID 0 tidak ada Untuk pengujian yang kedua, penulis menguji RAID 1 dimana RAID 1 adalah RAID yang menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan

Akhirnya, ketika negara memiliki keinginan yang sangat besar akan kekuasaan, kebijakan luar negeri mereka sering merefleksikan secara sadar dengan perhitungan

Kahit na dumaan na sa maraming salin o pagbabago ang tawag sa wikang pambansa—mula sa Tagalog, na naging Pilipino (na base pa rin sa Tagalog ), na ngayon ay Filipino na—marami pa

Perbandingan Harga Pokok Produksi dan Laba yang Ditetapkan Pada Home Industry Tahu H.A dengan Metode Cost Plus dan Metode Tingkat Pengembalian atas Modal .....